T1 132014701 Full text
HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN HARGA DIRI
DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA PUTRI KELAS X
DI SMA KRISTEN 1 SALATIGA
JURNAL
Diajukan Kepada Program Studi Bimbingan Dan Konseling
Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Andreuw Teopila Selanno
132014701
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
1
ABSTRAK
Andreuw Teopila Selanno ,132014701 ,Januari 2016 Hubungan Antara Konformitas dan
HargaDiri dengan Perilaku konsumtif Pada Remaja Putri Kelas XI Di SMA
Kristen 1 Salatiga. Skripsi Program S1 Bimbingan dan Konseling. FKIP
UKSW.Pembimbing I Drs . Sumardjono Pm, M.Pd , Pembimbing II
Y.Windrawanto S.Pd, M.Pd.
Kata Kunci : Konformitas, Harga Diri, Perilaku Konsumtif, Remaja Putri
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi hubungan konformitas
dan harga diri dengan perilaku konsumtif pada remaja putri. Subjek penelitian ini adalah
siswi kelas XI SMA Kristen 1 Salatiga . Sampel dalam penelitian ini adalah cluster
sample, dimana berdasarkan cluster atau kelompok berupa kelas yaitu sebanyak 2 kelas.
Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan cluster sample. Data penelitian
dikumpulkan dengan Skala Konformitas, Skala Harga Diri dan Skala Perilaku Konsumtif.
Analisis data menggunakan teknik analisis pearson correlation dan hipotesis penelitian ini
adalah Terdapat hubungan positif antara konformitas dengan perilaku konsumtif pada
remaja putri ,Terdapat hubungan negatif antara harga diri dengan perilaku konsumtif
pada remaja putri ,Terdapat hubungan antara konformitas dan harga diri dengan perilaku
konsumtif pada remaja putrid.Berdasarkan penelitian diperoleh hasil berdasarkan hasil
analisis korelasi menunjukan adanya hubungan positif yang signifikan antar konformitas
dengan perilaku konsumtif yang berarti semakin tinggi konformitas semakin tinggi pula
perilaku konsumtif pada remaja putri, ada hubungan negatif yang signifikan antara harga
diri dengan perilaku . yang berarti semakin rendah harga diri semakin tinggi perilaku
konsumtif pada remaja putri. . Dan oleh karena probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka
model regresi ini dapat dipakai untuk memprediksi perilaku konsumtif pada remaja putri.
Artinya, konformitas dan harga diri secara bersama-sama berpengaruh terhadap perilaku
konsumtif. Bisa diartikan ada hubungan signifikan secara statistik antara konformitas dan
harga diri terhadap perilaku konsumtif pada remaja putri
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kecenderungan perilaku konsumtif
dan tingkat konformitas terhadap kelompok
pada remaja terkait dengan karakteristik
teman
psikologik tertentu yang dimiliki oleh
Nurdjayadi,
remaja yaitu konsep diri sebagai remaja
2
sebaya
(dalam
Zebua
dan
2001).
Konformitas
muncul
ketika
harmonisasi, mencapai persetujuan dan
individu meniru sikap atau perilaku orang
penerimaan sosial (Rice, dalam Zebua dan
lain dikarenakan tekanan yang nyata
Nurdjayadi,2001).
maupun yang dibayangkannya (Santrock,
dikemukakan oleh Toder dan Marcia
2003). Sedangkan menurut Kiesler dan
(Zebua dan Nurdjayadi, 2001) yang
Kiesler (dala Rakhmat, 2000) konformitas
mengatakan bahwa remaja putri lebih
adalah
atau
konform karena mereka masih labil dan
kepercayaan menuju (norma) kelompok
perempuan yang masih labil dan bingung
sebagai akibat tekanan kelompok yang
dengan
identitas
nyata
mudah
konform dibandingkan
perubahan
atau
perilaku
yang
dibayangkan.
Konformitas cenderung lebih tinggi pada
perempuan
remaja
stabil.
awal
dan
kemudian
akan
Hal
ini
seiring
dirinya
lain
akan
lebih
dengan
sudah matang dan
Remaja dengan harga diri yang
menurun pada remaja akhir (Hurlock,
2004).
yang
Alasan
rendah
dengan
akan
cenderung
lebih mudah
perkembangan kognisi dan emosi remaja
dipengaruhi daripada orang-orang
yang
remaja
harga dirinya tinggi. Jika tingkat harga
kemudian mampu menentukan perilaku
diri remaja putri rendah, maka remaja
atau nilai
akan cenderung mengikuti tekanan dan
semakin
remaja
matang,
yang
itu
konformitas
sesuai
maka
dengan
sendiri.
diri
kemauan
Menurunnya
sekitarnya
yang
serta
teman
sebayanya dalam hal ini melakukan
pada remaja ditunjukkan
dengan adanya keinginan untuk berbeda
perilaku
konsumtif.
dengan teman atau kelompok sebayanya
tingkat harga diri remaja putri cukup
(Hurlock, 2004).
tinggi,
maka
Sebaliknya,
remaja
akan
jika
dapat
dilakukan
melakukan dan mengambil keputusan
oleh remaja putri dibanding dengan
untuk dirinya sendiri tanpa dipengaruhi
remaja putra. Penelitian Rice (pada Zebua
oleh lingkungan sekitarnya
Konformitas
banyak
Penelitian
dan Nurdjayadi, 2001) menemukan bahwa
remaja putri
kelompoknya
lebih
konform
dibandingkan
Aulia
Muhlis
Damayanti ( 2004 Fakultas Psikologi
terhadap
Universitas
dengan
Muhammadiyah
remaja putra. Hal ini disebabka karena
),dengan
esarnya
Antara Konformitas Dengan Perilaku
keinginan
untuk
menjaga
3
judul
penelitian
Surakarta
Hubungan
Konsumtif
Pada
Mahasiswi
Indekost
dan perilaku konsumtif pada remaja
Mewah Dikecamatan Kartasura, Subjek
di SMA TrimurtiSurabaya dengan
penelitian adalah mahasiswi indekost area
keeratan
kampus
kuat.selanjutnya
Universitas
Muhammadiyah
korelasi
yang
penelitian
Intan
Surakarta dengan usia ± 18-23 tahun
Yuniartha Pramesti yang mengambil judul
sebanyak100
penelitian Hubungan Antara Harga Diri
orang.
Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa terdapat hubungan
Dan
positif yang sangat signifikan antara
Konsumtif
konformitas dengan perilaku konsumtif..
penelitian diperoleh kesimpulan bahwa
Penelitian yang dilakukan Hotpascaman (
terdapat hubungan antara harga diri dan
2002
Universitas
konformitas dengan perilaku konsumtif.
Sumatera Utara ) dengan judul penelitian
Perilaku konsumtif pada subjek penelitian
Hubungan Antara Perilaku Konsumtif
berada pada kategori rendah, harga diri
Dengan
pada
Fakultas
Psikologi
Konformitas
Pada
menggunakan
subjek
berjumlah
orang
73
Remaja,
remajayang
,dengan
Konformitas
dan
subjek
Dengan
Perilaku
memperoleh
penelitian
hasil
berada
pada
kategori tinggi, sedangkan konformitas
pada
hasil
subjek
penelitian
berada
pada
menunjukkan bahwa terdapat hubungan
kategori rendah. Maka jika harga diri
perilaku
tinggi dan konformitas rendah, maka
konsumtif
normatif
dan
dengan
pengaruh
hubungan
perilaku
perilaku
konsumtif
akan
rendah,
konsumtif dengan pengaruh informasional
sebaliknya jika harga diri rendah dan
. yang selanjutnya adalah penelitain yang
konformitas
dilakuan
konsumtif akan tinggi.
oleh
Priaz
Riska
Fardhani
(Fakultas Psikologi Universitas Negeri
Surabaya
)
dengan
judul
tinggi,
Uraian
penelitian
mengungkapkan
maka
perilaku
diatas
bahwa
dapat
ada
suatu
Hubungan Antara Konformitas Dan
keterkaitan antara konformitas dan harga
Perilaku
diri dengan perilaku konsumtif pada
Konsumtif
Pada
Remaja(Studi Pada Siswa Kelas Xi
remaja putri. Perilaku konsumtif
Sma
remaja
Trimurti
menggunakan
Surabaya)
subjek
,
putri
tidak
terlepas
pada
dari
sebanyak
pengaruh kelompok. Selain itu, perilaku
50orang dan memperoleh hasil terdapat
konsumtif pada remaja putri dilakukan
hubungan positif antara konformitas
dalam
4
rangka
menunjang penampilan
diri yang terkait dengan harga dirinya,
1.3 Tujuan Penelitian
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
melakukan
penelitian
dengan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
judul
1)
Mengetahui signifikansi hubungan
“Hubungan antara Konformitas dan Harga
antara konformitas dengan perilaku
Diri dengan Perilaku Konsumtif pada
konsumtif pada remaja putri.
Remaja Putri kelas XI di SMA Kristen 1
2)
Salatiga”.
Mengetahui signifikansi hubungan
antara harga diri dengan perilaku
konsumtif pada remaja putri.
3) Mengetahui signifikansi hubungan
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
antara konformitas dan harga diri
,maka rumusan masalah penelitian ini
dengan perilaku konsumtif pada
adalah :
remaja putri.
1) “Apakah terdapat hubungan yang
signifikan
bantara
konformitas
LANDASAN TEORI
dengan perilaku konsumtif pada
2)
3)
perilaku konsumtif adalah suatu
remaja putri kelas XI di SMA
perilaku
Kristen 1 Salatiga?”
mengkonsumsi barang dan jasa secara
“Apakah terdapat hubungan yang
berlebihan, yang tidak lagi didasarkan atas
signifikan antara
pertimbangan
harga
diri
membeli
dimana
rasional
individu
serta
lebih
dengan perilaku konsumtif pada
mementingkan faktor keinginan daripada
remaja putri kelas XI di SMA
kebutuhan hanya untuk mencapai kepuasan
Kristen 1 Salatiga?”
maksimal dan kesenangan saja sehingga
“Apakah terdapat hubungan yang
menimbulkan pemborosan
signifikan antara konformitas dan
harga
diri
konformitas adalah suatu perubahan
dengan perilaku
sikap, perilaku atau kepercayaan seorang
konsumtif pada remaja putri kelas
individu
XI di SMA Kristen 1 Salatiga?
kelompok atau norma sosial sebagai akibat
tekanan
agar
sesuai
kelompok
dengan
yang
nyata
norma
atau
dibayangkan.
harga diri adalah penilaian individu
terhadap dirinya sendiri secara positif atau
5
negatif
yang
dipengaruhi
oleh
hasil
METODE PENELITIAN
interaksinya dengan orang-orang yang
3.1
Variabel Penelitian
Variabel
penelitian
merupakan
penting dilingkungannya serta dari sikap,
penerimaan, penghargaan, dan perlakuan
atribut atau sifat atau nilai dari orang,
orang lain terhadap dirinya.
Hipotesis
obyek atau kegiatan yang mempunyai
Hipotesis
merupakan
variasi tertentu
yang ditetapkan oleh
jawaban
peneliti untuk dipelajari dan dikemudian
sementara terhadap masalah penelitian
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011).
yang
masih
perlu
dibuktikan
Penelitian ini menggunakan dua variabel,
secara
yaitu:
empiris, (Arief, 2003). Adapun hipotesis
a. Variabel bebas (independen)
dalam penelitian ini adalah :
1.
Sugiyono (2011) menjelaskan
Terdapat hubungan positif antara
variabel
konformitas
variabel yang mempengaruhi
konsumtif
dengan
pada
perilaku
remaja
atau
putri
bebas
yang
variabel
diri
dengan
perilaku
Terdapat
hubungan
dependen
(terikat).
symbol (X). Variabel bebas
antara
dalam penelitian ini adalah
konformitas dan harga diri dengan
konformitas dan harga diri
perilaku konsumtif pada remaja
b. Variabel terikat (dependen)
Variabel terikat (Y) merupakan
putri. Terdapat hubungan negatif
variabel yang dipengaruhi atau
antara harga diri dengan perilaku
yang
konsumtif pada remaja putri
3.
sebab
Variabel bebas biasanya diberi
konsumtif pada remaja putri
2.
menjadi
perubahannya atau timbulnya
Terdapat hubungan negatif antara
harga
merupakan
Terdapat
hubungan
menjadi akibat, karena
adanya
antara
(Sugiyono,
variabel
bebas
2011).
Variabel
konformitas dan harga diri dengan
terikat dalam penelitian ini
perilaku konsumtif pada remaja
adalah perilaku konsumtif.
putri.
6
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswi
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
kelas X SMA Kristen 1 Salatiga. Alasan
Gambaran Umum Subjek Penelitian
penggunaan
karena
Penelitian ini dilakukan kepada siswi kelas
dianggap mewakili untuk dijadikan subjek
X SMA Kristen 1 Salatiga dengan total
penelitian. Siswi kelas X umumnya berada
subjek 52 siswi
pada rentang usia 14-16 tahun.
juga berasal dari kota Salatiga penelitian
subjek
kelas
X
ini dilakukan kepada siswi X SMA Kristen
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang
digunakan
adalah
skala
1
perilaku
konsumtif,
dengan
harapan
dapat
sehingga pihak sekolah dapat menberikan
arahan dan masukan kepada siswanya
dalam penelitian ini ada tiga macam skala
skala
Salatiga
memberikan masukan kepada pihak sekolah
pengukuran
psikologis. Adapun skala yang digunakan
yaitu
yang hampir semuanya
mengenai
skala
perilaku
konsumtif
dan
konformitas serta harga diri ,dan pada
akhirnya para siswi bisa mengerti dan bisa
konformitas dan skala harga diri
mengelola dirinya sendiri dengan baik .
Analisis data penelitian
Analisis data yang digunakan
Analisis Korelasional
dalam penelitian ini adalah analisis pearson
correlation
Statistik yang
merupakan
dilihat
hasil
koefisien
korelasi
dengan
perilaku
suatu Teknik
dipergunakan
antara
untuk
konformitas
mengukur kekuatan hubungan 2 Variabel
konsumtif
dan juga untuk dapat mengetahui bentuk
menunjukkan adanya korelasi positif yang
hubungan antara 2 Variabel tersebut dengan
adalah
0,059.
Hal
ini
signifikan antara konformitas dengan
hasil yang sifatnya kuantitatif,hubungan
perilaku
dua variabel itu dalam artian mempunyai
konsumtif.
Semakin
tinggi
konformitas maka semakin tinggi perilaku
hubungan positif atau negative
konsumtif, dan sebaliknya semakin rendah
konformitas maka semakin rendah pula
perilaku konsumtifnya. Hal ini berarti
7
diterima
berhubungan terhadap perilaku konsumtif.
kebenarannya. Hasil koefisien korelasi
Hal ini berarti hipotesis yang diajukan
antara
diterima kebenarannya, yaitu ada hubungan
hipotesis
yang
harga
konsumtif
diajukan
diri
adalah
dengan
-0,021.
perilaku
Hal
ini
signifikan
secara
menunjukkan adanya korelasi negatif
konformitas
dan
yang signifikan antara hargadiri dengan
perilaku konsumtif pada remaja putri .
perilaku konsumtif. Semakin rendah harga
diri
maka
semakin
tinggi
statistik
harga
diri
antara
terhadap
Hasil Uji Hipotesis
perilaku
Sebagaimana
yang
sudah
konsumtif, dan sebaliknya semakin tinggi
dirumuskan di bab II hipotesis penelitian
harga diri maka semakin rendah perilaku
ini adalah
konsumtifnya. Hal ini berarti hipotesis
1. Terdapat
yang diajukan diterima kebenarannya.
antara
menggunakan
teknik
positif
konformitas
dengan
perilaku konsumtif pada remaja
Analisis Regresi
Berdasarkan
hubungan
hasil
analisis
putri
analisis
regresi
2. Terdapat
hubungan
negatif
antara harga diri dengan perilaku
berganda diperoleh nilai R = 0,059 dan dari
konsumtif pada remaja putri
uji ANOVA atau F-tes menunjukkan p-
3. Terdapat hubungan antara
value 0,01 < 0,05, artinya signifikan.
konformitas dan harga diri
Sedangkan F hitung sebesar 10,561 > F
dengan perilaku konsumtif pada
tabel 3,18, artinya signifikan. Oleh karena
remaja putri
probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka
Dan berdasarkan
hasil analisis
model regresi ini dapat dipakai untuk
korelasi menunjukan adanya hubungan
memprediksi
pada
positif antar konformitas dengan perilaku
remaja putri. Artinya, konformitas dan
konsumtif , ada hubungan negatif antara
harga
harga diri dengan perilaku konsumtif maka
diri
perilaku
secara
konsumtif
bersama-sama
8
semakin tinggi perilaku konsumtif.
bisa dikatakan hipotesis di terima .
Pembahasan
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis data yang
telah diketahui terdapat hubungan yang
5.1 Kesimpulan
signifikan antara konformitas dan harga
diri dengan perilaku konsumtif pada remaja
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil
kesimpulan bahwa :
putri. Hal ini berarti variabel konformitas
1. Ada hubungan positif yang signifikan
dan harga diri dapat dijadikan prediktor
antara konformitas dengan perilaku
untuk memprediksi atau mengukur perilaku
konsumtif pada remaja putri. Hal ini
konsumtif
Pada
telah dibuktikan dengan diperoleh nilai
penelitian ini menunjukkan bahwa antara
korelasi rx1y = 0,059 dan rtabel = 0,279
pada
konformitas
remaja
dan
putri.
perilaku
dengan taraf signifikansi 5%, yang
konsumtif
berarti semakin tinggi konformitas
terdapat korelasi positif yang signifikan
semakin tinggi pula perilaku konsumtif
dengan hasil sebesar 0,059 (dengan p <
pada remaja putri.
0,05). Hal ini menunjukkan semakin tinggi
2. Ada hubungan negatif
konformitas maka semakin tinggi pula
diri dengan perilaku konsumtif pada
perilaku konsumtif pada remaja putri, dan
remaja putri. Hal ini telah dibuktikan
sebaliknya semakin rendah konformitas
maka
semakin
0,021 dan rtabel = 0,279 dengan taraf
konsumtif pada remaja putri. Hubungan
signifikansi 5% yang berarti semakin
antara
rendah harga diri semakin tinggi
diri
pula
dengan diperoleh nilai korelasi rx2y = -
perilaku
harga
rendah
antara harga
dengan
perilaku
konsumtif pada penelitian ini menunjukkan
perilaku konsumtif pada remaja putri.
hasil -0,021 (dengan p < 0,05), hal ini
3. Ada hubungan yang signifikan antara
berarti terdapat korelasi negatif yang
konformitas dan harga diri dengan
signifikan. Semakin rendah harga diri maka
perilaku konsumtif pada remaja putri.
9
Hal ini telah dibuktikan dengan hasil
Jakarta : Gunung Agung.
Engel, J. F; Blackwell, R. D; Miniard, P. W.
1994. Perilaku Konsumen
(penerjemah Budiyanto). Jakarta :
Binarupa Aksara.
Ghozali, I. 2005. Analisis Multivariate
dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas
Diponegoro
Hadi, S. 2004. Metodologi Research Jilid
1. Yogjakarta : Andi
Hadi, S. 2004. Statistika. Yogyakarta :
Andi.
_______ Hidayati, N. K. 2001. Hubungan
Antara Harga Diri dan Kolektivitas
Dengan Kecenderungan Perilaku
Konsumtif Remaja. Intisari Skripsi
(tidak
diterbitkan)
Fakultas
Psikologi Universitas Gadjah Mada.
_____. 2004. Psikologi Perkembangan :
Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Hudaniah & Dayakisni, T.
2003. Psikologi Sosial. Malang :
UMM Press
Hurlock,
E.
B.
2003.
Psikologi
Perkembangan : Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan
(penerjemah : Wasana, J ). Jakarta :
Erlangga.
analisis menggunakan teknik analisis
regresi berganda diperoleh nilai R =
0,059 dan Fregresi = 10,561 > dari Ftabel
3,18 dengan taraf signifikansi 5%.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M dan Asrori, M. 2004. Psikologi
Remaja,Perkembangan Peserta
Didik. Jakarta: Bumi Aksara.
Arief, M. 2003. Metodologi Penelitian
Kedokteran Dan Kesehatan.
Klaten:CSGF.
Azwar, S. 2008. Penyusunan Skala
Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar Offset.
Baron, R. A & Bryne, D. 2004. Psikologi
Sosial Jilid 1 (penerjemah : Djuwita,
R, dkk). Jakarta : Erlangga.
____________________. 2005. Psikologi Sosial Jilid 2
(penerjemah : Djuwita, R, dkk).
Jakarta : Erlangga.
Koentjoro, 1989. Perbedaan Harga Diri
Remaja
di
Daerah
Miskin
Penghasil Pelacur & Bukan
Penghasil
Pelacur:
Laporan
Penelitian. (tidak diterbitkan).
Yogyakarta: Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada.
Branden, N. 2001. Kiat Jitu Meningkatkan
Harga Diri. Jakarta : Delaprasata.
Cast, D. A & Burke, P. J. 2002. A Theory
of Self Esteem. Social
Forces.Vol.80, No. 3 p.1041-1068
Chaplin, J. P. 2004. Kamus Lengkap
Psikologi (penerjemah : Kartini, K).
Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Coopersmith, S (1967). The Antecendent of
Self Esteem. San Fransisco: W. H.
Freeman & Company
Costanzo, P. R & Shaw, M. 1966.
Conformity as a Function of Age
Level. Child Development. Vol. 37
No. 4.
Daradjat, Z. 1976. Kesehatan Mental.
Monks, F. J; Knoers, A. M; Haditomo, S.
R. 2004. Psikologi Perkembangan
: pengantar dalam berbagai
bagiannya. Yogyakarta : UGM
Press.
Nugroho, B. A. 2005. Strategi Jitu Memilih
Metode Statistik Penelitian dengan
SPSS. Andi : Yogyakarta
Rakhmat, J. 2000. Psikologi Komunikasi.
Bandung : CV Remaja Karya
Santrock, J.W. 2003. Adolescence:
10
Perkembangan
Remaja
(penerjemah Adelar, S.B; saragih,
S.). Jakarta : Erlangga.
Sarwono, J. 2006. Analisis Data Penelitian
menggunakan SPSS. Yogyakarta :
Andi
Sudjana. 2002. Metoda Statistika . Bandung
: Tarsito.
Zebua, A.S & Nurdjayadi, R.D. 2001.
Hubungan
Antara
Konformitas
dan Konsep Diri Dengan Perilaku
Konsumtif Pada Remaja Putri.
Phronesis
11
DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA PUTRI KELAS X
DI SMA KRISTEN 1 SALATIGA
JURNAL
Diajukan Kepada Program Studi Bimbingan Dan Konseling
Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Andreuw Teopila Selanno
132014701
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
1
ABSTRAK
Andreuw Teopila Selanno ,132014701 ,Januari 2016 Hubungan Antara Konformitas dan
HargaDiri dengan Perilaku konsumtif Pada Remaja Putri Kelas XI Di SMA
Kristen 1 Salatiga. Skripsi Program S1 Bimbingan dan Konseling. FKIP
UKSW.Pembimbing I Drs . Sumardjono Pm, M.Pd , Pembimbing II
Y.Windrawanto S.Pd, M.Pd.
Kata Kunci : Konformitas, Harga Diri, Perilaku Konsumtif, Remaja Putri
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi hubungan konformitas
dan harga diri dengan perilaku konsumtif pada remaja putri. Subjek penelitian ini adalah
siswi kelas XI SMA Kristen 1 Salatiga . Sampel dalam penelitian ini adalah cluster
sample, dimana berdasarkan cluster atau kelompok berupa kelas yaitu sebanyak 2 kelas.
Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan cluster sample. Data penelitian
dikumpulkan dengan Skala Konformitas, Skala Harga Diri dan Skala Perilaku Konsumtif.
Analisis data menggunakan teknik analisis pearson correlation dan hipotesis penelitian ini
adalah Terdapat hubungan positif antara konformitas dengan perilaku konsumtif pada
remaja putri ,Terdapat hubungan negatif antara harga diri dengan perilaku konsumtif
pada remaja putri ,Terdapat hubungan antara konformitas dan harga diri dengan perilaku
konsumtif pada remaja putrid.Berdasarkan penelitian diperoleh hasil berdasarkan hasil
analisis korelasi menunjukan adanya hubungan positif yang signifikan antar konformitas
dengan perilaku konsumtif yang berarti semakin tinggi konformitas semakin tinggi pula
perilaku konsumtif pada remaja putri, ada hubungan negatif yang signifikan antara harga
diri dengan perilaku . yang berarti semakin rendah harga diri semakin tinggi perilaku
konsumtif pada remaja putri. . Dan oleh karena probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka
model regresi ini dapat dipakai untuk memprediksi perilaku konsumtif pada remaja putri.
Artinya, konformitas dan harga diri secara bersama-sama berpengaruh terhadap perilaku
konsumtif. Bisa diartikan ada hubungan signifikan secara statistik antara konformitas dan
harga diri terhadap perilaku konsumtif pada remaja putri
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kecenderungan perilaku konsumtif
dan tingkat konformitas terhadap kelompok
pada remaja terkait dengan karakteristik
teman
psikologik tertentu yang dimiliki oleh
Nurdjayadi,
remaja yaitu konsep diri sebagai remaja
2
sebaya
(dalam
Zebua
dan
2001).
Konformitas
muncul
ketika
harmonisasi, mencapai persetujuan dan
individu meniru sikap atau perilaku orang
penerimaan sosial (Rice, dalam Zebua dan
lain dikarenakan tekanan yang nyata
Nurdjayadi,2001).
maupun yang dibayangkannya (Santrock,
dikemukakan oleh Toder dan Marcia
2003). Sedangkan menurut Kiesler dan
(Zebua dan Nurdjayadi, 2001) yang
Kiesler (dala Rakhmat, 2000) konformitas
mengatakan bahwa remaja putri lebih
adalah
atau
konform karena mereka masih labil dan
kepercayaan menuju (norma) kelompok
perempuan yang masih labil dan bingung
sebagai akibat tekanan kelompok yang
dengan
identitas
nyata
mudah
konform dibandingkan
perubahan
atau
perilaku
yang
dibayangkan.
Konformitas cenderung lebih tinggi pada
perempuan
remaja
stabil.
awal
dan
kemudian
akan
Hal
ini
seiring
dirinya
lain
akan
lebih
dengan
sudah matang dan
Remaja dengan harga diri yang
menurun pada remaja akhir (Hurlock,
2004).
yang
Alasan
rendah
dengan
akan
cenderung
lebih mudah
perkembangan kognisi dan emosi remaja
dipengaruhi daripada orang-orang
yang
remaja
harga dirinya tinggi. Jika tingkat harga
kemudian mampu menentukan perilaku
diri remaja putri rendah, maka remaja
atau nilai
akan cenderung mengikuti tekanan dan
semakin
remaja
matang,
yang
itu
konformitas
sesuai
maka
dengan
sendiri.
diri
kemauan
Menurunnya
sekitarnya
yang
serta
teman
sebayanya dalam hal ini melakukan
pada remaja ditunjukkan
dengan adanya keinginan untuk berbeda
perilaku
konsumtif.
dengan teman atau kelompok sebayanya
tingkat harga diri remaja putri cukup
(Hurlock, 2004).
tinggi,
maka
Sebaliknya,
remaja
akan
jika
dapat
dilakukan
melakukan dan mengambil keputusan
oleh remaja putri dibanding dengan
untuk dirinya sendiri tanpa dipengaruhi
remaja putra. Penelitian Rice (pada Zebua
oleh lingkungan sekitarnya
Konformitas
banyak
Penelitian
dan Nurdjayadi, 2001) menemukan bahwa
remaja putri
kelompoknya
lebih
konform
dibandingkan
Aulia
Muhlis
Damayanti ( 2004 Fakultas Psikologi
terhadap
Universitas
dengan
Muhammadiyah
remaja putra. Hal ini disebabka karena
),dengan
esarnya
Antara Konformitas Dengan Perilaku
keinginan
untuk
menjaga
3
judul
penelitian
Surakarta
Hubungan
Konsumtif
Pada
Mahasiswi
Indekost
dan perilaku konsumtif pada remaja
Mewah Dikecamatan Kartasura, Subjek
di SMA TrimurtiSurabaya dengan
penelitian adalah mahasiswi indekost area
keeratan
kampus
kuat.selanjutnya
Universitas
Muhammadiyah
korelasi
yang
penelitian
Intan
Surakarta dengan usia ± 18-23 tahun
Yuniartha Pramesti yang mengambil judul
sebanyak100
penelitian Hubungan Antara Harga Diri
orang.
Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa terdapat hubungan
Dan
positif yang sangat signifikan antara
Konsumtif
konformitas dengan perilaku konsumtif..
penelitian diperoleh kesimpulan bahwa
Penelitian yang dilakukan Hotpascaman (
terdapat hubungan antara harga diri dan
2002
Universitas
konformitas dengan perilaku konsumtif.
Sumatera Utara ) dengan judul penelitian
Perilaku konsumtif pada subjek penelitian
Hubungan Antara Perilaku Konsumtif
berada pada kategori rendah, harga diri
Dengan
pada
Fakultas
Psikologi
Konformitas
Pada
menggunakan
subjek
berjumlah
orang
73
Remaja,
remajayang
,dengan
Konformitas
dan
subjek
Dengan
Perilaku
memperoleh
penelitian
hasil
berada
pada
kategori tinggi, sedangkan konformitas
pada
hasil
subjek
penelitian
berada
pada
menunjukkan bahwa terdapat hubungan
kategori rendah. Maka jika harga diri
perilaku
tinggi dan konformitas rendah, maka
konsumtif
normatif
dan
dengan
pengaruh
hubungan
perilaku
perilaku
konsumtif
akan
rendah,
konsumtif dengan pengaruh informasional
sebaliknya jika harga diri rendah dan
. yang selanjutnya adalah penelitain yang
konformitas
dilakuan
konsumtif akan tinggi.
oleh
Priaz
Riska
Fardhani
(Fakultas Psikologi Universitas Negeri
Surabaya
)
dengan
judul
tinggi,
Uraian
penelitian
mengungkapkan
maka
perilaku
diatas
bahwa
dapat
ada
suatu
Hubungan Antara Konformitas Dan
keterkaitan antara konformitas dan harga
Perilaku
diri dengan perilaku konsumtif pada
Konsumtif
Pada
Remaja(Studi Pada Siswa Kelas Xi
remaja putri. Perilaku konsumtif
Sma
remaja
Trimurti
menggunakan
Surabaya)
subjek
,
putri
tidak
terlepas
pada
dari
sebanyak
pengaruh kelompok. Selain itu, perilaku
50orang dan memperoleh hasil terdapat
konsumtif pada remaja putri dilakukan
hubungan positif antara konformitas
dalam
4
rangka
menunjang penampilan
diri yang terkait dengan harga dirinya,
1.3 Tujuan Penelitian
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
melakukan
penelitian
dengan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
judul
1)
Mengetahui signifikansi hubungan
“Hubungan antara Konformitas dan Harga
antara konformitas dengan perilaku
Diri dengan Perilaku Konsumtif pada
konsumtif pada remaja putri.
Remaja Putri kelas XI di SMA Kristen 1
2)
Salatiga”.
Mengetahui signifikansi hubungan
antara harga diri dengan perilaku
konsumtif pada remaja putri.
3) Mengetahui signifikansi hubungan
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
antara konformitas dan harga diri
,maka rumusan masalah penelitian ini
dengan perilaku konsumtif pada
adalah :
remaja putri.
1) “Apakah terdapat hubungan yang
signifikan
bantara
konformitas
LANDASAN TEORI
dengan perilaku konsumtif pada
2)
3)
perilaku konsumtif adalah suatu
remaja putri kelas XI di SMA
perilaku
Kristen 1 Salatiga?”
mengkonsumsi barang dan jasa secara
“Apakah terdapat hubungan yang
berlebihan, yang tidak lagi didasarkan atas
signifikan antara
pertimbangan
harga
diri
membeli
dimana
rasional
individu
serta
lebih
dengan perilaku konsumtif pada
mementingkan faktor keinginan daripada
remaja putri kelas XI di SMA
kebutuhan hanya untuk mencapai kepuasan
Kristen 1 Salatiga?”
maksimal dan kesenangan saja sehingga
“Apakah terdapat hubungan yang
menimbulkan pemborosan
signifikan antara konformitas dan
harga
diri
konformitas adalah suatu perubahan
dengan perilaku
sikap, perilaku atau kepercayaan seorang
konsumtif pada remaja putri kelas
individu
XI di SMA Kristen 1 Salatiga?
kelompok atau norma sosial sebagai akibat
tekanan
agar
sesuai
kelompok
dengan
yang
nyata
norma
atau
dibayangkan.
harga diri adalah penilaian individu
terhadap dirinya sendiri secara positif atau
5
negatif
yang
dipengaruhi
oleh
hasil
METODE PENELITIAN
interaksinya dengan orang-orang yang
3.1
Variabel Penelitian
Variabel
penelitian
merupakan
penting dilingkungannya serta dari sikap,
penerimaan, penghargaan, dan perlakuan
atribut atau sifat atau nilai dari orang,
orang lain terhadap dirinya.
Hipotesis
obyek atau kegiatan yang mempunyai
Hipotesis
merupakan
variasi tertentu
yang ditetapkan oleh
jawaban
peneliti untuk dipelajari dan dikemudian
sementara terhadap masalah penelitian
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011).
yang
masih
perlu
dibuktikan
Penelitian ini menggunakan dua variabel,
secara
yaitu:
empiris, (Arief, 2003). Adapun hipotesis
a. Variabel bebas (independen)
dalam penelitian ini adalah :
1.
Sugiyono (2011) menjelaskan
Terdapat hubungan positif antara
variabel
konformitas
variabel yang mempengaruhi
konsumtif
dengan
pada
perilaku
remaja
atau
putri
bebas
yang
variabel
diri
dengan
perilaku
Terdapat
hubungan
dependen
(terikat).
symbol (X). Variabel bebas
antara
dalam penelitian ini adalah
konformitas dan harga diri dengan
konformitas dan harga diri
perilaku konsumtif pada remaja
b. Variabel terikat (dependen)
Variabel terikat (Y) merupakan
putri. Terdapat hubungan negatif
variabel yang dipengaruhi atau
antara harga diri dengan perilaku
yang
konsumtif pada remaja putri
3.
sebab
Variabel bebas biasanya diberi
konsumtif pada remaja putri
2.
menjadi
perubahannya atau timbulnya
Terdapat hubungan negatif antara
harga
merupakan
Terdapat
hubungan
menjadi akibat, karena
adanya
antara
(Sugiyono,
variabel
bebas
2011).
Variabel
konformitas dan harga diri dengan
terikat dalam penelitian ini
perilaku konsumtif pada remaja
adalah perilaku konsumtif.
putri.
6
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswi
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
kelas X SMA Kristen 1 Salatiga. Alasan
Gambaran Umum Subjek Penelitian
penggunaan
karena
Penelitian ini dilakukan kepada siswi kelas
dianggap mewakili untuk dijadikan subjek
X SMA Kristen 1 Salatiga dengan total
penelitian. Siswi kelas X umumnya berada
subjek 52 siswi
pada rentang usia 14-16 tahun.
juga berasal dari kota Salatiga penelitian
subjek
kelas
X
ini dilakukan kepada siswi X SMA Kristen
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang
digunakan
adalah
skala
1
perilaku
konsumtif,
dengan
harapan
dapat
sehingga pihak sekolah dapat menberikan
arahan dan masukan kepada siswanya
dalam penelitian ini ada tiga macam skala
skala
Salatiga
memberikan masukan kepada pihak sekolah
pengukuran
psikologis. Adapun skala yang digunakan
yaitu
yang hampir semuanya
mengenai
skala
perilaku
konsumtif
dan
konformitas serta harga diri ,dan pada
akhirnya para siswi bisa mengerti dan bisa
konformitas dan skala harga diri
mengelola dirinya sendiri dengan baik .
Analisis data penelitian
Analisis data yang digunakan
Analisis Korelasional
dalam penelitian ini adalah analisis pearson
correlation
Statistik yang
merupakan
dilihat
hasil
koefisien
korelasi
dengan
perilaku
suatu Teknik
dipergunakan
antara
untuk
konformitas
mengukur kekuatan hubungan 2 Variabel
konsumtif
dan juga untuk dapat mengetahui bentuk
menunjukkan adanya korelasi positif yang
hubungan antara 2 Variabel tersebut dengan
adalah
0,059.
Hal
ini
signifikan antara konformitas dengan
hasil yang sifatnya kuantitatif,hubungan
perilaku
dua variabel itu dalam artian mempunyai
konsumtif.
Semakin
tinggi
konformitas maka semakin tinggi perilaku
hubungan positif atau negative
konsumtif, dan sebaliknya semakin rendah
konformitas maka semakin rendah pula
perilaku konsumtifnya. Hal ini berarti
7
diterima
berhubungan terhadap perilaku konsumtif.
kebenarannya. Hasil koefisien korelasi
Hal ini berarti hipotesis yang diajukan
antara
diterima kebenarannya, yaitu ada hubungan
hipotesis
yang
harga
konsumtif
diajukan
diri
adalah
dengan
-0,021.
perilaku
Hal
ini
signifikan
secara
menunjukkan adanya korelasi negatif
konformitas
dan
yang signifikan antara hargadiri dengan
perilaku konsumtif pada remaja putri .
perilaku konsumtif. Semakin rendah harga
diri
maka
semakin
tinggi
statistik
harga
diri
antara
terhadap
Hasil Uji Hipotesis
perilaku
Sebagaimana
yang
sudah
konsumtif, dan sebaliknya semakin tinggi
dirumuskan di bab II hipotesis penelitian
harga diri maka semakin rendah perilaku
ini adalah
konsumtifnya. Hal ini berarti hipotesis
1. Terdapat
yang diajukan diterima kebenarannya.
antara
menggunakan
teknik
positif
konformitas
dengan
perilaku konsumtif pada remaja
Analisis Regresi
Berdasarkan
hubungan
hasil
analisis
putri
analisis
regresi
2. Terdapat
hubungan
negatif
antara harga diri dengan perilaku
berganda diperoleh nilai R = 0,059 dan dari
konsumtif pada remaja putri
uji ANOVA atau F-tes menunjukkan p-
3. Terdapat hubungan antara
value 0,01 < 0,05, artinya signifikan.
konformitas dan harga diri
Sedangkan F hitung sebesar 10,561 > F
dengan perilaku konsumtif pada
tabel 3,18, artinya signifikan. Oleh karena
remaja putri
probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka
Dan berdasarkan
hasil analisis
model regresi ini dapat dipakai untuk
korelasi menunjukan adanya hubungan
memprediksi
pada
positif antar konformitas dengan perilaku
remaja putri. Artinya, konformitas dan
konsumtif , ada hubungan negatif antara
harga
harga diri dengan perilaku konsumtif maka
diri
perilaku
secara
konsumtif
bersama-sama
8
semakin tinggi perilaku konsumtif.
bisa dikatakan hipotesis di terima .
Pembahasan
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis data yang
telah diketahui terdapat hubungan yang
5.1 Kesimpulan
signifikan antara konformitas dan harga
diri dengan perilaku konsumtif pada remaja
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil
kesimpulan bahwa :
putri. Hal ini berarti variabel konformitas
1. Ada hubungan positif yang signifikan
dan harga diri dapat dijadikan prediktor
antara konformitas dengan perilaku
untuk memprediksi atau mengukur perilaku
konsumtif pada remaja putri. Hal ini
konsumtif
Pada
telah dibuktikan dengan diperoleh nilai
penelitian ini menunjukkan bahwa antara
korelasi rx1y = 0,059 dan rtabel = 0,279
pada
konformitas
remaja
dan
putri.
perilaku
dengan taraf signifikansi 5%, yang
konsumtif
berarti semakin tinggi konformitas
terdapat korelasi positif yang signifikan
semakin tinggi pula perilaku konsumtif
dengan hasil sebesar 0,059 (dengan p <
pada remaja putri.
0,05). Hal ini menunjukkan semakin tinggi
2. Ada hubungan negatif
konformitas maka semakin tinggi pula
diri dengan perilaku konsumtif pada
perilaku konsumtif pada remaja putri, dan
remaja putri. Hal ini telah dibuktikan
sebaliknya semakin rendah konformitas
maka
semakin
0,021 dan rtabel = 0,279 dengan taraf
konsumtif pada remaja putri. Hubungan
signifikansi 5% yang berarti semakin
antara
rendah harga diri semakin tinggi
diri
pula
dengan diperoleh nilai korelasi rx2y = -
perilaku
harga
rendah
antara harga
dengan
perilaku
konsumtif pada penelitian ini menunjukkan
perilaku konsumtif pada remaja putri.
hasil -0,021 (dengan p < 0,05), hal ini
3. Ada hubungan yang signifikan antara
berarti terdapat korelasi negatif yang
konformitas dan harga diri dengan
signifikan. Semakin rendah harga diri maka
perilaku konsumtif pada remaja putri.
9
Hal ini telah dibuktikan dengan hasil
Jakarta : Gunung Agung.
Engel, J. F; Blackwell, R. D; Miniard, P. W.
1994. Perilaku Konsumen
(penerjemah Budiyanto). Jakarta :
Binarupa Aksara.
Ghozali, I. 2005. Analisis Multivariate
dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas
Diponegoro
Hadi, S. 2004. Metodologi Research Jilid
1. Yogjakarta : Andi
Hadi, S. 2004. Statistika. Yogyakarta :
Andi.
_______ Hidayati, N. K. 2001. Hubungan
Antara Harga Diri dan Kolektivitas
Dengan Kecenderungan Perilaku
Konsumtif Remaja. Intisari Skripsi
(tidak
diterbitkan)
Fakultas
Psikologi Universitas Gadjah Mada.
_____. 2004. Psikologi Perkembangan :
Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Hudaniah & Dayakisni, T.
2003. Psikologi Sosial. Malang :
UMM Press
Hurlock,
E.
B.
2003.
Psikologi
Perkembangan : Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan
(penerjemah : Wasana, J ). Jakarta :
Erlangga.
analisis menggunakan teknik analisis
regresi berganda diperoleh nilai R =
0,059 dan Fregresi = 10,561 > dari Ftabel
3,18 dengan taraf signifikansi 5%.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M dan Asrori, M. 2004. Psikologi
Remaja,Perkembangan Peserta
Didik. Jakarta: Bumi Aksara.
Arief, M. 2003. Metodologi Penelitian
Kedokteran Dan Kesehatan.
Klaten:CSGF.
Azwar, S. 2008. Penyusunan Skala
Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar Offset.
Baron, R. A & Bryne, D. 2004. Psikologi
Sosial Jilid 1 (penerjemah : Djuwita,
R, dkk). Jakarta : Erlangga.
____________________. 2005. Psikologi Sosial Jilid 2
(penerjemah : Djuwita, R, dkk).
Jakarta : Erlangga.
Koentjoro, 1989. Perbedaan Harga Diri
Remaja
di
Daerah
Miskin
Penghasil Pelacur & Bukan
Penghasil
Pelacur:
Laporan
Penelitian. (tidak diterbitkan).
Yogyakarta: Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada.
Branden, N. 2001. Kiat Jitu Meningkatkan
Harga Diri. Jakarta : Delaprasata.
Cast, D. A & Burke, P. J. 2002. A Theory
of Self Esteem. Social
Forces.Vol.80, No. 3 p.1041-1068
Chaplin, J. P. 2004. Kamus Lengkap
Psikologi (penerjemah : Kartini, K).
Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Coopersmith, S (1967). The Antecendent of
Self Esteem. San Fransisco: W. H.
Freeman & Company
Costanzo, P. R & Shaw, M. 1966.
Conformity as a Function of Age
Level. Child Development. Vol. 37
No. 4.
Daradjat, Z. 1976. Kesehatan Mental.
Monks, F. J; Knoers, A. M; Haditomo, S.
R. 2004. Psikologi Perkembangan
: pengantar dalam berbagai
bagiannya. Yogyakarta : UGM
Press.
Nugroho, B. A. 2005. Strategi Jitu Memilih
Metode Statistik Penelitian dengan
SPSS. Andi : Yogyakarta
Rakhmat, J. 2000. Psikologi Komunikasi.
Bandung : CV Remaja Karya
Santrock, J.W. 2003. Adolescence:
10
Perkembangan
Remaja
(penerjemah Adelar, S.B; saragih,
S.). Jakarta : Erlangga.
Sarwono, J. 2006. Analisis Data Penelitian
menggunakan SPSS. Yogyakarta :
Andi
Sudjana. 2002. Metoda Statistika . Bandung
: Tarsito.
Zebua, A.S & Nurdjayadi, R.D. 2001.
Hubungan
Antara
Konformitas
dan Konsep Diri Dengan Perilaku
Konsumtif Pada Remaja Putri.
Phronesis
11