SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERATOR MENARA BOR

  2016 O LSP-PPT MIGAS SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERATOR MENARA BOR Skema sertfikasi Skema Sertifikasi Kompetensi Operator Menara Bor merupakan skema sertifikasi Okupasi Nasional yang dikembangkan oleh komite skema sertifikasi LSP PPT Migas. Kemasan kompetensi yang digunakan mengacu pada SKKNI yang ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Tenaga Kerja dan transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP. 241 / MEN / V /2007 Tentang penetapan standar kompetensi kerja nasional indonesia sektor industri minyak dan gas bumi serta panas bumi sub sektor industri minyak dan gas hulu bidang pengeboran sub bidang pengeboran darat. Skema sertifikasi ini digunakann untuk memastikan kompetensi tenaga kerja pada jabatan Skema Sertifikasi Kompetensi Operator Menara Bor dan sebagai acuan dalam asesmen oleh LSP PPT Migas dan asesor kompetensi .

  

Ditetapkan tanggal: Disyahkan tanggal

Oleh: oleh _________________ Ketua Komite Skema Ketua LSP Nomor Dokumen : SS-OMB-BOR-022-2016 Kode KBJI : Nomor Salinan : 01-SS-OMB-BOR-022-2016 Status Distribusi : Terkendali

  Tak terkendali

  • – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi dan 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi, maka LSP PPT Migas perlu segera melakukan penyesuaian tentang Skema Sertifikasi. Dengan demikian skema sertifikasi yang disusun oleh Komite Skema LSP PPT Migas setelah mendapatkan Lisensi dari BNSP dapat diterapkan oleh LSP yang memiliki ruang lingkup yang sama. Diharapkan proses sertifikasi dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten.

  4. Acuan Normatif:

  4.6. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 133 Tahun 2016Tentang Penetapan SKKNI Kategori Pertambangan dan Penggalian Golongan Pokok Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Alam dan Panas Bumi Bidang Pengeboran Darat;

  4.5. PeraturanMenteri Tenaga KerjadanTransmigrasiRepublik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Tata Cara PenetapanStandarKompetensiKerja Nasional Indonesia;

  4.4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional;

  4.3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

  4.2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi ;

  4.1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

  Persyaratan ini disusun berdasarkan perundangan yang berlaku di Indonesia dengan mengacu kepada:

  3.5. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operator Menara Bor mandiri.

  1. Latar Belakang

  3.4. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operator Menara Bor pada lembaga penilaian kesesuaian.

  3.3. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operator Menara Bordi bisnis operasi pengeboran

  3.2. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operator Menara Bor lingkup sektor Industri Migassertapanasbumi

  3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operator Menara Bor lingkup Pengeboran pada industri migassertapanasbumi

  3. Tujuan

  2.2. Lingkup penggunaan: Persyaratan dasar bagi tenaga teknik khusus di lingkungan bidang pengeboran yang mempunyai tugas utama melakukan pekerjaan-pekerjaan di lantai sisir standar (monkey board) dan di lantai puncak menara (crown desk) serta mengoperasikan pompa lumpur dan jaringan perpipaan dan bertanggung jawab kepada Juru Bor untukmembantu proses pengeboran.

  2. Ruang lingkup 2.1. Bidang Pengeboran Darat.

  Dengan telah diterbitkannya Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian

  4.7. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor :1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi;

  4.8. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor :2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi.

  4.9. SNI ISO/IEC 17024:2012 tentang Penilaian kesesuaian

  • – Persyaratan umum untuk lembaga sertifikasi person.

  4.10. Permen 05 Tahun 2015 Tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Di Bidang Kegiatan Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi Secara Wajib

  5. Kemasan / Paket Kompetensi

  a. Jenis kemasan : Okupasi Nasional Operator Menara Bor

  b. Level : IV

  c. Rincian Unit Kompetensi : NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI B.06.0001.016.02 13. Mengoperasikanpompalumpur.

  B.06.0001.048.02

  14. Melaksanakanpencegahangas berbahaya/ beracun B.06.0001.049.02

  15. Melaksanakan Pemancingan (Fishing Job)

  6. Pekerjaan Dan Uraian Tugas :

  6.1. Memasang dan mengoperasikan pompa lumpur serta melaksanakan perawatan

  pompa

  6.2. Melaksanakan pencegahan bahaya H

  2 S. Dan memilih peralatan pernafasan (breathing equipment)

  6.3. Memilih dan mengoperasikan peralatan pancing (fishing tools) serta melaksanakan penyemenan ikan pada lubang pengeboran.

  7. Persyaratan Dasar Pemohon Sertifikasi

  7.1. Surat Keterangan Sehat (kemampuan fisik penglihatan (buta warna), pendengaran, mobilitas) dari Instansi Terkait

  7.2. Surat Keterangan Bebas Narkoba dari Instansi Terkait

  7.3. Ijasah minimal setingkat SLTA/D-III

  7.4. Untuk menjamin persyaratan telah dipenuhi Pemohon diwajibkan mengumpulkan foto copy ijazah terakhir yang dimiliki., surat keterangan dokter pemerintah/ puskesmas, dan surat keterangan pengalaman kerja/ magang dari perusahaan

  7.5. Pemohon yang memiliki sertifikat kompetensi sebelumnya diluar LSP PPT Migas maka: a Tidak direkomendasikan untuk naik level. b Untuk sertifikasi ulang harus mengikuti uji kompetensi di level yang sama dari awal.

  8. Persyaratan kompetensi

  8.1. Yang memiliki pengalaman kerja: Pengalaman kerja minimal 3 tahun di bidang Pemboran termasuk 1 tahun sebagai Operator Lantai Bor (OLB) dan wajib melampirkan surat rekomendasi perusahaan, bagi peserta dengan ijasah SLTA/D-II non Teknik

  8.2. Belum memiliki pengalaman kerja:

  a. Sertifikat pelatihan berbasis kompetensi (PBK) pada Lembaga Diklat Profesi (LDP) dengan waktu 368 Jam Pelatihan (JP).bagi peserta dengan ijasah D-III

  b. Memiliki Ijasah D-IIJurusan Pemboran

  9. Hak pemohon Sertifikasi

  9.1. Asesi yang lulus dalam asesmen kompetensi akan diberikan sertifikat dan kartu tanda asesi.

  9.2. Asesi dapat menggunakan sertifikat kompetensi untuk promosi diri sebagai profesi asesi.

  10. Kewajiban Operator Menara Bor

  10.1. Mematuhi ketentuan yang relevan dari skema sertifikasi;

  10.2. Untuk melakukan klaim bahwa sertifikasi hanya berkaitan dengan ruang lingkup sertifikasi yang diberikan

  10.3. Tidak menggunakan sertifikasi sedemikian rupa yang dapat membawa lembaga sertifikasi menjadi buruk dan tidak membuat pernyataan yang menyesatkan mengenai sertifikasi lembaga sertifikasi

  10.4. Menghentikan semua keluhan sertifikasi yang memuat referensi

  10.5. Apabila sertifikat telah dibekukan pemegang sertifikat tidak mempromosikan sertifikatnya selama dibekukan.

  10.6. Jika sertifikasinya dicabut person yang telah disertifikasi tersebut tidak boleh menggunakan semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

  10.7. Melaksanakan keprofesian sebagai Operator Menara Bor dengan tetap menjaga kode etik profesi.

  10.8. Memelihara dan meningkatkan kompetensi yang dimiliki

  10.9. Bersedia dilakukan survailen sebagai pemegang sertifikat kompetensi yang ditetapkan LSP minimal pada saat re-sertifikasi.

  10.10. Melakukan re-sertifikasi setiap 5 tahun sekali.

  11. Biaya

  11.1. Biaya Uji Kompetensi sertifikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah yang berlaku tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian ESDM.

  11.2. Biaya sertifikasi adalah sebagai berikut : Operator Menara Bor : Rp. 900.000,- untuk pelaksanaan di TUK Cepu,

  11.3. Biaya pelaksanaan ujian sertifikasi di luar TUK Pusdiklat Migas Cepu biaya Rp.

  900.000,- belum termasuk biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi tim asesor.

  11.4. Asesmen dapat dilaksanakan apabila jumlah asesi minimal 6 orang. Apabila asesi kurang dari 6 orang maka biaya ditanggung oleh jumlah asesi yang ada.

  12. Proses Sertifikasi

  12.1. Persyaratan Pendaftaran Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Operator Menara Bor (OMB) dapat segera mengajukan permohonan kepada LSP dengan memilih TUK/Assessment centre yang diinginkan, dan mengisi Form Persyaratan

  Peserta Uji Kompetensi (Form No. F.9.01.A) , Form Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.A) dan untuk yang sertifikasi ulang ditambah dengan Form Pemutakhiran Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.B) beserta lampirannya.

  Dari data calon tersebut dilakukan Evaluasi/pra uji Kompetensi Calon dan ditetapkan dalam Sidang Pleno Sertifikasi dengan standar SKKNI.

  12.2. Proses Asesmen

  10.2.1 Form APL

  • – 01 dan APL – 02 yang telah diisi oleh calon asesi, dikaji dan diverifikasi dalam sidang pleno (Pra uji kompetensi);

  10.2.2 Hasil pra uji kompetensi pada sidang pleno digunakan sebagai dasar perencanaan Asesmen yang dituangkan pada FR-POA-01 Perencanaan Asesmen dan setelah itu dilakukan uji pengumpulan bukti FR-DAT-01;

  10.2.3 Pelaksanaan Asesmen (FR-ASC-01)yang disusun berdasarkan Prosedur untuk menjamin bahwa semua persyaratan skema diverifikasi secara objektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi sehingga memadai untuk menegaskan kompetensi calon dengan metode uji kompetensi, unit kompetensi sesuai dengan level jabatan pada SKKNI, lisan/ wawancara dan praktek/ simulasi.

  12.3. Proses Uji Kompetensi

  12.3.1. LSP menugaskan tim asesor untuk mengases kompetensi pada asesi berdasarkan persyaratan skema sertifikasi;

  12.3.2. Metode dan mekanisme asesmen kompetensi terdiri dari uji tertulis, lisan/wawancara dan praktek/Simulasi sesuai dengan skema sertifikasi LSP PPT Migas;

  12.3.3. Hasil Pelaksanaan Asesmen dituangkan pada Rekomendasi Keputusan Asesmen(FR-ASC-01);

  12.3.4. LSP harus dapat menerima Umpan Balik (FR-ASC-02) dari peserta uji kompetensi/asesi;

  12.3.5. LSP mengakomodasi kemungkinan adanya kekhususan kondisi pemohon seperti bahasa;

  12.3.6. Apabila Umpan Balik (FR-ASC-02) tersebut terbukti, maka tim asesor dapat merekomendasikan dilaksanakan kaji ulang penilaian (FR-ASC- 03) dan jika tidak dapat dibuktikan maka asesi mgikuti proses ulang uji kompetensi dari awal.

  12.4. Keputusan Sertifikasi

  12.4.1. Keputusan sertifikasi yang ditetapkan untuk asesi oleh LSP harus berdasarkan skema sertifikasi terdiri dari metode uji tertulisyang diperiksa dengan sistem komputer (LJK), hasil ujian Lisan dan praktek dan diketahui oleh asesor yang melakukan asesmen, personel LSP dan Tim Asesor dalam sidang yudisium.

  12.4.2. Kriteria keberhasilan peserta yang dinyatakan kompeten/lulus jika nilai hasil evaluasi yang diperoleh minimal 70 dan tidak ada nilai mati ≤ 55 untuk setiap kelompok materi yang diujikan.

  12.4.3. Formula keberhasilan untuk ujian tulis (40%), sedangkan untuk uji Lisan dan atau Praktek dengan prosentase (60%)

  14.1. Evaluasi rekaman kegiatan ujian

  15.4. Apabila masa berlaku sertifikat habis, diberikan toleransi 3 bulan untuk mengikuti sertifikasi ulang sesuai prosedur sertifikasi ulang pada poin 15.3.

  15.3. Sertifikasi Ulang pada tingkat jabatan yang sama diwajibkan mengikuti UjianTulis Materi Well Control dan Praktek dan ditambah materi K3 Perairan khusus untuk Laut.

  15.2. Sertifikasi ulang ditetapkan 5 tahun sekali dan ketentuan diatur dalam prosedur LSP “PPT Migas”.

  15.1. Persyaratan sertifikasi ulang sama dengan persyaratan awal untuk menjamin bahwa pemegang sertifikat kompetensi selalu memenuhi sertifikasi yang mutakhir.

  15. Sertifikasi ulang

  14.5. Survailen dilaksanakan 1 kali

  14.4. Witness (bila diperlukan)

  14.3. Monitoring, pelaporan dan sanksi

  14.2. Evaluasi peserta (sampling)

  Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, LSP melakukan survailen yang mencakup:

  12.4.4. Hasil keputusan sertifikasi diumumkan melalui web site.

  14. Survailen

  F. 9. 05. C)

  13.5. Bila terjadi acuan sertifikasi tidak sesuai atau penyalah gunaan Sertifikat dalam publikasi, katalog, dan seterusnya harus ditangani oleh LS P “PPT Migas” untuk dilakukan penanganan tindakan perbaikan penundaan dan pencabutan setifikat yang dituangkan dalam format Pencabutan dan Pembatalan Sertifikat (Form No.:

  Melakukan pemalsuan sertifikasi kompetensi kerja LSP ”PPT Migas”

  13.3. Masa berlaku sertifikat telah habis 13.4.

  13.2. Mendapat pernyataan tidak puas dari pemakai jasa paling sedikit 3 kali dan dapat dibuktikan bahwa pernyataan tidak puas tersebut, timbul karena ketidaksesuaian pemegang sertifikat dalam melakukan pekerjaannya dalam lingkup sertifikat kompetensinya.

  13.1. Kesehatan dari pemegang sertifikat tidak memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan dalam ruang lingkup sertifikat kompetensinya

  Sertifikat yang telah diperoleh dapat di cabut atau dibekukan dengan mempertimbang kan hal berikut:

  13. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat

  12.4.5. LSP memberikan sertifikat kompetensi kepada peserta yang kompeten.

  15.5. Berkas persyaratan dikirim ke LSP PPT Migas satu minggu sebelum pelaksanaan sertifikasi

  16. Penggunaansertifikat

  Pemegang sertifikat kompetensi harus menandatangani pernyataan penggunaan sertifikat (Formulir Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (F.9.05.A)).

  17. Banding

  Asesi/pemohon dapat mengajukan banding dan/atau keluhan, apabila terbukti adanya keputusn LSP yang merugikan dan/atau ketidak sesuaian dengan skema sertifikasi atau keinginan pemohon, diatur dalam prosedur.

18. Diagram Alir

  

DIAGRAM ALIR

PROSES SERTIFIKASI

Permohonan :

  (Mengisi Form Pemohon F.9.01.A/F.9.05.A/F.9.05.B/ FR -

  (Calon Asesi) APL-01 dan FR - APL- 02 ) dilengkapi dokumen Portofolio terdiri dari :

  • Copy ijasah Pengalaman Kerja - Sertifikasi Ulang
  • Copy sertifikat pelatihan Pas photo 3x3 & 3x4, 2 lbr

  Keterangan Sehat (dokter)

  • Copy sertifikat kompetensi
  • yang terakreditasi Membayar biaya sertifikasi
  • Survailen Penerbitan Sertifikat Kompetensi

  Pra Uji Kompetensi Kajian dan Verifikasi (FR - APL-01 dan

  Tidak Kompeten FR - APL- 02)

  Belum Kompeten Keputusan

Umpan Balik

Sertifikasi

  

(FR-ASC-02)

Rencana Asesmen

  FR-POA-01 Ya

Kaji Ulang Asesmen

  

(FR-ASC-03)

Pelaksanaan Uji Kompetensi (FR-DAT.01 Perangkat Asesemen) :

  • Asesmen &Rekomendasi Uji Tulis -

  (FR-ASC-01 Pelaksanaan Uji Lisan/Wawancara

  • Asesmen & Rekomendasi) Uji Praktek/Simulasi

SKEMA SERTIFIKASI OPERATOR MENARA BOR SS-OMB-BOR-022-2016 MATERI YANG DIUJIKAN PADA STTK PEMBORAN

  Note : KKU : Kelompok Safety Umum KPPD : Kelompok Teknik dan Peralatan Khusus Pemboran KTPP : Kelompok Teknik Peralatan Pemboran Perairan Tipe Duduk (Jack-Up Rig) KSLU : Kelompok Pencegahan Semburan Liar Umum KPPA : Kelompok Teknik dan Peralatan Khusus Pemboran KKKP : Kelompok Keselamatan Kerja Perairan Perairan Tipe Apung (Floating Rig) KSLP : Kelompok Pencegahan Semburan Liar Lepas Perairan

  X Laut Jack Up

  X X

  X X

  X X

  X X

  X X

  X A B C H J

  X APB Darat

  X X

  X X

  X X - - - -

  X A B C - -

  X X

  X X

  X A B C H -

  X X

  X X - -

  X A B C H -

  X Floating

  X X

  X X

  X X

  X X

  X X

  X A B C H J

  X

  X Floating

  X X - -

  OLB A B C E - F - - - OMB A B C E F G - - - JB & APB A D E B C H G

  X X X - - - - -

  I J STTK PEMBORAN MATERI UJIAN BARU PERPANJANGAN A B C D E F G H

  I J Praktek MATERI Praktek OLB Darat

  X X

  X X X - - - - -

  X A - E - -

  X Laut

  X X

  X X

  X X - - - -

  X A - E F -

  X OMB Darat

  X X

  X A E F - -

  X X

  X Laut

  X X

  X X

  X X X - - -

  X A E F G -

  X JB Darat

  X X

  X X

  X X - - - -

  X A B C - -

  X Laut Jack Up

  X X

  X X