PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMANFAATAN MULTIMEDIA BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI DI SMA SWADHIPA KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN - Raden Intan Repository
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMANFAATAN MULTIMEDIA BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI DI SMA SWADHIPA KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi
Syarat-syarat Guna Penyusunan Skripsi Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
OLEH FIDIA ELOK WULANDARI NPM : 1311010311
Jurusan : Pendidikan Agama Islam FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1438 H / 2017 M PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMANFAATAN MULTIMEDIA BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI DI SMA SWADHIPA KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi
Syarat-syarat Guna Penyusunan Skripsi Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
OLEH
FIDIA ELOK WULANDARI
NPM : 1311010311 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Pembimbing I : Dr. Syamsuri Ali, M. Ag.
Pembimbing II : Dr. H. Deden Makbuloh, M. Ag.
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1438 H / 2017 M
ABSTRAK PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMANFAATAN MULTIMEDIA BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI DI SMA SWADHIPA KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Oleh
FIDIA ELOK WULANDARI Guru Pendidikan Agama Islam memiliki peran yang strategis dalam pemanfaatan multi media berbasis komputer dalam proses belajar mengajar sehingga peserta didik untuk lebih cepat memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Oleh karenanya sudah menjadi keharusan dan kebutuhan bagi guru dan lembaga pendidikan untuk menjadikan multimedia sebagai solusi dalam meningkatkan penguasan peserta didik terhadap materi pelajaran. Rumusan masalah yang diajukan adala h “Bagaimana peran guru Pendidikan Agama Islam dalam pemanfaatan multimedia berbasis komputer untuk meningkatkan penguasaan materi di SMA Swadhipa Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan”?. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peran guru Pendidikan Agama Islam dalam pemanfaatan multimedia berbasis komputer untuk meningkatkan penguasaan materi di SMA Swadhipa Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.
Sumber data primer dalam penelitian ini yaitu guru Pendidikan Agama Islam kelas XI SMA Swadhipa Natar Lampung Selatan Lampung Selatan berjumlah 1 orang. Sumber data skunder dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas XI SMA Swadhipa Natar Lampung Selatan Lampung Selatan berjumlah 20 orang . Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan analisa kualitatif deskriptif yaitu analisis data yang menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu) serta menggambarkan apa adanya mengenai perilaku obyek yang sedang diteliti. Alat pengumpul data yang penulis gunakan yaitu metode observasi, interview, dan dokumentasi. Adapun metode yang dipergunakan dalam analisa data adalah reduksi data yaitu upaya memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal yang penting, data display yaitu penyajian data dan verifikasi data.
Kesimpulan penelitian bahwa peran guru Pendidikan Agama Islam dalam pemanfaatan multimedia berbasis komputer untuk meningkatkan penguasaan materi di SMA Swadhipa Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan adalah dilakukan dengan melalui beberapa tahap yaitu pertama tahap persiapan yaitu pemilihan materi, menyiapkan peralatan yang yang dibutuhkan seperti CD yang berkaitan, laptop, layar, pogram power point dan lain-lain. Tahap kedua pelaksanaan atau tahap inti yaitu guru mengoperasikan program yang berkaitan dengan materi, kemudian peserta didik diharuskan untuk memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru. Tahap ketiga tindak lanjut yaitu memberikan tes ataupun tugas kepada peserta didik untuk mengetahui seberapa jauh penguasaan materi pelajaran yang telah disampaikan.
Kata kunci : Peran guru Pendidikan Agama Islam, pemanfaatan multimedia
MOTTO
َوٱ ُهَلّل ۡيَش َنىُمَلّۡعَت اَل ۡمُكِتَٰهَمُّأ ِنىُطُب ۢهِمّ مُكَجَرۡخَأ ٔ ُمُكَل َلَعَجَو ا ٱ َعۡمَسّلَوٱ َرَٰصۡبَأۡل َوٱ ۡفَأۡل َةَدِٔ َنوُرُكۡشَت ۡمُكَلَّعَل ٨٧
Artinya : “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur “. (QS. An Nahl : 78)1
1 Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahnya, (Jakarta: Yayasan Penerjemah Al
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis sampaikan kehadirat Allah SWT atas rahmat
dan karunia
- –Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan seperti apa yang diharapkan.
Skripsi ini disusun untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat
- –syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari adanya bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis merasa perlu menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi
- –tingginya kepada yang terhormat : 1.
Dr. H. Chairul Anwar, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung.
2. Dr. Imam Syafei, M. Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agam Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung.
3. Dr. Syamsuri Ali, M. Ag. selaku Pembimbing I dan Dr. Deden Makbuloh, M. Ag. selaku Pembimbing II dalam penyusunan Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan pengarahannya.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Intan Lampung.
5. Kepala Perpustakaan IAIN Raden Intan Lampung serta seluruh staf yang telah
6. Kepala SMA Swadhipa Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, guru serta staf yang telah memberikan bantuan hingga terselesainya skripsi ini.
7. Rekan–rekan yang telah memberi bantuan baik petunjuk atau berupa saran–saran, sehingga penulis senantiasa mendapat informasi yang sangat berharga.
Semoga amal baik Bapak, Ibu dan rekan
- –rekan semua akan diterima oleh Allah SWT dan akan mendapatkan balasan yang sesuai dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan bagi semua pihak yang membutuhkan.
Bandar Lampung, Juli 2017 Penulis
FIDIA ELOK WULANDARI
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................... ii PERSETUJUAN ......................................................................................... iiiPENGESAHAN ............................................................................................ iv MOTTO........................................................................................................ v PERSEMBAHAN ......................................................................................... vi RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................. viii DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
x DAFTAR TABEL ........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN A. Penjelasan Judul ................................................................. 1 B. Alasan Memilih Judul ......................................................... 3 C. Latar Belakang Masalah ...................................................... 4 D.
14 Identifikasi dan Batasan Masalah ........................................
E.
Rumusan Masalah................................................................ 15 F.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian ....................................... 16
BAB II LANDASAN TEORI Peran Guru Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Peran ........................................................... 18 2.
19 Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam .................
3.
21 Syarat Guru Pendidikan Agama Islam ........................
4.
23 Tugas dan Peranan Guru Pendidikan Agama Islam ... Multimedia Berbasis Komputer 1. Pengertian Multimedia Berbasis Komputer ................ 28 2.
30 Macam-macam dan Jenis Multimedia .........................
3.
34 Karakteristik Multimedia ............................................
4. Manfaat dan Fungsi Multimedia dalam Pembelajaran ............................................................................. 35 5. Langkah-langkah dalam Penerapan Multimedia ........ 38 Penguasan Materi Pelajaran 1. Pengertian Penguasan Materi Pelajaran ...................... 41 2.
42 Karakteristik Penguasan Materi Pelajaran ..................
3.
44 Prinsip-prinsip Penguasan Materi Pelajaran ...............
Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pemanfatan Multimedia Berbais Komputer Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi .............................................................
60 3. Struktur Organisasi ......................................................
76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .......................................................................... 79 B. Saran-saran ..........................................................................
65 C. Analisis Data .........................................................................
Pembahasan ........................................................................
64 B.
64 6. Keadaan Sarana dan Prasarana ...................................
62 4. Keadaan Guru ............................................................... 62 5. Keadaan Peserta Didik .................................................
59 2. Visi dan Misi ..................................................................
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ........................................ 49 B.
Lokasi Penelitian ................................................................
Sejarah Berdirinya ........................................................
Profil SMA Swadhipa Natar Lampung Selatan 1.
57 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A.
53 E. Teknik Analisis Data ............................................................ 56 F.
Keabsahan Data ...................................................................
Alat Pengumpul Data ...........................................................
51 D.
50 C.
Sumber Data .......................................................................
79 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Kisi-kisi Observasi
Lampiran 2 : Kerangka Interview dengan Guru PAI
Lampiran 3 : Kerangka Interview Kepala Sekolah
Lampiran 4 :
Kearngka Dokumentasi
Lampiran 5 : Daftar Responden Lampiran 6 : Kartu Kosultasi Lampiran 7 : Surat Pengantar Riset Lampiran 8 : Surat Keterangan Riset
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1 Penguasaan Materi pada Standar Kompetensi Memahami12 Ketentuan Hukum Islam tentang Pengurusan Jenazah Peserta Didik Kelas XI SMA Swadhipa Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.............................................................................. Tabel 2 Periodesasi Kepemimpinan SMA Swadhipa Kecamatan Natar
59 Kabupaten Lampung Selatan............................................................ Tabel 3 Keadaan Guru SMA Swadhipa Kecamatan Natar Kabupaten
62 Lampung Selatan.............................................................................. Tabel 4 Keadaan Peserta Didik SMA Swadhipa Kecamatan Natar
63 Kabupaten Lampung Selatan............................................................ Tabel 5 Keadaan Sarana dan Prasarana SMA Swadhipa Kecamatan
64 Natar Kabupaten Lampung Selatan............................................................
BAB I
PENDAHULUAN A. Penjelasan Judul Sebelum penulis menguraikan skripsi ini lebih lanjut, terlebih dahulu akan dijelaska n pengertian judul skripsi “Peran Guru Pendidikan Agama Islamdalam Pemanfaatan Multimedia Berbasis Komputer untuk Meningkatkan
Penguasaan Materi di SMA Swadhipa Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Selatan”. Adapun penjelasan istilah-istilah judul tersebut adalah : 1.
Peran
Peran adalah "bagian dari upaya yang harus dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan agar sesuai dengan apa yang diharapkan atau
2 diinginkan".
Peran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah upaya yang dilakukan oleh seorang yang memiliki profesi sebagai pengajar atau pendidik khusus pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam secara terus menerus dan berkesinambungan melalui multimedia berbasis komputer dalam meningkatkan penguasaan materi pelajaran. 2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), h. 601.
2. Guru Pendidikan Agama Islam Guru adalah "seorang yang telah mengkhususkan diri untuk melakukan kegiatan untuk menyampaikan ajaran-ajaran agama Islam kepada seorang, kelompok
3
atau kelas". Adapun guru Pendidikan Agama Islam adalah seorang yang memiliki profesi sebagai pengajar atau pendidik khusus pada mata pelajaran agama Islam.
Berdasarkan uraian di atas dapat diperjelas bahwa upaya guru Pendidikan Agama Islam adalah upaya yang dilakukan oleh seorang yang memiliki profesi sebagai pengajar atau pendidik khusus pada mata pelajaran agama Islam secara terus menerus dan berkesinambungan dalam membiasakan pengamalan ibadah shalat.
3. Multimedia Multimedia adalah “penggunaan satu atau lebih tipe medium pada saat yang bersamaan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Kegiatan pengajaran menggunakan soft ware prestasi merupakan salah satu contoh kegunaan multi media yang sederhana. Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda misalkan teks, audio, grafik, animasi dan video untuk menyampaikan
4 informasi”.
4. Penguasaan materi
3 4 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, Cet. VII, 2003), h. 16.
Efistek, Menyulap Komputer Anda Menjadi Komputer Multimedia, (Bandung: Yrama Pengusaan yaitu “proses, cara, perbuatan menguasai atau menguasakan. Pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan (pengetahuan, kepandaian, dan
5 sebagainya) bahasa anak didik perlu di tingkatkan”.
Meningkatkan penguasaan materi yang dimaksud adalah pemahaman peserta didik terhadap materi tertentu pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan membandingkan pemahaman para peserta didik miliki sebelum menggunakan media pengajaran yang berupa komputer dan LCD dengan hanya menggunakan metode ceramah saja.
5. SMA Swadhipa Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan
SMA Swadhipa Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan adalah suatu lembaga pendidikan formal pada jenjang sekolah menengah atas yang berada dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Perpustakaan Kabupaten Lampung Selaatan yang dalam hal ini menjadi objek lokasi penelitian.
Berdasar uraian di atas dapat diperjelas bahwa yang dimaksud dengan skripsi ini suatu penelitian untuk mengungkap dan membahas secara lebih dalam dan menukik mengenai peran guru Pendidikan Agama Islam dalam pemanfaatan multimedia berbasis komputer untuk meningkatkan penguasaan materi di SMA Swadhipa Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.
5
B. Alasan Memilih Judul
Adapun yang melatarbelakangi penulis membahas judul skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Peran guru Pendidikan Agama Islam dalam pemanfaatan multi media berbasis komputer memiliki psosisi yang penting dan strategis dalam proses belajar mengajar, salah satunya adalah dapat membantu peserta didik untuk lebih cepat memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Oleh karenanya sudah menjadi keharusan dan kebutuhan bagi guru dan lembaga pendidikan untuk menjadikan multimedia sebagai solusi dalam meningkatkan penguasan peserta didik terhadap materi pelajaran.
2. Penguasaan materi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Swadhipa
Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan masih perlu ditingkatkan, kondisi ini menuntut semua komponen sekolah khususnya guru Pendidikan Agama Islam untuk melakukan berbagai upaya agar peserta didik memiliki kemampuan yang tinggi dalam penguasan materi pelajaran sehingga materi yang disampaikan dapat terserap dengan baik.
C.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah
“usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
6
masyarakat, bangsa dan negara Mengingat pendidikan selalu berkenan
”.dengan upaya pembangunan manusia maka keberhasilan pendidikan sangat
tergantung kepada unsur manusianya. Sedangkan unsur manusia yang paling
menentukan berhasilnya pendidikan adalah pelaksana pendidikan yaitu guru,
yang di dalam kegiatan pendidikan dan latihan biasa disebut direktur. Gurulah
ujung tombak pendidikan, sebab guru secara langsung berupaya
mempengaruhi, membina, mengembangkan kemampuan siswa, agar menjadi
7 manusia yang cerdas, terampil dan bermoral tinggi. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami, jika pendidikan
memiliki peran yang sangat penting, karena itulah pendidikan memiliki
beberapa faktor yang terdapat di dalamnya. Adapun faktor-faktor tersebut
adalah : 1. Faktor peserta didik Faktor peserta didik adalah merupakan faktor pendidikan yang paling penting, karena tanpa adanya anak didik, maka pendidikan tentu tidak akan8 berlangsung. Peserta didik merupakan suatu komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
2. Faktor pendidik Pendidik adalah salah satu faktor pendidikan yang sangat penting, karena pendidik itulah yang akan bertanggung jawab dalam pembentukan pribadi peserta didik. Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai 6 Tim Redaksi, Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Sinar Grafika, 2004, h. 7. 7 Yoto dan Saiful Rahman, Manajemen Pembelajaran Modern, (Malang: Yunizar Group, 2002), h. 81. 8 Achmad Patoni, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Bina Ilmu, 2004), h.
usaha manusia untuk membina kebribadiannya sesuai dengan nilai-nilai
9 didalam masyarakat dan kebudayaan.
3. Faktor tujuan pendidikan Tujuan pendidikan pada umumnya adalah suatu faktor yang sangat penting didalam pendidikan, karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak dituju pendidikan.
4. Faktor alat pendidikan Alat pendidikan disini adalah segala sesuatu yang digunakan dalam usaha untuk mencapai tujuan pendidikan.
5. Faktor lingkungan Lingkungan adalah mempunyai peranan yang penting terhadap behasil tidaknya pendidikan. Karena perkembangan jiwa pesarta didik itu sangat
10 dipengaruhi oleh keadaan lingkunganya. Dalam mencapai tujuan pendidikan diperlukan cara yang tepat agar
tujuan tersebut segera tercapai. Dan cara yang tepat untuk saat ini adalah
dengan memberikan sebuah pengajaran. Untuk mengetahui dan memahami
sebuah pengajaran, dapat kita mulai dari memahami pengertiannya.
pengajaran adalah suatu kegiatan yang menyangkut pembinaan anak mengenai
segi kognitif dan psikomotor semata-mata, yaitu supaya anak lebih banyak
pengetahuannya, lebih cakap berfikir kritis, sistematis, dan objektif, serta
terampil dalam mengerjakan sesuatu, misalnya trampil menulis, membaca, lari
cepat, loncat tinggi, berenang, membuat pesawat, radio dan sebagainya. Tujuan
11 pengajaran lebih mudah ditentukan daripada tujuan pendidikan. Berdasarkan uraian di atas dapat diperjelas bahwa pengajaran adalah
bagian dari pendidikan meskipun pengajaran tidak sama dengan pendidikan,
9 Tim dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-dasar Kependidikan, (Surabaya: Usaha nasional, 2001), edisi revie kelima, h. 2 10 11 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 7.
akan tetapi pengajaran terdapat dalam pendidikan dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan. Pengajaran dapat diberikan oleh seorang pengajar kepada
mereka yang diajar di manapun dan kapanpun, termasuk di sekolah. Yang
lebih sering kita sebut dengan belajar di sekolah dan guru yang merupakan
sosok pengajar sedangkan siswa ataupun murid sebagai yang diajar. Dikarenakan pengajaran adalah merupakan alat untuk mencapai tujuanpendidikan dan lebih sering diidentikkan dengan sekolah, maka kita akan
melihat keberhasilan pendidikan dari kaca mata pengajaran di sekolah. Sebagai
tanda dari keberhasilan pendidikan pada umumnya sering diukur melalui
sejauh mana siswa dapat menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru.
Namun dalam operasionalnya keberhasilan pendidikan itu banyak pula
ditentukan oleh pengelola pendidikan itu sendiri di samping dipengaruhi oleh
beberapa faktor pendidikan yang mesti ada dan juga yang terkait di dalamnya,
terutama adalah guru sebagai administrator sekaligus fasilitator dalam proses
belajar mengajar. Oleh karena itu, bagaimana seorang guru menyampaikan isi
atau materi pelajaran agar siswa dapat faham dan mengerti tentunya
merupakan permasalahan yang sangat pokok dan penting. Dalam menyampaikan materi pada umumnya guru lebih banyakmenjelaskan permasalahan dengan metode ceramah, sehingga kebanyakan
siswa cenderung menghafal dari pada memahami persoalan secara benar.
Karena itu sangat diperlukan suatu media untuk meningkatkan pemahaman
mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan
kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Adapun tujuan pengajaran
itu sendiri adalah rumusan kemampuan yang diharapkan dimiliki para siswa
setelah ia menempuh berbagai pengalaman belajarnya (pada akhir
12 pengajaran). Ketika pengajaran dimengerti memiliki peran yang tidak dapat
disepelekan, maka perumusan tujuan adalah hal yang pertama dan utama
untuk dilakukan. Untuk itu proses pengajaran harus direncanakan.
Ketercapaian tujuan dapat dicek atau dikontrol sejauhmana tujuan itu tercapai.
Itu sebabnya, suatu sistem pengajaran selalu mengalami dan mengikuti tiga
tahap, yakni tahap analisis (menentukan dan merumuskan tujuan), tahap
sintesis (perencanaan proses yang akan ditempuh), dan tahap evaluasi
13 (mengetes tahap pertama dan kedua). Mengingat keterbatasan fasilitas maupun metode mengajar serta waktu
dan kesempatan yang dimiliki oleh seorang guru maka perlu ditekankan agar
memiliki keterampilan memilih dan menggunakan sarana serta peralatan yang
relevan dengan tujuan proses belajar mengajar yang akan dicapai.12 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005), h. 12. 13 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta:
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini,
nampaknya telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap
berbagai demensi kehidupan manusia, baik dalam ekonomi, sosial, budaya
maupun pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari
perkembangan iptek tersebut perlu adanya penyesuaian, terutama sekali yang
berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran di sekolah. Salah satu faktor
tersebut adalah media pembelajaran yang perlu dikuasai dan dipelajari guru
atau calon guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran
14
kepada para siswa secara baik berdaya guna dan berhasil guna. . Hal ini sesuai
dengan firman Allah SWT yaitu :
َعۡمَسّل ٱ ُمُكَل َلَعَجَو ا ٔ ۡيَش َنىُمَلّۡعَت اَل ۡمُكِتَٰهَمُّأ ِنىُطُب ۢهِمّ مُكَجَرۡخَأ ُهَلّل َوٱ
٨٧ َنوُرُكۡشَت ۡمُكَلَّعَل َةَدِٔ ۡفَأۡل َوٱ َرَٰصۡبَأۡل َوٱArtinya : “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran,15 penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur “. (QS. An Nahl : 78)
Ayat di atas mengandung tiga unsur pokok yaitu pendengaran,
penglihatan dan hati sebagai jembatan untuk mengetahui sesuatu, oleh sebab
itu, melalui indera pendengaran, siswa dapat mengerti dan mengetahui apa
yang disampaikan gurunya. Dengan penglihatan dapat mengamati siswa secara
langsung, peragaan yang diperlihatkan guru di hadapan siswa dan hati sebagai
14 15 M. Usman Basyiruddin,. Media Pembelajaran. (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 7.Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahnya, (Jakarta: Yayasan Penerjemah Al
pendorong dari semua gerak perbuatan belajar. Oleh karenanya dalam proses
pendidikan sangat diperlukan media agar pesan yang disampaikan dapat
dengan mudah diterima oleh peserta didik. Kata “media” berasal dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti“perantara atau pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana
16
penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Dalam proses belajar
mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena
ketidak jelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan mengahadirkan
media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada
17 anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media pembelajaran sebagai wahana penyalur atau wadah pesan
pembelajaran, mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar
mengajar. Di samping dapat menarik perhatian siswa, media pembelajaran juga
dapat menyampaikan pesan yang mampu mendekati benda sebenarnya
sehingga guru tidak perlu menjelaskan secara rumit tentang sesuatu hal yang
tidak dapat ditampilkan secara langsung atau konkrit. Guru harus memperhatikan faktor media yang memiliki perananpenting dalam pembelajaran agar proses dan hasil pembelajaran dapat efektif
dan efesien, karena pembelajaran merupakan komunikasi antara guru dengan
siswa dalam upaya penyampaian pesan atau informasi. Sehingga agar tidak
16 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
terjadi kesesatan dalam proses komunikasi, perlu digunakan sarana yang
membantu proses komunikasi yang disebut media.Media merupakan suatu alat atau sarana atau perangkat (bisa bahan
atau keadaan) yang berfungsi sebagai perantara atau saluran atau jembatan
dalam kegiatan komunikasi (penyampaian dan penerimaan pesan) antara
18
komunikator (penyampai pesan) dan komunikan (penerima pesan) , sangat
dibutuhkan dalam proses belajar mengajar, apalagi bila materi yang
disampaikan merupakan sesuatu yang masih asing bagi siswa. Karena itu,
sekarang telah banyak media-media pembelajaran yang telah diciptakan untuk
mendukung dan memfasilitasi kegiatan belajar mengajar guru dan siswa baik
secara klasikal, individual atau kelompok. Dari media-media yang paling
sederhana, hingga media-media yang telah menggunakan alat-alat elektronik. Apabila multimedia pembelajaran dipilih, dikembangkan dan digunakansecara tepat dan baik, maka akan memberi manfaat yang sangat besar bagi
para guru dan siswa. Secara umum manfaat yang diperoleh adalah“proses
pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat di
kurangi, kualitas belajar siswa dapat di tingkatkan dan proses belajar mengajar
dapat di lakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat di
17 18 Ibid.
Sihkabuden, Modul Media Pembelajaran, (Malang: Universitas Negeri Malang Fakultas
19
tingkatkan Sehingga dengan pemanfaatan media pembelajaran yang tepat
”. dapat meningkatkan motivasi serta prestasi belajar siswa. Dalam pemanfaatan multimedia berbasis computer, beberapa tahap yang harus dilakukan yaitu sebagai berikut : 1. Persiapan penerapan multimedia berbasis komputer yang mencakup pemilihan materi, perumusan tujuan pembelajaran yang akan dicapai juga strategi yang akan dilakukan 2. Pelaksanaan penerapan multimedia berbasis komputer mencakup tahapan inti yang berkaitan dengan penerapan atau penggunaan multimedia dan mengoperasikan alat-alat yang tergabung dalam multimedia tersebut dalam pembelajaran 3. Tindak lanjut dalam penerapan multimedia berbasis komputer, tahap ini lebih cenderung pada evaluasi, guru melakukan evaluasi dengan memberikan beberapa tes ataupun soal untuk mengetahui seberapa besar tingkat20 pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah diajarkan. Namun dalam kenyataannya selama ini, teknik mengajar kurang
bervariasi, guru hanya menjelaskan tanpa disertai dengan pemanfaatan media
pembelajaran, sehingga minat dan motivasi siswa terhadap pelajaran sangat
kurang. Banyak materi yang telah diajarkan dengan waktu yang relatif lama,
namun peserta didik banyak yang belum paham. Hal ini terjadi karena memang
kurangnya media sebagai faktor alat belajar mengajar yang kurang memadai.
Tentunya kejadian seperti ini harus dihindari dan dicegah apabila proses dalam
pembelajaran ingin terlaksana sesuai dengan tujuannya. Terlebih lagi dalam
pembelajaran agama Islam, khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama
19 Aris Suyanto, Panduan Pengembangan Multimedia Pembelajaran, http://wordpress.com, diakses pada Nopember 2016. 20 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara,
Islam pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), memang sangat
membutuhkan media pembelajaran yang representatif terhadap materi-materi
tersebut.Berdasarkan hasil interview pada saat pra survey terhadap guru Pendidikan Agama Islam di SMA Swadhipa Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan diperoleh keterangan sebagai berikut :
“Berkenaan dengan penyampaian materi pelajaran, saya telah menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan kurikulum yang ada. Adapun yang menjadi persoalan adalah kemampuan peserta didik untuk menyerap dan memahami materi pelajaran yang telah disampaikan memang relatif, ada peserta didik yang penguasaan materinya bagus namun ada juga peserta didik yang penguasaan materinya masih rendah. Sangat beragamnya penguasaan peserta didik dalam menyerap materi pelajaran disebabkan oleh banyak faktor diantaranya keterbasan
21
dalam penggunaan multimedia berbasis komputer ”.
Berdasarkan keterangan tersebut jelas bahwa guru Pendidikan Agama Islam di SMA Swadhipa Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan telah menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan kurikulum yang ada, namun berdasarkan hasil tes pada saat pra survery diperoleh data sebagai sebagaimana tabel dibawah ini :
21 Mahdi, Guru Pendidikan Agama Islam SMA Swadhipa Kecamatan Natar Kabupaten
Tabel 1
Penguasaan Materi pada Standar Kompetensi Memahami Ketentuan Hukum
Islam tentang Pengurusan Jenazah Peserta Didik Kelas XI SMA Swadhipa65 Tidak tuntas
XI-3
70 Tuntas
12 Putra Nurwanto
XI-3
65 Tidak tuntas
13 Imam Syaukani
XI-3
60 Tidak tuntas
14 Untung Suropati
XI-3
60 Tidak tuntas
15 Intan Nurani
XI-3
16 Abdul Wahab
60 Tidak tuntas
XI-4
70 Tuntas
17 Gunawan Yusanto
XI-4
60 Tidak tuntas
18 Susi Karmila
XI-4
70 Tuntas
19 Yahya Romadhon
XI-4
65 Tidak tuntas
20 Wahida Purnama Sari
XI-4
11 Budi Darmawan
XI-2
Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan
5 Aldi Anggara
No Nama Siswa Kelas Nilai Ujian Praktek Keterangan
1 Agus Susanto
XI-1
70 Tuntas
2 Sutyanto Imron
XI-1
65 Tidak tuntas
3 Mutiara Ayu Dewani
XI-1
60 Tidak tuntas
4 Nova Novita
XI-1
75 Tuntas
XI-1
10 Rindi Pangalila
70 Tuntas
6 Meta Puspita
XI-2
70 Tuntas
7 Putri Ayu Lesmana
XI-2
65 Tidak tuntas
8 Zaenal Abidin
XI-2
55 Tidak tuntas
9 Eva Agustina
XI-2
70 Tuntas
60 Tidak tuntas Sumber : Hasil Tes dan Praktek Peserta Didik Kelas XI Tahun 2017
Berdasarkan fakta-fakta di atas menujukan bahwa terdapat kesenjangan atau masalah dimana guru Pendidikan Agama Islam telah menyampaikan dan menjelaskan materi tentang ketentuan hukum Islam tentang pengurusan jenazah, namun masih ada peserta didik yang penguasaan materinya masih
rendah dan nilainya dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70, dimana
yang menjadi indikator kemampuan penguasaan materi adalah apabila peserta
didik memperoleh nilai tes dan praktek di atas KKM. Kondisi inilah yang menarik untuk dikaji dalam penelitian ilmi ah yang berjudul “Peran Multimedia Berbasis Komputer dalam Meningkatkan Penguasaan Materi pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Swadhipa Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan”.D.
Identifikasi dan Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Minimnya sumber daya guru dalam hal penguasaan multimedia berbasis komputer di SMA Swadhipa Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan yang menyebabkan kurangnya pemanfaatan multimedia tersebut dalam proses belajar mengajar.
2. Masih ada peserta didik kelas XI di SMA Swadhipa Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan yang penguasaan materi mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam tergolong rendah, hal ini dapat dilihat dari indikasi masih adanya peserta didik yang hasil tesnya dibawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), kondisi ini mengharuskan adanya perubahan dan peningkatan.
Adapun batasan masalah pada penelitian ini hanya pada peran multimedia berbasis komputer dalam meningkatkan penguasaan materi pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Swadhipa Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.
E.
Rumusan Masalah
Masalah pada hakikatnya adalah "segala bentuk pertanyaan yang sulit
dan perlu dicari jawaban atau segala hambatan, gangguan, halangan, ancaman
serta rintangan dan kesulitan yang perlu disingkirkan atau dihilangkan dengan
22 melakukan langkah konkrit". Pendapat lain menyatakan bahwa masalah adalah "suatu kesulitan yang
menggerakkan manusia untuk memecahkannya, masalah harus dapat
22 Muhammad Ali, Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi, (Jakarta: bumi
dirasakan sebagai suatu rintangan yang mesti dilalui (dengan jalan
23 mengatasinya), apabila kita akan berjalan terus". Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa masalah
merupakan segala bentuk hambatan atau rintangan dan kesulitan yang perlu
disingkirkan dalam proses berlangsungnya suatu kegiatan agar sesuai dengan