HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI PAUD DESA SUMBERADI SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Usia
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP
IBU DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING
PADA ANAK USIA TODDLER DI PAUD DESA
SUMBERADI SLEMAN
YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh:
NINDYA ILMALIA
201410201158
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2018
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP
IBU DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING
PADA ANAK USIA TODDLER DI PAUD DESA
SUMBERADI SLEMAN
1 YOGYAKARTA
2
3 Nindya Ilmalia , Istinengtiyas
INTISARI
Latar Belakang: Toilet training merupakan usaha untuk melatih anak agar mampu
mengontrol dalam melakukan buang air kecil atau buang air besar. Keberhasilan
toilet training dipengeruhi oleh berbagai faktor seperti pendidikan, pengetahuan,
sikap, sosial budaya, usia anak, status tempat tinggal kota atau desa dan lain-lain.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu
dengan keberhasilan toilet training pada anak usia toddler di PAUD Desa Sumberadi Sleman Yogyakarta.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional
dengan pendekatan waktu cross sectional. Penelitian ini melibatkan 77 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Semua variabel dihitung menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan Kendall Tau.
Hasil Penelitian: Analisis univariat menunjukkan hubungan yang signifikan antara
pengetahuan ibu (p=0,00 < 0,05) dengan keeratan hubungan sedang (0,404) dan sikap ibu dalam keberhasilan toilet training (p= 0,001 < 0,05) dengan keeratan hubungan rendah (0,329). Analisis multivariat menunjukan bahwa sikap ibu (p=0,042;RP=0,379) merupakan faktor yang berpengaruh dalam keberhasilan toilet training dibandingkan tingkat pengetahuan ibu.
Kesimpulan dan Saran : (1) Sebagian besar responden memiliki pengetahuan toilet
training baik (64,9%), (2) sebagian besar responden memiliki sikap positif tentang
toilet training (58,4%), (3) hampir setangah responden memiliki tingkat keberhasilan
toilet training baik ( 41,6%). Penelitian ini menyarankan ibu dengan anak usia
toddler di PAUD Desa Sumberadi Sleman Yogyakarta untuk melatih toilet training
dengan baik dan benar. Kata Kunci :Toilet training , keberhasilan toilet training , tingkat pengetahuan, sikap, anak toddler Keperpustakaan :17 Buku (2012-2017), 7 Jurnal, 11 Skripsi, 4 Internet. 1 Jumlah Halaman : xi, 82 Halaman, 16 Tabel, 2 Gambar, 18 Lampiran. 2 Judul Skripsi 3 Mahasiswa PSIK Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Dosen PSIK Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
THE CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE LEVEL
AND ATTITUDE OF MOTHER WITH TOILET
TRAINING SUCCESS ON TODDLERS IN
SUMBERADI SLEMAN
1 YOGYAKARTA
2
3 Nindya Ilmalia , Istinengtiyas
ABSTRACT
Background: Toilet training is an attempt to train the child to be able to control the
urination or defecation. The success of toilet training is influenced by various factors such as education, knowledge, attitude, social culture, age of children, and status of residence whether in the city or village and others.
Objective: The study aimed to analyze the relationship between knowledge level and
attitude of mother with toilet training success on toddlers in early childhood in Sumberadi Sleman Yogyakarta.
Research Method: This research applied correlational descriptive research with cross
time approach. This study involved 77 respondents taken with purposive
sectional
sampling technique. All variables were calculated using questionnaires and analyzed
with Kendall Tau.
Result: Univariate analysis showed significant relationship between mother
knowledge (p = 0.00 <0.05) with moderate correlation (0.404) and mother attitude in successful toilet training (p = 0.001 <0.05) with low closeness (0.329). Multivariate analysis showed that mother attitude (p = 0.042; RP = 0.379) was the factor that influenced toilet training success compared to mother's knowledge level.
Conclusions and Suggestions: (1) Most respondents had good toilet training
knowledge (64.9%); (2) most respondents had positive attitude about toilet training (58.4%); (3) almost half respondents had success rate of good toilet training (41.6%). This research suggests mothers with toddlers in Pre School of Sumberadi Sleman Yogyakarta to conduct toilet training properly and correctly.
Keywords : Toilet training, toilet training success, knowledge level, Attitude, toddler References : 17 Books (2012-2017), 7 Journals, 11 Theses, 4 Internet. 1 Number of Pages : xi, 82 Pages, 16 Tables, 2 Pictures, 18 Appendices. 2 T he Title of Thesis The Student of Health Faculty of Nursing University 3 ‘Aisyiyah Yogyakarta.
The Lecturer of Health Faculty of Nursing University ‘Aisyiyah Yogyakarta.
PENDAHULUAN Toilet training
adalah proses mengajar atau melatih anak untuk mampu mengendalikan buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) dan mengunakan toilet, latihan tersebut merupakan salah satu langkah awal yang diambil supaya anak mempunyai kemampuan sendiri dalam melaksanakan (BAB) buang air besar dan (BAK) buang air kecil (Elgawad, 2014). Toilet training merupakan aspek penting dalam perkembangan anak pada masa usia toddler dan di butuhkan perhatian orang tua dalam berkemih dak defeksia (Andriyani, 2016).
Di Amerika Serikat Pervalensi frekuensi buang air kecil berlebihan pada anak terjadi pada 5 juta anak, anak usia 5 tahun adalah 7% untuk laki-laki dan 3% untuk perempuan, pada anak usia 10 tahun prevalensinya 3% untuk laki-laki dan 2% untuk anak perempuan, pada anak usia 1 tahun pervalensinya 1% untuk anak laki-laki dan sangat jarang untuk anak perempuan (Soetjiningsih, 2016).
Di Indonesia diperkirakan jumlah balita mencapai 30% dari 250 jiwa penduduk Indonesia, dan menurut Survai Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Nasional diperkirakan jumlah balita yang susah mengontrol BAB dan BAK (megompol) di usia prasekolah mencapai 75 juta anak.
Kebijakan pemerintah untuk mendukung bimbingan terhadap anak balita yaitu dengan diadakannya posyandu dan bina keluarga balita (BKB) yaitu gerakan masyarakat yang diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam pembinaan tumbuh kembang anak usia 0-5 tahun (Kementrian Kesehatan RI, 2011). artritis cenderung meningkat dalam 4 tahun terakhir.
Terdapat banyak faktor yang berperan aktif pada anak melakukan
toilet training yaitu tingkat pendidikan
ibu, pengetahuan ibu, sikap ibu, sosial budaya, usia anak, dan metode yang digunakan (Andriyani, 2014).
Penelitian yang berhubungan dengan keberhasilan toilet training sudah bannyak dilakukan, (Buston, 2017; Rahayuningsih, 2012; Nahla, 2015). Penelitian-penelitian terkait keberhasilan toilet training yang di hubungkan dengan berbagai faktor seperti tingkat pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, dan perilaku orang tua, namun penelitian yang meneliti keberhasilan toilet training yang dihubungkan dengan pengetahun dan sikap masih sedikit yang dilaporkan dalam jurnal maupun karya ilmiah.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada tanggal 11 Oktober 2017, mengenai pengetahuan dan sikap ibu dalam keberhasilan toilet training kepada 13 ibu yang memiliki anak usia
toddler di PAUD Desa Sumberadi
Sleman Yogyakarta. Dari hasil wawancara tersebut didapatkan ada 4 anak yang masih mengompol, 4 anak buang air kecil disembarangan tempat atau diluar sekolah atau rumah, dan 3 anak sudah bisa mengontrol BAB dan BAK. 7 dari 13 ibu-ibu menunjukan sikap yang kurang tepat ketika mendapati anak yang mengompol dicelana dan buang air kecil sembarangn tempat yaitu ibu kurang anaknya untuk buang air kecil di toilet, pelaksanaan toilet training pada anak 5 dari 13 ibu-ibu membiarkan anaknya usia toddler. untuk buang air disembarangan tempat METODE PENELITIAN atau diluar rumah. 7 dari 13 ibu-ibu Penelitian ini merupakan tidak mengetahui tentang toilet penelitian deskriptif korelasional
training, 9 dari 13 ibu-ibu tidak dengan pendekatan waktu cross
mengetahui tentang latihan toilet, 4 dari sectional. Penelitian ini melibatkan 77 13 ibu-ibu mengetahui tentang toilet responden yang diambil dengan teknik
training tapi tidak mempraktekanya purposive sampling . Semua variabel
pada anak. Kondisi ini mungkin dihitung menggunakan kuesioner dan disebabkan kurangnya pengetahuan ibu dianalisis dengan Kendall Tau. tentang pentingnya toilet training dan
HASIL PENELITIAN ANALISIS UNIVARIAT
Tabel 1 Pengetahun Tentang Toilet Traning Pada Ibu Yang Mempunyai Anak Usia Toddler Di PAUD Desa Sumberadi Sleman Yogyakarta
Pengetahuan toilet training Frekuensi (f) Persentase (%) Baik 50 64,9
Cukup 17 22,1 Kurang 10 13,0
Total 77 100 Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui memiliki pengetahuan toilet training bahwa sebagian besar responden yang cukup sebanyak 17 ibu (22,1%), memiliki pengetahuan toilet training dan yang memiliki pengetahuan toilet yang baik sebanyak 50 ibu (64,9%), training cukup sebanyak 10 (13,0%). dan sebgain kecil responden yang
Tabel 2 Sikap ibu Tentang Toilet Training Pada Ibu Yang Mempunyai Anak Usia Toddler
Di PAUD Desa Sumberadi Sleman Yogyakarta Sikap ibu Frekuensi (f ) Persentase (%) Positf45 58,4 Negatif 32 41,6 Total 77 100
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui training, dan hampir setengahnya bahwa sebagian besar responden responden memiliki sikap negatif sebanyak 45 responden (58,4%) sebanyak 32 responden (41,6%). memiliki sikap positif tentang toilet Tabel 3 Keberhasilan toilet training pada anak usia toddler di PAUD Desa Sumberadi Sleman Yogyakrta
Keberhasilan Toilet Training Frekuensi (f ) Persentase (%) Baik 32 41,6
Cukup 30 39,0 Kurang 15 19,5
Total 77 100 Berdasarkan tabel 3 dapat sebanyak 30 (39,0%) dan sebagian diketahui bahwa hampir setengah kecil memiliki tingkat keberhasilan responden pada penelitian ini memiliki toilet training kurang sebanyak 15 tingakat keberhasilan toilet training (19,5%). baik sebanyak 32 (41,6%), cukup
ANALISIS BIVARIAT
Tabel 4 Tabulasi Silang Pengetahuan Dengan Keberhailan Toilet Training (N=77)
Keberhasilan Toilet Training p- value Correlation
Baik Cukup Kurang Pengetahuan coefficient Toilet training
F % F % F % Baik 27 35,1 19 24,7 4 5,2 Cukup 3 3,9 9 11,7 5 6,5 0,000 0,404 Kurang 2 2,6 2 2,6 6 7,8 Total 32 41,6 30 39,0 15 19,7
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa bahwa adanya hubungan signifikan antara paling banyak responden dengan pengetahuan dengan keberhasilan toilet pengetahuan baik memiliki keberhasilan training dengan (nilai p) sebesar 0,000
toilet raining yang baik pula sebanyak 27 (p<0,05) dengan nilai koefisien korelasi
orang (35,1%). Pengujian hipotesis 0,404 (sedang).dilakukan dengan menggunakan uji korelasi kendall tau, Dapat disimpulkan
Tabel 5 Tabulasi Silang Sikap Dengan Keberhasilan Toilet Training (N=77)
Keberhasilan Toilet Training p- value CorrelationBaik Cukup Kurang Sikap toilet coefficient training
F % F % F % Positif 24 31,2 17 22,1 4 5,2 0,001 0,329 Negatif 8 10,4 13 16,9 11 14,3 Total 32 41,6 30 39,0 15 19,5
Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa dapat disimpulkan bahwa adanya paling banyak responden memiliki sikap hubungan signifikan antara sikap positf dengan kecenderungan dengan keberhasilan toilet training keberhasilan toilet training yang baik dengan (nilai p) sebesar 0,001 (p<0,05) pula dengan persentase (31,2%). dengan nilai koefisien korelasi 0,329 Pengujian hipotesis dilakukan dengan (rendah). menggunakan uji korelasi kendall tau,
ANALISIS MULTIVARIAT
Tabel 6 Hasil Pengujian Regresi Ordinal Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler Di Paud Desa Sumberadi Sleman Yogyakarta
Variabel Signifikan p-value EXP Pengetahuan kurang
- 2.159 0,003 0.115 Pengetahuan cukup
- 1.268 0,025 0.281 Sikap negative
- 0.969 0,042 0.379 Berdasrakan table 6 diatas hasil uji
regresi ordinal , faktor yang paling erat
hubungan terhadap keberhasilan toilet
training pada anak usia toddler di PAUD
Desa Sumberadi Sleman Yogyakarta adalah faktor sikap ibu karena mempunyai nilai Exp (B) paling besar yaitu 0,379.
PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu dengan keberhasilan tioilet training pada anak usia toddler di PAUD Desa Sumberadi Sleman Yogyakarta. Pada penelitian ini didapatkan sebagian besar (64,9%) ibu memiliki pengetahuan yang baik tentang keberhasilan toilet training, Menurut Budiman dan Riyanto (2013) faktor pendidikan ibu berperan penting dalam mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin mudah seseoarang tersebut menerima hal-hal baru. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Pusparini (2009) menunjukan bahwa sebagian besar (79%) responden memiliki pengetahuan yang baik tentang toilet training. Namun, pendidikan seorang ibu tidak menjadi suatu patokan terhadap pengetahuan seorang karena di PAUD Desa berpendidikan SMA (57,1%). Tingkat pendidikan yang tidak rendah serta ditunjang oleh paparan akses informasi mendukung bagi terbentuknya pengetahuan tentang toilet training yang baik pada ibu, dan sebagian besar responden bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) dengan persentase (79,2%). Status pekerjan ibu juga dapat berpengaruh terhadap kesempatan dan waktu yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan.
Responden yang paling banyak ditemukan pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki sikap positif tentang
toilet training (58,4%), Pada penelitian
ini banyak responden yang bersikap positif sejalan dengan hasil penelitian (Elsera, 2016) sikap responden terhadap toilet training sebagian positif (85,4%). Sikap ibu sangat berpengaruh terhadap sukses dan gagalnya toilet training. Jika ibu tidak memiliki sikap yang baik sedangkan pengetahuan tinggi, maka tidak akan tercapai kesuksesan dalam melakukan toilet training yang juga mempengaruhi baik buruknya pembentukan kepribadian anak (Wahida, 2012). Sikap yang baik ibu dalam memberikan kegiatan toilet
training yaitu ibu yang mampu
mengkombinasikan antara teknik lisan dan teknik modeling, serta bersikap kooperatif selama proses toilet training (Musfiroh, 2013).
Pada penelitian ini didapatkan sebagaian besar responden pada penelitian ini memeiliki keberhasilan
toilet training . Dari hasil penelitian
toilet training pada anak. Jika sikap ibu
saat mengajarkan toilet training sangat berpengaruh pada proses penerapan
training . Sikap orang tua terutama ibu
Bedasarkan nilai Expondensial menunjukan sikap memiliki hubungan yang lebih dominan dibandingkan pengetahuan dengan nilai 0,379. Hasil ini sejalan dengan penelitian Hutomo (2012) menunjukan bahwa variabel sikap dengan koefisien lebih besar dibandingkan dengan variabel lainya, yaitu sebesar 0,604. Hal ini menunjukan variabel sikap ibu merupakan variabel yang lebih dominan berpengaruh dalam praktek ibu dalam menerepkan toilet
training pada anak adalah sikap ibu.
Berdarakan hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan dan sikap yang diteliti peneliti yang paling erat hubungan dalam keberhasilan toilet
tersebut menyimpulakn bahwa semakin baik pengetahuan responden maka akan melaksanakan toilet training pada anaknya dengan baik pula.
mempunyai nilai p value sebesar 0,000 (p<0,05) untuk pengetahuan dan 0,001 (p<0,05) yang menunjukan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap dengan keberasilan toilet training pada anak usia toddler di PAUD Desa Sumberadi Sleman Yogyakarta. Ibu yang memiliki pengetahuan dan sikap yang baik tentang toilet traning maka akan melaksanakan toilet training pada anaknya dengan baik pula. Sejalan dengan penelitian Marlina (2013) yang hasilnya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap ibu tentang toilet training dengan praktik
toilet training baik yaitu (41,6%),
training
Dari hasil penelitian di dapatkan bahwa hasil tingkat pengetahuan dan sikap ibu dengan keberhasilan toilet
Keberhasilan toilet training tergantung kesiapaan fisik, intelektual emosional dan motivasi anak. Suksesnya toilet training tergantung kesiapan yang ada pada diri anak dan keluarga seperti kesiapan fisik dimana kemampuan anak secara fisik sudah kuat dan mampu (Megaswara, 2015). Indikator kesiapan psikologis adalah anak mampu duduk atau berdiri. Indikator kesiapan psikologis adalah adanya rasa nyaman sehingga anak mampu mengontrol dan konsentrasi dalam merangsang BAB dan BAK, sedangkan kesiapan intelektual adalah anak dapat memahami arti BAB dan BAK sehingga dapat mengetahui kapan saatnya harus BAB dan BAK serta memiliki kemandirian dalam mengontrol BAB dan BAK (Ariani, 2012).
sejalan dengan penelitian Rahayuningsih (2012) menunjukan bahwa sebagian besar memeiliki keberhasilan toilet training baik sebanyak (56,6%).
toilet training kurang. Penelitian ini
(19,5%) responden dengan keberhasilan
training cukup (39,0%), dan hanya
responden dengan keberhasilan toilet
dalam mengajarkan toilet training benar maka penerapan toilet training anak akan benar dan sebaliknya sikap ibu dalam mengajarkan toilet training salah maka penerapan toilet training anak harus terus mendukung anak untuk melakukan toilet training dengan sikap dan perilaku yang ditunjukan ibu dalam melakukan toilet training sehingga menjadi contoh bagi anak.
SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN
SARAN 1.
4. Bagi guru PAUD Desa Sumberadi Sleman Yogyakarta Diharapkan guru PAUD Desa Sumberadi Sleman Yogyakarta dapat meningkatkan peranya dalam memperhatikan dan mendidik muridnya tentang kedisiplinan, sehingga murid tidak
dan pengendalian variabel pengganggu agar lebih dikendalikan.
training
3. Bagi mahasiswa UNISA Dengan harapan nantinya ada peneliti lain yang melakukan penelitian ini dan dapat mengembangkan penelitian ini dengan mengenali lebih dalam tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan toilet
2. Bagi ibu yang mempunyai anak usia toddler di PAUD Desa Sumberadi Sleman yogyakarta. Bagi ibu yang belum melaksanakan toilet training disarankan untuk lebih memperbanyak lagi informasi mengenai toilet training agar dapat melaksanakan toilet training kepada anaknya.
Bagi ilmu keperawatan anak Memberikan tambahan informasi tentang pengetahuan toilet trainig dan melatih toilet training pada anak usia toddler dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnyan ilmu keperawatan anak.
Hasil penelitian dapat dismpulkan sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan ibu tentang
4. Keeratan hubungan antara pengetahuan dan Sikap ibu dengan keberhasilan toilet training yaitu sikap lebih memiliki keeratan hubungan dengan nilai Expondensial lebih besar yaitu 0,379. buang air kecil disembarangan tempat dan tidak menahan buang air kecil karena takut pergi kekamar kacil.
3. Keberhasilan toilet training pada anak PAUD di Desa Sumberadi Sleman Yogyakarta termasuk dalam kategori baik sebanyak 32 anak (41,6%), cukup sebanyak 30 anak (39,0%), kurangu sebanyak 15 anak (19,5%).
Sleman Yogyakarta menunjukan sebanyak 32 ibu (58,4%) termasuk dalam kategori positif (kecenderungan menyikapi keberhasilan toilet training pada anak dengan baik).
toilet training pada anak usia toddler di PAUD Desa Sumberadi
2. Sikap ibu tentang keberhasilan
Sleman Yogyakarta yaitu mempunyai pengetahuan kategori baik dengan jumlah 50 ibu (64,9%), cukup 17 ibu (22,1%),kurang 10 ibu (13,0%).
toilet training pada anak usia toddler di PAUD Desa Sumberadi
5. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan p 0,000 (p<0,05) dengan koefisien korelasi 0,404 kekuatan sedang, dan sikap ibu p 0,001 (p<0,05) dengan koefisien korelasi 0,329 kekuatan lemah dengan keberhasilan toilet training.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dan dikembangkan oleh penelitian khususnya pada penelitian tentang
18-27. Denada, R. O., Nazriati, E., Chandra,
5. Bagi peneliti selanjutnya
toilet training pada anak usia toddler.
F,. (2015). Gambran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pelaksanaan Toilet Training Pada Anak Usia 1-3 Tahun Di Wilayah Kerja Posyandu Kelurahan Sukamaju Kecamatan Kota Pekanbaru,
DAFTAR PUSTAKA
Ariani,P,
Tumbuh Kembang. Nuha Medika:Yogyakarta.
Andriyani, S., Ibrahim,K.,Wulandary, S. (2014). Analisa Faktor- Faktor Yang Berhubungan Toilet Training Pada Anak Prasekolah, Jurnal Keperawatan Padjadjaran.
Anatara Tingkat Pendidikan Terhadap Sikap Ibu Tentang
4,75-87 Faidah, EN. (2009). Hubungan
Advances In Pure & Applied Sciences,
Toddlers. Global Journal On
Training Readiness Of Their
Mother Knowledge, Attitude And Practices Regarding Toilet
Elgawad, S. M- K . (2014) Saudi’s
Skripsi tidak dipublikasikan. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Univesitas Muhammadiyah Surakarta.
Dukungan Orang Tua Dengan Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Usia Prasekolah Di Tk Pertiwi Sine 1 Sragen .
Efendi, I, H. (2016). Hubungan
D,. (2015). Teori & Konsep
A. (2014). Aplikasi
Dewi, R. C., Otiawati, A., Saputra. L.
Kategori Usia. Dalam http://kategori-umurmenurut- Depkes.html. Diakses Pada Tanggal 19 Maret 2018.
Volume 2 nomer 3 Desember 2014. Andriyani, S., Viatika,D., Darmawan,
Jom Fk Volume 2 No 2.
D .
(2016). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Tentang Toilet Training Padaanak Usia 1-3 Tahun Di Posyandu Dahlia B Wilyah Kerja Puskesmas Cubeber Kelurahan Cibeber Kota Cimahi., Artikel Penelitian 3 (1).45-57.
Hubungan Pendidikan Dan Sikap Keberhasilan Toilet Training, Jurnal Keperawatan Mahakam . 2 (1).
Medika Buston, E., Septiyanti. (2017).
Kuesioner Pengetahuan dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan . Jakarta: Salemba
Yogyakarta: pustaka belajar Budiman dan Riyanto. (2013).
Azwar, S. (2013). Sikap manusia: teori dan pengukuranya .
Metodologi Penelitian Kebidanan Dan Kesehatan Reproduksi. Nuha Medika:Yogyakarta.
Diakses Tanggal 11 Oktober 2017. Departemen Kesehatan RI. 2009.
Toilet Training Pada Anak Usia 1-3 Tahun Di Wilayah Kelurahan Kampung Sewu Jabres Surakarta. Skripsi tidak
Utara: Onbloss Creative Mandiri. Kartini, M. (2011). Faktor-Faktor
Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Toilet Training Pada Anak Usia 18-36 Bulan Di Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat. Skripsi tidak
H., Mardiyaningsih E. (2013).
Publishing. Marlina M., Setyowati
Penyakit Yang Sering Hinggap Pada Anak . Yogyakarta: Rapha
Yogyakarta: Nuha Medika. Mampunni, Y., Romiyanti. (2016). 45
Januari 2018 Lestari, T. (2015). Kajian Teori Untuk Kajian Pustaka Penelitian.
Pada tanggal 24
Kompas.com. (2018). Tanda-Tanda Anak Siap Untuk Toilet Training .
Medical Association Journal, 184(5), 511-511.
Kiddo, D.A. (2012). Toilet Training Children: When To Start An How To Train. Canadian
Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Mengaplikasikan Kesiapan Toilet Training Pada Anak Usia 2-4 Tahun Di Desa Miruk Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Kesehatan Stikes Prima Nusantara Bukittinggi, 3 (1).
Child Development . Bogor
dipublikasikan. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Jamaan, T. (2017). Guide To Healthy
Universitas Gajah Mada. Diakes 23 Maret 2018.
Pengetahuan Ibu Tentang Kesiapan Toilet Training Pada Anak Usia 18-24 Bulan Di Dusun Pandantoyo Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri .
25 Maret 2018. Irmaatus, J ( 2009). Gambaran
Diakses pada tanggal
Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Tentang Toilet Training Di Desa Lambang Kuning Kecamatan Lumbung Kabupaten Probolinggo .
22 Januari 2018 Hukmawati, N. (2013). Hubungan
A. (2012). Penjelasan Berbagai Jenis Regresi Berganda dalam diakses tanggal
Hidayat,
dipublikasikan. Program Studi Bidan Pendidik Jenjang D Iv Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Asuh Orang Tua Dengan Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Prasekolah Di Tk Ngestirini Tempel Sleman Yogyakarta . Skripsi tidak
Ganesthy, M. (2015). Hubungan Pola
dipublikasikan. Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Jakarta. Musfiroh. M., Lukmanawati, B.L.
(2013). Penyuluhan Terhadap Sikap Ibu Dalam Memberikan Toilet Training Pada Anak.
Diakses Pada Tanggal 22 Mei 2018.
Kesiapan Anak Dan Keberhasilan Toilet Training Di Paud Dan Tk Bungong Seuleupoek UNSYIAH Banda Aceh . Skripsi tidak
Rahayuningsih S., Rizki, M. (2012).
dipublikasikan. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training Terhadap Pelaksanaan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler Kelurahan Sewu Surakarta. Skripsi tidak
Ilmiah Strata Satu, Univesitas Muhamadiyah Surakarta. Surakarta. Putri, A. K,. (2016). Hubungan
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training Dengan Perilaku Ibu Dalam Melatih Toilet Training Pada Anak Usia Toddler Di Desa Kdokan Sukoharjo . Karya Tilis
Pusparini, w., Arifah, S. (2010).
dipublikasikan. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Pengetahuan Tentang Toilet Training Dengan Perilaku Penggunaan Diapers Anak Pada Ibu Yang Mempunyai Anak Usia Toddler Di Kampung Ngadimulyo Pakuncen Wirobrajan Yogyakarta . Skripsi tidak
Prabowo, M. (2016). Hubungn Tingkat
Pengaruh Modul Bergambar Terhadap Peningkatan Keberhasilan Toilet Training Anak Toddler Di Puskesmas Sebela Surakarta. Jurnal ilmu kesehatan, Volume 6 No 1.
Jurnal Kesehatan Masyarakat.
Salemba Medika: Jakarta. Patriyani R.E.H,. Rahayu, S. (2017).
Nursalam,. Susilaningrum, R., Utama, S. (2013). Asuhan Keperawatan Bayi Dan Anak .
Kesehatan . Rineka Cipta: Jakarta.
Notoatmodjo, S. (2014). Ilmu Perilaku
Penelitian Kesehatan . Rineka Cipta: Jakarta.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodelogi
dipublikasikan. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.
02 Kelurahan Babakan Kota Tanggerang. Skripsi tidak
Pengetahuan Dan Perilaku Ibu Dalam Menerapkan Toilet Training Dengan Kebiasaan Mengompol Pada Anak Usia Prasekolah Di Rw
Publishing: Yogyakarta. Ningsih. S. F,.(2012). Hubungan
9 (2). 157-166. Ninda,.( 2017). Perenting Sharing. B.
dipublikasikan. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas kedokteran Universitas syiah kuala benda aceh. Rakhman, E. (2017). Menumbuhkan Kemandirian Anak .
Yogyakarta: Stiletto Bookk. Soetjiningsih, (2016). Tumbuh
Penggunaan Diapers Memperlambat Kesiapan Toilet Training Pada Anak Toddler. Skripsi tidak
Pengukuran Pengetahuan , Sikap Dan Perilaku Manusia .
Diakses Pada Tanggal 19 Maret 2018. Wawan, A., Dewi. (2013). Teori &
Stikes Prima Nusantara Bukittinggi , Volume 2 No 2.
Wahida, N. (2012). Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Toilet Training Di Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Qurratu’aini Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Kota Bukittinggi. Jurnal Kesehatan
. Skripsi tidak dipublikasikan. Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Asuh Orang Tua Dengan Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Usia 4-6 Tahun Di TK Puspasari Sidomoyo Godean Sleman D.I Yogyakarta
Umami, S, D. (2011). Hubungan Pola
dipublikasikan. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.
Diakse pada tanggal 23 Maret 2018. Tukhusna, M, Kamariya, N. (2013).
Kembang Anak
Jurnal kesehatan (edisi9), 5(2 ).
Pendidikan Kesehatan Toilet Training Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training Di Paud Tunas Harapan Kutoarjopurworejo.
Kawah Media: Jakarta Selatan. Triningsih, T. (2016). Pengaruh
Mengasuh Bayi 0 – 3 Tahun.
Tiga Generasi. (2017). Anti Panik
Kuantitati, Kualitatif, Dan R&D . Alfabeta: Bandung.
Sugiyono, (2016). Metode Penelitian
penelitian . Alfabeta: Bandung
. Jakarta : Kedokteran Egc. Sugiyono, (2013). Statistic untuk
Rineka Cipta: Jakarta .