T1 672013730 Full text

Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis pada
Puskemas Tendea Dongi - Tentena

Artikel Ilmiah

Peneliti:
Enggryth Yohanita Allo Posende (672013730)
Radius Tanone, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2016

Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis pada
Puskemas Tendea Dongi - Tentena
Artikel Ilmiah

Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Peneliti:
Enggryth Yohanita Allo Posende (672013730)
Radius Tanone, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2016

Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis pada Puskemas
Tendea Dongi - Tentena
1)

Enggryth Yohanita Allo Posende, 2) Radius Tanone
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1) eggypos@gmail.com, 2) radiustanone@gmail.com

Abstract
Medical officers in the health service is obliged to make the medical records in
accordance with Article 46 paragraph (1) of the Medical Practice Act which stipulates
that doctors and dentists are required to make medical records in medical practice.
Tentena Community Health centers record patient data and examination history in paper
form. The process of recording the patient's identity can be done several times, resulting
in data redundancy. The registration on this paper poses some risk that a typing error,
double notes, and the length of time to write. It can interfere with the quality of service to
the community health centers. In this research, a medical record information system
application to Tentena Community Health centers. The result of information system is
used to record patient data, the traffic data, historical data treatment and care, the data
history of the disease and the patient's family of data. Based on test results, information
systems developed are acceptable and fit for use in the Tendea Dongi - Tentena
Community Health centers.
Keywords: Medical Information System, Medical Records, Tendea Dongi - Tentena
Community Health centers

Abstrak

Seorang petugas medis dalam melakukan pelayanan kesehatan wajib membuat
rekam medis sesuai dengan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran yang menegaskan
bahwa dokter dan dokter gigi wajib membuat rekam medis dalam menjalankan praktik
kedokteran. Puskemas Tentena mencatat data pasien, dan riwayat pemeriksaan dalam
bentuk kertas. Proses pencatatan identitas pasien dapat dilakukan beberapa kali, sehingga
terdapat redundansi data. Pencatatan secara kertas ini menimbulkan beberapa resiko yaitu
kesalahan penulisan, catatan ganda, dan lamanya waktu untuk menulis. Hal tersebut dapat
mengganggu mutu pelayanan Puskemas kepada masyarakat. Pada penelitian ini
dikembangkan aplikasi sistem informasi rekam medis untuk Puskesmas Tentena. Sistem
informasi yang dihasilkan berfungsi untuk mencatat data pasien, data kunjungan, data
riwayat pengobatan dan perawatan, data riwayat penyakit dan data keluarga pasien.
Berdasarkan hasil pengujian, sistem informasi yang dikembangkan dapat diterima dan
layak digunakan pada Puskesmas Tendea Dongi - Tentena.
Kata Kunci: Sistem Informasi Medis, Rekam Medis, Puskemas Tendea Dongi - Tentena
1)

Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya
Wacana.
2)
Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana.


1.

Pendahuluan

Seorang petugas medis dalam melakukan pelayanan kesehatan wajib
membuat rekam medis sesuai dengan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran
yang menegaskan bahwa dokter dan dokter gigi wajib membuat rekam medis
dalam menjalankan praktik kedokteran. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang rekam medis dijelaskan bahwa rekam
medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana
pelayanan kesehatan.
Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada
pasien pada sarana pelayanan kesehatan (Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
749a/Menkes/Per/XII/1989), sedangkan menurut penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU
Praktik Kedokteran yang dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisi
catatan dan dokumen tentang identitas pasien pada sarana pelayanan kesehatan.
Rekam Medis juga merupakan kompilasi fakta tentang kondisi kesehatan dan

penyakit seorang pasien yang meliputi [4]: (1) Data terdokumentasi tentang
keadaan sakit sekarang dan waktu lampau; (2) Pengobatan yang telah dan akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional secara tertulis. Secara umum,
informasi yang tercantum dalam rekam medis seorang pasien harus meliputi [4] :
(1) Siapa (Who) pasien tersebut dan Siapa (Who) yang memberikan pelayanan
kesehatan/medis; (2) Apa (What), Kapan (When), Kenapa (Why) dan Bagaimana
(How) pelayanan kesehatan/medis diberikan; (3) Hasil akhir atau dampak
(Outcome) dari pelayanan kesehatan dan pengobatan. Permasalahannya pekerjaan
petugas medis tidak hanya menulis rekam medis, tetapi melakukan pelayanan dan
pembinaan kesehatan pada masyarakat.
Puskemas Tendea Dongi – Tentena merupakan satu – satunya Puskesmas
yang berada di Kecamatan Pamona Puselemba dengan jumlah penduduk lebih
dari 4000 Kepala Keluarga yang tersebar di 14 desa. Pencatatan data dan riwayat
pemeriksaan pasien direkam dalam bentuk kertas. Proses pencatatan identitas
pasien dapat dilakukan lebih dari enam kali karena Puskesmas Tendea DongiTentena mempunyai beberapa buku catatan yang disesuaikan dengan nama desa
tempat tinggal pasien, buku keluarga yang berisi data dan riwayat Rekam Medis
yang kelompokkan berdasarkan Kartu Keluarga namun dicatat tidak berurutan
sesuai daftar yang ada dalam Kartu Keluarga. Puskesmas Tendea Dongi-Tentena
juga mempunyai buku – buku untuk mencatat data pasien berdasarkan jaminan
kesehatan yang dimiliki pasien seperti Askes, BPJS, Jamkesmas, dll. Dan yang

terakhir, Puskesmas Tendea Dongi-Tentena mempunyai dua buah buku catatan
Rekam Medis yang terdapat di dua ruangan berbeda. Buku catatan Rekam Medis
Rawat Jalan berada di bangunan bagian depan. Sedangkan buku catatan Rekam
Medis Rawat Inap berada di bangunan bagian belakang atau lebih tepatnya berada
di ruang jaga perawat untuk bagian rawat inap. Dengan banyaknya buku catatan
yang dimiliki serta banyaknya jumlah pasien yang ditangani, sering terjadi
redundansi data karena data satu orang pasien dicatat di lebih dari satu jenis

1

catatan. Sedangkan satu jenis catatan penduduk bisa menghabiskan lebih dari 14
buku untuk mencatat data seluruh pasien.
Pencatatan dalam bentuk kertas ini menimbulkan beberapa resiko yaitu
kesalahan penulisan, catatan ganda, dan lamanya waktu untuk menulis serta
lamanya waktu untuk mencari data Rekam Medis pasien sehingga petugas
kesehatan membuthkan waktu yang tidak sebentar dalam menangani pasien
bahkan pasien yang mengantri di bagian loket karena sangat kesulitan untuk
mencari data yang dibutuhkan. Kondisi seperti ini tentunya dapat mengganggu
mutu pelayanan petugas di Puskemas kepada masyarakat.
Berdasarkan permasalah tersebut maka pada penelitian ini dikembangkan

aplikasi sistem informasi rekam medis untuk Puskesmas Tendea Dongi - Tentena.
Sistem informasi ini berfungsi untuk mencatat data pasien, data kunjungan, data
riwayat pengobatan dan perawatan, data riwayat penyakit dan data keluarga
pasien.
Aplikasi diimplementasikan pada aplikasi desktop karena aplikasi desktop
lebih mudah. Tidak ada batasan data seperti pada aplikasi web tidak berbayar dan
dengan menggunakan aplikasi desktop, pihak Puskesmas tidak perlu
mengeluarkan biaya apapun.

2.

Tinjauan Pustaka

Penelitian yang pertama adalah Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
Rekam Medis pada Poliklinik STMIK AMIKOM Yogyakarta [1]. Aplikasi
tersebut dibangun dengan Visual Basic 6 dan database Microsoft SQL Server
2000. Pada penelitian tersebut dibahas mengenai perancangan dan implementasi
sistem informasi rekam medis. Masalah yang mendasari penelitian tersebut adalah
data yang tidak teratur yang tersimpan dalam kertas, sehingga merambat ke
masalah-masalah seperti hilangnya data, lamanya pencarian data, data yang tidak

konsisten karena tercatat di lebih dari satu lokasi, dan lain sebagainya.
Penelitian yang kedua berjudul Sistem Pencatatan Informasi Medis Berbasis
Teknologi .NET [2] .Aplikasi tersebut dibangun dengan VB .NET, ASP .NET dan
database menggunakan Microsoft SQL Server 2000. Penelitian ini merancang dan
membuat sistem yang menjaga sinkronisasi dan integritas data master pada server
pusat informasi medis dengan data di basisdata lokal di instansi medis dan sistem
instansi medis ini dihubungkan dengan WebService yang memungkinkan
terjadinya pertukaran data rekam medis antar instansi medis dan mengirimkan
data rekam medis yang bersangkutan secara online ke pihak asuransi sebagai data
penunjang pengajuan klaim asuransi kesehatan.
Pada penelitian Imbar dan Kurniawan [3], dibahas mengenai pengembangan
sistem informasi yang dapat memenuhi kebutuhan pada poliklinik kebidanan dan
kandungan sehingga dapat mempermudah proses rekam medis konvensional dan
kegunaannya dapat dirasakan dalam kehidupan nyata. Imbar dan Kurniawan
menemukan permasalahan pada metode pengolahan data yang ada, yang tidak
efisien. Banyaknya data pasien yang harus diolah dan data yang berkelanjutan dari
riwayat penyakit pasien, membuat pengarsipan data riwayat pasien dengan

2


metode manual (hardcopy) sangat tidak efektif. Akibatnya, perawat yang pada
dasarnya sebagai pembantu dokter di bidang medis menjadi tersita sebagian besar
waktunya untuk mencari data pasien dan pengarsipkannya kembali, hal ini
mengakibatkan berubahnya fungsi utama profesi yang pada akhirnya Rumah Sakit
harus mempekerjakan perawat dengan tugas administrasi. Di sisi lain sistem
pelaporan rumah sakit masih bersifat manual sehingga kurang akurat dan
menyababkan kerja ekstra bagi manajemen rumah sakit untuk menganalisis dan
menafsirkan laporan tersebut sebagai dasar dalam mengambil keputusan dan
kebijakan manajemen. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah sistem
informasi memberikan kemudahan dalam kegiatan-kegiatan administrasi
Poliklinik RSUD Kota Batam.
Penulisan artikel ilmiah ini bertujuan untuk merancang dan aplikasi sistem
informasi pencatatan data rekam medis untuk Puskemas Tendea Dongi - Tentena.
Hasil dari penelitian dan penulisan artikel ilmiah ini diharapkan dapat
memberikan manfaat yaitu menyediakan sarana pengolahan data bagi Puskemas
Tendea Dongi - Tentena khususnya, dan instansi kesehatan lain pada umumnya.
Sehingga, layanan yang diberikan pada masyarakat diharapkan dapat menjadi
lebih baik.
Penelitian ini dibatasi pada beberapa hal yaitu: (1) Aplikasi
diimplementasikan pada aplikasi desktop, yang menggunakan database server.

Sehingga aplikasi dapat diimplementasikan pada jaringan LAN, dan digunakan
oleh beberapa user(petugas Rekam Medis, Dokter dan Administrasi), dan data
tersentralisasi pada satu database server. (2) Aplikasi dikembangkan dengan .Net
Framework 4.5, dengan demikian ditujukan bagi pengguna sistem operasi
Microsoft Windows 7. (3) Database yang digunakan adalah SQL Server Express
2008.
Aplikasi diimplementasikan pada aplikasi desktop karena aplikasi desktop
lebih mudah, tidak ada batasan data seperti pada aplikasi web tidak berbayar dan
dengan menggunakan aplikasi desktop, pihak Puskesmas tidak perlu
mengeluarkan biaya apapun.
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari produser-produser yang saling
berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu atau kumpulan dari elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan [5]. Sistem terbentuk dari bagian atau
elemen yang saling berhubung dan mempengaruhi. Secara umum elemen
membentuk sistem, yaitu [6]: (1). Masukan (input): Segala sesuatu yang masuk
kedalam sistem yang selanjutnya menjadi bahan untuk diproses; (2). Proses
kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem yang berfungsi
mengubah masukan menjadi keluaran; (3). Keluaran (output) Merupakan hasil
dari pemprosesan. Pada sistem informasi, keluaran biasanya suatu informasi,

saran, cetakan, dan laporan. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Informasi yang
merupakan sumber daya strategis bagi organisasi atau suatu entitas yang
mendukung kelangsungan hidup bagi organisasi. Oleh karena itu informasi
merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan organisasi [7].

3

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan [5]. Usaha untuk
memperoleh suatu informasi harus melalui suatu proses transformasi dengan
membuat data menjadi bermakna. Untuk memperoleh suatu informasi diperlukan
sumber daya input, yang diproses menjadi sumber daya output. Proses pengolahan
informasi memerlukan alat pengolah informasi, yaitu hardware, software, dan
brainware [6].
3.

Metode dan Perancangan Sistem

Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang
terbagi dalam empat tahapan, yaitu: (1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan
data, (2) Perancangan sistem, (3) Implementasi sistem yaitu Perancangan
aplikasi/program, dan (4) Pengujian sistem serta analisis hasil pengujian.
Identifikasi Masalah dan Studi Literatur

Perancangan Sistem

Implementasi Sistem

Pengujian Sistem dan Analisis Hasil Pengujian

Gambar 1 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian pada Gambar 1, dapat dijelaskan sebagai berikut.
Tahap pertama: identifikasi masalah dan studi literatur. Pada tahapan ini, penulis
melakukan penelitian langsung ke Puskesmas Tendea Dongi-Tentena dan
melakukan wawancara dengan Kepala Puskesmas, Kepala Tata Usaha, petugas
Rekam Medis dan petugas di bagian administrasi guna mengumpulkan informasi
dari orang – orang yang berkecimpung secara langsung di Puskesmas Tendea
Dongi-Tentena. Dari hasil wawancara tersebut ditemukan masalah mendasar yaitu
pencatatan data Rekam Medis yang kurang detail sehingga memperlambat kinerja
petugas medis di Puskesmas Tendea Dongi-Tentena; Tahap kedua: perancangan
sistem yang meliputi perancangan sistem dengan pemodelan UML, dengan
menggunakan tiga diagram yaitu use case diagram, activity diagram, dan class
diagram; Tahap ketiga: perancangan sistem, yaitu membuat aplikasi sesuai
perancangan proses pada tahap kedua; dan Tahap keempat: pengujian sistem dan
analisis hasil pengujian, yaitu dilakukan pengujian terhadap proses yang telah
dirancang dengan menggunakan pengujian alpha, dimana pengujian ini dilakukan
oleh penulis sendiri untuk melihan apakah software yang dibuat dapat berjalan
baik tanpa ada error. Kemudian melihat kesesuaian solusi terhadap masalah yang
telah teridentifikasi sebelumnya dengan pengujian Beta. Pengujian ini diujikan

4

pada pengguna untuk melihat apakah software yang dibuat mudah digunakan dan
mudah dimengerti oleh user.
Perancangan sistem dilakukan dengan pemodelan UML. Pada penelitian
ini digunakan tiga diagram yaitu use case diagram, activity diagram, dan class
diagram.

Administrasi
Dokter

Petugas
Rekam Medis

Gambar 2 Use Case Diagram Sistem

Use case diagram pada Gambar 2 menampilkan 3 aktor yang memiliki
fungsi dalam sistem. Petugas pencatat data Rekam Medis bertanggung jawab
untuk menggelola keseluruhan data, yaitu data Pasien, data Keluarga, data
Kunjungan dan data Petugas, termasuk didalamnya data petugas Administrasi dan
Dokter. Petugas Administrasi hanya bertanggung jawab untuk mencatat data
Pasien, Kunjungan Pasien dan Mengatur Data Pasien termasuk di dalamnya
menambah, mencari, mengubah, dan menghapus data pasien serta mengatur
anggota keluarga pasien. Data kunjungan dicatat ketika pasien datang. Dokter
hanya dapat melakukan pengisian hasil diagnosis berserta terapi yang perlu
diberikan pada pasien serta melihat profil pasien.

5

Gambar 3 Activity Diagram Proses Pencatatan Kunjungan Pasien

Proses layanan ditunjukkan pada Gambar 3. Pasien datang, kemudian
dilayani oleh petugas Administrasai untuk dicatat identitas pasien. Jika pasien
sudah pernah berkunjung dan data sudah pernah disimpan, maka langkah
selanjutnya adalah mencatat data kunjungan yang berisi informasi tanggal
kedatangan. Setelah mendapatkan layanan dari Petugas Kesehatan, informasi
diagnosis dan terapi Pasien tersebut, dicatat oleh Petugas Kesehatan.

6

Gambar 4 Class Diagram Sistem

Class diagram merupakan rancangan struktur data yang digunakan di
sistem, yang dapat digunakan untuk acuan untuk membuat tabel-tabel dalam
database sistem. Class Pasien mewakili informasi pasien (entitas pasien). Tiap
satu data pasien, memiliki satu atau lebih informasi Kunjungan. Satu pasien
berada dalam satu Keluarga, dan satu Keluarga dapat memiliki beberapa anggota
(pasien). Data kunjungan (class Kunjungan) berhubungan dengan class Terapi,
Diagnosa, dan Petugas. Tiap informasi Kunjungan, ditulis oleh satu orang
Petugas. Tiap informasi Kunjungan, berisi satu atau lebih informasi diagnosa dan
terapi.

7

4.

Hasil dan Pembahasan

Sistem diimplementasikan dengan menggunakan .Net Framework 4.5,
dengan alat pengembangan Visual Studio Express 2012. Server database yang
digunakan adalah SQL Server 2008 Express.

Gambar 5 Form Pendaftaran Pasien Baru

Gambar 5 adalah form yang digunakan oleh bagian administrasi untuk
melakukan pendaftaran Pasien baru. Pasien yang pernah mendaftar tidak perlu
melewati proses ini. Data yang harus dimasukkan untuk pendaftaran pasien baru
adalah jenis kelamin, tanggal lahir dan telp. Setelah semuanya diisi maka data
akan tersimpan sedangkan kode akan muncul secara otomatis mengikuti daftar.
Kode Program 1 Perintah untuk Menyimpan Data Pasien
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

var p = new Pasien();
p.Nama = this.namaTB.Text;
p.JenisKelamin = this.jenisKelaminCB.SelectedIndex;
p.TanggalLahir = this.tanggalDateTime.Value.Date;
p.Telp = this.telpTB.Text;
db.Pasiens.InsertOnSubmit(p);
db.SubmitChanges();

Kode Program 1 digunakan untuk menyimpan data pasien. Proses yang
dilakukan adalah dengan membuat object dari kelas Pasien, kemudian mengisi
setiap atributnya denga nilai yang dimasukkan oleh user. Object tersebut disimpan
ke dalam tabel Pasien melalui class db.

8

Gambar 6 Form Input Diagnosa dan Terapi

Gambar 6 adalah form yang hanya dapat diisi oleh Dokter. Form ini
menyediakan input untuk detail hasil diagnosis dan gejala yang dialami. Form ini
juga menyediakan detail terapi dan pengobatan serta aturan pemakaian obat yang
diberikan kepada pasien yang bersangkutan.
Kode Program 2 Perintah untuk Menyimpan data Diagnosa dan Terapi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

var d = new Diagnosa();
d.Pasien = this.CurrentPasien;
d.Tanggal = DateTime.Now;
d.Diagnosa = this.diagnosaTB.Text;
db.Diagnosas.InsertOnSubmit(d);
db.SubmitChanges();
var t = new Terapi();
t.Pasien = this.CurrentPasien;
t.Tanggal = DateTime.Now;
t.Terapi = this.terapiTB.Text;
db.Terapis.InsertOnSubmit(t);
db.SubmitChanges();

Kode Program 2 digunakan untuk menyimpan data Diagnosa dan data
Terapi. Proses yang dilakukan adalah dengan membuat object class Diagnosa dan
dari class Terapi. Kemudian mengisi setiap atributnya dengan nilai yang
dimasukkan oleh user. Object tersebut disimpan ke dalam tabel Diagnosa dan
tabel Terapi melalui class db.

9

Gambar 7 Form Keluarga

Gambar 7 adalah form untuk mengolah data Keluarga. Pada bagian kiri
ditampilkan data keluarga. Di sebelah kanan ditampilkan daftar anggota keluarga
dari tiap keluarga. Form ini dapat membantu petugas administrasi untuk mencari
data pasien ketika pasien berkunjung ke Puskesmas.
Kode Program 3 Perintah Untuk Menyimpan Data Keluarga
1.
2.
3.
4.
5.
6.

var d = new Keluarga();
d.KepalaKeluarga = this.pasienTB.SelectedItem as Pasien;
d.Alamat = this.alamatTB.Text;
d.NomorKartu = this.nomor.Text;
db.KepalaKeluargas.InsertOnSubmit(d);
db.SubmitChanges();

Kode Program 3 digunakan untuk menyimpan data keluarga. Object
keluarga dibuat dari class Keluarga (baris 2), kemudian mengisi nilai atribut
object tersebut. Object disimpan ke database melalui class db.

10

Gambar 8 Form Riwayat Medis

Gambar 8 adalah form yang menampilkan riwayat medis pasien. Form ini
menunjukkan rekaman riwayat diagnosa pasien yang dilakukan pada puskesmas
Tendea Dongi - Tentena. Selain riwayat diagnosa, juga dicatat riwayat pemberian
obat dan terapi yang disarankan oleh petugas kesehatan.
Kode Program 4 Perintah untuk Menampilkan Data Riwayat Medis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

var diagnosa = db.KunjunganDiagnosas
.Where(x=>x.Kunjungan.KodePasien
== this.CurrentPasien.Kode)
.OrderBy(x=>x.Kunjungan.Tanggal);
this.dataGrid1.DataSource = diagnosa.ToList();
var terapi = db.KunjunganTerapis
.Where(x=>x.Kunjungan.KodePasien
== this.CurrentPasien.Kode)
.OrderBy(x=>x.Kunjungan.Tanggal);
this.dataGrid2.DataSource = terapi.ToList();

Kode Program 4 digunakan untuk membaca data diagnosa dan data terapi.
Data diagnosa tersimpan di tabel Diagnosa, diakses melalui class db (baris 1-4).
Data terapi tersimpan di tabel Terapi, diakses melalui class db (baris 8-11).

11

Gambar 9 Form Master Petugas

Gambar 9 adalah form yang digunakan untuk untuk mengolah data
petugas. Petugas kesehatan yang dimaksud disini tidak hanya terbatas pada Dokter
atau bidan, tapi juga petugas pencatat data Rekam Medis, dan petugas
administrasi yang ada di puskesmas Tendea Dongi - Tentena.
Kode Program 5 Perintah untuk Menyimpan Data Petugas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

var p = new Petugas();
p.Nama = this.namaTB.Text;
p.JenisKelamin = this.jenisKelaminCB.SelectedIndex;
p.TanggalLahir = this.tanggalDateTime.Value.Date;
p.Telp = this.telpTB.Text;
db.Petugas.InsertOnSubmit(p);
db.SubmitChanges();

Kode Program 5 digunakan untuk menyimpan data petugas. Untuk
menyimpan ke dalam tabel Petugas, digunakan object dari class Petugas (baris 1).
Setelah atribut-atribut diisi berdasarkan nilai yang dimasukkan user, object
tersebut disimpan melalui class db.
Pada sistem yang dikembangkan, dilakukan dua jenis pengujian. Pengujian
alpha, dan pengujian beta. Pengujian alpha berfungsi untuk mengetahui apakah
sistem sudah menyimpan, mengolah, dan menampilkan data dengan benar.
Pengujian alpha dilakukan oleh pengembang sistem, untuk memastikan bahwa
sistem bekerja semestinya. Jika lolos maka dapat diujikan kepada calon pengguna.

12

Modul

Login

Pengujian
Login dengan
username dan
password yang
tepat
Login dengan
username ATAU
password yang
salah
Data diisi lengkap

Pendaftaran
pasien

Nama pasien
dikosongkan
Telp dikosongkan
Data diisi lengkap

Pemeriksaan
pasien

Keluarga

Kolom sakit atau
gejala
dikosongkan
Kolom obat atau
aturan pakai
dikosongkan
Nomor kartu
dikosongkan
Nomor kartu
kembar
Nomor kartu diisi
dan tidak kembar

Tabel 1 Hasil Pengujian Alpha
Ekspektasi
Hasil Sistem

Kesimpulan

Muncul form
pendaftaran
antrian pasien

Muncul form
pendaftaran
antrian pasien

Valid

Muncul pesan
kesalahan login.

Muncul pesan
kesalahan login.

Valid

Data pasien
tersimpan sesuai
input
Muncul pesan
peringatan.
Muncul pesan
peringatan
Data pasien
tersimpan sesuai
input

Data pasien
tersimpan sesuai
input
Muncul pesan
peringatan.
Muncul pesan
peringatan
Data pasien
tersimpan sesuai
input

Muncul pesan
peringatan

Muncul pesan
peringatan

Valid

Muncul pesan
peringatan

Muncul pesan
peringatan

Valid

Muncul pesan
peringatan
Muncul pesan
peringatan

Muncul pesan
peringatan
Muncul pesan
peringatan

Data tersimpan

Data tersimpan

Valid
Valid

Valid

Valid
Valid
Valid

Berdasarkan hasil pengujian alpha, disimpulkan bahwa sistem dapat
menyimpan dan mengolah data dengan baik. Jika terdapat kekurangan input maka
sistem dapat memberikan peringatan, sehingga dapat mengurangi salah ketik.
Pengujian beta berfungsi untuk mengetahui apakah sistem dapat diterima
oleh pengguna. Pengujian Beta merupakan pengujian yang dilakukan secara objektif
dimana diuji secara langsung ke lapangan yaitu yang bersangkutan dengan membuat
kuesioner mengenai kepuasan user, untuk selanjutnya dibagikan kepada sebagian
user dengan mengambil sampel sebanyak 30 orang. Jawaban dikelompokkan pada 5
tingkatan, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Cukup (C), Tidak Setuju (TS), Sangat
Tidak Setuju (STS).

13

No

1

2

3

4
5
6

Pertanyaan
Sistem memudahkan
dalam mencatat data
pasien, data rekam
medis, dan data-data
lain.
Sistem mudah untuk
digunakan
Sistem memberikan
pesan kesalahan yang
jelas, ketika terjadi
kesalahan input
Desain tulisan dan icon
menarik dan dipahami
Sistem memberikan
informasi yang lengkap
Sistem dapat
mempercepat kinerja
petugas kesehatan

Tabel 2 Hasil Pengujian Beta
Jawaban
SS
S
C
TS
STS

30

28

100%

2

93,3%

30

27

100%

3

89,99%

30
29

JUMLAH
PRESENTASE

100%
1

96,66%

Berdasarkan hasil pengujian beta, disimpulkan bahwa sistem dapat
membantu pengguna sistem dalam mengolah data pasien, dan data lain yang
berhubungan. Sistem mudah digunakan, menarik, informatif, dan membantu
mempercepat kerja petugas kesehatan.
5.

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian, pengujian dan analisis terhadap sistem, maka
dapat diambil kesimpulan yaitu: 1) Sistem pencatatan rekam medis dapat dikemb
angkan dalam bentuk sistem informasi berbasis desktop, dengan database yang
terpusat menggunakan database server; 2) Sistem yang dikembangkan, dapat
membantu petugas kesehatan di puskesmas Tendea Dongi - Tentena dalam
mengolah data pasien, data petugas, data keluarga, data diagnosis, dan data
pengobatan; 3) Berdasarkan hasil pengujian beta, responden memberikan
tanggapan bahwa sistem mudah digunakan, menarik, informatif, dan membantu
mempercepat kerja petugas kesehatan.
Saran yang dapat diberikan untuk penelitian dan pengembangan
selanjutnya adalah: Sistem ini belum dilengkapi dengan pengolahan data obat, dan
pengaturan inventory obat. Adanya fasilitas ini dapat membantu pihak
administrasi persediaan obat, untuk mengetahui penggunaan obat, dan sebagai alat
bantu untuk pengadaan obat di masa mendatang.

14

6.
[1].

[2].
[3].

[4].

[5].

[6].

[7].

Daftar Pustaka
Raharnif, M. D. 2010. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Rekam
Medis pada Poliklinik STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Jurusan Teknik
Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta.
Buliali, J. L., Lili, S. & Cahyadi, D. 2015. Sistem Pencatatan Informasi
Medis Berbasis Teknologi Microsoft. Net. Jurnal Informatika 3.
Imbar, R. V. & Kurniawan, Y. 2012. Perancangan Sistem Informasi
Pelayanan Medis Rawat Jalan Poliklinik Kebidanan dan Kandungan pada
RSUD Kota Batam. Jurnal Sistem Informasi 7.
Gondodiputro, S. 2007. Rekam Medis dan Sistem Informasi Kesehatan di
Pelayanan Kesehatan Primer (Puskesmas). Universitas Padjadjaran
Bandung.
Murdani, E. 2007. Pengembangan Sistem Informasi Rekam Medis Rawat
Jalan Untuk Mendukung Evaluasi Pelayanan di RSU Bina Kasih
Ambarawa. Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro.
Kumorotomo, W. & Margono, S. A. 2001. Sistem Informasi Manajemen
dalam Organisasi-organisasi Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Azwar, A. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: Binarupa
Aksara , 123–142.

15

16

17

18

19