MAKALAH TEORI WARNA . docx

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dengan lancar dan tanpa kendala yang berarti.
Terimkasih saya tunjukan kepada kedua orangtua saya yang
mendukung saya dalam pembuatan makalah ini. terimakasih juga saya
tunjukan kepada guru pembimbing Bahasa Indonesia saya Ibu Sri
Natalisniwati, S.Pd dan guru pembimbing saya di tempat Kursus. Terimakasih
juga saya tunjukan ke seluruh teman saya yang telah membantu dan
memberikan masukan kepada saya dalam pembuatan makalah ini
Sebagai seorang pelajar yang masih menjalani proses pembelajaran,
makalah ini tentunya masih banyak mempunyai kekurangan. Oleh karena itu
saya mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian agar saya
dapat membuat makalah yang lebih baik di masa mendatang
Harapan saya dalam makalah ini, pembaca dapat mengetahui lebih
lanjut dari segala hal yang saya ulas tentang warna itu sendiri, dan makalah ini
dapat berguna bagi pembacanya
Sekian dan Terimakasih, Wassalamualaikum Wr. Wb.

Penulis


ISMAIL

1

DAFTAR ISI
Kata pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1

Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2

BAB I
PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3

A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

C. Tujuan Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3
3
4

BAB II
PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A.
B.
C.
D.
E.

Pengertian Warna . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Karakteristik Warna . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pengelompokan Warna . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Psikologi Warna . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Aplikasi Teori Warna . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


5
5
6
7
11
14

BAB III
PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

16

A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

16
16

2


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama ini wana seolah hanyalah sebuah bagian partikel dari suatu
teori. Namun tahukah anda bahwa selama ini warna sangatlah bisa untuk
membantu desain pengembangan belajar. Warna memiliki karakteristik yang
baik untuk membantu dalam proses pekembangan belajar mengajar. Contoh
saja warna merah menggambarkan rangsangan suatu emosi yang ada dalam
jiwa
Karakteristik warna perlu dijadikan pertimbangan dalam aplikasi
warna agar mencapai tujuan yang diinginkan oleh seniman atau pendesain. Di
sini kita juga bisa menmgetahui bahwa warna mempunyai pengelompokkan.
Penglompokkan tersendiri baik berdasakan kejadiannya ataupun bedasakan
penggabungannya. Warna sangatlah mampu untuk mempengaruhi suatu emosi
dan kepribadian seseorang. Warna-warna juga memiliki efek psikologis.
Kemampuan warna menciptakan impresi mampu menimbulkan efek-efek
tertentu. Efeknya berpengaruh terhadap pikiran, emosi, tubuh, dan
keseimbangan. Itulah yang akan kita pelajari dalam bab ini. Kita pun nantinya
akan mengetahui bagaimana cara untuk mengaplikasikan teori dalam desain
pengembangan pembelajaran. Warna mampu dikombinasikan satu sama lain.

Tapi pada dasarnya warna mempunyai karakter atau sifat yang berbeda-beda.
Penggunaan warna telah dimanfaatkan secara luas dalam bidang industri dan
desain .
Dalam makalah ini akan dibahas bagaimana cara yang baik untuk
memanfaatkan aplikasi warna dalam desain pembelajaran serta karakteristik
warna yang cocok .
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.

Apa pengertian warna?
Bagaimana karakteristik warna?
Bagaimana pengelompokan warna?
Bagaimana psikologi warna?
Bagaimana aplikasi warna tertsebut?

C. Tujuan Penulisan


3

1.
2.
3.
4.
5.

Mengetahui pengertian warna
Mengetahui karakteristik warna
Mengetahui pengelompokkan warna
Mengetahui psikologi warna
Mengetahui aplikasi warna

4

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Warna

1. Teori Sir Isaac Newton
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu
cahaya sempurna (berwarna putih).
2. Menurut Albert H. Munsell
Warna merupakan elemen penting dalam semua lingkup
disiplin seni rupa, bahkan secara umum warna merupakan bagian
penting dari segala aspek kehidupan manusia. Dalam seni rupa, warna
bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh
pigmen yang terdapat di permukaan benda.
3. Menurut Henry Dreyfuss
Warna menurut ilmu Bahan, Adalah sembarang zat tertentu
yang memberikan warna. warna memegang peran sebagai sarana untuk
lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dan mempunyai
fungsi untuk memperkuat aspek identitas.
4. Menurut J. Linschoten dan Drs. Mansyur
Warna menurut psikologis, Warna-warna itu bukanlah suatu
gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi
kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut
menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda. Dari
pemahaman diatas dapat dijelaskan bahwa warna, selain hanya dapat

dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku
seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka
tidaknya seseorang pada suatu benda.
5. Menurut Arniti Kusmiati dan Pramudji Suptandar

5

Warna adalah mutu cahaya yang dapat ditangkap oleh indra
penglihatan atau mata kita. Warna merupakan unsur penting dalam
desain, karena dengan warna, suatu karya desain akan mempunyai arti
atau nilai lebih (added value) dari utilitas karya tersebut. Keindahan
sebuah warna tidak akan ada artinya apabila hadir sendiri tanpa
kehadiran warna-warna lain disekitarnya. Karena warna-warna tersebut
akan saling mempengaruhi
6. Menurut Mita Purbasari
Warna merupakan suatu alat komunikasi efektif untuk
mengungkapkan pesan, ide atau gagasan tanpa menggunakan tulisan
atau bahasa. Pengertian tentang warna, baik berupa keharmonisan,
pandangan, pola dan asal-usulnya menjadi bagian yang sangat penting
untuk pengetahuan para seniman, arsitek dan pendesain dalam

berkarya.
B. Karakteristik Warna
Ciri-ciri khusus yang dimilki oleh masing-masing warna. Secara garis
besarnya sifat khas yang dimiliki oleh warna ada dua golongan besar, yaitu
warna panas dan warna dingin. Diantara warna tersebut ada warna antara atau
intermidiates. Warna yang digolongkan menjadi dua golongan besar tersebut
karena adanya alas an yang didasarkan pada arti simbolisnya. Yang pertama
karena keluarga warna merah sering diasosialkan dengan matahari, darah, api,
dimana benda-benda tersebut memberikan kesan panas atau merangsang
emosi kejiwaan. Yang termasuk golongan ini dimulai dari warna merah,
jingga-kuning, mungkin sampai kuning kehijauan, dan merah keunguan.
Kemudian warna-warna langit, gunung, air, pada umumnya membiru atau
menghijau ini memberikan kesan sejuk atau tenang. Yang kedua jauh dari sifat
yang external, warna seolah-olah menimbulkan efek langsung baik rasa panas
maupun rasa sejuk pada badan kita.

6

Dari penampilan warna-warna secara visual, ada beberapa warna yang
seolah-olah mendekati mata dan ada warna yang menjauihi mata. Efek maju

mundurnya warna tersebut sangat mungkin terjadi karena panjang
gelombangnya berlainan. Higeaki Chijiwa dalam bukunya “Colour Harmony”
membuat

klasifikasi

lain

dari

warna-warna,

dia

mengambil

dari

karakteristiknya, yaitu
1. Warna hangat : merah, kuning, coklat, jingga. Dalam lingkaran warna

terletak warna-warna yang berada dari merah ke kuning.
2. Warna sejuk : dalam lingkaran warna terletak dari hijau ke ungu melalui
biru.
3. Warna tegas :warna biru, merah, kuning, putih, hitam.
4. Warna tua atau gelap : warna-warna tua yang mendekati warna hitam
(coklat tua, biru tua, dan sebagainya)
5. Warna muda atau terang : warna-warna yang mendekati warna putih.
6. Warna tenggelam : semua warna yang diberi campuran warna abu-abu.
7. Karakteristik warna perlu dijadikan pertimbangan dalam aplikasi warna
agar mencapai tujuan yang diinginkan oleh seniman atau pendesain.
C.

Pengelompokkan Warna
1. Warna primer
Merupakan

warna

dasar

yang

tidak

merupakan

campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam
golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning. Warna
primer menurut teori warna pigmen dari Brewster adalah
warna-warna dasar. Warna-warna lain dibentuk dari kombinasi
warna-warna primer. Pada awalnya, manusia mengira bahwa
warna primer tersusun atas warna Merah, Kuning, dan Hijau.
Namun dalam penelitian lebih lanjut, dikatakan tiga warna
primer adalah:

7

a. Warna merah
b. Warna biru
c. Warna kuning
Ini kemudian dikenal sebagai warna pigmen primer
yang dipakai dalam dunia seni rupa. Campuran dua warna
primer menghasilkan warna sekunder. Campuran warna
sekunder dengan warna primer menghasilkan warna tertier.
Akan tetapi secara teknis warna merah, kuning, dan biru
sebenarnya bukan warna pigmen primer. Tiga warna pigmen
primer adalah magenta, kuning, dan cyan. Oleh karena itu
apabila menyebut warna merah, kuning, biru sebagai warna
pigmen primer, maka merah adalah cara yang kurang akurat
untuk menyebutkan magenta, sedangkan biru adalah cara yang
kurang akurat untuk menyebutkan cyan. Biru dan hijau adalah
warna sekunder dalam pigmen, tetapi merupakan warna primer
dalam cahaya bersama dengan merah.
Menurut landasan biologis, pada dasarnya warna primer
adalah bukan milik cahaya, tapi lebih merupakan konsep
biologis yang didasarkan pada respon fisiologis mata manusia
terhadap cahaya. Secara fundamental, cahaya adalah spektrum
berkesinambungan dari panjang gelombang yang berarti bahwa
terdapat jumlah warna yang tak terhingga. Akan tetapi, mata
manusia

normalnya

hanya

memiliki

tiga

jenis

alat

penerima/reseptor yang disebut dengan sel kerucut (yang
berada di retina). Ini yang merespon panjang gelombang
cahaya tertentu. Manusia serta spesies lain yang memiliki tiga
macam reseptor warna disebut makhluk trichromat. Spesies

8

yang dikenal sebagai tetrachromat, dengan empat reseptor
warna menggunakan empat warna primer. Manusia hanya dapat
melihat sampai dengan 400 nanometer, warna violet, sedangkan
makhluk tetrachromat dapat melihat warna ultraviolet sampai
dengan 300 nanometer, warna primer keempat ini kemungkinan
bertempat di panjang gelombang yang lebih rendah dan
kemungkinan adalah warna magenta spektral murni lebih dari
sekedar magenta yang kita lihat sebagai campuran dari merah
dan biru. Banyak dari jenis burung dan binatang marsupial
merupakan makhluk tetrachromat
1) Warna primer additive
Alat/media yang menggabungkan pancaran cahaya
untuk menciptakan sensasi warna menggunakan
sistem warna additif. Televisi adalah yang paling
umum. Warna primer additif adalah merah, hijau
dan menghasilkan nuansa warna kuning atau
orange. Campuran hijau dan biru menghasilkan
nuansa cyan, sedangkan campuran merah dan biru
menhasilkan nuansa ungu dan magenta. Campuran
dengan proporsi seimbang dari warna additif primer
menghasilkan nuansa warna kelabu; jika ketiga
warna ini disaturasikan penuh, maka hasilnya adalah
warna putih. Ruang warna/model warna yang
dihasilkan disebut dengan RGB (red, green, blue).
RGB didapatkan dari mengurai cahaya.
2) Warna primer subtraktif
Media yang menggunakan pantulan cahaya untuk
untuk

menghasilkan

warna

memakai

metode

9

campuran warna subtraktif. Merah, Kuning, Biru /
RYB (red, yellow, blue) merupakan rangkaian
sejarah dari warna primer subtraktif. Khususnya
digunakan dalam seni rupa (seni lukis). Ruang
warna RYB membentuk triad warna primer dalam
sebuah lingkaran warna standar,

juga warna

sekunder yaitu violet, orange/jingga dan hijau. Triad
warna tersusun dari 3 warna yang ekuidistan
(berjarak sama) dalam sebuah lingkaran warna.
2. Warna sekunder
Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer
dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil
campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran
biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.
3. Warna tersier
Merupakan campuran salah satu warna primer dengan
salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan
didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.
4. Warna netral
Merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam
proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang
warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang
tepat akan menuju hitam.
5. Warna panas dan dingin
Lingkaran

warna

primer

hingga

tersier

bisa

dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok

10

warna panas dan warna dingin. Warna panas dimulai dari
kuning kehijauan hingga merah. Sementara earna dingin
dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau. Warna panas akan
menghasilkan sensasi panas dan dekat. Sementara warna dingin
sebaliknya. Suatu karya seni disebut memiliki komposisi warna
harmonis jika warnawarna yang terdapat di dalamnya
menghasilkan efek hangat sedang.

D. Psikologi Warna
Warna berfungsi untuk memberikan vibrasi tertentu di dalam suatu desain.
Begitu hebatnya kekuatan warna, sehingga bisa memberikan efek psikologis
kepada semua orang yang melihatnya. Di dalam terapi kesehatan, warna
tertentu di gunakan untuk membantu pasien menjadi lebih cepat sembuh. Kali
ini kita akan membahas tentang psikologi warna di dalam mendisain pesan.
1.

Warna merah
Merah adalah warna yang kuat sekaligus hangat. Biasanya di gunakan
untuk memberikan efek psikologi panas, berani, marah, dan berteriak.
Beberapa studi juga mengindentifikasi merah sebagai warna yang sexy. Di
dalam desain, kita bisa menggunakan warna merah sebagai aksen karena
sifatnya yang kuat. Misalnya, foto hitam putih di berikan aksen warna merah
sedikit saja sudah bisa membuat foto tersebut menjadi terlihat berbeda. Warna
merah Juga melambangkan produktifitas dan keberanian Warna yang secara
instan dapat mendorong makin cepatnya denyut nadi, menaikkan tekanan
darah dan mempercepat pernafasan.

2.

Warna hijau

11

Hijau adalah warna yang tenang karena biasanya di kaitkan dengan
lingkungan dan alam. Di dalam desain, kita bisa menggunakan warna hijau
untuk memberikan kesan segar. Dan dengan mudah kita bisa memberikan
nuansa membumi dengan kombinasi warna hijau dan coklat gelap. Kalau
warna merah di atas bisa di ibaratkan sebagai musik rock dengan hentakan
keras dan cepat, maka warna hijau bisa di ibaratkan sebagai musik klasik atau
musik-musik meditasi.
3.

Warna biru
Biru adalah warna favorit para pria dan termasuk warna yang dingin. Kalau
di dunia desain, biru sering di sebut “warna corporate” karena hampir semua
perusahaan menggunakan warna biru sebagai warna utamanya. Tidak heran
memang, karena biru merupakan warna yang termasuk tenang dan bersifat
penyendiri. Efek lain warna biru adalah sering di anggap sebagai warna yang
sedih (langit biru di malam hari). Biru juga bisa di pakai untuk menurunkan
nafsu makan, karena berkonotasi dengan racun. Tapi jangan salah, warna biru
juga melambangkan kekuatan selain warna merah. Secara keseluruhan warna
ini

melambangkan

kepercayaan,

konservatif,

keamanan,

tehnologi,

kebersihan, dan keteraturan. Warna biru tua melambangkan perasaan yang
mendalam. Sifatnya, konsentrasi, kooperatif, cerdas, perasa, integratif.
Banyak digunakan sebagai warna pada logo Bank di Amerika Serikat untuk
memberikan kesan kepercayaan.
4.

Warna kuning
Kuning adalah warna yang ceria, menyenangkan dan sedikit melompatlompat. Tidak heran warna kuning identik dengan mainan anak-anak. Kuning
juga biasanya di gunakan untuk mendapatkan perhatian dari orang yang
melihat desain kita. Karena begitu kuatnya warna kuning ini, seringkali di
gunakan untuk mendapatkan perhatian orang. Rambu lalu lintas yang
memberikan tanda bahaya semua di dominasi warna kuning atau merah (yang
masih satu garis keturunan).

12

5.

Warna ungu
Ungu adalah warna yang memberikan kesan spiritual, kekayaan, dan
kebijaksanaan. Ungu juga warna yang unik karena sangat jarang kita lihat di
alam. Dengan menggunakan warna ungu kita bisa memberikan kesan unik
pada desain kita, baik kita menggunakan secara dominan atau hanya sebagai
aksen saja. Kelemahannya adalah sangat susah di padukan dengan warna lain,
kita harus ekstra memikirkan warna yang cocok bersanding dengan warna
ungu.

6.

Warna coklat
Coklat adalah warna bumi, memberikan kesan hangat, nyaman dan aman.
Namun selain itu, coklat juga memberikan kesan ’sophisticated’ karena dekat
dengan warna emas. Bisa di bayangkan kesan mahal desain dengan kombinasi
warna hitam dan coklat muda. Coklat juga bisa memberikan nuansa dapat
diandalkan dan kuat.

7.

Warna oranye
Oranye adalah hasil peleburan merah dan kuning, sehingga efek yang di
hasilkan masih tetap sama yaitu kuat dan hangat. Warna ini sering di gunakan
pada tombol website yang penting, seperti buy now, register now dan lainnya
yang sejenis. Dari sisi psikologis sebenarnya warna oranye memberikan kesan
tidak nyaman dan sedikit gaduh. Mungkin karena sebab itulah warna ini paling
banyak di pakai untuk menarik perhatian orang.

8.

Warna merah muda
Merah muda adalah warna yang feminine. Kalau menggunakan warna ini
pasti kamu berurusan dengan sesuatu yang bersifat kewanitaan. Efek cinta
romantis juga bisa timbul dari warna merah muda ini. Agak sedikit berbeda
dengan warna merah yang lebih menggambarkan gairah yang berani. Tetapi
banyak juga desainer yang berani menggunakan warna merah muda ini dengan

13

terang-terangan. Misalnya dengan kombinasi hitam dan merah muda sebuah
desain bisa menjadi terlihat unik.
9.

Warna putih
Putih adalah warna yang murni tidak ada campuran apapun. Makanya
sering di anggap sebagai warna yang menimbulkan efek suci dan bersih.
Ketika kita ingin membuat desain yang simple dan minimalis, menggunakan
warna putih adalah langkah yang tepat (walaupun bukan cara satu-satunya).
Warna putih juga memberikan kesan steril karena banyak digunakan di rumah
sakit. Di Amerika, Putih melambangkan perkawinan (gaun pengantin
berwarna putih), tapi di banyak budaya Timur (terutama India dan Cina),
warna Putih melambangkan kematian.

10. Warna hitam
Hitam adalah warna yang gelap, suram, menakutkan tetapi elegan. Saya
merasa elemen apapun jika di taruh di atas background hitam akan terasa lebih
bagus (misalnya, pada waktu menampilkan foto, portfolio atau produk).
Kombinasi warna yang tepat dapat memberikan karakter dan vibrasi pada
suatu desain. Warna juga bisa di gunakan untuk mendapatkan perhatian orang
yang melihat desain kita dan pada akhirnya mengerti pesan yang kita
sampaikan melalui visual secara keseluruhan.

E. Aplikasi Teori Warna
Selama ini yang kita tahu mengaplikasikan warna dalam mendesain
sebuah desain pembelajaran itu kita tak memperhatikan bagaimana komposisi
yang baik . Oleh karena itu aplikasi warna yang baik dalam mendesain suatu
presentasi maksimal menggunakan tiga campuran warna , karena jika kita
menggunakan lebih dari tiga warna nantinya akan mengganggu fokus dan
mengganggu sajian materi. Lalu aturan yang selanjutnya, jika dalam
mendesain suatu presentasi kita menggunakan latar yang terang, maka tulisan

14

atau teksnya lebih baik menggunakan warna yang gelap, lalu gunakan huruf
yang memilki karakter jelas dan tegas, hindari karakter atau jenis huruf
dekoratif.
Lalu pengaplikasian teori warna tidak hanya digunakan didalam
membuat presentasi tetapi juga bisa diaplikasikan dalam membuat buku
dongeng untuk anak-anak. Buku dongeng dibuat untuk melatih anak-anak
dalam belajar mengingat sesuatu, dan biasanya anak-anak mengingat sesuatu
tersebut berdasarkan warnanya. Tetapi sekarang warna didalam buku dongeng
tersebut tidak memperhatikan campuran warna yang tepat untuk anak-anak,
sehingga anak-anak kesulitan dalam mencerna gambar dan warnanya.
Seharusnya warna yang digunakan tidak boleh terlalu banyak karena akan
mengganggu penglihatan, tetapi warna yang mencolok juga dibutuhkan untuk
menarik perhatian, jika memilih warna, maka warna tersebut harus memiliki
kedekatan. Lalu jika menaruh obyek dalam buku dongeng jangan terlalu
banyak, sehingga anak mudah memahami dan mudah mengingat cerita dalam
buku dongeng tersebut.

15

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemilihan warna dan kombinasi warna sangat berpengaruh terhadap
proses desain, karena konsumen desain memiliki perbedaan umur dan yang
pasti perbedaan selera pada warna.

B. Saran
Para pendesain pembelajaran sebaiknya lebih memperhatikan warna
supaya pembelajaran tidak membosankan dan sesuai dengan pebelajarnya.

16

DAFTAR PUSTAKA
http://bukuilmu-anda.blogspot.com/2011/01/pengertian-warna-menurut-paraahli.html
http://www.artikata.com/arti-356551-warna.html
http://www.kansmaster.com/index.php?s=definisi+warna
http://materikuliah.info/umum/definisi-warna.aspx
http://www.ideaonline.co.id/iDEA/Tips/Dekorasi-ruang/Mengenal-EfekPsikologi-Warna
http://yulia-ku.blogspot.com/2007/11/psikologi-warna.html
http://senirupa.web.id/makna-dari-warn.html
http://www.f-buzz.com/2009/02/27/pilih-warna-rahasia-psikologi-arti-warna/
http://nasional.kompas.com/read/2008/10/09/15551015/psikologi.dan.arti.war
na
http://jurusgrafis.com/artikel/psikologi-warna-desain-grafis/

17