PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO (Studi Di Dealer “Pusat Motor” Surabaya).

PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO
(Studi Di Dealer “Pusat Motor ” Sur abaya)

SKRIPSI
Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
J urusan Manajemen

Oleh :
MUHAMMAD IBNU KHALDUN
0912010110 / FE / EM

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO

(Studi Di Dealer “Pusat Motor ” Sur abaya)

SK RIP SI

Oleh :
MUHAMMAD IBNU KHALDUN
0912010110 / FE / EM

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO
(Studi Di Dealer “Pusat Motor ” Sur abaya)


Disusun Oleh :
MUHAMMAD IBNU KHALDUN
0912010110 / FE / EM

Telah Dipertahankan Dihadapan dan Diterima Oleh Tim Penguji
Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Pada tanggal : 31 Mei 2013
Pembimbing :

Tim Penguji :

Pembimbing utama

Ketua

Dr. Prasetyo Hadi, MM

Dr. Prasetyo Hadi, MM
Sekretaris


Dra. Ec. Mei Retno A, Msi
Anggota

Dr s. Ec. Bowo Santoso, MM
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur

Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, MM
NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN

PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO
(Studi Di Dealer “Pusat Motor ” Sur abaya)


Yang Diajukan :

MUHAMMAD IBNU KHALDUN
0912010110 / FE / EM

Telah Diseminar kan Dan Disetujui Untuk Menyusun Skripsi Oleh :

Pembimbing

Dr. Prasetyo Hadi,SE, MM

Tanggal : …………………….

Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen

Dr. Muhadjir Anwar, MM
NIP. 196 509 071 991 031 001


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO
(Studi Di Dealer “Pusat Motor ” Sur abaya)

Yang Diajukan :

MUHAMMAD IBNU KHALDUN
0912010110 / FE / EM

Disetujui Untuk Ujian Skripsi Oleh :

Pembimbing

Dr. Prasetyo Hadi,SE, MM

Tanggal : …………………….


Mengetahui,
Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur

Dr s. Ec. R.A. Suwaidi, MS
NIP. 190 003 301 986 031 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT beserta Nabi
Muhammad SAW atas segala Berkah dan Rahmat serta Hidayah-Nya yang di
limpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan SKRIPSI berjudul
PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO (Studi Di Dealer “Pusat
Motor” Surabaya).
Penulisan SKRIPSI ini disusun sebagai salah satu syarat untuk dapat

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Manajemen, di
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Dengan selesainya penulisan Skripsi ini, penulis sangat berterima kasih atas
segala bantuan dan fasilitas dari berbagai pihak yang di berikan kepada penulis guna
mendukung penyelesaian Skripsi ini. Maka dikesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP Selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya.
3. Bapak Dr. Muhadjir, MM selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasioanl “Veteran” Jawa Timur Surabaya.
4. Bapak Dr. Prasetyo Hadi, MM selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar
telah meluangkan waktu dan tenaganya dalam memberikan bimbingan, saran,
petunjuk dan korelasi yang sangat berharga dalam penyusunan penelitian ini
sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


5. Bapak Drs.Ec. Hery Pudjo P, MM selaku Dosen Wali yang telah banyak
membantu penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
6. Segenap Bapak / Ibu Dosen, karyawan Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya.
7. Kedua orang tua Ayah dan Ibu serta saudara-saudaraku yang telah memberikan
banyak dorongan, semangat serta do’a yang tiada henti-hentinya.
8. Teman-teman Jurusan Manajemen dan Akuntansi angkatan 2009, khususnya pada
SB FC, terima kasih atas bantuan, dukungan dan doanya.
9. Semua pihak yang turut membantu dan menyediakan waktunya demi terselesainya
skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih semuanya.
Penulis berharap dan berdo’a, agar semua budi Bapak dan Ibu serta rekanrekan diterima dan dibalas oleh Allah SWT.
Penyusun Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka dengan segala
kerendahan hati penulis memohon kepada seluruh pihak untuk memberikan kritik dan
saran yang membangun agar dalam penulisan selanjutnya dapat lebih baik dan dapat
lebih bermanfaat bagi yang memerlukan.
Surabaya,

Penulis


ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Mei 2013

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................viii
ABSTRAKSI...........................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................8
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................8

1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................8

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu...................................................................9
2.2 Landasan Teori...................................................................................10
2.2.1 Pengertian Pemasaran..............................................................10
2.2.2 Konsep Pemasaran...................................................................11
2.3 Perilaku Konsumen….........................................................................12
2.4 Persepsi Konsumen.............................................................................14
2.4.1 Pengertian Persepsi Konsumen................................................14
2.4.2 Proses Persepsi.........................................................................15
2.5 Sikap Konsumen...................................................................................17
2.5.1 Pengertian Sikap Konsumen....................................................17
2.5.2 Fungsi Sikap.............................................................................18
2.5.3 Tiga Komponen Sikap..............................................................18
2.6 Keputusan Pembelian Konsumen.........................................................19
2.7 Hubungan Variabel...............................................................................23
2.7.1 Pengaruh persepsi konsumen terhadap sikap konsumen..........23
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.7.2 Pengaruh sikap konsumen terhadap keputusan pembelian......24
2.8 Kerangka Konseptual...........................................................................26
2.9 Hipotesis...............................................................................................26

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel................................27
3.1.1 Definisi Operasional Variabel..................................................27
3.1.2 Pengukuran Variabel................................................................29
3.2 Teknik Penentuan Sampel.... ............................................................30
3.2.1 Populasi...................................................................................30
3.2.2 Sampel.....................................................................................30
3.3 Teknik Pengumpulan Data….............................................................32
3.3.1 Jenis Data.................................................................................32
3.3.2 Sumber Data.............................................................................32
3.3.3 Pengumpulan Data...................................................................32
3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis.......................................................33
3.4.1 Teknik Analisis…………………..............................................33
3.4.2 Confirmation factor Analysis.....................................................33
3.4.3 Asumsi Model (Partial Least Square)........................................37
3.4.4 Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal................................38
3.4.5 Evaluasi Model...........................................................................41
3.4.6 Kriteria Penilaian PLS................................................................42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian..............................................................44
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan....................................................44
4.1.2 Produk-Produk Yamaha……….............................................46
4.1.3 Visi & Misi Perusahaan..................... ....................................46
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian……........................................................47
4.2.1 Penyebaran Kuisoner...............................................................47
4.2.2 Deskripsi Karakteristik Responden........................................47
4.2.3 Deskripsi Persepsi Konsumen................................................50
4.2.4 Deskripsi Sikap Konsumen....................................................52
4.2.5 Deskripsi Keputusan Pembelian.............................................54
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3 Analisa dan Pengujian Hipotesis.....................................................55
4.3.1 Model Pengukuran PLS…….................................................55
4.3.2 Uji Inner Model (Pengujian Model Struktural).....................59
4.3.3 Uji Kausalitas.........................................................................60
4.4 Pembahasan......................................................................................61
4.4.1 Pengujian Hipotesis Pengaruh Persepsi Konsumen (X)
Terhadap Variabel Sikap Konsumen (Z)….............................61
4.4.2 Pengujian Hipotesis Pengaruh Sikap Konsumen (Z)
Terhadap.Variabel Keputusan Pembelian (Y)….....................62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan........................................................................................64
5.2 Saran..................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA
KUESIONER
LAMPIRAN

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1

Data TBI Sepeda motor matic tahun 2010-2012…............................4

Tabel 1.2

Data Penjualan Yamaha Mio di Dealer “Pusat Motor”.....................5

Tabel 3.1

Kriteria Penilaian PLS…………………….......................................42

Tabel 4.1

Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.............................................48

Tabel 4.2

Responden Berdasarkan Umur………….........................................49

Tabel 4.3

Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan..........................................49

Tabel 4.4

Hasil Jawaban Pernyataan Persepsi Konsumen (X).........................50

Tabel 4.5

Hasil Jawaban Pernyataan Sikap Konsumen (Z)..............................52

Tabel 4.6

Hasil Jawaban Pernyataan Keputusan Pembelian (Y)......................54

Tabel 4.7

Outer Loading (Model Pengukuran dan Validitas)............................56

Tabel 4.8

Second Order (Model Pengukuran Indikator dengan Variabel)..........58

Tabel 4.9

Average Variance Extracted (AVE)……............................................59

Tabel 4.10

Uji Kausalitas (Inner Weight)……………...........................................60

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Tahap-tahap dalam proses pembelian.........................................20

Gambar 2.2

Kerangka Konseptual.................................................................26

Gambar 3.1

Contoh Model Pengukuran Persepsi..........................................34

Gambar 3.2

Analisis Full Model....................................................................35

Gambar 4.1

Model Pengukuran PLS..............................................................55

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

: Kuesioner

Lampiran 2

: Rekapitulasi Jawaban Responden

Lampiran 3

: Output Uji PLS dengan SmartPLS

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO
(Studi Di dealer “Pusat Motor Surabaya)

Oleh :
Muhammad Ibnu Khaldun
ABSTRAKSI
Konsumen menggunakan petunjuk yang mempengaruhi persepsi seperti
pengenalan atas suatu objek, jelas, gerakan, intensitas, warna, suara, dan aroma
untuk menidentifikasi produk dan merek Sikap positif yang kuat terhadap
produk didasarkan pada kepercayaan dan arti baik produk yang dapat diakses
dari dalam ingatan ataupun persepsi konsumen Yamaha Mio berada pada posisi
puncak Top Brand. Akan tetapi dengan segala keunggulan yang dimiliki
Yamaha Mio, pada tahun 2012 indeksnya mengalami penurunan dari 64,4 %
menjadi 60,0 %, hal ini mengindikasikan bahwa pembelian konsumen akan
Yamaha Mio mengalami penurunan dan sebagai pemuncak top brand berarti
Yamaha Mio menjadi pemegang pangsa pasar tertinggi di kelas motor matic.
Meskipun demikian masih juga terdapat konsumen yang memiliki persepsi dan
sikap kurang baik terhadap sepeda motor Yamaha Mio. Dan berikut adalah data
penjualan sepeda motor Yamaha Mio di Dealer Yamaha Pusat Motor Jl. Ngagel
Jaya 97-99 Surabaya dalam 12 bulan terakhir mulai bulan Januari-Desember
2012
Penelitian ini dilakukan di Dealer “Pusat Motor” Surabaya dan
pengambilan sample dilakukan secara purposive sampling dengan sampel calon
responden seluruh konsumen Yamaha Mio data dikumpulkan melalui kuesioner
yang disusun dalam bentuk sematic differential scale. Teknik analisis
menggunakan Partial Least Square (PLS)
Hasil dari penelitian ini dapat dilihat
pada uji kausalitas yang
menunjukkan bahwa variabel persepsi berpengaruh negatif terhadap sikap
konsumen dan variabel sikap konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian.

Keyword : Persepsi konsumen, Sikap Konsumen , Keputusan Pembelian

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Surabaya sebagai salah satu kota metropolitan yang merupakan pusat
bisnis, perdagangan, indsutri, dan pendidikan di kawasan Indonesia timur
dengan jumlah penduduk lebih dari 3 juta jiwa pada tahun 2012 dan tingkat
mobilitas yang meningkat setiap harinya. Untuk menunjang berbagai
kegiatan penduduk, maka di butuhkan suatu alat transportasi sebagai sarana
pendukung dalam menjalankan aktifitas atau pekerjaan yang memerlukan
jarak tempuh agar sampai ke suatu tujuan dalam waktu yang relatif singkat.
Dalam hal ini kendaraan tersebut adalah sepeda motor.

Sebagai alat transportasi darat sepeda motor dipilih karena harganya
yang terjangkau, bisa mengarungi kemacetan daerah perkotaan, dari segi
ekonomis sepeda motor mampu mengurangi biaya bahan bakar, dan mudah
perawatannya. Konsumen dalam mengambil keputusan mengenai alternatif
pilihan produk akan mempertimbangkan faktor sosial, budaya dan
psikologis (Kotler,2001). Seiring dengan perkembangan teknologi dan
pembangunan yang ada di segala bidang saat ini, perkembangan sarana
transportasi pun telah berlangsung dengan cepat. Dapat kita lihat sekarang
ini, melalui jenis kendaraan automatic yang dapat mempermudah seseorang
dalam mengendarainya. Tidak heran kalau hampir semua lapisan
masyarakat saat ini memilih sepeda motor sebagai alat transportasi darat ini.
1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Diantara berbagai jenis sepeda motor, terdapat satu jenis kendaraan
yakni sepeda motor matic. Sekarang ini berbagai merek sepeda motor matic
membanjiri pasar otomotif motor nasional diantaranya, Yamaha (Mio dan
Xeon), Honda (Beat, Vario, Scoopy), Suzuki (Spin, Skywave), Kawasaki
(Curve) dan lain sebagainya. Dari beberapa jenis varian motor matic yang
beredar di Indonesia, konsumen

bisa memilih jenis matic yang sesuai

dengan kebutuhannya.

Saat ini pasar motor nasional dikuasai motor jenis matic, bukan jenis
bebek lagi. Dari data penjualan sepeda motor yang dikeluarkan Asosiasi
Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), market share motor matic di
Indonesia mencapai 58,62 %, sisanya jenis motor bebek dan sport. Alasan
utama konsumen menyukai motor jenis ini karena kemudahan dalam
mengendarainya, dimana pengendara tidak perlu lagi repot pindah gigi.
(http://motorplus.otomotifnet.com/read/2012/08/08/333534/30/9/BebekSemakin-Tergusur-Matik-Kuasai-Penjualan-Motor-Nasional)

Besarnya market share motor matic menjadi peluang usaha bagi para
perusahaan untuk bisa bersaing memberikan yang terbaik kepada konsumen
dan menguasai pangsa pasar. Menurut Kotler (2002) dalam meningkatkan
persaingan

masing-masing

perusahaan

harus

dapat

memenangkan

persaingan tersebut dengan menampilkan produk yang terbaik dan dapat
memenuhi selera konsumen yang selalu berkembang dan berubah-ubah.
Sehubungan dengan keberadaan konsumen dan beraneka ragam perilakunya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

maka produsen harus benar-benar tanggap untuk melakukan pengamatan
terhadap apa yang menjadi keinginannya. Jadi pada dasarnya pengusaha
mempunyai kewajiban untuk memenuhi dan memuaskan konsumen melalui
produk yang ditawarkan.

Salah satu produsen motor matic di Indonesia yakni PT Yamaha Motor
Indonesia dengan produk Yamaha Mio, hingga dikeluarkan teknologi matic
injeksi yaitu Mio J, dimana pada tahun 2010-2012 Yamaha Mio menjadi
market leader di kelas motor matic, ini ditunjukkan dengan data top brand
index dimana produk tersebut selama tiga tahun terakhir menjadi pemuncak
brand index dibanding pesaing nya seperti honda beat, honda vario, suzuki
spin, dll. Untuk bisa mengalahkan pasar Yamaha Mio beberapa produk
pesaing saat ini menambahkan fitur-fitur yang lebih unggul seperti, adanya
brake lock atau rem tangan, stand switch atau kunci anti maling, Helm in
atau bagasi luas. Untuk lebih lengkapnya mengenai Top Brand Index sepeda
motor matic, dapat dilihat pada tabel berikut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Tabel 1.1
Data Top Brand Index Sepeda Motor Matic Tahun 2010-2012
Tahun
Nomor
Merek
Top Brand Index
2010
1
Yamaha Mio
49,7 %
2
Honda Vario
24,4 %
3
Honda Beat
18,0 %
4
Suzuki Spin
5,4 %
5
Suzuki Skywave
2,5 %
2011
1
Yamaha Mio
64,4 %
2
Honda Vario
17,3 %
3
Honda Beat
12,0 %
4
Suzuki Spin
3,1 %
5
Suzuki Skywave
2,1 %
6
Honda Scoopy
0,6 %
2012
1
Yamaha Mio
60,0 %
2
Honda Beat
16,8 %
3
Honda Vario
13,7 %
4
Honda Scoopy
3,3 %
5
Yamaha Xeon
1,5 %
6
Suzuki Spin 125
1,3 %
Sumber: DataTBI
Tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa selama tiga tahun berturut-turut
yaitu pada tahun 2010 , 2011 , 2012 Yamaha Mio berada pada posisi puncak
Top Brand. Akan tetapi dengan segala keunggulan yang dimiliki Yamaha
Mio, pada tahun 2012 indeksnya mengalami penurunan dari 64,4 % menjadi
60,0 %, hal ini mengindikasikan bahwa pembelian konsumen akan Yamaha
Mio mengalami penurunan dan sebagai pemuncak top brand berarti
Yamaha Mio menjadi pemegang pangsa pasar tertinggi di kelas motor
matic. Meskipun demikian masih juga terdapat konsumen yang memiliki
persepsi dan sikap kurang baik terhadap sepeda motor Yamaha Mio. Dan
berikut adalah data penjualan sepeda motor Yamaha Mio di Dealer Yamaha

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

“Pusat Motor” Surabaya dalam 12 bulan terakhir mulai bulan JanuariDesember 2012 :
Tabel 1.2
Sepeda Motor Yamaha MIO di Dealer “Pusat Motor” Surabaya
Periode 2012
Periode
Penjualan
(Bulan)

(Unit)

Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

33
58
73
74
110
91
79
75
83
97
73
30

Total

861

Sumber : “Pusat Motor” Surabaya, Tahun 2012

Berdasarkan tabel 1.2 diatas membuktikan penjualan Yamaha Mio
mengalamai

fluktuatif

dan

cenderung

mengalami

penurunan

mengindikasikan respon pembelian konsumen terhadap Yamaha Mio
menurun. Salah satu penyebab fenomena penurunan penjualan ini adalah
adanya persepsi dan sikap konsumen yang kurang baik terhadap sepeda
motor Yamaha Mio.

Beberapa persepsi dan sikap yang kurang baik dari konsumen adalah,
sepeda motor Yamaha Mio kurang irit atau boros bensin. Dalam hal

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

keamanan berkendara, Yamaha Mio juga dinilai masih kalah dengan produk
pesaing yang sudah dilengkapi dengan fitur parking brake lock

yang

berfungsi sebagai rem tangan dan menunjang keamanan pengendara saat
parkir di tanjakan, serta side stand switch yang membuat mesin tidak bisa
dinyalakan saat standart samping dalam posisi turun.Selain itu, kunci kontak
belum dilengkapi penutup lubang kunci magnet sebagai alat pengaman anti
maling. Dari segi model, Yamaha Mio dinilai konsumen memiliki bodi yang
terlalu sederhana sehingga terkesan kurang futuristic, serta memiliki lampu
depan yang kurang terang. (http://noenk24.blogspot.com/2013/01/)

Persepsi kualitas dapat didefinisikan sebagai persepsi pelanggan
terhadap kualitas produk secara keseluruhan berkenaan dengan maksud
yang diharapkan, dimana bersifat relatif terhadap alternatif-alternatif.
Persepsi kualitas dari suatu produk mempunyai kaitan erat dengan
bagaimana suatu merek tersebut dipersepsikan (Aaker 1996,1997 dalam
Lindawati, 2005).

Konsumen menggunakan petunjuk yang mempengaruhi persepsi seperti
pengenalan atas suatu objek, jelas, gerakan, intensitas, warna, suara, dan
aroma untuk menidentifikasi produk dan merek. Total persepsi konsumen
terhadap produk mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap produk
dan dibentuk dari informasi yang didapat dan berhubungan dengan sikap
yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu produk. Oleh karena
itu, persepsi positif atau negatif konsumen dapat mempengaruhi sikap

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

konsumen yang berpengaruh pada pembelian. (dalam Citra & Syahlani
2008)

Sikap menempatkan seseorang dalam suatu kerangka pemikiran
mengenai suka atau tidak sukanya akan sesuatu, mendekati atau menjauhi
mereka. Sikap seseorang mengikuti suatu pola, dan untuk mengubah satu
sikap saja memerlukan penyesuaian yang akan menyulitkan dengan sikap
lainnya, jadi perusahaan biasanya harus mencoba mencocokkan produknya
dengan sikap yang telah ada dan tidak berusaha mengubah sikap tersebut
(Sunarto,2003). Sikap positif konsumen terhadap produk tertentu akan
memungkinkan konsumen melakukan pembelian terhadap produk tersebut,
tetapi sebaliknya sikap negatif akan menghalangi konsumen untuk
melakukan pembelian (Setiadi,2003). Sikap positif yang kuat terhadap
produk didasarkan pada kepercayaan dan arti baik produk yang dapat
diakses dari dalam ingatan ataupun persepsi konsumen (Simamora,2004)

Berdasarkan pemaparan teori dan data tentang penurunan indeks dari
Yamaha Mio dikelas matic maka penelitian ini mengambil judul
“Pembelian sepeda motor Yamaha Mio”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

1.2 Rumusan Masalah

1.

Apakah persepsi konsumen berpengaruh terhadap sikap konsumen ?

2.

Apakah sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.

Untuk membuktikan adanya pengaruh persepsi konsumen terhadap
sikap konsumen.

2.

Untuk membuktikan adanya pengaruh sikap konsumen terhadap
keputusan pembelian.

1.4 Manfaat Penelitian

1.

Diharapakan dapat memberikan manfaat bagi pihak lain yang
membutuhkan

informasi tentang masalah yang sejenis, sehingga

mampu membantu mengatasi masalah yang ada.
2.

Sebagai tambahan referensi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
yang berkaitan dengan bidang pemasaran khususnya yang terkait
dengan keputusan pembelian

3.

Sebagai informasi dalam usaha untuk meningkatkan volume penjualan
melalui perilaku konsumen.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu
1. Willy H Ginandar, 2010. Pengaruh motivasi dan persepsi kualitas terhadap
sikap konsumen dalam membeli sepeda motor Yamaha pada Yamaha
Indra Motor banjaran Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh motivas dan persepsi kualitas
terhadap sikap konsumen. Obyek analisis penelitian ini adalah konsumen
atau pembeli dan pengguna sepeda motor Yamaha di Yamaha Indra Motor
Banjaran Bandung. Dari hasil ini diketahui bahwa motivasi dan persepsi
kualitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap konsumen
sepeda motor Yamaha. Manfaat penelitian ini

dapat dipakai sebagai

informasi dalam usaha untuk meningkatkan volume penjualan melalui
perilaku konsumen.
2. Wahyuni, 2008. Pengaruh motivasi, persepsi, dan sikap konsumen
terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek honda di Kawasan
Surabaya Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap
keputusan pembelian. Satuan unit/obyek analisis penelitian ini adalah
konsumen atau pembeli dan pengguna sepeda motor merek Honda di
kawasan Surabaya Barat. Dari hasil ini diketahui bahwa motivasi, persepsi
dan sikap berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan

9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

pembelian sepeda motor merek Honda. Manfaat penelitian ini dapat
dipakai sebagai informasi dalam usaha untuk meningkatkan volume
penjualan melalui perilaku konsumen.
2.2. Landasan Teori

2.2.1. Pengertian Pemasaran

Banyak orang yang memiliki pengertian yang berbeda mengenai
pemasaran. Sebagian mengenal pemasaran sebagai kegiatan menjual atau
proses menciptakan penjualan. Sebenarnya pengertian pemasaran memilki
arti yang sangat luas.

Kotler (2000:9) dengan bukunya yang berjudul “Manajemen
Pemasaran” mengemukakan definisi pemasaran bahwa “is a societal
proces by which individuals and groups obtain what they need and want
through creating,offering and freely exchanging products and service of
value with others” jadi pemasaran adalah proses social dimana individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan
individu dengan kelompok lainnya.

Menurut kotler (2000:9) manajemen pemasaran adalah “is the
process of planing and executing the conception, pricing, promotion and
distribution of ideas, goods, services to create exchanges that satisfy
individual and organizational goals” jadi manajemen pemasaran adalah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi
serta menyalurkan gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran
yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.

2.2.2. Konsep Pemasaran

Kotler (2002:22) menegaskan bahwa kunci sukses untuk mencapai tujuan
organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi
lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan,
mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang telah
terpilih. Usaha untuk lebih mengefektifkan pemasaran dapat diklasifikasikan
ke dalam empat faktor konsep pemasaran (Kotler, 2002:22)

1.

Pasar Sasaran
Perusahaan-perusahaan akan berhasil secara gemilang bila mereka

secara cermat memilih pasar-pasar saarannya dan mempersiapkan
program-program pemasaran yang dirancang khusus untuk pasar tesebut.
2.

Kebutuhan Pelanggan
Menanggapi kebutuhan pelanggan, berarti mempelajari kebutuhan

pelanggan dan membuat produk yang cocok dengan kebutuhan banyak
orang. Namun beberapa perusahaan menanggapi kebutuhan individual
masing-masing pelanggan.
3.

Pemasaran Terpadu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Tenaga penjual,

periklanan, pelayanan pelanggan, manajemen

produk, riset pemasaran harus bekerja sama dengan kedua pemasaran
harus dirangkul oleh departemen-departemen lain.
4.

Kemampuan memperoleh laba
Tujuan akhir konsep pemasaran adalah membuat organisasi, mencapai

tujuan mereka yaitu laba. Perusahaan tidak seharusnya meraup laba
sebagai akibat dari penciptaan nilai pelanggan yang unggul. Sebuah
perusahaan menghasilkan uang Karena memenuhi kebutuhan pelanggan
lebih baik dari pada pesaingnya.

2.3.

Perilaku Konsumen

Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar sukses dalam
menghadapai

pesaingan

adalah

berusaha

mempertahankan

dan

meningkatkan konsumen. Artinya bahwas uatu perusahaan harus mampu
untuk menganalisis serta memahami pola perilaku konsumennya supaya
dapat memenuhi secara efektif dan efisien dibandingan para pesaingnya.
Perusahaan harus mengauasai siap pasar sasarannya, sekaligus bagaimana
pora perilaku konsumennya.

Definisi perilaku konsumen menurut Engel et al. (1994:3), adalah
“Tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan mengikuti tindakan ini. Kotler (2004:182),”Konsumen

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih,
membeli, memakai serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan atau
pengalaman dalam rangk memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka”.
Swastha (2000:10), mendefinisikan perilaku konsumen adalah “kegiatankegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa termasuk didalmnya proses
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan
tersebut”.

Definisi perilaku konsumen diatas, dapat disimpulkan ada tiga elemen
penting yaitu proses pengambilan keputusan perilaku konsumen yang
menyoroti perilaku baik dari individu atau organisasi dalam menilai,
mendapatkan, dan mempergunakan barang dan jasa. Konsumen membeli
barang dan jasa adalah untuk mendapatakan manfaat dari barang dan jasa
tersebut. Disimpulkan bahwa perilaku konsumen tidak hanya memperlajari
apa yang dibeli atau dikonsumsi konsumen, tetapi juga bagaimana
kebiasaan konsumen dan dalam kondisi macam apa barang-barang dan
jasa dibeli.

2.4.

Persepsi konsumen

2.4.1. Pengertian Persepsi Konsumen

Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:146) Perception is process by
which an individuals selects, organizers, and interprets stimuli into the a

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

meaningfull and coherent picture of the world. Kurang lebihnya bahwa
persepsi merupakan suatu proses yang membuat sesorang untuk
memilih,mengorganisasikan

dan

meninterpretasikan

rangsangan-

rangasangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan
lengkap tentang dunianya.

Konsumen ada kalanya memiliki berbagai cara untuk memenuhi
kebutuhan, hal ini disebabkan adanya perbedaaan persepsi yang berawal
dari bagaimana mereka mengumpulkan dan menafsirkan informasi yang
didapat dari lingkungan sekitar mereka. Kita semua belajar melalui arus
informasi yang melewati kelima alat indera kita; penglihatan, pendengar,
penciuman, peraba, dan pengecap. Kotler (2009:179) menyatakan bahwa
persepsi adalah proses dimana kita memilih, mengatur dan menerjemahkan
masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti.
Amirullah (2002:42) mengemukakan bahwa persepsi sebagai proses
dimana individu memilih, mengelola, dan menginterpreasikan stimulus
kedalam bentuk arti dan gambar.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi
merupakan

suatu

proses

pemilihan,

pengorganisasian

dan

penginterpretasian atas stimuli yang diterima oleh konsumen melalui lima
indera, menjadi sesuatu yang bermakna untuk mencapai suatu tujuan
tertentu yang berarti.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

2.4.2. Proses Per sepsi
Dalam pemasaran, persepsi itu lebih penting daripada realitas, karena
persepsi itulah yang akan mempengaruhi perilaku aktual konsumen. Orang
dapat memiliki persepsi yang berbeda atas obyek yang sama karena tiga
proses persepsi : perhatian selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif
(Kotler dan Keller,2009:228).
1. Perhatian Selektif
Orang mengalami sangat banyak rangsangan setiap hari, karena
seseorang tidak mungkin dapat menanggapi semua rangsangan itu,
kebanyakan rangsangan akan disaring dan proses ini disebut perhatian
selektif. Hal ini dimaksudkan, para pemasar harus bekerja keras dalam
rangka menarik perhatian konsumen. Tantangan yang sesungguhnya
adalah

menjelaskan

rangsangan

mana

yang

akan

diperhatikan

orang.Walaupun menyaring banyak rangsangan di sekelilingnya, mereka
dipengaruhi oleh rangsangan yang tidak diduga.Para pemasar berusaha
mempromosikan tawaran mereka secara halus supaya bisa melewati
saringan perhatian selektif.

2. Distorsi Selektif
Rangsangan yang telah mendapatkan perhatian bahkan tidak selalu
muncul di pikiran orang persis seperti yang diinginkan oleh pengirimnya.
Distorsi selektif adalah kecenderungan menafsirkan informasi sehingga
sesuai dengan pra konsepsi orang. Konsumen akan sering merubah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

informasi sehingga menjadi konsisten dengan keyakinan awal mereka atas
merek dan produk. Ketika konsumen melaporkan opini yang berbeda
antara versi bermerek dan tanpa merek dari produk yang identik, yang
menjadi persoalan adalah bahwa keyakinan meek dan produk, yang
diciptakan oleh sarana apapun, agak mengubah persepsi produk mereka.
Distorsi selektif dapat berfungsi bagi keuntungan pemasar dengan merek
yang kuat ketika konsumen mengganggu informasi merek yang netral atau
ambigu (bermakna ganda) untuk membuatnya lebih positif.
3. Ingatan Selektif
Orang akan melupakan banyak hal yang dipelajari, tapi cenderung
mengingat informasi yang mendukung pandangan dan keyakinan mereka.
Adanya ingatan selektif, orang cenderung mengingat hal-hal yang baik
yang disebutkan tentang produk yang disukai dan melupakan hal-hal yang
baik yang disebutkan tentang produk pesaing. Ingatan selektif menjelaskan
mengapa para pemasar menggunakan drama dan pengulangan dalam
mengirimkan pesan ke pasar sasaran mereka untuk memastikan bahwa
pesan mereka tidak diremehkan.
2.5.

Sikap konsumen

2.5.1 Pengertian Sikap konsumen
Pengertian

sikap

menurut

Sutisna

(1999:214)

“Merupakan

memperlajari kecenderungan memberikan tanggapan pada suatu objek
atau kelompok baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten”.
Sedangkan menurut Gordon Allport dalam Nugroho J.(2003:214) definisi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

sikap yang lebih luas. “Sikap adalah suatu mental dan syaraf sehubungan
dengan kesiapan untuk menanggapi,diorganisasi melalui pengalaman dan
memiliki pengaruh yang mengarahkan dan atau dinamis terhadap
perilaku”.
Jika kita analogikan dengan sikap konsumen terhadap suatu produk
berarti bahwa sikap terhadap produk yaitu memperlajari kecenderungan
konsumen untuk mengevaluasi produk baik disenangi atau tidak disenangi
secara konsisten. Dengan demikian konsumen mengevaluasi produk
tertentu secara keseluruhan dari yang paling jelek sampai paling baik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sikap timbul setelah konsumen
melakukan pencarian dan pemprosesan informasi tentang objek. Apakah
konsumen

akan

meyakini

informasi

yang

diterimanya

dan

mengkonsumsinya. Hal ini berkaitan dengan sikap yang dikembangkan
oleh konsumen.
Menurut James F Engel, Goger D. Blackwell & paul W. Miniard
(1994:349), dalam bukunya perilaku konsumen: “sifat yang penting dari
sikap adalah kepercayaan dalam memegang sikap tersebut. Mengerti
tingkat kepercayaan yang dihubungkan dengan sikap adalah penting
karena hal ini dapat mempengaruhi kekuatan hubungan diantara sikap dan
perilaku”. Konsumen akan bertindak berdasarkan sikap mereka uyang
sudah ada, apabila hal ini tidak dipenuhi oleh suatu produk maka
konsumen akan mencari informasi tambahan sebelum konsumen
menentukan

pilihannya.

Disisi

lain

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

tingkat

kepercayaan

dapat

18

memperngaruhi kerentangan sikap terhadap perubahan. Artinya sikap lebih
bersifat dinamis ketimbang statis. Maksudnya banyak sikap akan berubah
bersama waktu dan perubahan itu akan menggeser gaya hidup kosnumen.
2.5.2 Fungsi Sikap
Menurut Daniel karzt dalam Nugroho J. (2003:214) mengklasifikasikan
empat fungsi sikap antara lain yaitu:
1. Fungsi Utilitarian.
2. Fungsi Ekspresi Nilai
3. Fungsi Mempertahankan Ego
4. Fungsi Pengetahuan.
2.5.3 Tiga Komponen Sikap
Menurut Sutisna (2001:100) dalam Sukarno (2005:139), terdapat tiga
indikator sikap yang menghubungkan antara kepercayaan terhadap
merek,evaluasi,dan sikap berkeinginan yaitu: kognitif, afektif, dan konatif.
Menurut Schiffman dan Kanuk, (1994):Engel, Blackwell dan Miniard
(1993) dalam Sumarwan (2002:147), secara rinci ketiga komponen
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Kognitif adalah pengetahuan dan persepsi konsumen, yang
diperoleh dari pengalaman dengan suatu objek sikap dan informasi
dari berbagai sumber. Pengetahuan dan persepsi ini biasanya
berbentuk kepercayaan (belief), yaitu konsumen mempercayai
bahwa produk memiliki sejumlah atribut. Kognitif ini sering juga
disebut sebagai pengetahuan dan kepercayaan konsumen.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

2. Afektif menggambarkan emosi dan perasaan konsumen, Schiffman
dan Kanuk (1994) dalam Sumarwan (2002:147) menyebutnya
sebagai “ as primari evaluative in nature “ yaitu menunjukkan
penilaian langsung dan umum terhadap suatu produk, apakah
produk itu disukai atau tidak disukai; atau apakah produk ini baik
atau buruk.
3. Konatif menunjukkan tindakan seseorang atau kecenderungan
perilaku terhadap suatu objek, Engel, Balckwell dan Miniard
(1993) dalam Sumarwan (2002:147), konatif berkaitan dengan
tindakan atau perilaku yang dilakukan oleh konsumen terhadap
pembelian dan seiring juga disebut intention.

2.6.

Keputusan pembelian konsumen

Pengambilan keputusan merupakan suatu proses dimana konsumen
dihadapkan pada masalah yang dipecahkan. Berdasarkan pendapat
Amirullah (2002:62), keputusan konsumen adalah “Proses dimana
konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan dan
memilih salah satu atau lebih alternatif yang diperlukan bedasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu”. Kotler (2002:202) mengatakan ada
lima peran yang dimainkan seseorang di dalam keputusan pembelian yaitu:

1. Pemrakarsa adalah orang yang pertama menyarankan gagasan
memberli produk atau jasa tertentu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2. Pemberi pengaruh adalah orang yang pandangan atau sarannya
memperngaruhi keputusan pembelian.
3. Pengambilan keputusan adalah orang yang akhirnya membuat
keputusan pembelian atau sebagian dari itu apakah akan membelinya.
4. Pembeli adalah orang-orang yang benar-benar melakukan pembelian.
5. Pengguna adalah orang yang mengkonsumsi barang atau jasa.

Menurut Philip Kotler (1995:284) proses pembelian yang dilakukan oleh
konsumen melalui tahap-tahap sebagai berikut:

Gambar 2.1 Tahap-tahap dalam proses pembelian
Pengenalan

Pencarian

Evaluasi

Keputusan

Masalah

informasi

alternatif

membeli

Tingkah pasca

pembelian

Sumber: Philip Kotler (1995:283)
Dalam proses keputusan membeli ini, kita mengenal tahapan-tahapan, yaitu :

1. Pengenalan Masalah (problem recognition)
2. Pencarian informasi
Adapun sumber-sumber informasi konsumen ada empat kelompok
a) Sumber pribadi
b) Sumber Niaga
c) Sumber umum
d) Sumber pengalaman

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

3. Evaluasi alternatif
Apabila sesorang konsumen telah mendapatkan informasi tentang
merek produk, maka langkan selanjutnya adalah tahap memilih merek.
Alasan konsep-konsep dasar yang membantu memperjelas proses
penilaian konsumen sebagai berikut:
a) Sifat-sifat produk.
b) Ciri-ciri yang terlupakan.
c) Kepercayaan merek
d) Fungsi kemanfaatan.
e) Prosedut penilaian.

4. Keputusan Pembelian
Setelah

melalui

tahap-tahap

maka

tahap

berikutnya

adalah

pengambilan keputusan untuk menentukan membeli atau tidak. Apabila
keputusan diambil adalah membeli maka akan dijumpai serangkaian
keputusan mngenai jenis produk, bentuk produk, merek, penjual,
kwantitas, wktu pembelian dan cara pembayaran.
Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen terhadap produk akan
memberi umpan balik berupa tingkah laku setelah pembelian. Apabila
konsumen puas, ia mungkin akan membeli lagi produk disaat ini. Dan
konsumen yang puas juga cenderung memberitahukan hal-hal yang baik
kepada kawan-kawannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Seorang konsumen yang tidak puas memberi umpan balik yang
berbeda. Ia mungkin membuang atau mengembalikan produk, atau
mungkin mencoba mencari berbagai informasi tentang pembelian.
Konsumen yang tidak puas punya pilihan antara mengambil tindakan atau
tidak berbuat apa-apa.

2.7.

Hubungan Variabel

2.7.1. Pengaruh persepsi konsumen terhadap sikap konsumen
Persepsi adalah proses dimana individu diekspos untuk menerima
informasi,

memperhatikan

informasi

tersebut,

dan

memahaminya

(Sunarto:2003).
Persepsi juga dapat diartikan sebagai proses yang digunakan olek
individu untuk memilih, mengorganisasikan, dan mengintterpretasi
masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti
(Kotler:2005).
Assel (1995) dalam Sodik (2003) menyebutkan bahwa persepsi
terhadap suatu produk melalui proses itu sendiri terkait dengan
komponenya (kemasan, bagian produk, bentuk) serta komunikasi yang
ditunjukkan untuk mempengaruhi perilaku konsumen yang mencerminkan
produk melalui latar kata-kata, gambar, dan simbolisasi atau melalui
stimuli lain yang diasosiasikan dengan produk (harga, tempat penjualan,
dampak dari negara penjualan). Informasi yang diperoleh adan diproses
konsumen akan membentuk preferensi (pilihan) seseorang terhadap suatu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

obyek. Preferensi akan membentuk sikap konsumen terhadap suatu objek,
yang pada gilirannya akan sikap ini seringkali sevcara langsung akan
mempengaruhi apakan konsumen akan membeli suatu produk atau tidak.
Sehingga dapat diketahui bahwa persepsi tercipta karena adanya suatu
objek. Objek dapat berupa produk, orang, perusahaan, dan segala sesuatu
dimana seseorang memiliki kepercayaan dari sikap guna memenuhi
kebutuhan untuk melakukan pembelian.

2.7.2. Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian.
Difinisi sikap yang paling klasik dikemukakan oleh Gordon

Allport

yang termuat dalam buku Sutisna (2001:99). Allport mendefinisikan sikap
adalah melayani kecenderungan memberikan tanggapan pada suatu obyek
atau kelompok obyek baik disenangi atau

tidak

disenangi

secara

konsisten.
Sikap memainkan peranan utama dalam pembentukan perilaku dalam
hal ini pembelian terhadap suatu produk atau merek. Dalam memutuskan
produk atau merek yang akan dibeli, atau toko mana yang akan dijadikan
langganan, konsumen secara khas melakukan pemilihan terhadap suatu
merek atau produk dievaluasi secara paling menguntungkan. Sebagai
akibatnya peningkatan sikap ini dapat menjadi sasaran pemasaran yang
penting bagi perusahaan. Swastha (1990 : 114) mendefinisikan sikap
sehingga “suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap
penawaran produk dalam masalah yang baik maupun kurang baik secara
konsisten”.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

Akan tetapi Sutisna (2001 :101) menyatakan keterlibatan yang tinggi
dari konsumen atas pembeliannya akan lebih tinggi hubungan antara
kepercayaan,

sikap

dan

perilaku.

Ketika

konsumen

mempunyai

keterlibatan yang tinggi, sikap merupakan bagian dari herarki pengaruh
yang menyebabkan keputusan untuk membeli (pertama kali konsumen
mempunyai kepercayaan terhadap merek, kemudian mengembangkan
sikap terhadap merek, dan memutuskan membeli atau tidak).
Jika kita analogikan dengan sikap konsumen terhadap suatu produk
berarti bahwa sikap terhadap produk yaitu memperlajari kecenderungan
konsumen untuk mengevaluasi produk baik disenangi atau tidak disenangi
secara konsisten. Dengan demikian konsumen mengevaluasi produk
tertentu secara keseluruhan dari yang paling jelek sampai paling baik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sikap timbul setelah konsumen
melakukan pencarian dan pemprosesan informasi tentang objek. Apakah
konsumen

akan

meyakini

informasi

yang

diterimanya

dan

mengkonsumsinya. Hal ini berkaitan dengan sikap yang dikembangkan
oleh konsumen. dalam Daya Kurniawan & Anas Bayas’ud (2006)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

2.8.

Kerangka Konseptual

Persepsi
Konsumen (X)

H1

Sikap

H2

Konsumen (Z)

Keputusan
Pembelian (Y)

Gambar 2.2 Kerangka konseptual.

2.9.

Hipotesis
• Semakin tinggi persepsi konsumen akan meningkatkan sikap konsumen
pada sepeda motor Yamaha Mio.
• Semakin tinggi sikap konsumen akan meningkatkan keputusan
pembelian pada sepeda motor Yamaha Mio.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Untuk memperoleh gambaran yang jelas, serta lebih dapat memahami
isi dagar definisi yang digunakan didalam penelitian ini dapat diukur serta
menghilangkan dan menghindari adanya kesalahan dalam penafsiran maka
variabel-variabel yang berkaitan dengan penelitian yang akan di analisis
adalah sebagai berikut:

3.1.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel- variabel yang digunakan dalan penelitian ini antara lain :
1. Persepsi (X)
Tanggapan konsumen terhadap keberadaan suatu obyek atau produk
yang menjadi pilihannya dalam Wahyuni (2008). Indikator var

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENGUATAN BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO PADA SUB DEALER GAJAH MADA MOTOR JEMBER TAHUN 2009-2010

0 5 17

Analisis Pengaruh Daya Tarik, Kredibilitas dan Keahlian Celebrity Endorser terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio ( Studi Pada Pengguna Motor Yamaha Mio Di Daerah Ciledug – Tangerang)

1 10 135

Analisis Ekuitas Merek Sepeda Motor Merek Mio Fino pada Dealer Yamaha Berlian Pasteur Bandung

0 5 1

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO DI KOTA SURAKARTA

0 6 153

ANALISIS PENGARUH KEWAJARAN DARI PERKEMBANGAN HARGA PADA KEPUASAN PELANGGAN DALAM KONTEKS PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MERK YAMAHA MIO (Studi kasus pada konsumen Dealer Putra Utama Motor Boyolali)

0 6 92

PENGARUH ATRIBUT SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO TERHADAP MOTIVASI PEMBELIAN KONSUMEN Pengaruh Atribut Sepeda Motor Yamaha Mio Terhadap Motivasi Pembelian Konsumen (Study Kasus Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten).

0 2 11

PENGARUH ATRIBUT SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO TERHADAP MOTIVASI PEMBELIAN KONSUMEN Pengaruh Atribut Sepeda Motor Yamaha Mio Terhadap Motivasi Pembelian Konsumen (Study Kasus Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten).

0 2 14

TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT ( QFD ) (Dealer Hoya Motor Klaten).

2 3 153

PENGARUH CITRA MERK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO

4 40 13

PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO (Studi Di Dealer “Pusat Motor” Surabaya)

0 1 22