Penggunaan eperisone hydrocloride untuk mengurangi nyeri pada pasien nyeri punggung bawah akut di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Nyeri punggung bawah (NBP) merupakan keluhan umum yang dirasakan pada
punggung bawah dan dapat menjalar sampai dengan kaki dan terjadi kurang dari 12
minggu atau nyeri yang timbul kembali setelah 6 bulan bebas dari nyeri. Obat yang
digunakan untuk mengatasi dari nyeri NBP salah satunya golongan relaksan otot yaitu
Eperisone Hydrochloride. Tujuan Dari penelitian ini mengukur efek Eperisone
Hydrocloride dalam menurunkan rasa nyeri pada pasien NBP akut dilihat dari nilai
Visual Analog Scale (VAS). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasional analitik dengan rancangan penelitian kohort. Subjek penelitian
merupakan pasien NBP akut yang dikelompokkan berdasarkan terapi yang digunakan
yaitu kelompok Eperisone Hydrocloride 50 mg dua kali sehari dan non-Eperisone
Hydrocloride . Data diperoleh melalui kuisioner nilai VAS dan kuisioner wawancara.
Hasil dari penelitian ini didapatkan 45 pasien NBP akut yang terdiri dari 16 subjek
laki-laki (35,60%) dan 29 subjek perempuan (64,40%). Sebanyak 15 pasien masuk
kedalam kelompok Eperisone Hydrocloride dan 30 pasien masuk kedalam kelompok
non-Eperisone Hydrocloride , dengan rata –rata umur pasien adalah 53,533±14.937
dan 59,533 ±14. Hasil analisis statistik menunjukkan terdapat perbedaan bermakna dari
penurunan nilai VAS sebelum dan sesudah menerima terapi pada kelompok Eperisone
Hydrocloride

(p = 0,004), outcome berupa penurunan rasa nyeri saat beraktivitas
( p = 0,456 ), dan juga Efek samping yang muncul saat pemberian terapi (p = 1.000).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Eperisone Hydrocloride dapat menurunkan
nilai nyeri dan mencapai outcome.
Kata Kunci: Nyeri Punggung Bawah (NBP) ; Visual Analog Scale (VAS) ; Eperisone
Hydrocloride ; Nyeri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Low back pain (LBP) is a common complaint that can be found that is felt in
the lower back and can spread to the legs and came less than 12 weeks or pain that
arises after a 6 month free of pain. Drugs used to treat pain LBP from class muscle
relaxants is Eperisone Hydrochloride. Purpose of this study to measure the effects of
Eperisone Hydrocloride in reducing pain in patients with acute LBP seen from the
Visual Analog Scale (VAS). Method used in this study was observational analytic with
cohort study design. The subject of this research is acute LBP patients and grouped by
therapy they used, group Eperisone Hydrocloride 50 mg twice daily and non-Eperisone
Hydrocloride. Data obtained through questionnaires VAS value and questionnaires
interviews. Results of this study, 45 patients with acute LBP consisted of 16 male

subjects (35.60%) and 29 female subjects (64.40%). A total of 15 patients entered
Eperisone Hydrocloride group and 30 patients entered into non-Eperisone
Hydrocloride group, with average age of the patients was 53.533±14.937 and 59.533
±14. Statistical analysis showed significant difference from the decline in value of VAS
before and after therapy in Eperisone Hydrocloride group (p = 0.004), the outcome in
the form of reduction in pain during activity (p = 0.456), and also side effects that occur
during therapy (p = 1.000). Conclusion is Eperisone Hydrocloride can reduce the value
of pain and achieve the desired outcome.
Key Word: Low Back Pain (LBP) ; Visual Analog Scale (VAS) ; Eperisone
Hydrocloride ; Pain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGGUNAAN EPERISONE HYDROCLORIDE UNTUK MENGURANGI
NYERI PADA PASIEN NYERI PUNGGUNG BAWAH AKUT DI RUMAH
SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi

Oleh :
Maria Atika Sukmana Widyantanti
NIM : 138114007

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGGUNAAN EPERISONE HYDROCLORIDE UNTUK MENGURANGI
NYERI PADA PASIEN NYERI PUNGGUNG BAWAH AKUT DI RUMAH
SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA

SKRIPSI


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi

Oleh :
Maria Atika Sukmana Widyantanti
NIM : 138114007

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus, Bunda Maria bunda pelindungku
Bapak , Ibuk, Adek, Sahabat yang selalu memberi semangat dan
kasih sayang untukku
Seluruh manusia yang memperoleh manfaat dari karyaku ini

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa penulis panjatkan atas segala berkat,
rahmat, dan limpahan kasih-Nya yang luar biasa sehingga penulis dapat
menyelesaikan

naskah

skripsi

yang

berjudul

“Penggunaan


Eperisone

Hydrocloride Untuk Mengurangi Nyeri Pada Pasien Nyeri Punggung Bawah Akut
Di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta” sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana
Farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini
mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1.

Bapak Dr.dr.Rizaldy Taslim Pinzon, Mkes, Sp.S, selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah banyak membantu dalam berbagai ilmu, pengetahuan, dan
wawasan, serta bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk
berdiskusi dan mengarahkan serta memberi semangat dan meyakinkan
penulis dalam penyusunan skripsi ini.

2.

Bapak Dr. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt., dan Bapak Christianus Heru Setiawan,
M.Sc., Apt., selaku dosen penguji atas semua saran, dan dukungan yang
membangun.


3.

Direktur Rumah Sakit Bethesda dan Poli Saraf rawat jalan yang memberikan
ijin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian dan pengambilan data.

4.

Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt, selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan izin kepada peneliti.

5.

Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Duta Wacana, yang telah memberikan ijin untuk
melakukan penelitian.

6.

Pasien Poli Saraf rawat jalan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang telah

bersedia terlibat dalam penelitian sebagai responden.

7.

Suster Tanti dan Suster Mulat, serta seluruh perawat di Poli Saraf Rumah
Sakit

Bethesda

Yogyakarta

terimaksih

atas

seluruh

keakrabannya.
8.


Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

vii

candaan

dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Nyeri punggung bawah (NBP) merupakan keluhan umum yang dirasakan
pada punggung bawah dan dapat menjalar sampai dengan kaki dan terjadi kurang
dari 12 minggu atau nyeri yang timbul kembali setelah 6 bulan bebas dari nyeri.
Obat yang digunakan untuk mengatasi dari nyeri NBP salah satunya golongan
relaksan otot yaitu Eperisone Hydrochloride. Tujuan Dari penelitian ini

mengukur efek Eperisone Hydrocloride dalam menurunkan rasa nyeri pada pasien
NBP akut dilihat dari nilai Visual Analog Scale (VAS). Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan penelitian
kohort. Subjek penelitian merupakan pasien NBP akut yang dikelompokkan
berdasarkan terapi yang digunakan yaitu kelompok Eperisone Hydrocloride 50
mg dua kali sehari dan non-Eperisone Hydrocloride . Data diperoleh melalui
kuisioner nilai VAS dan kuisioner wawancara. Hasil dari penelitian ini
didapatkan 45 pasien NBP akut yang terdiri dari 16 subjek laki-laki (35,60%) dan
29 subjek perempuan (64,40%). Sebanyak 15 pasien masuk kedalam kelompok
Eperisone Hydrocloride dan 30 pasien masuk kedalam kelompok non-Eperisone
Hydrocloride , dengan rata –rata umur pasien adalah 53,533±14.937 dan 59,533
±14. Hasil analisis statistik menunjukkan terdapat perbedaan bermakna dari
penurunan nilai VAS sebelum dan sesudah menerima terapi pada kelompok
Eperisone Hydrocloride
(p = 0,004), outcome berupa penurunan rasa nyeri
saat beraktivitas ( p = 0,456 ), dan juga Efek samping yang muncul saat
pemberian terapi (p = 1.000). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Eperisone
Hydrocloride dapat menurunkan nilai nyeri dan mencapai outcome.
Kata Kunci: Nyeri Punggung Bawah (NBP) ; Visual Analog Scale (VAS) ;
Eperisone Hydrocloride ; Nyeri

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Low back pain (LBP) is a common complaint that can be found that is felt
in the lower back and can spread to the legs and came less than 12 weeks or pain
that arises after a 6 month free of pain. Drugs used to treat pain LBP from class
muscle relaxants is Eperisone Hydrochloride. Purpose of this study to measure
the effects of Eperisone Hydrocloride in reducing pain in patients with acute LBP
seen from the Visual Analog Scale (VAS). Method used in this study was
observational analytic with cohort study design. The subject of this research is
acute LBP patients and grouped by therapy they used, group Eperisone
Hydrocloride 50 mg twice daily and non-Eperisone Hydrocloride. Data obtained
through questionnaires VAS value and questionnaires interviews. Results of this
study, 45 patients with acute LBP consisted of 16 male subjects (35.60%) and 29
female subjects (64.40%). A total of 15 patients entered Eperisone Hydrocloride
group and 30 patients entered into non-Eperisone Hydrocloride group, with
average age of the patients was 53.533±14.937 and 59.533 ±14. Statistical
analysis showed significant difference from the decline in value of VAS before
and after therapy in Eperisone Hydrocloride group (p = 0.004), the outcome in the
form of reduction in pain during activity (p = 0.456), and also side effects that
occur during therapy (p = 1.000). Conclusion is Eperisone Hydrocloride can
reduce the value of pain and achieve the desired outcome.
Key Word: Low Back Pain (LBP) ; Visual Analog Scale (VAS) ; Eperisone
Hydrocloride ; Pain

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ..........................................................................vi
PRAKATA ......................................................................................................... vii
ABSTRAK ......................................................................................................... ix
ABSTRACT ........................................................................................................ x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
METODE PENELITIAN ................................................................................... 1
HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 2
KESIMPULAN .................................................................................................. 10
SARAN .............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 11
LAMPIRAN ....................................................................................................... 14
BIOGRAFI PENULIS ....................................................................................... 38

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel I. Deskripsi Subjek Penelitian………... .................................................... 3
Tabel II. Perbandingan Karakteristik Subjek Penelitian .....................................4
Tabel III. Perbandingan penurunan nyeri Eperisone Hydrocloride dan nonEperisone Hydrocloride dalam terapi nyeri punggung bawah .............5
Tabel IV. Penurunan nilai VAS sebelum dan sesudah meneruma……………..7
Tabel V. Penurunan Nilai Nyeri 30%, 50% berdasarkan kelompok terapi……8
Tavel VI. Kejadian Efek Samping Obat .............................................................10

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Nilai VAS ........................................................................... 6
Gambar 2. Diagram Penurunan Nilai VAS dalam % .......................................... 8

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian (Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta) .............. 14
Lampiran 2. Ethical Clearance ............................................................................. 15
Lampiran 3. Clinical Epidemiology & Biostatistics Unit ..................................... 16
Lampiran 4. Form Pengambilan Data ................................................................... 17
Lampiran 5. Uji Normalitas Nilai VAS ............................................................... 22
Lampiran 6. Uji Normalitas Usia .......................................................................... 23
Lampiran 7. Kelompok Terapi dengan Terapi Lain (OAINS) .............................. 24
Lampiran 8. Kelompok Terapi dengan Terapi Lain (Analgesik Non-Opioid) ..... 25
Lampiran 9. Kelompok Terapi dengan Terapi Lain (Steroid) .............................. 26
Lampiran 10. Kelompok Terapi dengan Terapi Lain (Antikonvulsan) ................ 27
Lampiran 11. Kelompok Terapi dengan Terapi Lain (Antidepresan)................... 28
Lampiran 12. Kelompok Terapi dengan Nilai VAS ............................................. 29
Lampiran 13. Kelompok Terapi dengan Usia ....................................................... 30
Lampiran 14. Kelompok Terapi dengan Jenis Kelamin ....................................... 31
Lampiran 15. Kelompok Terapi (Eperisone Hydrocloride) dan Nilai VAS
sebelum dan sesudah terapi ................................................................................... 32
Lampiran 16. Kelompok Terapi (Non-Eperisone Hydrocloride) dan Nilai VAS
sebelum dan sesudah terapi ................................................................................... 33
Lampiran 17. Kelompok Terapi dengan ESO fatigue........................................... 34
Lampiran 18. Kelompok Terapi dengan ESO dizziness........................................ 35
Lampiran 19. Kelompok Terapi dengan ESO Gastro Intestinal (GI) ................... 36
Lampiran 20. Kelompok Terapi dengan Outcome ................................................ 37

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENDAHULUAN
Nyeri punggung bawah (NPB) adalah keluhan umum nyeri yang ditemukan
didaerah lumbosakral dan bisa menjalar sampai ke perifer yakni tungkai bawah (Purba dan
Rumawas, 2006; Pinzon dan Hananta, 2016). Nyeri punggung bawah akut adalah nyeri
punggung bawah yang terjadi kurang dari dua belas minggu atau nyeri punggung bawah
yang timbul kembali setelah 6 bulan bebas dari rasa nyeri (Hussein et al., 2009; Picoliori et
al., 2013). Prevalensi terjadinya nyeri punggung bawah di dunia mencapai 9,17 %. Episode
satu tahunan terjadinya episode pertama nyeri punggung bawah adalah 6,3% sampai
15,4%. Keterulangan/ kekambuhan dari nyeri punggung bawah ini mencapai 24% sampai
80%. Keterulangan terjadinya nyeri pungggung bawah ini sangat tinggi sehingga perlu
perhatian.

(Hoy et al., 2010; Vos et al., 2010). Nyeri punggung bawah sebagian besar

dialami oleh masyarakat negara maju, 70% orang di negara-negara maju pernah
mengalami nyeri punggung bawah (Mcintosh dan Hall, 2011).
Obat-obat yang biasa digunakan untuk mengobati nyeri punngung bawah adalah
golongan OAINS, opiod, analgesik non opioid, antikonvulsan, antidepresan, dan muscle
relaxant (relaksan otot) (Piccoliori et al., 2013; Pinzon dan Hananta, 2016). Pada
penelitian lainnya juga disebutkan bahwa peresepan muscle relaxant diresepkan pada 91%
pusat pelayanan kesehatan pertama (primary care) di Amerika Serikat, sedangkan di
Belanda pelayanan kesehatan pertama (primary care) yang meresepkan muscle relaxant
adalah sebanyak 89% dari total peresepan untuk NPB (Mens, 2005). Salah satu muscle
relaxnt yang digunakan sebagai muscle relaxant adalah Eperisone Hydrocloride (Hussein
et al., 2009). eperisone hydrocloide

luas digunakan untuk mengatasi penyakit yang

berhubungan dengan rasa sakit (pain) dan kekakuan otot pada nyeri punggung bawah.
Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa muscle relaxant lebih efektif untuk menangani
nyeri pada pasien nyeri punggung bawah akut dibandingkan dengan placebo. (Van et al.
2003).

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di poliklinik saraf rumah sakit Bethesda Yogyakarta dengan
menggunakan desain penelitian kohort. Penelitian ini merupakan penelitian observasionalanalitik karena tidak ada intervensi dari peneliti pada dua kelompok subyek penelitian dan
data yang didapatkan diolah secara statistik. Digunakan rancangan kohort karena dalam

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

penilitian ini peneliti mengikuti subjek uji dari terkena paparan sampai dengan melihat
efek yang ditimbulkannya.
Peneliti melakukan pengamatan pada subjek yang masuk pada kriteria inklusi pada
kelompok eperisone hydrocloride yaitu pasien nyeri punggung bawah akut yang bersedia
menandatangini informed consent, mendapatkan pengobatan Eperisone Hydrocloride
50mg 2 kali sehari, usia lebih dari 18 tahun, nilai skor nyeri sebelum mendapatkan terapi
>4mm. Kriteria inklusi pada kelompok non- eperisone hydrocloride yaitu pasien nyeri
punggung bawah akut yang bersedia menandatangini informed consent, tidak mendapatkan
pengobatan Eperisone Hydrocloride 50mg 2 kali sehari, usia lebih dari 18 tahun, nilai skor
nyeri sebelum mendapatkan terapi >4mm. Kriteria eksklusi adalah pasien yang tidak dapat
diwawancarai dan tidak dapat dilakukan follow up.
Pengukuran nilai nyeri menggunakan Visual Analog Scale (VAS). Dalam penelitian
ini peneliti menggunakan skala VAS yang horizontal dengan panjang skala adalah 10
sentimeter dengan dua keterangan verbal ataupun simbol disetiap ujungnya (Hawker et al.,,
2011). Metode didalam memberikan VAS adalah dengan meminta responden untuk
mencoret dari garis VAS yang ada (tidak sakit sama sekali “no pain” – sakit sekali) sesuai
dengan apa yang responden rasakan. Apabila responden sulit untuk diminta mencoret skala
VAS maka, nilai VAS didapatkan dengan mewawancarai pasien , dengan menjelaskan
terdahulu skala VAS tersebut. Penilaian nyeri dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum
pasien mendapatkan obat dan setelah pasien mendapatkan obat
Data diolah secara statistik dengan program IBM SPSS 22 Lisensi UGM
Yogyakarta. Distribusi data menggunakan uji Shapiro-Wilk. Perbandingan antara dua
kelompok

terapi menggunakan uji t tidak berpasangan bila data variabel kontinyu

terdistribusi normal, dan menggunakan uji Mann-Whitney untuk variabel non-parametric.
Untuk variabel non-kontinyu atau nominal menggunakan uji Chi-Square. Untuk
perbandingan antara satu kelompok terapi menggunakan uji Wilcoxon.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Peneliti melakukan pengamatan pada pasien yang didiagnosis mengalami nyeri
punggung bawah akut di poliklinik saraf rumah sakit Bethesda Yogyakarta. Hasil analisis
univariat ditampilkan pada tabel I, subjek penelitian yang ikut didalam penelitian ini
berjumlah 45 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 16 orang (35,60%) dan perempuan
sebanyak 29 orang (64,40%) dan terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eperisone
2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

hydrocloride sebanyak 15 orang (33,30%) serta pada kelompok non-eperisone
hydrocloride sebanyak 30 orang (66,70%). Prevalensi terjadinya nyeri punggung bawah
pada perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan terjadinya pada laki-laki (Hoy et. al.,
2012), sesuai dengan yang peneliti temui pada saat pengambilan data, subjek perempuan
lebih banyak dibandingkan dengan subjek laki-laki yang mengalami nyeri punggung
bawah.

Tabel I. Deskripsi Subjek Penelitiaan

Karakteristik

Responden
N

%

Jenis Kelamin

Ber
das

Laki Laki

16

35,60%

ark

Perempuan

29

64,40%

an

Kelompok Terapi

kel

Eperisone Hydrocloride

15

33,30%

om

Non-Eperisone Hydrocloride

30

66,70%

pok

terapi yang diberikan, perbandingan karakteristik antara kelompok eperisone hydrocloride
dan non-eperisone hydrocloride dapat dilihat pada tabel II. Rerata usia pada kelompok
eperisone hydrocloride adalah 53,533±14,937 tahun dan rerata pada kelompok noneperisone hydrocloride adalah 59,533 ±14,244 tahun, menggunakan uji t tidak
berpasangan nilai p yang didapatkan adalah sebesar 0,197, menunjukkan tidak berbeda
bermakna rerata umur pada dua kelompok perlakukan.
Rentang umur terjadinya nyeri punggung bawah meningkat pada umur 35 tahun
sampai dengan 55 tahun (Duthey, 2013 dan Mcintosh and Hall, 2011 ). Hal ini sesuai
dengan rata-rata umur pasien nyeri punggung bawah akut yang menjadi subjek didalam
penelitian ini, yang memiliki rata-rata usia 50an tahun. Insiden terjadinya nyeri punggung
bawah akan meningkat untuk orang tua dibandingkan dengan anak-anak. Umur
mempengaruhi persepsi dari rasa nyeri yang dirasakan, dan umur juga mempengaruhi
meningkatnya sensitifitas nosiseptor dibawah konsisi inflamasi dan neuropatik
(Lautenbacher, 2009; Yezierski et. al., 2012). Berdasarkan uji Chi-Square perbandingan
jenis kelamin pada kelompok eperisone hydrocloride dengan kelompok non-eperisone
hydrocloride nilai p yang di dapat adalah 0,660 yang menunjukkan tidak ada perbedaan
3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

proporsi jenis kelamin antara kedua kelompok.

Jenis kelamin mempengaruhi dari

sensitifitas rasa nyeri yang dirasakan, pada perempuan didapatkan akan merasakan
sensitifitas rasa nyeri yang lebih tinggi daripada laki-laki (Fillingim et. al., 2009).
Karakteristik lain dalam penggolongan kelompok terapi pada penelitian ini adalah terapi
lain yang diterima pasien untuk nyeri punggung bawah selain eperisone hydrochloride.
Golongan obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri NBP adalah yaitu terapi obat
antiinflamasi non steroid (OAINS), analgesik non-opiodid, steroid, antikonvulsan, dan
antidepresan yang dapat dilihat di tabel II.
Perbandingan proporsi penggunaan terapi lain dianalisis menggunakan uji ChiSquare. Perbandingan terapi OAINS pada kelompok eperisone hydrochloride dan
kelompok non-eperisone hydrochloride mempunyai nilai p sebesar 0,519, perbandingan
terapi analgesik non-opioid pada kelompok eperisone hydrochloride dan kelompok noneperisone hydrochloride mempunyai nilai p sebesar 0,362, perbandingan terapi steroid
pada kelompok eperisone hydrochloride dan kelompok non- eperisone hydrochloride
mempunyai nilai p sebesar 0,396, perbandingan terapi antidepresan pada kelompok
eperisone hydrochloride dan kelompok non- eperisone hydrochloride mempunyai nilai p
sebesar 0,771, berarti tidak ada perbedaan bermakna proporsi penggunaan terapi OAINS,
analgesik non-opioid, steroid, dan antidepresan yang diberikan pada kelompok eperisone
hydrochloride dan non- eperisone hydrochloride. Sedangkan pada terapi antikonvulsan
antara kelompok eperisone hydrochloride dan non- eperisone hydrochloride memiliki nilai
p sebesar 0,003 yang berarti memiliki perbedaan bermakna pada proporsi penggunaan
terapi antikonvulsan yang diberikan pada kelompok eperisone hydrochloride. Perbedaan
proporsi penggunaan antikonvulsan dapat menimbulkan bias dari nilai VAS yang
didapatkan, karena antikonvulsan juga memiliki efek analgesik. Antikonvulsan yang
digunakan adalah gabapentin. Gabapentin akan menurunkan denitas dari kanal kalsium di
terminal presinaptik yang akan memicu turunnya pelepasan neurotransmitter seperti
glutamate, CGRP dan substansi P yang mempunyai peran pada progresi nyeri neuropatik
(Kukkae et. al., 2013).
Tabel II. Perbandingan Karakteristik Subjek Penelitian

Mean ± SD Usia (Tahun)
Jumlah Pasien (P/L)

Eperisone

Non-Eperisone

Hydrocloride

Hydrocloride

53,533±14,937

59,533 ±14,244

0,197*

15 (9/6)

30 (20/10)

0,660**

4

Nilai p

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Menerima OAINS
Ya

7

11

Tidak

8

19

Ya

9

22

Tidak

6

8

Ya

8

12

Tidak

7

18

Ya

4

22

Tidak

11

8

Ya

2

5

Tidak

13

25

0,519**

Menerima Analgesik Non-Opioid
0,362**

Menerima Steroid
0,396**

Menerima Antikonvulsan
0,003***

Menerima Antidepresan
0,771**

*Signifikansi p>0,05 dengan uji t tidak berpasangan
**Signifikansi p>0,05 dengan uji Chi-Square
***Signifikansi p0,05 dengan uji Mann-Whitney

DIAGRAM NILAI VAS
10
9

Eperisone Hydrocloride

non-Eperisone Hydrocloride

8
7

6.253

6
4.573

4.573

5
4

2.847

3
2
1
0
SEBELUM

SESUDAH

Gambar 1. Diagram nilai VAS

Nilai VAS dianalisis penurunannya didalam kelompok terapi itu sendiri. Dilakukan
analisis hubungan nilai VAS sebelum menerima terapi dengan nilai VAS sesudah
menerima terapi dalam masing masing kelompok terapi. Uji statistik menggunakan uji
Wilcoxon. Hasil analisis dipaparkan pada tabel IV. Pada kelompok eperisone
6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

hydrochloride didapatkan hasil p=0.004, rata-rata nilai VAS sebelum dan sesudah terdapat
perbedaan yang bermakna. Pada kelompok non-eperisone hydrochloride didapatkan hasil
p=0,006, rata-rata nilai VAS sebelum dan sesudah terdapat perbedaan yang bermakna.
Pada penelitian yang dilakukan sebelumnya didapatkan bahwa nilai VAS sesudah
menerima terapi apabila dibandingkan dengan nilai VAS sebelum menerima terapi atau
baseline menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan (p

Dokumen yang terkait

Fakto-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Proses Penyulaman Kain Tapis Di Sanggar Family Art Bandar Lampung Tahun 2011

1 41 122

MANFAAT KINESIOTAPPING UNTUK MENGURANGI NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA KEHAMILAN TRIMESTER KE-3

1 5 11

PENGARUH PENAMBAHAN KINESIOTAPING SETELAH SENAM HAMIL UNTUK MENGURANGI NYERI PUNGGUNG BAWAH Pengaruh Penambahan Kinesiotaping Setelah Senam Hamil Untuk Mengurangi Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil.

0 2 11

PENGARUH PENAMBAHAN KINESIOTAPING SETELAH SENAM HAMIL UNTUK MENGURANGI NYERI PUNGGUNG BAWAH Pengaruh Penambahan Kinesiotaping Setelah Senam Hamil Untuk Mengurangi Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil.

0 2 19

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK DI RS PKU Penatalaksanaan Fisioterapi pada Nyeri Punggung Bawah Miogenik di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

0 0 15

Penggunaan metilprednisolon sebagai pereda nyeri pada pasien nyeri punggung bawah akut di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

0 0 62

Penggunaan eperisone hydrocloride untuk mengurangi nyeri pada pasien nyeri punggung bawah akut di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

0 0 53

Penggunaan metilprednisolon sebagai pereda nyeri pada pasien nyeri punggung bawah akut di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

0 0 60

PENGGUNAAN METILPREDNISOLON SEBAGAI PEREDA NYERI PADA PASIEN NYERI PUNGGUNG BAWAH AKUT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA

0 0 10

PENGARUH TERAPI MUSIK DAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP NYERI KALA I FASE AKTIF PADA NULIPARA DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA

0 0 10