PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD
M. Salahuddin, K.Y. Margiati, Sugiyono
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Dasar FKIP Untan Pontianak
Email : udinpgsd13@gmail.com

Abstract
This research aims to determine the use of Media Microsoft Powerpoint to the students
learning outcomes of mathematics of grader III SDN 36 Pontianak South. The research
method used is quasi experimental method with non- equivalent control group design. The
number of research subjects 63 students. Tool of data collection used is in the form of essay
test eight questions. The result of this research is the average of pre-test of experiment class
is 69,067 while control class is 72,23. The average post-testof the experimental class is
80.65 and the control class is 75.81. From result of t test, obtained tarithmeticequal to 1,33 with
ttable 1,67078 it means tarithmetic< ttable concluded that there is difference of students’ learning
outcome. Based on the calculation of effect size (ES), concluded that ES is 0.308. This means
that the use of microsoft powerpoint media impact a low effecton the students’ learning
outcome of mathematics of grader III SDN 36 Pontianak Selatan.
Keywords: Effect, Microsoft Powerpoint, Learning outcome.

PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi atau yang biasa dikenal dengan
sebutan IPTEK semakin berkembang pesat.
Berbagai macam teknologi bermunculan guna
menunjang kegiatan manusia agar semakin baik
kedepannya. Satu diantaranya teknologi
tersebut adalah komputer. Penggunan komputer
di
dunia
pendidikan
sudah
semakin
berkembang. Di dalam komputer terdapat
berbagai macam aplikasi yang dapat menunjang
kegiatan manusia, seperti Microsoft Office yang
berfungsi untuk mengolah data, Adobe
Photoshop yang berfungsi untuk mengedit
gambar dan sebagainya.
Satu diantaranya aplikasi yang sering
digunakan dalam komputer adalah aplikasi

Microsoft Office dan di dalam aplikasi itu
terdapat sebuah bagian yang dinamakan
Microsoft PowerPoint. Microsoft PowerPoint
memiliki fungsi untuk menampilkan gambar,
warna bahkan suara berupa video, sehingga
dapat mempermudah guru dalam penyampaian
materi pembelajaran pada saat proses
pembelajaran di kelas. Selain itu, dengan
adanya variasi gambar, warna dan suara akan
membuat media Microsoft PowerPoint ini

sebagai media yang sangat unik dan
menyenangkan untuk digunakan. Hal ini
didukung oleh pendapat Gatot Muhsetyo (2009:
2.3) yang menyatakan bahwa, “LCD,
PowerPoint,
internet,
televisi,
dan
Teleconferencing merupakan media-media

masa kini yang digunakan untuk berbagai
kegiatan pembelajaraan”.
Pada saat ini guru dituntut untuk dapat
terampil dalam melaksanakan pembelajaran
yang inovatif dengan menggunakan berbagai
jenis media pembelajaran agar dapat
menghasilkan proses yang menarik dan
memberikan pengalaman belajar yang berkesan
bagi peserta didik. Menurut Nana Sudjana dan
Ahmad Rivai (2013: 2) menyatakan, “Media
pengajaran dapat mempertinggi proses belajar
siswa dalam pengajaran yang pada giliranya
diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar
yang dicapainya”.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti di
Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Selatan
tentang pelaksanaan pembelajaran matematika
terhadap guru kelas III, yang saya dapatkan
yaitu cara guru mengajar pada kegiatan belajar
menggunakan metode ceramah, tanya jawab,


1

dan penugasan khususnya pada materi
menghitung keliling dan luas bangun datar
persegi
dan
persegi
panjang.
Siswa
mendengarkan
penjelasan
guru
dan
mengerjakan latihan-latihan soal yang ada di
dalam buku pelajaran. Guru biasanya
menggunakan media gambar dan juga
menggunakan benda yang ada di sekitar kelas
sebagai media konkret, sehingga kurang
menarik perhatian siswanya.

Setiap
akhir
pembelajaran
guru
melakukan evaluasi dengan tujuan untuk
mengetahui masalah kesulitan belajar yang
dialami siswanya. Setelah dilakukan evaluasi
ternyata ditemukan masih banyak siswa yang
belum memahami secara baik mengenai cara
menghitung keliling dan luas bangun datar
persegi dan persegi panjang. Akibatnya hasil
belajar yang diperoleh siswa rendah yaitu 18
orang dari 30 orang siswa mendapatkan nilai di
bawah KKM
khususnya pada materi
menghitung keliling dan luas bangun datar
persegi dan persegi panjang. KKM untuk mata
pelajaran matematika di kelas III pada Sekolah
Dasar Negeri 36 Pontianak Selatan ini yaitu 75.
Sejalan dengan itu, berdasarkan dengan

pengalaman mengajar penulis pada kegiatan
Program Pengalaman Lapangan (PPL) di
Sekolah Dasar Negeri 01 Pontianak Selatan
pada pembelajaran matematika kelas III dengan
menerapkan cara mengajar guru yang biasa
digunakan yaitu ceramah, tanya jawab dan
penugasan khususnya pada materi melakukan
perkalian dan pembagian yang hasilnya tiga
angka dan melakukan operasi hitung campuran.
Siswa mendengarkan penjelasan guru dan
mengerjakan latihan-latihan soal yang ada di
dalam buku pelajaran dan hasil yang saya dapat
yaitu dari jumlah siswa 36 orang hanya 15
orang siswa yang dapat mengerjakan soal
dengan benar. Untuk mengetahui mengenai
masalah kesulitan belajar siswa, saya
menayakan langsung kepada siswa pada saat
membagikan hasil pekerjaan latihan dan yang
mereka
sampaikan

yaitu
pembelajaran
matematika itu sulit dan penjelasan materi yang
disampaikan susah untuk dipahami.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah
tersebut adalah dengan melakukan inovasi
dalam
kegiatan
pembelajaran,
yaitu

memanfaatkan media pembelajaran Microsoft
PowerPoint.
Aplikasi
tersebut
dapat
mempermudah penyampaian materi yang akan
disampaikan kepada peserta didik. Menurut
Atang Gumawang (2011: 362) mengatakan
bahwa, “ Microsoft PowerPoint adalah program

aplikasi untuk membuat presentasi berupa teks,
tabel, grafik, diagram dan sebagainya”.
Penggunaan aplikasi ini dalam kegiatan
pembelajaran memiliki kelebihan diantaranya
yaitu mampu menyajikan tampilan yang
menarik karena adanya permainan warna,
huruf, animasi, suara, gambar, bahkan video.
Selain itu pesan informasi secara visual mudah
dipahami dan mampu merangsang peserta didik
untuk mengetahui lebih jauh tentang materi
yang dipelajari. Tidak hanya itu media
pembelajaran Microsoft PowerPoint ini sangat
praktis, dapat diperbanyak dan dapat digunakan
secara berulang-ulang, serta dapat dibawa
kemana-mana karena dapat disimpan di dalam
CD ataupun flashdisk.
Penggunaan
Microsoft
PowerPoint
memiliki banyak kelebihan yang baik jika

digunakan dalam pembelajaran. Secara spesifik
terdapat enam kelebihan yang membuat
Microsoft Office PowerPoint layak digunakan
dalam kegiatan pembelajaran, yaitu seperti
diungkapkan oleh Egy, dkk (2010: 21) yang
menyatakan bahwa penggunaan Microsoft
Office PowerPoint memiliki kelebihan sebagai
berikut: (a) Penyajianya menarik karena ada
permainan warna, huruf, dan animasi. (b) Lebih
merangsang siswa untuk mengetahui lebih jauh
tentang bahan ajar yang tersaji. (c) Pesan
informasi secara visual mudah dipahami siswa.
(d) Tenaga pendidik tidak perlu banyak
menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan.
(e) Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan dan
dapat dipakai secara berulang-ulang. (f) Dapat
disimpan dalam bentuk data optik atau
magnetik (CD, Disket, Flasdisk) sehingga
praktis dibawa kemana-mana.
Sedangkan menurut Latuheru (dalam

Hadi Siswoyo, 2010: 7) Microsoft Office
PowerPoint sebagai media pembelajaran
berbasis komputer juga memiliki kelemahan
sebagai berikut: (a) memerlukan adanya
pemikiran yang matang sebelum menggunakan
komputer dalam proses belajar mengajar, baik

2

ditinjau
dari
segi
biaya
maupun
pemeliharaannya.
(b)
merancang
dan
memproduksi
software

pembelajaran
membutuhkan biaya, waktu, dan tenaga yang
tidak sedikit. (c) sering software yang disiapkan
untuk digunakan pada suatu komputer tidak
dapat digunakan pada komputer yang lain. (d)
komputer dapat memadamkan daya kreativitas
siswa.
Atas dasar hal tersebut, peneliti tertarik
untuk meneliti pengaruh penggunaan media
microsoft powerpoint terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas III. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk untuk menganalisis
seberapa besar pengaruh penggunaan media
microsoft powerpoint terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas III Sekolah Dasar
Negeri 36 Pontianak Selatan.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah
metode eksperimen. “Metode eksperimen
adalah prosedur penelitian yang dilakukan
untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat
dua variabel atau lebih, dengan mengendalikan
pengaruh variabel yang lain.” (Hadari Nawawi,
2015: 68). Pada penelitian ini jenis eksperimen
yang digunakan adalah eksperimen berpura –
pura (quaisy experiment), rancangan penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini, adalah
non-equivalent control group design. Secara
singkat Suharsimi Arikunto (2013: 173)
menyatakan, “Populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian”. Populasi dari penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas III Sekolah Dasar
Negeri 36 Pontianak selatan, yang terdiri dari 2
kelas yaitu kelas III A yang berjumlah 30 siswa
dan III B yang berjumlah 33 siswa. Sampel
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III,
kelas IIIA merupakan kelas eksperimen dan
kelas IIIB merupakan kelas kontrol.
Teknik pengumpulan data pada penelitian
ini adalah teknik pengukuran. “Cara
mengumpulkan data yang bersifat kuantitatif
untuk mengetahui tingkat atau derajat aspek
tertentu dibandingkan dengan norma tertentu
pula sebagai satuan ukur yang relevan.” (Hadari
Nawawi 2015: 101). Teknik pengukuran yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah data hasil
pengukuran dari jawaban siswa terhadap soal

tentang menghitung keliling dan luas bangun
datar persegi dan persegi panjang. Adapun tes
yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
tertulis berupa soal essay. Alasan peneliti
memilih alat pengumpulan data berupa tes
adalah karena peneliti akan mengumpulkan data
yang berupa hasil belajar siswa dalam
menjawab soal.
Tahap Persiapan
Langkah-langkah yang dilakukan pada
tahap persiapan antara lain: (1) Melaksanakan
observasi pada hari senin, 23 Januari 2017 di
Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Selatan. (2)
Melakukan wawancara pada hari senin, 23
Januari 2017 dan hari selasa 24 Januari 2017
terhadap guru mata pelajaran Matematika di
kelas IIIA dan IIIB Sekolah Dasar Negeri 36
Pontianak Selatan. (3) Penyusunan instrumen
penelitian berupa kisi – kisi tes, soal tes awal,
soal post – test, kunci jawaban, dan pedoman
penskoran
serta
penyiapan
perangkat
pembelajaran berupa RPP. (4) Melakukan
validasi instrumen penelitian. (5) Merevisi hasil
validasi isi. (6) Melakukan uji coba soal posttest pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri
36 Pontianak Selatan. (7) Menentukan kelas
eksperimen dan kelas kontrol dengan teknik
simple random sampling. (8) Menentukan
jadwal penelitian yang akan dilakukan dan
disesuaikan dengan jadwal pembelajaran
matematika.
Tahap Pelaksanaan
Langkah-langkah yang dilakukan pada
tahap pelaksanaan antara lain: (1) Melakukan
pre-test di kelas eksperimen dan kontrol materi
menghitung keliling dan luas bangun datar
persegi dan persegi panjang; (2) Mengoreksi
hasil tes, diberi skor sesuai dengan pedoman
penskoran; (3) Menganalisis hasil pre-test (4)
Melaksanakan kegiatan pembelajaran sebanyak
4 kali pertemuan di kelas eksperimen dan kelas
kontrol; (5) Memberikan soal post – test di
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tahap Akhir
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap
akhir antara lain: (1) Mengoreksi hasil post-test
siswa; (2) Menghitung rata-rata hasil post-test
siswa; (3) Menghitung besarnya pengaruh

3

pembelajaran menggunakan rumus effect size.;
(4) Membuat kesimpulan; (5) Membuat laporan
penelitian.
Tahap Analisis Data
Langkah-langkah yang dilakukan pada
tahap analisis data antara lain: (1) Menghitung
hasil pre-test dan post-test pada kelas kontrol
dan kelas eksperimen sesuai dengan kriteria
penskoran pada kunci jawaban; (2) Menghitung
rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol
dan kelas eksperimen; (3) Menghitung Standar
Deviasi (SD) hasil pre-test dan post-test kelas
penelitian; (4) Menghitung perbedaan antara
pembelajaran menggunakan media microsoft
powerpoint dan dengan menggunakan media
gambar di kelas III Sekolah Dasar Negeri 36
Pontianak Selatan dengan menggunakan
perhitungan rumus t-test. Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut: (1) Menghitung Standar
Deviasi (SD) dari hasil pre-test dan post-test
kelas eksperimen dan kelas kontrol; (2)
Melakukan uji coba normalitas data dengan
menggunakan rumus Chi Kuadrat k sample; (3)
Jika kedua data berdistribusi normal maka
dilanjutkan dengan pengujian homogenitas
varian (uji F); (4) Menguji Hipotesis dengan
menggunakan t-test Polled Varian karena
jumlah anggota sampel sama dan homogen; (5)
Untuk mengetahui besarnya pengaruh dari
pembelajaran menggunakan two stay two stray
terhadap hasil belajar siswa maka digunakan
rumus effect size.

HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Hasil penelitian di Sekolah Dasar Negeri
36 Pontianak Selatan disajikan pada tabel

berikut:
1. Hasil Pre-test
Rata-rata dan standar deviasi pre-test
kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada
tabel berikut:

Tabel 1.1 Rata-rata dan Standar Deviasi
Pre-test Kelas
Pre-test Kelas
Eksperimen
Kontrol
̅
69,067
72,23
𝐗
12,54
15,28
D
Berdasarkan Tabel 1.1 tampak bahwa
rata-rata pre-test kelas eksperimen sebesar
69,067 dan kelas kontrol sebesar 72,23 artinya,
rata-rata pre-test kelas kontrol lebih tinggi
dibanding rata-rata pre-test kelas eksperimen
dengan selisih angka sebesar 3,163..
Hasil perhitungan standar deviasi (SD)
pada kelas kontrol sebesar 15,28 dan pada kelas
eksperimen sebesar 12,54. Hal ini menunjukan
bahwa data pre-test pada kelas kontrol lebih
tersebar merata jika dibanding dengan kelas
eksperimen.
Uji normalitas data dilakukan untuk
menentukan data berdistribusi normal atau
tidak. Adapun Langkah-langkah uji normalitas
data adalah sebagai berikut: (1) Menentukan
batas atas dan batas bawah setiap kelas interval;
(2) Menghitung batas nyata (Z batas kelas)
setiap kelas interval dengan menggunakan Zskor; (3) Mencari nilai dibawah kurva normal
dari 0-Z dengan melihat “tabel luas di bawah
lengkungan kurva normal dari 0 s/d Z”; (4)
Menghitung luas daerah setiap kelas interval;
(5) Menentukan Frekuensi ekspektasi (Ei); (6)
Menentukan Oi ; (7) Menghitung Oi-Ei; (8)
Menghitung hasil dari (Oi-Ei)2; (9) Menghitung
(Oi−E )2

i
; (10) Menghitung nilai Chi
harga
Ei
Kuadrat; (11) Menentukan derajat kebebasan
(dk); (12) Menentukan 𝜒 2 tabel dengan taraf
signifikan (𝛼) = 5%; (13) Menguji normalitas.
Berdasarkan langkah-langkah di atas,
2
sebesar 0,914526 sehingga
diperoleh 𝜒ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
data kelas eksperimen berdistribusi normal.
Selanjutnya adalah uji normalitas data kelas
2
sebesar
kontrol, diperoleh 𝜒ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
-0,868492471 sehingga data berdistribusi
normal.
Uji homogenitas dilakukan untuk
menentukan antara kelas eksperimen dan
kontrol homogen atau tidak. Adapun langkahlangkah untuk menentukan homogenitas data
adalah sebagai berikut:

4

(1) Menentukan varians data pre test kelas
eksperimen dan kontrol;
Berdasarkan perhitungan, diperoleh varians
data kelas eksperimen adalah:
∑𝑓𝑖(𝑥𝑖 − 𝑥)2
𝑆2 =
𝑛−1
...................................... (1)
4557,3667
=
30 − 1
= 157,15
Sedangkan varians data kelas kontrol adalah
233,45
(2) Uji F
Selanjutnya, hasil di atas digunakan untuk uji F
yaitu :
S2 besar
F= S2 kecil
............................................. (2)
233,45
= 157,15= 1,48

Sesuai dengan Ftabel = 1,858. Karena Fhitung <
Ftabel maka data pada kedua kelas penelitian
adalah homogen.
2. Hasil Post-test
Rata-rata dan standar deviasi post-test
kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 1.2 Rata-rata dan Standar Deviasi
Post-test Kelas
Eksperimen
̅
𝐗

80,65

Post-test Kelas
Kontrol
75,81

13,19
15,70
Berdasarkan perhitungan diperoleh ratarata post-test kelas eksperimen dan kontrol
sebesar 80,65 dan 75,81. Hal ini menunjukkan
bahwa rata-rata post-test kelas eksperimen lebih
tinggi dibanding rata-rata post-test kelas kontrol
yaitu dengan selisih angka sebesar 4,84. Jika
dibandingkan dengan sebelum diberi perlakuan
terdapat perubahan hasil belajar yang
meningkat. Selanjutnya adalah perhitungan
standar deviasi (SD).
Hasil perhitungan standar deviasi (SD)
pada kelas kontrol sebesar 15,70 dan pada kelas
eksperimen sebesar 13,19. Hal ini menunjukan
bahwa data post-test pada kelas eksperimen
lebih tersebar merata jika dibanding dengan
SD

kelas kontrol. selanjutnya adalah uji normalitas
data.
Berdasarkan
langkah-langkah
perhitungan uji normalitas data, diperoleh
2
sebesar 7,548051 sehingga data kelas
𝜒ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
eksperimen berdistribusi normal. Selanjutnya
adalah uji normalitas data kelas kontrol,
2
sebesar 5,7072 sehingga data
diperoleh 𝜒ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
berdistribusi normal.
Selanjutnya adalah uji homogenitas data,
Adapun langkah-langkah untuk menentukan
homogenitas data adalah sebagai berikut: (1)
Menentukan varians data post-test kelas
eksperimen dan kontrol;
Berdasarkan perhitungan, sesuai dengan rumus
sebelumnya diperoleh varians data kelas
eksperimen sebesar 174,05
Sedangkan varians data kelas kontrol adalah
246,39.
(2) Uji F
Selanjutnya, hasil tersebut digunakan untuk uji
F, sesuai dengan rumus sebelumnya
menghasilkan 1,41. Sesuai dengan Ftabel =
1,858. Karena Fhitung < Ftabel maka data pada
kedua kelas penelitian adalah homogen, artinya
tidak terdapat perbedaan signifikan antara
kedua kelas penelitian.
Selanjutnya, uji t dilakukan untuk
menentukan perbedaan antara hasil belajar
siswa dengan menggunakan media gambar dan
media microsoft powerpoint. Apabila data
post-test berdistribusi normal, jumlah anggota
sampel n1 ≠ n2 dan variansnya homogen
(𝜎1 2 = 𝜎2 2 ), dapat digunakan t-test dengan
polled varians.
t=

2

̅1− X
̅2
X

2

(𝑛 −1)𝑠1 +(𝑛2 −1)𝑠2 1
1
√ 1
[ + ]
𝑛1 + 𝑛2 −2

t=
t=

t=



𝑛1 𝑛2

80,65−75,81

...................... (3)

29 (174,05)+ 32 (246,39) 1
1
[ + ]
61
30 33

4,84

5047,45+ 7884,48
[0,033+0,030]

61

4,84

√13,35

5

t=

4,84

Jawab

3,65

t = 1,33
Perhitungan dk untuk ttabel uji satu pihak pada
taraf signifikasi (𝛼)=5%
dk = n1+ n2 - 2
dk = 30 + 33 -2
dk = 61
Ternyata thitung < ttabel atau 1,33 < 1,67078,
dengan demikian Ha ditolak dan Ho diterima,
artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan
penggunaan media microsoft powerpoint
terhadap hasil belajar matematika siswa.
Adapun besarnya pengaruh dapat diperoleh
menggunakan perhitugan effect size sebagai
berikut:
Diketahui :
Ye
= 80,65
Yc
= 75,81
Sc
= 15,70
Ditanya :
ES?

:

ES

=
=
=

𝑌𝑒 − 𝑌𝑐
𝑆𝑐

.............. (4)

80,65−75,81
15,70
4,84

15,70

= 0,308

Kriteria besarnya effect size berada pada
kategori rendah yaitu pada rentang ES < 0,3.
Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran
dengan
media
microsoft
powerpoint
memberikan pengaruh yang rendah terhadap
hasil belajar siswa.
Pembahasan
Berdasarkan hasil yang telah dipaparkan
sebelumnya, yakni hasil pre-test dan post-test
kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat
terlihat pada grafik di bawah ini:

85
80.65

80
75.81

75
70

72.23

Pre-test

69.067
Post-test

65
60
Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Grafik 1.1 Hasil Tes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Dari grafik di atas, tampak bahwa nilai
rata-rata post-test kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan dengan rata-rata post-test kelas
kontrol. Selanjutnya, perlu dijabarkan penyebab
adanya perbedaan hasil belajar. Berdasarkan
hasil anilsis data yang diperoleh pada saat
melakukan penelitian, dapat dinyatakan bahwa
tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa
antara yang diberi perlakuan menggunakan
media microsoft powerpoint dengan yang
diberikan perlakuan menggunakan media
gambar, namun berdasarkan perhitungan effect
size diperoleh ES sebesar 0,308 yang termasuk
dalam kategori rendah. Hasil ini tidak sejalan
dengan pendapat Nana Sudjana dan Ahmad

Rivai (2013: 2) yang menyatakan bahwa,
“Media pengajaran dapat mempertinggi proses
belajar siswa dalam pengajaran yang pada
giliranya diharapkan dapat mempertinggi hasil
belajar yang dicapainya”. Dari penelitian ini,
mungkin ada beberapa hal yang menyebabkan
peneliti mendapatkan hasil yang demikian,
diantaranya adalah sebagai berikut. (1) Waktu
pelaksanaan pembelajaran pada sore hari
memberi dampak terhadap keaktifan serta
semangat siswa dalam belajar dikarenakan
penelitian dilakukan dari pukul 12.15 hingga
pukul 16.30 yang mana pada rentang waktu
yang di dapat untuk melakukan penelitian
merupakan saat terik matahari yang membuat

6

suasana kelas menjadi panas dan berdampak
pada semangat belajar siswa yang menurun dan
juga membuat siswa mengantuk di kelas. (2)
Media yang di gunakan berupa perngkat keras
yaitu laptop dan juga infokus sebagai pemancar
untuk
menampilkan
aplikasi
microsoft
powerpoint yang dapat menjadi titik fokus pada
kegiatan pemelajaran karena dalam tampilan
microsoft powerpoint ini siswa bersama-sama
belajar dan terarah pada materi yang di
tampilkan, kelemahan yang didapat pada saat
menerapkan media ini yang saya lihat beberapa
siswa sibuk sendiri dengan temannya sehingga
tidak terfokus pada pembelajaran. (3) Meteri
yang
disampaikan
dilakukan
dengan
menggunakan 3 tahapan sesuai dengan tahapan
belajar Bruner yaitu enaktif (menggunakan
media konkrit/nyata), ikonik (menggunakan
tampilan microsoft powerpoint), dan simbolik
(menentukan rumus keliing dan luas bangun
datar persegi dan persegi panjang). Dengan tiga
tahapan ini pembelajaran yang dilakukan dapat
berjalan sesuai dengan keinginan peneliti serta
dengan
menggunakan
media
microsoft
powerpoint ini peneliti banyak terbantu karena
siswa dapat terarah langsung pada materi
pembelajaran dengan variasi penyajian pada
tampilan powerpoin berupa gambar, huruf,
warna dan animasi sehingga siswa tertarik
untuk belajar. Dalam pembelajarannya unsur
enaktif, ionik dan simbolik harus di
kembangkan secara terintegrasi yang pada
akhirnya siswa tergugah, termotivasi untuk
lebih bersemangat dalam belajar. Aspek
kognitif, afektif dan psikomotor saling
menunjang menjadikan siswa lebih mandiri,
kreatif, disiplin dan tanggung jawab (Sabri, T.
2017). Namun dikeranekan media ini tidak
banyak melibatkan peran aktif siswa secara
langsung pada masing-masing individu
membuat siswa yang pemahamannya lambat
dan yang belum mengerti tidak mau untuk
bertanya
kepada
peneliti.
Walaupun
sebelumnya peneliti sudah mengajukan
pertanyaan kepada siswa tentang materi yang
belum dimengerti, siswa dikalas seluruhnya
memberikan jawaban sudah mengerti. Namun
pada kenyataannya ketika diberikan tes akhir
pada pembelajaran ada beberapa siswa yang
tidak menjawab soal dengan benar.

Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan
peneliti
dalam
melaksanakan penelitian ini adalah sebagai
berikut.
(1) Peneliti belum hafal nama dan karakter dari
siswa kelas kontrol maupun kelas eksperimen
yang berakibat penguasaan guru (peneliti)
terhadap kelas belum secara maksimal. (2)
Kurangnya sarana dan prasarana seperti kipas
angin yang tidak dapat digunakan membuat
udara di dalam ruangan kelas panas sehingga
peneliti harus bisa mengkondisikan kelas agar
tetap kondusif untuk belajar.

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penilitian yang
dilakukan mengenai pengaruh penggunaan
media Microsoft PowerPoint terhadap hasil
belajar matematika siswa kelas III Sekolah
Dasar Negeri 36 Pontianak Selatan, dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh
yang signifikan hasil tes akhir siswa yang diajar
menggunakan media Microsoft PowerPoint
(kelas eksperimen) dengan siswa yang diajar
dengan menggunakan media gambar (kelas
kontrol). Berdasarkan hasil analisis data yang
diperoleh dari hasil tes siswa, penjelasan
berikutnya dapat dilihat pada bagian di bawah
ini:(1) Rata-rata hasil belajar siswa kelas III B
Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Selatan
(Kelas Kontrol) pada materi menghitung
keliling dan luas bangun datar persegi dan
persegi panjang dengan menggunakan media
gambar sebesar 75,81 dari skor total sebesar
2502 dengan standar deviasi sebesar 15,70. (2)
Rata-rata hasil belajar siswa kelas III A Sekolah
Dasar Negeri 36 Pontianak Selatan (Kelas
Eksperimen) pada materi menghitung keliling
dan luas bangun datar persegi dan persegi
panjang dengan menggunakan media microsoft
powerpoint sebesar 80,65 dari skor total sebesar
2419,5 dengan standar deviasi sebesar 13,19.
(3) Dari hasil belajar siswa (post-test) di kelas
kontrol dan kelas eksperimen, terdapat
perbedaan skor rata-rata tes akhir siswa sebesar
4,84 dan berdasarkan pengujian hipotesis (uji-t)
menggunakan t-test polled varians diperoleh
thitung data tes akhir sebesar 1,33 dengan ttabel

7

untuk uji satu pihak pada taraf signifikasi α =
5% dan dk = 61 setelah dilakukan interpolasi
diperoleh ttabel sebesar 1,67078, karena thitung
(1,33) < ttabel (1,67078) maka Ha ditolak. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan hasil tes akhir siswa
yang diajar dengan menggunakan media
microsoft powerpoint (kelas eksperimen) dan
siswa yang diajar dengan menggunakan media
gambar (kelas kontrol). (4) Pembelajaran
dengan
menggunakan
media
microsoft
powerpoint memberikan pengaruh terhadap
hasil belajar siswa pada materi menghitung
keliling dan luas bangun datar persegi dan
persegi panjang sebesar effect size 0,308 dengan
kriteria effect size yang tergolong rendah.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
diuraikan, terdapat beberapa saran untuk
penggunaan media microsoft powerpoint yakni
sebagai berikut: (1) Dalam penelitian ini,
peneliti belum mengenal nama dan karakter
siswa kelas kontrol maupun kelas eksperimen.
Disarankan agar mengenal nama dan karakter
siswa kelas kontrol maupun kelas eksperimen
agar dapat menguasai kelas dengan maksimal.
(2) Pada pembelajaran matematika dengan
menggunakan media microsoft powerpoint dan
menerapkan teori belajar Bruner pada saat
penyampain materi pembelajaran yang diajar
dengan 3 tahapan pembelajaran yaitu tahap
enaktif, tahap ikonik, dan tahap simbolik.
Tentunya materi yang diajar lebih banyak
diserap oleh siswa, karena siswa melalui 3
tahapan yang sesuai dengan usia dan
perkembangan
pengetahuannya.
Maka
disarankan kepada guru matematika untuk
menggunakan media microsoft powerpoint dan
menerapkan teori belajar Bruner pada
pembelajaran matematika khususnya materi
geometri. (3) Bagi peneliti yang ingin
melakukan penelitian lebih lanjut dengan
menggunakan media microsoft powerpoint

dengan tahapan penyampaian dari teori belajar
Bruner untuk mendapatkan rata-rata hasil
belajar siswa yang lebih baik, disarankan untuk
merancang tahap enaktif, tahap ikonik, dan
tahap simbolik menyesuaikan dengan waktu
kegiatan pembelajaran dan materi yang
disampaikan, agar proses pembelajaran menjadi
efektif dan efisien.

DAFTAR RUJUKAN
Atang Gumawang. (2011). Belajar Otodidak
Word Excel PowerPoint 2010 plus
internet. Bandung : Informatika.
Hadari Nawawi. (2015). Metode Penelitian
Bidang Sosial. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press
Hadi Siswoyo. (2010). Penerapan Media CdInteraktif Grammatik: Lernen Per
Maus Klick untuk Pembelajaran
Bahasa Jerman di Kelas X SMA
Laboratorium
Universitas
Negeri
Malang. Malang : Universitas Negeri
Malang
Johny Hartono Egy, dkk. (2010).Efektifitas
Penggunaan Media Pembelajaran
Power Point Untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Kompetensi Sistem
REM.Jurnal Pendidikan Teknik Mesin
Vol. 10, No. 1, Juni 2010 (20-24).
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2013). Media
Pengajaran. Bandung: Sinar
Baru
Algensindo
Sabri, T. (2017). Value Based Thematics
Learning. JETL (Journal Of Education,
Teaching and Learning), 2(2), 192-196.
Suharsimi
Arikunto. (2013). Prosedur
Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta.

8