Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Temesi - Kecamatan Gianyar - Kabupaten Gemesi.
LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL UNIVERSITAS UDAYANA
PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA : TEMESI
KECAMATAN : GIANYAR KABUPATEN : GIANYAR
OLEH
NAMA MAHASISWA : GIRIDHARI DAS
NIM : 1301305062
FAK/PS : FAKULTAS ILMU BUDAYA /
SASTRA INGGRIS
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS UDAYANA 2016
(2)
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Keluarga dampingan merupakan salah satu program wajib serta merupakan program unggulan dari Universitas Udayana yang harus dilaksanakan oleh peserta KKN Universitas Udayana Periode XIII tahun 2016. Kegiatan ini berdasarkan pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada masyarakat yang diimplementasikan kedalam program KKN dimana program ini dilaksanakan dalam upaya untuk memberikan solusi-solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan yang didampingi oleh masing-masing mahasiswa peserta KKN-RM. Program keluarga dampingan ini juga bertujuan untuk memetakan potensi-potensi yang ada di lingkungan keluarga dampingan yang sekiranya dapat diperbaiki. Dimana masalah-masalah yang ada dalam keluarga dampingan tersebut diketahui dengan melakukan wawancara, diskusi dan pengamatan langsung pada Keluarga Dampingan oleh peserta KKN-RM. Diharapkan solusi yang diberikan oleh peserta KKN-RM setidaknya dapat meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup Keluarga Dampingan. Untuk Desa Temesi terdapat 3 banjar yaitu Banjar Temesi,Banjar Pegesangan dan Banjar Peteluan, masing-masing peserta KKN-RM memiliki 1 KK dampingan dan tersebar di 3 banjar tersebut. Penulis laporan ini (Giridhari Das) mendapat KK dampingan di wilayah Banjar Pegesangan.
Keluarga I Ketut Sutayadnya merupakan KK dampingan dari penulis laporan ini,dan keluarga I Ketut Sutayadnya adalah salah satu keluarga yang tergolong dalam kategori keluarga pra-sejahtera yang berada di Banjar Pegesangan. Data dari keluarga I Ketut Sutayadnya dapat dilihat dalam tabel berikut.
No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1 I Ketut
Sutayadnya Kawin 46 thn
SLTA / Sederajat
Buruh Harian Lepas
Kepala Keluarga
(3)
Keluarga ini dikepalai oleh Bapak I Ketut Sutayadnya beserta istri Ni Ketut Ayunadi yang disertai 3 (tiga) orang anak. Bapak I Ketut Sutayadnya tinggal bersama istri dan anak-anaknya dalam sebuah rumah yang tergolong cukup. Rumah beliau beratapkan genteng, tidak berplafon, serta berlantai semen dan berdinding batako tanpa plester. Rumah beliau terlihat kurang nyaman, karena ruangan yang ditempati untuk tidur dan beraktivitas terlihat masih berantakan dan kurang luas mengingat jumlah anggota keluarga yang lumayan banyak. Dalam lingkungan rumahnya, Beliau tinggal dengan istri dan anak-anaknya dalam satu bangunan dengan ruangan dapur sederhana yang terpisah. Dari ketiga anaknya, anak pertama keluarga ini sudah bekerja di bidang pariwisata dan sudah menikah dengan istri yang tidak tinggal dalam rumah yang sama dengan mertuanya. Kedua anak lainnya masih belum bekerja bahkan anak bungsu mereka masih balita dan sudah mulai mengikuti PAUD di desa.
Untuk keperluan air dan air minum, keluarga I Ketut Sutayadnya sudah memanfaatkan layanan sumber air dari PDAM dengan cara berlangganan. Sedangkan untuk kebutuhan dasar mereka, seperti mandi mereka sudah memiliki kamar mandi sendiri lengkap dengan jamban, serta untuk dapur mereka masih berbentuk sebuah bangunan sederhana bertiang bambu dan beratap seng yang mereka gunakan untuk memasak makanan sehari-hari dengan bahan bakar gas LPG bersubsidi.
2 Ni Ketut
Ayunadi Kawin 41 thn
SLTP / Sederajat Buruh Harian Anggota Keluarga (istri)
3 I Wayan
Sutanaya Kawin 26 thn SMA
Karyawan Pariwisata Anggota Keluarga (anak pertama)
4 I Made Darmayasa
Belum
Kawin 16 thn SMP
Siswa/Pela jar Anggota Keluarga (anak kedua)
5 Komang Bunga Trisna
Belum
Kawin 3 thn
Belum Sekolah Belum Sekolah Anggota Keluarga (anak ketiga)
(4)
Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sang kepala keluarga bekerja sebagai buruh harian yang tidak menentu, beliau juga kadang mengambil dan menerima panggilan untuk bekerja memijat serta mengobati secara niskala atau supernatural. Sedangkan istrinya bekerja sehari hari sebagai pencetak bata tradisional di pabrik bata yang ada di dusun Temesi. Secara langsung penghasilan keduanya sangat tidak stabil dan tergantung pada ketekunan dan keseringan mereka dalam mengambil pekerjaan serta berapa barang yang bisa dihasilkan per-harinya. Ketika kesehatan sedang menurun atau saat cuaca tidak mendukung maka pemasukan mereka dalam satu hari bisa sangat minim atau bahkan tidak ada pemasukan sama sekali.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Bapak I Ketut Sutayadnya termasuk keluarga dengan ekonomi yang pra-sejahtera / kurang mampu. Pekerjaan beliau adalah buruh harian lepas yang menghasilkan Rp 25.000 - Rp 30.000,- perharinya dan anak pertamanya bekerja di luar wilayah Desa Temesi sebagai pelaku / karyawan pariwisata dengan penghasilan yang seadanya. Sedangkan untuk istrinya, Ni Ketut Ayunadi sebagai buruh hanya mampu menghasilkan kurang lebih Rp 50.000,- per harinya. Sehingga pemasukan keluarga ini mencapai sekitar Rp 1.500.000,- per-bulannya.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga a. Kebutuhan sehari-hari
Untuk keperluan makan dalam satu bulan, keluarga Bapak I Ketut Sutayadnya menghabiskan uang sebesar ± Rp. 700.000,- yang digunakan untuk membeli bahan makanan seperti beras yang akan dimasak untuk makan keluarga namun besarnya nominal tersebut sudah termasuk biaya lauk-pauknya.
b. Listrik dan Air
Untuk biaya listrik dan air, keluarga ini membayar biaya Listrik sekitar Rp 35.000 hingga Rp 40.000,-
c. Pendidikan
Di bidang pendidikan, pengeluaran keluarga ini sekitar Rp 20.000,- per hari yang digunakan untuk bekal anaknya serta pengeluaran lain untuk membeli Lembar Kerja Siswa (LKS) serta buku penunjang pembelajaran lainnya yang dibayar dengan metode cicilan. Sehingga pengeluaran di bidang pendidikan bisa mencapai Rp 200.000 hingga Rp 250.000.
(5)
d. Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, dalam keluarga ini terdapat seorang anggotanya yang mengidap penyakit asma dan membutuhkan kontrol ke dokter serta obat-obatan yang harus rutin diminum oleh sang penderita. Jumlah pengeluaran di bidang kesehatan oleh keluarga ini adalah sebesar Rp 250.000,- per bulan
e. Rohani
Seluruh anggota keluarga Bapak I Ketut Sutayadnya beragama Hindu. Pengeluaran dalam bidang rohani lainnya yaitu pada saat ada hari raya agama besar dengan jumlah pengeluarannya yang tidak menentu mulai dari Rp 50.000,- untuk sekali kegiatannya. Selain itu beliau yang berprofesi sebagai seorang balian juga membuat beliau membutuhkan sarana upakara dalam kehidupannya sehari-hari, dalam satu bulan rata-rata keluarga ini mengeluarkan dana sebesar Rp 250.000,- .
(6)
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Bapak I Ketut yang didampingi, maka kami melakukan beberapa kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan kami melakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan keluarga Bapak I Ketut , yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan keluarga – keluarga yang ada di rumah Bapak I Ketut Sutayadnya .
Permasalahan yang terjadi pada keluarga Bapak I Ketut adalah permasalahan:
a. Tidak tetapnya pekerjaan kepala keluarga. b. Keuangan yang masih kurang.
c. Adanya perokok dalam keluarga.
Dari masalah yang diterangkan, permasalahan tersebut dapat digolongkan kedalam kategori permasalahan ekonomi dan kesehatan.
2.2 Masalah Prioritas
Permasalahan prioritas yang dihadapi oleh Bapak I Ketut Sutayadnya diantaranya adalah masalah ekonomi dan kesehatan keluarga.
2.2.1 Tidak tetapnya pekerjaan kepala keluarga
Pendapatan keluarga yang kurang dan pengeluaran yang cukup besar menyebabkan permasalahan perekonomian menjadi permasalahan utama bagi keluarga Bapak I Ketut Sutayadnya. Keluarga ini tidak dapat menyisihkan uangnya untuk ditabung dikarenakan pengeluarannya yang terbilang tidak seimbang dengan pemasukannya. Hal ini dikarenakan karena kebutuhan untuk makan dan membiayai kebutuhan lainnya cukup besar sehingga dapat menghabiskan penghasilan beliau. Salah satu pengeluaran yang cukup besar adalah kebutuhan untuk anaknya yang masih bersekolah.
(7)
2.2.2 Adanya perokok dalam keluarga
Dikarenakan adanya anggota keluarga yang menderita penyakit pernafasan serta masih adanya anggota keluarga yang berusia dini / balita maka adanya perokok di dalam keluarga penulis pandang sebagai sebuah permasalahan awal yang selanjutnya akan menimbulkan masalah-masalah lain yang akan datang kemudian. Selain masalah kesehatan yang ditimbulkan dari kebiasaan ini, masalah ekonomi akan juga timbul dari kebiasaan ini.
(8)
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi, selanjutnya ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah sesuai dengan kemampuan dari Keluarga Dampingan. Adapun program yang dilaksanakan selama mendampingi keluarga Bapak I Ketut Sutayadnya diantaranya program-program berupa alternatif yang merupakan saran saran dan motivasi seperti program tukar pikiran mengenai masalah ekonomi dan pemberian bantuan seperti sarana pendukung persembahyangan dan buku bacaan kerohanian.
3.1.1 Program Tukar Pikiran Mengenai Masalah Ekonomi
Kegiatan ini dipilih guna menyelesaikan masalah perekonomian keluarga dari Bapak I Ketut Sutayadnya. Untuk mengatasi masalah perekonomian keluarga adapun beberapa solusi atau alternatif penyelesaian yang dapat penulis berikan kepada KK Dampingan diantaranya yaitu : 1). Penetapan Skala Prioritas
Penetapan skala prioritas adalah menetapkan atau menentukan keperluan apa saja yang terlebih dahulu harus dipenuhi berdasarkan dana yang tersedia. Walaupun cara ini cukup sederhana tapi cukup efektif dilakukan untuk mengalokasikan dana-dana yang akan nantinya dikeluarkan. Hal-hal yang paling prioritas untuk pengeluaran dana dari Bapak I Ketut Sutayadnya adalah biaya kehidupan sehari-hari dan tanggungan anak yang masih sekolah. Biaya kehidupan sehari-hari yang dimaksud dalam hal ini adalah biaya pangan, misalnya untuk membeli beras dan lauk pauk.
2). Pencatatan Keuangan
Dengan membuat catatan keuangan sederhana yang berisi pendapatan dan pengeluaran, agar dapat mengatasi keadaaan dimana setiap bulan pengeluaran selalu lebih banyak dari pendapatan. Dengan mencatat kondisi keuangan keluarga maka akan dapat meminimalisir biaya-biaya yang seharusnya tidak dikeluarkan dan ini juga akan dapat membantu dalam penetapan skala prioritas.
(9)
3.1.2 Pemberian Bantuan Pangan dan sarana pendukung persembahyangan serta buku bacaan kerohanian.
Program ini merupakan program pemberian bantuan untuk keluarga Bapak I Ketut Sutayadnya. Bantuan yang diberikan adalah dalam bentuk pangan dan sarana pendukung persembahyangan dan buku bacaan kerohanian yang dapat digunakan nantinya dalam melaksanakan pekerjaan sampingan beliau serta buku kerohanian yang dapat dibaca untuk memperdalam kerohanian.
3.2 Jadwal Kegiatan
No. Hari/Tanggal Kegiatan Waktu Durasi
1 Minggu, 31
Juli 2016
Pembagian data KK Dampingan di Desa Temesi, Gianyar
13.00-14.00
1 jam
2 Selasa, 2
Agustus 2016
Survey ke kediaman KK Dampingan Bapak I Ketut Sutayadnya
09.00-10.00
1 jam
3 Sabtu, 6
Agustus 2016
Bertemu dengan keluarga Bapak I Ketut Sutayadnya
16.00-20.00
4 jam
4 Minggu, 7
Agustus 2016
Mencari tahu informasi tentang bagaimana kehidupan keluarga Bapak I Ketut Sutayadnya
09.00-15.00
6 jam
5 Senin, 8
Agustus 2016
Mencari tahu lebih detail mengenai keluarga Bapak I Ketut Sutayadnya
15.00-20.00
5 jam
6 Selasa, 9
Agustus 2016
Mengidentifikasi masalah-masalah secara umum yang dihadapi keluarga Bapak I Ketut Sutayadnya
17.00-20.00
3 jam
7 Rabu, 10
Agustus
Berbincang-bincang dengan keluarga Bapak I Ketut Sutayadnya
17.00-20.00
3 jam
8 Kamis, 11
Agustus 2016
Mengidentifikasi lebih dalam mengenai masalah-masalah yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Ketut Sutayadnya
17.00-20.00
3 jam
9 Jumat, 12
Agustus 2016
Berbincang-bincang masalah kesehatan anggota keluarga Bapak I Ketut Sutayadnya
18.00-20.00
2 jam
10 Sabtu, 13
Agustus 2016
Berbincang-bincang masalah perekonomian
keluarga Bapak I Ketut Sutayadnya dan mendekomentasikan kediaman beliau
15.00-20.00
5 jam
11 Minggu, 14
Agustus 2016
Berkunjung ke kediaman Bapak I Ketut Sutayadnya untuk bersilaturahmi mengakrabkan kemabli dengan anggota keluarga
16.00-20.00
4 jam
12 Senin, 15
Agustus 2016
Berkunjung kembali ke rumah Bapak I Ketut Sutayadnya
17.00-20.00
3 jam
13 Kamis, 18
Agustus 2016
Berbincang-bincang kembali mengenai masalah
perekonomian keluarga Bapak I Ketut
16.00-20.00
(10)
Sutayadnya
14 Sabtu, 20
Agustus 2016
Berkunjung kembali untuk mewawancarai ke kediaman Bapak I Ketut Sutayadnya
16.00-20.00
4 jam
15 Minggu, 21
Agustus 2016
Berkunjung kembali ke kediaman keluarga Bapak I Ketut Sutayadnya dan memberikan bantuan
pangan serta berfoto dan mengucapkan
terimakasih karena telah menerima pendamping dengan baik
11.00-16.00
(11)
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1Pelaksanaan
4.1.1 Waktu
Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 15 kali dengan total waktu kunjungan selama 53 jam.
4.1.2 Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi Desa yang ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Temesi Gianyar. Secara spesifik lokasi KK dampingan adalah di Banjar Pegesangan, Desa Temesi, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar.
4.1.3 Kegiatan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental Periode XIII di Desa Temesi, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke kediaman keluarga yang didampingi. Selama kunjungan tersebut, dilakukan obrolan – obrolan santai bersama keluarga yang didamping untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 15 kali selama sebulan periode KKN.
(12)
4.2Hasil Pendampingan Keluarga
Hasil dari pendampingan keluarga Bapak I Ketut Sutayadnya adalah sang kepala keluarga menerima semua saran yang penulis sampaikan dengan beberapa pertimbangan yang beliau lontarkan selama penulis melakukan pendampingan. Beliau juga membagi pengalaman beliau dalam menjalani kehidupannya kepada kami dengan maksud beliau sebagai pelajaran yang bisa dipetik oleh kami sebagai seorang mahasiswa dalam menjalani kehidupannya. Sang kepala keluarga juga berkomitmen untuk mulai mengurangi prilaku merokoknya agar keluarganya bisa menjadi lebih sejahtera dan lebih sehat.
4.3Kendala Pendampingan Keluarga
Kendala dari KK dampingan ini adalah kesulitan untuk menemui Bapak I Ketut Sutayadnya karena terbentur waktu kerja beliau yang tidak menentu, sehingga seringkali pertemuan dengan keluarga Bapak I Ketut Sutayadnya dilakukan pada sore hari dan malam hari dan sering dilakukan diskusi dengan Ibu karena bapak Ketut sedang tidak berada dirumah.
(13)
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Simpulan yang ditarik dari hasil pendampingan keluarga sasaran selama 1 bulan di Desa Temesi, keluarga Bapak I Ketut Sutayadnya adalah termasuk keluarga pra-sejahtera yang mengalami permasalahan perekonomian. Solusi yang dapat dilakukan untuk keluarga dampingan adalah diskusi membicarakan masalah, memberikan solusi dengan cara penyuluhan dan motivasi untuk menghadapi masalah tersebut.
Program pemecahan masalah yang dijalankan berupa tukar pikiran untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan keluarga, serta program peningkatan prilaku hidup bersih dan sehat sehingga keluarga bisa berada di dalam lingkungan yang bersih dan sehat agar dapat hidup dan bekerja dengan lancar. Selain memberikan solusi masalah dan motivasi, penulis juga memberikan sumbangan berupa beberapa bahan pangan dan sandang pokok untuk meringankan sedikit beban ekonomi keluarga Bapak I Ketut Sutayadnya.
5.2 Rekomendasi
a. Disarankan untuk melanjutkan pendidikan anaknya di bangku kuliah karena
di setiap Universitas telah menyediakan beasiswa bidikmisi untuk calon mahasiswa baru.
b. Disarankan agar program KK Dampingan ini mampu berjalan berkelanjutan
oleh pihak yang bersangkutan antara pihak penyelenggara dan KK bersangkutan hingga masalah-masalah yang dihadapi benar-benar tuntas c. Pertimbangkan kesehatan sebagai nomor satu karena tanpa kesehatan tidak
dapat melakukan aktifitas seperti biasanya dan dapat menganggu pemasukan di ekonomi keluarga.
(14)
LAMPIRAN
(15)
(1)
14 Sabtu, 20 Agustus 2016
Berkunjung kembali untuk mewawancarai ke kediaman Bapak I Ketut Sutayadnya
16.00-20.00
4 jam 15 Minggu, 21
Agustus 2016
Berkunjung kembali ke kediaman keluarga Bapak I Ketut Sutayadnya dan memberikan bantuan pangan serta berfoto dan mengucapkan terimakasih karena telah menerima pendamping dengan baik
11.00-16.00
(2)
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1Pelaksanaan 4.1.1 Waktu
Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 15 kali dengan total waktu kunjungan selama 53 jam.
4.1.2 Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi Desa yang ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Temesi Gianyar. Secara spesifik lokasi KK dampingan adalah di Banjar Pegesangan, Desa Temesi, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar.
4.1.3 Kegiatan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental Periode XIII di Desa Temesi, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke kediaman keluarga yang didampingi. Selama kunjungan tersebut, dilakukan obrolan – obrolan santai bersama keluarga yang didamping untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 15 kali selama sebulan periode KKN.
(3)
Hasil dari pendampingan keluarga Bapak I Ketut Sutayadnya adalah sang kepala keluarga menerima semua saran yang penulis sampaikan dengan beberapa pertimbangan yang beliau lontarkan selama penulis melakukan pendampingan. Beliau juga membagi pengalaman beliau dalam menjalani kehidupannya kepada kami dengan maksud beliau sebagai pelajaran yang bisa dipetik oleh kami sebagai seorang mahasiswa dalam menjalani kehidupannya. Sang kepala keluarga juga berkomitmen untuk mulai mengurangi prilaku merokoknya agar keluarganya bisa menjadi lebih sejahtera dan lebih sehat.
4.3Kendala Pendampingan Keluarga
Kendala dari KK dampingan ini adalah kesulitan untuk menemui Bapak I Ketut Sutayadnya karena terbentur waktu kerja beliau yang tidak menentu, sehingga seringkali pertemuan dengan keluarga Bapak I Ketut Sutayadnya dilakukan pada sore hari dan malam hari dan sering dilakukan diskusi dengan Ibu karena bapak Ketut sedang tidak berada dirumah.
(4)
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Simpulan yang ditarik dari hasil pendampingan keluarga sasaran selama 1 bulan di Desa Temesi, keluarga Bapak I Ketut Sutayadnya adalah termasuk keluarga pra-sejahtera yang mengalami permasalahan perekonomian. Solusi yang dapat dilakukan untuk keluarga dampingan adalah diskusi membicarakan masalah, memberikan solusi dengan cara penyuluhan dan motivasi untuk menghadapi masalah tersebut.
Program pemecahan masalah yang dijalankan berupa tukar pikiran untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan keluarga, serta program peningkatan prilaku hidup bersih dan sehat sehingga keluarga bisa berada di dalam lingkungan yang bersih dan sehat agar dapat hidup dan bekerja dengan lancar. Selain memberikan solusi masalah dan motivasi, penulis juga memberikan sumbangan berupa beberapa bahan pangan dan sandang pokok untuk meringankan sedikit beban ekonomi keluarga Bapak I Ketut Sutayadnya.
5.2 Rekomendasi
a. Disarankan untuk melanjutkan pendidikan anaknya di bangku kuliah karena di setiap Universitas telah menyediakan beasiswa bidikmisi untuk calon mahasiswa baru.
b. Disarankan agar program KK Dampingan ini mampu berjalan berkelanjutan oleh pihak yang bersangkutan antara pihak penyelenggara dan KK bersangkutan hingga masalah-masalah yang dihadapi benar-benar tuntas c. Pertimbangkan kesehatan sebagai nomor satu karena tanpa kesehatan tidak
dapat melakukan aktifitas seperti biasanya dan dapat menganggu pemasukan di ekonomi keluarga.
(5)
LAMPIRAN
(6)