Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam memasuki era globalisasi, jumlah perusahaan-perusahaan yang
berkembang semakin banyak. Hal ini menimbulkan banyak persaingan diantara
perusahaan-perusahaan tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, mencapai laba yang optimal sesuai target yang telah direncanakan,
melanjutkan keberlangsungan perusahaan dan menguasai pasar. Dengan
demikian, setiap perusahaan akan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan
kualitas baik dibidang perdagangan, manufaktur, jasa, dan juga perbankan. Salah
satu tujuan jangka pendek perusahaan adalah menghasilkan laba yang tinggi yang
menguntungkan pihak pemegang saham. Namun, perusahaan tidak terlepas dari
usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri.
Kesuksesan perusahaan tidak hanya didukung oleh aspek-aspek internal seperti
kinerja keuangan, teknologi juga sumber daya manusia, tetapi
memperhatikan

aspek

eksternal


seperti

pasar,

lingkungan,

harus

pemerintah.

Perusahaan harus memperhatikakan tindakan yang dapat dilakukan untuk
mempertahankan kelangsungan perusahaan untuk jangka panjang.
Jika perusahaan hanya berpusat pada pencapaian jangka pendek, kemungkinan
kelangsungan hidup perusahaan itu tidak bertahan lama.
Menurut Salvatore (2005) dalam Agustina (2014) menyebutkan bahwa tujuan
perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan.

Nilai perusahaan


10
Universitas Sumatera Utara

menunjukkan bagaimana kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan dan
ketertarikan calon investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Semakin
baik nilai perusahaan, masyarakat semakin tertarik membeli produk atau
menggunakan jasa perusahaan tersebut, calon investor akan berlomba untuk
menanamkan modal, para investor tetap bertahan menjadi penanam modal di
perusahaan itu dan semakin tinggi kemakmuran para pemegang saham. Sehingga
tercipta hubungan yang harmonis antara kedua belah pihak. Nilai perusahaan
biasanya tercermin dari harga saham yang diperdagangkan karena harga saham
perusahaan mencerminkan penilaian investor secara keseluruhan atas setiap
ekuitas yang dimiliki.
Perusahaan yang beroperasi tidak lepas dari dukungan pihak eksternal seperti
masyarakat.

Masyarakat akan mendukung kegiatan operasi perusahaan yang

memberi citra baik seperti terlepas dari kegiatan kejahatan atau perusahaan yang
memperoleh penghargaan. Rasa simpati atau rasa kepercayaan masyarakat tentu

akan berkurang kepada badan usaha yang mengalami kasus, masalah atau
kejahatan. Berbagai kasus telah terjadi dalam perusahaan-perusahaan. Seperti
kasus masalah pembakaran hutan oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit di
Sumatera dan Kalimantan, masalah sembur lumpur panas Lapindo di Surabaya,
masalah pemberdayaan masyarakat suku di wilayah pertambangan Freeport Papua
dan lain-lain.

Kasus-kasus tersebut memicu timbulnya stigma negative dari

masyarakat yang diikuti oleh berkurangnya nilai perusahaan itu sendiri.

Ini

merupakan tugas bagi perusahaan untuk menghapus stigma negative masyarakat

11
Universitas Sumatera Utara

dan meningkatkan nilai perusahaan agar keberlangsungan perusahaan tidak
berhenti.


Pelaksanaan tanggung jawab sosial salah satu aspek yang dapat menaikkan
atau menurunkan nilai perusahaan.

Karena kondisi keuangan tidak cukup

menjamin nilai perusahaan akan mengalami

pertumbuhan terus-menerus.

Perusahaan memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku
kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang
saham, komunitas, dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan
yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR
berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan”, yakni suatu organisasi,
terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan
keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi,
misalnya tingkat keuntungan atau deviden, tetapi juga harus menimbang dampak
sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka
pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut,

CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan
berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan
maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya.
Sejak disahkan Undang-Undang mengenai kewajiban melaksanakan CSR
tersebut, ada kontra dari pihak-pihakperusahaan. Alasan yang dikemukakan
mereka adalah:

12
Universitas Sumatera Utara

1. Pelaksanaan CSR pada umumnya hanya berupa tidak sukarela atau
tanpa paksaan dari perusahaan tersebut sehingga terasa aneh jika CSR
menjadi suatu kewajiban bagi perusahaan.
2. Pelaksanaan CSR dianggapmenjadi beban perseroan karena harus
mengurangi laba dan dividen yang seharusnya diterima oleh pemegang
saham.

Penerapan CSR membutuhkan dana yang akan mengurangi laba yang
seharusnya diperoleh oleh pihak internal. Dalam jangka pendek, CSR kurang
memberi keuntungan yang besar.


Sehingga, belum semua perusahaan yang

menganggap penerapan CSR ini dengan serius.
Aspek lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah kinerja
keuangan. Menurut Suharli (2006) dalam Agustina (2014) menyebutkan bahwa
perusahaan dengan kinerja keuangan yang baik akan menghasilkan laba yang
maksimal sehingga tingkat pengembalian investasi yang tinggi pada pemegang
saham. Calon investor akan melihat kinerja keuangan melalui laporan keuangan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Sebab laporan keuangan perusahaan
merupakan cerminan dari kinerja keuangan perusahaan.

Informasi keuangan

berfungsi sebagai sarana informasi, alat pertanggungjawaban manajemen kepada
pemilik perusahaan, penggambaran indikator keberhasilan perusahaan dan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Penilaian kinerja keuangan
merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat
memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana dan juga untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.


13
Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.1
Rasio Keuangan (CAR, NIM, NPL, ROE, PER)
pada Perusahaan Perbankan Tahun 2012-2015

Perusahaan

Tahun

Bank Mandiri

2012
2013
2014
2015
2012
2013

2014
2015

Bank BNI

Bank BRI

2012
2013
2014
2015
Bank BCA
2012
2013
2014
2015
Sumber : www.idx.com

CAR
(%)

15,48
14,93
16,60
18,60
16,7
15,1
16,2
19,5

NIM
(%)
5,58
5,68
5,94
5,90
5,9
6,2
6,3
6,4


NPL
(%)
0,37
0,37
0,44
0,60
0,8
0,5
0,4
0,9

ROE
(%)
27,23
27,31
25,81
23,03
20,0
22,5
23,6

17,2

PER
12,62
11,63
9,96
12,53
11,83
9,58
8,05
10,44

16,95
16,99
18,31
20,59
14,2
15,7
16,9
18,7

8,42
8,55
8,51
8,13
5,6
6,2
6,5
6,7

1,78
1,55
1,69
2,02
0,4
0,4
0,6
0,7

38,66
34,11
31,19
29,89
30,4
28,2
25,5
21,9

10,89
9,18
8,30
11,74
18,31
18,86
16,44
19,47

Seperti tabel 1.1, Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BCA mengalami fluktuasi
pada nilai CAR, NIM, NPL dan ROE dari tahun ke tahun. Artinya , jika semakin
tinggi nilai CAR maka semakin baik kemampuan bank untuk menanggung risiko
kredit/asset yang berisiko.

Semakin tinggi NIM menunjukkan bahwa bank

mampu memperoleh laba yang tinggi dari kredit yang disalurkan. Begitu juga
dengan ROE, semakin tinggi nilai ROE maka semakin tinggi keuntungan yang
akan diperoleh pemegang saham. Namun jika nilai NPL semakin tinggi, berarti
perusahaan menaggung tingkat risiko yang tinggi pula.

14
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis akan meneliti tentang
“Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) dan Kinera Keuangan terhadap
Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan”

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah dari penelitian ini adalah:
1. Apakah

Corporate

Social

Responsibility

dan

Kinerja

keuangan

berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
perbankan?
2. Apakah

Corporate

Social

Responsibility

dan

Kinerja

keuangan

berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
perbankan?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian yang ada pada latar belakang dan rumusan permasalahan
tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh corporate social responsibility dan kinerja
keuangan secara parsiall terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
perbankan.
2. Untuk mengetahui pengaruh corporate social responsibility dan kinerja
keuangan secara simultan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
perbankan.

15
Universitas Sumatera Utara

1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat daripenelitian yang dilakukan bagi berbagai pihak adalah:
1. Bagi Perusahaan Perbankan (Emiten)
Sebagai informasi tentang manfaat penerapan CSR bagi pihak internal dan
eksternal perusahaan dan dapat digunakan oleh pihak manajemen untuk
mengambil keputusan terkait dengan rencana jangka panjang perusahaan.
2. Bagi Pemerintah
Sebagai alat control pengawasan pemerintah bagi perusahaan-perusahaan
terkait pelaksanaan CSR.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini menambah pengetahuan terkait masalah yang diteliti dan
mengetahui tentang perbandingan antara teori dengan fakta yang ada.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai referensi tambahan dalam penelitian-penelitian yang akan
dilakukan sehubungan dengan pengaruh Corporate Social Responsibility
dan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan.

16
Universitas Sumatera Utara