FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPERCAYAAN KERJASAMA ANTARA KONTRAKTOR DAN SUB KONTRAKTOR DI KOTA AMBON

  

S S p p e e c c t t r r a Nomor 23 Volume XII Januari 2014: 84-94

a

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPERCAYAAN

KERJASAMA ANTARA KONTRAKTOR DAN SUB KONTRAKTOR

DI KOTA AMBON

  

Julianus Maitimu

Arief Rachmansyah

Alwafi Pujiraharjo

  

Program Pascasarjana Teknik Sipil (S-2) Universitas Brawijaya Malang

ABSTRAKSI

  

Manajemen konstruksi merupakan salah satu ilmu yang diterapkan

dalam pelaksanaan pekerjaan proyek industri di bidang teknik sipil. Di

dalamnya terdapat pihak-pihak yang saling berhubungan. Penelitian

yang dilakukan ini bertujuan untuk: (1) mengetahui seberapa besar

faktor yang paling mempengaruhi kepercayaan kerjasama Kontraktor

terhadap Sub Kontraktor di Kota Ambon, (2) mengetahui indikator apa

yang paling menentukan atau mempengaruhi kepercayaan kerjasama

antara Kontraktor dan Sub Kontraktor terhadap masing-masing faktor

tesebut, serta (3) mengetahui harapan Kontraktor dan strategi Sub

Kontraktor.

Hasil analisa didapatkan nilai rata-rata modal 4.25, peralatan 4.22,

sumberdaya manusia 4.01, dan pengalaman kerja 3.90; yang berarti

berpengaruh; sedangkan pengaruh faktor variabel independen dengan

tingkat signifikasi sebesar 0.00 < 0.05 yaitu sumberdaya manusia

25.1%, pengalaman kerja 25.1%, peralatan 24.9%, dan modal 24.7%.

Faktor yang paling mempengaruhi kepercayaan kerjasama antara

Kontraktor dan Sub Kontraktor adalah sumberdaya manusia dan

pengalaman kerja yaitu sebesar 25.1%. Harapan Kontraktor terhadap

Sub Kontraktor yang paling mempengaruhi adalah bisa menjaga

kepercayaan yang telah disepakati bersama, yaitu sebanyak 20%;

sedangkan strategi Sub Kontraktor terhadap Kontraktor yang paling

mempengaruhi adalah mendapat kepercayaan untuk mengerjakan

pekerjaan berikutnya, yaitu sebanyak 30%.

  Kata Kunci: Faktor Kepercayaan Kerjasama, Modal, Peralatan,

Sumberdaya Manusia, Pengalaman Kerja.

  PENDAHULUAN

  Pengambilan keputusan mengenai kuantitas dan kualitas kerja Kontraktor harus diperhatikan dengan cermat. Faktor-faktor tersebut adalah modal, peralatan, pengalama kerja, dan sumberdaya manusia (SDM) (Husen, 2010).

  | Julianus M. | Arief R. | Alwafi P. Kepercayaan Kerjasama Antar Kontraktor

  Kepercayaan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan konstruksi bisa dikatakan berhasil karena saling adanya kepercayaan timbal balik dan keterbukaan di antara pelaku pekerjaan konstruksi (Parsons, 2007). Hubungan kerjasama atau kemitraan dalam proyek konstruksi adalah suatu komitmen jangka pendek dan jangka panjang antara dua atau lebih organisasi (Nedo, 1991).

  Kontraktor merupakan badan usaha atau perorangan yang berbadan hukum, bergerak dalam bidang pelaksanaan dan menerima pekerjaan proyek konstruksi, serta mampu untuk melakukan, melaksanakan pekerjaan sesuai biaya yang telah ditetapkan berdasarkan gambar rencana, peraturan, serta syarat-syarat yang ditetapkan oleh pemilik proyek (Ervianto, 2002).

  Keberhasilan suatu pekerjaan tidak lepas dari partisipan-partisipan (Sub Kontraktor) yang berkerjasama atau menerima pekerjaan spesialis, sehingga mampu melaksanakan suatu pekerjaan khusus yang diberikan.

  Disamping itu, Sub Kontraktor juga bertanggungjawab terhadap pengawasan sebagai pekerja dalam bidang konstruksi serta bertindak sebagai agen dari sistem produksi manajemen kontraktor (Shimizu & Cardoso, 2002).

  Untuk itu, penelitian ini ingin mengetahui faktor yang berperan, faktor yang paling dominan, serta sampai sejauhmana kepercayaan kerjasama Kontraktor dalam mengambil Sub Kontraktor sebagai partner kerjanya dalam menyelesaikan pekerjaan konstruksi di Kota Ambon.

  Kerjasama antara Kontraktor dan Sub Kontraktor hanya dilakukan pada pekerjaan jalan/jembatan dan bangunan gedung yang terdaftar di GAPENSI yang ada di Kota Ambon, serta tergolong dalam Kontraktor gred 5 sampai dengan gred 7 dan Sub Kontraktor gred 1 sampai dengan gred 6.

  Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk: (1) mengetahui besar faktor yang paling mempengaruhi kepercayaan kerjasama Kontraktor terhadap Sub Kontraktor di Kota Ambon; (2) mengetahui faktor yang paling menentukan atau mempengaruhi kepercayaan kerjasama antara Kontraktor dan Sub Kontraktor terhadap masing-masing faktor tersebut; (3) mengetahui harapan Kontraktor dan Sub Kontraktor terhadap faktor yang mempengaruhi kepercayaan kerjasama dalam mengerjakan proyek.

METODOLOGI PENELITIAN

  Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah Kontraktor dan Sub Kontraktor di Kota Ambon dengan kategori:

  1. Perusahan penyedia jasa (Kontraktor) tergolong sedang dan tergolong besar (grade 5 sampai dengan gred 7).

  

S S p p e e c c t t r r a Nomor 23 Volume XII Januari 2014: 84-94

a

  2. Perusahan Sub Kontraktor jalan/jembatan dan bangunan gedung di Kota Ambon yang pernah dan sedang melakukan hubungan kerjasama (gred 2 sampai dengan gred 6)

  Sampel penelitian mengambil wakil-wakil dari Kontraktor, yaitu Direktur, Project Manager, Kepala Bidang; sedangkan dari Sub Kontraktor adalah Direktur dari tiap kelompok yang ada dalam populasi. Jumlah sampel disesuaikan dengan jumlah anggota subjek yang ada dalam masing-masing kelompok.

  Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara dan kuesioner. Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2 variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen.

  

Tabel 1.

Variabel dan Indikator Penelitian

  

Variabel Indikator Kode

Modal - Modal Sendiri

  X 1.1 (X1) - Modal Pinjaman

  X 1.2

  • Modal Uang Muka

  X 1.3 Peralatan - Efisiensi Alat

  X 2.1 (X2) - Kapasitas & Jumlah Alat

  X 2.2

  • Peralatan Sendiri

  X 2.3

  • Peralatan Sewa

  X 2.4 Sumberdaya - Memahami Pekerjaan

  X 3.1 Manusia - Sertifikat Keahlian

  X 3.2 (X3) - Kemampuan Berkerjasama

  X 3.3

  • Kepemimpinan

  X 3.4 Pengalaman - Keahlian Perusahan

  X 4.1 Kerja - Lama Perusahan

  X 4.2 (X4) - Banyak Pekerjaan yang

  X 4.3 Dikerjakan

  Dalam rangka memeperoleh data yang sesuai dengan keperluan penelitian, khususnya untuk data kualitatif agar dapat dikuantitatifkan maka perlu menggunakan skala pengukuran. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert dengan tingkat pengukuran menggunakan skala ordinal, yaitu lima angka respon: 5, 4, 3, 2, 1. Semua responden akan diminta untuk menjawab semua item pertanyaan, setelah semua jawaban terkumpul, maka dilakukan pemberian skor untuk setiap item jawaban.

  HASIL DAN ANALISIS Gambaran Responden

  Dari hasil penyebaran kuesioner penelitian yang telah dilakukan, didapatkan gambaran responden sebagai berikut:

  Kepercayaan Kerjasama Antar Kontraktor | Julianus M. | Arief R. | Alwafi P.

  0.0

  3.76 Mean

  7.8

  7

  1.1 27 30.0 55 61.1

  1

  0.0

  4.11 X 1.3

  18.9

  3 3.3 68 75.6 17

  2.2

  2

  4.89 X 1.2

  Gambar 2, 3 dan 4 menunjukan Kontraktor maupun Sub Kontraktor yang mengisi kuesioner adalah orang-orang yang terlibat dalam kegiatan proyek konstruksi dan memahami konsep kepercayaan kerjasama dalam pekerjaan proyek.

  88.9

  0.0 0.0 10 11.1 80

  0.0

  X 1.1

  5 Mean

F % F % F % F % F %

  4

  

3

  2

  1

  Item

  Gambar 4. Prosentase Responden Berdasarkan Masa Kerja Di Perusahaan Deskripsi Frekuensi Jawaban Responden Tabel 2. Distribusi Frekuensi Jawaban Pada Variabel Modal (X 1 )

  Gambar 2. Prosentase Responden Berdasarkan Jabatan

Gambar 3. Prosentase Responden Berdasarkan Pengalaman Dalam Bidang

Konstruksi

  4.25 Sumber : Hasil Analisa

  

S S p p e e c c t t r r a Nomor 23 Volume XII Januari 2014: 84-94

a Tabel 3. Distribusi Frekuensi Jawaban Pada Variabel Peralatan (X

Item Mean

F % F % F % F % F % 1 2 3 4 5 2 )

  X X X X 2.4 2.1 2.3 2.2 0.0 0.0 0.0 0.0 3 3 3 3.3 3.3 0.0 3.3 15 20 4 7 Mean 22.2 16.7 4.4 7.8 37 39 47 40 41.1 52.2 43.3 44.4 49 25 28 40 31.1 54.4 44.4 27.8 4.50 4.04 4.02 4.22 4.30 Tabel 4. Distribusi Frekuensi Jawaban Pada Variabel SDM (X Sumber : Hasil Analisa 3 )

  1

  2

  3

  4

  5 Item Mean F % F % F % F % F %

  X 3.1

  0.0

  6

  6.7

  

0.0

50 55.6 34 37.8

  4.24 X 3.2

  0.0 0.0 37 41.1 39 43.3 14 15.6

  3.74 X 3.3

  0.0 23 25.6 10 11.1 30 33.3 27 30.0

  3.68 X 3.4

  0.0

  1

  1.1

  5

  

5.6

44 48.9 40 44.4

  4.37 Sumber : Hasil Analisa Mean

  4.01 Tabel 5. Distribusi Frekuensi Jawaban Pada Variabel Pengalaman Kerja

  1

  2

  3

  4

  5 Item Mean

F % F % F % F % F %

  X 4.1 0 0.0

  0.0

  1

  

1.1

  42

  46.7

  47

  52.2

  4.51 X 4.2 0 0.0 25

  27.8

  31

  

34.4

  15

  16.7

  19

  21.1

  3.31 X 4.3 0 0.0 15

  16.7

  10

  

11.1

  36

  40.0

  29

  32.2

  3.88 Sumber : Hasil Analisa Mean

  3.90 Hasil analisis deskrifsi frekuensi jawaban responden pada masing-

  masing variabel penelitian berdasarkan hasil rata-rata bahwa untuk variabel modal secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata sebesar 4.25. variabel peralatan secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata sebesar 4.22. variabel SDM secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata sebesar 4.01 dan variabel pengalaman kerja perusahaan secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata sebesar 3.90. Dilihat dari hasil mean keempat variabel di atas semuanya berpengaruh.

  Uji Validitas Instrumen & Uji Reliabilitas Instrumen

  Berdasarakan hasil uji validitas terhadap variable madal. peralatan, sumber daya manusia dan peralatan dikatakan valid dan dapat digunakan untuk analisa selanjutnya. Uji reliabilitas dari variable modal, peralatan, sumber daya manusia dan pengalaman kerja dikatakan reliabel.

  Uji Asumsi Klasik

  Pengujian asumsi klasik dilakukan karena alat analisa statistik yang dipakai adalah analisa regresi berganda sehingga diperlukan pengujian terhadap asumsi-asumsi yang dipersyaratkan.Uji Asumsi Klasik antara lain mencakup:

  | Julianus M. | Arief R. | Alwafi P. Kepercayaan Kerjasama Antar Kontraktor

  1. Uji Normalitas mengindikasikan bahwa residual memiliki distribusi normal karena plot dari residual tersebut membentuk pola garis lurus.

  2. Uji Multikolinearitas variabel modal, peralatan, sumberdaya manusia dan pengalaman kerja menunjukkan bahwa variabel dapat digunakan dalam analisa regresi linear berganda.

  3. Uji Heteroskedastisitas terlihat titik-titik tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas (asumsi homoskedastisitas terpenuhi).

  Analisa Regresi Linear Berganda

  Setelah asumsi-asumsi klasik dapat dipenuhi maka tahap selanjutnya adalah menganalisa data dan menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dengan menggunakan Analisa Regresi Linear Berganda, dengan persamaan sebagai berikut:

  Y = a + 1 X 1 + + + + 2 X

2

3 X 3 4 X 4

β β β β

dimana: Y = Faktor pengaruh kepercayaan kerjasama antara Kontraktor dan Sub Kontraktor A = Konstanta β1 = Koefisien regresi faktor modal β2 = Koefisien regresi faktor peralatan β3 = Koefisien regresi faktor SDM (sumberdaya manusia) β4 = Koefisien regresi faktor pengalaman kerja X1 = Faktor modal X2 = Faktor peralatan X3 = Faktor SDM (sumberdaya manusia) X4 = Faktor pengalaman kerja  = Nilai residual

  Faktor modal, faktor peralatan, faktor sumber daya manusia dan faktor pengalaman kerja berpengaruh terhadap kepercayaan kerjasama antara kontraktor dan sub kontraktor. Faktor Modal H 1 = Faktor Peralatan H = 2 β β 2 1 Kepercayaan Kejasama Faktot-faktor yang mempengaruhi Faktor Pengalaman Kerja Faktor SDM H H = 4 = 3 β 4 3 antara Kontraktor & Sub Kontraktor

  β

Gambar 5. Gambaran Hipotesis Regresi Linear Berganda

  

S S p p e e c c t t r r a Nomor 23 Volume XII Januari 2014: 84-94

a Tabel 6. Hasil Analisa regresi Linear Berganda Variabel Variabel Mempengaruhi Faktor-Faktor Kepercayaan Dependen Independen Yang Konstanta 0.010 2.104 .038 Signifikan Peralatan 0.249 332.946 .000 Signifikan Modal 0.247 241.463 .000 Signifikan Β t hitung Signifikansi Ket. dengan Sub Kontraktor Kerjasama kontraktor Peng. Kerja 0.251 508.414 .000 Signifikan SDM 0.251 376.411 .000 Signifikan F-tabel (F2, 90, 0.05) = 2.420 F-hitung = 228.738 Koefisien Determinasi (Adj. R2) = 1.000 Std. Error of the Estimate = 0.003 R = 1.000 Α = 0.005 Sumber : Hasil Analisa t-tabel (t90, 0.05) = 1.987 Signifikansi = 0.000

  Hasil Analisa regresi berganda ditunjukan oleh persamaan berikut :

  Y = 0,01 + 0,247 X 1 + 0,249X 2 + 0,251 X 3 + 0,251X 4 +0,003 Uji F (uji simultan)

  Pengujian secara simultan dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel yang digunakan dalam model regresi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Y. Semua variabel tersebut diuji secara serentak dengan menggunakan uji F.

  Pada tabel 6 didapat F-hitung > F-tabel dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Dapat disimpulkan bahwa nilai signifikan kurang dari α = 0,05. Dari kedua perbandingan tersebut dapat diambil keputusan H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak (simultan) antara variabel X1, X2, X3, dan X4 terhadap Y.

  Hipotesis uji simultan yang digunakan adalah: H0: β1 = 0 (tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X1, X2, X3, X4 terhadap Y) H1:

  β1 ≠ 0 (terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X1, X2, X3, X4 terhadap Y).

  Uji t (uji parsial)

  Pengujian model regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen pembentuk model regresi secara individu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Y atau tidak. Untuk menguji hubungan tersebut, digunakan uji t, yakni dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel Variabel independen pembentuk model regresi dikatakan berpengaruh signifikan jika thitung > ttabel atau signifikan < α = 0.05.

  Kepercayaan Kerjasama Antar Kontraktor | Julianus M. | Arief R. | Alwafi P.

  Hipotesis uji parsal yang digunakan adalah:

  H0:

β1 = 0 (variabel X1, X2, X3, X4 tidak berpengaruh signifikan terhadap Y)

H1: β1 ≠ 0 (variabel X1, X2, X3, X4 berpengaruh signifikan terhadap Y).

  Harapan Kontraktor dan Strategi Sub Kontraktor

  Berdasarkan hasil penelitian secara langsung dengan melihat persepsi responden pada perusahaan (kontraktor dan Sub kontraktor) dengan memberikan jawaban pada kuesioner, maka pada Gambar 6 dan Gambar 7

  Gambar 6. Prosentase Harapan Kontraktor Terhadap Sub Kontraktor Gambar 7.Prosentase Harapan Sub Kontraktor Terhadap Kontraktor Strategi Sub Kontraktor Terhadap Kontraktor

  PEMBAHASAN Tabel 7. Hasil Analisa Data dan Pengujian Hipotesis

  Variabel n Mean Koef. Regresi (

  β ) Signifikansi Modal

  (X 1 )

  90 4.25 0.247 0.000 Peralatan (X 2 ) 4.22 0.249 0.000

  Sumberdaya Manusia (X 3 ) 4.01 0.251 0.000

  Pengalaman Kerja (X 4 ) 3.90 0.251 0.000 Sumber : Hasil Analisa

  Berdasarkan hasil analisa data dari hasil penelitian dan pengujian hipotesis, maka diperoleh hasil yang dijelaskan pada Tabel 7. Maka dapat digambarkan besarnya pengaruh variabel independen

  (modal, peralatan, sumberdaya manusia, dan pengalaman kerja) terhadap

  S S p p e e c c t t r r a a Nomor 23 Volume XII Januari 2014: 84-94

  faktot-faktor yang mempengaruhi kepercayaan kerjasama antara kontraktor dengan Sub kontraktor dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Nilai rata-rata (mean) pada variabel independen yaitu X1(modal), X2(peralatan), X3(sumberdaya manusia) dan X4 (pengalaman kerja) menunjukkan bahwa berdasarkan persepsi responden menyatakan variabel tersebut berpengaruh terhadap kepercayaan kerjasama antara kontraktor dengan Sub kontraktor dalam mengerjakan proyek.

  2. Nilai hasil koefisien regresi pada variabel independen (modal, peralatan, sumberdaya manusia, dan pengalaman kerja) dengan tingkat signifikansi sebesar 0.00 < 0.05 (5%) maka semua variabel independen (X1, X2, X3, dan X4) berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan kerjasama antara kontraktor dengan Sub kontraktor dalam mengerjakan proyek. Faktor paling mempengaruhi adalah X3 (Sumber daya Manusia) dan X4 (Pengalaman Kerja) sebesar 0,251 atau 25,1 %.

  3. Berdasarkan hasil penelitian secara langsung dengan melihat persepsi responden pada perusahaan (kontraktor dan Sub kontraktor) dengan memberikan jawaban pada kuesioner tentang harapan kontraktor dan strategi Sub kontraktor adalah:

  Harapan Kontraktor terhadap Sub Kontraktor bisa menjaga kepercayaan yang telah disepakati bersama sebayak 20%, proyek berikutnya bisa bekerjasama lagi sebanyak 16.67%, kemampuan Sub Kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan sebanyak 13.3%, pembayaran termin sesuai kesepakatan bersama sebanyak 13.3%, mutu pekerjaan sesuai yang disepakati bersama sebanyak 13.3%, berkomunikasi dalam menyelesaikan pekerjaan sebanyak 10%, menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang di rencanakan sebanyak 10% dan dapat menyelesaikan permasalahan dalam pekerjaan sebanyak 3.33%.

  Strategi Sub Kontraktor terhadap Kontraktor adalah: mendapat kepercayaan untuk mengerjakan pekerjaan berikutnya sebanyak 30%, harga pekerjaan tidak terlau rendah sebanyak 26.67%, pembayaran termijn sesuai kesepakatan bersama sebanyak 16.67%, tidak mempersulit dalam pekerjaan sebanyak 10%, Kontraktor menyediakan gambar kerja 10%, serta bisa diajak berkomunikasi dalam pekerjaan sebanyak 6.67%.

KESIMPULAN DAN SARAN

  Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

  1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan kerjasama antara Kontraktor dan Sub Kontraktor di Kota Ambon dengan nilai mean, yaitu: modal (X1) 4.25 peralatan (X2) 4.22, sumberdaya manusia (X3) 4.01, dan pengalaman kerja (X4) 3.90 yang berarti

  | Julianus M. | Arief R. | Alwafi P. Kepercayaan Kerjasama Antar Kontraktor

  berpengaruh. Sedangkan pengaruh faktor variabel independen terhadap kepercayaan kerjasama antara Kontraktor dan Sub Kontraktor dengan tingkat signifikasi sebesar 0.00 < 0.05 yaitu: sumberdaya manusia (X3) 25.1%, dan pengalaman kerja (X4) 25.1%, peralatan (X2) 24.9%, dan modal (X1) 24.7%.

  2. Faktor yang paling mempengaruhi kepercayaan kerjasama antara Kontraktor dan Sub Kontraktor adalah sumberdaya manusia dan pengalaman kerja yaitu sebesar 25.1%.

  3. Dari beberapa pertanyan yang disebarkan kepada Kontraktor tentang harapan Kontraktor terhadap Sub Kontraktor yang paling banyak dipilih adalah bisa menjaga kepercayaan yang telah disepakati bersama sebanyak 20%. Sedangkan beberapa pertanyan yang disebarkan kepada Sub Kontraktor tentang strategi Sub Kontraktor terhadap Kontraktor yang paling banyak dipilih adalah mendapat kepercayaan untuk mengerjakan pekerjaan berikutnya sebanyak 30%. Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:

  1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi Kontraktor dalam memilih partisipan (Sub Kontraktor), pada pekerjaan proyek konstruksi agar memperhatikan kinerja perusahan sehingga pekerjaan selanjutnya dapat saling percaya dan membina hubungan kerjasama yang baik.

  2. Dalam membangun kerjasama antara Kontraktor dan Sub Kontraktor, khususnya di Kota Ambon hendaknya juga memeperhatikan faktor modal dan kepemilikan peralatan sehingga pekerjaan yang dilaksanakan dapat diselesaiakan sesuai dengan rencana.

  3. Untuk peneliti selanjutnya, hendaknya memperhatikan faktor faktor lainnya selain keempat faktor yang digunakan dalam penelitian ini, sehingga dapat mengukur pengaruh kepercayaan kerjasama antara Kontraktor dan Sub Kontraktor atau dengan kata lain antara perusahaan Kontraktor satu dengan perusahaan Kontraktor lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

  

Ervianto. 2002. Manajemen Proyek Konstruksi. Edisi Terbaru. Yogyakarta: CV. Andi

Offset.

Husen, A. 2010. Manajemen Proyek: Perencanaan, Penjadwalan dan Pengendalian

Proyek. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Nedo. 1991. Partnering: Contracting without Conflict. London: HMSO. Parsons, P.J. 2007. Ethics in Public Relations. Terjemahan: Sigit Purwanto. Etika Public Relations (Panduan Praktik Terbaik). Jakarta: Erlangga.

  

S S p p e e c c t t r r a Nomor 23 Volume XII Januari 2014: 84-94

a Shimizu, J. & Cardoso, F. 2002. Subcontracting and Cooperation Building

  

Construction: A Literature Review. Proceedings IGLC-10 (p. 10). Brazil:

Gramado.