SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT PENITIPAN ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE MULTIPLE ATTIBUTE DECISION MAKING - TOPSIS.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN
TEMPAT PENITIPAN ANAK DENGAN
MENGGUNAKAN METODE MULTIPLE ATTIBUTE
DECISION MAKING - TOPSIS

SKRIPSI

Disusun Oleh :
RAISA HAKIM
0934010007

J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN

TEMPAT PENITIPAN ANAK DENGAN
MENGGUNAKAN METODE MULTIPLE ATTIBUTE
DECISION MAKING - TOPSIS

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
J urusan Teknik Infor matika

Disusun Oleh :
RAISA HAKIM
0934010007

J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT
PENITIPAN ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE
MULTIPLE ATTIBUTE DECISION MAKING - TOPSIS
Disusun Oleh :
RAISA HAKIM
0934010007
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
J urusan Teknik Infor matika Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal 29 November 2013

Pembimbing:

Tim Penguji :

1.


1.

Budi Nugroho, S.Kom, M.kom
NPT. 3 8006 05 0205 1

Yisti Vita Via, S.ST, M.Kom
NPT. 3 8604 13 0347 1

2.

2.

Faisal Muttaqin, S.Kom
NPT. 3 8512 13 0351 1

Wahyu S.J.Saputra, S.Kom, M.Kom
NPT. 3 8608 10 0295 1
3.
Barry Nuqoba, S.Si, M.Kom
NIP. 19841102 021212 1002


Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Ir. SUTIYONO, MT.
NPT. 19600713 198703 1 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

LEMBAR PENGESAHAN
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT
PENITIPAN ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE
MULTIPLE ATTIBUTE DECISION MAKING - TOPSIS

Disusun Oleh :
RAISA HAKIM
0934010007
Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negara Lisan

Gelombang II Tahun Akademik 2013/2014

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Utama

Dosen Pembimbing Pendamping

Budi Nugroho, S.Kom, M.kom
NPT. 3 8006 05 0205 1

Faisal Muttaqin, S.Kom
NPT. 3 8512 13 0351 1

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Infor matika
Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT
NPT. 19650731 199203 2 001


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
J l. Rungkut Madya Gunung Anyar Sur abaya 60294 Tlp. (031) 8706369, 8783189
Fax. (031) 8706372 Website. www.upnjatim.ac.id

KETERANGAN REVISI
Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa mahasiswa berikut:
Nama

: Raisa Hakim

NPM

: 0934010007


Program Studi

: Teknik Informatika

Telah mengerjakan REVISI SKRIPSI Ujian Lisan Gelombang II TA 2013/2014
dengan judul :

“ SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT
PENITIPAN ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE MULTIPLE
ATTIBUTE DECISION MAKING - TOPSIS”
Surabaya, 23 Desember 2013
Dosen Penguji yang memeriksa revisi

1. Yisti Vita Via, S.ST, M.Kom
NPT. 3 8604 13 0347 1

{

}


2. Wahyu S.J .Saputra, S.Kom, M.Kom
NPT. 3 8608 10 0295 1

{

}

{

}

3. Bar ry Nuqoba, S.Si, M.Kom
NIP. 19841102 021212 1002

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Utama

Budi Nugroho, S.Kom, M.kom
NPT. 3 8006 05 0205 1


Dosen Pembimbing Pendamping

Faisal Muttaqin, S.Kom
NPT. 3 8512 13 0351 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmatnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini yang berjudul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
PEMILIHAN TEMPAT PENITIPAN ANAK DENGAN MENGGUNAKAN
METODE MULITIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING - TOPSIS”.
Tugas Akhir dengan beban 4 SKS ini disusun dan diajukan sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik
Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
Tak lupa pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian Laporan Praktek Kerja Lapangan ini. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada yang terhormat:
1. Bapak Ir.Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknik Industri UPN
“VETERAN” Jawa timur.
2. Ibu Dr.Ir.Ni Ketut Sari, MT. selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika,
Fakultas Teknik Industri UPN “VETERAN” Jawa Timur.
3. Bapak Budi Nugroho, S.Kom, M.Kom selaku dosen pembimbing 1 dan
Bapak Faisal Muttaqin, S.Kom selaku pembimbing 2 yang telah meluangkan
waktu untuk memberi bimbingan selama proses kami melaksanakan Tugas
Akhir.

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Informatika , Fakultas Teknik Industri
UPN “Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan.
5. Bapak, Ibuk, adek Nadya Ndut dan keluarga besar yang memberi motivasi
dan doanya sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Seonsaengnim Leonard Luangga, S.Kom yang sudah meluangkan waktu
untuk mengajari cheja kamu ini, maaf kalau aku cerewet banget.
7. Buat “Orioerra” Ria Rismayanti, S.Kom, Sachroni, Widy, Adrian, Ayu dan
Ryan yang selalu membantu, menemani dan menghiburku. Buat ahjumma
Eka Yunita Wijayanti, S.Kom makasih banyak say…
8. Terima kasih untuk sahabatku “WARNEL” Wulan, Aping (Firda), Ninik,
Erlin, Luiks yang udah kasih dorongan buat cepet nyelesaiin Tugas Akhir, my
lovely sister Anik Muslihatin (Mbak Alee) matur suwun sanget nggeh.
9. Untuk Cassiopeia Surabaya terutama adminnya mami Denok, Izha, Dafa,
Emma, Evvi, mbak Deshinta dan Deftian. Specially buat adek (Ajeng ND)
makasih udah mau tak repotin.
Penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dalam menyelesaikan
Tugas Akhir ini, dapat menunjang perkembangan ilmu khususnya jurusan Teknik
Informatika. Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan dalam
menyelesaikan laporan ini. Akhirnya dengan ridho Allah penulis berharap semoga
laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Surabaya, November 2013

Penulis

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah ...................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................. 4
1.6 Sistematika Penulisan .............................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 6
2.1 Penelitihan Terdahulu ............................................................... 6
2.2 Sistem Pendukung Keputusan ................................................... 7
2.3 Multicriteria Decision Making ................................................ 11
2.4 Metode TOPSIS ..................................................................... 12
2.5 Tempat Penitipan Anak .......................................................... 14
2.6 Database ................................................................................. 17
2.6.1 Pengertian Sistem Basis Data ......................................... 17
2.6.2 Siklus Hidup Sistem Basis Data ..................................... 18

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.6.3 Sistem Pengaturan Basis Data ........................................ 20
2.7 Pengertian MySQL ................................................................. 21
2.8 Pengertian PHP ..................................................................... 22

BAB III METODOLOGI SISTEM .................................................... 24
3.1 Analisis Sistem ...................................................................... 24
3.1.1 Data Set Penentu Kriteria .............................................. 35
3.1.2 Nilai Kriteria dan Bobot ................................................. 32
3.1.3 Nilai Alternatif dan Bobot Kriteria ................................. 35
3.2 Metode Analisis ..................................................................... 35
3.3 Model Pengembangan ............................................................ 36
3.4 Algoritma Metode TOPSIS .................................................... 37
3.5 Perancangan Antar Muka........................................................ 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................ 42
4.1 Kebutuhan Sistem ......................................................................... 42
4.1.1 Kebutuhan Sofware ........................................................ 42
4.1.2 Kebutuhan Hardware ........................................................... 42
4.2 Proses Penyimpanan Data............................................................. 43
4.3 Implementasi Antar Muka ............................................................ 43
4.3.1 Halaman Admin ............................................................. 43
4.3.2 Halaman User ....................................................................... 48
4.4 Skenario Uji Coba ......................................................................... 53
4.5 Pelaksanaan Uji Coba ................................................................... 54
4.5.1 Uji Coba Admin ............................................................. 54

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.5.2 Uji Coba User ....................................................................... 55
4.5.3 Pengujian SPK dengan Perhitungan Manual ..................... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................. 67
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 67
5.2 Saran ............................................................................................ 68
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... x

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT PENITIPAN
ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE MULTIPLE ATTRIBUTE
DECISION MAKING - TOPSIS

Dosen Pembimbing 1 : Budi Nugroho, S.kom, M.kom
Dosen Pembimbing 2 : Faisal Muttaqin, S.kom
Disusun Oleh

: Raisa Hakim (0934010007)

ABSTRAK

Tempat penitipan anak adalah suatu wadah pembinaan kesejahteraan anak yang
memberikan pelayanan kepada para ibu-ibu bekerja atau orang tua bekerja, yang
memiliki anak dalam usia balita sampai usia prasekolah yang mencakup pertumbuhan
dan kesejahteraan anak baik jasmani maupun rohani dan sosialnya. Perencanaan suatu
sistem pendukung keputusan yang dapat membantu dalam pemilihan mencari tempat
penitipan anak.
TOPSIS merupakan salah satu model perhitungan dari metode MCDM. TOPSIS
adalah salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria yang pertama kali
diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang pada tahun 1981. Dimana pada tugas akhir ini
nilai yang dihitung adalah nilai dari setiap tempat penitipan anak berdasarkan kriteria.
Dengan menggunakan sistem pendukung keputusan yang telah dibuat
diharapkan user dapat mengetahui secara umum tentang nilai tempat penitipan anak
yang akan dipilih. Tugas akhir ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa
pemrograman PHP dan menggunakan database MySQL. Berdasarrkan dari perhitungan
manual dan hasil perhitungan program didapatkan hasil yang sama. Keluaran dari
sistem ini berupa hasil perangkingan tempat penitipan anak.

Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Tempat penitipan anak, MCDM,
TOPSIS.

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Banyaknya aktivitas yang mulai memadati dalam pekerjaan, membuat

para orang tua harus pandai dalam memberikan perawatan bagi sang buah hati
selama mereka bekerja. Bagi orang tua yang bekerja di luar rumah, dan tidak
memiliki pembantu, pasti sangat membutuhkan tempat penitipan anak yang tepat
untuk sang buah hati. Banyaknya tempat penitipan anak yang kian marak
belakangan ini membuat para orang tua harus berfikir dua kali dimana tempat
yang cocok dan mempunyai kualitas yang bagus yang akan berdampak baik bagi
tumbuh kembang otak dan mental anak. Mencari tempat penitipan anak tidaklah
mudah. Tentunya banyak faktor yang harus jadi bahan pertimbangan sebelum kita
menentukan tempat penitipan anak yang tepat. Perencanaan suatu sistem yang
dapat membantu dalam pemilihan mencari tempat penitipan anak sangat
diperlukan oleh para orang tua dalam mencari tempat penitipan yang sesuai
dengan kriteria yang diinginkan.
Pengambilan keputusan yang melibatkan beberapa kriteria ini disebut
dengan Multiple Criteria Decision Making. Pada pemilihan tempat penitipan anak
tidak hanya didasarkan pada satu kriteria saja. Pengambil keputusan sering kali
mendapat kesulitan dalam menentukan tempat penitipan anak karena memiliki
beberapa kriteria yang saling berpengaruh. Sistem pendukung keputusan yang

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

diharapkan dapat membantu orang tua dalam menentukan tempat penitipan anak
yang sesuai.
Multicriteria Decision Making (MCDM), ditujukan untuk pengambilan
keputusan yang menganduk kriteria objek majemuk. MCDM dianggap sebagai
istilah untuk semua model dan teknik yang berhubungan dengan Multiobjective
Decision Making (MODM), dan Multiattribute Decision Making (MADM).
MADM

menentukan

alternative

terbaik

dari

sekumpulan

alternative

(permasalahan pilihan) dengan menggunakan preferensi alternative sebagai
kriteria dalam pemilihan. Sedangkan MODM memakai optimasi pendekatan,
sehingga untuk menyelesaikannya harus dicari terlebih dahulu model matematis
dari persoalan yang akan dipecahkan. Technique For Order Preference by
Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) merupakan salah satu metode perhitungan
MADM. Metode ini dipilih karena metode ini banyak digunakan untuk
menyelesaikan masalah keputusan secara praktis .Hal ini disebabkan karena,
konsepnya sederhana dan mudah dipahami, komputasinya efisien, dan memiliki
kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari alternatif – alternatif keputusan
dalam bentuk matematis yang sederhana.
Dari latar belakang diatas penulis ingin membuat aplikasi berbasis web
yang berguna bagi para orang tua untuk menentukan tempat penitipan anak yang
akan mereka pilih, yaitu dengan menggunakan metode Multiple Attribute
Decision Making – TOPSIS.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka didapatkan rumusan masalah

sebagai berikut:
a.

Bagaimana merancang suatu program sistem pendukung keputusan yang
dapat digunakan oleh para orang tua untuk menentukan dan memilih tempat
penitiapan anak yang sesuai dengan keinginan.

b.

Bagaimana menyajikan informasi yang berkaitan dengan tempat penitipan
anak .

c.

Bagaimana mengaplikasikan metode TOPSIS sebagai sistem pendukung
keputusan pemilihan tempat penitipan anak dan membandingkan hasil
pemilihan tempat penitipan anak yang menggunakan metode TOPSIS dan
hasil pemilihan yang manual (tanpa menggunakan metode TOPSIS).

1.3

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan Sistem Pendukung

Keputusan Pemilihan Tempat Penitipan anak ini adalah :
a.

Merancang suatu program sistem pendukung keputusan

yang dapat

digunakan oleh para orang tua untuk menentukan dan memilih tempat
penitiapan anak yang sesuai dengan keinginan.
b.

Untuk mengaplikasikan metode TOPSIS sebagai sistem pendukung
keputusan pemilihan tempat penitipan anak dan membandingkan hasil

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

pemilihan tempat penitipan anak yang menggunakan metode TOPSIS dan
hasil pemilihan yang manual (tanpa menggunakan metode TOPSIS).
c. Untuk menyajikan informasi yang berkaitan dengan tempat penitipan anak.

1.4

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam skripsi ini adalah:

a. Bagi para orang tua yang ingin memilih tempat penitipan anak
1. Memudahkan dalam menentukan mana tempat penitipan anak yang
sesuai dengan kriteria.
2. Membantu untuk mendapatkan informasi terkait tentang tempat
penitipan anak
b. Bagi yayasan tempat penitipan anak
1. Membantu mengenalkan tempat penitipan anak ke masyarakat luas.

1.5

Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang terkait dengan skripsi ini adalah :

1.

Penentuan pemilihan tempat penitipan anak hanya berdasarkan oleh syarat
yang telah ditetapkan dari awal sehingga tidak disediakan penambahan
syarat yang dapat mengubah kinerja sistem.

2.

Penentuan hasil penyeleksian hanya berdasarkan data-data yang disimpulkan
berdasarkan survei ke beberapa tempat penitipan anak.

3.

Study kasus yang digunakan atau pengambilan data di dapat dari survei
untuk tempat penitipan anak yang berlokasikan di kota Sidoarjo.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

1.6

Sistematika Penulisan
Dalam laporan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan dari hasil

program ini, pembahasan disajikan dalam lima bab dengan sistematika
pembahasan sebagai berikut:
BAB I

Pendahuluan. Pembahasannya berisikan latar belakang, rumusan
masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah dan sistematika penulisan
yang digunakan dalam laporan ini.

BAB II Tinjauan Pustaka. Menjelaskan tentang teori-teori penunjang, teknik
yang digunakan dalam melakukan analisis dan pembuatan program.
BAB III Metodologi Penelitian. Berisi tentang metode analisis, rekayasa sistem,
perancangan sistem dan analisis untuk aplikasi yang dibuat.
BAB IV Hasil dan Pembahasan. Berisi tentang gambaran objek penelitian,
penyajian data, análisis data serta hasil yang telah dicapai yaitu berupa
aplikasi yang telah dibuat.
BAB V Kesimpulan dan Saran. Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat
diambil dari tahapan-tahapan yang dilakukan serta saran bagi pembaca
untuk pengembangan sistem yang ada demi kesempurnaan sistem yang
lebih baik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1.

Penelitian Terdahulu
Sebagai bahan rujukan dalam penelitian akan dicantumkan hasil penelitian

terdahulu antara lain yaitu pada jurnal yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Anugerah Sagang Kategori Seniman Menggunakan Metode TOPSIS”.
Penelitian ini berlatar-belakangkan pada pemilihan bagi peserta yang berhak
menerima anugerah sagang berdasarkan penilaian dari beberapa dewan juri yang pada
saat itu penilaian yang diberikan masih menggunakan sistem manual. Penelitian ini
bertujuan untuk membangun sistem pendukung keputusan berbasis web untuk
pemilihan anugerah sagang dan menerapkan Metode TOPSIS (Technique for Order
Preference by Similarity to Ideal Solution) dalam membangun sistem pendukung
keputusan pemilihan anugerah sagang. Terdapat dua aktor yang terlibat dalam sistem
ini yaitu admin dan juri atau pengguna. Juri dapat melihat profil peserta atau
alternatif, memberikan penilaian dan mengedit nilai dari peserta, juga dapat melihat
hasil perangkingan. Sedangkan admin dapat mengubah semua data seperti edit,
delete, tambah alternatif kriteria dan juri.

Dari hasil analisa kuisioner yang dilakukan oleh empat orang juri didapatkan
bahwa sebanyak 90% Sistem yang telah dibangun dapat memberikan alternatif
keputusan pemilihan Anugerah Sagang. Sebanyak 75% responden menyatakan baik
bahwa sistem membantu dewan juri dalam menentukan pemenang anugerah sagang
6

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

dan 75% menyatakan sistem ini mudah digunakan.Sebanyak 70% responden
menyatkan sistem telah sesuai dengan prosedur yang ada pada yayasan anugerah
sagang. Sebanyak 75% responden menyatakan warna pada interface sistem menarik.
Berdasarkan

dari

hasil

perhitungan

manual dan

hasil

perhitungan

menggunakan metode TOPSIS untuk 3 periode didapatkan hasil yang sama sebesar
63%.

2.2.

Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Little (1970) mendefinisikan Decision Support System (DSS) sebagai

sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna
membantu para manajer mengambil keputusan. DSS dimaksudkan untuk menjadi alat
bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka, namun
tidak untuk menggantikan penilaian mereka. DSS ditujukan untuk keputusan –
keputusan yang memerlukan penilaian atau pada keputusan – keputusan yang sama
sekali tidak dapat didukung oleh algoritma (Turban, dkk., 2005).
Pada dasarnya SPK ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem
informasi manajemen terkomputerisasi (Computerized Management Information
System), yang dirancang sedemikian rupa sehingga bersifat interaktif dengan
pemakainya. Sifat interaktif ini dimaksudkan untuk memudahkan integrasi antara
berbagai komponen dalam proses pengambilan keputusan, seperti prosedur,
kebijakan, teknik analisis, serta pengalaman dan wawasan manajerial guna
membentuk suatu kerangka keputusan yang bersifat fleksibel.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Secara luas, dapat dikatakan bahwa SPK dirancang untuk menghasilkan
berbagai alternatif yang ditawarkan kepada para pengambil keputusan dalam
melaksanakan tugasnya. Karena, sebagian besar proses pengambilan keputusan yaitu
perumusan masalah, pencarian alternatif telah dikerjakan oleh sistem, maka
diharapkan para manajer akan lebih cepat dan akurat dalam menangani masalah yang
dihadapinya (Manurung, 2011).
Dalam sistem pendukung keputusan bukan untuk membuat keputusan.
Dengan sekumpulan kemampuan untuk mengolah informasi/data yang diperlukan
dalam proses pengambilan keputusan, sistem hanya berfungsi sebagai alat bantu
manajemen. Jadi sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan tugas
pengambilan keputusan dalam membuat keputusan. Sistem ini dirancang hanyalah
untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya dengan
menyajikan berbagai alternatif.

a.

Karakteristik dan Kemampuan SPK
Sehubungan banyaknya definisi yang dikemukakan mengenai pengertian dan

penerapan dari sebuah SPK, sehingga menyebabkan terdapat banyak sekali
pandangan mengenai sistem tersebut. SPK memiliki karakteristik dan kemampuan
adalah sebagai berikut:
1) Mendukung seluruh kegiatan organisasi
2) Mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi
3) Dapat digunakan berulang kali dan bersifat konstan
4) Terdapat dua komponen utama, yaitu data dan model

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

5) Menggunakan baik data eksternal dan internal
6) Memiliki kemampuan what-if analysis dan goal seeking analysis
7) Menggunakan beberapa model kuantitatif (Kosasi, 2002).

Dengan berbagai karakter khusus seperti dikemukakan di atas, sistem
pendukung pendukung keputusan dapat memberikan berbagai manfaat atau
keuntungan bagi pemakai (Kosasi, 2002). Kemampuan dimaksud di antaranya
meliputi:
1. Sistem pendukung keputusan dapat menunjang pembuatan keputusan manajemen
dalam menangani masalah semi terstruktur dan tidak terstruktur.
2. Sistem pendukung keputusan dapat membantu manajer pada berbagai tingkatan
manajemen, mulai dari manajemen tingkat atas sampai manajemen tingkat
bawah.
3. Sistem pendukung keputusan memiliki kemampuan pemodelan dan analisis
pembuatan keputusan.
4. Sistem pendukung keputusan dapat menunjang pembuatan keputusan yang saling
bergantungan dan berurutan baik secara kelompok maupun perorangan.
5. Sistem pendukung keputusan menunjang berbagai bentuk proses pembuatan
keputusan dan jenis keputusan.
6. Sistem pendukung keputusan dapat melakukan adaptasi setiap saat dan bersifat
fleksibel.
7. Sistem pendukung keputusan mudah melakukan interaksi sistem dan mudah
dikembangkan oleh pemakai akhir.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

8. Sistem pendukung keputusan dapat meningkatkan efektivitas dalam pembuatan
keputusan daripada efisiensi.
9. Sistem pendukung keputusan mudah melakukan pengaksesan berbagai sumber
dan format data.

Di samping berbagai keuntungan dan manfaat seperti dikemukakan
sebelumnya, SPK juga memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat
dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya
mencerminkan persoalan sebenarnya.
2. Kemampuan suatu SPK terbatas pada pembendaharaan pengetahuan yang
dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).
3. Proses-proses yang dapat dilakukan oleh SPK biasanya tergantung juga pada
kemampuan perangkat lunak yang digunakannya.
4. SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki oleh manusia,
karena walau bagaimana pun canggihnya suatu SPK, hanyalah sautu kumpulan
perangkat keras, perangakat lunak dan sistem operasi yang tidak dilengkapi
dengan kemampuan berpikir.

Bagaimanapun juga harus diingat bahwa SPK tidak ditekankan untuk
membuat

keputusan.

Dengan

sekumpulan

kemampuan

untuk

mengolah

informasi/data yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan, sistem hanya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

berfungsi sebagai alat bantu manajemen. Jadi sistem ini tidak dimaksudkan untuk
menggantikan fungsi pengambil keputusan dalam membuat keputusan. Sistem ini
dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan
tugasnya (Umar Daihani, 2001).

2.3

Multicriteria Decision Making (MCDM)
Metode

Multicriteria

Decision

Making

(MCDM)

ditujukan

untuk

pengambilang keputusan yang mengandung kriteria objek majemuk, juga saling
konfliktual dan memiliki ukuran yang tidak bisa saling dibandingkan. MCDM selalu
melibatkan lebih dari satu kriteria yang saling menimbulkan trade off keputusan di
mana tingkat kepuasan dari satu kriteria berakibat pada penurunan kepuasan dalam
multiple criteria, ada beberapa metode yang dapat digunakan.
MCDM dianggap sebagai istilah untuk semua model dan teknik yang
berhubungan dengan Multiobjective Decision Making (MODM) dan Multiattribute
Decision Making (MADM). MADM menentukan alternatif terbaik dari sekumpulan
alternatif dengan menggunakan preferensi alternatif sebagai kriteria dalam pemilihan.
Sedangkan

MODM

memakai

pendekatan

optimasi,

sehingga

untuk

menyelesaikannya harus dicari terlebih dahulu model matematis dari persoalan yang
akan dipecahkan, kemudian dimaksimumkan atau diminimumkan sesuai model
matematis yang telah didapat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

2.4

Metode TOPSIS
Metode Technique For Order Preference by Similarity to Ideal (TOPSIS)

merupakan salah satu model perhitungan dari metode MADM. TOPSIS adalah salah
satu metode pengambilan keputusan multikriteria yang pertama kali diperkenalkan
oleh Yoon dan Hwang tahun 1981 (Liyantanto, 2009). TOPSIS didasarkan pada
konsep, dimana alternatif terpilih yang baik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari
solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif.
Konsepnya sederhana dan mudah dipahami, komputasinya efisien, dan memiliki
kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan dalam
bentuk matematis yang sederhana.
Prinsip metode TOPSIS adalah sederhana, dimana alternatif yang dipilih
selain memiliki kedekatan dengan solusi ideal positif dan jauh dari solusi ideal
negatif. Solusi ideal terbentuk jika sebagai komposit dari nilai kinerja terbaik
ditampilkan oleh setiap alternatif untuk setiap atribut. Solusi ideal negatif adalah
gabungan dari nilai kinerja terburuk. Jarak ke masing-masing kutub kinerja diukur
dalam pengertian Euclidean, dengan bobot opsional dari setiap atribut. Konsep ini
banyak digunakan pada beberapa model MADM untuk menyelesaikan masalah
keputusan secara praktis (Kahraman dalam Lestari, 2011).

Adapun tahapan-tahapan yang dimiliki oleh metode ini ialah :
a. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi,
b. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi berbobot,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

c. Menentukan solusi ideal positif dan matrik solusi ideal negatif,
d. Menentukan jarak antara nilai setiap alternative dengan matriks solusi ideal
positif dan matriks solusi ideal negatif,
e. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif.

TOPSIS membutuhkan rating kinerja setiap alternatif Ai pada setiap kriteria Cj yang
ternormalisasi (2.1), yaitu:

; dengan i=1,2…,m; dan j=1,2,…,n .............. (2.1)

Solusi ideal positif A+ dan solusi A- dapat ditentukan berdasarkan ranking bobot
ternormalisasi (2.2) sebagai:

.............. (2.2)
dengan :
adalah :

max yij ; jika j adalah atribut keuntungan
Min yij ; jika j adalah atribut biaya

adalah :

min yij ; jika j adalah atribut keuntungan
Max yij ; jika j adalah atribut biaya

j= 1,2,…,n.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal positif (2.3) dirumuskan sebagai :

; i = 1,2,…,m.

.............. (2.3)

jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal negatif (2.4) dirumuskan sebagai :

; i = 1,2,…,m.

.............. (2.4)

Nilai preferensi untuk setiap alternatif (2.5) diberikan sebagai :

; i = 1,2,…,m.

.............. (2.5)

Nilai Vi yang lebih besar menunujukan bahwa alternatif Ai lebih dipilih (Sri
Kusumadewi, 2006).

2.5. Tempat Penitipan Anak
Tempat Penitipan Anak (TPA) dikenal juga dengan sebutan Daycare Centre
(DCC). Ada beberapa pengertian TPA dari para ahli yaitu sebagai berikut.
a. Tempat penitipan anak adalah sarana pengasuhan anak dalam kelompok, biasanya
dilaksanakan pada saat jam kerja. TPA merupakan upaya yang terorganisasi
untuk mengasuh anak-anak di luar rumah mereka selama beberapa jam dalam
satu hari bilamana asuhan orang tua kurang dapat dilaksanakan secara lengkap.
Dalam hal ini, pengertian TPA hanya sebagai pelengkap terhadap asuhan orang
tua dan bukan sebagai pengganti asuhan orang tua (Perserikatan Bangsa-bangsa,
1990),

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

b. Tempat penitipan anak sebagai suatu wahana yang merupakan lembaga sosial
melaksan akan usaha kesejahteraan anak melalui kegiatan sosialisasi, rawatan,
asuhan dan pendidikan anak khususnya balita, sebagai upaya yang menunjang
keluarga

dalam

melaksanakan

sebagian

fungsinya

untuk

memberikan

perlindungan dan pemenuhan hak-hak anaknya, (Direktorat Bina Kesejahteraan
Anak, Keluarga, dan Lanjut Usia, 1995 : 4-5)
c. Panti Sosial Tempat Penitipan Anak (PSTPA) adalah wahana kesejahteraan sosial
yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk waktu tertentu bagi anak yang
orang tuanya berhalangan (bekerja, mencari nafkah atau halangan lain) sehingga
tidak berkesempatan memberikan pelayanan kebutuhan kepada anaknya melalui
penyelenggaraan sosialisasi dan pendidikan prasekolah bagi anak usia 3 bulan
sampai memasuki pendidikan dasar. (Direktorat Jenderal Bina Kesejahteraan
Sosial – RI. 1998:3)

Dari semua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa :
Tempat penitipan anak adalah suatu wadah pembinaan kesejahteraan anak
yang memberikan pelayanan kepada para ibu-ibu bekerja atau orang tua bekerja, yang
memiliki anak dalam usia balita sampai usia prasekolah yang mencakup pertumbuhan
dan kesejahteraan anak baik jasmani maupun rohani dan sosialnya.
Dari hasil rapat koordinasi "usaha kesejahteraan anak" departemen sosial
Republik Indonesia, dikemukakan pengertian Tempat penitipan anak yaitu: lembaga
sosial yang memberikan pelayanan kepada anak-anak balita yang dikhawatirkan akan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

mengalami hambatan dalam pertumbuhannya, karena ditinggalkan orang tua atau
ibunya bekerja. Pelayanan ini diberikan dalam bentuk peningkatan gizi,
pengembangan intelektual, emosional dan sosial.
Sarana tempat penitipan anak ini biasanya dirancang secara khusus baik
program, pelayanan staf, maupun penyediaan alat-alatnya. Semula sarana tempat
penitipan anak diperuntukkan bagi ibu dari kalangan keluarga kurang beruntung,
sedangkan sekarang sarana ini lebih banyak diminati oleh keluarga tingkat menengah
dan atas yang umumnya disebabkan kedua orang tuanya bekerja.
Menurut Newman (1975) keuntungan tempat penitipan anak, adalah:
1. Lingkungan lebih memberikan rangsangan terhadap panca indera,
2. Anak-anak akan memiliki ruang bermain (baik di dalam maupun diluar ruang)
yang relatif lebih luas bila dibandingkan ruang mereka sendiri,
3. Anak-anak lebih memiliki kesempatan berinteraksi atau berhubungan dengan
teman sebaya yang akan membantu perkembangan kerja sama dan ketrampilan
berbahasa,
4. Para orang tua dari anak-anak mempunyai kesempatan saling berinteraksi dengan
staf TPA yang memungkinkan terjadi peningkatan ketrampilan dan pengetahuan
dan tata cara pengasuhan anak,
5. Anak akan mendapat pengawasan dari pengasuh yang bertugas,
6. Pengasuh adalah orang dewasa yang sudah terlatih,
7. Tersedianya beragam peralatan rumah tangga, alat permainan, program
pendidikan dan pengasuh serta kegiatan yang terencana,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

8. Tersedianya komponen pendidikan seperti anak belajar mandiri, berteman dan
mendapat kesempatan mempelajari berbagai ketrampilan.

2.6.

Database (Basis Data)
Basis data adalah suatu koleksi data yang saling berhubungan secara logical

dan sebuah deskripsi data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi
suatu organisasi (Connolly, 2002, p14). Dapat dikatakan juga basis data adalah
kumpulan file yang saling berhubungan, hubungan tersebut biasa ditunjukkan dengan
kunci dari tiap file yang ada. Suatu basis data menunjukkan satu kumpulan data yang
dipakai dalam satu lingkup organisasi. Basis data menjadi salah satu bagian penting
dari perusahaan untuk menyimpan informasi-informasi yang diinginkan perusahaan
tersebut.

2.6.1. Penger tian Sistem Basis Data
Sistem basis data pada dasarnya adalah sekumpulan aplikasi yang berinteraksi
dengan basis data yaitu DBMS dan basis data itu sendiri (Connolly, 2005, p4).
Keseluruhan system terkomputerisasi tersebut membolehkan pengguna menelusuri
kembali dan mengubah informasi tersebut sesuai kebutuhan. Database Management
System (Sistem Pengaturan Basisdata).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

2.6.2. Siklus Hidup Sistem Basis Data
System Life Cycle (SLC) adalah proses evolusi yang diikuti oleh pelaksanaan
system informasi dasar-dasar atau subsistem. Telah ada pendekatan implementasi
tradisional sepanjang era komputer, dan ada perjanjian umum antara ahli-ahli
komputer sehubungan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan.
Adalah penerapan pendekatan sistem untuk pengembangan sistem atau
subsistem informasi berbasis komputer. Sering disebut sebagai pendekatan air terjun
(waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Berbagai
metodologi SLC telah dikembangkan untuk memandu proses yang terlibat termasuk
model air terjun (asli metode SLC), pengembangan aplikasi cepat (RAD),
pengembangan aplikasi bersama (JAD), maka air mancur model dan spiral
model.Umumnya, beberapa model digabungkan ke dalam beberapa jenis hibrida
metodologi.
System Life Cycle terdiri dari lima fase yaitu :
1) Fase Perencanaan.
Fase ini dimulai dengan mendefinisikan masalah dan dilanjutkan dengan
sistem penunjukan objektif dan paksaan. Di sini sistem analis memimpin studi yang
mungkin terjadi dan mengemukakan pelaksanaannya pada manajer.
2) Fase Analisis
Fase ini mempunyai tugas penting yaitu menunjukkan kebutuhan pemakai
informasi dan menentukan tingkat penampilan sistem yang diperlukan untuk
memuaskan kebutuhan tersebut. Fase ini meliputi penetapan jangkauan proyek,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

mengenal resiko, mengatur rangkaian tugas, dan menyediakan dasar untuk kontrol.
Analisis mengumpulkan persyaratan untuk sistem. Tahap ini meliputi rinci kajian
terhadap kebutuhan bisnis organisasi.Pilihan untuk mengubah proses bisnis dapat
dianggap. Berfokus pada desain tingkat tinggi seperti desain, program apa yang
diperlukan dan bagaimana mereka akan berinteraksi, desain tingkat rendah
(bagaimana setiap program akan bekerja), desain interface (antarmuka apa saja yang
akan terlihat seperti) dan data desain (data yang akan diperlukan). Selama tahap ini,
perangkat lunak dari keseluruhan struktur yang ditetapkan. Analisis dan Desain
sangat krusial dalam pembangunan seluruh siklus.
3) Fase Desain
Fase Desain ini meliputi penentuan pemrosesan dan data yang dibutuhkan
oleh sistem yang baru, dan pemilihan konfigurasi terbaik dari hardware yang
menyediakan desain. Desain system adalah ketentuan mengenal proses dan data yang
dibutuhkan oleh sistem yang baru. Proses desain akan menerjemahkan syarat
kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum
dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak,
representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Merancang alir kerja
(workflow) dari sistem dalam bentuk diagram alir (flowchart) atau Data Flow
Diagram (DFD). Merancang basis data (database) dalam bentuk Entity Relationship
Diagram (ERD) bisa juga sekalian membuat basis data secara fisik. Merancang
arsitektur aplikasi dan jika diperlukan menentukan juga kerangka kerja (framework)
aplikasi. Pada tahapan ini atau sebelumnya sudah ditentukan teknologi dan tools yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

akan digunakan baik selama tahap pengembangan (development) maupun pada saat
implementasi (deployment).
4) Fase Pelaksanaan / Implementasi
Fase ini melibatkan beberapa spesialis informasi tambahan yang mengubah
desain dari bentuk kertas menjadi satu dalam hardware, software, dan data.
Pelaksanaan adalah penambahan dan penggabungan antara sumber-sumber secara
fisik dan konseptual yang menghasilkan pekerjaan sistem. Dalam tahap ini, desain
yang sudah diterjemahkan ke dalam kode.Program komputer yang ditulis
menggunakan bahasa pemrograman konvensional atau aplikasi generator.
5) Fase Pemakaian / Penggunaan
Selama fase penggunaan, audit memimpin pelaksanaannya untuk menjamin
bahwa sistem benar-benar dikerjakan, dan pemeliharaannya pun dilakukan sehingga
sistem dapat menyediakan kebutuhan yang diinginkan. Pada fase 1-3 adalah siklus
hidup pengembangan system. Tahap 4 adalah tahap penggunaan (implementasi)
yang berlangsung hingga tiba waktunya untuk merancang system itu kembali jika
diperlukan.

2.6.3 Sistem Pengaturan Basis Data
Sistem Pengaturan Basis data adalah sebuah sistem perangkat lunak yang
memungkinkan pengguna untuk menjelaskan, membuat, memelihara dan melakukan
kontrol akses terhadap basis data (Connolly dan Begg, 2002, p16).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Sistem Pengaturan basis data adalah sebuah sistem perangkat lunak yang
digunakan untuk membuat,memelihara dan menyediakan akses kontrol kepada
pengguna basisdata (Hoffer, Prescott dan McFadden ,2005 , p7). Sehingga secara
keseluruhan DBMS dapat disimpulkan bahwa sistem pengaturan basis data
merupakan suatu sistem perangkat lunak yang digunakan untuk menjelaskan,
membuat, memelihara, dan mengontrol semua akses ke basis data.

2.7.

Pengertian MySQL
MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima dan

mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi user serta menggunakan perintah
standar SQL (Structured Query Language). Database MySQL merupakan suatu
perangkat lunak database yang berbentuk database relasional atau dalam bahasa
basis data sering kita sebut dengan Relation Database Management System (RDBMS)
yang menggunakan suatu bahasa permintaan bernama SQL.
MySQL juga disebut sebagai suatu sistem manajemen basis data. Suatu basis
data adalah sebuah kumpulan data yang terstruktur. Untuk menambahkan,
mengakses, dan memproses data yang tersimpan pada suatu basis data komputer
diperlukan sistem manajemen basis data seperti MySQL. MySQL mampu menangani
basis data berukuran besar yaitu bisa memuat 60 ribu tabel dan 50 juta record. Karena
komputer sangat unggul dalam menangani sejumlah besar data, sistem manajemen
basis data memainkan suatu peranan yang penting dalam komputasi, baik sebagai
utility stand-alone maupun bagian dari aplikasi lainnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

MySQL adalah program database server dan SQL adalah bahasa yang
digunakan di dalamnya. SQL (Struktur Query Language) dibagi menjadi dua bentuk
Query, yaitu :
1) DDL (Data Definition Language)
DDL adalah sebuah Metode Query SQL yang berguna untuk mendefinisikan
data pada sebuah database, adapun Query yang dimiliki adalah CREATE, DROP,
ALTER.
2) DML (Data Manipulation Language)
DML adalah sebuah metode Query yang dapat digunakan apabila DDL telah
terjadi, sehingga fungsi dari Query ini adalah untuk melakukan pemanipulasian
database yang telah ada atau telah dibuat sebelumnya. Query yang termasuk di
dalamnya adalah INSERT, UPDATE, DELETE.

2.8.

Pengertian PHP

PHP pertama kali dibuat pada musim gugur tahun 1994 oleh Rasmus Lerdoff,
awalnya digunakan pada websitenya untuk mencatat siapa saja yang berkunjung dan
melihat biodataya. Versi pertama yang dirilis tersedia pada awal tahun 1995, dikenal
sebagai tool Personal Home Page. Parser diprogram ulang pada pertengahan 1995
dan diberi nama PHP/FI versi 2.0. FI berasal dari paket Rasmus lainnya yang ditulis
untuk menginterpretasi data dari form, yang kemudian dikombinasikan dengan tool
Personal Home Page dan ditambahkan dukungan untuk database mSQL (mini SQL).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Tahun 1995 ini dianggap sebagai tahun kelahiran dari PHP/FI yang kemudian
membuat pertumbuhan aplikasi web yang pesat, dan banyak orang kemudian
berkontribusi mengembangkan PHP/FI. Sulit untuk mendapatkan statistik yang tepat
untuk memperkirakan panggunaan PHP/FI, tetapi diperkirakan pada akhir 1996 telah
digunakan oleh sedikitnya 15000 website di seluruh dunia. Dan pertengahan 1997
mencapai 50000 situs. Pada pertengahan 1997 ini juga terjadi perubahan
pengembangan PHP. Pengembangan dilakukan oleh tim yang terorganisasi bukan
oleh Rasmus sendiri saja lagi. Parser dikembangkan oleh Zeev Suraski dan Andi
Gutmans yang kemudian menjadi dasar untuk versi 3, dan banyak utilitas tambahan
yang diprogram untuk menambah kemampuan dari versi 2. Versi terakhir (PHP 4)
menggunakan engine script Zend untuk lebih meningkatkan kinerja (performance)
dan mempunyai dukungan yang banyak berupa ekstensi dan fungsi dari berbagai
library pihak ketiga (third party), dan berjalan seolah modul asli (native) dari
berbagai server web yang populer. Sejak Januari 2001 PHP3 dan PHP4 disertakan
pada sejumlah produk server web komersial seperti web Stronghold RedHat.

PHP adalah bahasa pemrograman server side yang sudah banyak digunakan
pada saat ini, terutama untuk pembuatan website dinamis. Untuk hal-hal tertentu
dalam pembuatan web, bahasa pemrograman PHP memang diperlukan, misalnya saja
untuk memproses data yang dikirimkan oleh pengunjung web. PHP pertama kali
dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Web Server yang mendukung php
dapat ditemukan dimana - mana dari mulai IIS sampai dengan apache, dengan
configurasi yang relatif mudah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

bahBAB III
METODOLOGI SISTEM

3.1.

Analisis Sistem
Perkembangan teknologi dan informasi berkembang secara cepat. Mencari

informasi dan memcari solusi dari suatu permasalahan jauh lebih mudah. Salah
satunya dalam proses pemilihan tempat penitipan anak. Berdasarkan latarbelakang
dan rumusan masalah yang terdapat dapat pada bab sebelumnya dapat diketahui
perancangan sistem yang dilakukan adalah sistem pendukung keputusan
pemilihan tempat penitipan anak dengan menggunakan metode Multiple Attribute
Decision Making - TOPSIS.
Sistem pendukung keputusan pemilihan tempat penitipan anak dengan
menggunakan metode Multiple Attribute Decision Making - TOPSIS merupakan
sistem informasi yang dibangun untuk membantu orang tua dalam memilih tempat
penitipan anak sesuai dengan kriteria yang diinginkan. TOPSIS merupakan
metode yang termasuk dalam metode Multiple Attribute Decision Making yang
diterapkan dalam pembuatan sistem informasi ini dengan pembobotan yang sudah
ditentukan. Sistem ini akan menampilkan hasil rekomendasi tempat penitipan
anak yang sesuai dengan yang diinputkan oleh user (orang tua). Akan tetapi
sistem pendukung ini tidak dapat dijadikan acuam mutlak untuk memilih tempat
penitipan anak, karena semua keputusan akan kembali lagi kepada para orang tua.

24
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

3.1.1. Data Set Penentu Kriteria
Dalam sistem pendukung keputusan ini masalah yang terjadi adalah
bagaimana menentukan sebuah keputusan pemilihan tempat penitipan anak yang
sesuai dengan kebutuhan para orang tua untuk anak-anaknya. Beberapa kriteria
yang digunakan sebagai solusi yang memungkinkan sesuai dengan permasalahan
yang ada.
Adapun keterangan dari masing-masing kriteria adalah sebagai berikut :
1.

Kondisi Tempat Penitipan Anak
Kondisi tempat pentipan anak sering kali diperhitungkan dalam pemilihan,

dikarenakan semua orang tua akan memilih tempat penitipan anak yang nyaman
bagi sang anak. Penilaian dimulai dari keadaan masing-masing ruangan yang
bersih, aman, tidak dekat dengan jalan raya, terdapat beberapa ruangan yang
terpisah min 4 ruangan (ruang makan, ruang tidur, ruang bermain dan ruang
belajar), memiliki ruang kesehatan sendiri, dan terdapatnya ruangan penunjang
lainnya misalnya kamar mandi anak dan petugas terpisah, ada dapur, ruangan
cuci/setrika dan lain-lain (Direktorat Jendral Bina Kesejahteraan Sosial RI,
1998:31-33).
2.

Fasilitas
Setiap tempat penitipan anak yang menawarkan fasilitas pengasuhan harus

memenuhi persyaratan umum yang menjamin kualitas tempat tersebut. Adapun
fasilitas pendukung yang biasa ditawarkan untuk menarik pelanggan memilih
tempat penitipan anak tersebut, semisal menyediakan CCTV yang bisa digunakan
oleh orang tua anak asuh untuk memantau kegiatan apa saja yang dilakukan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

anaknya pada hari itu. Termasuk menyediakan makan, cemilan, popok untuk bayi
dan mainan yang bersifat edukatif dan lain-lain.
3.

Biaya penitipan
Pengguna jasa p