ANALISIS PENGARUH KONSELING INDIVIDU DENGAN PENDEKATAN CLIENT CENTERED TERHADAP RASA PERCAYA DIRI PESERTA DIDIK KELAS X SMK BINA LATIH KARYA (SMK-BLK) BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

  

ANALISIS PENGARUH KONSELING INDIVIDU DENGAN PENDEKATAN

CLIENT CENTERED TERHADAP RASA PERCAYA DIRI PESERTA DIDIK

KELAS X SMK BINA LATIH KARYA (SMK-BLK) BANDAR LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

  

Skripsi

  Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Bimbingan dan Konseling

  

Oleh

KRISTIANI

NPM : 1311080137

Jurusan : Bimbingan dan Konseling Islam

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

1439 H / 2017 M

  

ANALISIS PENGARUH KONSELING INDIVIDU DENGAN PENDEKATAN

CLIENT CENTERED TERHADAP RASA PERCAYA DIRI PESERTA DIDIK

KELAS X SMK BINA LATIH KARYA (SMK-BLK) BANDAR LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

  

Skripsi

  Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Bimbingan dan Konseling

  

Oleh

KRISTIANI

NPM : 1311080137

Jurusan : Bimbingan dan Konseling

  Pembimbing I : Dra. Uswatun Hasanah, M.Pd.I Pembimbing II : Busmayaril, S.Ag, M.Ed

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

1439 H / 2017 M

  

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH KONSELING INDIVIDU DENGAN PENDEKATAN

CLIENT CENTERED TERHADAP RASA PERCAYA DIRI PESERTA DIDIK

KELAS X SMK BINA LATIH KARYA (SMK-BLK) BANDAR LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

  

Oleh

KRISTIANI

  Percaya diri merupakan hal yang sangat penting didalam diri individu. Dengan adanya rasa percaya diri individu dapat terlihat lebih optimis, penuh dengan rasa percaya diri, dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu, juga terhadap kegagalan yang dialaminya. Sedangkan seseorang yang tidak mempunyai rasa percaya diri akan mengakibatkan seseorang selalu berfikir yang irasional, seperti halnya merasa semua orang disekitarnya tidak menghargai, selalu merasa serba disalahkan, dan selalu berdiam diri tanpa mau berinteraksi dengan orang lain. Dengan menggunkan pendekatan client centered efektif digunakan untuk mengatasi permasalahan yang berhubungan dengan percaya diri, pengungkapan diri atau ketegasan diri. Dengan melihat latar belakang masalah tersebut rumusan masalah yang diajukan oleh peneliti “Apakah analisis konseling individu dengan pendekatan

  

client centered dapat berpengaruh terhadap rasa percaya diri peserta didik kelas X

  SMK Bina Latih Karya (SMK-BLK) Bandar Lampung ”?.

  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah analisis konseling individu dengan pendekatan client centered dapat bepengaruh terhadap rasa percaya diri peserta didik kelas X SMK Bina Latih Karya (SMK-BLK) Bandar Lampung. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu analisis data yang menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu) serta menggambarkan apa adanya mengenai obyek yang sedang diteliti. Alat pengumpulan data menggunakan observasi, interview, dokumentasi, dan angket percaya diri sedangkan dalam pengelolahan data analisis data langkah yang digunakan yaitu reduksi data yaitu proses pemilihan data dan penyederhanaan data, display data yaitu penyajian data secara utuh dan verifikasi data yaitu proses penarik kesimpulan.

  Dengan menggunakan metode tersebut dapat disimpulkan analisis konseling individu dengan pendekatan client centered berpengaruh terhadap rasa percaya diri peserta didik kelas X SMK Bina Latih Karya (SMK-BLK) Bandar Lampung dengan tahap-tahap diagnosis, prognosis, pendekatan client centered dan treatmant terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kepercayaan diri peserta didik.

  Kata kunci: Konseling individu, client centered, dan percaya diri.

  

MOTTO

         

  Artinya: “ Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman

  .” (QS. Ali Imran: 139)

  1

1 Departemen Agama RI,

  Al Qur’an dan Terjemah (Bandung: Pt Sygma Examedia

  

PERSEMBAHAN

  Dengan menyebut nama Allah SWT, saya ucapkan banyak terima kasih, skripsi ini saya persembahkan skripsi ini kepada:

  1. Kedua orang tua saya yang tercinta, untuk Bapak Kadarsyah dan Alm. Ibu Wani dan Ibu Eliana yang telah menyayangi, mengasihi, dan mendidik, serta senantiasa selalu mendoa’kan penulis untuk meraih kesuksesan.

  2. Kakak-kakakku, ayuk, dan adek yang penulis cintai dan sayangi, Agus Salim, Kharisma, Meni Surgiati, Wanda Sawitri serta kakak-kakak ipar Junaidi, Siti Nur Azizah, Helta yang selalu menemani, membimbing, dan memberikan semangat dalam kondisi senang maupun susah serta mendoakan penulis setiap waktunya.

  3. Keponakan tersayang Agel Novendra, Rasehlia Muziza, Azka Aqila, Qaila Lupitha, Kurnia Ramdani yang selalu memberikan kebahagian dan kecerian kepada penulis.

  4. Kekasihku tersayang Dani Winanda Aziz yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.

RIWAYAT HIDUP

  Penulis lahir pada tanggal 24 Pebruari 1994 di Desa Sungai-sidang, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Mesuji. Penulis adalah anak ke 4 dari 5 bersaudara dari Bapak Kadar Syah, dan Alm. Ibu Wani. Penulis menempuh pendidikan formal: SD Negeri 01 Panggung Rejo dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2005; SMP Al- Huda Panggung Jaya dari tahun 2006 sampai dengan 2008; kemudian penulis melanjutkan ke pondok pesantren AL-

  Mujtma’ AL- Islami Karang Anyar dari tahun 2009 sampai dengan 2012; kemudian pada tahun 2012 penulis melaksanakan tugas pengabdian selama 1 tahun.

  Pada tahun 2013 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (Mandiri) Iain Raden Intan Lampung tahun ajaran 2013/2014.

  Selama kuliah penulis mengikuti beberapa kegiatan kemahasiswaan baik intra kampus maupun ekstra kampus seperti UKM Al-ITTIHAD, UKM FORMASI, IMBQ LAMPUNG.

KATA PENGANTAR

  Segala puji Rabb semesta Alam yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Analisis Pengaruh Konseling Individu Dengan Pendekatan Client Centered Terhadap Rasa Percaya Diri Peserta Didik Kelas X SMK Bina Latih Karya (Smk-Blk) Bandar Lampung Tahun

  Pelajaran 2017/2018 ”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita baginda Nabi Muhamad SAW, yang selalu dinantikan syafaatnya di yaumul akhir.

  Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  Penyelesaian skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

  1. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

  2. Andi Thahir, M.A.,Ed.D, selaku ketua jurusan Bimbingan Konseling Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

  3. Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd, selaku sekertaris jurusan Bimbingan Konseling Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung..

  4. Dra. Uswatun Hasanah, M.Pd.I, selaku Pembimbing I pada penulisan skripsi ini yang memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis sehingga penulis ini dapat terselesaikan dengan baik.

  5. Busmayaril, S.Ag, M.Ed, selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan motivasi, bantuan, bimbingan dan arahan kepada penulis selama ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  6. Defriyanto, SIQ., M.Ed yang memberikan motivasi dan berbagi inspirasi kepada penulis.

  7. Bapak dan Ibu dosen Bimbingan Konseling Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Terimakash atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan selama ini.

  8. Seluruh staf karyawan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung khususnya jurusan Bimbingan Konseling, terima kasih atas ketulusan dan kesediaannya membantu peneliti dalam menyelesaikan syarat- syarat admitrasi.

  9. Bapak dan Ibu sekolah SMK BLK Bandar Lampung. terima kasih atas bantuan dan kesediaannya membantu penulis dalam mengadakan penelitian.

  10. Pamanku Dr.Kh. Bukhori Abdul Shomad, MA, dan Budimansyah M.Kom.I terimakasih telah banyak membantu baik motivasi dan materi sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

  11. Sahabatku Nurma Kusnita, Erlita Paradila, Sinar Juliana, Niken Adila yang

  12. Sahabat-sahabatku seperjuangan Rabbani Generation yang selalu memberikan motivasi, senyuman dan kebahagian sehingga menjadi inspirasi dalam penulisan skripsi ini.

  13. Sahabat-sahabatku seperjuangan di Bimbingan Konseling angkatan 2013 tanpa terkecuali. Terima kasih atas doa dan bantuannya, senyum canda tawa kalian sehingga kita bisa menyelesaikan semua perjuangan ini dengan penuh persaudaraan.

14. Almamaterku tercinta

  Semoga Allah SWT membalas amal kebajikan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk para penuntut ilmu. Aamiin.

  Bandar Lampung, Juli 2017 KRISTIANI 1311080137

  DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

ABSTRAK ......................................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii

PENGESAHAN ................................................................................................ iv

MOTTO .............................................................................................................. v

PERSEMBAHAN ............................................................................................. vi

RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 10 C. Batasan Masalah ................................................................................. 11 D. Rumusan Masalah............................................................................... 11 E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 11 F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 11 BAB II LANDASAN TEORI A. Konseling Individu

  1. Pengertian Konseling Individu ...................................................... 13

  2. Tujuan Konseling Individu ............................................................ 14 3.

  Keterampilan Konseling Individu .................................................. 15

  4. Proses Konseling Individu ............................................................. 19

  B.

  Pendekatan Client Centered 1.

  Pengertian Client Centered ............................................................ 20 2. Pandangan Client Centered Terhadap Manusia ............................. 22 3. Ciri-ciri Pendekatan Client Centered ............................................. 22 4. Peran dan Fungsi Terapis dalam Penerapan Cliend Centered ....... 22 5. Tujuan Pendekatan Client Centered .............................................. 25 6. Langkah-langkah Penerapan Client Centered ............................... 25 7. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Client Centered .............. 26 8. Teknik-teknik Pendekatan Client Centered ................................... 27 C.

  Percaya Diri 1.

  Pengertian Percaya Diri ................................................................. 28 2. Ciri-ciri Individu yang Memiliki Percaya Diri .............................. 30 3. Ciri-ciri Individu yang Tidak Memiliki Percaya Diri .................... 33 4. Faktor Penyebab Rendah Percaya Diri .......................................... 38 5. Kiat Merajut Percaya Diri .............................................................. 40 D.

  Pelitian Terdahulu yang Relevan ........................................................ 42 E. Kerangka Fikir .................................................................................... 43 F. Hipotesis ....................................................................................... 44

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian .................................................................... 45 B. Definisi Operasional ........................................................................... 46 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi .......................................................................................... 47 2. Sampel .......................................................................................... 47 D. Metode Pengumpulan Data 1. Observasi ...................................................................................... 47 2. Interview ........................................................................................ 48 3. Angket (Kusioner) ......................................................................... 49 4. Dokumentasi .................................................................................. 50 E. Metode Analisis Data ........................................................................ 50 1. Reduksi data .................................................................................. 51 2. Display data ................................................................................... 52

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah 1. Sejarah singkat SMK BLK Bandar Lampung ............................... 53 2. Visi Misi sekolah ........................................................................... 54 3. Lokasi sekolah ............................................................................... 54 B. Hasil Penelitian 1. Persiapan Penelitian ....................................................................... 55 2. Gambaran Hasil Pra Pelaksanaan pendekatan Client Centered ..... 55 3. Hasil Pelaksanaan Kegiatan pendekatan Client Centered ............. 56 4. Deskripsi Konseling Client Centered ............................................ 61 C. Pembahasan ........................................................................................ 64 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ......................................................................................... 74 B. Saran ...... ............................................................................................ 74 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Tabel Halaman 1.

  Keadaan Peserta Didik yang Rendah Rasa Percaya Diri SMK BLK Bandar Lampung ................................................................................ 7 2. Definisi Operasional .......................................................................... 46 3. Keadaan Peseta Didik Memiliki Kepercayaan Diri .......................... 56 4. Jadwal pelaksaan kegiatan penelitian ................................................ 57 5. Keadaan Peserta Didik Sesudah Pelaksanaan Sesi Konseling .......... 64

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar Halaman 1.

  Kerangka Berfikir Pendekatan Client Centered dalam Meningkatkan Rasa Percaya ............................................................................................... 43

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1.

  Skala percaya diri ....................................................................................... 80 2. Data Sebelum dan Sesudah Sesi Konseling ................................................ 92 3. Satuan Layanan ........................................................................................... 94 4. Kartu Konsultasi.......................................................................................... 103 5. Jadwal Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 106 6. Kerangka Percakapan Peserta Didik ........................................................... 107 7. Kerangka Wawancara ................................................................................ 120 8. Dokumentasi ............................................................................................... 121 9. Surat Persetujuan ......................................................................................... 138 10.

  Surat Keterangan Pra penelitian .................................................................. 139 11. Surat Keterangan Penelitian ....................................................................... 140 12. Surat Balasan Penelitian ............................................................................. 141

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepercayaan diri merupakan aspek kepribadian manusia yang berfungsi

  penting untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. Tanpa adanya kepercayaan diri maka banyak masalah akan timbul pada manusia. Dengan adanya rasa percaya diri maka seseorang akan mudah bergaul, menghadapi orang yang lebih tua, lebih pandai maupun kaya, mereka tidak malu maupun canggung. Mereka akan berani menampakkan dirinya secara apa adanya, tanpa menonjol-nonjolkan kelebihan serta menutup nutupi kekurangan. Ini disebabkan orang-orang yang percaya diri telah benar-benar memahami dan mempercayai kondisi dirinya, sehingga dapat menerima

  1 keadaan dirinya apa adanya.

  Individu menampilkan dirinya kepada pihak luar, terutama kepada individu lain melalui aktivitas atau perilakunya. Perilaku atau aktivitas disini bukan dalam artian sempit, melainkan dalam artian perilaku luar yang berkenaan dengan aktivitas jasmaniah, atau psikomotor.

  Salah satu ciri yang esensial dari individu adalah bahwa ia selalu melakukan aktivitas atau berprilakunya. Aktivitas individu merupakan manifestasi dari kehidupannya, baik sebagai individu bahkan sebagai mahluk sosial. Setiap individu dalam melakukan aktiviasnya tidak pernah terlepas dari interaksi dengan lingkungannya, baik lingkungan keluarga, maupun lingkungan masyarakat.

  Secara garis besar ada dua aspek kecenderungan individu berinteraksi dengan lingkungannya, yaitu (1) individu menerima lingkungan, dan (2) individu menolak lingkungan. Sesuatu yang datang dari lingkungan mungkin bisa saja diterima oleh individu sebagai hal yang menyenangkan atau bahkan hal yang sangat tidak menyenangkan. Seperti hal nya anak yang tidak percaya diri, dia merasa bahwa apa yang dia lakukan selalu salah dan merasa tidak pernah dihargai oleh teman-temannya baik dilingkungan sekolah maupun lingkungan sekitarnya. Dari lingkungan keluarga anak yang tidak percaya diri merasa bahwa dia dirumah tidak diberi kasih sayang dan perhatian dari orang tua nya dan selalu merasa dibeda-bedakan dari saudara- saudaranya. Lingkungan keluarga sangat berperan besar dalam perkembangan anak untuk mendapatkan perhatian dan rasa kasih sayang yang penuh. Anak yang tidak percaya diri merasa bahwa tidak mempunyai kemampuan yang berarti untuk dirinya

  2 sendiri.

  Mengenai sikap atau prilaku yang harus di tunjukan kepada orang lain beberapa ayat yang mengindikasikan percaya diri seperti Surat Fusshilat ayat 30 sebagai berikut:

2 Sarlito W. Sarwono, Pengantar Psikologi Umum (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), cetakan ke3,

  

            

      

  Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah"

  ” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan

  3 (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu ”.

  Ayat di atas dapat dikategorikan dengan ayat yang berbicara tentang persoalan rasa percaya diri kerena berkaitan dengan sifat dan sikap seorang mukmin dan memiliki keyakinan yang kuat. Dari ayat di atas nampak bahwa orang yang percaya diri dalam Al- qur’an disebut sebagai orang yang tidak takut dan sedih serta mengalami kegelisahan adalah orang-orang yang beriman dan orang-orang yang istiqomah. Banyak hal lain yang menggambarkan tentang keistimewaan kedudukan manusia di muka bumi dan bahkan tentang keistimewaan umat Islam, yang menurut penulis merupakan ayat yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan rasa percaya diri.

  Individu dengan sikap rasa percaya diri terlihat lebih optimis, penuh dengan rasa percaya diri, dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu, juga terhadap kegagalan yang di alaminya. Orang yang memiliki rasa percaya diri akan mampu menghargai dirinya dan melihat hal-hal yang positif yang dapat dilakukan demi keberhasilan dimasa yang akan mendatang.

  Pandangan dan sikap negatif terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki mengakibatkan ia memandang seluruh tugasnya sebagai suatu yang sulit di selesaikan. Pandangan dan sikap individu terhadap dirinya inilah yang dikenal dengan sikap percaya diri. Rasa percaya diri merupakan pandangan menyeluruh individu tentang totalitas dari diri sendiri mengenai karakteristik kepribadian, nilai-nilai kehidupan, prinsip kehidupan, moralitas, kelemahan dan segala yang terbentuk dari segala pengalaman dan interaksinya dengan orang lain.

  Rasa percaya diri penting artinya karena individu dapat memandang diri dan dunianya, mempengaruhi tidak hanya idividu berprilaku, tetapi juga tingkat kepuasan

  4

  yang diperoleh dalam hidupnya. Setiap individu pasti memiliki sikap rasa percaya diri, tetapi mereka tidak mengerti apakah sikap rasa percaya diri yang dimiliki itu negatif atau positif peserta didik yang memiliki konsep diri yang positif ia akan memiliki dorongan mandiri lebih baik, ia dapat mengenal serta memahami dirinya sendiri sehingga dapat berprilaku efektif dalam berbagai situasi.

  Tanda-tanda orang yang sehat pribadi psikisnya adalah antara lain: 1. Kepercayaan yang mendalam kepada dirinya dan orang lain.

  2. Tidak malu-malu dan ragu-ragu, tetapi berani.

  3. Inisiatifnya berkembang dan tidak selalu merasa dirinya bersalah atau berdosa.

  4. Tidak menderita rasa harga diri kurang, tetapi ia mempunyai semangat kerja.

  5. Bersikap jujur terhadap dirinya.

  6. Mampu berdedikasi.

  7. Senang bertukar pendapat dan fikiran dengan sesama.

  5 8.

  Berani memimpin dan bertanggung jawab. 4 5 Tim Wes fix, Percaya Diri Itu “Dipraktekin” (Jakarta: PT. Grasindo, 2015), h. 3 Agus Sujanto, Halem Lubis, Taufik Hadi, Psikologi Kepribadian (Jakarta: Bumi Aksara,

  Sedangkan perasaan tidak percaya diri tidak akan timbul dengan sendirinya, akan tetapi ada faktor-faktor yang mempengaruhinya yakni faktor internal dan faktor ekternal. Faktor internal itu sendiri faktor yang berasal dari dalam dirinya sendiri seperti cacat fisik, kelemahan menguasai bidang studi, sulit berkomunikasi dan lain- lain. Sedangkan faktor ekternal itu sendiri faktor yang berasal dari luar seperti keadaan ekonomi keluarga, orang tua yang bercerai dan lain-lain. Kelemahan yang dimiliki oleh seseorang baik berasal dari dalam maupun dari luar dapat memicu

  6 timbulnya rasa tidak percaya diri.

  Sikap tidak percaya diri ini apabila didiamkan secara terus-menerus akan mengakibatkan seseorang selalu berfikir yang irasional, seperti halnya merasa semua orang disekitarnya tidak menghargai, selalu merasa serba disalahkan, dan selalu berdiam diri tanpa mau berinteraksi dengan orang lain. Anak yang tidak percaya diri biasanya memiliki sipat dan perilaku seperti tidak mau mencoba hal yang baru, merasa tidak diinginkan dalam lingkungan sekitarnya, emosi terlihat kaku, mudah mengalami frustasi hingga terkadang mengesampingkan potensi bakat yang dimilikinya. Allah berfirman dalam Surat Ali Imran ayat 139 sebagai berikut:

           

  Artinya: “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati,

  padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu

  7 orang-orang yang beriman 6 .”

  Ibid,

  h. 5 Sedangkan Ciri-ciri atau karakteristik anak yang mempunyai percaya diri rendah dan mudah dijumpai di lingkungan sekolah antara lain:

1. Takut menghadapi ulangan 2.

  Minder 3. Tidak berani bertanya dan menyatakan pendapat 4. Grogi saat tampil dikelas 5. Timbulnya rasa malu yang berlebihan 6. Tumbuhnya sikap pengecut 7. Sering mencontek saat menghadapi tes 8. Mudah cemas dalam menghadapi berbagai situasi 9. Salah tingkah dalam menghadapi lawan jenis 10.

8 Rasa percaya diri rendah kadang kala muncul secara tiba-tiba pada seseorang

  Tawuran dan main keroyok.

  ketika melakukan sesuatu sehingga orang tersebut tidak mampu menunjukan atau mengeluarkan kemampuan sesungguhnya secara optimal. Rasa percaya diri peserta didik yang rendah jika dibiarkan akan menghambat aktualisasi dalam kehidupannya, terutama dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangannya dan juga akan menimbulkan masalah lain yang lebih kompleks.

  Berkaitan dengan kepercayaan diri bahwa di SMK Bina Latih Karya Bandar Lampung pada tanggal 23 februari 2017 masih terdapat peserta didik yang memiliki renda rasa percaya diri hal tersebut diperoleh informasi berdasarkan wawancara pada saat survey pra penelitian dengan guru bimbingan konseling dan wali kelas X sehingga diperoleh data tentang keadaan peserta didik yang memiliki rendah rasa percaya diri dengan berbagai permasalahan sebagai berikut:

  Tabel 1 Keadaan Peserta Didik yang Rendah Rasa Percaya Diri

  Bersikap minder 3 003-02TL1-17 L

  berfokus pada konseling individu, yang mana dalam konseling individu ini pemberian bantuan diberikan secara perseorangan dengan cara langsung. Dalam hal ini diharapkan peserta didik tersebut mampu untuk mengenali dirinya sendiri dengan 9 Suci Martini, Windarsih, Guru Bimbingan Konseling dan Wali Kelas X SMK BLK Bandar

  Hal diatas menunjukan bahwa peserta didik yang mengalami rendah rasa percaya diri sebagaimana pernyataan ini: “peserta didik menunjukan gejala rendah rasa percaya diri, hal tersebut dapat dilihat dari indikasi malu-malu dalam melakukan sesuatu, malu bertanya dan berpendapat ketika ada materi yang belum dimengerti, grogi pada saat tampil didepan kelas, pesimis terhadap kemampuan yang dimiliki, merasa takut/khawatir ketika diminta untuk melakukan Sesuatu dan tidak berani mengungkapkan ide-ide.

  Malu-malu dalam melakukan sesuatu Sumber: Dokumentasi SMK BLK Bandar Lampung

  2. Tidak berani mengungkapkan ide-ide 3.

  Merasa takut/khawatir ketika diminta untuk melakukan sesuatu

  th 1.

  15

  2. Gugup pada saat tampil didepan 3.

  SMK BLK Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2017/2018 No Kode Klien Identitas Permasalahan yang dialami

  Pesimis terhadap kemampuan yang dimilikinya

  th 1.

  16

  3. Grogi pada saat tampil didepan kelas 2 002-02TL1-17 P

  Malu-malu dalam melakukan sesuatu 2. Malu bertanya ketika ada materi yang tidak dimengerti

  th 1.

  17

  L/P Usia 1 001-02TL1-17 L

9 Sedangkan untuk konseling yang telah dilaksanakan disekolah ini hanya

  cara mengoptimalkan kemampuan yang ada. Maka peserta didik diajarkan untuk dapat mandiri dan pemberian motivasi pada peserta didik namun tidak berhasil.

  Demi masa depan anak, orang tua dan guru harus menempatkan masalah kepercayaan diri anak menjadi hal yang prioritas. Orang tua dan guru harus membangun rasa percaya diri anak, baik anak normal atau tidak memiliki hambatan,

  10

  maupun anak yang memiliki kekurangan fisik mental dan psikis. Untuk mewujudkannya, salah satu langkah pertama dan utama yang harus dilakukan orang tua dan guru ialah dengan memahami dan meyakini bahwa setiap anak memiliki

  11

  kelebihan dan kekurangannya. Tentu saja kelebihan yang ada pada anak harus dikembangkan dan dimanfaatkan agar menjadi produktif dan berguna bagi orang lain.

  Telah dijelaskan di dalam Al qur’an Surat At Tiin ayat 4 yang berbunyi:

        

  Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang

  12 sebaik-baiknya “.

  Dengan adanya masalah di atas, Sehingga peneliti akan mencoba untuk memberikan konseling individu dengan menggunakan pendekatan client centered kepada peserta didik karena dengan pendekatan ini maka peneliti bertujuan untuk menjadikan peserta didik dapat mengenal dirinya, sebagaimana sifat peserta didik yang tidak sesuai untuk membangun kemampuan yang bermanfaat dan dapat 10 11 Leni Fitriani, Merajut Pede (Jakarta: Intimedia Ciptanusantara, 2011), h. 2 Riandi Darwis, PEDE Percaya Diri Saja (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 11 merubah perilaku yang tidak sesuai dengan harapan, dengan menggunakan pendekatan client centered yang sesuai dengan masalah yang dialami konseli, diharapkan dapat memaksimalkan proses konseling yang nantinya dapat berdampak positif bagi konseli untuk merubah sifat-sifat yang tidak sesuai sebagaimana mestinya.

  Client centered memandang manusia secara positif; manusia memiliki suatu

  kecenderungan ke arah menjadi berfungsi penuh. Sedangkan dalam konteks hubungan konseling, klien mengalami perasaan-perasaan yang sebelumnya diingkari, sehingga dengan menggunakan pendekatan client centered klien dapat mengaktualkan potensi positif sehingga dapat bergerak ke arah meningkatkan kesadaran, sehingga dengan spontanitas kepercayaan pada diri sendiri muncul dan

  13 keterarahan dalam suatu perilaku yang positif.

  Tujuan umum dari pendekatan clien centered ialah menjadi lebih terbuka kepada pengalaman, mempercayai organismenya sendiri, mengembangkan evaluasi internal, kesediaan untuk menjadi suatu proses, dan dengan cara-cara yang lain bergerak menuju taraf-taraf yang lebih tinggi dari aktualisasi diri.

  Dalam hal ini penulis melakukan beberapa pendekatan wawancara dengan peserta didik dan melihat latar belakang masalah di atas, bagaimana cara menangani peserta didik yang renda rasa percaya diri, maka dengan pendekatan client centered adalah pendekatan yang sesuai dalam pemberian bantuan kepada klien. Karena dalam hal tersebut menitik beratkan hubungan pribadi klien dan terapis, sikap-sikap terapis 13 Gerald Correy, Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterafi (Bandung: Refika Aditama lebih penting dari pada tekhnik-tekhnik, pengetahuan atau teori. Jika terapis menunjukan dan mengkomunikasikan kepada kliennya bahwa terapis ialah (1) keselarasan atau kesejatian, (2) perhatian positif tak bersyarat, dan (3) pengertian

  14 empatik yang akurat.

  Sehingga client centered efektif digunakan untuk mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan rasa percaya diri, pengungkapan diri atau ketegasan diri.

  Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis berminat mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Konseling Individu Dengan Pendekatan Client

  

Centered Terhadap Rasa Percaya Diri Peserta Didik Kelas X SMK Bina Latih Karya

  (SMK- BLK) Bandar Lampung” B.

   Identifikasi Masalah

  Berdasarkan uraian peneliti pada latar belakang masalah di atas, dapat di idetifikasi beberapa masalah antara lain:

  1. Rendahnya kepercayaan diri peserta didik dalam proses belajar mengajar sehingga menggangu perkembangan peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya.

  2. Terdapat peserta didik dengan permasalahan rendah rasa percaya diri sehingga mempengaruhi dalam pergaulan atau sosialnya.

  3. Ketidak berhasilan penggunaan konseling di sekolah dalam menangani permasalahan terhadap rasa percaya diri.

  C. Batasan Masalah

  Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka peneliti membatasi masalah agar permasalahan yang dibahas tidak meluas. Permasalahan yang dibahas peneliti hanya pada analisis pengaruh konseling individu dengan pendekatan client centered terhadap rasa percaya diri peserta didik di kelas X SMK Bina Latih Karya (SMK- BLK) Bandar Lampung.

  D. Rumusan Masalah

  Mengacu pada permasalahan tersebut maka untuk memudahkan kajian penelitian ini peneliti merumuskan masalah secara spesifik, yakni: “Apakah analisis konseling individu dengan pendekatan client centered dapat berpengaruh terhadap rasa percaya diri peserta didik kelas X SMK Bina Latih Karya (SMK- BLK) Bandar Lampung”?.

  E. Tujuan Penelitian

  Untuk mengetahui apakah analisis konseling individu dengan pendekatan

  

client centered dapat berpengaruh terhadap rasa percaya diri peserta didik kelas X

SMK Bina Latih Karya (SMK-BLK) Bandar Lampung.

  F. Manfaat Penelitian 1.

  Manfaat teoritis Bagi pengembangan ilmu pengetahuan dapat digunakan masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang konseling dengan menggunakan pendekatan client centered terhadap rasa percaya diri peserta didik

2. Manfaat praktis a.

  Bagi sekolah, Dengan mengetahui kesalahan berperilaku yang dihadapi peserta didik, maka diharapkan sekolah dapat menciptakan interaksi antar lingkung sekolah yang baik agar tercipta perilaku peserta didik yang baik.

  b.

  Bagi guru atau calon konselor, sebagai tugas profesionalisme seorang konselor dengan menggunakan pendekatan client centered dalam membantu dan pembimbingan peserta didik dengan persoalan rasa percaya diri.

  c.

  Bagi peserta didik, dengan mengetahui kesalahan didalam berperilakunya, diharapkan peserta didik mendapatkan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhannya dan mendapatkan pemahaman diri tentang perilakunya.

BAB II LANDASAN TEORI A. Konseling Individu 1. Pengertian konseling individu Konseling individual, yaitu pelayanan bimbingan dan konseling yang

  memungkinkan peserta didik (klien/konseli) mendapatkan pelayanan langsung tatap muka (secara perorangan) dengan guru pembimbing (konselor) dalam

  1 rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi yang dideritanya.

  Menurut Prayitno dan Erman Amti konseling perorangan adalah sebagai pelayanan khusus dalam hubungan langsung tatap muka antara konselor dan klien dalam hubungan itu masalah klien dicermati dan diupayakan

  2 pengentasannya, sedapat-dapatnya dengan klien sendiri.

  Konseling individual dimaknai sebagai suatu bantuan dari pembimbing kepada terbimbing (individu) agar dapat mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi dalam mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi

  3 dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik.

  1 Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E Nila Kusumawati, Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah (jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 62 2 Prayitno dan Erman Amati, Dasar-Dasar Bimbingan & Konseling (Jakarta: Rineka Cipta,

  2009), h. 288 3 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi) (Jakarta:

  Berdasarkan pendapat di atas dapat diperjelas bahwa konseling individu adalah bantuan yang diberikan seorang konselor kepada konseli secara face to

  

face, karna adanya aspek-aspek yang harus dibina oleh seorang konselor, salah

  satunya adalah aspek pribadi. Melalui konseling individu, klien akan memahami kondisi dirinya sendiri maupun lingkungannya. Permasalahan yang dialami, kekuatan dan kelemahan dirinya, serta kemungkinan upaya untuk mengatasi masalahnya.

2. Tujuan konseling individu

  Tujuan layanan konseling individu adalah agar klien memahami kondisi dirinya sendiri, lingkungannya, permasalahan yang dialami, kekuatan dan kelemahan dirinya sehingga klien mampu mengatasinya. Dengan kata lain, konseling individu bertujuan untuk mengentaskan masalah yang dialami klien.

  Secara lebih khusus, konseling individu adalah merujuk kepada fungsi- fungsi bimbingan konseling adalah sebagai berikut: a.

  Merujuk kepada fungsi pemahaman, maka tujuan layanan konseling adalah agar klien memahami seluk-beluk yang dialami secara mendalam dan komprehensif, positif, dan dinamis.

  b.

  Merujuk pada fungsi pengentasan, maka bertujuan untuk mengentaskan klien dari masalah yang dihadapinya.

  c.

  Dilihat dari fungsi pengembangan dan pemeliharaan, yakni bertujuan untuk mengembangkan potensi-potensi individu dan memelihara unsur-unsur positif yang ada pada diri klien.

3. Keterampilan konseling individu

  Beberapa teknik dasar yang biasanya di gunakan dalam konseling individual antara lain: a.

  Attending (perhatian/menghampiri konseli) Attending adalah keterampilan atau teknik yang digunakan konselor untuk memusatkan perhatian kepada klien agar klien merasa dihargai dan terbina suasana yang kondusif sehingga klien bebas mengekspresikan atau mengungkapkan tentang apa saja yang ada dalam fikiran, perasaan maupun tingkah lakunya. Contohnya posisi badan termasuk gerak isyarat dan ekspresi muka serta kontak mata.

  b.

  Opening (pembukaan) Opening adalah keterampilan atau teknik untuk membuka atau memulai komunikasi dan hubungan konseling. Hal ini dapat berupa menyambut kehadiran klien dan membicarakan topik netral dan sebagainya.

  c.

  Empati merupakan suatu cara untuk menyatakan perasaan konselor terhadap permasalahan konseli, konselor seperti merasakan terhadap apa yang di rasakan konseli.

  d.

  Rertatement (pengulangan) Restatement adalah teknik yang digunakan konselor untuk mengulang atau menyatakan kembali pernyataan klien (sebagian atau seluruhnya) yang dianggap penting. e.

  Refleksi adalah teknik yang digunakan konselor untuk memantulkan perasaan atau sikap yang terkandung dibalik pernyataan konseli.

  f.

  Clafication (klarifikasi) Clafication adalah teknik yang digunakan untuk mengungkapkan kembali isi pernyataan klien dengan menggunakan kata-kata baru dan segar. Contohnya pada intinya, pada dasarnya.

  g.

  Paraphrasing merupakan teknik konselor dalam menangkap pesan yang tersirat di balik pembicaraan konseli.

  h.

  Eksplorasi adalah suatu teknik atau cara bagi konselor dalam menggali permasahan konseli secara lebih mendalam. i.

  Konfrontasi (pertentangan) Konfrontasi keterampilan atau teknik yang digunakan oleh konselor untuk menunjukan adanya kesenjangan, diskrepansi atau inkronguensi dalam diri klien kemudian konselor mengumpan balik kepada klien. j.

  Interprestasi (penafsiran) Interprestasi adalah keterampilan atau teknik yang digunakan oleh konselor dimana atau karena tingkah laku klien ditafsirkan atau diduga dan dimengerti dengan dikomunikasikan pada klien. Selain itu didalam interprestasi konselor menggali dari makna yang terdapat dibelakang kata-kata klien atau tindakan yang telah diceritakan klien bertujuan membantu klien lebih memahami diri sendiri bila mana klien bersedia mempertimbangkan dengan pikiran terbuka. k.

  Pertanyaan terbuka (Openened Question) Pertanyaan terbuka yaitu teknik untuk memancing klien agar mau berbicara mengungkapkan perasaan, pengalaman dan pemikirannya dapat digunakakan teknik pertanyaan terbuka (opened question). Pertanyaan yang diajukan sebaiknya tidak menggunakann kata tanya mengapa atau apa sebabnya.

  Pertanyaan semacam ini akan menyulitkan klien, jika dia tidak tahu alasan atau sebab-sebabnya. Oleh karenanya, lebih baik gunakan kata tanya apakah, bagaimana, adakah, dapatkah. l.

  Pertanyaan tertutup (Closed Question) Dalam Konseling tidak selamanya harus menggunakan pertanyaan terbuka, dalam hal-hal tertentu dapat pula digunakan pertanyaan tertutup, yang harus dijawab dengan kata ya atau tidak atau dengan kata-kata singkat. Tujuan pertanyaan tertutup untuk: (1) mengumpulkan informasi; (2) menjernihkan atau memperjelas sesuatu; dan (3) menghentikan pembicaraan Klien yang melantur atau menyimpang jauh. m.

  Leading (Pengarahan) Keterampilan konselor untuk mengarahkan pembicaraan klien dari satu hal ke hal yang lain secara langsung dan dengan menggunakan kalimat tanya. n.

  Fokus Seorang konselor yang efektif harus mampu membuat fokus melalui perhatiannya yang terseleksi terhadap pembicaraan dengan klien. Fokus membantu klien untuk memusatkan perhatian pada pokok pembicaraan. Ada beberapa fokus yang dapat dilakukan seorang konselor yaitu: 1)

  Fokus pada diri klien 2)

  Fokus pada orang lain 3)

  Fokus pada tofik

Dokumen yang terkait

PENERAPAN KONSELING INDIVIDU PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMK NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 3 147

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PERCAYA DIRI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 28 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 79

PENGARUH KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING TERHADAP PERCAYA DIRI PESERTA DIDIK KELAS VIII B DI MTs MUHAMMADIYAH SUKARAME BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 0 14

BAB II LANDASAN TEORI - PENGARUH KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING TERHADAP PERCAYA DIRI PESERTA DIDIK KELAS VIII B DI MTs MUHAMMADIYAH SUKARAME BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 0 32

EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOUR THERAPY DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP KARTIKA II-2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 - Raden Intan Repository

0 0 153

PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING DALAM MENINGKATKAN PERCAYA DIRI PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 0 99

HUBUNGAN ANTARA PERCAYA DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VII MTs AL-HIKMAH BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 2 123

LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 31 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 - Raden Intan Repository

0 1 108

PENGARUH ASSERTIVENESS TRAINING TERHADAP KONSEP DIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK N 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Raden Intan Repository

0 0 95

PENERAPAN TEKNIK MODELING UNTUK MENGURANGI KEJENUHAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMK BINA LATIH KARYA (SMK-BLK) BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 1 99