PENGARUH GAYA BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII Pengaruh Gaya Belajar dan Kreativitas Siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematika Kelas VIII SMP N 1 Selogiri Tahun 2011/2012.

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII
SMP N 1 SELOGIRI TAHUN 2011/2012

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Matematika

Disusun Oleh:
HARYANTI
A 410 080 352

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII SMP N 1
SELOGIRI TAHUN 2011/2012.


Oleh
Haryanti1, Sumardi2, dan Sri Sutarni3
1
2

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta

Staf Pengajar UMS Surakarta, s_mardi15@yahoo.co.id

3

Staf Pengajar UMS Surakarta, sri.sutarni@yahoo.com

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: pengaruh yang
signifikan gaya belajar terhadap prestasi belajar matematika, pengaruh yang
signifikan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar matematika, dan pengaruh
yang sigfnifikan gaya belajar dan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar
matematika kelas VIII SMP N 1 Selogiri Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini
termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 1 Selogiri Tahun Ajaran 2011/2012.
Sampel diambil sebanyak 55 siswa. Data yang diperlukan diperoleh melalui
angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi linier berganda. Kesimpulan yang diambil adalah: 1) Ada pengaruh yang
signifikan gaya belajar terhadap prestasi belajar matematika. Hal ini berdasarkan
analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,123 >
2,01, dengan sumbangan efektif sebesar 6,2%; 2) Ada pengaruh yang signifikan
kreativitas siswa terhadap prestasi belajar matematika. Hal ini berdasarkan
analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,757 >
2,01, dengan sumbangan efektif sebesar 11,2%; 3) Ada pengaruh yang signifikan
gaya belajar dan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar matematika. Hal ini
berdasarkan analisis regresi linier ganda(uji F) diketahui bahwa Fhitung > Ftabel,
yaitu 5,469 > 3,18, dengan koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,174. 4)
Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,174 menunjukkan bahwa besarnya
pengaruh antara gaya belajar dan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar
matematika adalah 17,4% sedangkan 82,6% sisanya dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak diteliti.

Kata Kunci: gaya belajar, kreativitas siswa, prestasi belajar matematika


PENGARUH GAYA BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII SMP N 1
SELOGIRI TAHUN 2011/2012.

Oleh
Haryanti1, Sumardi2, dan Sri Sutarni3
1
2

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta

Staf Pengajar UMS Surakarta, s_mardi15@yahoo.co.id

3

Staf Pengajar UMS Surakarta, sri.sutarni@yahoo.com

Abstract
The purpose of this study was to determine: a significant influence of learning
styles against learning mathematics achievement,a significant influence of the

creativity of students against studying mathematics achievement, and a significant
influence of learning styles and the creativity of students against studying
mathematics achievement SMP N 1 class VIII Selogiri School Year 2011 / 2012.
This study included quantitative descriptive type of research. The population in
this study were all students in grade VIII Selogiri SMP N 1 Academic Year
2011/2012. Samples were taken by 55 students. Necessary data obtained through
a questionnaire and documentation. Data analysis technique used is multiple
linear regression analysis. Conclusions drawn are: 1) There was a significant
effect of learning styles against learning mathematics achievement. It is based on
multiple linear regression analysis (t test) note that tcount> ttable, ie 2,123> 2,01,
the effective contribution of 6,2%; 2) There is a significant influence of the
creativity of students against studying mathematics achievement. It is based on
multiple linear regression analysis (t test) note that tcount> ttable, ie 2,757> 2,01,
the effective contribution of 11,2%; 3) There is a significant influence of learning
styles and the creativity of students against studying mathematics achievement. It
is based on multiple linear regression analysis (F test) note that Fhitung> Ftabel, ie
5,469> 3,18, with a coefficient of determination obtained for 0,174: 4) The results
of the coefficient of determination (R2) of 0,174 indicates that the magnitude of
effect between learning style and creativity of students against learning
mathematics achievement was 17,4% and 82,6% were influenced by other

variables not examined.

Keywords: learning style, the creativity of students, learning mathematics
achievement.

Pendahuluan
Jenjang pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi. Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan
lembaga pendidikan dimana seorang siswa mulai memasuki suatu tahap dalam
mencari jati diri, serta mengenali seberapa kemampuan dirinya. Pada tahap ini
siswa akan memiliki suatu pandangan tentang masa depan dalam meraih citacita.
Matematika diberikan semanjak kecil, didalam kehidupanpun tidak luput
dengan hitung menghitung. Di dalam proses belajar mengajar siswa disekolah,
matematika di pandang sebagai salah satu mata pelajaran yang sulit,
membinggungkan dan kurang disukai oleh siswa. Sehingga berakibat pada
prestasi belajar matematika siswa yang relatif rendah.
Pengambilan tempat penelitian ini adalah SMP N 1 Selogiri, hal ini
dikarenakan peneliti berdomisili di Selogiri sehingga mudah dalam melakukan
penelitian. Berkaitan dengan hal tersebut, permasalahan yang sama juga terjadi di
SMP Negeri 1 Selogiri. Berdasarkan hasil observasi ditemukan permasalahan

yaitu kreativitas siswa masih kurang hal ini dapat dilihat dari masih kurangnya
kreativitas siswa dalam bertanya, kreativitas siswa dalam mengemukakan ide,
kreativitas siswa dalam menjawab pertanyaan.
Gambaran permasalah di atas menunjukan bahwa masih rendahnya
kreativitas belajar matematika yang dialami siswa SMP Negeri 1 Selogiri. Faktor
yang menyebabkan rendahannya adalah siswa mengalami kesulitan dalam
mengikuti pelajaran. Hal ini dikarenakan siswa sering mengalami kesulitan dalam
menyesuaikan gaya belajar dengan cara mengajar guru dikelas.
Gaya belajar tiap siswa berbeda-beda ada yang lebih suka mendengar,
melihat, dan menyetuh sesuatu atau banyak gerak. DePorter (2011: 110) “gaya
belajar merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan,
sekolah, dan dalam situasi antar pribadi, dengan begitu gaya belajar akan

mempengaruhi seseorang dalam menyerap dan mengolah informasi sehingga
akan mempengaruhi prestasi yang dicapai”.
Uno (2008: 180) berpandapat bahwa ada beberapa gaya belajar yang bisa
dicermati, apabila memang merasa cocok dengan gaya belajar itu. Adapun gaya
belajar terbagai sebagai berikut : 1)Gaya belajar visual adalah belajar dengan cara
melihat dulu buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya. 2)Gaya belajar
auditorial adalah belajar yang mengandalkan pada pendengeran untuk bisa

memahami dan mengingat. Karakteristik seperti ini menempatkan pendengaran
sebagai alat utama untuk menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, harus
bisa mendengar, baru kemudian bisa memgingat dan memahi informasi. 3)Gaya
belajar kinestetik adalah belajar dengan cara menyentuh sesuatu yang
memberikan informasi tertentu agar kita bisa mengingatnya. Gaya belajar siswa
berbeda-beda, tetapi mempunyai tujuan yang sama yaitu dapat mencapai prestasi
yang diinginkan.
Menurut Slameto (2010: 138) kreativitas adalah hasil belajar dalam
kecakapan kongnitif, sehingga untuk menjadi kreatif dapat dipelajari melalui
proses belajar mengajar.
Menurut Sund dalam Slameto (2010:147) bahwa individu dengan potensi
kreatif dapat dikenal melalui pengamatan ciri-ciri sebagai berikut: hasrat
keingintahuan yang cukup besar, bersikap terbuka terhadap pengalaman baru,
keinginan untuk menemukan dan meneliti, cenderung lebih menyukai tugas yang
berat dan sulit, cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan, memiliki
dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksnakan tugas, bersikap fleksibel,
menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung membeir jawaban lebih
banyak.
Kreativitas siswa dapat dikembangkan pada saat proses belajar
berlangsung. Namun, kebiasaan yang ada pada pengajaran saat ini yaitu guru

masih

mendominasi

pembelajaran,

sehingga

kreativitas

siswa

kurang

berkembang. Metode ceramah merupakan metode yang disukai siswa.
Mendengarkan apa yang disampaikan guru dan banyak juga yang berbicara
dengan teman. Dalam hal ini guru memiliki pengaruh yang besar dalam

meningkatkan kreativitas siswa, sehingga prestasi siswa dapat meningkat. Selain
itu guru harus memahami gaya belajar siswa yang berbeda-beda dan memberikan

kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kreativitas sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajar.
Terdapat penelitian pendidikan yang mendukung penelitian yang akan
dilakukan peneliti, diantaranya yaitu penelitian yang dilakukan Eka Dewi Mutoharoh

(2011) dalam penelitiannya mengatakan bahwa gaya belajar mempunyai pengaruh
positif terhadap prestasi belajar.
Memperhatikan uraian tersebut di atas, studi yang dilakukan bertujuan
untuk mengetahui

pengaruh yang signifikan

gaya belajar terhadap prestasi

belajar, kreativitas terhadap prestasi belajar metematika, gaya belajar dan
kreativitas siswa terhadap prestasi belajar matematika. Adapun hipotesisnya
adalah
1) Ada pengaruh yang signifikan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa
kelas


VIII SMP N1 Selogiri Tahun Ajaran 2011/2012.

2) Ada pengaruh yang signifikan kreativitas terhadap prestasi belajar siswa
kelas VIII SMP N1 Selogiri Tahun Ajaran 2011/2012.
3) Secara bersama- sama ada pengaruh yang signifikan gaya belajar dan
kreativitas siswa terhadap prestasi belajar matematika kelas VIII SMP N 1
Selogiri Tahun Ajaran 2011/2012.

Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitain
diskriptif kuantitatif. Sugiyono (2010: 8) menyatakan bahwa metode penelitian
kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada fisafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat statistik/kuantitatif,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Menurut Arifin (2011: 215) populasi adalah keseluruhan obyek yang
diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai maupun hal-hal yang terjadi.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 1 SELOGIRI tahun
2011/2012. Darmadi (2011: 46) sampel adalah sebagian dari subyek penelitian

yang dipilih dan dianggap mewakili keseluruhan. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 55 siswa. Arifin (2011: 217) sampling adalah cara yang
digunakan untuk mengambil sampel dan biasanya mengikuti teknik atau jenis
sampling yang digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling
yaitu Cluster sampling adalah cara pengambilan sampling berdasarkan
sekelompok individu dan tidak diambil secara individu maupun perseorangan.
Adapun variabel yang diguanakan yaitu variabel bebasnya adalah gaya
belajar(X1) dan kreativitas siswa(X2), sedangkan varibel terikatnya adalah prestasi
belajar matematika(Y). Untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan
penelitian menggunakan teknik pengumpulan data dengan angket

dan

dokumenatsi. Angket yang dimaksud diisi secara langsung oleh siswa kemudian
dikumpulkan, sedangkan dokumentasi yang dimaksud yaitu perolehan nilai
matematika ketika ujian tengah semester.
Sebelum angket digunakan untuk uji lanjut terlebih dahulu diuji
kelayakan suatu angket dengan cara uji validitas dan reabilitas. Adapun uji
validitas sebagai menggunakan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut:

r

=

∑ XY − ( ∑ X) ( ∑ Y)

{n ∑ X − ( ∑ X) } { n ∑

− (∑ ) }

Mengenai perhitungan korelasinya berdasarkan ketentuan bahwa jika rxy
> rtable signifikasi 5% berarti item (butir soal) dinyatakan valid. Sebaliknya jika rxy
< rtable maka butir soal tidak valid sekaligus tidak memiliki persyaratan. Validitas
dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for windowas V 16

Sedangkan uji yang digunakan untuk mengetahui reabilitas menggunakan
rumus Cronbach Alpha sebagai berikut:
r

=

k
( k + 1)

1−



Dikatakan reliabilitas jika antara korelasi yang diperoleh > rtabel taraf
signifikan 5%. Dikatakan tidak realibel jika angka korelasi < rtabel pengujian.
Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for windowas V 16.

Setelah melalui tahap diatas, suatu angket dikatakan layak untuk
instrument penelitian. Kemudian diuji menggunakan uji prasyarat, apabila uji
prasyarat telah memenuhi bisa langsung diuji dengan teknik analisis data berupa
analisis linear berganda. Sebelum data diolah atau analisis, maka perlu dilakukan
uji persyaratan statistik yang terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas. Teknik
analisis data dengan menggunakan analisis regresi linera berganda sebagai
berikut:

Y  a  b1. X1  b2. X 2
Keterangan :
Y

= prestasi belajar

X 1 = variabel gaya belajar
X

2

= variabel kreativitas siswa

b1b 2 = koefisien regresi.

Uji regresi linear berganda terdiri dari uji f yaitu untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat bebas terhadap variabel
terikat secara bersama-sama, sedangkan uji t untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh secara parsial.

Hasil dan Pembahasaan
Setelah dilakukan uji validiatas, dari 30 pertanyaan yang valid hanya 20
pertanyaan dari masing-masing variabel yaitu 20 pertanyaan untuk angket gaya
belajar dan 20 pertanyaan untuk angket kreativitas, sedangkan sepuluh soal yang
lain tidak valid. Ini berarti terdapat 20 soal yang nilai validitasnya lebih dari nilai

validitas tabel dengan jumlah subyek 55, yaitu

= 0,266. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel I dan tabel II sebagai berikut:
Tabel 1. Ringkasan Uji Validitas Angket Gaya Belajar
No item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

rxy
0.525
-0.032
0.491
-0.066
0.417
0.253
0.149
0.233
0.258
0.180
0.524
0.710
0.651
0.417
0.482
0.493
0.494
-0.051
0.419
0.024
0.602
0.465
0.555
0.683
0.528
0.420
0.037
0.595
0.464
0.463

r(0,05;55)
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266

Kesimpulan
Valid
Tdk Valid
Valid
Tdk Valid
Valid
Tdk Valid
Tdk Valid
Tdk Valid
Tdk Valid
Tdk Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tdk Valid
Valid
Tdk Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tdk Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber: Olah Data SPSS for widows V 16

Tabel II. Ringkasan Uji Validitas Angket Kreativitas Siswa
No item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

rxy
0.465
0.621
0.015
0.330
0.410
0.450
0.131
0.015
0.342
-0.031
-0.143
-0.289
0.501
0.420
0.178
0.015
0.264
0.491
0.495
0.696
0.569
0.441
0.343
0.689
0.658
-0.140
0.621
0.197
0.497
0.411

r(0,05;55)
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266
0.266

Kesimpulan
Valid
Valid
Tdk Valid
Valid
Valid
Valid
Tdk Valid
Tdk Valid
Valid
Tdk Valid
Tdk Valid
Tdk Valid
Valid
Valid
Tdk Valid
Tdk Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tdk Valid
Valid
Tdk Valid
Valid
Valid

Sumber: Olah Data SPSS for widows V 16

Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai koefisien reliabilitas angket gaya belajar
sebesar 0,871, dan angket kreativitas siswa sebesar 0,869. Berdasarkan nilai
koefisien reliabilitas tersebut dapat dikatakan bahwa angket gaya belajar dan
kreativitas siswa memiliki reliabilitas yang sangat tinggi.

Sebelum melakukan pengujian hipotesis penelitian terlebih dahulu
dilakukan analisis regresi linear berganda. Adapun ringkasan analisis regresi
linear berganda yang dilakukan dengan alat bantu program SPSS 16.0 adalah:
Tabel III. Rangkuman Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Variabel
Koefisien Regresi
39,055
Konstanta
0,371
Gaya Belajar
0,609
Kreativitas Siswa
F hitung = 5,469
R2 = 0,174
Sumber : Olah Data SPSS for widows V 16

T
Sig
3,283 0,002
2,123 0,039
2,757 0,008

Berdasarkan rangkuman tebel diatas diperoleh persamaan regresi linear
berganda sebagai berikut: Y = 39,055+0,371X1+0,609X2. Berdasarkan persamaan
tersebut terlihat bahwa koefisien regresi dari masing-masing variabel independen
bernilai positif, artinya variabel gaya belajar dan kretivitas siswa secara bersamasama berpengaruh positif terhadap prestasi belajar matematika.
Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien arah regresi dari
variabel gaya belajar (b1) adalah sebesar 0,371 atau positif,dan berdasarkan uji
regesi linear ganda untuk variabel gaya belajar (b1) diperoleh thitung > ttabel, yaitu
2,123 > 2,01 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,039, dengan sumbangan relatif
sebesar 35,6% dan sumbangan efektif 6,2%. Disimpulkan bahwa ada pengaruh
yang signifikan gaya belajar terhadap prestasi belajar matematika. Berdasarkan
kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik gaya belajar akan
semakin tinggi prestasi belajar matematika. Sebaliknya semakin rendah gaya
belajar, maka semakin rendah pula prestasi belajar matematika.
Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel
kreativitas siswa (b2) adalah sebesar 0,609 atau bernilai positif, dan berdasarkan
uji t untuk variabel kreativitas siswa (b2) diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,757 > 2,01
dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,008, dengan sumbangan relatif sebesar
64,4% dan sumbangan efektif 11,2%. Disimpulkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar matematika. Berdasarkan

kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik kreativitas siswa akan
semakin tinggi prestasi belajar matematika, demikian pula sebaliknya semakin
rendah kreativitas siswa akan semakin rendah prestasi belajar matematika.
Berdasarkan uji keberartian regresi linear ganda atau uji F diketahui bahwa
nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 5,469 > 3,18 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,007.
Hal ini berarti gaya belajar dan kreativitas siswa secara bersama-sama
berpengaruh yang signifikan. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan
bahwa kecenderungan peningkatan kombinasi gaya belajar dan kreativitas siswa
akan diikuti peningkatan prestasi belajar matematika, sebaliknya kecenderungan
penurunan kombinasi variabel gaya belajar dan kreativitas siswa akan diikuti
penurunan prestasi belajar matematika.
Sedangkan koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,174, arti dari
koefisien ini adalah bahwa pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel gaya
belajar dan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar matematika adalah sebesar
17,4% sedangkan 82,6% dipengaruhi oleh variabel lain.
Variabel gaya belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 35,6% dan
sumbangan efektif 6,2%. Variabel kreativitas siswa memberikan sumbangan
relatif sebesar 64,4% dan sumbangan efektif 11,2%, dengan membandingkan nilai
sumbangan relatif dan efektif nampak bahwa variabel kreativitas siswa memiliki
pengaruh yang lebih dominan terhadap prestasi belajar matematika dibandingkan
variabel gaya belajar. Hal ini dapat dilihat berdasarkan jawaban atas data angket
yang telah disebar bahwa angket kreativitas siswa lebih menunjukkan pengaruh
yang lebih dominan dan lebih positif dibandingkan hasil angket gaya belajar. Hal
ini karena gaya belajar masih dipengaruhi oleh banyak hal dan harus melalui
tahap-tahap yang tidak dapat dinilai secara langsung. Sedangkan kreativitas terjadi
interaksi secara langsung yang dapat juga membawa pengaruh secara langsung
terhadap prestasi belajar matematika.

Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Ada pengaruh yang signifikan gaya belajar terhadap prestasi belajar
matematika kelas VIII SMP N 1 Selogiri Tahun Ajaran 2011/2012, dapat
diterima. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa
thitung > ttabel, yaitu yaitu 2,123 > 2,01 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,039,
dengan sumbangan efektif 6,2%.
Ada pengaruh yang signifikan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar
matematika kelas VIII SMP N 1 Selogiri Tahun Ajaran 2011/2012, dapat
diterima. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa
thitung > ttabel, yaitu 2,757 > 2,01 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,008, dengan
sumbangan efektif 11,2%.
Ada pengaruh yang signifikan gaya belajar dan kreativitas siswa terhadap
prestasi belajar matematika kelas VIII SMP N 1 Selogiri Tahun Ajaran
2011/2012, dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis variansi regresi linier
ganda (uji F) diketahui bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu 5,469 > 3,18 dan nilai
signifikansi < 0,05, yaitu 0,007.
Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,174 menunjukkan bahwa
besarnya pengaruh gaya belajar dan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar
matematika kelas VIII SMP N 1 Selogiri Tahun Ajaran 2011/2012 adalah sebesar
17,4% sedangkan 82,6% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Berdasarkan perbandingan sumbangan relatif dan efektif kreativitas
mempunyai pengaruh yang dominan dibanding gaya belajar. Hal ini karena gaya
belajar masih dipengaruhi oleh banyak hal dan harus melalui tahap-tahap yang
tidak dapat dinilai secara langsung. Sedangkan kreativitas terjadi interaksi secara
langsung yang dapat juga membawa pengaruh secara langsung terhadap prestasi
belajar matematika.

Daftar Pustaka
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
DePortrer, Bobbi. 2011. Quantum Learning. Bandung: Kaifa.
Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Mutoharoh, Eka Dewi. 2011. Pengaruh gaya belajar dan kesulitan belajar terhadap
prestasi belajar IPA. Skripsi. Surakarta: UMS(tidak diterbitkan).
Slameto. 2010. Belajardan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : PT
Rineka Cipta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Uno, Hamzah. 2008. Orientasi Baru dalam psikologi pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara.