HUBUPREST Hubungan Status Gizi Dan Kesegaran Jasmani Dengan Prestasi Belajar Siswa SDN 1 Musuk Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali.

HUBU
UNGAN STA
ATUS GIZI DAN
D
KESEG
GARAN JAS
SMANI DENGAN
PREST
TASI BELAJ
JAR SISWA
A SDN 1 MUSUK KECA
AMATAN MU
USUK
KABUP
PATEN BOY
YOLALI

NASK
KAH PUBLIK
KASI


D
DisusunOleh:
:

WAH
HYU NINGR
RUM
J 310 090 057
7

AM STUDI S1
S GIZI
PROGRA
FAKULTAS
S ILMU KES
SEHATAN
UNIVER
RSITAS MUH
HAMMADIY
YAH SURAK

KARTA
2014

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI DENGAN
PRESTASI BELAJAR SISWA SDN 1 MUSUK KECAMATAN MUSUK
KABUPATEN BOYOLALI
Wahyu Ningrum
Program S1 Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
learning achievement is the result of effort into mastering the lessons and
can provide a certain satisfaction to the students, the results can be seen from
the learning achievement test scores, assignments and report cards. The factors
influencing learning achievement consists of internal factors containing aspects of
physiology, psychological aspects, nutritional status and physical fitness. The
external factors consists of environmental, family, private lessons and school.
Levels of students achievement grade 3, 4, 5 SDN 1 Musuk in September 2014
academic year as much as 59,41% of students have good learning performance,
40,59% of students have a learning achievement that is not good.
to determine the correlation of nutritional status and physical fitness with
student’s achievement SDN 1 Musuk, District of Musuk, Boyolali Regency.

the type of this research is observational with cross sectional approach. The
sampling by using simple random sampling technique with 35 respondents. The
data of nutritional status are obtained by anthropometric measurements, the data
of physical fitness are obtained by Test Physical Fitness Indonesia (TKJI) and the
data of learning achievement are obtained from the scors of report cards of odd
semester in 2013/2014 academic year. To analyze the correlation using pearson
product moment statistical test.
gender characteristics of the respondents are predominantly male (51,4%),
the average age of respondents was 9 year 6 months, nutritional status of the
respondents is normal (62,9%), physical fitness of respondents are less (40 %)
and the student’s learning achievement is mostly good (60%). The result of
correlation test no correlation between nutritional status with learning
achievement (p=0,508). No correlation between physical fitness with learning
achievement (p=0,836).
there is no correlation between nutritional status and physical fitness with
student’s learning achievement.
Keywords: nutrition, physical fitness, learning achievement
References : 45 (1997-2013)

PENDAHULUAN


kecerdasan siswa melainkan ada
faktor

Anak sekolah merupakan aset

lain

yang

negara yang sangat penting sebagai

prestasi

Sumber Daya Manusia (SDM) bagi

yang mempengaruhi prestasi belajar

keberhasilan pembangunan suatu


terdiri

bangsa. Keberhasilan pembangunan

eksternal,

dapat tercapai dengan adanya SDM

faktor yang ada dalam diri siswa

yang

sendiri antara lain status gizi dan

berkualitas.

harus ditingkatkan

Kualitas


SDM

secara

terus-

belajar

mempengaruhi

dari

kesegaran

tersebut.

faktor
faktor

Faktor


internal

internal

jasmani,

dan

adalah

serta

faktor

menerus melalui pendidikan (Annas,

eksternal adalah faktor yang berasal

2011).


dari luar yaitu keluarga, lingkungan,
masyarakat, dan lingkungan sekolah

Pencapaian dalam pendidikan

(Agustini, dkk 2013).

dapat terwujud dengan melakukan

Status gizi adalah keadaan

proses pembelajaran yang ditujukan
untuk

merubah

siswa

perilaku


melalui

pengetahuan

diketahui

gizi

keterampilan.

pembelajaran
dengan

sebagai

akibat

konsumsi


makanan dan penggunaan zat-zat

peningkatan

dan

Pencapaian

tubuh

belajar

(Almatsier,

merupakan

dapat

salah


2003).
satu

Gizi

penentu

kualitas kecerdasan anak, gizi yang

melakukan

evaluasi hasil belajar yang dapat

cukup

dan

dilihat pada raport siswa (Masdewi,

berperan dalam pertumbuhan badan

2011).

yang optimal. Pertumbuhan badan

Prestasi

belajar

merupakan

yang

usaha

dalam

menguasai

pertumbuhan

hasil

seimbang

optimal
otak

sangat

mencakup
anak

yang

pelajaran dan dapat memberikan

berpengaruh terhadap kecerdasan

kepuasan

kepada

anak. Apabila gizi yang diberikan

seseorang khususnya individu yang

kurang maka akan berefek langsung

berada pada bangku sekolah. Hasil

maupun tidak langsung terhadap

dari prestasi belajar selama proses

kesehatan anak. Kekurangan gizi

belajar

yang berefek secara langsung akan

tertentu

dapat

dilihat

dari

nilai

ulangan, tugas-tugas, dan raport

mengakibatkan

(Sumiatin,

pertumbuhan

belajar

dkk.
siswa

2010).

Prestasi

bukan

karena

terganggunya
dan

perkembangan

otak anak serta terganggunya fungsi

1

sistem neuron dari susunan saraf

kesegaran jasmani yang baik sangat

pusat. Kekurangan gizi yang berefek

diperlukan

tidak langsung akan menyebabkan

mengikuti proses pembelajaran di

anak tidak aktif, apatis, dan tidak

sekolah maupun diluar sekolah guna

mampu

tercapainya prestasi belajar yang

pada

berkosentrasi
keadaan

sehingga

kekurangan
kognitif

anak

tentang

terhambat

aktivitas

tubuh

jasmani

2010

anak

prestasi

belajar

76

Pekanbaru

terdapat

dengan prestasi belajar.
Hasil

survey

pendahuluan

6-12

tahun

menurut

umur

bulan November 2013 pada anak

sebanyak 5,3% anak memiliki status

kelas 3, 4, dan 5 di SD Negeri 1

gizi sangat kurus, 8% anak memiliki

Musuk

status

anak

Kabupaten Boyolali diperoleh data

memiliki status gizi normal, dan

dari 101 siswa sebanyak 9 siswa

10,9% anak memiliki status gizi

(8,91%) memiliki status gizi lebih

gemuk. Hasil Penelitian Pamularsih

dan 14 siswa (13,86%) memiliki

(2009) pada SD di Kecamatan Selo

status gizi kurang. Tingkat prestasi

Kabupaten

nilai

belajar dari 101 siswa, 41 siswa

berarti

(40,59%) memiliki prestasi belajar

terdapat hubungan antara status gizi

yang tidak baik (nilai rata-rata UTS

dengan prestasi belajar.

≤7).

berdasarkan

gizi

p=0,043

usia

dengan

kesegaran

hubungan antara kesegaran jasmani

di

Provinsi Jawa Tengah tentang status
gizi

hubungan

negeri

Hasil Riset Kesehatan Dasar
tahun

dalam

pada siswa kelas 5 sekolah dasar

menurun (Waluyo, 2010).

(RISKESDAS)

siswa

optimal. Penelitian Sidiq, dkk (2012)

gizi

perkembangan
dan

oleh

IMT

kurus,

Boyolali
(p0,05) berati H0 diterima

Tabel 18 menunjukkan hasil
hubungan

Total

sehingga

jasmani

tidak

ada

hubungan

dengan prestasi siswa. Diketahui

kesegaran jasmani dengan prestasi

subjek

kesegaran

belajar siswa. Hal tersebut dapat

jasmani baik dengan prestasi belajar

terjadi karena kesegaran jasmani

yang

bukan

yang

baik

memiliki

sebanyak

6

siswa

merupakan

satu-satunya

memiliki

faktor yang dapat mempengaruhi

kesegaran jasmani sedang dengan

prestasi belajar, ada faktor lain yang

prestasi belajar baik sebanyak 8

mempengaruhi

prestasi

siswa (66,7%), subjek yang memiliki

seperti

psikologis

kesegaran kurang dengan prestasi

meliputi kecerdasan, sikap, bakat,

belajar

siswa

minat, serta motivasi yang dapat

memiliki

mendorong siswa dalam pencapaian

dengan

hasil belajar dibidang tertentu (Syah,

(66,7%),

subjek

baik

(50%).

sebanyak

Subjek

kesegaran

yang

7

yang

jasmani

baik

faktor

Hasil

sebanyak 3 siswa (33,3%), siswa
yang memiliki kesegaran jasmani

dengan

sedang dengan prestasi belajar yang

dilakukan

tidak

hubungan

sebanyak

4

yang

2012).

prestasi belajar yang tidak baik

baik

belajar

siswa

penelitian

temuan
Annas

ini

sama

penelitian
(2011)

kesegaran

yang

tentang
jasmani,

memiliki

hemoglobin, status gizi, dan makan

kesegaran jasmani kurang dengan

pagi terhadap prestasi belajar pada

prestasi belajar yang tidak baik

siswa kelas VIII MTs Al Asror

sebanyak 7 siswa (50%). Uji statistik

Semarang dengan menggunakan uji

dengan menggunakan uji person

statistik chi square dengan nilai

product

p=0,190 (p>0,05) yang berarti dalam

(33,3%),

subjek

moment

yang

diperoleh

nilai

8

penelitian

tersebut

tidak

KESIMPULAN DAN SARAN

terbukti

adanya hubungan yang signifikan

A. Kesimpulan

antara kesegaran jasmani dengan

1. Berdasarkan status gizi subjek
sebagian besar subjek memiliki

prestasi belajar.
Hasil penelitian ini tidak sama

status gizi normal sebanyak 22

dengan penelitian yang dilakukan

siswa (62,9%), sedangkan subjek

Puspita (2009) tentang hubungan

yang memiliki status gizi tidak

kesegaran jasmani dengan prestasi

normal yaitu 13 siswa (37,1%).

belajar pada siswa SDN 1 kartasura

2. Berdasarkan kesegaran jasmani

dengan nilai p=0,035 (p