city hotel bintang 3 di kudus

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN
DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

CITY HOTEL BINTANG TIGA DI KUDUS
Dengan penekanan Desain Arsitektur Post Modern Neo-Vernacular

Diajukan untuk memenuhi sebagian
persyaratan guna memperoleh gelar
Sarjana Teknik
Diajukan Oleh :

RETNO KUSUMASTUTI
L2B 000 265
Periode 89 :
Oktober 2004 – Maret 2005

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2004


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

LATAR BELAKANG
Kota kudus sebagai pusat Wilayah Pembangunan X yang meliputi :

Kabupaten Jepara, Pati dan Rembang (RUTRK Kudus) adalah salah satu
kota yang memiliki pendapatan tertinggi di Jawa Tengah, memiliki kota
yang memiliki banyak industri serta obyek wisata di daerahnya.
Dilihat dari sektor-sektor penyumbang terbesar pendapatan daerah
1997-2000 adalah sektor industri, perhotelan, restoran serta pertanian.
Dimana sektor industri menyumbang paling banyak pemasukan yaitu
72,82%, kemudian sektor perdagangan dan jasa termasuk didalamnya sektor
perhotelan menyumbang 20,38%, sedangkan sektor-sektor lainnya hanya
6,8% kepada kas pendapatan daerah dari total pendapatan daerah yang
mencapai hampir 13 triliyun. (RUTRK Kab. Kudus 2004-2013).
Dilihat dari potensi yang ada di kota Kudus, bahwa pengunjung yang
datang ke kota ini adalah dari wisatawan domestic mauun mancanegara yang
ingin melihat potensi yang ada, baik potensi wisata alam mauun budya yang

ada seperti : Manara Kudus, rumah tradisional Kudus, acara-acara
tradisional, Gunung Muria, dan lain-lain.
Dari sektor industri yang merupakan sektor andalan pendapatan
daerah, juga menjadi salah satu motivasi orang datang ke kota Kudus. Justru
dari para pelaku bisnis inilah potensi pendapatan daerah dapat bertambah.
Tapi karena kurangnya fasilitas hotel dengan pelayanan yang layak, maka

para pelaku bisnis ini cenderung menari penginapan di kota Semarang yang
relative banyak hotel-hotel dengan pelayanan yang baik.
Kota Kudus juga merupakan tempat transit, karena sebagai kota
penghubung antara Jawa Barat - Jawa Timur. Dengan meninjolkan cirri khas
yang menjadi potensi daerah, akanmenjadi penarik orang untuk berkunjung
ke kota Kudus sebagai kota transit, dan menikmati kekhasan tersebut untuk
sementara waktu.
Adanya obyek-obyek wisata disekitar wilayah Kabupaten Kudus,
seperti Jepara, Pati dan Rembang, dimana kota-kota tersebut masih belum
memiliki penginapan dengan pelayanan yang baik. Sehingga menjadi
kesempatan

untuk


menarik

pengunjung-pengunjung

tersebut

untuk

menginap di Kota Kudus, dengan menawarkan penginapan yang memiliki
palayanan yang baik.
Melihat hal diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa sektor
perhotelan di Kota Kudus masih sangat potensial untuk dikembangkan dan
menjadi salah satu sektor bisnis yang sangat menguntungkan, mengingat
pada saat ini jumlag hotel di kota Kudus hanya tedapat 2 buah (bintang 1
dan bintang 2 saja) yang juga keduanya masih memiliki keterbatasan
fasilitas untuk sebuah hotel berbintang.
Sebagai kota kabupaten dimana jumlah pengunjung ke kota ini
relative masih rendah serta tingkat keramaian kota yang tergolong sedang,
namun demikian tingkat pertumbuhn perekonomian kotanya cukup tinggi.

Untuk itu klasifikasi hotel yangcocok untuk kota Kudus adalah City Hotel
dengan bintang tiga.
Keberhasilan operasional hotel ditentukan pula oleh lokasi dimana
hotel ditempatkan. Untuk itu perencanaan hotel direncanakan terletak pada

daerah pusat perdagangan dengan memperhatikan kelengkapan utilitas
tapak, kemudahan pencapaian, terutama pada jalur-jalur utama kota.
Untuk menarik pengunjung menginap di hotel ini, maka perlu
direnanakan suatu hotel dengan menambahkan kekhasan arsitektur Kudus.
Sehingga hal tersebut akan menjadi sebuah cirri khas dan daya tarik untuk
menginap bagi para bisnis dan wisata. Sehingga para penngujung hotel akan
mendapatkan kenyamanan dan kepuasan tersendiri.
Oleh karena itu dari berbagai hal yang telah dikemukakan diatas
diperlukan perencanaan dan perancangan tenang City Hotel Berbintang Tiga
di Kudus dengan memperhatikan segi kenyamanan, kelengkapan fasilitas
dan pemenuhan standar sebuah hotel berbintangtiga serta penggabungan
arsitektur modern dan tradisional sesuai dengan karakteristik kota Kudus,
sehingga hotel terseut akan mnjadi hotel yang representative di tengahtengah kota Kudus.

1.2.


TUJUAN DAN SASARAN PEMBAHASAN

1) Tujuan
Memperoleh dasar-dasar dalam merencanakan dan merancang City
Hotel di Kudus sebagai sarana akomodasi penginapan khususnya bagi
para pendatang dari kalangan pelaku bisnis, investor maupun tenaga kerja
asing, sesuai dengan potensi dan tuntutan perkembangan kota Kudus ke
depan dibidang pariwisata, ekonomi, perdagangan dan industri.
2) Sasaran
Tersusunnya usulan langkah-langkah pokok (proses dasar) atas
perencanaan dan perancangan City Hotel di Kudus dengan penekanan
desain yyang menerapkan arsitektur Post Modern berdasarkan aspekaspek panduan perancangan (design guideline aspect).

1.3.

MANFAAT PEMBAHASAN
Manfaat yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut :

1) Secara Subyektif

a. Penyusunan

naskah

ini

digunakan

sebagai

Landasan

Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang akan dilanjutkan
dalam bentuk grafis.
b. Sebagai slah satu persyaratan kelulusan yang harus dipenuhi
dalam mata kuliah Tugas Akhir (T KA 145).
2) Secara Obyektif
a. Dapat menambah wacana suatu rumusan permasalahan dalam
perencanaan dan perancangan City Hotel di Kudus.
b. Pelestarian


terhadap

bangunan

bersejarah

beserta

lingkungannya tidak saja memberikan dampak pada obyek itu
sendiri tetapi juga memberikan kontribusiyang besar pada sudut
perkotaan.
c. Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa
yang akan menyusun LP3A suatu Tugas Akhir.

1.4.

LINGKUP PEMBAHASAN
Pembahasan dititikberatkan pada masalah-malasah dalam lingkup


disiplin ilmu arsitektur, antara lain :

 Fungsi bangunan merupakan city hotel sebagai sarana penginapan
untuk jangka waktu yang relative singkat.

 Category city hotel sebagai hotel yang diutamakan sebagai sarana
akomodasi bagi pelaku bisnis.

 Klasifikasi city hotel yang direncanakan bintang tiga dengan
ketentuan hotel sesuai dengan kelasnya.

 Lokasi city hotel di Kudus dengan perencanaan bangunan yang
disesuaikan dengan arahan kebijakan perencanaan kota Semarang.
Hal-hal lain yangrelevan dan endasari factor-faktor perencanaan dan
perancangan menjdi bahan pertimbangan tanpa pembahasan secara
mendalam.

1.5.

METODE PEMBAHASAN

Metode penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan

City Hotel Bintang Tiga di Kudus ini menggunakan :
a. Descriptive and Documentative method, yaitu mendokumentasikan
dan memaparkan data-data, merumuskan masalah kemudian dengan
batasan dan anggapan dilakukan

pendkatan masalah, selanjutnya

dianalisa dan diambil kesimpulan guna dijadikan landasan konsep dan
program dasar perancangan.
b. Case Study Research, yaitu survey lapangan dan wawancara dengan
pihak terkait, dilakukan untuk mendapatkan data primer dan mengenai
topic yang dibahas.
c. Studi Literatur, dilakukan untuk mendapatkan data sekunder, dalam
hal ini berupa studi kepustakaan yang berkaitan erat dengan city hotel
dan kondisi lingkungan kota Kudus, standar ruang serta pengumpulan
data informasi dan peta dari instansi terkait.

1.6.


SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Sistematika pembahasan dalam penyusunan Landasan Program

Perencanaan dan Perancangan Arsitektur City Hotel Bintang Tiga di Kudus
ini meliputi :

BAB I

PENDAHULUAN
Menguraikan secara garis besar tema utama dalam penyusunan
landasan program perencanaan dan peranangan arsitektur,
yangdidalamnya meliputi latar belakang, tujuan dan sasaran
pembahasan, lingkup pembahasan, metode pembahasan yang
digunakan, serta kerangka pembahasan yang berisi pokokpokok pikiran dalam tiap bab yang ada.

BAB II

TINJAUAN UMUM HOTEL
Meninjau teori-teori tentang perhotelan yang dipakai untuk

mendukung perencanaan dan perancangan City Hotel Bintang
Tiga di Kudus, serta studi banding.

BAB III

TINJAUAN KHUSUS CITY HOTEL DI KUDUS
Berisi tentang tinjauan umum dan potensi kota Kudus sert
tinjauan perkembangan City Hotel di Kudus.

BAB IV

BATASAN DAN ANGGAPAN
Berisi tentang batasan dan anggapan permasalahan City Hotel
di Kudus sebagai titik tolak pendekatan perencanaan dan
perancangan.

BAB V

PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Merupakan uraian pendekatan perencanaan city hotel dari
beberapa aspek yang berkaitan dngan karakteristik, pelaku
aktivitas, dan ruang-ruang yang dibutuhkan, fisiologi ruang,

perancangan bangunan dengan pendekatan konsep arsitektur
Post Modern.
BAB VI

KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN
Berisi tentang rumusan hasi pembahasan analisa aspek-aspek
perencanaan dan perancangan bangunan City Hotel Bintang
Tiga di Kudus.