S PEA 1200472 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan Bank Syariah di Indonesia diawali dengan Bank Muamalat
Indonesia. beberapa tahun kemudian berdiri Bank Mandiri Syariah yang menjadi
Bank Syariah kedua di Indonesia. Perbankan Syariah di Indonesia semakin
berkembang dan bermunculan bank syariah lainnya. Sampai tahun 2016 ini, Bank
Umum Syariah di Indonesia terdapat 12 Bank Umum Syariah yang telah terpisah
atau spin off dari Bank Konvensional. Berikut adalah data jumlah Perbankan
Syariah di Indonesia sejak tahun 2003 sampai 2016.
14
12
10
8
6
4
2
0

Gambar 1.1 Perkembangan Jumlah Bank Umum Syariah
Sumber: Statistik Perbankan Syariah (data diolah)

Grafik diatas menunjukkan bahwa Bank Umum Syariah pada tahun 2003
berjumlah 2 yaitu Bank Mualamat Indonesia dan Bank Mandiri Syariah, Tahun
2004 muncul Bank Syariah Mega Indonesia. Tahun 2008 bergabung pula BRI
Syariah dan Bank Syariah Bukopin, Bank Panin Syariah pada tahun 2009, tahun
2010 BNI Syariah, BJB Syariah, Bank Victoria Syariah, BCA Syariah, dan
1
Febia Sayyida, 2016
PENGARUH BAGI HASIL, SUKU BUNGA (BI RATE) DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP DANA PIHAK
KETIGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

Maybank Syariah, serta BTPN Syariah pada tahun 2014. Hingga saat ini Bank
Umum Syariah berjumlah 12 bank.
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan saat ini total nasabah
perbankan syariah mencapai sekitar 15 juta jiwa. Sementara itu, nasabah
perbankan konvensional menyentuh sekitar 80 juta orang. Dibandingkan dengan
bank konvensional, total nasabah bank syariah baru mencapai 18,75 persen.
Menurut Direktur Penelitian, Pengembangan, Pengaturan, dan Perizinan

Perbankan Syariah OJK Dhani Gunawan Idat menyatakan bahwa:
“Kalau dibanding dengan perbankan konvensional, total nasabah
perbankan syariah memang masih lebih kecil. Namun, sejauh ini
pertumbuhan nasabah di industri bank syariah rata-rata mencapai kisaran
15-20 persen” (http://www.beritasatu.com/bank-dan-pembiayaan/306719nasabah-bank-syariah-1875-persen-dari-total-konvensional.html)
Keberadaan

nasabah

sangat

penting

karena

dalam

menjalankan

aktivitasnya, bank membutuhkan dana dan dana terbesar dalam bank adalah

modal asing, yaitu dana yang dihimpun dari masyarakat atau sering disebut
dengan dana pihak ketiga. Sehingga dana pihak ketiga ini memiliki peranan
penting dalam perbankan. Sesuai dengan penjelasan Ketua Ikatan Ahli Ekonomi
Syariah (IAEI), Agustianto Mingka, bahwa:
“Dana Pihak Ketiga bagi perbankan adalah ibarat darah, tanpanya lembaga
perbankan akan lesu dan tidak bergairah. Oleh karena itu tantangan utama
bank-bank syariah adalah bagaimana bisa menggali dan mendapatkan danadana pihak ketiga yang murah.” (05 Januari 2016) (sumber:
http://infobanknews.com/tantangan-perbankan-syariah-di-2016/)
Tabel 1.1
Pertumbuhan DPK Bank Syariah
Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
Pertumbuhan
45.46% 51.79% 27.81% 24.42% 18.70%
DPK
Sumber: Statistik Perbankan Syariah (data diolah)


2015
6.11%

Tabel diatas menunjukkan bahwa pertumbuhan DPK bank syariah tahun
2011 mengalami peningkatan yaitu sebesar 51.79% dibandingkan dengan tahun
Febia Sayyida, 2016
PENGARUH BAGI HASIL, SUKU BUNGA (BI RATE) DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP DANA PIHAK
KETIGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

2010 yang pertumbuhannya sebesar 45.46%. Namun di tahun 2012 dan 2013
pertumbuhan DPK tidak sebesar tahun 2011 yaitu sebesar 27.81% dan 24.42%.
Begitu pula dengan pertumbuhan DPK pada tahun 2014 dan 2015 semakin
menurun yaitu pertumbuhannya sebesar 18.70% dan 6.11%.
Peningkatan ataupun penurunan pertumbuhan DPK pada Bank Syariah
tentu dipengaruhi oleh beberapa hal. Menurut Hasibuan (2015, hlmn. 71),
besarnya penarikan dana pihak ketiga atau dana asing dipengaruhi oleh beberapa

faktor, yaitu: kepercayaan masyarakat; area operasional bank; kemudahan
pencairan tabungan; tingkat bunga tabungan; pelayanan yang baik dan benar;
sarana-sarana penabungan; kebersihan dan kenyamanan bank; promosi dan
hadiah-hadiah; krisis moneter dan perbankan; serta lokasi dan keamanan bank.
Pada bank umum Syariah, sistem yang digunakan dalam pembagian
keuntungan adalah sitem bagi hasil bukan sistem bunga. Bagi hasil yang
ditawarkan oleh bank Syariah menjadi suatu ketertarikan bagi nasabah. Nilai bagi
hasil ditentukan berdasarkan nisbah yang telah disepakati dan juga ditentukan
oleh seberapa besar keuntungan yang didapat dari pembiayaan yang dilakukan
oleh bank.
Seorang analis senior sektor keuangan di Bank Indonesia, Nugroho Joko
Prastowo, menyatakan bahwa faktor utama yang menurunkan kemampuan bank
syariah dalam penghimpunan DPK, salahsatunya adalah perkembangan suku
bunga simpanan. Pada 2013, pelambatan pertumbuhan DPK terjadi baik pada
bank konvensional maupun syariah. Namun, kenaikan suku bunga simpanan pada
bank konvensional yang lebih agresif membuat pelambatan pertumbuhan DPK
pada perbankan syariah menurun lebih tajam. Hal ini disinyalir karena sebagian
nasabah bank syariah juga melakukan pengalihan dananya ke bank umum
konvensional.
(Sumber:http://www.republika.co.id/berita/koran/pareto/14/08/22/naoz8845mendorong-akselerasi-perbankan-syariah)


Febia Sayyida, 2016
PENGARUH BAGI HASIL, SUKU BUNGA (BI RATE) DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP DANA PIHAK
KETIGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

Tipe nasabah bank Syariah menurut Mansur dan Rr. Kathrin (2012)
terdapat tiga segmen pasar perbankan syariah, yaitu segmen syariah loyalist,
segmen floating mass, dan segmen conventional loyalist. Segmen floating mass
merupakan target pasar yang paling potensial karena memiliki pangsa pasar
terbesar bila dibandingkan dengan segmen syariah loyalist ataupun segmen
conventional loyalist. Tipe nasabah segmen floating mass inilah yang
mengedepankan motif keuntungan, sehingga nasabah dapat memindahkan
dananya ke bank konvensional ketika suku bunga lebih menguntungkan dibanding
bank Syariah.
Tingkat bunga yang tinggi menyebabkan menyimpan uang di bank terasa
lebih menguntungkan ketimbang dihabiskan untuk konsumsi. (Prathama dan
Mandala, 2014, hlmn. 59). Karena pada bank syariah tidak mengunakan sistem

bunga, sehingga dapat diartikan bahwa semakin tinggi suku bunga maka
masyarakat akan semakin ingin menabung pada bank konvensional. Semakin
rendah suku bunga maka masyarakat akan cenderung tidak menginvestasikan
dananya pada bank konvensional melainkan pada bank syariah.
Suku bunga deposito dan suku bunga kredit perbankan dapat dipengaruhi
oleh perubahan BI Rate. Suku bunga kebijakan BI Rate merupakan instrumen
kebijakan utama untuk mencapai tujuan akhir dari kebijakan moneter, yaitu
menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang salah satunya tercermin dari
tingkat inflasi yang rendah dan stabil.
Perbankan syariah yang menjadi tren dari beberapa tahun yang lalu, tentu
didorong dengan adanya kegiatan promosi dari bank Syariah. Biaya promosi
adalah biaya yang diperlukan untuk membayar kebutuhan dalam hal pemasaran.
Kegiatan promosi atau pemasaran dilakukan untuk menginformasikan kepada
masyarakat tentang adanya suatu produk. Program pemasaran dibantu dengan
kampanye yang didesain oleh agen periklanan yang baik dapat mendatangkan
respon dalam memecakan rekor penjualan produk. (Ali, 2010, hlmn. 138).

Febia Sayyida, 2016
PENGARUH BAGI HASIL, SUKU BUNGA (BI RATE) DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP DANA PIHAK
KETIGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

Penelitian sebelumnya oleh Hermanto (2008), serta Ani dan Wasilah
(2010) yang menyatakan bahwa bagi hasil dan suku bunga berpengaruh terhadap
dana pihak ketiga. Sedangkan menurut Siringoringo (2006), Indah (2013), dan M.
Nur (2010) menyatakan bahwa biaya promosi berpengaruh terhadap dana pihak
ketiga.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti kembali
faktor yang mempengaruhi Dana Pihak Ketiga, yaitu bagi hasil, tingkat suku
bunga (BI rate) dan biaya promosi. Sehingga judul pada penelitian ini adalah
“Pengaruh Bagi Hasil, Suku Bunga (BI Rate) dan Biaya Promosi terhadap
Dana Pihak Ketiga”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah bagi hasil berpengaruh positif terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK)
pada Bank Umum Syariah.
2. Apakah suku bunga (BI rate) berpengaruh negatif terhadap Dana Pihak

Ketiga (DPK) pada Bank Umum Syariah.
3. Apakah biaya promosi berpengaruh positif terhadap Dana Pihak Ketiga
(DPK) pada Bank Umum Syariah.
4. Bagaimana pengaruh bagi hasil, suku bunga (BI Rate) dan biaya promosi
terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK)

1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah bagi hasil berpengaruh positif terhadap Dana
Pihak Ketiga (DPK) pada Bank Umum Syariah.
2. Untuk mengetahui apakah suku bunga (BI rate) berpengaruh negatif
terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Bank Umum Syariah.
3. Untuk mengetahui apakah biaya promosi berpengaruh positif terhadap
Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Bank Umum Syariah.
Febia Sayyida, 2016
PENGARUH BAGI HASIL, SUKU BUNGA (BI RATE) DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP DANA PIHAK
KETIGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6


4. Untuk mengetahui pengaruh bagi hasil, suku bunga (BI rate), dan biaya
promosi pada Bank Umum Syariah terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK).

1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini terdiri dari kegunaan teoritis dan
kegunaan praktis, yaitu sebagai berikut:
1.4.1

Teoritis

Adapun kegunaan teoritis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman pada penulis tentang pengaruh
bagi hasil, suku bunga (BI rate) dan biaya promosi terhadap Dana Pihak
Ketiga.
2. Memberikan pemahaman tentang bermuamalah dalam hukum Islam
(prinsip bagi hasil), suku bunga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia,
dan biaya promosi yang dikeluarkan oleh bank dalam menunjang bidang
pemasaran Bank Syariah.
3. Diharapkan dapat menjadi masukan sebagai bahan kajian lebih lanjut bagi

para ilmuan/pemerhati/akademisi yang ingin mendalami ataupun yang
sedang mempelajari perbankan syariah.
4. Sebagai bahan pengetahuan bagi pihak yang tertarik untuk mengetahui
faktor yang mempengaruhi dana pihak ketiga.

1.4.2

Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan informasi
kepada pembaca yang ingin berpatisipasi menanamkan dananya pada
perbankan syariah. Penelitian ini juga diharapkan dapat membantu
manajemen bank dalam meningkatkan daya saing dan strategi untuk
mendapatkan dana pihak ketiga.

Febia Sayyida, 2016
PENGARUH BAGI HASIL, SUKU BUNGA (BI RATE) DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP DANA PIHAK
KETIGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu