PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PUTRI PANDAN SARI (DIMSUM PUTRI RESTO) BANJARMASIN - Repositori STIMI Banjarmasin

  http://repository.stimi-bjm.ac.id/ Volume 1, September 2015

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PUTRI

PANDAN SARI (DIMSUM PUTRI RESTO)

  

BANJARMASIN

  1

  2

  3 Arie Syabana , Abd. Wahab , Mahfuzil Anwar

1 Mahasiswa, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI)

  

Banjarmasin

  2 Dosen, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIMI) Banjarmasin

  3 Dosen, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIMI) Banjarmasin Kata Kunci : Kompensasi, Lingkungan Kerja, Kinerja Karyawan Abstract :

  Pada zaman globalisasi saat ini menuntut adanya kompetisi untuk bersaing, ikut serta dalam tatanan bidang perekonomian, dan mengembangkan sumber daya manusia . Usaha untuk meningkatkan kinerja karyawan diantaranya dengan memperhatikan kompensasi dan lingkungan kerja. Kompensasi menjadi salah satu motivasi bagi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas yang diberikannya. Kondisi lingkungan kerja yang nyaman akan mempengaruhi karyawan dalam bekerja agar lebih giat dan berkonsentrasi dalam menjalankan tugas-tugas sesuai jadwal. Penelitian ini dilakukan di PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto) Banjarmasin dengan populasi dan sampel sebanyak 22 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik observasi, interview dan dokumentasi serta angket. Penelitian ini adalah penelitian statistik dekskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Hal ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kusumaningsih (2009), Mawar (2007) dan Lintje (1995). setiap instansi atau perusahaan jasa makanan 1.

   Pendahuluan

  dan minuman termasuk pada Restoran Pada zaman globalisasi saat ini Dimsum Putri Banjarmasin. menuntut adanya kompetisi untuk bersaing,

  Kompensasi memang menjadi salah ikut serta dalam tatanan bidang satu motivasi bagi karyawan untuk perekonomian, dan mengembangkan sumber meningkatkan kinerjanya. Sehingga para daya manusia agar lebih baik. Hal ini karyawan berlomba untuk meningkatkan dikarenakan kemajuan teknologi, kreativitasnya. Kompensasi akan pembangunan sektor perekonomian, ditingkatkan seiring dengan meningkatnya perdagangan dan sebagainya ditentukan oleh kinerja dan kreativitas karyawan. Namun sumber daya manusia sebagai pelaku dan bagi yang belum bisa meningkatkan penggerak semua itu. Untuk meningkatkan kreativitasnya, kompensasi pun tidak akan kualitas sumber daya manusia diperlukan diberi peningkatan sehingga terkadang pendidikan yang baik, serta analisis terhadap mengakibatkan frustasi bagi karyawan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya akhirnya kinerja karyawan tersebut pun dengan memperhatikan kebutuhan para semakin menurun.Menurut Veithzal Rivai karyawan. Demikian pula yang diharapkan

  Volume 1, September 2015 http://repository.stimi-bjm.ac.id/

  (2009:741) kompensasi merupakan sesuatu yang di terima karyawan sebagai pengganti kontribusian jasa mereka kepada perusahaan. Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi MSDM yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian. Kompensasi merupakan biaya utama atas keahlian atau pekerjaan dan kesetiaan dalam bisnis perusahaan pada abad ke-21 ini. Kompensasi menjadi alasan utama mengapa kebanyakan orang mencari pekerjaan. Faktor adanya kelayakan pemberian kompensasi yang sesuai serta lingkungan kerja yang nyaman memiliki peranan penting untuk peningkatan kinerja karyawan dalam segi pelayanan agar tercapai tujuan yaitu memperoleh keuntungan.Pengertian kompensasi menurut Malayu S.P. Hasibuan (2006:118) adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Menurut Panggabean (2002:75) kompensasi merupakan bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas atau kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi.Ruki (2000:9) mengatakan bahwa kompensasi adalah semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk pekerja dan di terima atau di nikmati oleh pekerja baik secara langsung, rutin atau tidak langsung (pada suatu perusahaan) sedangkan Wayne dalam Mangkuprawira (2002:196) berpendapat bahwa kompensasi meliputi bentuk pembayaran tunai langsung, pembayaran tidak langsung dalam bentuk manfaat karyawan dan insentif untuk memotivasi karyawan agar bekerja keras dalam mencapai produktivitas yang semakin tinggi

  Lingkungan kerja menurut Menurut Nitisemito (2000:183) adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugasnya yang dibebankannya.

  Sedangkan menurut Soedarmayati (2001:1), lingkungan kerja adalah keseluruhan alat pekakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok , Jadi lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan pada saat bekerja, baik yang berbentuk fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak langsung, yang dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya saat bekerja. Soedarmayanti (2001:21) menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yakni: (a) lingkungan kerja fisik, dan (b) lingkungan kerja non fisik.

  Penilaian kinerja karyawan adalah masalah penting bagi seluruh pengusaha. Kinerja adalah suatu hasil kerja seorang karyawan diartikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2006:67) mengemukakan pengertian kinerja sebagai berikut : Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikannya. Usaha untuk meningkatkan kinerja karyawan diantaranya dengan memperhatikan lingkungan kerja.Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas yang diberikannya (Nitisemito, 2000:183). Kondisi lingkungan kerja yang nyaman akan mempengaruhi karyawan dalam bekerja agar lebih giat dan berkonsentrasi dalam menjalankan tugas- tugas sesuai jadwal

  Kusumaningsih (2009) melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Rokok Sukun Kudus, Sem arang”, dengan hasil kesimpulan: ada pengaruh antara kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Rokok Sukun Kudus. Mawar (2007) meneliti tentang Pengaruh Kompensasi, Pelatihan, Kepemimpinan, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di PT Askes (Persero) Kantor Cabang Denpasar, penelitian ini mengungkapkan betapa pentingnya mengelola sumber daya manusia dan menunjukkan bahwa sukses atau tidaknya sebuah organisasi sangat tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kompensasi, pelatihan, kepemimpinan dan lingkungan kerja secara

  http://repository.stimi-bjm.ac.id/ Volume 1, September 2015

  simultan mempengaruhi kinerja pegawai PT hubungan yang signifikan antara lingkungan Askes (Persero) Kantor Cabang Denpasar. kerja dan prestasi kerja, arah hubungan Hasil penelitian Lintje (1995), yang berjudul variabel upah dan variabel prestasi kerja adalah positif dalam artian semakin tinggi “Gaji dan Lingkungan Kerja Dalam Hubungannya dengan Prestasi Kerja upah semakin tinggi pula prestasi kerja dan Karyawan pada PT (persero) Pelabuhan semakin baik pula lingkungan kerja semakin Indonesia III Cabang Tanjung Perak, baik pula prestasi kerja.

  Surabaya” menyimpulkan bahwa terdapat .

  KOMPENSASI (X1) KINERJA KARYAWAN (Y) LINGKUNGAN KERJA (X2)

  Keterangan : a.

  Kompensasi diduga berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

  b.

  Lingkungan kerja yang baik dan nyaman diduga akan meningkatkan kinerja karyawan dan sebaliknya lingkungan kerja yang kurang baik diduga akan menurunkan kinerja karyawan.

  c.

  Kinerja karyawan diduga dipengaruhi oleh kompensasi dan lingkungan kerja. Penelitian ini dilaksanakan pada PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto) Banjarmasin Jalan Gatot

  Soebroto Raya No.5 Banjarmasin. Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh karyawan Restoran Dimsum Putri, khususnya mengenai pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Rancangan penelitian yang penulis gunakan bersifat deskriptif kuantitatif yaitu penelitian dilakukan melalui kuesioner pada PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto) Banjarmasin. Agar pembahasan dalam skripsi ini lebih terarah, permasalahan yang penulis teliti dan bahas hanya sebatas pada ruang lingkup pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja, terhadap kinerja karyawan PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto) Banjarmasin.

  Sesuai dengan judul yang diajukan penulis yakni tentang “Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto) Banjarmasin” dimana terlihat ada 2 (dua) variabel yang pertama variabel bebas (X), yaitu Kompensasi (X1) dan Lingkungan Kerja (X2), dan variabel kedua adalah variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan (Y).

2. Definisi Operasional Variabel a.

  Kompensasi Kompensasi merupakan balas jasa secara menyeluruh yang meliputi gaji, tambahan gaji dan tunjangan lainnya yang diterima pegawai yang dapat dinilai dengan uang dan cenderung diberikan secara tetap. Setiap perusahaan memiliki indikator yang berbeda-beda dalam proses pemberian kompensasi untuk karyawan. Veitzhal Rivai (2009:744-746) mengemukakan, secara umum ada beberapa indikator kompensasi, yaitu: Gaji,Upah,Insentif. Kompensasi tidak langsung ; asuransi dan tunjangan-tunjangan.

  b.

  Lingkungan Kerja Lingkungan kerja disini merupakan faktor intern dalam suatu perusahaan yang memberi pengaruh kepada kinerja karyawan. Untuk mengetahui lingkungan kerja yang baik dan menyenangkan tersebut, dapat diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut :

  Tersedianya kesempatan untuk mengembangkan diri

  • Tersedianya fasilitas ruang kerja dan peralatan kerja yang memadai

  • Adanya hubungan sosial yang baik antara pimpinan dan karyawan
  • Adanya hubungan sosial yang baik diantara sesama karyawan.

  Dalam penelitian ini penulis menetapkan sampel penelitian adalah seluruh karyawan yang hanya sebanyak 22 orang. Berdasarkan kualifikasi pendidikan sampel SMA sebanyak 19 responden (86.37%).Diploma sebanyak 3 orang (13.63%). Hal ini dikarenakan pendidikan minimal SMA untuk posisi pelayanan seperti waiter/waitress,

  steaward. Masa Kerja responden terdiri

  dari divisi cashier. 6 responden (27.27%) berasal dari divisi waiter/ss. dan 2 responden (9.09%) berasal dari divisi

  bartender . 2 responden (9.09%) berasal

  dari chef. 4 responden (18.18%) berasal dari divisi cook helper. 1 responden (4.54%) berasal dari divisi purchasing. 1 responden (4.54%) berasal dari divisi

  supervisor. 3 responden (13.63%) berasal

  17 responden (77.27%).Sedangkan perempuan sebanyak 5 orang (22.73%).Hal ini dikarenakan pekerjaan untuk bagian area produksi kitchen (dapur) didominasi oleh laki-laki.Mengenai penggolongan status pekerjaan responden,2 responden (9.09%) berasal dari divisi manager. 1 responden (4.54%) berasal dari divisi

  SMA lebih banyak dari pada kualifikasi Diploma yang hanya untuk posisi supervisor dan serta untuk posisi manajer. 15 responden (68.18%) berusia kurang dari 30 tahun, 4 responden (18.18%) berusia antara 31 tahun sampai dengan 35 tahun, 3 responden (13.64%) berusia antara 36 sampai 40 tahun. Hal ini dikarenakan untuk usia > 31tahun merupakan usia yang lebih cenderung mempertahankan pekerjaan yang ada sekarang, selain sulit mencari pekerjaan diperusahaan lain dengan usia tersebut, dan juga tidak didukungnya faktor latar belakang pendidikan. Sedangkan jenis kelamin responden laki-laki yaitu sebanyak

  cashier dan bagian produksi area kitchen , sehingga kualifikasi pendidikan

  3. HASIL DAN PEMBAHASAN

  Volume 1, September 2015 http://repository.stimi-bjm.ac.id/

  Menghitung setiap alternatif jawaban dengan menggunakan analisa persentase melalui rumus proportion : P = F/N x 100 % Dalam hal ini P = Angka persentase (%), F = Frekuensi, dan N= Total populasi.

  c.

  Menghitung frekuensi scoring yaitu alternatif jawaban yang di peroleh dari responden, kemudian dihitung berapa jumlah setiap alternatif jawaban.

  b.

  Mengumpulkan angket dari respon karyawan tentang gambaran kompensasi, lingkungan kerja dan kinerja karyawan.

  22 orang.Sampel penelitian menggunakan teknik sampling total dimana sampel diambil dari seluruh populasi. Berdasarkan jumlah karyawan PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto) Banjarmasin hanya sebanyak 22 orang sehingga jumlah responden 22 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik observasi, interview dan dokumentasi serta angket. Penelitian ini adalah penelitian statistik dekskriptif kuantitatif. Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut: a.

  Penelitian ini menggunakan instrument penelitian berupa koesioner/daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden dengan menggunakan Skala Likert, dengan menggunakan lima rentangan sebagai berikut: Sangat Setuju (SS). Setuju (S), Cukup Setuju (CS), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).Populasi yang menjadi sasaran adalah seluruh karyawan PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto) Banjarmasin yang berjumlah

  Kinerja Karyawan Kinerja karyawan pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada perusahaan yang antara lain adalah : Kuantitas output, Kualitas output, Jangka waktu output, Kehadiran ditempat kerja, Sikap kooperatif.

  c.

  dari 15 responden (68.18%) dengan masa kerja 1 sampai dengan 5 tahun dan masa kerja 5 sampai dengan 10 tahun sebanyak 7 responden (31.82%). Hal ini

  Volume 1, September 2015 http://repository.stimi-bjm.ac.id/

  dikarenakan banyaknya keluar masuk karyawan, sehingga masa kerja diatas 5 tahun jumlahnya sedikit dibandingkan dengan masa kerja dibawah 5 tahun.

  Berdasarkan kuesionare yang kembali, responden menyatakan sangat setuju sebanyak 18 responden (81.82%), setuju sebanyak 2 responden (9.09%) dan cukup setuju sebanyak 2 responden (9.09%) terhadap pernyataan tunjangan operasional yang diberikan sesuai tugas karyawan.Tanggapan responden terhadap pernyataan tunjangan hari raya yang diberikan kepada karyawan cukup memadai.Responden menyatakan tidak setuju sebanyak 4 responden (18.18%), sangat tidak setuju sebanyak 18 responden (81.82%) terhadap pernyataan tersebut.Tanggapan responden terhadap pernyataan tunjangan kesehatan yang diberikan kepada karyawan cukup memadai.Responden menyatakan tidak setuju sebanyak 2 responden(9.09%) dan sangat tidak setuju sebanyak 20 responden (90.91%) terhadap pernyataan tersebut.Tanggapan responden terhadap pernyataan pembayaran gaji diberikan sesuai dengan waktunya.Sebanyak

  3 responden (13.64%) menyatakan tidak setuju,dan sangat tidak setuju sebanyak 19 responden (86.36%) terhadap pernyataan tersebut.Tanggapan responden terhadap pernyataan penerapan UMR (Upah Minimum Regional) sesuai standar pemerintah.Responden menyatakan tidak setuju sebanyak 2 responden (9.09%) dan sangat tidak setuju sebanyak 20 responden (90.91%) terhadap pernyataan tersebut. Sebanyak 16 responden menyatakan tidak setuju (72.73%), dan sangat tidak setuju sebanyak 6 responden (27.27%) terhadap pernyataan tersebut.Tanggapan responden terhadap pernyataan adanya kesempatan untuk karyawan dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan, 22 responden menyatakan sangat tidak setuju (100%) terhadap pernyataan tersebut.Tanggapan responden terhadap pernyataan karyawan selalu diberi penghargaan atau pujian atas prestasi kerjanya, responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 4 responden (18.18%) dan tidak setuju sebanyak 18 responden (81.82%) terhadap pernyataan tersebut.Tanggapan responden terhadap pernyataan karyawan mendapat pengakuan atas prestasi kerjanya, menyatakan bahwa yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 2 responden (9.09%) dan tidak setuju sebanyak 20 responden (90.91%) terhadap pernyataan tersebut.

  Tabel .1

  Kesimpulan Hasil Tabel Jawaban Responden Mengenai Variabel Kompensasi (X1) No Jwbn Rspnd Pertanyaan 1 % 2 % 3 % 4 % 5 % 6 % 7 % 8 % 9 % 1 a 18 81.8

  2 b 2 9.09 3 c 2 9.09 4 d 4 18.2 2 9.09 3 13.6

2

9.2 16 72.7 18 81.82 20 90.91 5 e 18 81.8 20 90.9 19 86.4 20 90.9 6 27.3 22 100 4 18.18 2 9.09 Jumlah 22 100 22 100 22 100 22 100 22 100 22 100 22 100 22 100 22 100

  Sumber : Data Diolah, 2014 Berdasarkan pada tabel hasil rekapitulasi angket diatas, maka dapat diketahui bahwa pemberian kompensasi pada PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto Banjarmasin) masih sangat kurang baik karena hanya tunjangan operasional saja yang diberikan sesuai tugas dan jabatan karyawan namun untuk indikator-indikator kompensasi lainnya seperti tunjangan hari raya dan tunjangan kesehatan masih kurang baik, tidak sesuai serta belum memadai bahkan tidak diberikan sama sekali oleh perusahaan. Gaji pokok dan tunjangan tetap yang diberikan oleh PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto Banjarmasin) kepada karyawannya belum standar UMR (Upah Minimum Regional) yang berlaku sesuai Peraturan Pemerintah dan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Bahkan sistem pembayarannya pun harus lebih tepat waktu agar karyawan lebih semangat dan meningkatkan kinerja karena bagaimana pun

  Volume 1, September 2015 http://repository.stimi-bjm.ac.id/

  4

  18

  36.36

  12

  54.54

  7

  31.82

  18.18 3 c

  15

  2

  9.1 4 d

  8

  36.36 5 e

  14

  63.64 Jumlah 22 100 22 100 22 100 22 100 22 100 22 100 Sumber : Data Diolah, 2014

  68.18

  81.82 2 b

  tujuan mereka bekerja adalah memperoleh kompensasi yang layak dan tepat waktu.

  2 % 3 % 4 % 5 % 6 % 1 a

  Variabel bebas kedua yaitu lingkungan kerja (X2) yang ada pada PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto Banjarmasin), berdasarkan hasil data yang diperoleh atas 22 responden, tanggapan responden terhadap pernyataan hubungan yang baik antara karyawan dengan pimpinan membantu anda dalam bekerja, diketahui sebanyak

  7 responden (31.82%), menyatakan sangat setuju. Sebanyak 15 responden (68.18%) menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut. Tanggapan responden terhadap pernyataan hubungan yang baik antara sesama karyawan membantu anda dalam bekerja, diketahui bahwa responden menyatakan sangat setuju sebanyak 14 responden (63.64%), dan sebanyak 8 responden (36.36%) menyatakan setuju Tanggapan responden terhadap pernyataan perusahaan haruslah memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri bagi karyawannya yang ingin maju dan berprestasi, diketahui bahwa responden menyatakan sangat setuju sebanyak 8 responden (36.36%), setuju sebanyak 12 responden (54.54%), dan cukup setuju sebanyak 2 responden (9.1%). Tanggapan responden terhadap pernyataan fasilitas ruang kerja dan peralatan yang disediakan perusahaan cukup lengkap dan memadai, diketahui bahwa responden menyatakan setuju sebanyak 14 responden (63.64%), cukup setuju sebanyak 8 responden (36.36%). Tanggapan responden terhadap pernyataan hubungan kerja sesama karyawan yang kurang harmonis mengakibatkan hasil kerja tidak maksimal, dapat diketahui bahwa responden menyatakan sangat setuju sebanyak 15 responden (68.18%), setuju sebanyak 7 responden (31.82%) terhadap pernyataan tersebut.Tanggapan responden terhadap pernyataan ruangan tempat anda bekerja dengan udara yang panas membuat anda merasa tidak nyaman sehingga anda tidak bisa menghasilkan pekerjaan sesuai dengan standar perusahaan, dapat diketahui bahwa responden menyatakan sangat setuju sebanyak 18 responden (81.82%), sebanyak 4 responden (18.18%), menyatakan setuju.

  

Tabel .2

  Kesimpulan Hasil Tabel Jawaban Responden Mengenai Varibel Lingkungan Kerja (X2)

  N o Jawaban

  Responden Pertanyaan 1 %

  7

  18

  31.82

  14

  63.64

  8

  36.36

  15

  68.18

  Berdasarkan pada tabel hasil rekapitulasi angket diatas, maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja pada PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto Banjarmasin) belum cukup baik perlu adanya pembenahan dan penataan yang lebih baik lagi kedepannya, baik dalam hal fasilitas ruang kerja dan tersedianya peralatan penunjang yang lengkap dan memadai, hubungan baik dengan pimpinan dan sesama karyawan agar terciptanya lingkungan kerja yang baik, nyaman dan tenang.

  Volume 1, September 2015 http://repository.stimi-bjm.ac.id/

  9.1

  63.63

  8

  36.36 3 c

  3

  13.63

  14

  63.64

  2

  6

  59.09

  27.27

  3

  13.64 4 d

  7

  31.82

  12

  54.54 5 e Jumlah 22 100 22 100 22 100 22 100 22 100 22 100

  Sumber : Data Diolah, 2014 Berdasarkan pada tabel hasil rekapitulasi angket diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan pada PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto Banjarmasin) belum cukup baik dikarenakan masih ada karyawan yang belum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat serta tepat waktu padahal banyak karyawan yang cukup mampu bekerja sesuai prosedur dan jadwal serta untuk disiplin waktu kerja, karyawan belum bisa tepat waktu dalam melakukan absensi jam masuk dan pulang kerja perlu adanya pengawasan dan evaluasi dalam hal disiplin masuk kerja pada diri masing-masing karyawan, dan adanya penanganan khusus guna meningkatkan prestasi kerja agar lebih baik lagi kedepannya.

  14

  13

  Variabel terikat yaitu kinerja karyawan (Y) yang ada pada PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto Banjarmasin), berdasarkan hasil data yang diperoleh atas 22 responden dapat dilihat pada uraian hasil rekapitulasi angket tanggapan responden terhadap pernyataan mampu bekerja sesuai dengan prosedur dan jadwal, diketahui bahwa responden menyatakan sangat setuju sebanyak 5 responden (22.73%), setuju sebanyak 14 responden (63.64%), dan cukup sebanyak 3 responden (13.63%) .Tanggapan responden terhadap pernyataan mampu menyelesaikan setiap pekerjaan dengan cepat dan tepat waktu serta dapat mempertanggungjawabkan, diketahui bahwa responden menyatakan sangat setuju sebanyak 7 responden (31.82%), setuju sebanyak 14 responden (63.64%), dan cukup setuju sebanyak 1 responden (4.54%)

  1

  .tanggapan responden terhadap pernyataan selalu mentaati peraturan jam masuk tepat waktu dan jam pulang setiap hari, diketahui bahwa responden menyatakan sangat setuju sebanyak 8 responden (36.36%), setuju sebanyak 12 responden (54.54%) dan cukup setuju sebanyak 2 responden (9.10%) , tanggapan responden terhadap pernyataan sering terlambat masuk kerja dan tetap melakukan absensi, dapat diketahui bahwa responden menyatakan sangat setuju sebanyak 9 responden (40.91%), setuju sebanyak 13 responden (59.09%).

  Tanggapan responden terhadap pernyataan mampu bekerja sama dengan semua karyawan, dapat diketahui bahwa responden menyatakan sangat setuju sebanyak 2 responden (9.10%), setuju 14 responden (63.63%) dan cukup setuju sebanyak 6 responden (27.27%).Tanggapan responden terhadap pernyataan mampu bekerja sama dalam team atau kelompok, dapat diketahui bahwa responden menyatakan sangat setuju sebanyak 11 responden (50%), setuju sebanyak 8 responden (36.36%) dan cukup setuju sebanyak 3 responden (13.64%).

  Tabel. 3

  Kesimpulan Hasil Tabel Jawaban Responden Mengenai Variabel Kinerja (Y) No Jawaban

  Responden Pertanyaan 1 %

  2 % 3 % 4 % 5 % 6 % 1 a

  5

  22.73

  4.54

  63.64

  8

  36.36

  9

  40.91

  2

  9.1

  11

  50 2 b

  14

  Pada dasarnya semua pemberian kompensasi secara langsung ataupun tidak langsung diberikan berdasarkan oleh tingkat kinerja dan keahlian para pekerja. Oleh karena itu, motivasi dan pengendalian diri sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi tenaga kerja terutama dalam manajemen sebuah perusahaan yang bersangkutan. Dengan memberikan suatu rangsangan berupa kompensasi baik berupa gaji/upah, insentif serta tunjangan-tunjangan yang baik dan sesuai baik dalam segi jumlah dan tepat waktu kompensasi diberikan serta fasilitas akan membuat para karyawan lebih antusias

  Volume 1, September 2015 http://repository.stimi-bjm.ac.id/

  dan loyal pada perusahaan. Pengaruh yang lebih dominan antara kompensasi dan lingkungan kerja pada PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto Banjarmasin), tampak terlihat dimana kompensasi sangat mendominasi, karena hal ini menyangkut kebutuhan pokok karyawan.

  Dimsum Putri Resto Banjarmasin harus dapat menyusun kompensasi yang tepat dan sesuai yang berdampak baik pada stabilitas penghasilan bagi karyawan sehingga akan mengurangi peningkatan dalam hal sering keluar masuk karyawan, dalam hal ini jika dikelola dengan baik, kompensasi akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan dan memperoleh, memelihara, dan menjaga karyawan dengan baik. Sebaliknya, tanpa kompensasi yang cukup baik, karyawan yang ada sangatlah mungkin untuk berhenti bekerja padahal untuk mencari karyawan yang sesuai dan sama keahliannya tidaklah mudah.Perusahaan dalam hal ini PT Putri Pandan Sari juga tentu harusnya menerapkan dan mematuhi Peraturan Pemerintah dan Undang-Undang Ketenagakerjaan No, 13 Tahun 2003 tentang Upah Minimum berdasarkan Wilayah Provinsi/Kabupaten Kota .

  Dalam hal ini adanya hubungan sosial yang baik antara karyawan dan pimpinan, serta hubungan antar karyawan dengan karyawan yang cukup harmonis merupakan kunci terbinanya team kerja yang solid serta handal dan penyediaan fasilitas- fasilitas dalam bekerja yang lumayan lengkap baik itu peralatan yang menunjang dan memudahkan serta memberikan kecepatan dalam hasil pekerjaan maupun tercipta lingkungan kerja yang baik, nyaman dan tenang. Ditambah perusahaan juga memberikan kesempatan untuk para pekerja/karyawan yang ingin mengembangkan diri agar bisa maju dan berprestasi.

  Kinerja karyawan pada PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto Banjarmasin) belum cukup baik dikarenakan masih ada karyawan yang kurang disiplin kerja dalam hal absensi sering terlambat serta tidak mampu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat serta tepat waktu padahal banyak karyawan yang cukup mampu bekerja sesuai prosedur dan jadwal, nampak jelas adanya pengaruh pemberian kompensasi yang kurang baik terhadap semangat kerja karyawan.

  Kinerja karyawan sebenarnya bisa ditingkatkan untuk hasil kinerja yang maksimal bila ada perbaikan kompensasi yang sesuai serta kebijakan dari manajemen untuk membentuk divisi yang mengatur, mengawasi dan mengevaluasi karyawan perusahaan dan hasil kerja karyawan.Sampai saat ini kinerja karyawan, tergantung pada masing-masing individu karyawan tersebut, hanya berdasarkan kesadaran dan rasa tanggung jawab karyawan yang bersangkutan.

  Dalam hal ini penilaian prestasi kerja adalah proses mengevaluasi atau menilai prestasi karyawan. Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka. Penilaian prestasi ini berguna untuk : 1.

  Perbaikan prestasi kerja 2. Penyesuaian kompensasi 3. Keputusan penempatan 4. Kebutuhan pelatihan dan pengembangan 5. Perencanaan dan pengembangan karir 6. Penyimpangan proses staffing 7. Kesempatan kerja yang adil 8.

  Tantangan eksternal Jam kerja pada perusahaan PT Putri

  Pandan Sari (Dimsum Putri Resto Banjarmasin) yaitu berupa jam kerja delapan jam per shift (bergiliran) pagi sampai sore dan sore sampai malam/tutup dikarenakan operasional Dimsum Putri Resto Banjarmasin buka dari jam delapan pagi sampai tutup jam 12 malam, dimana disini sangat diperlukan loyalitas, disiplin dan semangat tinggi dari karyawan. Untuk membangkitkan semangat kerja karyawan serta tercapainya tujuan perusahaan maka perusahaan perlu melakukan perbaikan manajemen dari sektor penyesuaian kompensasi serta menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan memadai.

  Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa : a.

  Pemberian kompensasi pada PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto Banjarmasin) masih sangat kurang baik karena hanya tunjangan operasional saja yang diberikan cukup memadai sesuai tugas dan jabatan karyawan namun untuk indikator

  • –indikator kompensasi

  Volume 1, September 2015 http://repository.stimi-bjm.ac.id/

  Manajemen Sumber Daya Manusia , Penerbit CV. Andi Offset,

  g.

  Untuk bisa meningkatkan kinerja karyawan, maka hendaknya tingkat kinerja karyawan diadakan pemantauan.

  4. DAFTAR PUSTAKA

  Alex S. Nitisemito,2000, Manajemen

  Personalia dan Manajemen Sumber Daya , Ed. 3, Penerbit :

  Ghalia Indonesia, Jakarta. Gomes, Cardoso Faustino, 2003,

  Yogyakarta. Malayu S.P. Hasibuan, 2006, Manajemen

  f.

  Sumber Daya Manusia , Ed. Revisi, Penerbit: Bumi Aksara, Jakarta.

  Mangkunegara, Anwar Prabu, 2000,

  Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan dan Industri,

  Ed. Penerbit : PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.2005,

  Perencanaan dan pengembangan SDM, Penerbit : PT. Refika

  Aditama, Bandung. Martoyo Susilo, 2002, Manajemen

  Penetapan uraian tugas (job description) pada masing-masing karyawan benar- benar diberlakukan, agar tidak mengakibatkan saling lempar tanggung jawab dan menyalahkan satu sama lain. Ini bertujuan untuk melindungi karyawan yang benar-benar melakukan pekerjaan mengikuti sistem prosedur yang berlaku.

  Fasilitas-fasilitas yang mendukung dalam melaksanakan suatu pekerjaan harus lebih diperhatikan bersama-sama agar selalu nyaman secara fisik maupun psikologi.

  lainnya seperti gaji serta tunjangan hari raya dan tunjangan kesehatan masih kurang baik, tidak sesuai serta belum memadai bahkan tidak diberikan sama sekali oleh perusahaan. Sementara itu, gaji pokok dan tunjangan tetap yang diberikan oleh PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto Banjarmasin) kepada karyawannya belum standar UMR (Upah Minimum Regional) yang berlaku sesuai Peraturan Pemerintah dan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Bahkan sistem pembayarannya gaji tidak tepat waktu, kadang sering mengalami keterlambatan. Yang berdampak adanya tingkat keluar masuknya karyawan begitu tinggi dan hasil kerja karyawan kurang maksimal serta karyawan menjadi tidak tentram dalam bekerja.

  Adapun saran yang dapat penulis kemukakan adalah sebagai berikut : a.

  b.

  Lingkungan kerja pada PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto Banjarmasin) belum cukup baik dikarenakan fasilitas ruang kerja dan peralatan penunjang yang belum memadai, hubungan dengan pimpinan dan sesama karyawan harus lebih terjalin dengan harmonis agar terciptanya lingkungan kerja yang baik, nyaman dan tenang serta tidak terjadinya kecemburuan sosial karyawan yang dapat merugikan perusahaan.

  c.

  Kinerja karyawan pada PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto Banjarmasin) belum cukup baik dikarenakan masih ada karyawan yang belum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat serta tepat waktu padahal banyak karyawan yang cukup mampu bekerja sesuai prosedur dan jadwal. Nampak jelas adanya pengaruh pengelolaan kompensasi yang kurang baik terhadap semangat kerja karyawan serta banyak karyawan kurang disiplin waktu dalam hal absensi sering terlambat masuk kerja.

  d.

  Lemahnya manajemen perusahaan membuat kinerja karyawan kurang maksimal.

  Perusahaan perlu memberikan tunjangan- tunjangan yang layak dan memadai sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku kepada karyawan agar semangat kerja meningkat.

  e.

  b.

  Perusahaan perlu menyesuaikan gaji pokok karyawan sesuai dengan aturan dan ketentuan pemerintah yang berlaku yaitu sesuai dengan UMR (Upah Minimum Regional) agar karyawan menjadi tentram.

  c.

  Perusahaan harusnya memberikan gaji tepat waktu dan tidak mengalami keterlambatan.

  d.

  Tersedianya kesempatan untuk mengembangkan diri bagi karyawan merupakan hal yang baik untuk tetap dipertahankan.

  Sumber Daya Manusia , Penerbit

  http://repository.stimi-bjm.ac.id/ Volume 1, September 2015

  : BPFE, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Rivai Veithzal, 2009, Manajemen Sumber

  Daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik , Penerbit :

  Raja Grafindo Persada, Jakarta. Soedamaryanti, 2001, Sumber Daya

  Manusia dan Produktivitas Kerja , Penerbit :Bandar Maju, Bandung.

  Suryadi Perwiro Sentoso, 2001, Model

  Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia, Asia dan Timur Jauh, Penerbit : Bumi Aksara, Jakarta.

  Tambahan Keputusan Walikota Banjarmasin Nomor 1269 Tahun 2008 tentang ijin usaha Kepariwisataan Perhotelan , Restoran, Rumah makan, Tempat makan dan jasa boga dengan badan hukum / badan usaha PT.

  Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 1999 pasal 1 ayat 1 mengenai Upah Minimum. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 89 ayat (1) mengenai Upah Minimum.