622039243.doc 757.70KB 2015-10-12 00:18:02

LAPORAN AKHIR

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
Uji Kualitas Senyawa Karotenoid pada Tanaman Eceng Gondok
(Eichornia crassipes) sebagai Zat Pewarna Alami
BIDANG KEGIATAN:
PKM-P

Diusulkan oleh:
SEPTI MERLIANI

(4301413004/2013)

RIFKAWIDIARTI

(4301412077/2012)

NOVANDA VARANTIKA

(4301413060/2013)


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2015

1

HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan
Karotenoid

2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
1.
Nama Lengkap
2.
NIM
3.
Jurusan
4.

Universitas
Semarang
5.
Alamat Rumah dan No.Tel/HP
6.

: Uji Kualitas Senyawa
pada Tanaman Eceng Gondok
(Eichornia crassipes) sebagai Zat
Pewarna Alami
: PKM-P
: Septi Merliani
: 4301413004
: Kimia
:
Universitas

Negeri

: Desa Panusupan Rt 07/01,

Kecamatan Cilongok, Kabupaten
Banyumas 53162, Jawa Tengah
:

Alamat email
septimerliani187@gmail.com
3. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang
1. Dosen Pendamping
1.
Nama Lengkap dan Gelar
: Dra. Woro Sumarni, M.Si
2.
NIDN
: 0023076507
3.
Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Bima II/14 Perumnas Mapagan
Ungaran, Semarang
(024) 081575175853
2. Biaya Kegiatan Total
1.

Dikti
: Rp12.000.000,00
2.
Sumber Lain
: Rp 0,3. Jangka Waktu Pelaksanaan
: 3 Bulan

Semarang, 27 Mei 2015
Menyetujui,
Ketua Jurusan Kimia

Ketua Pelaksana Kegiatan

Dra. Woro Sumarni, M.Si
NIP.19650723 199303 2001

Septi Merliani
NIM. 4301413004

Pembantu Rektor III


Dosen Pendamping

Dr. Bambang Budi Rahajo, M.Si
SiNIP 196012171986011001

Dra. Woro Sumarni, M.
NIDN. 0023076507

2

DAFTAR ISI
Halaman Sampul
……………………………………………………………i
Halaman Pengesahan ……………………………………………………………ii
Daftar Isi
……………………………………………………………………iv
Abstrak
……………………………………………………………………vi
Bab. I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………1
1.3 Tujuan
……………………………………………………………2
1.4 Luaran yang diharapkan ……………………………………………2
1.5 Manfaat Program ……………………………………………………3
Bab. II Tinjauan Pustaka
2.1 Zat Pewarna Alami …………………………………………………. 4
2.2 Karotenoid
……………………………………………………5
2.3 Eceng Gondok
……………………………………………………5
Bab. III Metoda Penelitian
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
……………………………………6
3.2 Sampel ……………………………………………………………6
3.3 Variabel ……………………………………………………………6
3.4 Alat dan Bahan ……………………………………………………6
3.5 Metode Penelitian
……………………………………………6

3.6 Teknik Analisis Data
……………………………………6
3.7 TahapPelaksanaanKegiatan
……………………………………7
3.8 Kesimpulan
……………………………………………………7
Bab. IV Biaya dan Jadwal Kegiatan
4.1 Anggaran Biaya Kegiatan
……………………………………8
4.2 Jadwal Kegiatan
……………………………………………8
DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………………9
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1.Biodata Ketua dan Anggota
……………………………12
Lampiran 2.SuratPernyataanKetuaPelaksana ……………………21

3


Uji Kualitas Senyawa Karotenoid pada Tanaman Eceng Gondok
(Eichornia crassipes) sebagai Zat Pewarna Alami
Septi Merliani1, RifkaWidiarti2, NovandaVarantika3
RINGKASAN
Dewasa ini, batik menjadi komoditi besar dalam industri tekstil di Indonesia.
Berdasarkan data Kementrian Perindustrian, jumlah konsumen batik tercatat
sudah mencapai 72,86 juta orang pada tahun 2010 (Kompas, 2011). Salah satu
faktor peningkatan ini terjadi sejak batik ditetapkan sebagai warisan dunia tak
benda (Intangible Cultural Heritage) pada tahun 2009. Selain memberikan
dampak positif yakni tumbuh dan berkembangnya sentra-sentra industri batik di
daerah, industri batik juga memberikan dampak negatif karena meningkatknya
limbah cair batik itu sendiri. Contohnya saja di daerah Pekalongan, limbah batik
yang dibuang langsung ke sungai mengakibatkan warna air sungai menjadi hitam
pekat sehingga kota yang dikenal sebagai kota batik ini menjadi kota paling
tercemar se-Jawa Tengah (Kompas, 2005; Abduh, 2008). Kadar Pb dalam limbah
cair industri batik dapat mencapai 0,2349 mg/L (Agustina, 2011). Kandungan
timbal pada limbah industri batik tersebut melebihi batas maksimum baku mutu
yaitu 0,03 mg/L (PP RI Nomor 82/2001). Pembuangan limbah batik ke sungai
sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia karena limbah tersebut secara tidak
langsung masuk ke dalam rantai makanan yang akan terkumulasi dalam tubuh

manusia. Akumulasi ini dapat memberikan efek racun terhadap banyak fungsi
organ tubuh, salah satunya keracunan akut oleh timbal akan mengakibatkan
terganggunya sistem gastro intestinal, system syaraf, hati dan ginjal, sistem
reproduksi, otak dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Pemanfaatan eceng
gondok sebagai Zat Pewarna Alami (ZPA) nanopartikel yang ramah lingkungan
dapat dijadikan sebagai solusi alternative penanggulangan masalah tersebut.
Pertumbuhan eceng gondok yang sangat cepat (3% per hari) dan sistem
reproduksinya, yaitu 10 eceng gondok dapat menjadi 600.000 eceng gondok
dalam waktu 8 bulan memberikan keuntungan tersendiri dalam hal suplai bahan
baku pembuatan Zat Pewarna Alami (ZPA). Hal ini yang sekaligus mengatasi
permasalah pertumbuh eceng gondok yang cepat karena dianggap sebagai gulma
oleh para petani. Little (1967) dalam suharsono (1979) melaporkan bahwa daun
eceng gondok diperkaya dengan kandungan karotennya yang cukup tinggi sekitar
109.000 IU /100 gram. Karotenoid adalah suatu kelompok pigmen yang berwarna
kuning, orange, atau merah orange yang dapat dijadikan sebagai pewarna alami
(Desiana, 2000). Pembuatan dengan metode Spray Drying sangat cocok untuk
diterapkan dalam perancangan bentuk dan sifat partikel nanostruktur (Nuryadin,
2008). Nanoteknologi memiliki kekuatan, ketahanan dan kapabilitas yang lebih
baik karena ukuran partikel yang diperkecil membuat produk memiliki sifat yang
berbeda yang dapat meningkatkan kualitas bahannya menjadi lebih stabil dan


4

menghasilkan warna yang lebih cerah (Anggriawan, 2011; Siswanto, 2012). Pada
akhirnya, teknologi dengan memanfaatkan potensi lokal yang melimpah dapat
membantu pelestarian kearifan lokal ramah lingkungan menuju Indonesia emas
2045.

5

Bab I
Pendahuluan
1.

Latar Belakang
Batik adalah salah satu budaya nasional indonesia bernilai tinggi yang
perlu dipelihara, dikembangkan, dan ditingkatkan (Setyaningsih, 2002). Sejak
ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia pada tanggal 2 Oktober
2009, batik menjadi trend fashion masyarakat indonesia. Menurut wakil
menteri pendidikan dan kebudayaan Wiendu Nuryanti mengatakan omzet para

perajin batik di Indonesia meningkat hingga 300% (lamppost.co, 2012).
Selain dijadikan sebagai bahan sandang, kini bahan batik juga sering
digunakan sebagai bahan sarung bantal, gordyn, dan seprei.
Industri batik disamping memberikan dampak positif juga
memberikan dampak negatif. Menurut Azbar et al. (2004), banyaknya
produsen batik, baik besar maupun yang berskala rumah tangga menghasilkan
limbah cair berupa zat warna, zat padat tersuspensi, BOD (Biologycal Oxigen
Demand), COD (Chemical Oxigen Demand), minyak dan lemak. Contohnya
saja limbah cair batik di sidoarjo yang mengandung kandungan COD dan
warna mencapai 939,7 mg/l dan warna 185 CU (Purwaningsih, 2008).
Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Timur no 45 tahun 2002 tentang baku
mutu limbah cair bagi industri atau kegiatan usaha lainnya di Jawa Timur,
khusus untuk industri tekstil, baku mutu limbah cair untuk parameter COD
150 mg/l, parameter BOD 50 mg/l, dan untuk parameter TSS adalah 50 mg/l,
dengan demikian untuk parameter COD yang mencapai 939,7 mg/l pada
limbah cair batik ini telah sangat melebihi baku mutu limbah cair yang
berlaku di Jawa Timur. Selain itu, keberadaan limbah tekstil dalam perairan
juga dapat mengganggu penetrasi sinar matahari, akibatnya kehidupan
organisme dalam perairan akan terganggu dan sekaligus dapat mengancam
kelastarian ekosistem akuatik.
Disisi lain, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya
alami menuntut kita untuk dapat mengeksploitasi dan mengeksplorasi SDA
secara baik dan benar. Salah satu sumber daya alam yang dapat digunakan
dalam industri batik sebagai zat pewarna alam (ZPA) adalah eceng gondok
(Eichornia crassipes). Eceng gondok adalah jenis tumbuhan air yang sering
dianggap gulma karena pertumbuhannya sangat cepat. Pertumbuhan eceng
gondok yang sangat cepat dapat menutupi permukaan air dan menimbulkan
masalah pada lingkungan. Eceng gondok dapat dijadikan sebagai zat pewarna
alam (ZPA) karena mengandung pigmen karotenoid dan xantofil (Sujana et
al, 2006). Little (1967) dalam suharsono (1979) melaporkan bahwa daun
eceng gondok diperkaya dengan kandungan karoten yang cukup tinggi sekitar
109.000 IU /100 gram setara dengan 65,4 mg/100 gram. Karotenoid adalah

1

pigmen berwarna kuning, orange dan orange kemerahan (Meyer, 1960) yang
terlarut dalam lipida meliputi kelompok hidrokarbon yang disebut karoten
dan derivat oksigenasiny, xantofil (Tranggono, 1988). Kandungan karotenoid

yang tinggi dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna pangan alami,
contohnya adalah wortel (Cahyono, 2000).
Gambar 1. Eceng gondok sebagai gulma
(sumber: diperta.kerincikab.go.id)
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengusung sebuah ide
untuk memberikan solusi yang kreatif dan inovatif dengan motto mengubah
masalah menjadi berkah yakni dengan membuat PENDOK: pemanfaatan
eceng gondong (Eichornia crassipes) sebagai zat pewarna alami (ZPA) nano
pertikel untuk industri batik yang ramah lingkungan.
2.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pembuatan Zat Pewarna Alami (ZPA) dari tanaman eceng
gondok (Eichornia crassipes)?
2. Bagaimana kualitas senyawa karotenoid pada tanaman eceng gondok
(Eichornia crassipes)?

3.

Tujuan yang Ingin Dicapai

4.

1.

Mengetahui cara pembuatan Zat Pewarna Alami (ZPA) dari tanaman
eceng gondok (Eichornia crassipes).

2.

Mengetahui kualitas senyawa karotenoid pada tanaman eceng gondok
(Eichornia crassipes).

Luaran yang diharapkan
1. Artikel dari hasil penelitian ini dapat dimuat dalam Jurnal Ilmiah
2. Diperoleh pewarna alami dari tanaman eceng gondok (Eichornia
crassipes).

2

3. Meminimalisasi penggunaan pewarna batik sintetik.
5.

Manfaat Penulisan
1. Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat memberi informasi ilmiah kepada pemerintah dan
masyarakat tentang solusi kreatif dan inovatif pewarna batik zat pewarna
alami (ZPA).
2. Bagi Lingkungan
Diharapkan dapat memberikan ide untuk mengurangi dampak
pencemaranlingkungan air dalam rangka mewujudkan konservasi alam.
3. Bagi Pengembangan IPTEK
Diharapkan dapat dijadikan salah satu alternatif solusi konkrit
pengembangan teknologi zat pewarna alam (ZPA) dalam upaya
mengurangi limbah cair batik.
4. Bagi Peneliti Lain
Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi atau penelitian lebih
lanjut.

3

Bab II
Tinjauan Pustaka
a.

Zat Warna Alami (ZPA)
Pewarna tekstil dibagi menjadi dua, yaitu pewarna alami dan pewarna
sintesis. Pewarna alami berasal dari hewan maupun tumbuhan sedangkan
pewarna sintesis dapat dihasilkan dari bahan-bahan kimia (Kurniastuti, 2009).
Bahan pewarna alami ini meliputi pigmen yang sudah terdapat dalam bahan
atau terbentuk pada proses pemanasan, penyimpanan, atau pemrosesan.
Beberapa pigmen alami yang banyak terdapat di sekitar kita antara lain:
klorofil, karotenoid, tanin, dan antosianin. Umumnya, pigmen-pigmen ini
bersifat tidak cukup stabil terhadap panas, cahaya, dan pH tertentu. Walau
begitu, pewarna alami umumnya aman dan tidak menimbulkan efek samping
bagi tubuh (Kwartiningsih et al, 2009).
Pigmen zat pewarna yang diperoleh dari bahan alami antara lain
(Hidayat et al, 2006) :
1. Karoten, menghasilkan warna jingga sampai merah, dapat diperoleh dari
wortel, pepaya, dan lain-lain.
2. Biksin, menghasilkan warna kuning, diperoleh dari biji pohon Bixa
orellana.
3. Karamel, menghasilkan warna coklat gelap merupakan hasil dari hidrolisis
karbohidrat, gula pasir, laktosa, dan lain-lain.
4. Klorofil, menghasilkan warna hijau, diperoleh dari daun suji, pandan, dan
lain-lain.
5. Antosianin, menghasilkan warna merah, oranye, ungu, biru, kuning,
banyak terdapat pada bunga dan buah-buahan seperti buah anggur,
strawberry, duwet, bunga mawar, kana, rosella, pacar air, kulit manggis,
kulit rambutan, ubi jalar ungu, daun bayam merah, dan lain-lain.
6. Tanin, menghasilkan warna coklat, terdapat dalam getah.

4

b. Karotenoid
Karotenoid adalah suatu kelompok pigmen yang berwarna kuning,
orange, atau merah orange, yang ditemukan pada tumbuhan, kulit, cangkang /
kerangka luar (eksoskeleton) hewan air serta hasil laut lainnya seperti
molusca (calm, oyster, scallop), crustacea (lobster, kepiting, udang) dan ikan
(salmon, trout, sea beam, kakap merah dan tuna). Karotenoid juga banyak
ditemukan pada kelompok bakteri, jamur, ganggang dan tanaman hijau
(Desiana, 2000).
Pigmen karotenoid mempunyai struktur alifatik atau alisiklik yang
pada umumnya disusun oleh delapan unit isoprena, dimana kedua gugus metil
yang dekat pada molekul pusat terletak pada posisi C1 dan C6, sedangkan
gugus metil lainnya terletak pada posisi C1 dan C5 serta diantaranya terdapat
ikatan ganda terkonjugasi.

Gambar 2. Rumus struktur β-karoten
(Herianto, 2008)
c.

Eceng gondok (Eichornia crassipes)
Eceng gondok termasuk famili Pontederiaceae (Gerbano, 2005).
Tanaman ini hidup di daerah tropis maupun subtropis. Eceng gondok
digolongkan sebagai gulma perairan yang mampu menyesuaikan diri terhadap
perubahan lingkungan dan berkembang biak secara cepat. Pertumbuhannya
yang sangat cepat (3% per hari) dan sistem reproduksinya, yaitu 10 eceng
gondok dapat menjadi 600.000 eceng gondok dalam waktu 8 bulan
(Hutabarat et al, 2010). Tempat tumbuh yang ideal bagi tanaman eceng
gondok adalah perairan yang dangkal dan berair keruh, dengan suhu berkisar
antara 28-30ᵒC dan kondisi pH berkisar 4-12. Di perairan yang dalam dan
berair jernih di dataran tinggi, tanaman ini sulit tumbuh. Little (1967) dalam
suharsono (1979) melaporkan bahwa daun eceng gondok diperkaya dengan
kandungan karotennya yang cukup tinggi sekitar 109.000 IU /100 gram.
5

Bab III
Metode Penelitian
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia, Fakultas Matematika dan
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang dalam jangka waktu 3
bulan.
1.

Sampel
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah daun eceng gondok yang
berbentuk serbuk (powder) dan pelarut yang digunakan aquades, NaOH, dan
Ca(OH)2.

2.

Variabel
1.
2.
3.

Variabel bebas
Variabel terikat
Variabel control

: Jenis pelarut, perbandingn pelarut.
: Terang pewarna eceng gondok.
: jenis daun eceng gondok yang digunakan, waktu
pengukuran, serta suhu spray Dryer yang
digunakan.

3.

Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam identifikasi senyawa karotenoid pada tanaman
eceng gondok sebagai zat pewarna alami antara lain ekstraktor zat warna
alami, kompresor udara, tangki penyimpan hasil ekstrak, dan heater.
Sedangkan bahan yang diperlukan antara lain daun eceng gondok, pelarut
Aquadest , NaOH dan Ca(OH)2.

4.

Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen yang bertujuan
untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat dari
adanyaperlakuan tertentu (Notoatmodjo, 2002). Penelitian ini ingin
mengetahui pengaruhpelarut yang digunakanterhadapsenyawa karotenoid
yang dihasilkandariekstrakdaun eceng gondok.

5.

Teknik Analisis Data
Analisis data yang dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dengan
berdasarkan landasan ilmiah yang berasal dari jurnal ilmiah dan textbook.

6.

Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Menimbang daun eceng gondok yang telah dikeringkan sebanyak 100
gr. Membungkus daun eceng gondok tersebut menggunakan kertas saring,
lalu memasukkannya kedalam ekstraksi. Kemudian memasukkan pelarut

6

Aquadest, NaOH dan Ca(OH)2 dengan rasio berat daun per volume pelarut
adalah 0,1 dan 0,3, menyalakan motor pengaduk dan menyalakan kompor,
mengoprasikan ekstraktor selama 60 menit. Melarutan hasil ekstraksi berupa
zat warna yang masih encer. Zat warna tersebut kemudian di evaporasi untuk
menguapkan pelarut dari zat warnanya sehingga zat warna berbentuk pasta
(zat warna pekat).
Zat warna yang dihasilkan dalam proses ini adalah dalam bentuk
pasta. Hasil dari evaporasi tadi dimasukkan ke dalam tangki penyimpan hasil
ekstrak, menyalakan heater umpan dan heater udara masuk, menyalakan
kompresor angin dan mengatur tekanan dalam tangki penyimpan hingga 3,5
atm, menyalakan hair dryer, menunggu suhu Spray Dryer mencapai 120°C,
membuka kran tangki penyimpan hasil esktrak untuk mengalirkan ke Spray
Dryer, hasil berupa bubuk akan keluar melalui Cyclone.
3.8 Kesimpulan
1. Pembuatan ekstrak Zat Pewarna Alami dilakukan dengan memvariasikan
bahan baku eceng gondok dengan berbagai jenis solven (pelarut)
menghasilkan serbuk halus (powder).
2. Eceng Gondok berpotensi menjadi Zat Warna Alami (ZPA) untuk kain
batik yang prospektif di indonesia karena menghasilkan warna orange,
kuning, merah-orange dengan memanfaatkan senyawa karotenoid yang
terkandung dalam eceng gondok.

Bab IV
7

Biaya dan Jadwal Kegiatan
4.1 Anggaran Biaya Kegiatan
AnggaranBiayadalam program iniadalahsebagaiberikut:
N
o
1
2
3
4

Jenis Pengeluaran

Biaya (Rp)

Peralatan Penunjang
Bahan Habis Pakai
Perjalanan
Lain-lain
Total

Rp 5.000.000,00
Rp 5.000.000,00
Rp 1.350.000,00
Rp 650.000,00
Rp 12.000.000,00

4. 2 Jadwal Kegiatan
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.

NamaKegiatan
PerencanaankegiatandanPengambilansampe
l
PembuatanObjek
Pengujian
Evaluasi Program
Penyempurnaan Program
PenyusunanLaporan

1

BulanKe
2

3

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Daftar Pustaka
Abduh, M Masrukhin. 2008. Pencemaran Limbah Batik di Pekalongan Makin
Parah.http://news.okezone.com. Di akses pada tanggal 19-3-2014.
8

Agustina, T.E., Nurisman, E., Prasetyowati, Haryani, N.. 2011. Pengolahan Air
Limbah Pewarna Sintesis dengan Menggunakan Reagen Fenton. Prosiding
Seminar Nasional AvoER ke-3, Palembang.
Anggriawan, Fiddy. 2011. E1 Ink, Tinta dengan Teknologi Nano Partikel.
http://techno.okezone.com/read/2011/09/14/324/502605/e1-ink-tintadengan-teknologi-nano-partikel/large. Di akses pada tanggal 16-3-2014
Anonim. 2010. Kulit Manggis Sebagai Pewarna Batik Alami.
http://fmipa.uny.ac.id/berita. Di Akses pada tanggal 20-3-2012.
Aviana, Tita et al. 2012. Mempelajari Pembuatan Nano-Karotenoid Asal
Konsentrat Minyak Sawit. Warta IHP/Journal of Agro-Based Industry. Vol.
29 No. 2, Desember 2012, pp 34 – 42.
Bashyal, D., Homagai, P.L., Ghimire, K.N.. 2010. Removal of Lead from Aqueous
Medium Using Xanthate Modified Apple Juice Residue. Journal of Nepal
Chemical Society. Vol 26:53-60
Cahyanto, M.D., Aida, Y., Pranata, F.S..2008. Pemanfaatan Kitin Udang Sebagai
Penyerap Timbal dan Tembaga pada Limbah Cair Industri Batik di Solo
Cahyono, Bambang. 2002. Wortel: Teknik, Budidaya dan Analisis Usaha Tani.
Penerbit Kanisius Yogyakarta.
Desiana. 2000. Ekstraksi Pigmen Karotenoid dari Limbah Udang Windu. Skripsi.
Bogor: IPB.
Dziezak JD. 1988. Microencapsulation and encapsulation ingredients. Food
Technology. 42: 136–151.
Gerbono, A. dan Siregar, A., 2005, “Kerajinan Eceng Gondok”, Kanisius,
Yogyakarta.
Harianto, E. 2008. Pertumbuhan Produksi Minyak Sawit Indonesia 1964 – 2007.
Jurnal Ekonomi Kelapa Sawit. Jakarta.
Hidayat, N., dan Saati, E. A.. 2006. Membuat Pewarna Alami. Surabaya:Penerbit
Trubus Agrisarana.
Hutabarat et al. 2010. Emisi CO2, Nisbah C/N, dan Temperatur pada
Pengomposan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) dengan Menggunakan
dan Eisenia fetida. Medan: Universitas Sumatra Utara.
Iskandar, Ferry et al. 2003. Control of the morphology of nanostructured particles
prepared by the spray drying of a nanoparticle sol. AcademicPress. Inc.,
Journal of Colloid and Interface Science. Vol. 265., pp. 296–303.
Kembaren et al. 2012. Isolasi dan Nanoenkapsulasi Karotenoid Limbah Serat
Buah Kelapa Sawit. Prosiding Seminar Ilmiah se-Eropa.
Kembaren, Riahna br et al. 2013. Ekstraksi dan Karakterisasi Serbuk Nano
Pigmen dari Daun Tanaman Jati (Tectona grandis linn. F). Prosiding
Semirata FMIPA Universitas Lampung.
Kompas. 2011. Batik Punya Nilai Ekonomi Tinggi. Di akses pada tanggal 19-32014

9

Kurniastuti, Fitri et al. 2009. Pembuatan Zat Warna Alami Tekstil Dari Biji Buah
Mahkotadewa. Tugas Akhir DIII. Universitas Sebelas Maret: Fakultas
Teknik.
Kwartiningsih, Endang et al. 2009. Zat Pewarna Alami Tekstil dari Kulit Buah
Manggis. EKUILIBRIUM Vol. 8. No. 1. Januari 42 2009 : 41 –47.
Lenggoro, I.W. et al. 2000. An experimental and modeling investigation of
particle production by spray pyrolysis using a laminar flow aerosol
reactor. J.Mater.Res.,15.,733-743.
Meyer, LH. 1960. Food Chemistry. Reinhold Publishing Corporation New york.
Muljadi. 2009. Efisiensi Instalasi Pengolahan Limbah Cair Industri Batik Cetah
dengan Metode Fisika Kimia dan Biologi Terhadap Penurunan Parameter
Pencemar (BOD, COD dan Logam Berat Krom). Ekuilibrium, vol 8 (1):716.
Notoatmodjo, S.. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurainun, Heriyana dan Rasyimah. 2008. Analisis Industri Batik di Indonesia.
Aceh: Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh Banda Aceh.
Nuryadin, Bebeh Wahid. 2008. Rancang Bangun Reaktor Spray Drying dan
Spray Pyrolysis Menggunakan Ultrasonic Nebulizer dan Pemanas
Bertingkat. Skripsi. ITB: Jurusan Fisika.
Odoemelam, S.A., Iroh, C.U., Iqwe, J.C.. 2011. Copper (II), Cadmium (II) and
Lead (II) Adsorption Kinetics From Aqueous Metal Solution Using
Chemically Modified and Unmodified Cocoa Pod Husk Waste Biomass.
Research Journal of Applied Science. Vol 6 (1): 44-52
Paryanto dan Agus Purwanto. 2012. Pembuatan Zat Warna Alami dari Biji
Kesumba dalam bentuk Powder untuk Mendukung Industri Batik di Jawa
Tengah.Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Vol.10 No.2 – Desember
2012.
PP RI Nomor 82 /2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air.
Purwaningsih, I. 2008. Pengolahan Limbah Cair Industri Batik Cv. Batik Indah
Raradjonggrang Yogyakarta Dengan Metode Elektrokoagulasi Ditinjau
Dari Parameter Chemical Oxygen Demand (Cod) Dan Warna. Tugas
Akhir Jogjakarta:UII
Reineccius GA. 1988. Spray-drying of food flavors. In: Flavor Encapsulation
(edited by S.J. Risch & G.A. Reineccius). ACS Symposium Series 370.
American Chemical Society, Washington DC: 55–66.
Rudiyanti, Siti. 2009. Kualitas Perairan Sungai Banger Pekalongan Berdasarkan
Indikator Biologis. Jurnal Saintek Perikanan Vol. 4, No. 2, 2009 : 46 – 52.
Semarang: Undip.
Sembodo, B.T.. 2006. Model Kinetika Langmuir untuk Adsorpsi Timbal pada Abu
Sekam Padi. Ekuilibrium Vol 5 (1):28-33

10

Setyaningsih, P. 2002. Penyisihan Warna dan Biodegradasi Organik Limbah
Pewarna Batik Menggunakan Reaktor Kontinyu Fixed-Bed AnaerobAerob, Publisher, 2006-04-19, 12:50:19.
Siswanto, et al. 2012. Perekayasa Nanosilika Berbahan Baku Silika Lokal
sebagai Filler Kompon Karet Rubber Air Bag Peluncura Kapal dari
Galangan.Prosiding InSINas 2012.
suaramerdeka.com/harian/0508/30/pan13.htm. Di akses pada tanggal 19-3-2014.
Suharsono. 1979 . Pemenfaatan Eceng Gondok sebagai Makanan Ternak Non
Rumonansia. Prosiding Seminar Penelitian dan Penunjang Pengembngan
Peternakan 11, LPP. Bogor. p. 3-8 .
Sujana, Endang, Siti Wahyuni dan Handi Burhanuddin. 2006. Efek Pemberian
Ransum yang Mengandung Tepung Daun Singkong, Daun Ubi Jalar dan
Eceng Gondok sebagai Sumber Pigmen Karotenoid Terhadap Kualitas
Kuning Telur Itik Tegal. Jurnal Ilmu Ternak, Juni 2006, Vol. 6 No. 1,5-56.
Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.
Tranggono. 1988. Bahan Tambahan pangan (Food Additives). Pusat Antar pangan
dan Gizi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Tratnyek, P. G. dan Hoigne, J. 1991. Oxidation of substituted phenols in the
environment: A QSAR analysis of rate constants for reaction with singlet
oxygen. Environ. Sci. Technol. 25:1596–1604.
Tratnyek, P. G., Elovitz, M. S. dan Colverson, P.1994. Photo effects of textile dye
wastewater: Sensitization of single oxygen formation, oxidation of phenols
and toxicity to bacteria.Environ. Toxicol. Chem. 13: 27–33.
www.buchi.co.id/Nano-Spray-Dryer-B-90.25820.0.html. Di Unduh 16-4-2014.

Lampiran 1.
Biodata Ketua dan Anggota
1. Identitas Diri
1

Nama Lengkap (dengan gelar)

Septi Merliani

11

2
3
4
5

Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir

P (Perempuan)
Pendidikan Kimia
4301413004
Banyumas, 2 September

6

E-mail

1995
septimerliani187@gmail.co

Nomor Telepon/HP

m
085726269914

7

2. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi

SD
MI Ma’arif NU 1

SMP
SMP N 1

SMA
SMA N 1

Jurusan
Tahun Masuk-

Panusupan
2001-2007

Cilongok
2007-2010

Ajibarang
IPA
2010-2013

Lulus
1. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No

1

Nama
Pertemuan
Ilmiah/Seminar
-

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

-

-

2. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No.

Jenis Penghargaan

1

10 BesarFinalis EXIST Fair
2015

Institusi Pemberi
Penghargaan
Universitas Jambi

Tahun
2015

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis dengan judul “Uji
Kualitas Senyawa Karotenoid pada Tanaman Eceng Gondok (Eichornia
crassipes) sebagai Zat Pewarna Alami”
Semarang, 27 Mei 2015
Pengusul,

12

(Septi Merliani)
NIM. 4301413004

1. Identitas Diri
1

NamaLengkap

RifkaWidiarti

2

JenisKelamin

Perempuan

3

Program Studi

Pendidikan Kimia

4

NIM

4301412077

5

Tempattanggallahir

Kudus, 24 Mei 1994

6

E-mail

rifka.fam@gmail.com

7

Nomortelepon/HP

089692621855

13

2. Riwayat Pendidikan
NamaInstitusi

SD
SD Kaligarang 1

SMP
SMP NegeriKeling

Jurusan
Tahunmasuk-lulus

2000-2006

2006-2009

SMA
SMA Negeri 1
Bangsri
IPA
2009-2012

3. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
1

Nama
Pertemuan
Ilmiah/Seminar
-

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

-

-

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No
1

JenisPenghargaan

2

5 BesarFinalis Call for Paper IOE
2015
Finalis KIK Science Week

3

PKM K di danai DIKTI

4
5

PKM M di danai DIKTI
5 BesarFinalis Call for Paper IOE
2015
20 BesarFinalis U-Read

6

InstitusiPemberiPengharga
Tahun
an
InstitutTeknologi Bandung 2015
KelompokIlmiah Kimia
(KIK) FMIPA Unnes
DP2M DIKTI
DP2M DIKTI
InstitutTeknologi Bandung
UniversitasNegeriSriwijay
a

2013
2013 dan
2014
2014
2015
2015

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis dengan judul “Uji
Kualitas Senyawa Karotenoid pada Tanaman Eceng Gondok
(Eichornia crassipes) sebagai Zat Pewarna Alami”
Semarang, 27 April 2015
Pengusul,

14

(RifkaWidiarti)
NIM. 4301412077

1. Identitas Diri
1
2
3
4
5

Nama Lengkap (dengan gelar)
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir

NovandaVarantika
P (Perempuan)
Pendidikan Kimia
4301413060
Banjarnegara, 15 November

6

E-mail

1994
novandavarantika@gmail.co
m
15

7

Nomor Telepon/HP

085640447102

2. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi

SD
SD N 3

SMP
SMP N 2

SMA
SMA N 1

Jurusan
Tahun Masuk-

Parkancanggah
2001-2007

Banjarnegara
2007-2010

Banjarnegara
IPA
2010-2013

Lulus
3. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No

Nama

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Pertemuan
Ilmiah/Seminar
-

1

Tempat
-

-

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi

Tahun

Penghargaan
1
2

5 BesarFinalis Call
for Paper IOE 2015
20 BesarFinalis URead

InstitutTeknologi Bandung

2015

UniversitasNegeriSriwijay
a

2015

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis dengan judul “Uji
Kualitas Senyawa Karotenoid pada Tanaman Eceng Gondok (Eichornia
crassipes) sebagai Zat Pewarna Alami”
Semarang, 27 Mei 2015
Pengusul,

(NovandaVarantika)
NIM. 4301413060

16

Lampiran 3.
Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Gedung H : Kampus Sekaran – Gunung Patu - Semarang
Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan
E-mail: pr3@unnes.ac.id Telp/fax (024) 8508003
SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

: Septi Merliani

17

NIM

: 4301413004

Program Studi

: Pendidikan Kimia, S1

Fakultas

: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-Gagasan Tertulis saya dengan judul :
“Uji Kualitas Senyawa Karotenoid pada Tanaman Eceng Gondok (Eichornia
crassipes) sebagai Zat Pewarna Alami”yang diusulkan untuk tahun anggaran
2015 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber
dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan
ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas Negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan
sebenar-benarnya.
Semarang, 27 Mei 2015
Mengetahui,
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan

Yang menyatakan,

Dr. Bambang Budi Raharjo, M. Si
NIP. 196012171986011001

Septi Merliani
NIM. 4301413004

18

Dokumen yang terkait