FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIANPEDICULOSIS CAPITIS PADA SANTRI PESANTREN RHODLOTUL QURAN SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

BAB VII
SIMPULAN DAN SARAN

7.1. Simpulan
a. Jenis kelamin, penggunaan tempat tidur/bantal bersama, penggunaan
sisir /aksesoris rambut bersama dan panjang rambut merupakan faktorfaktor yang berhubungan dengan kejadian pediculosis capitis pada
santri pesantren Rhodlotul Quran, Semarang, tetapi tidak untuk
frekuensi cuci rambut.
b. Santri yang menderita pediculosis capitis di pondok pesantren
Rhodlotul Quran sebanyak 27 santri.
c. Ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian
pediculosis capitis di pondok pesantren Rhodlotul Quran Semarang.
d. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara antara frekuensi cuci
rambut dengan kejadian pediculosis capitis pada santri pesantren
Rhodlotul Quran Semarang.
e. Ada hubungan yang bermakna antara antara panjang rambut dengan
kejadian pediculosis capitis pada santri pesantren Rhodlotul Quran
Semarang.
f. Ada

hubungan


yang

bermakna

antara

antara

menggunakan

sisir/aksesoris rambut bersama dengan kejadian pediculosis capitis
pada santri pesantren Rhodlotul Quran Semarang.
g. Ada hubungan yang bermakna antara menggunakan tempat tidur/
bantal bersama dengan kejadian pediculosis capitis pada santri
pesantren Rhodlotul Quran Semarang.

56

57


7.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka disarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Perlunya dilakukan penyuluhan tentang perilaku hidup sehat
dalam menanggulangi kejadian pediculosis capitis.
2. Perlunya

kontribusi

dari

pengurus

pesantren

dalam

penanggulangan kejadian pediculosis capitis.
3. Pencegahan pediculosis capitis di tingkat rumah tangga dan
asrama dapat dilakukan dengan menghindari kontak langsung

rambut dengan rambut maupun yang tidak langsung seperti
menghindari saling bertukar sisir, bando, kerudung, peci, topi, ikat
rambut dan barang-barang lainnya yang dapat menjadi perantara
penularan pediculosis capitis.
4. Diharapkan adanya peranan dari dinas kesehatan setempat seperti
mengadakan penyuluhan dan pengobatan pediculosis capitis
terhadap santri untuk meningkatkan kesadaran santri tentang
penyakit pediculosis capitis.