ISOMETRIC AND ISOMETRIC- m OPERATORS Gunawan Universitas Muhammadiyah Purwokerto Email: gun.ogegmail.com Abstract - ISOMETRIC AND ISOMETRIC- m OPERATORS

  

ISOMETRIC AND ISOMETRIC- m OPERATORS

Gunawan

  Universitas Muhammadiyah Purwokerto Email:

  

Abstract

This paper presents the definition, samples, and natures of isometric and isometric- m

algebra operator for some m in Hilbert space. In additions, the relationship of

both operators will also be examined. To investigate natures of isometric and isometric-

m operators, adjoint operators concepts and natures are required. Adjoint operator

concept underlies isometric operator’s natures. Later, according to the concept,

isometrc operator is expanded into isometric- m operators for some min Hilbert

space. The result unveils algebra natures of isometric and isometric- m operators

consisting of composition operators natures and multiplication with scalar.

Furthermore, if T operators is isometric then T operators isometric- m for some m.

  Keywords: adjoint operators, isometric operators, isometric- m operators.

  B X X

  Lebih lanjut, dalam hal X = Y, ,

    PENDAHULUAN dituliskan B X atau B Y .

     

  Di dalam analisis khususnya analisis fungsional, beberapa ruang Untuk ruang Hilbert H, operator yang sering dibicarakan adalah ruang linear kontinu T yang memiliki sifat linear, ruang bernorma, ruang Banach,

  T xT y   untuk setiap x y

  ( ) ( ) ruang Pre-Hilbert, dan ruang Hilbert. Ruang pre-Hilbert yang lengkap disebut

  x y ,  H

  disebut sebagai operator ruang Hilbert. Pemetaan dari suatu isometri. Hal tersebut ekuivalen dengan ruang linear ke ruang linear yang lain

  T x ( )  x , untuk setiap x  . H

  atau dari suatu ruang linear ke ruang Kemudian, operator dengan sifat linear yang sama disebut operator. tersebut diperluas menjadi

  Diberikan ruang Hilbert X dan Y atas m m k k m    lapangan yang sama, yaitu F. Lapangan m k

  • *

  

  1 T T  0,

   

     

   F yang dimaksud pada tulisan ini adalah k k

  

   

  T : XY

  . Operator dikatakan linear untuk suatu m  .

  x yX   F

  jika untuk setiap , dan Operator tersebut dinamakan operator

  T xyT xT y

  berlaku ( ) ( ) ( ) dan isometri- m. Hal tersebut kemudian

   T (  x )  T x ( )

  . Operator linear membawa pemikiran untuk menyelidiki

  T : XY

  dikatakan terbatas jika karakteristik pada operator isometri dan

  M  isometri- m. Pembahasan mengenai

  terdapat konstanta sehingga

  xX karakteristik operator isometri dan T x ( )  M x untuk setiap .

  isometri- m pada tulisan ini, lebih Himpunan semua operator linear ditekankan pada memahami definisi, terbatas dari X ke Y ditulis B X Y , .

   

  contoh, sifat- sifat aljabar, dan hubungan keduanya pada ruang Hilbert.

  Aksioma | 399

  Rumusan masalah yang dibuat adalah ruang Hilbert. Jika T sebarang bagaimana sifat-sifat serta hubungan fungsional linear terbatas pada H maka antara operator isometri dan isometri- terdapat dengan tunggal

  m . Dalam penelitian ini hanya dibatasi yH T xx y   x H sehingga ( ) , , .

  pada ruang Hilbert. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan

  Bukti: Diketahui T sebarang fungsional

  pengetahuan mengenai sifat- sifat serta linear terbatas. Misalkan keterhubungan operator isometri dan

  AN TxH T x  ( ) : ( ) 0 .

    operator isometri- m pada ruang Hilbert.

  Diperoleh A ruang bagian tertutup H. Pembahasan mengenai operator

  Karena A ruang bagian tertutup dari H, isometri dan isometri- m pada ruang

  

  maka H   A A . Selanjutnya, Hilbert bermanfaat membantu

   1)

  Jika T = O maka diambil y  mengembangkan ilmu matematika dan sehingga teorema terbukti. aplikasinya, khususnya analisis

   maka  fungsional. 2) A H . Karena Jika T O jika A = H maka untuk sebarang

  Pembahasan tentang operator

  x  berakibat T = O. Oleh H

  isometri pada ruang Hilbert diawali

  

  dengan pendefinisian operator adjoint

   A karena itu, A H maka   .

   

  kemudian dilanjutkan dengan

   zA Jadi, dapat diambil \  .

   

  pembahasan mengenai contoh dan sifat-

   A A

  Karena    maka sifat operator adjoint pada ruang

   

  Hilbert. Dalam pendefinisian operator T z ( )  .

   Dibentuk adjoint diperlukan penjelasan mengenai

  T z z ( ). 

  Teorema Representasi Riesz. Untuk

  y   A , diperoleh : 2 z

  pembahasan tentang definisi operator adjoint dan sifatnya diacu dari buku

  T z z ( ). T z ( )

  Kreyszig (1978), Akhiezer, N.I. and

  z y ,  z ,  z z , 2 2 .

  Glazman, M. (2013), dan Berberian

  z z

  (1961). Selanjutnya, membahas

  T z

   ( ) operator isometri pada ruang Hilbert Untuk diacu dari buku Berberian (1961).

   y A y y y T y

      , maka , ( ).

  Pembahasan mengenai operator isometri meliputi definisi, contoh, dan  , x dapat ditulis

  Untuk x H sifat- sifat aljabar. Kemudian definisi sebagai dan beberapa sifat operator isometri- m

   

  T x ( ) T x ( ) xyxy

  pada ruang Hilbert diacu dari jurnal ,  

  T y ( ) T y ( )

    Saddi dan Ahmed (2010). Setelah itu, dilanjutkan membahas contoh dan sifat

   T x ( ) 

  x y

  dengan  

  A, sebab aljabar operator isometri- m serta  

  T y ( )

    hubungan antara operator isometri dan  T x ( )  T x ( ) operator isometri- m pada ruang Hilbert.

  xy = ( ) T xT y ( )  0.

   

  T y ( ) T y ( )

   

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Berikut ini akan disampaikan  T x ( )  mengenai operator adjoint.

  xy

  Karena orthogonal  

  T y

  ( )  

  Teorema 1 (Teorema Representasi

  terhadap y, maka :

  Riesz) . (Kreyszig, 1978) Diketahui H 400 | Aksioma

  xxT xx y

   ( ),

  T x ( ) y   1 2 1 2 xy y  ,

  T y ( )  T x yT x y ( ), ( ), 1 2   x   x

  T x ( ) y ( ) ( ) 1 y 2x y ,  y y ,  T y ( ) dan x T x y T x y

        y 1  ( ), ( ), 1 1 T x ( )

   x y ,  y y ,   x T y

  ( ) ( ) y 1x y ,  T x ( )

   diperoleh: 2)

  Untuk setiap x H

  T x x y x H Diperoleh    .

  ( ) , , xT x yT x y

   ( ) ( ), ( ) y Selanjutnya akan dibuktikan y tunggal.

   T x y

  Diambil sebarang y '  maka H  , K

  

T xx y   x H Karena untuk setiap y

( ) , ' , . Karena y

  merupakan pemetaan linear kontinu

  T xx yH ( ) , maka untuk setiap x

  pada H maka menurut Teorema 1, diperoleh:

  y '  H

  terdapat dengan tunggal

  x y ,  x y , '

  sehingga untuk setiap x  berlaku H

   x y ,  x y , ' 

   xx y y ( ) , ' . Berarti jelas bahwa

  x y y  ,  ' 

  untuk setiap y  menentukan dengan K

  • * *

  tunggal y '  . Jadi terdapat operator H

    y y ' 0    y y '

  Jadi, y tunggal. Dengan demikian

  T : K  dengan H T ( ) yy ',   y K .

  T xx y   x H ( ) , , .

  Oleh karena itu diperoleh :

  • *
  • y ( ) xT x y ( ),  x y , '  x T , ( ) y
    • * Teorema 2. (Kreyszig, 1978) Diketahui

      Jelas bahwa T tunggal. Selanjutnya dan K ruang Hilbert. Untuk setiap

    • * H

      operator T linear dan kontinu, sebab :

      T H :  operator linear kontinu, K

      1) setiap Untuk maka terdapat dengan tunggal operator

      y yK xH * 1 , , , dan , skalar   2 T K  sehingga H

      linear kontinu : diperoleh:

    • * untuk setiap x  dan y K H  ,

      x T , (  y   y )

       1 2 *

      T x y ( ), x T , ( ) y berakibat .

       T x ( ),  y   y 1 2 Bukti: Diambil sebarang

      TL H K ( , ) dan yK . Dibentuk c T x y T x y

      = ( ),   ( ),  1 2 fungsional  pada H dengan y

    • * * = T x y ( ),   T x y ( ),

       1 2xT x y   x H y ( ) ( ), , . Fungsional * * *

    • * = x T , ( ) y   x T , ( ) y

       1 2  merupakan fungsional linear y

    • * *

      x T y x T y

      = ,  ( )  ,  ( ) 1 2 kontinu pada H sebab: 1) setiap

      Untuk  diperoleh:

      2) Untuk setiap x H

      x x ,  H dan skalar 1 2  diperoleh:

      Aksioma | 401

    • ( ) ( ), ( )

        ,

         

    • * * * * * * *

      Bukti: Diambil sebarang H dan , x y K  

        * * * ST T S  .

      S B K L  maka

        ,

      dan

      T B H K

      Hilbert. Jika

      Teorema 5. (Akhiezer dan Glazman, 2013) Diketahui H, K, dan L ruang

           

         

         

      T x y x T y x T y x T y T x y T x y T T

      ( ), , ( ) , ( ) ( ), ( ) ( ), ( ), . Jadi, .

           

    • * * * * * * * * *

    • *

      ( ), , ( )( ) , ( ) ( ), ( ) = ( ), . Jadi, .

      ST x y x ST y x ST y S x T y T S x y ST T S

         

      Definisi 7. (Berberian, 1961)

      Diberikan H ruang Hilbert klasik dan

      Contoh 8.

      , untuk setiap x H  .

      Hal tersebut ekuivalen dengan ( ) T x x

      . Operator T dikatakan isometri jika untuk setiap , x y H  , berlaku ( ) ( ) T x T y x y    .

      Diberikan H ruang Hilbert atas lapangan dan ( ) T B H

      Selanjutnya, akan disampaikan mengenai operator isometri, contoh, dan sifat aljabarnya.

      Teorema 6. (Kreyszig, 1978) Diketahui X dan Y ruang bernorma atas lapangan F

      X       

      ( ) (0 ) 0 ( ) , . T T x T x x

      Bukti:

         .

      T

      ( )

      . Jika : T X Y  operator linear maka

      Bukti: Diambil sebarang H dan , x y K  

        * * T T

        * * * T T    b.

      ( ) ( ), ( ) = , ( ) ( ) ( ) .

      M  ,

      . Diperoleh

      M T

      Diambil

         

      T x T x T x x TT x T x T x T x T x

      Jika x   maka, 2 * * * *

      T x M x

        

         

          

      T T T TT T T

      , ( ) ( ) 0.

      Jika x   maka, 2 * * * *

      402 | Aksioma a.

      sehingga * ( ) .

      Jadi, *

      a.

      T

      dan λ skalar, maka pernyataan- pernyataan berikut ini berlaku.

      S T L H K

        , , c

      Teorema 4. (Kreyszig, 1978) Diketahui H dan K ruang Hilbert. Jika

      Setelah disampaikan mengenai operator adjoint, berikut ini akan dibahas sifat- sifat operator adjoint pada ruang Hilbert.

      seperti yang dijelaskan pada Teorema 2 disebut operator adjoint dari T.

      linear kontinu *

      T terbatas.

      Definisi 3. (Kreyszig, 1978) Operator

      ( ), , ( ) , dan . T x y x T y x H y K    

       sehingga: *

      ( , ) c T L K H

      tunggal *

      T L H K  terdapat dengan

      Dengan demikian, terbukti bahwa untuk setiap ( , ) c

        1 2 3 , , ,... x x x basis ortonormal di H. Didefinisikan operator T H :  H Teorema 9. (Berberian, 1961) dengan: Diberikan H ruang Hilbert dan

      TB H ( ) . Pernyataan berikut T x x x , , ,...  x , xH ,

        kk 1 2 3 1

      ekuivalen: untuk setiap k  1, 2,3,... Lebih lanjut, untuk setiap x  dengan H a.

      T isometri

    • *

      b. T T

      I , x   x diperoleh: k k

       k1

      dengan I operator identitas pada

      

      ruang Hilbert

      T xx

      ( )  , k k 1

       

      T x T yx yx yH k c. ( ), ( ) , , , .

       1 Bukti: Diambil sebarang xH     , , , ,...  .

       1 2 3 4  ab

       

      Akan ditunjukkan T linear dan 2 * isometri. Diambil sebarang

      T T x x T x T xT x

       ( ), ( ), ( ) ( )

        2 x y ,  H dengan x   x dan  y k k k k

       

       xx xI x x k 1 k 1 , ( ), .

        * .

      T T

      I Jadi, .

      a.

      T linear?

      bc  

       

        *

          k k

      T x (  y )  T xy   T x T y ( ), ( )  T T x y ( ),  I x y ( ),  x y , . k k k k

       1  1

       

      ca

       

        2 2T  ( xy ) k k k

         k T x ( )  T x T x ( ), ( )  x x ,  x

       1

       

       T x x T  ( )  . Jadi, isometri.

      =  ( xy ) k k k

       1  1k 1 Teorema 10. (Berberian, 1961)

       

        xy k k k k +

       1  1   k 1 k 1 Diberikan H ruang Hilbert dan

        TB H ( )

      . Jika S, T isometri maka ST T x ( )  T y ( ). isometri. Jadi, T linear.

      Bukti: Diambil sebarang x  . H b. x x x , , ,...

      T isometri? Diketahui  1 2 3  Diketahui S ,T isometri berarti basis ortonormal di H artinya untuk

      T x ( )  x dan S x ( )  x .

      setiap k  , x ortogonal dan k Perhatikan bahwa,

      xk 1. 2 2 2    

       

      T x ( )  T xx k k k k 1  

        k   1 k 1  

       2 2

      

        x kk 1T x ( )  x .

      Jadi, T isometri.

      Aksioma | 403

      2

    • ( ST x )( ) ST x ST x ( ), ( ) S ST x T x ( ), ( )

         

      IT x T x ( ), ( ) T x T x ( ), ( )

      2

      2

      = T x ( )  xST x ( )  x Jadi, ST isometri.

    • * * Teorema 11.

      S S T T

       Karena maka

      Diberikan H ruang Hilbert dan 2 2 T x ( )  S x ( )  T x ( )  S x ( ) .

      TB H

      ( ) . Jika T isometri maka T  isometri untuk suatu   dengan Dengan demikian, S,T ekuivalen secara

      1   . metrik.

       , H

      Bukti: Diambil sebarang x

       2  

      T x T x T x

       ( )   ( ),  ( ) Diketahui S,T ekuivalen secara metrik *

      T x T x

      =   ( ), ( ) berarti T x ( )  S x ( ) ,   x H . 2 2 *   

      T x T x ( ), ( ) * 2 2 2 2 S S x ( )  S x S x ( ), ( )  S x ( )  T x ( )

    • *   T x ( )   x = T x T x ( ), ( )  T T x x ( ), .

      T x x

        ( )  

    • * *

      S S T T

      Jadi,

      

        T x ( )  x

      Definisi 14. (Saddi dan Ahmed, 2010) T Jadi,  isometri.

       

      Diberikan ruang Hilbert H atas Definisi 12. (Berberian, 1961).

      T B H ( )

      lapangan dan  . Operator T dikatakan isometri- m jika Diberikan H ruang Hilbert dan m k m m k

      S T ,  B H ( )

        . Operator S,T dikatakan m k

       1 T T  0, untuk suatu m  .

       

       

        *

      

      ekuivalen secara metrik jika k k

      

        S x ( )  T x ( ) ,   x H .

      Contoh 15. 2 Teorema 13. (Berberian, 1961) HT HH

      Diberikan dan : 1 0  

      Diberikan H ruang Hilbert dan dengan T . Akan ditunjukkan   

      S T ,  B H ( )

      0 1 .  

      T merupakan operator isometri- 2? S

      ,T ekuivalen secara metrik jika dan * *

      Jawab: Perhatikan bahwa: S S T T

       hanya jika .

      Bukti: H

      Diambil sebarang x

    • *

        2 * S S x xS x S xS x ( ), ( ), ( ) ( ) . 2 T T x xT x T xT x ( ), ( ), ( ) ( ) .

      404 | Aksioma

      Aksioma | 405 * 1 0

      IT k m T T k m

        

         

         

         

        

       

         

           

         

      I  

      I I

      I I

      I k m m m

      T

            

      T S ST k m T S S T k m

      m ST ST k m

      3 m m k k m k k m m k k m k k m m k m k k m k m k k m m k k m k k m m k k m k k m k k

      2

      1

      1 ...

      1 =

      1 =

      1 =

      1 =

      1

        * * * * * * *

         

         

           

            

           

      1 . , operator nol. Jadi, isometri- m. m m k k m k

    k

    m m k k m k k m m k k m k k m m k k m k k m T T k m

         

             

            

            

             

            

         

         

         

        

         

         

      T T k O O O T

      T T k m T T k m

      1 = 1 =

          

      1

          * * * * * * * *

         

           

           

      Bukti: Perhatikan bahwa:    

       isometri- m untuk suatu   dengan 1   .

        T

      Diberikan ( ) T B H  dan H ruang Hilbert. Jika T isometri- m , maka

      Teorema 18.

      , operator nol. O O  Berdasarkan 1 dan 2, diperoleh ST isometri- m.

           

                 

                 

             

           

      0 1

                   

      Bukti: Diambil sebarang x H

      m .

      Hilbert. Untuk suatu m  , jika S,T isometri dan S = T, maka ST isometri-

      T B H  dan H ruang

      Diberikan ( )

      Teorema 17.

      Diberikan ( ) T B H  dan H ruang Hilbert. Jika T isometri maka T isometri- m , untuk suatu m  .

      Teorema 16.

            Jadi, T merupakan operator isometri- 2.

                     

             

      Jika m genap maka

      I I  

      T T k T T T T

      2 0 1 0 1 0 1 =O, dengan operator identitas dan O operator nol. k k k k

      1 0 1 0 1 0

      2 1 0 1 0 1 0 1 0 = 0 1 0 1 0 1 0 1

      1

      2

          2 2 * 2 *2 2 *

        dan

          

      T

       . Untuk suatu m

    1. Jika m ganjil maka

      3 m m k k m k k m m k k m k k m m k m k k m k m k k m m k k m k k m m k k m k k m k k

        

           

         

       

        

         

         

         

           

      I  

            

            

          

                

                 

           

      , operator nol. O O  2.

         

      I I

      2

        * * * * * * *

      1

      1 = ...

      1 =

      1 =

      m ST ST k m

      1 =

      1

         

      I I

         

             

           

           

      T S ST k m T S S T k m

      T

      IT k m T T k m

      I k m m m

      1 =

      406 | Aksioma Teorema 19.

               

      Jadi, i m m k k m k k m m k k m k k m m k k m k k m m k k m k k m m k k m k k m T T k m

      T T k m T T TT k m

      T T T T k m T T T T k T T O O O

      T   

           

          

         

         

          

           

             

             

           

         

      1

         sometri- ( 1). m

      Dengan cara yang sama, diperoleh T isometri- (m + n) untuk setiap n = 0,1,2,3,... KESIMPULAN DAN SARAN

      Berdasarkan pembahasan di atas, kesimpulan yang dapat diambil adalah contoh dan sifat- sifat aljabar masing- masing operator isometri dan operator isometri- m diantaranya sifat komposisi operator dan perkalian dengan skalar. Selain itu, apabila T operator isometri maka T operator isometri- m, untuk suatu m  .

      Dalam tulisan ini, hanya dibahas mengenai sifat-sifat operator isometri dan isometri- m beserta hubungannya pada ruang Hilbert. Untuk penelitian selanjutnya, dapat diselidiki karakteristik spektrum operator isometri maupun operator isometri- m pada ruang Hilbert.

      DAFTAR PUSTAKA Akhiezer, N.I. and Glazman, M. 2013.

      Theory of Linear Operators in Hilbert Spaces . New York:

      Dover Publication, Inc. Berberian, S.K.1961. Introduction to

      Hilbert Spaces

      . New York: Oxford University Press. Kreyszig, E.1978. Introductory

      Functional Analysis with Applications. New York: John

      Wiley and Sons. Saddi, Adel and Ould Ahmed Mahmoud

      Sid Ahmed . 2010. m- Partial Isometries On Hilbert Spaces.

      Internat J. Functional Analysis, Operator Theory,and Applications . Volume 2, No 1, Pages 67-83, 7 September.

      1 = 1 . , operator nol.

      1 =

      Diberikan ( ) T B H  dan H ruang Hilbert. Jika T isometri dan *

      Diberikan ( ) T B H  dan H ruang Hilbert. Jika T isometri- m dan * *

      T I  ,

      maka * * T T TT  .

      Bukti: Diambil sebarang x H2 * 2 ( ), ( ), ( ) ( ) , ( ),

      T T x x T x T x T x x x x I x x     

      Jadi, *

      ................................1) T T I2 * * * * 2

      ( ), ( ), ( ) ( ) ( ) ( ), ( ) ( ),

      TT x x T x T x T x I x I x I x I x x

          

      Jadi, *

      ................................2) TT I

      Berdasarkan 1) dan 2), diperoleh * * .

      TT T TTeorema 20.

      T T TT  , maka T isometri- (m + n)

      1

      untuk setiap

      0,1, 2,3,... nBukti: Diambil n = 1 dan berdasarkan

      Teorema 11 diperoleh,

         

         

         

         

          1 1 * 1 1 1 * 1 1 * * 1 * *

    • * 1 * *

      1

      1

      1

      1

      1 =

      Dapat diakses di http://pphmj.com/journals/ijaota. htm.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN CONCRETE-REPRESENTATIONAL-ABSTRACT (CRA) BERBASIS INTUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMP Memen Permata Azmi Pendidikan Matematika Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Email: memen.permata.azmi

0 0 13

View of Pembelajaran Menulis Bahasa Arab di Program Khusus Perkuliahan Bahasa Arab (PKPBA) Universitas Islam Negeri Malang

0 0 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ALJABAR MATRIKS Nita Hidayati Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang Email: nita.hidayatifkip.unsika.ac.id Abstract - PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PREST

0 0 5

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM LEARNING CYCLE 7E BERDASARKAN GAYA BELAJAR Rosmaiyadi STKIP Singkawang Email: rosmaiyadialonggmail.com Abstract - ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM LEARNING CYCLE 7E BERDASARK

1 3 8

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KALKULUS INTEGRAL BERBASIS ANIMASI Ali Shodikin Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Islam Darul Ulum Email: alishodikinunisda.ac.id Abstract - PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KALKULUS INTEGRAL BERBASIS ANIMASI

0 1 11

ALGORITMA POLINOMIAL MINIMUM UNTUK MEMBENTUK MATRIKS DIAGONAL DARI MATRIKS PERSEGI Himmatul Mursyidah Universitas Muhammadiyah Surabaya E-mail: himmatul.pendmatfkip.um-surabaya.ac.id Abstract - ALGORITMA POLINOMIAL MINIMUM UNTUK MEMBENTUK MATRIKS DIAGONAL

0 0 12

ANALISIS HABITS OF MIND MATEMATIS SISWA SMP DI KOTA TANGERANG Prahesti Tirta Safitri Universitas Muhammadiyah Tangerang prahestitirtagmail.com Abstract - ANALISIS HABITS OF MIND MATEMATIS SISWA SMP DI KOTA TANGERANG

2 2 13

PENGEMBANGAN MODUL DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED UNTUK MEMFASILITASI PENCAPAIAN LITERASI MATEMATIS Agung Putra Wijaya Universitas Lampung E-mail: agung.wijayafkip.unila.ac.id Abstract - PENGEMBANGAN MODUL DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED UNTUK MEMFASILITASI PE

0 2 10

Abdul Basid PhD Candidate And Researches University Of The Holy Qur‟an And Islamic Sciences, Sudan E-mail: quraishbasidgmail.com Abstract - View of Islam Nusantara; Sebuah Kajian Post Tradisionalisme dan Neo Modernisme

0 0 14

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL INDEX CARD MATCH TYPE IN IMPROVING STUDENT LEARNING RESULTS ON COMPOSITION AND COMPOSITION FUNCTIONS OF FUNCTIONS INVERS IN MAN 1 MATARAM Syahrir IKIP Mataram Email: syahririkipmataram.ac.id Abstract - APPLICATION

0 1 7