Fotosfer merupakan sumber spektrum kontinum

  Photons Atmosfer bintang temp. lebih dingin sehingga menyerap foton

  Bintang Fotosfer merupakan sumber spektrum kontinum

  Bintang Atmosfer A B

  Garis Absorpsi Garis Emisi Garis Emisi Spektrum Kontinu, berasal dari fotosfer bintang

  Kalau atmosfernya tipis, garis emisi tidak teramati Klasifikasi Spektrum Bintang Klasifikasi Spektrum Bintang

  • tahun 1863 seorang astronom Italia bernama Angelo Secchi mengelompokan spektrum bintang dalam empat golongan berdasarkan kemiripan susunan garis spektrumnya. Miss A. Maury dari Harvard Observatory

  Pola spektrum bintang umumnya berbeda-beda, pada

  • menemukan bahwa klasifikasi Secchi dapat diurutkan secara kesinambungan hingga spektrum suatu bintang dengan

  Antonia Maury bintang urutan sebelumnya tidak

  (1866 – 1952) berbeda banyak. Klasifikasi Spektrum Bintang Klasifikasi Spektrum Bintang

  • selanjutnya diperbaiki kembali oleh Miss Annie J. Cannon. Hasil klasifikasi Miss Cannon inilah yang sekarang digunakan.

  Klasifikasi yang dibuat oleh Miss Maury

  • A. J. Cannon Klasifikasi Miss Annie J. Cannon.

  (1863 – 1941) O, B, A, F, G, K, M h e ine irl iss e

  

O , B , A , F , G , K , M

h e ine uy iss e

  O , B , A , F , G , K , M Klasifikasi Klasifikasi

  Secchi Secchi

  Tipe1, Tipe II, Tipe III, dan Tipe1, Tipe II, Tipe III, dan

  Tipe IV Tipe IV

  Klasifikasi Miss Klasifikasi Miss

  A. Maury

  A. Maury Kelas A, B, C, D, E, F, G, H, I, J,

  Kelas A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P dan Q

  K, L, M, N, O, P dan Q Klasifikasi Miss. Klasifikasi Miss.

  Annie J. Cannon Annie J. Cannon

  Kelas O, B, A, F, G, K, M Kelas O, B, A, F, G, K, M

  Perjalanan Klasifikasi Spektrum Bintang Klasifikasi Spektrum Bintang Klasifikasi Spektrum Bintang

  Kls. Spek : O Warna : Biru Temperatur : > 30 000 K Garis absorpsi yang tampak sangat sedikit. Garis

  Ciri Utama : helium terionisasi, garis nitrogen terionisasi dua kali, garis silikon terionisasi tiga kali dan garis atom lain yg terionisasi beberapa kali tampak, tapi lemah. Garis hidrogen juga tampak, tapi lemah.

  Contoh : Bintang 10 Lacerta HH   H   H H H He II H He I

  Spektrum Bintang Kelas O 600 500 400 300 100 200 3500 4000 4500 5000 5500 6000 6500 Panjang Gelombang In te ns ita s H H H H H H H HeII HeII (Å) Kls. Spek : B Warna : Biru Temperatur : 11 000 – 30 000 K Garis helium netral, garis silikon terionisasi satu

  Ciri Utama : dan dua kali serta garis oksigen terionisasi terlihat. Garis hidrogen lebih jelas daripada kelas O

  Contoh : Bintang Rigel dan Spica H HH   H    H H H H He I He I He II

  400 H H H Spektrum Bintang Kelas B

  350 300 H H HeI (4026) HeI (4744) ita s 250 200 H HeI (4471) In te ns 150 H 100 50 H 3500 4000 4500 5000 5500 6000 6500 Panjang Gelombang (Å)

  Kls. Spek : A Warna : Biru Temperatur : 7 500 – 11 000 K Garis hidrogen tampak sangat kuat. Garis

  Ciri Utama : magnesium silikon, besi, titanium dan kalsium terionisasi satu kali mulai tampak. Garis logam netral tampak lemah.

  Contoh : Bintang Sirius dan Vega H H H H H H H        H

  Spektrum Bintang Kelas A

  20 40 60 200 180 160 140 120 80 100 3500 4000 4500 5000 5500 6000 6500 Panjang Gelombang In te ns ita s H H H H H H H (Å) H

  Kls. Spek : F Warna : Biru keputih-putihan Temperatur : 6 000 – 7 500 K Garis hidrogen tampak lebih lemah daripada

  Ciri Utama : kelas A, tapi masih jelas. Garis-grais kalsium, besi dan chromium terionisasi satu kali dan juga garis besi dan chromium netral serta garis logam lainnya mulai terlihat.

  Contoh : Bintang Canopus dan Proycon HHH   H   H H H H K Lines H Lines G Band K line = Ca II H line = Ca II

  (3934) (3968) G Band = Molekul CH (4323)

  140 K+H Lines G band Spektrum Bintang Kelas F 100 120 te ns ita s 60 80 In 40 H 20H HH H    H 3500 4000 4500 5000 5500 6000 6500 Panjang Gelombang (Å)

  Kls. Spek : G Warna : Putih kekuning-kuningan

Temperatur : 5 000 – 6000 K

Garis hidrogen lebih lemah daripada kelas F. Ciri Utama :

  Garis calsium terionisasi terlihat. Garis-garis logam terionisasi dan logam netral tampak. Pita molekul CH (G-Band) tampak sangat kuat.

  Contoh : Matahari dan Bintang Capella HH H Lines H H Mg I Mg I H  

  K Lines G Band

  Spektrum Bintang Kelas G 140 K+H Lines 120 G band 100 s

  80 ita ns te

  40 HH H Mg I Mg I H  

  20 H 3500 4000 4500 5000 5500 6000 6500 Panjang Gelombang (Å)

  Kls. Spek : K Warna : Jingga kemerah-merahan

Temperatur : 3 500 – 5000 K

Garis logam netral tampak mendominasi. Garis

  Ciri Utama : hidrogen lemah sekali. Pita molekul TiO mulai tampak

  Contoh : Bintang Acturus dan Aldebaran H Lines Ca I ( 4227 ) (tidak tampak) H  Mg I Mg I (sudah tidak tampak) H K Lines G Band

  Spektrum Bintang Kelas K 120 100

  80 s G band ita

  60 ns te H Lines In

  40 K Lines Ti O

  20 HH H Mg I Mg I H Ca I Fe I   3500 4000 4500 5000 5500 6000 6500 (Å) Panjang Gelombang

  Kls. Spek : M Warna : Merah Temperatur : 2 500 – 3 000 K Pita molekul Tio ( titanium oksida) terlihat sangat

  Ciri Utama : mendominasi, garis logam netral juga tampak dengan jelas.

  Contoh : Bintang Betelgeues dan Antares K Lines Mg I  Ti O Ti O H

  Ca I ( 4227 ) Ti O Ti O idak tampak H Lines G Band

  Spektrum Bintang Kelas M

  50 100 150 200 250 300

  3500 4000 4500 5000 5500 6000 6500 Panjang Gelombang In te ns ita s

  (Å) Ti O Ti O Ti O Ti O Mg I Ca I

  

Urutan Kelas Spektrum Bintang

Urutan Kelas Spektrum Bintang

o o

  50 000 K O 50 000 K O o o

  B 20 000 K B

  20 000 K o o A A

  10 000 10 000 K K o o F 7 500 K F

  7 500 K o o G

  6 000 K G 6 000 K o o

  K 4 000 K K

  4 000 K o o M

  3 500 K M 3 500 K

Subkelas Subkelas

  

Klasifikasi spektrum bintang O, B, A, F, G, K, M masih

dibagi lagi dalam subkelas, yaitu B0, B1, B2, B3, . . . . . . . . ., B9 A0, A1, A2, A3, . . . . . . . . ., A9 F0, F1, F2, F3, . . . . . . . . . ., F9 .

  . . dst

  H CaII HeI HeII MgII SiIII SiII FeII FeI CaI TiO K u at g ar is Sp ek tr u m B0 A0 F0 G0 K0 M0 Kls Spektrum

Perubahan kuat garis unsur tertentu untuk berbagai

kelas spektrumAstronom menggunakan nama logam untuk semua unsur yang lebih berat dari helium

   Dari urutan penggolongan kelas spektrum, dapat dilihat bahwa bintang kelas awal ( kelas O, B dan A) adalah bintang yang panas, sedangkan bintang kelas lanjut (kelas K dan M) adalah bintang yang dingin. Matahari masuk bintang kelas G2.

   Dari urutan penggolongan kelas spektrum ini dapat dilihat juga bahwa garis spektrum suatu unsur tertentu berubah kekuatannya dengan berubahnya temperatur. Mengapa?

   Sebagai contoh garis hidrogen deret Balmer yg sangat kuat di kelas A dapat dijelaskan dengan kombinasi persamaan Boltzman dan Saha

seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 5.1.

Gambar 5.1. Perubahan N

  2 /N

H

terhadap temperatur. N 2 /N H naik dg cepat dari 2500 o K hingga 8000 o K kemudian turun

lagi. Hal ini menjelaskan mengapa garis deret Balmer sangat

kuat pada bintang kelas A. -20.00 -18.00 -16.00 -14.00 -12.00 -10.00 -8.00 -6.00 2500 5000 7500 10000 12500 15000 17500 20000 T (

o

K) Lo g ( N n /N H )

Kelas Luminositas Kelas Luminositas

  • dapat mempunyai luminositas yang berbeda. Pada tahun 1913 Adam dan Kohlscutter di Observatorium Mount Wilson menunjukkan ketebalan beberapa garis spektrum dapat digunakan untuk menentukan luminositas bintang Berdasarkan kenyataan ini pada tahun 1943 Morgan

  Bintang dalam kelas spektrum tertentu ternyata

  • dan Keenan dari Observatorium Yerkes membagi bintang dalam kelas luminositas yaitu

  Kelas Ia Kelas Ia

  Maharaksasa yang sangat terang Maharaksasa yang sangat terang

  Kelas Ib Kelas Ib

  Maharaksasa yang kurang terang Maharaksasa yang kurang terang

  Kelas II Kelas II

  Raksasa yang terang Raksasa yang terang

  Kelas III Kelas III

  Raksasa Raksasa

  Kelas IV Kelas IV

  Subraksasa Subraksasa

  Kelas V Kelas V

  Deret utama Deret utama

  

Kelas Luminositas Bintang dari Morgan-Keenan (MK)

digambarkan dalam diagram Hertzprung-Russell

(diagram H-R)

  Kelas Luminositas Bintang (Kelas MK)

Kelas Luminositas Dalam Diagram HR

  V Deret Utama Katai Putih IV Sub Raksasa III Raksasa Maharaksasa Ia Ib II Raksasa Terang http://anzwers.org/free/universe/hr.html

  

Klasifikasi spektrum bintang sekarang ini merupakan

penggabungan dari kelas spektrum dan kelas

luminositas.

  Contoh : G2 V : Bintang deret utama kelas spektrum G2 G2 Ia : Bintang maharaksasa yang sangat terang kelas spektrum G2 B5 III : Bintang raksasa kelas spektrum B5 B5 IV : Bintang subraksasa kelas spektrum B5

  Spektrum Bintang Subkelas V H H H δ β

  H H γ O5 V B0 V B5 V A1 V A5 V F0 V F5 V G0 V G4 V K0 V K5 V M0 V M5 V

  HH HH HH  

Spektrum Bintang Deret Utama Kelas O-K

H B3-4 O7-B0 O5

  B6

  if A1-3 at el A5-7 R s ita A8 ns A9-F5 te F6-7 In G1-2 F8-9 G9-K0 G6-8

  3500 4000 4500 5000 5500 6000 6500 Panjang Gelombang (Å)

  Spektrum Bintang Deret Utama Kelas K-M H sudah tidak tampak Ti O K4 K5 ti f la e R si ta s

  M2 In te n M4

  3500 4000 4500 5000 5500 6000 6500 Panjang Gelombang (Å)

  

http://astro1.phys.uniroma1.it/nesci/lezlab3/gray/Gray10.html

  Effek Luminositas pada bintang kelas A0 http://astro1.phys.uniroma1.it/nesci/lezlab3/gray/Gray12.html

  log = I r

  

Penjelasan fisis mengapa beberapa garis tampak kuat

pada bintang raksasa dibandingkan dengan bintang

deret utama atau sebaliknya dapat dijelaskan dengan

rumus Saha.

  N r+1 N r 2u r+1 u r

   5040 T

  • + 2,5 log T  0,48  log P e
  • log
    •  Bintang raksasa mempunyai atmosfer yang lebih renggang dibandingkan dengan bintang deret utama, sehingga tekanan elektron pada bintang raksasa lebih rendah daripada bintang katai. Akibatnya jumlah elektron yang terionisasi akan lebih banyak pada bintang raksasa.

    log = I r

   5040 T

  N r+1 N r 2u r+1 u r

  • + 2,5 log T  0,48  log P e
  • log
    • Atau harga N r+1 /N lebih besar pada bintang raksasa.

  Contoh :

Kita bandingkan garis kalsium netral (Ca I) terhadap

garis ion Ca II pada bintang raksasa dan pada bintang

deret utama.

Untuk atom kalsium : I = 6,09 eV dan log (2u /u ) = 0,44

r 2 1 2 e

  Pada bintang raksasa kelas M2 : T = 3150 K dan P

  • = 0,1 dyne/cm Dari rumus Saha didapat : N /N = 0,912
  • II I Pada bintang deret utama kelas M2 : T = 3150 K 2<
  • dan P = 2,5 dyne/cm e Dari rumus Saha didapat : N /N = 0,036
  • II I

  Mengidentifikasi Spektrum Kls A0 ? Kls A2 ? Kls A5 ?

Spektrum Bintang Kelas A

  20 40 60 200 180 160 140 120 80 100 3500 4000 4500 5000 5500 6000 6500

Panjang Gelombang

In te ns ita s Kls F ? .

  . .

  CLEA SpecLab Project Lanjutkan

Kembali ke Daftar Materi

Dokumen yang terkait

Isolasi dan mikroenkapsulasi vitamin E dari crude palm oil sebagai sumber antioksidan bahan pangan

0 2 9

Evaluasi varietas, sumber eksplan dan strain Agrobacterium terhadap keberhasilan transformasi tebu dengan gen P5CS

0 0 9

Masyarakat Iktiologi Indonesia Biodiversitas sumber daya ikan di hulu Sungai Opak

0 0 10

Masyarakat Iktiologi Indonesia Suplementasi crude enzim cairan rumen domba pada pakan berbasis sumber protein nabati dalam memacu pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus)

0 1 7

Strategi kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang pasar yang GLOBAL

0 4 36

Cemy Nur Fitria Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta Abstrak Syok atau renjatan dapat merupakan keadaan terdapatya pengurangan yang

0 2 12

Komunikasi merupakan proses mengirim dan menerima pesan, dan dikatakan efektif apabila pesan tersebut dapat dimengerti dan menstimulasi tindakan atau mendorong orang lain untuk bertindak sesuai dengan pesan tersebut (Bovee, 2003)

0 1 49

Observatorium Bosscha merupakan salah satu

0 0 20

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI STROKE HEMORAGIK DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN SEREBRAL (Studi Kasus di Ruang Flamboyan RSUD Jombang) Wiwin Wulan SariInayatur RosyidahAgus Muslim ABSTRAK Pendahuluan: Stroke Hemoragik merupakan kerusakan

0 0 8

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN NSOMNIA PADA LANSIADI PUSKESMAS BAWANGAN KABUPATEN JOMBANG Rodiyah STIKES Pemkab Jombang ABSTRAK Pendahuluan: Kecemasan merupakan bagian di dalam kehidupan manusia sehari-hari

0 0 7