LPSE Provinsi Nusa Tenggara Timur servantdprd

BEKERJA
DENGAN ROH MELAYANI RAKYAT

Oleh
Herman Musakabe

PENDAHULUAN







Menjadi Anggota DPRD
(Provinsi/Kabupaten/Kota) mrp Pilihan
Dan Panggilan Hidup.
Roh melayani rakyat tidak boleh luntur
atau hilang.
Beberapa indikasi berkurangnya Roh
Pelayanan : Kasus Indisipliner,

Mengkomersialkan Jabatan, Terlibat
Narkoba, Penyalahgunaan keuangan
negara, korupsi.
Pengaruh Materialisme, Hedonisme dan
Konsumerisme.
Dimensi Having > Being.
Orang berlomba memiliki lebih dari pada
menjadi pribadi lebih atau lebih
bermartabat.

Abbot Laurence Lowel, Presiden Harvard University

“ Siapa pun yang
memandang
pekerjaannya untuk
menciptakan uang, ia
mendegradasikan
pekerjaanya.
Tetapi seseorang
yang


melihat pekerjaanya
sebagai pelayan kepada
umat manusia, ia

TUJUAN
Menyampaikan sumbangan pemikiran
tentang bagaimana bekerja dengan roh
melayani rakyat bagi Anggota DPRD
(Provinsi/Kabupaten/Kota) di NTT sebagai
upaya reformasi mental untuk meningkatkan
kualitas pribadi dan kinerja Anggota DPRD.

KEDUDUKAN, FUNGSI DAN
KEWAJIBAN ANGGOTA DPRD
UU RI. No. 32 Tahun 2004 tentang Pemda, Bag. 5 DPRD, Psl 40 “ DPRD
merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan sebagai
unsur penyelenggaraan pemerintah daerah”. Kewajibannya :
a. Mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Tahun 1945, dan menaati segala peraturan perundang-undangan.

b. Melaksanakan kehidupan demokrasi dan penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
c. Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional serta keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
d. Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah.
e. Menyerap, menampung, menghimpun dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat.
f. Mendahulukan kepentingan Negara di atas kepentingan pribadi, kelompok dan
golongan.
g. Memberikan pertangungjawaban atas tugas dan kinerjanya selaku anggota DPRD
sebagai wujud tanggungjawab moral dan politisnya terhadap daerah pemilihannya.
h. Menaati Peratutan Tata Tertib, Kode Etik dan sumpah/janji anggota DPRD.
i. Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga yang terkait .

HAKEKAT PELAYANAN SEJATI
• Ciri utama : Kepentingan dan
aspirasi rakyat yang dilayani
diatas dirinya.
• Orientasinya melayani, cara
pandang holistik, beroperasi
dengan standar moral spiritual.
• Kualitas pelayanan pada

golongan paling bawah yang
memerlukan.
• Pelayanan yang buruk, misalnya
tidak ada kepastian hukum,
birokrasi berbelit-belit, tidak ada
kepastian waktu, orientasi untuk
imbalan tertentu dll.

MASALAH – MASALAH YANG
DIHADAPI NTT

KEMISKINAN
• Sebagian besar penduduk
NTT masih hidup dibawah
garis kemiskinan
• Thn 2013 Jumlah pddk
miskin sebesar : 21,77 %
• Selain faktor ekonomi,
faktor sosial budaya,
pendidikan dan kesehatan

sangat berpengaruh.
• Pertubumbuhan Ekonomi
kurang didukung oleh
pemerataan.
• Makin besar gini ratio
makin besar ketimbangan
ekonomi di masyarakat

PENGANGGURAN
• Terbatasnya lapangan
kerja anggatan kerja
terus bertambah.
• Orientasi masih ingin
menjadi pekerja kantoran
dan PNS
• Sektor wirausaha,
pertanian dan peternakan
kurang diminati.
• Banyak orang NTT menjadi
TKI/TKW di luar negeri.

• Banyak pendatang justru
mencari nafkah di NTT

PENDIDIKAN
Siklus pendidikan formal (sekolah), pelatihan (keterampilan)
dan penugasan/magang kerja perlu ditingkatkan agar SDM NTT
mampu masuk lapangan kerja dan mampu bersaing.
Gambaran sekolah di NTT

Gambaran sekolah di Pulau Jawa

MASALAH – MASALAH YANG DIHADAPI NTT










Budaya Hidup. Budaya hidup yaitu budaya bekerja,
budaya disiplin, budaya malu, budaya menghargai waktu,
budaya belajar dll masih harus ditingkatkan agar kualitas
hidup meningkat.
Masalah Korupsi. Korupsi masih menjadi penghambat
kemajuan di Indonesia termasuk di daerah NTT.
Keterbatasan Infrastruktur. NTT masih kekurangan
infrastruktur yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi
(high cost economy) dan hal itu juga menyebabkan
kurangnya minat investasi ke NTT.
Kondisi Geografi dan Iklim. Posisi NTT secara geografis
sebagai provinsi kepulauan dan iklim yang sebagian besar
kering mengharuskan pemerintah daerah memperhatikan
upaya khusus sebagai provinsi kepulauan dan
ketersediaan air bersih sepanjang tahun.
Masalah Daerah Perbatasan. NTT yang berbatasan dengan
Negara Timor Leste dan Autralia memerlukan perhatian
khusus menyangkut masalah ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan.


IMPLEMENTASI MELAYANI RAKYAT
Fungsi DPRD yaitu Legislasi (membuat peraturan),
Anggaran (budgeting) dan Pengawasan (fungsi kontrol)
serta program kerja yang dibuat Pemprov NTT maka DPRD
melakukan ketiga fungsi tersebut secara simultan dan tidak
terpisahkan :




Program Pengentasan Kemiskinan. Setiap kepala daerah memiliki
program untuk memberdayakan masyarakat mengatasi kemiskinan,
DPRD dengan fungsi pengawasan dapat ikut mengawasi dan
memonitor penyaluran dan bergulirnya dana tersebut.
Memperkecil Ketimpangan. Ketimpangan ekonomi di masyarakat
hanya bisa diperkecil karena struktur ekonomi masyarakat terdiri dari
golongan kaya, menengah dan kurang beruntung.

LANJUTAN ...











Mengurangi Pengangguran. Pengangguran menjadi masalah serius bagi
daerah karena berdampak pada bertambahnya kemiskinan dan tindak
kriminalitas.
Meningkatkan Pendidikan. Upaya dibidang pendidikan (dalam arti luas)
dilakukan dengan meningkatkan wajib belajar dalam pendidikan formal
serta pelatihan keterampilan sebagai bekal anak didik memasuki lapangan
kerja.
Meningkatkan Infrastruktur. Infrastruktur perlu ditingkatkan seperti
jalan, jembatan, dermaga/pelabuhan, lapangan terbang dan lain-lain
sangat diperlukan untuk membuka isolasi daerah dan mengembangkan

ekonomi lokal.
Masalah Perbatasan. NTT sebagai Provinsi kepulauan perlu lebih
memperhatikan pulau-pulau luar dan pulau di perbatasan dengan
Australia dan Timor Leste.
Meningkatkan Ketahanan Nasional/Daerah. Sebagai Anggota DPRD
yang bekerja menangani berbagai bidang dalam komisi-komisi,
pengetahuan dasar tentang Ketahanan Nasional/Daerah perlu dimiliki
agar tidak terjebak dalam pemikiran sektoral yang terkotak-kotak.

MASALAH MENTAL DAN MORAL
• Masalah mental dan moral yang perlu dimiliki
anggota DPRD sebagai bekal agar siap mengemban
tugas negara.
• Mental bersangkutan dengan batin dan watak
manusia, yang bukan bersifat badani (jasmani)
atau fisik.
• Mentalitas adalah keadaan dan aktivitas
jiwa/batin, cara berpikir dan berperasaan.
• Mental seseorang dibentuk oleh
keadaan/lingkungan dan proses pendidikan dan

pelatihan dengan memberinya kondisi yang sulit
(simulasi) untuk suatu tugas.

Lanjutan ...
• Moral adalah ahlak, budi pekerti, susila seseorang
yang bisa membedakan yang baik dan yang buruk
• Seseorang dengan moral yang baik akan
melaksanakan hal-hal yang baik dan menghindari
yang buruk begitupun sebaliknya.
• Moralitas berkaitan dengan ahlak, kejujuran, budi
pekerti, etiket, kesusilaan, sopan santun

Beberapa panduan mental dan moral bagi
Anggota DPRD


Berbuat yang terbaik dalam setiap penugasan. Berbuatlah yang terbaik
bagi kepentingan rakyat sehingga menjadi manusia kaya arti.
• Membekali diri dengan ilmu pengetahuan. Setiap Anggota DPRD
diharapkan membekali diri dengan pengetahuan di bidang tugasnya
• Tidak mudah menyerah menghadapi kesulitan. Mempersiapkan mental
dengan sebaik-baiknya menghadapi kesulitan yang akan dihadapi.


Hindari “Tiga Ta” yaitu Harta, Tahta dan
Wanita
• Hindari 5 M atau Molimo bagi seorang
pemimpin atau pejabat publik, yaitu Maling
(korupsi), Main (berjudi), Madon
(berselingkuh/WIL), Madat (mengonsumsi
narkoba/madat) dan Minum (mabukmabukan karena minum miras)

PENUTUP
• Kehidupan manusia tidak terlepas dari waktu yang
dijalaninya, Waktu Kronos adalah waktu biasa/linier
dalam hitungan menit, jam, hari, bulan dan tahun yang
diberikan Tuhan Sang Pemilik Waktu kepada kita. Waktu
Kairos adalah peluang/kesempatan yang diberikan dalam
hidup kita. Waktu Aion adalah waktu abadi di kehidupan
yang akan datang setelah berakhirnya waktu Kronos.
• Baik atau buruknya waktu Aion tergantung apa yang sudah
kita perbuat bagi sesama manusia dan Tuhan, bila kita
menanam kebaikan maka balasannya akan mendapat
kemuliaan di sisi-Nya