makalah4 pilar kebangsaan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memudahkan penulis melakukan praktek ini. Serta berkat karunia-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan Makalah ini. Makalah yang berjudul “MAKALAH 4 PILAR
KEBANGSAAN” ini mengacu kepada tugas mata pelajaran PKN, sebagai
pelengkap tugas atau untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah PKN.
Sehingga diharapkan akan memberikan referensi pembelajaran. Makalah ini
diharapkan pula dapat meningkatkan efisiensi danefektifitas pembelajaran dengan
maksud siswa-siswi dapat memperoleh wawasan secara komprensif dan
fungsional tentang PKN.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dosen, teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu yang telah membantu kelancaran percobaan dan penyusunan Makalah ini
hingga dapat terselesaikan dengan cukup baik. Upaya peningkatan kualitas terus
dilakukan, oleh karena itu penulis selaku penyusun dan penulis berharap bentuk
partisipasi berbagai pihak terkait untuk menyampaikan saran dan kritik
membangun tentang kekurangan karya tulis ini, terutama para pembaca. Akhirnya
penulis ucapkan sekali lagi terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu kelancaran penyusunan Makalah ini. Mohon maaf apabila ada kesalahan.


Serang, Desember 2013
Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam berbagai wacana selalu terungkap bahwa telah menjadi kesepakatan
bangsa adanya empat pilar penyangga kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
negara-bangsa Indonesia. Bahkan beberapa partai politik dan organisasi
kemasyarakatan telah bersepakat dan bertekaduntuk berpegang teguh serta
mempertahankan empat pilar kehidupan bangsa tersebut. Empat pilar dimaksud
dimanfaatkan sebagai landasan perjuangan dalam menyusun program kerja
dandalam melaksanakan kegiatannya. Hal ini diungkapkan lagi oleh Presiden RI
Bapak SusiloBambang Yudhoyono, pada kesempatan berbuka puasa dengan para
pejuang kemerdekaanpada tanggal 13 Agustus 2010 di istana Negara.

Empat pilar tersebut adalah
(1) Pancasila,
(2) Undang-Undang Dasar 1945,

(3) NegaraKesatuan Republik Indonesia dan
(4) Bhinneka TunggalIka.

Meskipun hal ini telah menjadi kesepakatan bersama, atau tepatnya
sebagian besar rakyat Indonesia, masih ada yang beranggapan bahwa empat pilar
tersebut adalah sekedar berupa slogan-slogan, sekedar suatu ungkapan indah, yang
kurang atau tidak bermakna dalam menghadapi era globalisasi. Bahkan ada yang
beranggapan bahwa empat pilar tersebut sekedar sebagai jargon politik.

Yangdiperlukan adalah landasan riil dan konkrit yang dapat dimanfaatkan dalam
persaingan menghadapi globalisasi.

Untuk itulah perlu difahami secara memadai makna empat pilar tersebut,
sehingga kita dapat memberikan penilaian secara tepat, arif dan bijaksana terhadap
empat pilar dimaksud, dan dapat menempatkan secara akurat dan proporsional
dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berikut disampaikan secara
singkat
(a) arti pilar,
(b) pilar Pancasila,
(c) pilar UUD1945,

(d) pilar Negara Kesatuan Republik Indonesia,
(e) pilar Bhinneka Tunggal Ika, serta
(f) peran dan fungsi empat pilar dimaksud dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

Namun sebelumnya, ada baiknya bila kita merenung sejenak bahwa di atas
empat pilar tersebut terdapat pilar utama yakni Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia tanggal 17Agustus 1945. Tanpa adanya pilar utama tersebut tidak akan
timbul adanya empat pilar dimaksud. Antara proklamasi kemerdekaan, Pancasila
dan Bhinneka Tunggal Ika dilukiskan secara indah dan nyata dalam lambang
negara Garuda Pancasila.

Sejak tahun 1951, bangsa Indonesia, dengan Peraturan Pemerintah No. 66
tahun

1951,menetapkan

lambang

negara


bagi

negara-bangsa

yang

diproklamasikan pada tanggal 17Agustus 1945. Ketetapan tersebut dikukuhkan
dengan perubahan UUD 1945 pasal 36 A yang menyebutkan: ”Lambang Negara ialah
Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.”

Lambang negara Garuda Pancasila mengandung konsep yang sangat
esensial dan merupakan pendukung serta mengikat pilar-pilar dimaksud. Burung
Garuda yang memiliki 17 bulu pada sayapnya, delapan bulu pada ekornya, 45
bulu pada leher dan 19 bulu pada badan dibawah perisai, menggambarkan tanggal
berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perisaiyang digantungkan di
dada Garuda menggambarkan sila-sila Pancasila sebagai dasar negara, ideologi
bangsa dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sementara itu Garuda
mencengkeram pita yang bertuliskan ”Bhinneka Tunggal ika,” menggambarkan
keanekaragaman komponen bangsa yang harus dihormati, didudukkan dengan

pantas dan dikelola dengan baik. Dengan demikian terjadilah suatu kesatuan
dalam pemahaman dan mendudukkan pilar-pilar tersebut dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia mengandung konsep dan
prinsip yang sangat mendasar yakni keinginan merdeka bangsa Indonesia dari
segala macam penjajahan. Tidak hanya merdeka atau bebas dari penjajahan fisik
tetapi kebebasan dalam makna yang sangat luas, bebas dalam mengemukakan
pendapat, bebas dalam beragama, bebas dari rasa takut,dan bebas dari segala
macam bentuk penjajahan modern. Konsep kebebasan ini yang mendasari pilar
yang empat dimaksud.

A. Pengertian 4 Pilar Kebangsaan

Pilar adalah tiang penyangga suatu bangunan. Pilar memiliki peran yang
sangat sentral dan menentukan, karena bila pilar ini tidak kokoh atau rapuh akan
berakibat robohnya bangunan yang disangganya. Demikian pula halnya dengan
bangunan negara-bangsa, membutuhkan pilar yang merupakan tiang penyangga
yang kokoh agar rakyat akan merasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera. Pilar
bagi suatu negara-bangsa berupa sistem keyakinan atau


belief system,

atau philosophische grondslag, yang berisi konsep, prinsip dan nilai yang dianut
oleh rakyat negara-bangsa yang bersangkutan yang diyakini memiliki kekuatan
untuk dipergunakan sebagai landasan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

Pilar yang berupabelief system suatu negara-bangsa harus menjamin kokoh
berdirinya negara-bangsa, menjamin terwujudnya ketertiban, keamanan, dan
kenyamanan, serta mampu mengantar terwujudnya kesejahteraan dan keadilan
yang menjadi dambaan warga bangsa.Empat pilar tersebut adalah, kebangsaan
yang meliputi Pancasila, UUD 45, NKRI danBhineka Tunggal Ika

B. Kenapa disebut 4 Pilar?

- Pilar Bhineka Tinggal Ika sebagai perekat kehidupan berbangsa bernegara.
- Karena 4 pilar tersebut melambangkan aspek2 penting tercapainya kesatuan dan
persatuan baik pada masa penjajahan, mempertahankan kemerdekaan hingga
saat ini.

- Karena empat pilar tersebut merupakan harga mati kehidupan berbangsa
bernegara, yang menjadikan dan menyadarkan kita bahwa kita adalah warga
Negara Republik Indonesia.
- Pancasila dinilai memenuhi syarat sebagai pilar bagi negara-bangsa Indonesia
yang pluralistik dan cukup luas dan besar ini. Pancasila mampu
mengakomodasi keanekaragaman yang terdapat dalam kehidupan negarabangsa Indonesia.
- Pancasila sebagai salah satu pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
memiliki konsep, prinsip dan nilai yang merupakan kristalisasi dari belief
system yang terdapat di seantero wilayah Indonesia, sehingga memberikan
jaminan kokoh kuatnya Pancasila sebagai pilar kehidupan berbangsa dan
bernegara.

- Undang-Undang Dasar suatu negara ialah bagian dari hukum dasar negara itu.
dan hukumlah yang mengatur agar kehidupan masyarakat menjadi tertib,
tenteram dan damai.
- Terbentuknya Negara Kesatuan merupakan cita-cita para pendiri bangsa.

C. Sejarah Terbentuknya 4 Pilar Kebangsaan

Sejarah berdirinya NKRI


I. Berita Kekalahan Jepang Terhadap Sekutu Dan Perbedaan Pendapat Antara
Golongan TuaDan Muda Yang Melahirkan Peristiwa Rengasdengklok,
Pada Agustus 1945 setelah mengetahui bahwa Jepang telah menyerah
terhadap sekutu,maka golongan pemuda segera menemui Bung Karno dan Bung
Hatta di Jln. Pegangsaan Timur 56 Jakarta.Dengan juru bicara Sutan Syahrir, para
pemuda meminta agar Bung Karno dan Bung Hatta segera memperoklamasikan
kemerdekaan saat itu juga, lepas dari campur tangan Jepang. Bung Karno tidak
menyetujui usul para pemuda karena Proklamasi Kemerdekaan ituperlu
dibicarakan terlebih dahu lu dalam rapat PPKI, sebab badan inilah yang ditugasi
untuk mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia.
Para pemuda menolak pendapat Bung Karno sebab PPKI itu buatan Jepang,
menyatakan kemerdekaan lewat PPKI tentu Akan dicap oleh Sekutu bahwa
kemerdekaan itu hanyalah pemberian Jepang, para pemuda tidak ingin
kemerdekaan Indonesia dianggap sebagai hadiah dari Jepang. Bung Karno
berpendapat lain, bahwa soal kemerdekasan Indonesia datangnya dari pemerintah
Jepang atau dari hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri, tidaklah menjadi soal,
karena Jepang toh sudah kalah.

Masalah yang lebih penting adalah menghadapi sekutu yang berusaha

mengambalikan kekuasaan Belanda di Indonesia. Karena itu memperoklamasikan

kemerdekaan Indonesia diperlukan suatu revolusi yang terorganisasi, atas dasar
itulah Bung Karno menolak usul parapemuda.
Dikarenakan perbedaan pendapat tersebut, maka pada tanggal 16 Agustus
1945 sekitarpukul 04.00 dini hari, Ir. Sukarno dan Drs Moh Hatta dibawa ke
Rengasdengklok,sebuah kota kawedanan di pantai utara Kabuoaten Krawang Jawa Barat,
dengan tujuan untuk mengamankan kedua tokoh pimpinan tersebut agar tidak
mendapat tekanan atau pengaruh dari Jepang, inilah yang dimaksud dengan
peristiwa Rengasdengklok .Keberangkatan Sukarno Hatta ke Rengasdengklok
dikawal oleh Sukarni, Yusuf Kunto,dan Syodanco Singgih.Rengasdengklok
dipilih karena dianggap aman dan daerah tersebut telah dikuasai oleh tentara
PETA dibawah pimpinan Codanco Subeno.

Sementara itu di Jakarta terjadi perundingan antara para pemuda dengan
Mr. Ahmad Subardjo selaku wakil golongan tua yang menjabat sebagai penasehat
dalam tubuh PPKI. Dalam perundingan tersebut dicapai kata sepakat bahwa
proklamasi akan dilaksanakan di Jakarta.Pada sore harinya, tanggal 16 Agustus
1945 Mr.Ahmad Subardjo datang ke Rengasdengklok dan mendesak para pemuda
agar membawa kembali Sukarno Hatta ke Jakarta. Setelah ada jaminan dari

Mr.Ahmad Subardjo bahwa proklamasi kemerdekaan akan dilaksanakan esok hari
selambat-lambatnya jam 12, maka para pemuda bersedia membawa kembali kedua
tokoh tersebutkembali ke Jakarta.

II. Perumusan Teks Proklamasi
Setelah sampai di Jakarta, malam itu juga Sukarno Hatta mengumpulkan para
anggota PPKI dangolongan pemuda. Meraka berkumpul di Jln. Imam Bonjol no.1,
dirumah Laksamana Mudamaeda, kepala perwakilan angkatan laut Jepang di
Jakarta.

Dalam pertemuan di rumah Maeda, disepakati agar Sukarno Hatta menemui
Mayjen Nisyimurayang menjabat sebagai kepala pemerintahan Umum Angkatan
Darat Jepang untuk menjajagisikap resmi Jepang terhadap rencana proklamasi
kemerekaan Indonesia. Ternyata Nisyimuratetap memegang teguh tugasnya
menjaga status Quo di Indonesia, dengan pengertian bahwatidak boleh ada
perubahan apapun di Indonesia sampai pasukan sekutu datang, dan jepanghanya
akan menyerahkan kekuasaan kepada Sekutu. Akhirnya Sukarno Hatta kembali kerumahMaeda
dan mengadakan pertemuan dengan hasil keputusan Proklamasi kemerdekaan
akantetap dilaksanakan dengan atau tanpa persetujuan Jepang.
Melalui berbagai pembicaraan dengan pemimpin pemimpin Indonesia, diputuskan

dua halsebagai berikut :
Pertama : Diputuskan untuk segera merumuskan teks/naskah proklamasi,adapun
yangmerumuskan adalah Sukarno, Hatta dan Ahmad Subardjo,setelah
naskah selesaidirumuskan dan disetujui isinya, terjadilah perdebatan
tentang siapa yang akanmenandatangani naskah proklamasi, yang
akhirnya atas usul pemuda Sukarni, teksproklamasi ditandatangani
oleh Sukarno Hatta atas nama bangsa Indonesia, naskahkemudian
diketik oleh Sayuti Melik dengan beberapa perubahan dari hasil
tulisantangan Sukarno sebagai konsep, yaitu :
1. Kata tempoh diubah menjadi tempo
2. Djakarta 17-8-‟05 diubah menjadi Djakarta hari 17
tahoen „05

boelan 8

3. Wakil wakil bangsa Indonesia diubah menjadi atas nama bangsa
Indonesia.Naskah yang diketik oleh Sayuti Melik inilah yang
dianggap naskah yang otentik.

Kedua : diputuskan bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia akan dibacakan
oleh Ir.Sukarno di kediamannya Jln. Pegangsaan Timur no 56 Jakarta.

III. Pelaksanaan Proklamasi Dan Penyebarluasannya

Semula sukarni mengusulkan agar teks proklamasi kemerdekaan dibacakan di
lapangan Ikada(sekarang Monas), denganmaksud agar seluruh bangsa Indonesia
mengetahuinya, akan tetapiIr.Sukarno tidak sependapat, karena pembacaan
ditempat tsb akan mengundang bentrokanantara rakyatdengan pemerintah militer
Jepang, dengan alas an tsb, maka disepakatiproklamasi akan dilaksanakan di
kediaman Ir. Sukarno dan dibacakan oleh Sukarno Hatta.

Tepat hari jumat jam 10.00 WIB, naskah proklamasi dibacakan, ini merupakan
peristiwa sangatpenting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Sesudah
naskah proklamasi selesaidibacakan, acara dilanjutkan dengan pengibaran Sang
Saka merah putih oleh Pemuda Suhuddan eks sudanco Latif Hendraningrat
dengan disaksikan segenap yang hadir, upacara diakhiridengan menyanyikan lagu
Indonesia Raya.Dalam suasana yang sangat sederhana itu telahsampailah bangsa
Indonesia ke ambang pintu kemerdekaannya. Satu persatu hadirinmeninggalkan
tempat dengan tenang dan dengan tekat bulat untuk
mempertahankankemerdekaan.

Meskipun hanya berlangsung singkat, namun peristiwa proklamasi kemerdekaan
mengandungarti yang sangat penting dan membawa perubahan yang sangat besar
dalam kehidupan bangsaIndonesia, yaitu :
1. Proklamasi merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia untukmencapai
kemerdekaannya
2. Dengan proklamasi berarti bangsa Indonesia mendapat kebebasan
untukmenentukan nasibnya sendiri sebagai bangsa yang berdaulat.
3. Proklamasi merupakan jembatan emass untuk menuju masyarakat yangadil
dan makmur.

Teks proklamasi yang telah dirumuskan tanggal 16 Agustus 1945 dan dibacakan
tanggal 17Agustus 1945 beberapa saat kemudian berhasil diselundupkan ke kantor
pusat pemberitaan pemerintah jepang yang bernama Domei (sekarang kantor
berita antara). Para pejuang dikantor berita Domei antara lain Adam Malik,Rinto
Alwi, Asa Bafaqih dan. P.Lubis. Pada tanggal17 Agustus 1945, sekitar pukul
18.30 WIB, wartawan kantor berita Domei yang bernamaSyarifudin berhasil
masuk ke gedung siaran radio Hoso Kanzi Kyoku (sekarang RRI),
uantukmenyampaikan teks proklamsi dan pada pukul 19.00 berhasil disiarkan.
Berita Proklamasi kemerdekaan Indonesia juga disebarluaskan melalui media
surat kabar ataupers.
“Harian Suara Asia” di Surabaya adalah Koran pertama yang menyiarkan
proklamasi.
Kemudian disusul oleh “Harian Cahaya Bandung”yang memuat pembukaan UUD.
Para pemuda yang berjuang lewat pers antara lain BM DiAH, Sukarjo
Wiryopranoto, Iwa KusumaSumantri, KiHajar Dewantoro, Otto Iskandar Dinata,
GSSJ Ratulangi, Adam Malik, Sayuti Melik, MadikinWonohito, Sumanang SH,
Manai Sopiaan, Ali Hasyim dan lain lainnya.

Usaha usaha lain untuk menyebarkan berita proklamasi adalah melalui penyebaran
danpemasangan pamflet, plakat, poster, coretan coretan pada tembok dan kereta
api. Dengandemikian dalam waktu yang tidak lama berita proklamasi
kemerdekaan Indonesia segeratersebar ke seluruh Indonesia dan ke dunia luar.

IV. Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
Setelah pelaksanaan proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, maka
para pejuangbangsa Indonesia mulai menata kehidupan berbangsa dan bernegara
dengan menyusun alatkelengkapan Negara. Usaha menyusun alat kelengkapan
Negara antara lain dilakukan melalui :

a. Sidang PPKI yang I, tanggal 18 Agustus 1945, keesokan harinya setelah
proklamasi dengankeputusan :
1. Mengesahkan UUD 1945
2. Memilih presiden dan wakil presiden
3. Untuk sementara waktu tugas presiden akan dibantu oleh Komite

Nasional

b. Sidang PPKI yang kedua, tanggal 19 Agustus 1945 ,dengan keputusan :
1. menetapkan 12 kementrian
2. membagi wilayah RI menjadi 8 propinsi yang dikepalai oleh Gubernur
c. Sidang PPKI yang ketiga, tanggal 22 Agustus 1945, dengan keputusan :
1. Membentuk Komite Nasional Indonesia yang akan berfungsi sebagai Dewan
PerwakilanRakyat yang berkedudukan di Jakarta, dengan ketuanya Mr. Kasman
Singodimejo.
2. Membentuk Partai Nasional Indonesia, yang ditetapkan sebagai satu satunya
partai diIndonesia, namun hal ini menimbulkan reaksi keras dari berbagai
kalangan yangmenghendaki agar masyarakat diberi kebebasan untuk
mendirikan partai politik, hal inimendorong keluarnya maklumat pemerintah
tanggal 3 Nopember 1945 no X yang berisitentang pembentukan partai partai
politik.

3. Membentuk Badan Keamanan Rakyat, yang beranggotakan para pemuda bekas
HEIHO,PETA dan KNIL, dan anggota anggota badan semi militer lainnya.Pada
tanggal 5 oktober 1945 pemerintah membentuk Tentara keamanan Rakyat
(TKR),sebagai panglimanya diangkat Supriyadi, namun karena tidak pernah
muncul, makaposisinya digantikan oleh Sudirman, sedangkan sebagai kepala
staf umum diangkatlahOerip Sumoharjo. Nama TKR kemudian diubah menjadi
Tentara Republik Indonesia (TRI),sesuai dengan maklumat pemerintah 26
Januari 1946, dan pada tanggal 7 Juni 1947nama TRI diubah menjadi Tentara
Nasional Indonesia (TNI).

D. 4 PILAR KEBANGSAAN

1.PANCASILA
Pancasila dinilai memenuhi syarat sebagai pilar bagi negara-bangsa
Indonesia yangpluralistik dan cukup luas dan besar ini. Pancasila mampu
mengakomodasikeanekaragaman yang terdapat dalam kehidupan negarabangsa Indonesia. Sila pertamaPancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa,
mengandung konsep dasar yang terdapat padasegala agama dan keyakinan
yang dipeluk atau dianut oleh rakyat Indonesia, merupakan common
denominator dari berbagai agama, sehingga dapat diterima semua agama
dankeyakinan. Demikian juga dengan sila kedua, kemanusiaan yang adil dan

beradab,merupakan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Manusia
didudukkan sesuaidengan harkat dan martabatnya, tidak hanya setara, tetapi
juga secara adil dan beradab.Pancasila menjunjung tinggi kedaulatan rakyat,
namun dalam implementasinyadilaksanakan dengan bersendi pada hikmat
kebijaksanaan dalampermusyawaratan/perwakilan Sedang kehidupan
berbangsa dan bernegara ini adalahuntuk mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, bukan untukkesejahteraan perorangan atau
golongan. Nampak bahwa Pancasila sangat tepat sebagaipilar bagi negarabangsa yang pluralistik.

2.PILAR UNDANG-UNDANG DASAR 1945
Undang-Undang Dasar suatu negara ialah hanya sebagian dari hukum dasar
negara itu.Undang-Undang Dasar ialah hukum dasar yang tertulis, sedang
disampingnya Undang-Undang Dasar itu berlaku juga hukum dasar yang
tidak tertulis, ialah atura-aturan dasaryang timbul dan terpelihara dalam
praktek penyelenggaraan negara meskipun tidaktertulis.

3.PILAR NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Berikut penjelasan mengenai bentuk-mentuk Negara tersebut.
1.1. Konfederasi

Menurut pendapat L. Oppenheim dalam bukunya Edward M. Sait menjelaskan
bawa :”Aconfederacy consists of a number of full sovereign states linked together for the
maintenance of their external and internal independence by a recognized
international treaty into a union withorgans of its own, which are vested with a certain
power over the members-states, but not over the citizens of these states.” Oleh Prof.
Miriam Budiardjo diterjemahkan sebagai berikut: ”Konfederasi terdiri dari
beberapa negarza yang berdaulat penuh yang untuk mempertahankankemerdekaan

ekstern dan intern, bersatu atas perjanjian internasional yang diakui
denganmenyelenggarakan beberapa alat perlengkapan tersendiri yang mempunyai
kekuasaan tertentuterhadap Negara anggota konfederasi, tetapi tidak terhadap
warganegara negara-negara itu.”[17]
Contoh konfederasi adalah Negara Amerika Serikat yang terdiri atas 13 negara
bekas koloni jajahan Inggris. selama 8 tahun yang berakhir pada tahun 1789,
karena dipandang merupakanbentuk negara yang kurang kokoh, karena tidak jelas
bentuk kepala negaranya.

1.2. Negara Federal

Ada berbagai pendapat mengenai negara federal, karena negara federal yang satu
berbedadengan negara yang lain dalam menerapkan
division of power . Menurut pendapat K.C. Whearedalam bukunya Federal
Government , dijelaskan bahwa prinsip federal ialah bahwa kekuasaandibagi
sedemikian rupa sehingga pemerintah federal dan pemerintah negara bagian
dalambidang-bidang tertentu adalah bebas satu sama lain. Misalnya dalam soal
hubungan luar negeridan soal mencetak uang, pemerintah federal sama sekali
bebas dari campur tangan daripemerintah negara bagian, sedangkan dalam soal
kebudayaan, kesehatan dan sebagainya,pemerintah negara bagian biasanya bebas
dengan tidak ada campur tangan dari pemerintahfederal.[18]

1.3. Negara Kesatuan

Menurut C.F. Strong negara kesatuan ialah bentuk negara di mana wewenang
legislatif tertinggidipusatkan dalam satu badan legislatif nasional/pusat.
Kekuasaan terletak pada pemerintahpusat dan tidak pada pemerintah daerah.
Pemerintah pusat mempunyai wewenang untukmenyerahkan sebagian sepenuhnya
terletak pada pemerin-tah pusat. Dengan demikian makakedaulatannya tidak
terbagi.[19]

Marilah kita mencoba menelaah, sejauh mana Pembukaan UUD 1945 memberikan
akomodasiterhadap bentuk negara tertentu, federasi atau kesatuan.
Pada alinea kedua disebutkan :” . . . dengan selamat sentosa mengantarkan
rakyatIndonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang
merdeka,bersatu, berdaulat, adil danmakmur.”Kata atau istilah bersatutidak dapat
dimaknaibahwa kedaulatan negara terpusat atau terdistribusi pada pemerintah
pusatdan negara bagian, sehingga tidak dapat dijadikan landasan untuk
menentukan apakahNegara Republik Indonesia berbentuk federal atau kesatuan.
Mungkin salah satu landasan argument bagi bentuk negara adalah rumusan sila
ketigayakni “persatuan Indonesia.” Landasan inipun dipandang tidak kuat sebagai
argumentditentukannya bentuk negara kesatuan. Untuk itu perlu dicarikan
landasan pemikiran mengapa bangsa Indonesia menentukan bentuk Negara
Kesatuan, bahkan telahdinyatakan oleh berbagai pihak sebagai ketentuan final.

Bentuk Negara Kesatuan adalah ketentuan yang diambil oleh para
founding fathers pada tahun 1945 berdasarkan berbagai pertimbangan dan hasil
pembahasan yang cukupmendalam. Namun dalam perjalanan sejarah bangsa
Indonesia pernah juga menerapkanbentuk negara federal sebagai akibat atau
konsekuensi hasil konferensi meja bundar diNegeri Belanda pada tahun 1949.
Namun penerapan pemerintah federal ini hanya berlangsung sekitar 7 bulan untuk
kemudian kembali menjadi bentuk Negara kesatuan.

Sejak itu Negara Replublik Indonesia berbentuk kesatuan sampai dewasa ini,
meskipunwacana mengenai negara federal masih sering timbul pada permukaan,
utamanya setelah Negara-bangsa Indonesia memasuki era reformasi. Namun
nampaknya telahdisepakati oleh segala pihak bahwa bentuk negara kesatuan
merupakan pilihan finalbangsa.

Untuk dapat memahami bagaimana pendapat para founding fathers
tentang negara kesatuanini ada baiknya kita sampaikan beberapa pendapat anggota
Badan Penyelidik Usaha-usahaPersiapan Kemerdekaan Indonesia.
Bung Karno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945, di antaranya
mengusulkansebagai dasar negara yang akan segera dibentuk adalah faham
kebangsaan, sebagailandasan berdirinya negara kebangsaan atau
nationale staat . Berikut kutipan beberapa bagian dari pidato tersebut. “Di antara
bangsa Indonesia, yang paling ada le desir d‟etreensemble, adalah rakyat
Minangkabau, yang banyaknya kira-kira 2 ½ milyun. Rakyat inimerasa dirinya
satu keluarga. Tetapi Minangkabau bukan suatu kesatuan, melainkanhanya satu
bagian daripada satu kesatuan. Penduduk Yogya pun adalah merasa le desir d‟etre ensemble,
tetapi Yogya pun hanya sebagian kecil daripada satu kesatuan. Di JawaBarat
Rakyat Pasundan sangat merasakan le desir d‟etre ensemble, tetapi Sunda punsatu
bagian kecil daripada kesatuan.
Dari kutipan pidato tersebut tidak dapat dijadikan landasan argumentasi
bagiterbentuknya negara kesatuan. Apalagi kalau kita ikuti lebih lanjut pidato
Bung Karnoyang justru memberikan gambaran negara kebangsaan pada negaranegara federalseperti Jermania Raya, India dan sebagainya. Dengan demikian sila
ketiga Pancasila “persatuan Indonesia,” tidak menjamin terwujudnya negara
berbentuk kesatuan, tetapi lebih ke arah landasan bagi terbentuknya negara
kebangsaan atau nation-state.
Untuk mencari landasan bagi Negara kesatuan para founding fathers

lebih mendasarkandiri pada pengalaman sejarah bangsa sejak zaman penjajahan,
waktu perjuangankemerdekaan sampai persiapan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Penjajah menerapkanpendekatan devide et impera, atau pecah dan kuasai. Pendekatan
tersebut hanyamungkin dapat diatasi oleh persatuan dan kesatuan. Sejarah
membuktikan bahwaperjuangan melawan penjajah selalu dapat dipatahkan oleh
penjajah dengan memecah dan mengadu domba. Hal ini yang dipergunakan
sebagai alasan dan dasar dalam menentukan bentuk negara kesatuan.

4. PILAR BHINNEKA TUNGGAL IKA

Sesanti atau semboyan Bhinneka Tunggal Ika diungkapkan pertama kali oleh
mPuTantular, pujangga agung kerajaan Majapahit yang hidup pada masa
pemerintahan RajaHayamwuruk, di abad ke empatbelas (1350-1389). Sesanti
tersebut terdapat dalam
karyanya; kakawin Sutasoma yang berbunyi “
Bhinna ika tunggal ika, tan hana dharmamangrwa, “ yang artinya“Berbeda
beda itu, satu itu, tak ada pengabdian yang mendua.”
Semboyan yang kemudian dijadikan prinsip dalam kehidupan dalam
pemerintahankerajaan Majapahit itu untuk mengantisipasi adanya keanekaragaman agama yangdipeluk oleh rakyat Majapahit pada waktu itu. Meskipun
mereka berbeda agama tetapimereka tetap satu dalam pengabdian.Bhinneka
Tunggal Ika tidak dapat dipisahkan dari Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia,dan
Dasar Negara Pancasila. Hal ini sesuai dengan komponen yang terdapat
dalamLambang Negara Indonesia. Menurut pasal 1 Peraturan Pemerintah No. 66
tahun 1951disebutkan bahwa : Lambang Negara terdiri atas tiga bagian, yaitu:
Burung Garuda
yang menengok dengan kepalanya lurus ke sebelah kanannya;1.

Perisai
berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan2.

Semboyan
yang ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Di atas pita tertulisdengan
huruf Latin sebuah semboyan dalam bahasa Jawa Kuno yang berbunyi
:BHINNEKA TUNGGAL IKA.

PENUTUP
Para founding fathers dengan arief bijaksana mengantisipasi kemajemukan
bangsa ini dengansuatu rumusan sangat indah yang tertera dalam Penjelasan UUD
1945 sebagai berikut:Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai
buah usaha budinya rakyatIndonesia seluruhnya.Kebudayaan lama dan asli yang
terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah diseluruh Indonesia,
terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju kearah
kemajuan adab, budaya, persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru
darikebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya
kebudayaan bangsasendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa
Indonesia.Rumusan yang terdapat dalam Penjelasan UUD 1945 adalah sebagai
prinsip dalam kitamengantisipasi keanekaragaman budaya bangsa dan dalam
mengantisipasi globalisasi yangmengusung nilai-nilai yang mungkin saja
bertentangan dengan nilai yang diemban oleh bangsasendiri. Semoga dengan
berpegang teguh pada konsep dan prinsip yang terkandung dalamBhinneka
Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia makin kokoh dan makin
berkibar.