s pgsd penjas 1204125 chapter5

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti akan menyajikan
kesimpulan, saran dan pembahassan hasil penelitian yang telah dilakukan
mengenai Penerapan Permainan Bebentengan untuk Meningkatkan Gerak Dasar
Lari Sprint pada Siswa Kelas III SD Negeri Cibitung, Kecamatan Ciater,
Kabupaten Subang, maka penulis dapat diuraikan sebagai berikut.
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian pembelajaran gerak dasar lari sprint melalui permainan
bebentengan (Penelitian Tindakan Kelas III SD Negeri Cibitung II Kecamatan
Ciater Kabupaten Subang), yang pada prosesnya meliputi tahapan perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil pembelajaran
siswa sebagai berikut.
1. Perencanaan Pembelajaran
Pada tahapan perencanaan ini dapat disimpulkan, hal pertama yang haris
dilakukan oleh peneliti adalah mempersiapkan materi yang akan disampaikan
dalam pembelajaran, menentukan tujuan pembelajaran dan metode pembelajaran,
untuk meningkatkan gerak dasar lari sprint. Menentukan langkah-langkah
pembelajaran dalam pembuatan RPP, kemudian menentukan instrumen yang akan
digunakan selama proses pembelajaran berlangsung , dan juga menentukan teknik

pengolahan data yang akan digunakan untuk mengetahui hasil setelah
pembelajaran menggunakan permainan bebentengan. Hasil presentase penelitian
pada aspek kinerja guru pada tahap perencanaan ini yaitu siklus I diperoleh
persentase indikator perencanaan pembelajaran mencapai 47,5%, dan hasil
tersebut masih jauh dari yang ditarget. Oleh karena itu dilakukan perbaikan pada
siklus selanjutnya. Pada siklus II, target perbaikan masih belum tercapai akan
tetapi telah mengalami peningkatan menjadi 84,9%, dan begitu juga pada tindakan
siklus selanjutnya diperlukan adanya perbaikan sampai mencapai target yang
ditentukan. Kemudian hasil presentase pada siklus III secara keseluruhan
111

112

perencanaan pembelajaran ini telah mencapai 87,4%, ini berarti target perbaikan
yang telah di tentukan sebelumnya telah tercapai bahkan melebihi yaitu 85%. Dan
dengan demikian penelitian pun dihentikan pada siklus III.
2. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini tentang kinerja guru dalam menyampaikan tujuan
pembelajaran gerak dasar lari sprint dengan penerapan permainan bebentengan.
Penilaian untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan ini dilakukan pada akhir

pembelajaran dengan melakukan tes akhir dan penilaian selama proses
pembelajaran. Penilaian proses pembelajaran dilakukan dengan observasi,
wawancara, dan aktivitas anak yang meliputi aspek disiplin, sportivitas, dan
kerjasama. Sedangkan tes akhir dilakukan dengan tes praktik permainan
bebentengan dengan peraturan yang dimodifikasi.
Pada penelitian ini pelaksanaan kinerja guru mengalami peningkatan dari
setiap siklusnya. Dan peningkatan tersebut dapat dilihat dari peningkatan
persentase pada setiap siklusnya selama pembelajaran. Pada pelaksanaan siklus I
hasil perolehan persentase keseluruhan dari kinerja guru mencapai 55,0%. Dan
ada penigkatan yang terjadi pada hasil persentase keseluruhan yang diperoleh dari
perencanaan kinerja guru di siklus II yaitu mencapai 73,75%, kemudian pada
siklus III presentase yang diperoleh secara keseluruhan mencapai 89,55%. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa target perbaikan telah tercapai yaitu 85%.
Dengan demikian penelitian pun dihentikan pada siklus III.
3. Aktivitas Siswa
Pada penelitian ini terlihat

hasil aktivitas siswa pada setiap tindakan

siklusnya telah mengalami peningkatan yang sighnifikan, meskipun untuk

mencapai target dalam penelitian ini setiap siklusnya dilakukan perbaikanperbaikan

ubutuk mencapai hasil yang di inginkan, kemudian masalah atau

temuan-temuan yang harus dianalis dan direfleksi guna mengetahui kelemahan
selama penelitian. Berikut ini adalah hasil peningkatan persentase aktivitas siswa
dari siklus I sampai dengan siklus III. Pada siklus I ini yang mendapatkan
kualifikasi baik hanyalah 2 orang siswa (15,4%), lalu yang mendapatkan
kualifikasi cukup sebanyak 9 orang siswa (69,2%), dan yang mendapat kualifikasi

113

kurang sebanyak 2 orang siswa (15,4%). Pada siklus II ini yang mendapatkan
kualifikasi baik mengalami peningkatan menjadi 4 siswa (30,8%), yang
mendapatkan kualifikasi cukup sebanyak 9 siswa (69,2%). Dan kemudian pada
tindakan siklus III, yang mendapatkan kualifikasi baik sebanyak 12 orang siswa
atau (92,3%), yang mendapat kualifikasi cukup sebanyak 1 orang atau (7,7%).
Jadi dengan demikian sudah

jelas, target perbaikan telah tercapai


bahkan

melebihi target yang telah ditentukan, dengan adanya peningkatan aktifitas siswa
dari tindakan siklus I sampai siklus III ini menunjukan bahwa penelitian ini telah
sukses.
4. Hasil Belajar
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil tes praktek yang telah dilaksanakan
setiap siklusnya, dapat disimpulkan persentase hasil belajar siswa mulai dari ]pada
siklus I sampai dengan siklus III selalu mengalami peningkatan menjadi lebih
baik. Pada pembelajaran siklus I, siswa yang mendapatkan kategori tuntas
sebanyak 2 orang siswa (15,4%), sedangkan siswa yang mendapatkan kategori
tidak tuntas pada tindakan siklus I sebanyak 11 siswa (84,6%). pada siklus II
hasil yang didapatkan sudah mulai meningkat lagi yaitu siswa yang dikatagorikan
tuntas sebanyak 4 orang siswa (30,8%) dan 9 orang siswa (69,2%) siswa lainnya
masih belum memenuhi kriteria ketuntasan, sedangkan pada siklus III perolehan
hasil yang dicapai mengalami peningkatan yang sangat baik yaitu telah mencapai
target yang telah ditentukan sebelumnya dimana sebanyak 12 orang siswa atau
92,3% siswa telah tuntas.
Berdasarkan perolehan nilai proses dan hasil belajar siswa pada setiap

siklusnya, selalu mengalami peningkatan, maka hipotesisnya adalah bahwa
penerapan permainan dalam pembelajaran penjas pada siswa kelas III SDN
Cibitung II Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang dapat meningkatkan hasil
belajar dan aktivitas siswa selama pembelajaran.
B. Saran
Dengan memperhatikan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan pada
setiap siklusnya, pada siswa kelas III SD Negeri Cibitung II Kecamatan Ciater,

114

Kabupaten Subang, maka berdasarkan hasil temuan yang diperoleh dalam
penelitian ini, penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
a. Pembelajaran dengan unusur turnamen ini memberi motifasi dan
menumbuhkan semangat siswa sehingga siswa berusaha saling menunjukan
kemampuannya pada saat pembelajaran berlangsung .
b. Para

siswa


perlu

dibina

secara

sungguh-sungguh

agar

dapat

mengembangkan potensinya terutama dalam gerak dasar lari sprint.
c. Siswa harus mempunyai minat dan semangat dalam melakukan kegiatan
pembelajaran.
2. Bagi Guru
a. Hal yang harus diperhatikan guru sebelum menerapkan metode permainan
yaitu alat dan media yang harus dipakai pada saat pembelajaran permainan,
mencari siswa yang unggul untuk dijadikan contoh. Guru harus memiliki
kemampuan dan keterampilan mengelola siswa di lapangan dan

menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
dengan melalui penerapan metode permainan tradisional.
b. Hendaknya guru dapat memilih metode pembelajaran yang tepat dalam
setiap pembelajaran, ini agar pembelajaran yang diajarkan dapat
memberikan motifasi dan semangat pada siswa untuk mengikutinya.
3. Bagi Lembaga Sekolah
a. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani, maka
pihak sekolah diharapkan berupaya untuk memberikan kontribusi yang
maksimal agar pembelajaran ini berlangsung dengan tuntutan kurikulum.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan sarana dan prasarana penunjang
pembelajaran baik untuk siswa maupun guru.
b. Pembinaan dan pelatihan yang intensif terhadap para guru juga perlu
diadakan oleh pihak sekolah, ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan
kemampuan mengajarnya dalam rangka inovasi pembelajaran pendidikan
jasmani.

115

4. Untuk Lembaga
Bagi UPI PGSD Kampus Sumedang, yaitu hasil Penelitian Tindakan Kelas

ini sebagai masukan dan bahan acuan dalam rangka perbaikan proses
pembelajaran untuk menghasilkan tenaga pendidik yang memiliki kompetensi
tinggi,khususnya bagi UPI PGSD Kampus Sumedang.
5. Bagi Peneliti Lain
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bandingan sekaligus landasan
penelitian lanjut yang berhubungan dengan pengembangan pembelajaran
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain yang
akan melakukan penelitian khususnya dengan menggunakan metode
pembelajaran dalam pembelajaran sebagai tindakan.
c. Bagi rekan-rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian, disarankan
agar mengadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih
banyak sehingga temuan-temuan yang didapatkan dalam penelitian lebih
lengkap lagi.