Memanggil Method Konstruktor Lain

  Kelas & Method

  PART 2

  12 th week Estu Sinduningrum ST,MT

  Estu Sinduningrum, ST, MT Memanggil Method Konstruktor Lain

   Bila konstruktor B ingin menduplikasi behavior yang dimiliki oleh konstruktor A pada kelas yang sama, maka B harus memangggil A.

   Gunakan keyword this untuk memanggil konstruktor.

  Estu Sinduningrum, ST, MT Method finalizer

   Objek dalam program yang sedang dieksekusi memiliki waktu hidup (life time).

   Objek tercipta pada saat Anda menginstans suatu kelas (dengan Operator new) dan akan dihapuskan pada saat objek dikumpulkan untuk sampah (Garbage Collection) atau bila memory yang ditempatinya telah diklaim oleh objek/bagian program lainnya

  Estu Sinduningrum, ST, MT Method finalizer

   Method yang dibubuhi modifier finalize ini dapat dikatakan juga sebagai lawan/kebalikan dari method konstruktor.

   Bila Method konstruktor akan-menginisialisasi objek dengan parameter awal, maka method finalizer dipanggil sesaat sebelum Objek dihancurkan.

  

Bentuk Umum:

  protected void finalize() throws Throwable { super.finalize(); }

  Estu Sinduningrum, ST, MT Method Main

   Setelah selesai mengetik source code aprikasi, langkah berikutnya

   adalah mengkompile dan menjalankan program rersebut. 

  Kompilasi dilakukan dengan Java Kompiler yang akan mengubah fire source code (*java) berformat plain text menjadi file byte cocle (*.crass).

  File *.class ini selaniutnya siap dieksekusi oleh Java Interpreter.

   Pada saat kompilasi, pertama-tama kompiler akan mencari bagian

   program yang disebut sebagai method utama (main method). Main method ini memiliki bentuk standard, yakni: public static void main(String [] argurnents) { Statement body dari main method; }

  Estu Sinduningrum, ST, MT Method

  Penjelasan

public Karena method ini merupakan bagian dari program yang

pertama dicari oleh kompiler, maka main method harus dapat “dilihat”atau visible oleh kelas mana pun. static Semua objek yang diinstans dari suatu kelas yang mengandung main method akan memiliki parameter- parameter yang sama. Bila suatu kelas mendukung main method dan di dalam main method tersebut terdapat statement untuk menginstansiasi objek dari kelas tersebut, maka main method akan bersifat eksklusif, tidak ikut "diserahkan" kepada objek tersebut. void Jelas bahwa main method ini tidak mengembalikan suatu nilai.

  Estu Sinduningrum, ST, MT Method dari Kelas Math

   Selain method yang dapat Anda buat sendiri, Java juga memiliki banyak method standard sebagai referensi.

   Di antaranva adalah fungsi-fungsi matematika yang terdapat di dalam Math class, yakni trigonometri (sin, cos, tan, asin, acos, atan), eksponensial, dan beberapa method tambahan (max,min, abs, random, round).

   Di samping itu, terdapat juga konstanta matematika seperti PI (3.14) untuk merepresentasikan sudut/ lingkaran dan E adalah konstanta Euclid (2.72) untuk logaritma natural.

   Karena kelas Math ini terkandung daram package java.lang yang merupakan default package, maka untuk memanggil method dan konstanta- nya, cukup dengan format Math.nama.Method, contoh Math.abs(), Math.sin(), Math.PI, dan seterusnya.

  Estu Sinduningrum, ST, MT Method Trigonometri

   Dalam trigonometri Anda mengenal dua dimensi pengukuran sudut, yakni derajat dan radian.

   Umumnya, dalam perhitungan matematis Anda terbiasa bekerja dengan menggunakan derajat.

   Nilai yang Anda ketikkan dari keyboard juga diperlakukan sebagai derajat. Namun, method-method trigonometri Java memerrukan birangan yang berupa radian sebagai argumen inputnya.

   Oleh karena, Anda perlu mengkonversi terlebih dahulu besaran derajat tersebut menjadi radian.

  Estu Sinduningrum, ST, MT Method Trigonometri

   Hubungan antara derajat dan radian adalah:

   [] adalah konstanta sudut yang besarnya = 3.14. . 

  Dari hubungan kesetaraan terrihai bahwa nilai sudut z dalam derajat, akan sama dengan (2[]/360) * z radian, jadi Anda perlu mengalikan nilai input argumen dengan faktor []/180.

   Java telah menyediakan 2 method konversi; toRadians dan toDegrees untuk mengkonversi sudut.

   Method yang Anda butuhkan saat ini adalah toRadians.

  Netbeans 17 :

  /**

  Estu Sinduningrum, ST, MT

  • Title : Program Trigonomatri * Deskripsi : Menampilkan beberapa perhitungan
  • fungsi Trigonometri (sin, cos, tan, * asin, acos, atan, konversi sudut).
  • / import java.text.DecimalFormat; class Trigonometri { /** Main Method */ public static void main(String[] args) { // Mendeklarasikan beberapa variabel double sudut, sudutDerajat, sudutRadian, hasilSin, hasilCos, hasilTan, hasilAsin, hasilAcos, hasilAtan; System.out.println("\nPROGRAM MENGHITUNG FUNGSI SUDUT"); System.out.println("-------------------------------\n");

  System.out.print("Masukkan sudut :"); sudut = InputConsole.readDouble(); // Mengkonversi euduts derajat menjadi radian

  sudutRadian = Math. toRadians (sudut); sudutDerajat = Math.toDegrees(sudutRadian) ; // Sinus dari sudut hasilSin = Math.sin(sudutRadian) ; // Cosinus dari sudut hasilCos = Math.cos(sudutRadian) ; // Tan dari sudut hasilTan = Math.tan(sudutRadian) ; // Asinus dari sudut hasilAsin = Math.asin(hasilSin) ; // Acos dari sudut hasilAcos = Math.acos(hasilCos) ; // Asinus dari sudut hasilAtan = Math.atan(hasilTan) ; // Mengubah fornst do:bLe statrdard menjadi double // dengan tiga digit desimal dengan memanfaatkan method // 'format' pada kelas DecimalFormat. DecimalFormat digitPresisi = new System.out.println("\nFUNGSI Estu Sinduningrum, ST, MT TRIGONOMETRI"); System.out.println("--------------------\n");

System.out.println("Sinus dari sudut : " + sudut

  • " adalah " + digitPresisi.format (hasilSin)) ; System.out.println("Cosinus dari sudut : " + sudut + " adalah " + digitPresisi.format (hasilCos)) ;

    System.out.println("Tan dari sudut : " + sudut +

    " adalah " + digitPresisi.format (hasilTan)) ; System.out.println("Arc Sinus dari : "+

  digitPresisi.format(hasilSin)+"adalah"+

digitPresisi.format(Math.toDegrees (hasilAsin)));

System.out.println("Arc Cosinus dari : "+ digitPresisi.format(hasilCos)+"adalah"+ digitPresisi.format(Math.toDegrees (hasilAcos))); System.out.println("Arc Tan dari : "+ digitPresisi.format(hasilTan)+"adalah"+ digitPresisi.format(Math.toDegrees (hasilAtan)));

  Estu Sinduningrum, ST, MT Method Pembulatan

   Ada beberapa method yang dapat digunakan untuk pembulatan bilangan, yaitu:

  1) abs ()

  Method ini akan mengembalikan nilai absolut dari suatu argumen. Bila argumen bernilai positif, maka nilai yang dikembalikan adalah nilai argumen tersebut, sedangkan bila negatif, maka bilangan tersebut akan dijadikan positif terlebih dahulu.

  

Ada empat bentuk abs sesuai dengan tipe datanya,yaitu:

  static int abs(int i) static long abs(long l) stetic float abs(float f) static double abs(double d)

  2) ceil()

  Method ini akan mengembalikan nilai double yang terkecil yang tidak lebih kecil daripada argumen d dan sama dengan integer matematika (bilangan bulat desimal).

   Contoh:

   ceil(7.3) = 8

   ceil(-l.3) = -7 Estu Sinduningrum, ST, MT

  Method Pembulatan static double ceil(double d)

  3) floor()

  Kebalikan dari ceil(), method floor() mengembalikan nilai double terbesar yang tidak lebih besar daripada argumen d dan sama dengan inteqer matematika (bilangan bulat desimal).

   Bentuk :

   Contoh:

   floor(7.3) = 7

   floor(-7.3) = 8 Estu Sinduningrum, ST, MT

  Method Pembulatan static double floor(double d)

  3) round()

  Mengembalikan nilai integer yang paling dekat dengan argurmen.

   Bentuk :

   Contoh:

   round(7.3) = 7

   round(7.6) = 8 Estu Sinduningrum, ST, MT

  Method Pembulatan static int round(float f) static long round(double f)

  Estu Sinduningrum, ST, MT Method max dan min

   Method max() akan mengembalikan nilai yang terbesar di antara dua bilangan, sedangkan method min() akan mengembalikan nilai yang terkecil di antara dua bilangan.

  

Bentuk method max(): Bentuk method min():

  static int max(int a, int b) static int min(int a, int b) static long max(long a, long b) static long min(long a, long b) stetic float max(float a, float b ) stetic float min(float a, float b )

static double max(double a, double b ) static double min(double a, double b )

  Estu Sinduningrum, ST, MT Method Perpangkatan, Akar, dan Eksponensial a) pow – pangkat

Bentuk :

  static double pow (double a, double b)

   exp – pangkat eksponensial

   Bentuk : static double exp (double a)

   Method ini mengembalikan hasil pangkat eksponensial e dengan bilangan a.  log --logaritma berbasis e

  

Bentuk :

   Method ini mengembalikan hasil logaritma e dari bilangan a.  sqrt --akar

  

Bentuk :

  

Method ini mengernbalikan hasil akar pangkat dua dari suatu argumen a.

Estu Sinduningrum, ST, MT Method Perpangkatan, Akar, dan Eksponensial static double log (double a) static double sqrt (double a)

  Method Random Generator 

Bentuk:

  

Method ini akan mengembalikan suatu bilangan acak (random) yang .

 lebih besar daripada atau sama dengan 0.0 dan lebih kecil daripada atau sama dengan 1.0. Jadi, range nilai kembalinya adalah 0.0 <= <=r

   xx Estu Sinduningrum, ST, MT static double random()

  Netbeans 18 :

  // Mengambil logaritma natural (E) dari suatu nilai b = Math.E*Math.E; hasilLn = Math.log(b);

  Estu Sinduningrum, ST, MT /**

  // Menghasilkan nilai c dipangkat d c = 10; d = 3; hasilPow = Math.pow (c,d); // Menghasilkan akar pangkat 2 dari suatu nilai e = 625; hasilSqrt = Math.sqrt(e); // Menghasilkan sebarang bilangan acak (random) hasilRandom = Math.random(); // Membulatkan nilai koma desimal ke integer terdekat f = 3.4988; hasilRound1 = Math.round(f); hasilRound2 = Math.round(a) ; // Membulatkan ke integar terdekat yang > argumen g = -f; hasilCeil1 = Math.ceil(f); hasilCeil2 = Math.ceil(g);

  • Title : Program MethodMath
  • Deskripsi : Menampilkan beberapa perhitungan
  • fungsi matematika (abs, log, pow, sqt,
  • random, round, max, min) * dalam perhitungan.
  • / class DemoMethodMath{ public static void main(String[] args) { double a, b, c, d, e, f,g; double hasilAbs, hasilLn, hasilPow, hasilSqrt hasilRandom; double hasilRound1, hasilRound2, hasilCeil1, hasilCeil2; double hasilFloor1, hasilFloor2, hasilMax, hasilMin; // Mengambil nilai absolute a = -164.72; hasilAbs = Math.abs(a);

  Estu Sinduningrum, ST, MT

  // Membulatkan ke intseger terdekat yang < argumen hasilFloor1 = Math.floor(f); hasilFloor2 = Math.floor(g); // Mengambil nilai terbesar dari dua bilangan hasilMax = Math.max(a,b) ; // Mengambil nilai terkecil dari dua bilangan hasilMin = Math.min(a,b) ; System.out.println("\nDEMO PENGGUNAAN BEBERAPA METHOD MATH"); System.out.println("------------------------------------\n"); System.out.println("Hasil Absolute dari :"+ a +"="+ hasilAbs); System.out.println("Hasil Log Natural dari :"+ b +"="+ hasilLn); System.out.println("Hasil Pemangkatan dari :"+ c +" dipangkat"+d+"="+ hasilPow); System.out.println("Hasil Akar dari :"+ e +" ="+ hasilSqrt); System.out.println("Nilai Random :" + hasilRandom); System.out.println("Hasil Pembulatan 'Round' :"+ f +"="+ hasilRound1+"\t, "+a+"="+ hasilRound2); System.out.println("Hasil Pembulatan 'Ceil' :"+ f +"="+ hasilCeil1+"\t, "+a+"="+ hasilCeil2); System.out.println("Hasil Pembulatan 'Floor' :"+ f +"="+ hasilFloor1+"\t, "+a+"="+ hasilFloor2); System.out.println("Nilai Max dari :"+ a +"dan"+ b +"="+ hasilMax); System.out.println("Nilai Min dari :"+ a +"dan"+ b +"="+ hasilMin);

  } }

  Beberapa Aplikasi Method Math Estu Sinduningrum, ST, MT

  Netbeans 19 :

  // Mendeklarasikan array untuk bilangan yang akan diproses double[] arrayBilangan = new double[ jumlahElemen ]; for(int i = 0; i < jumlahElemen; i++) { int indeks = 1;

  Estu Sinduningrum, ST, MT /**

  System.out.print("Masukkan elemen ke-" + (indeks+=i)+"\t :"); arrayBilangan [i] = InputConsole.readDouble(); } // Mencetak elemen-elenen cetakArray (arrayBilangan); //Menampilkan Mean dan Standard Deviasi System.out.println("Mean (Rata- rata):"+mean(arrayBilangan)); System.out.println("Standard Deviasi:"+ sDeviasi(arrayBilangan)); } /** Method untuk menghitung Standard Deviasi */ public static double sDeviasi (double[]x) { double mean = mean(x); double squareSum = 0; for (int i = 0; i < x.length; i++) {

  • Title : Standart Deviasi * Deskripsi : Menghitung Standart Deviasi */ public class StandardDeviasi { /** Main Method */ public static void main(String[] args) { System.out.println("\nPROGRAM MAIN dan STANDARD DEVIASI\n"); System.out.print("Masukkan jumlah bilangan:"); int jumlahElemen = InputConsole.readInt(); System.out.println("-------------------------------");
squareSum += Math.pow(x[i] - mean,2); Estu Sinduningrum, ST, MT } return Math.sqrt(squareSum)/(x.length - 1); } /** Method untuk menghitung Mean */ public static double mean (double[] x ) { double sum = 0; for (int i =0; i < x.length; i++) sum += x[i]; return sum/x.length; }

  /** Method untuk mencetak array */ public static void cetakArray (double[] x ) {

System.out.println("\nNilai yang dimasukkan adalah:");

System.out.println("-------------------------------"); System.out.print("["); for (int i = 0; i< x.length; i++) System.out.print(x[i]+"");

  System.out.print("]"); System.out.println("\n");

  Estu Sinduningrum, ST, MT Game: Menebak Mata Dadu

   Agar Anda tidak jenuh belajar Java, marilah Anda buat game menebak jumlah mata dari dua dadu yang dilemparkan.

   Namun sebelumnya, ini hanya sekedar permainan, bukan untuk dijadikan ajang taruhan. Dua dadu yang dilemparkan memiliki kemungkinan jumlah mata sebagai berikut;

  Keterangan: Angka yang dicetak miring adalah kemungkinan jumlah yang dihasilkan dari mata dadu pertama + mata dadu kedua.

  Netbeans 20 :

  /** Estu Sinduningrum, ST, MT else {

  • Title : Tebak Dadu * Deskripsi : Menebak hasil penjumlahan

  System.out.println("Maaf... anda belum

  • dari guliran dua dadu beruntung");
  • /

  System.out.println("Hasil guliran dua dadu public class TebakDadu { adalah :"+ hasilGuliran);

  /** Main Method */ } } public static void main(String[] args) { else

  System.out.println("\nPROGRAM MENEBAK System.out.println("Anda memasukkan

  JUMLAH DUA DADU"); bilangan "+ "yang invalid !!!"); System.out.println("-------------------------------

  } \n");

  // Method Menggulirkan dua dadu dan System.out.print("Masukkan tebakan anda [2-12] menjumlahkan :"); // hasil. int tebakan = InputConsole.readInt(); public int gulirDuaDadu () { int dadu1, dadu2, jumlahDuaDadu; if(( tebakan >0) && (tebakan<=12)) { dadu1 = 1+(int) (Math.random()*6);

  TebakDadu td = new TebakDadu(); dadu2 = 1+(int) (Math.random()*6); int hasilGuliran = td.gulirDuaDadu(); jumlahDuaDadu = dadu1

  • dadu2; if(tebakan== hasilGuliran) return jumlahDuaDadu;

  System.out.println("\nHebat.... tebakan anda } } benar !!!");

  Estu Sinduningrum, ST, MT Tipe Deskripsi Method Kelas Math Kembalian

  Static double asin(double a) Mengembalikan nilai arc sinus dari suatu sudut (dalam radian).

  Static double atan(double a) Mengembalikan nilai arc tangent dari suatu sudut (dalam radian).

  Static double atan2(double y, double x) Mengubah koordinat rectangular (x, y) menjadi polar (r, theta).

  Static double ceil(double a)

  Mengembalikan nilai double terkecil yang tidak kurang dari dan sama dengan bilangan bulat integer.

  Static double cos(double a) Mengembalikan nilai cosinus dari suatu sudut (dalam radian).

  Static double exp(Couble a)

  Mengembalikan nilai pangkat eksponensial Euler e raised terhadap suatu nilai double.

  Static double floor(double a)

  Mengembalikan nilai double yang terbesar yang tldak lebih dari pada argument dan sama dengan bilangan bulat integer.

  Estu Sinduningrum, ST, MT Tipe

  Deskripsi Method Kelas Math Kembalian Static double

  IEEE remainder(double f1, double f2) Menghitung sisa operasi pada terhadap dua argumen sesuai dengan stanCard

  IEEE754 Static double log(double a) mengembalikan nilai logaritma natural (berbasis e) dari suatu nilai double.

  Static double max(double a, double b) Mengembalikan nilai terbesar di antara dua nilai double.

  Static float max(float a, float b) Mengembalikan nilai terbesar di antara dua nilai float.

  Static int max(int a, int b) Mengembalikan nilai terbesar diantara dua nilai int.

  Static long max(long a, long b) Mengembalikan nilai terbesar di antara dua nilai long.

  Static float min(float a, float b) Mengembalikan nilai terkecil di antara dua nilai float.

  Static int min(int a, int b) Mengembalikan nilaiterkecil di antara dua nilai int.

  Estu Sinduningrum, ST, MT Tipe

  Deskripsi Method Kelas Math Kembalian Static long min(long a, long b) Mengembalikan nilai terkecil di antara dua nilai long.

  Static double pow(double a, double b) Mengembalikan nilai hasil perpangkatan argumen pertama terhadap argumen kedua Static double random0 Mengembalikan sebarang nilai double bertanda positif, >= 0.0 dan < 1.0.

  Static double rint(double a)

  Mengembalikan nilai double yang terdekat dengan nilai argumen dan sama dengan bilangan bulat integer.

  Static long round(double a) Mengembalikan nilai long terdekai dengan argumen.

  Static int round(float a) Mengembalikan nilai int terdekat dengan argumen (pembulatan).

  Static double sin(double a) Mengembalikan nilai sinus dari suatu sudut (dalam radian).

  Estu Sinduningrum, ST, MT Tipe

  Deskripsi Method Kelas Math Kembalian Static double sqrt(double a) Mengembalikan nilai positif akar darisuatu nilai double.

  Static double tan(double a) Mengembalikan nilai tangent dari suatu sudut (dalam radian).

  Static double toDegrees(double angrad) Mengubah sudut yang diukur dalam radians menjadi derajat.

  Static double toRadians(double angdeg) Mengubah sudut yang diukur dalam derajat menjadi radians.

  Rekursi: Method Memanggil Diri Sendiri 

  Selain dapat memanggil method lainnya, suatu method dapat juga memanggil diri sendiri. Proses ini dinamakan rekursi. Estu Sinduningrum, ST, MT REKURSI :

Adalah proses yang terjadi ketika suatu method memanggil diri sendiri.

  Estu Sinduningrum, ST, MT Beberapa Masalah Klasik

   Faktorial

   Bila Anda pemah mempelajari teori kemungkinan (probabilitas) tentu tidak asing dengan konsep faktorial. Sistem perhitungan faktorial memiliki ketentuan sebagai berikut:

  Estu Sinduningrum, ST, MT Beberapa Masalah Klasik

   Berdasarkan ketentuan diatas, bisa Anda tuliskan beberapa konsekuensi yang menyertaiya.

   Jika nilai faktorial suatu bilangan sama dengan hasil perkalian bilangan tersebut dengan bilangan-bilangan sebelumnya, selama bernilai Positif, maka:

   (n-2)! = (n-2) x (n-3) x (n-4)...

   (n-1)! =(n-1)x(n-2)!

   n! = n x (n-1)!

  Estu Sinduningrum, ST, MT Beberapa Masalah Klasik

   Bagaimana membuat algoritma programnya ?

   Dengan memperhatikan pola di atas cara yang paling efisien untuk mengalikan bilangan-bilangan faktorial adalah dengan membulat fungsi perkalian yang dapat memaggil diri sendiri. proses tersebut terus dikerjakan dengan indeks yang menurun akan berhenti setelah tercapai n = k.

  Estu Sinduningrum, ST, MT

Beberapa Masalah Klasik

  

factorial (int n)

{

If (n==0) // Statemen yang akan menghentikan rekursi

return 1;

  

Else

Return n*factorial (n-1); // Memanggil method factorial Secara rekursif

} Netbeans 21 :

  Estu Sinduningrum, ST, MT

  /**

  • Title : Faktorial Suatu Bilangan * Deskripsi : Menghitung Hasil Factorial Suatu Bilangan */ public class Faktorial {

  /** Method rekursi untuk menghitung hasil /** Main Method */

  • factorial dari n */ public static void main(String[] args) { System.out.println("\nPROGRAM static double faktorial(int n) MENGHITUNG FAKTORIAL"); { System.out.println("----------------------------\n"); if (n==0)// kondisi yang menghentikan rekursi

  // Mengintruksikan user untuk memasukkan suatu return 1; integer >= 0 else

  System.out.print("Masukkan bilangan integer return n*faktorial(n-1); >0:");

  } int n = InputConsole.readInt(); } System.out.println("Nilai Faktorial dari"+ n

  • "adalah" + faktorial(n)); }

  Estu Sinduningrum, ST, MT Deret Fibonacci

   Deret Fibonacci adalah deretan bilangan yang dihasilkan dari penjumlahan dua bilangan sebelumnya.

   Deret ini dimulai dengan bilangan 0 dan 1, dan berturut-turut akan dihasilkan bilangan (0+1), (l+l), (l+2), (2+3), dan seterusnya.

   Bilangan-bilangan yang menyusun deret Fibonacci disebut juga sebagai Bilangan Fibonaci.

   Selanjutnya Anda akan membuat method sedemikian rupa, sehingga Anda bisa mengacu kepada suatu bilangan.

   Fibonacci proses ini dilakukan dengan memanggil nama method tersebut dan menyebutkan indeknya, contoh fib(0), fib(3), fib(100), dan sebagainya.

  Berdasarkan pola fibonacci,

  

  fib(0) = 0;

  Bagaimana algoritmanya ?

  fib(l) = 1; fib(n) = fib(n-l) + fib(n-2); n >= 2

   Sekali lagi, Anda akan menggunakan pola rekursi untuk memecahkan masalah tersebut.

   Pola fib(n-1)+fib(n-2); n >= 2 bermakna untuk mencari bilangan Fibonacci ke-n.

   Anda harus mengerjakan proses perhitungan untuk dua bilangan sebelum indeks ke n (dengan indeks menurun).

   Proses akar terus dikerjakan dan berakhir bila n = 2 atau menghasilkan fib(0).

   Sebagai ilustrasi Anda akan menghitung nilai bilangan fibonaci ke-7. 

  Maka urutannya adalah:  fib(7) = fib(6) + fib(5);

   fib(6)=fib(5)+fib(4);

   fib(5)=fib(4)+fib(3);

   fib(4)=fib(3)+fib(2);

   fib(3) = fib(2) + fib( l):

   fib(2)=fib(l)+fib(0);

   fib(1) = 0;

   Estu Sinduningrum, ST, MT fib(0)= 1;

  Netbeans 22 :

  Estu Sinduningrum, ST, MT /**

  // Menghitung dan menampilkan bilangan

  • Title : Deret Fibonaci

  Fibonaci

  • Deskripsi : Mendemonstrasikan * perhitungan untuk

  System.out.println("Bilangan Fibonaci pada

  • memperoleh Bilangan Fibonaci ke-n

  indeks "+ n + " adalah " +fib(n));

  • /

  } public class Fibonaci {

  /** Method menghitung bilangan Fibonaci */ /** Main Method */ public static long fib(long n) public static void main(String[] args) {

  { System.out.println("\nPROGRAM if ((n ==0)||(n==1)) // Kondisi yang

  FIBONACI"); menghentikan rekursi

  System.out.println("----------------\n"); return n; else

  // Membaca indeks bilangan Fibonaci return fib(n-1) + fib(n-2);

  System.out.print("Masukkan indeks } bilangan Fibonaci :");

  } int n = InputConsole.readInt();

  Estu Sinduningrum, ST, MT Menara Hanoi

   Menara Hanoi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu tumpukan balok atau cakram yang tersusun seperti sebuah piramid.

   Sebagai ilustrasi, tinjaulah Menara Hanoi yang tersusun dari 3 balok.

   Pada bagian dasarnya, terdapat balok dengan penampang terluas, di ujungnya balok dengan penampang tersempit, dan di bagian tengahnya, balok dengan luas penampang di antara keduanva.

   Ide selanjutnya yang menjadi inti permasalahan dalam Menara Hanoi adalah memindahkan balok-balok tersebut ke posisi baru, sedemikian rupa sehingga pada posisi tersebut, balok-balok itu akan tersusun kembali menjadi Menara Hanoi yang sama.

  

Berikut ini adalah ketentuan umum dari Fenomena Pemindahan Menara Hanoi:

  

1. Anggap terdapat n balok penyusun Menara Hanoi. Masing-masing

balok memiliki luas penampang berbeda yang Anda beri label 1,2, 3, dan seterusnya. Indeks dimulai dari ujung atas.

  2. Diberikan tiga posisi untuk menempatkan balok-balok tersebut (A, B,

  4. Pemindahan tersebut harus memenuhi kaidah sebagai berikut: Estu Sinduningrum, ST, MT Menara Hanoi

  Estu Sinduningrum, ST, MT

  4. Pemindahan tersebut harus memenuhi kaidah sebagai berikut:  Pada setiap langkah, hanya boleh satu balok yang dipindahkan.

   Tidak boleh terjadi balok dengan luas penampang yang lebih kecil ditaruh sebagai alas untuk balok yang lebih besar.

   Diijinkan untuk menggunakan posisi C sebagai transit sementara untuk balok sebelum ditaruh di posisi barunya (B).

   Apabila saat proses pemindahan masih berlangsung posisi A sudah kosong, (seluruh balok terkumpul pada posisi B dan C), maka A boleh dijadikan tempat transit sementara.

   Posisi B dapat juga dianggap sebagai tempat transit sernentara, bila selama proses belum selesai) balok terkumpul pada A dan C.

   Pada akhir proses pemindahan, hanya terdapat satu menara Hanoi, yaitu pada posisi B, sementara posisi A dan C kosong (tidak memiliki balok sisa satu pun).

  Estu Sinduningrum, ST, MT Aturan Pemindahan Menara Hanoi:

Memindahkan seluruh balok dari posisi A ke B. Pada setiap

langkah hanya boleh satu balok dipindahkan. Tidak boleh balok

kecil menjadi alas bagi balok besar. Posisi C boleh dijadikan

transit sementara. Posisi A dan B bisa juga dijadikan transit

sementara apabila saat proses pemindahan masih berlangsung,

semua balok terkumpul pada dua posisi lainnya.

  Estu Sinduningrum, ST, MT

  Estu Sinduningrum, ST, MT

  Bagaimana Algoritmanya? 

  Bila hanva diberikan balok densan jumlah sedikit, Anda dapat secara sederhana (manual) menyusunya. Untuk n = 1, balok tunggal tersebut dapat langsung Anda pindahkan dari A ke B. Bila n = 2. balok terkecil Anda letakkan pada posisi C terlebih dahulu, selanjutnya balok terbesar Anda pindahkan ke B. Terakhir balok terkecil pada posisi C dipindahkan ke posisi B. Untuk n = 3, telah Anda bahas sebelumnya.

   Sebelumnya pada menara Hanoi dengan jumlah balok n, algoritmanya dapat diuraikan menjadi tiga subprogram yang dikerjakan secara sekuensial sebagai berikut: 1.

Pindahkan sejumlah n-1 balok yang pertama, dari A ke c dengan pertolongan posisi B sebagai transit sementara

  2. Memindahkan balok dari A ke B.

  3. Memindahkan n-1 balok dari C ke B dengan bantuan posisi A sebagai transit sementara.

  Netbeans 23 :

  Estu Sinduningrum, ST, MT

  /**

  • Title : Menara Hanoi * Deskripsi : Mendemonstrasikan solusi untuk
  • masalah Menara Hanoi */ public class MenaraHanoi { /** Main Method */ public static void main(String[] args) { System.out.println("\nPROGRAM MENARA HANOI"); System.out.println("--------------------\n"); // Membaca jumlah balok (n)

  System.out.print("Masukkan jumlah balok :"); int n = InputConsole.readInt(); // Memindahkan balok secara rekursif System.out.println("Perpindahan balok :"); System.out.println("-------------------"); memindahkanBalok(n,'A','B','C');

  } // Method untuk memindahlan sejumlah n balok dari menaraAsal // ke menaraTujuan dengan bantuan menaraBantuan public static void memindahkanBalok(int n, char menaraAsal, char menaraTujuan, char menaraBantuan) { if (n==1) // kondisi yang menghentikan rekursi System.out.println("Memindahan balok"+ n + " dari "+ menaraAsal + " ke " + menaraTujuan); else { memindahkanBalok (n-1, menaraAsal, menaraBantuan, menaraTujuan); System.out.println("Memindahan balok"+ n + " dari " + menaraAsal +" ke " + menaraTujuan); memindahkanBalok (n-1, menaraBantuan, menaraTujuan, menaraAsal);

  } } }