KAJIAN HUKUM MENGENAI TRANSAKSI JUAL BELI SOFTWARE KOMPUTER DIKAITKAN DENGAN ASAS-ASAS HUKUM PERJANJIAN DITINJAU DARI KUH PERDATA DAN UU NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.
KAJIAN HUKUM MENGENAI TRANSAKSI JUAL BELI SOFTWARE
KOMPUTER DIKAITKAN DENGAN ASAS-ASAS HUKUM PERJANJIAN
DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG
PERLINDUNGAN KONSUMEN
ABSTRAK
Komputer merupakan perangkat yang sangat penting dalam
keberlangsungan kehidupan manusia pada masa ini. Ketergantungan
manusia pada perangkat komputer dapat dilihat dari kegiatan manusia
yang banyak dibantu oleh program-program yang ada dalam komputer
tersebut. Salah satu bagian penting dari perangkat komputer adalah
perangkat lunak atau software. Software banyak diperjualbelikan di
berbagai tempat sehingga memudahkan konsumen untuk mendapatkan
software yang dibutuhkan. Pada proses instalasi software di perangkat
komputer, konsumen akan dihadapkan dengan syarat dan ketentuan
penggunaan software berupa klausula baku yang ditetapkan oleh
pengembang software. Sedangkan dalam perjanjian jual beli software
antara penjual dan pembeli tidak diperjanjikan secara tegas mengenai
syarat dan ketentuan penggunaan software ini dan apakah dengan
membeli software tersebut pembeli serta merta harus menyetujui syarat
dan ketentuan penggunaan software yang bersangkutan. Penelitian ini
ditujukan untuk menemukan hubungan hukum antara penjual dengan
pembeli software dikaitkan dengan perjanjian jual beli software dan
perlindungan hukum apa yang dapat diberikan kepada konsumen yang
tidak menyetujui syarat dan ketentuan penggunaan software.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis normatif yang
menitikberatkan pada pencarian data sekunder baik berupa bahan hukum
primer, sekunder dan tersier serta didukung oleh penelitian lapangan
melalui wawancara sehingga diperoleh gambaran yang lengkap tentang
permasalahan yang diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa hubungan hukum
antara pembeli dan penjual software yang didasari perjanjian jual beli
merupakan hal yang berbeda dengan hubungan hukum antara pembeli
dan pengembang software yang didasari oleh syarat dan ketentuan
penggunaan software. Sehingga dengan membeli software dari penjual
tidak serta merta pembeli harus menyetujui syarat dan ketentuan
penggunaan software. Pembeli yang tidak menyetujui syarat dan
ketentuan penggunaan software dapat menggugat penjual melalui
pengadilan maupun BPSK untuk mendapatkan ganti rugi terhadap
kerugian yang dialami akibat transaksi jual beli software tersebut.
iv
KOMPUTER DIKAITKAN DENGAN ASAS-ASAS HUKUM PERJANJIAN
DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG
PERLINDUNGAN KONSUMEN
ABSTRAK
Komputer merupakan perangkat yang sangat penting dalam
keberlangsungan kehidupan manusia pada masa ini. Ketergantungan
manusia pada perangkat komputer dapat dilihat dari kegiatan manusia
yang banyak dibantu oleh program-program yang ada dalam komputer
tersebut. Salah satu bagian penting dari perangkat komputer adalah
perangkat lunak atau software. Software banyak diperjualbelikan di
berbagai tempat sehingga memudahkan konsumen untuk mendapatkan
software yang dibutuhkan. Pada proses instalasi software di perangkat
komputer, konsumen akan dihadapkan dengan syarat dan ketentuan
penggunaan software berupa klausula baku yang ditetapkan oleh
pengembang software. Sedangkan dalam perjanjian jual beli software
antara penjual dan pembeli tidak diperjanjikan secara tegas mengenai
syarat dan ketentuan penggunaan software ini dan apakah dengan
membeli software tersebut pembeli serta merta harus menyetujui syarat
dan ketentuan penggunaan software yang bersangkutan. Penelitian ini
ditujukan untuk menemukan hubungan hukum antara penjual dengan
pembeli software dikaitkan dengan perjanjian jual beli software dan
perlindungan hukum apa yang dapat diberikan kepada konsumen yang
tidak menyetujui syarat dan ketentuan penggunaan software.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis normatif yang
menitikberatkan pada pencarian data sekunder baik berupa bahan hukum
primer, sekunder dan tersier serta didukung oleh penelitian lapangan
melalui wawancara sehingga diperoleh gambaran yang lengkap tentang
permasalahan yang diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa hubungan hukum
antara pembeli dan penjual software yang didasari perjanjian jual beli
merupakan hal yang berbeda dengan hubungan hukum antara pembeli
dan pengembang software yang didasari oleh syarat dan ketentuan
penggunaan software. Sehingga dengan membeli software dari penjual
tidak serta merta pembeli harus menyetujui syarat dan ketentuan
penggunaan software. Pembeli yang tidak menyetujui syarat dan
ketentuan penggunaan software dapat menggugat penjual melalui
pengadilan maupun BPSK untuk mendapatkan ganti rugi terhadap
kerugian yang dialami akibat transaksi jual beli software tersebut.
iv