Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tumbuh Kembang Anak Tunagrahita di SDLBN 1 Maccini Baji Maros - Repositori UIN Alauddin Makassar

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
TUMBUH KEMBANG ANAK TUNAGRAHITA
DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA NEGERI
(SDLBN) 1 MACCINI BAJI MAROS

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat Prodi Kesehatan Masyarakat
pada Fakultas Ilmu Kesehatan
UIN Alauddin Makassar

Oleh
AMALIAH CHAIRUL NUSU
70200110007

FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2014

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI


Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Amaliah Chairul Nusu

NIM

: 70200110007

Tempat/Tgl. Lahir

: Ujung Pandang, 29 Juli 1992

Jur/Prodi/Konsentrasi : Kesehatan Masyarakat/Gizi
Fakultas/Program

: Ilmu Kesehatan/S1 Reguler

Alamat


: Jl. Bangkala dalam IV Blok 8/110 Perumnas Antang

Judul

: Faktor-faktor yang Behubungan dengan Tumbuh Kembang
Anak Tunagrahita di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri
(SDLBN) 1 Maccini Baji Maros
Menyatakan bahwa sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini

benar adalah hasil karya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ia merupakan
duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya,
maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum

Makassar,

Juli 2014

Penyusun,

Amaliah Chairul Nusu

NIM: 70200110007

ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Naskah skripsi yang disusun oleh Amaliah Chairul Nusu NIM 70200110007 ini
telah kami periksa dan disetujui untuk diajukan pada Ujian Skripsi Fakultas Ilmu
Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar dalam rangka penyempurnaan penulisan.

Samata-Gowa,

2014

Tim Pembimbing
Pembimbing I

Pembimbing II


Irviani A. Ibrahim, SKM., M.Kes.
NIP. 19780719 200801 2 014

Emmi Bujawati, SKM., M.Kes.
NIP. 19840911 200912 2 005

Mengetahui:
Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat

M. Fais Satrianegara, SKM., MARS.
NIP. 19720913 199903 1 009

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia
serta hidayah-Nya. Terutama nikmat iman, Islam serta nikmat kesehatan yang telah
dilimpahkan kepada hamba-nya ini. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan
atas Rosulullah Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan para pengikut yang

senantiasa setia dan menyebarkan sunnah-sunnahnya hingga akhir zaman.
Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari partisipasi banyak pihak. Pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Ibunda Irviani
Ibrahim, SKM., M.Kes dan Ibunda Emmi Bujawati, SKM., M.Kes selaku dosen
pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan motivasi dengan telaten
dan penuh kesabaran hingga terselesaikannya skripsi ini. Penulis juga
menyampaikan terima kasih kepada Ibunda Fatmawaty Mallapiang, SKM., M.Kes,
selaku pembimbing akademik yang telah memberikan banyak motivasi, bimbingan,
dan arahan selama penulis mengikuti perkuliahan di Program Studi Kesehatan
Masyarakat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Selanjutnya penulis ingin mengucapkan terima kasih khususnya kepada:
1.

Prof. DR. H. Qadir Gassing, HT., MS, selaku Rektor UIN Alauddin Makassar.

2.

Prof. DR. Ahmad M. Sewang, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
UIN Alauddin Makassar.


3.

H. M. Fais Satrianegara, SKM., MARS, selaku Ketua Jurusan Kesehatan
Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar.

4.

Nurdiyanah S, SKM., MPH, selaku sekertaris Jurusan Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar.

iv

5.

Syarfaini, SKM., M.Kes, selaku penguji kompetensi yang telah banyak
memberikan masukan untuk kesempurnaan penelitian.

6.

Dr. H. Muh. Natsir, M.Ag, selaku penguji agama yang telah banyak

memberikan masukan untuk kesempurnaan penelitian.

7.

Segenap dosen yang telah memberikan ilmunya kepada peneliti dan karyawan
FIKES yang telah berjasa dalam proses penyelesaian administrasi.

8.

Lamuda, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SDLBN 1 Maccini Baji Maros beserta
jajaran guru dan staf administrasi yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian di SDLBN 1 Maccini Baji Maros.

9.

Seluruh anggota keluarga, khususnya Ayahanda Chairul Nusu dan Ibunda
Munirah tercinta yang selalu memberikan pengarahan, motivasi, kasih sayang
dan do’anya dengan tulus ikhlas.

10. Kedua kakak tercinta Ashariah Chairul Nusu dan Muhammad Aslam yang

telah memberikan banyak hal sebagai dukungan moral maupun material.
11. Untuk kucing kesayanganku, si otonk dan si kecil dangdut, yang selalu setia
menemani hari-hari panjangku dalam penyusunan tugas akhir. Keduanya
mampu menjadi moodbooster selama pengerjaan tugas akhir ini.
12. Sahabat-sahabatku; Dilla, Angky, Itha, Icha, Dewi, Inchy, dan Usty. Terima
kasih atas segala bentuk bantuannya selama ini. Terima kasih atas segala
kenangan manis yang telah terukir selama 4 tahun terakhir. Aku sayang kalian.
Hidup Ji’eM...!
13. Keluarga besar Pak Ramli di Lombasang, Malino. Teman-teman seperjuangan
PBL I, II, dan III; Rifqah, Ira, Mega, Uci, Sri, Namira, Indra, dan Hafid.
Terima kasih atas motivasi-motivasi kehidupan yang lahir selama kegiatan
PBL. Posko 3 “Tantumi”...!
v

14. Ibunda Astati dan seluruh jajaran staff seksi gizi Masyarakat, serta sahabatsahabat seperjuangan Magang Dinkes Provinsi Sulsel; Angky dan Icha. Terima
kasih atas pengalaman bekerja secara team yang mampu membentuk motivasi
dalam diri ini. Magang Indah...!
15. Keluarga kecil kamar belakang; Dilla (Saudari fillah), Uni (Ummi), Ka’ Afni
(Khola), dan Ka’ Yati (Ajiku). Terima kasih atas segala bentuk do’a, bantuan
dan motivasi selama 2 bulan menjalani KKN Profesi. Aman Indonesia...!

16. Keluarga besar Ibu Puttiri di Tamangapa, Antang. Teman-teman seperjuangan
Posko 6 KKN Profesi Angkatan IV; Ka’ Anto, Arief Max, Wirya, Juju’,
Furqon, Rukman, Ayu, Lastri, Nunu’, Ira, Riana, Fani, dan Urwa. Terima kasih
atas pelajaran hidup berharga yang lahir selama kegiatan KKN Profesi. Saya
belajar banyak dari kalian. Posko 6, O Pale...!
17. Teman-teman se-angkatan Jurusan Kesehatan Masyarakat, Kesmas A dan Gizi
Kesmas 2010, yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih atas
semua bantuan dan dukungannya, senang berteman dengan kalian semua.
Salam Winslow...!
Hanya rasa terima kasih yang dapat penulis sampaikan, selebihnya do’a dan
harapan semoga Allah SWT melipatgandakan pahala bagi semuanya. Penulis
menyadari masih banyak ketidaksempurnaan dalam skripsi ini, oleh karena itu
diharapkan kritik maupun saran demi hasil yang lebih baik, semoga skripsi ini
mendapat ridho dari Allah SWT dan bermanfaat bagi kita semua.
Makassar,

Februari 2014

Penulis
vi


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................

i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...........................................................

ii

PENGESAHAN ................................................................................................

iii

KATA PENGANTAR ......................................................................................

iv-vi

DAFTAR ISI.................................................................................................... vii-viii
DAFTAR TABEL DAN DIAGRAM ...............................................................


ix-x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................

xi

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................

xii

ABSTRAK ........................................................................................................

xiii

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN .........................................................................

1-18

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................

1

B. Rumusan Masalah ..............................................................................

5

C. Hipotesis ..............................................................................................

5

D. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian ....................

6

E. Kajian Pustaka ....................................................................................

11

F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian......................................................

17

TINJAUAN TEORITIS ................................................................ 19-59
A. Pola Konsumsi..............................................................................

19

B. Penyakit Infeksi ............................................................................

26

C. Tipe Pola Asuh .............................................................................

29

D. Status Gizi ....................................................................................

33

E. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak .......................................

37

F. Tunagrahita...................................................................................

50

G. Kerangka Pikir..............................................................................

58

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 60-68
A. Jenis dan Lokasi Penelitian ..........................................................
vii

60

B. Pendekatan Penelitian ..................................................................

60

C. Populasi dan Sampel ....................................................................

61

D. Metode Pengumpulan Data ..........................................................

62

E. Instrumen ......................................................................................

63

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data .........................................

65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 69-133
A. Hasil Penelitian ............................................................................

69

1. Gambaran Umum Penelitian ...................................................

69

2. Analisis Univariat ....................................................................

74

3. Analisis Bivariat ......................................................................

82

B. Pembahasan ..................................................................................

89

1. Karakteristik Umum ................................................................

89

2. Analisis Bivariat ......................................................................

98

C. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 133
BAB V

PENUTUP .................................................................................. 134-136
A. Kesimpulan................................................................................... 134
B. Implikasi Penelitian ...................................................................... 135

KEPUSTAKAAN .......................................................................................... 137-140
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENELITI

viii

DAFTAR TABEL DAN DIAGRAM

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Karakteristik Anak Tunagrahita
di SDLBN 1 Maccini Baji Maros Tahun 2014 .........................

70

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Karakteristik Orang Tua Anak Tunagrahita
di SDLBN 1 Maccini Baji Maros Tahun 2014 ......................... 71

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Karakteristik Keluarga Anak Tunagrahita
di SDLBN 1 Maccini Baji Maros Tahun 2014 .........................

72

Distribusi Frekuensi Riwayat Kelahiran Anak Tunagrahita di
SDLBN 1 Maccini Baji Maros Tahun 2014 .............................

73

Tabel 4.4

Diagram 4.1

Distribusi Frekuensi Status Gizi Anak Tunagrahita di SDLBN 1
Maccini Baji Maros Tahun 2014 .............................................. 75

Diagram 4.2

Distribusi Frekuensi Pertumbuhan Anak Tunagrahita
di SDLBN 1 Maccini Baji Maros Tahun 2014 .........................

75

Distribusi Frekuensi Perkembangan Kemampuan Dasar Anak
Tunagrahita di SDLBN 1 Maccini Baji Maros Tahun 2014 ......

76

Distribusi Frekuensi Makan Anak Tunagrahita di SDLBN 1
Maccini Baji Maros Tahun 2014 ..............................................

77

Distribusi Frekuensi Jenis Makanan Anak Tunagrahita
di SDLBN 1 Maccini Baji Maros tahun 2014 ..........................

78

Distribusi Frekuensi Pola Konsumsi Anak Tunagrahita
di SDLBN 1 Maccini Baji Maros Tahun 2014 .........................

78

Diagram 4.3

Diagram 4.4

Diagram 4.5

Diagram 4.6

Diagram 4.7

Distribusi Frekuensi Penyakit Infeksi (Diare) Anak Tunagrahita
di SDLBN 1 Maccini Baji Maros Tahun 2014 ......................... 79

Diagram 4.8

Distribusi Frekuensi Tipe Pola Asuh Orang Tua Anak
Tunagrahita di SDLBN 1 Maccini Baji Maros Tahun 2014 .....

80

Distribusi Frekuensi Peran Guru Terhadap Anak Tunagrahita
di SDLBN 1 Maccini Baji Maros Tahun 2014 .........................

81

Rekapitulasi Hasil Univariat .....................................................

82

Diagram 4.9

Tabel 4.5

ix

Tabel 4.6

Tabel 4.7

Tabel 4.8

Tabel 4.9

Tabel 4.10

Tabel 4.11

Analisis Hubungan antara Pola Konsumsi dengan
Pertumbuhan Anak Tunagrahita Di SDLBN 1 Maccini
Baji Maros Tahun 2014 ............................................................

84

Analisis Hubungan antara Penyakit Indeksi (Diare) dengan
Pertumbuhan Anak Tunagrahita Di SDLBN 1 Maccini Baji
Maros Tahun 2014 ....................................................................

85

Analisis Hubungan antara Pola Konsumsi dengan
Perkembangan Kemampuan Dasar Anak Tunagrahita
Di SDLBN 1 Maccini Baji Maros Tahun 2014 ........................

86

Analisis Hubungan antara Pola Konsumsi dengan
Pertumbuhan Anak Tunagrahita Di SDLBN 1 Maccini
Baji Maros Tahun 2014 ............................................................

87

Analisis Hubungan antara Tipe Pola Asuh dengan
Perkembangan Kemampuan Dasar Anak Tunagrahita
Di SDLBN 1 Maccini Baji Maros Tahun 2014 ........................

88

Analisis Hubungan antara Peran Guru dengan Perkembangan
Kemampuan Dasar Anak Tunagrahita Di SDLBN 1
Maccini Baji Maros Tahun 2014 ..............................................

89

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Kerangka Pikir Penelitian .........................................................

xi

59

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Kuesioner Umum Penelitian

Lampiran 2

Kuesioner Perkembangan Kemampuan Dasar

Lampiran 3

Kuesioner Tipe Pola Asuh Orang Tua

Lampiran 4

Food Frequency Questionnaire

Lampiran 5

Kuesioner Peran Guru

Lampiran 6

Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden

Lampiran 7

Dokumentasi Penelitian

Lampiran 8

Master Tabel

Lampiran 9

Sebaran Jawaban dan Penilaian

Lampiran 10

Output SPSS

Lampiran 11

Surat Pengantar Izin Penelitian dari UIN Alauddin Makassar

Lampiran 12

Surat Pengantar Izin Penelitian dari BKPMD

Lampiran 13

Surat Pengantar Izin Penelitian dari Kesbangpol

Lampiran 14

Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

xii

ABSTRAK
Nama : Amaliah Chairul Nusu
NIM

: 70200110007

Judul : Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tumbuh Kembang Anak
Tunagrahita di SDLBN 1 Maccini Baji Maros
Tunagrahita atau retardasi mental adalah suatu keadaan dimana anak
memiliki fungsi intelektual umum dibawah rata-rata yang muncul sebelum usia 18
tahun dan mengalami hambatan dalam perilaku adaptif, seperti merawat diri,
bermasyarakat, mengontrol diri, dan fungsi akademik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan tumbuh kembang anak tunagrahita di SDLBN 1 Maccini Baji Maros tahun
2014. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain
cross-sectional melalui pendekatan kuantitatif. Jumlah sampel sebanyak 32 anak
tunagrahita dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sampel (65,6%)
memiliki status gizi normal, sehingga dalam penelitian ini lebih banyak sampel
yang memiliki pertumbuhan yang normal. Untuk perkembangan kemampuan dasar,
lebih dari separuh sampel (59,4%) memiliki perkembangan kemampuan dasar
kurang mampu. Selanjutnya, sebanyak 53,1% sampel memiliki pola konsumsi baik,
dan sebagian besar sampel (87,5%) tidak mengalami diare selama sebulan terakhir.
Untuk tipe pola asuh, mayoritas orang tua (43,8%) menerapkan tipe pola asuh
demokratis. Dan sebanyak 90,6% guru menunjukkan peran guru yang baik.
Berdasarkan hasil uji chi-square, terdapat hubungan antara pola konsumsi
dan penyakit infeksi dengan pertumbuhan anak tunagrahita. Tetapi tidak terdapat
hubungan antara pola konsumsi, penyakit infeksi, dan peran guru dengan
perkembangan kemampuan dasar anak tunagrahita. Namun terdapat hubungan
antara tipe pola asuh dengan perkembangan kemampuan dasar anak tunagrahita
berdasarkan hasil uji korelasi lambda.
Untuk meningkatkan kualitas hidup anak tunagrahita, orang tua diharapkan
lebih intensif dalam memantau tumbuh kembang anak spesial seperti anak
tunagrahita. Upaya dalam menjaga pola makan dan mengontrol kondisi kesehatan
anak memiliki peran besar dalam masa pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dukungan tenaga profesional seperti guru Luar Biasa juga memiliki peran yang
sangat penting dalam memantau perkembangan kemampuan anak di sekolah.
Kata Kunci : Tunagrahita, Retardasi Mental, Tumbuh Kembang, Status Gizi
Daftar Pustaka : 48 (1981 – 2014)
xiii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Anak merupakan harapan keluarga, sebagai generasi penerus dan pewaris
masa depan bangsa. Namun tidak semua anak lahir dalam keadaan sehat. Beberapa
bayi lahir dengan gangguan pada masa prenatal, natal dan pasca natal. Salah satu
bentuk gangguan tersebut adalah retardasi mental (tunagrahita).
Di Indonesia dulu untuk menyebut anak tunagrahita dengan sebutan lemah
ingatan, lemah otak, lemah fikiran, cacat mental, dan terbelakang mental. Istilahistilah tersebut sudah ditinggalkan karena tidak sesuai lagi dengan perkembangan
ilmu pengetahuan. Sekarang Pemerintah Indonesia sudah mengeluarkan peraturan,
bahwa istilah yang resmi adalah tunagrahita (Shanty, 2012: 27).
Menurut

American

Association

on

Mentally

Deficiency

(AAMD)

mendefinisikan retardasi mental (tunagrahita) sebagai kelainan yang meliputi fungsi
intelektual umum di bawah rata-rata (sub-average), yaitu IQ 84 kebawah berdasarkan
tes individual yang muncul sebelum usia 18 tahun dan menunjukkan hambatan dalam
perilaku adaptif (Shanty, 2012: 27).
Menurut WHO jumlah anak berkebutuhan khusus di Indonesia adalah sekitar
7% dari total jumlah anak usia 0-18 tahun atau sebesar 6.230.000 pada tahun 2007.
Menurut data Sensus Biro Pusat Statistik, pada tahun 2009 jumlah penyandang cacat
yang ada di Sekolah sebesar 85.645 anak dengan rincian di SLB sebanyak 70.501
anak dan di sekolah inklusif sebanyak 15.144 anak. Pada Riskesdas 2010
dikumpulkan data kecacatan hanya pada anak usia 24-59 bulan. Berdasarkan data

1

2

tersebut, persentase anak usia 24-59 bulan yang termasuk dalam kategori tunagrahita
sebanyak 0,14% (Riskesdas, 2010).
Berdasarkan pendataan hasil kerja sama Departemen Sosial R.I. dan Surveyor
Indonesia pada tahun 2008, jumlah penyandang disabilitas sekitar 34.510 orang di
Propinsi Sulawesi Selatan yang tersebar di 24 Kota/ Kabupaten. Sedangkan populasi
penyandang disabilitas (difable) terdata di Kota Makassar sebanyak 2.250 orang yang
terdiri atas 1.794 orang penyandang disabilitas fisik, 242 orang penyandang
disabilitas mental dan 214 orang penyandang disabilitas fisik dan mental (ganda)
(PPDI Sulsel, 2013).
Tidak hanya anak tunagrahita yang memiliki gangguan keterbelakangan
mental. Umumnya, setiap anak penyandang disabilitas (anak cacat) baik tunarungu,
tunadaksa, tunalaras, maupun tunanetra juga memiliki gangguan mental (retardasi
mental). Meskipun demikian, pengelompokkan anak penyandang disabilitas
didasarkan menurut gangguan yang lebih dominan dalam dirinya. Itulah mengapa, di
sekolah khusus anak penyandang disabillitas (difable) pengelompokkan anak
dilakukan

melalui

observasi

dan

pengamatan

terlebih

dahulu

kemudian

dikelompokkan berdasarkan gangguan yang menonjol pada diri anak tersebut. Salah
satu sekolah khusus bagi penyandang disabilitas yang menerapkan hal demikian
adalah SDLBN 1 Maccini Baji Maros. Sekolah ini merupakan satu-satunya sekolah
yang menyelenggarakan pendidikan dan layanan khusus bagi anak penyandang
disabilitas (difable) di Kabupaten Maros. Jumlah siswa penyadang disabilitas yang
bersekolah di SDLBN 1 Maccini Baji Maros sebanyak 50 siswa yang terdiri dari
siswa tunagrahita, tunadaksa, dan tunarungu/tunawicara. Diantara beberapa macam
kelompok gangguan tersebut, anak yang mengalami retardasi mental yang termasuk

3

dalam kategori siswa tunagrahita merupakan kelompok siswa terbanyak di SDLBN 1
Maccini Baji Maros. Di Kabupaten Maros sendiri belum pernah dilakukan survey
khusus terkait jumlah penyandang disabilitas sehingga belum ada data pasti yang
menunjukkan jumlah anak penyandang disabilitas (anak berkebutuhan khusus).
UU No. 4 tahun 1997 menyatakan bahwa anak disabilitas berhak memperoleh
pelayanan khusus untuk mencapai tingkat pertumbuhan dan perkembangan sebatas
kemampuan dan kesanggupan anak yang bersangkutan. Adapun masalah yang sering
timbul dalam pertumbuhan dan perkembangan anak meliputi gangguan fisik,
perkembangan motorik, bahasa, emosi, dan perilaku (Chamidah, 2009).
Kualitas seorang anak dapat dinilai dari proses tumbuh kembang, termasuk
anak yang mengalami retardasi mental seperti anak tunagrahita. Proses tumbuh
kembang merupakan hasil interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor
genetik/keturunan adalah faktor yang berhubungan dengan gen yang berasal dari ayah
dan ibu, sedangkan faktor lingkungan meliputi lingkungan biologis, fisik, psikologis,
dan sosial (Chamidah, 2009).
Fungsi-fungsi perkembangan anak tunagrahita ada yang tertinggal jauh oleh
anak normal, ada pula yang sama atau hampir menyamai anak normal. Perkembangan
jasmani dan motorik anak tunagrahita tidak secepat perkembangan anak normal pada
umumnya. Kita mempelajari gerak-gerak jari dengan mudah, tetapi lain halnya
dengan anak tunagrahita mereka mengalami kesulitan untuk menguasainya. Banyak
gerak-gerak yang kita pelajari hampir secara instingtif, harus dipelajari anak
tunagrahita secara khusus (Umardjani, 1984 dalam Yulianita, 2009).
Seperti halnya anak yang normal, anak retardasi mental juga mengalami
pertumbuhan dan perkembangan fisik, intelegensia, sosial serta emosi, akan tetapi

4

tingkat dan iramanya lebih lambat dibandingkan anak normal. Lancar atau tidaknya
pertumbuhan dan perkembangan anak retardasi mental sangat dipengaruhi faktor
endogen dan faktor eksogen. Faktor endogen adalah faktor bawaan yang sangat
dipengaruhi oleh keturunan, sedangkan faktor eksogen adalah faktor yang berasal dari
lingkungan, diantaranya adalah pemberian gizi yang baik (Prasadio, 1976 dalam
Tresno, 2004).
Status gizi yang baik pada anak diperoleh jika jumlah asupan zat gizi sesuai
dengan jumlah zat gizi yang dibutuhkan. Namun demikian, kesakitan dapat
menurunkan daya guna gizi dalam tubuh manusia, sehingga dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Timbulnya penyakit infeksi seperti ISPA dan
diare pada anak yang mengalami retardasi mental akan semakin memperburuk
keterlambatan pertumbuhan dan perkembangannya (Tresno, 2004).
Selain faktor gizi dan penyakit infeksi, pola asuh orang tua dipandang sebagai
faktor penentu (determinant factor) yang mempengaruhi perkembangan kemandirian
anak. Orang tua mempunyai pengaruh yang besar bagi perkembangan anak yang
mengalami retardasi mental (Hardiani, 2013). Tidak hanya orang tua, guru memiliki
peran yang sangat vital dan mendukung bagi kemandirian anak tunagrahita. Guru
sebagai pendidik sekaligus sebagai orang tua kedua bagi anak tunagrahita di sekolah
tentu memiliki kewajiban untuk melatih anak tunagrahita sejak dini agar mampu
hidup mandiri tanpa tergantung pada orang lain (Sari, 2012).
Berdasarkan beberapa hal yang telah diuraikan di atas, maka peneliti tertarik
untuk meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak
tunagrahita di SDLBN 1 Maccini Baji Maros.

5

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, berikut beberapa pertanyaan penelitian ini,
antara lain:
1. Bagaimana hubungan antara pola konsumsi dengan pertumbuhan anak
tunagrahita di SDLBN 1 Maccini Baji Maros yang dilihat dari status gizi anak?
2. Bagaimana hubungan antara penyakit infeksi dengan pertumbuhan anak
tunagrahita di SDLBN 1 Maccini Baji Maros yang dilihat dari status gizi?
3. Bagaimana hubungan antara pola konsumsi dengan perkembangan kemampuan
dasar anak tunagrahita di SDLBN 1 Maccini Baji Maros?
4. Bagaimana

hubungan

antara

penyakit

infeksi

dengan

perkembangan

kemampuan dasar anak tunagrahita di SDLBN 1 Maccini Baji Maros?
5. Bagaimana hubungan antara tipe pola asuh orang tua dengan perkembangan
kemampuan dasar anak tunagrahita di SDLBN 1 Maccini Baji Maros?
6. Bagaimana hubungan antara peran guru dengan perkembangan kemampuan
dasar anak tunagrahita di SDLBN 1 Maccini Baji Maros?

C. Hipotesis
1. Ada hubungan antara pola konsumsi dengan pertumbuhan anak tunagrahita di
SDLBN 1 Maccini Baji Maros yang dilihat dari status gizi anak.
2. Ada hubungan antara penyakit infeksi dengan pertumbuhan anak tunagrahita di
SDLBN 1 Maccini Baji Maros yang dilihat dari status gizi anak.
3. Ada hubungan antara pola konsumsi dengan perkembangan kemampuan dasar
anak tunagrahita di SDLBN 1 Maccini Baji Maros.
4. Ada hubungan antara penyakit infeksi dengan perkembangan kemampuan dasar
anak tunagrahita di SDLBN 1 Maccini Baji Maros.

6

5. Ada hubungan antara tipe pola asuh orang tua dengan perkembangan
kemampuan dasar anak tunagrahita di SDLBN 1 Maccini Baji Maros.
6. Ada hubungan antara peran guru dengan perkembangan kemampuan dasar anak
tunagrahita di SDLBN 1 Maccini Baji Maros.

D. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian
1. Definisi Operasional
a. Variabel Dependen
1) Pertumbuhan anak tunagrahita berdasarkan status gizi (IMT/U) adalah
perubahan dalam ukuran dan struktur tubuh yang menyangkut perubahan fisik,
diperoleh melalui perbandingan berat badan dalam kilogram dengan tinggi
badan dalam meter kuadrat yang disesuaikan dengan umur anak.
Skala

: Ordinal (kategorik)

Kategori :
Normal

: -2 SD s/d 1 SD

Tidak normal

: Tidak memenuhi -2 SD sampai dengan 1 SD
(Kemenkes, 2011)

2) Perkembangan kemampuan dasar adalah kemampuan anak tunagrahita dalam
menguasai 9 item kemampuan yang mencakup mandi sendiri, makan/minum
sendiri, dapat berpakaian sendiri, dapat cuci tangan/kaki sendiri, dapat buang
air/cebok sendiri, mengenal nama-nama anggota keluarganya sendiri, dapat
mengenal waktu, dan dapat mengenal perabot-perabot rumah tangga.
Skala

: Ordinal (kategorik)

7

Kategori :
Mampu

: Bila anak mampu menguasai 9 item (Skor 27).

Kurang mampu : Bila anak kurang mampu menguasai 9 item (Skor