Peraturan Dirjen Perbendaharaan | KPPN TANJUNGBALAI
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR : PER-24/PB/2006
TENTANG
PELAKSANAAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,
Menimbang
:
a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 37 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
59 /PMK.06/2005 tentang
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat, ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi pelaksanaan
sistem akuntansi dan pertanggungjawaban keuangan Kementerian
Negara/Lembaga diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang
Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga;
Mengingat
:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 05, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran
Republik Indonesia Nomor 4004);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2005 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2006 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4442 );
6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
Comment [ nana1] : Lembaran negara
diisi ya……..
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005 tentang
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
Sistem
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG
PELAKSANAAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN
NEGARA/LEMBAGA.
BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini, yang dimaksud dengan:
1. Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.
2. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna
barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun
laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan.
3. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada
gubernur sebagai wakil pemerintah pusat.
4. Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) yang dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil
pemerintah pusat yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam
rangka pelaksanaan Dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan
untuk instansi vertikal pusat di daerah.
5. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah
dan/atau desa atau sebutan lain dengan kewajiban melaporkan dan
mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan.
6. Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari APBN yang
dilaksanakan oleh daerah yang mencakup semua penerimaan dan
pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Tugas Pembantuan.
7. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Luncuran adalah dokumen
pelaksanaan anggaran dari peluncuran program/kegiatan yang dibiayai dari
sisa anggaran belanja tahun anggaran sebelumnya sebagai anggaran belanja
tambahan tahun anggaran berjalan.
BAB II
PELAPORAN KEUANGAN
Pasal 2
(1) Kementerian Negara/Lembaga adalah entitas pelaporan dan oleh karena itu
wajib menyajikan laporan pertanggungjawaban berupa Laporan Keuangan
Kementerian
Keuangan.
Negara/Lembaga
dan
menyampaikannya
kepada
Menteri
(2) Entitas pelaporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah sebagaimana
tertera pada lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini.
(3) Penyusunan laporan keuangan entitas pelaporan dilakukan menurut tata cara
sebagaimana diatur pada lampiran III Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan ini.
(4) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan hasil
penyusunan laporan keuangan yang berasal dari entitas akuntansi di
lingkungan kementerian negara/lembaga termasuk entitas akuntansi Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menerima Dana Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan.
(5) Penyusunan laporan keuangan entitas akuntansi dilakukan menurut tata cara
sebagaimana diatur pada lampiran III
Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan ini.
(6) Entitas Akuntansi wajib menyampaikan laporan keuangan selaku kuasa
pengguna anggaran/barang secara periodik dan berjenjang kepada entitas
pelaporan.
(7) Laporan Keuangan DIPA Luncuran merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Laporan Keuangan semester I dan tahunan dari tahun anggaran berjalan.
(8) Tata cara penyajian laporan keuangan Bagian Anggaran Pembiayaan dan
Perhitungan diatur dengan peraturan tersendiri.
Pasal 3
(1) Menteri/Pimpinan/Ketua Lembaga sebagai pengguna Barang Milik Negara
(BMN) wajib menyajikan laporan pertanggungjawaban berupa Laporan Barang
Pengguna Semester/Tahunan (LBPS/T).
(2) Penyusunan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada kementerian
negara/lembaga diatur dalam lampiran III Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan ini.
Pasal 4
(1) Dalam penyusunan Laporan Keuangan, Kementerian Negara/Lembaga wajib
membentuk dan menunjuk Unit Akuntansi Keuangan/Barang dengan
ketentuan:
a.
b.
c.
d.
Pembentukan dan penunjukan Unit Akuntansi Kuasa Pengguna
Anggaran/Barang (UAKPA/B) pada tingkat satuan kerja sesuai dengan
DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan;
Pembentukan dan penunjukan Unit Akuntansi Pembantu Pengguna
Anggaran/Barang Wilayah (UAPPA/B-W) pada tingkat Kantor Wilayah;
Pembentukan dan penunjukan Unit Akuntansi Pembantu Pengguna
Anggaran/Barang Eselon 1 (UAPPA/B-E1) pada tingkat Eselon 1;
Pembentukan dan penunjukan Unit Akuntansi Pengguna Anggaran/Barang
(UAPA/B) pada tingkat kementerian negara/lembaga.
(2) Kementerian Negara/Lembaga yang mempunyai unit vertikal di daerah tetapi
tidak mempunyai kantor wilayah wajib membentuk Unit Akuntansi Pembantu
Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W) dengan menunjuk salah satu
satuan kerja di wilayah sebagai UAPPA-W.
(3) Pembentukan dan penunjukkan Unit Akuntansi berpedoman pada lampiran II
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini.
BAB III
DOKUMEN SUMBER PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Pasal 5
(1) Dokumen sumber yang diproses dalam penyusunan Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga adalah dokumen sumber tahun anggaran
berjalan, dengan tanggal dokumen sampai dengan tanggal 31 Desember.
(2) Dokumen sumber sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan dalam
pencatatan saldo awal BMN.
Pasal 6
Dokumen sumber yang diproses dalam penyusunan Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga diatur dalam lampiran III Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan ini.
BAB IV
PENYAJIAN DAN REVIU LAPORAN KEUANGAN
Pasal 7
(1) Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga terdiri dari :
a. Laporan Realisasi Anggaran;
b. Neraca ;
c. Catatan atas Laporan Keuangan.
(2) Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca disajikan sesuai dengan format
sebagaimana ditetapkan dalam lampiran V Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan ini.
(3) Catatan atas Laporan Keuangan disajikan sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan dalam lampiran V Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini
sebagai ilustrasi.
(4) Laporan BMN sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (2) disajikan sebagai
lampiran Catatan atas Laporan Keuangan dengan format sebagaimana
ditetapkan dalam lampiran VI Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
ini.
(5) Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga dilampiri dengan Laporan
Keuangan Badan Layanan Umum yang ada di dalam ruang lingkup
kementerian negara/lembaga yang bersangkutan.
(6) SKPD yang memperoleh alokasi APBN berupa Dana Dekonsentrasi dan/atau
Tugas Pembantuan, menggunakan dan/atau memanfaatkan aset pemerintah
pusat berdasarkan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan
laporan keuangan dan laporan aset tersebut kepada Menteri Keuangan c.q.
Direktur Jenderal Perbendaharaan.
(7) Unit Organisasi yang bukan merupakan Bagian Anggaran, namun
menggunakan dan/atau memanfaatkan aset pemerintah pusat berdasarkan
peraturan perundang-undangan dan bukan bagian dari penyertaan modal juga
wajib menyampaikan laporan aset tersebut kepada Menteri Keuangan c.q.
Direktur Jenderal Perbendaharaan.
Pasal 8
(1) Laporan keuangan yang disajikan oleh kementerian negara/lembaga sebelum
disampaikan kepada Menteri Keuangan wajib direviu oleh aparat pengawasan
intern kementerian negara/lembaga.
(2) Reviu dilaksanakan secara paralel dengan pelaksanaan anggaran dan
penyusunan laporan keuangan kementerian negara/lembaga.
BAB V
REKONSILIASI DAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN
Pasal 9
(1) Laporan Keuangan sebelum disampaikan kepada Entitas Pelaporan harus
terlebih dahulu dilakukan rekonsiliasi dengan ketentuan:
a. Rekonsiliasi Laporan Keuangan tingkat UAKPA dilakukan dengan Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) setiap bulan;
b. Rekonsiliasi Laporan Keuangan tingkat UAPPA-W dilakukan dengan
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan setiap triwulan.
(2) Laporan Keuangan tingkat UAPPA-E1 dapat direkonsiliasi dengan Direktorat
Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktorat Informasi dan Akuntansi setiap
semester jika diperlukan.
Pasal 10
(1) Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga sebelum disampaikan ke
Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan harus direkonsiliasi
dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktorat Informasi dan
Akuntansi setiap semester.
(2) Laporan Barang Kementerian Negara/Lembaga Tahunan sebelum
disampaikan ke Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan
harus sudah melalui proses pemutakhiran data dengan Direktorat Jenderal
Perbendaharaan c.q. Direktorat Pengelolaan Barang Milik Kekayaan Negara
sesuai dengan lampiran VI.
Pasal 11
(1) Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga Tahunan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 sudah diterima oleh Menteri Keuangan c.q. Direktur
Jenderal Perbendaharaan selambat-lambatnya tanggal 28 Februari setelah
tahun anggaran berakhir, sesuai dengan lampiran IV Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan ini.
(2) Laporan Barang Kementerian Negara/Lembaga Tahunan
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 sudah diterima oleh Menteri Keuangan c.q. Direktur
Jenderal Perbendaharaan selambat-lambatnya tanggal 20 Februari setelah
tahun anggaran berakhir, sesuai dengan lampiran IV Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan ini.
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 12
Entitas Pelaporan yang memerlukan perlakuan khusus dalam penyusunan laporan
keuangan akan diatur secara terpisah dengan Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan dan mempunyai daya laku surut terhitung sejak tanggal 1 Januari 2006.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan
Direktur Jenderal Perbendaharaan ini dengan penempatannya dalam Berita
Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 31 Mei 2006
KTUR JENDERAL
06004651
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR:
PER-24/PB/2006 TENTANG PELAKSANAAN PENYUSUNAN LAPORAN
KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
ENTITAS PELAPORAN
No.
Kode
BA
1.
001
Majelis Permusyawaratan Rakyat
2.
002
Dewan Perwakilan Rakyat
3.
004
Badan Pemeriksa Keuangan
4.
005
Mahkamah Agung
5.
006
Kejaksaan Agung
6.
007
Kepresidenan
7.
008
Wakil Presiden
8.
010
Departemen Dalam Negeri
9.
011
Departemen Luar Negeri
10.
012
Departemen Pertahanan
11.
013
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
12.
015
Departemen Keuangan
13.
018
Departemen Pertanian
14.
019
Departemen Perindustrian
15.
020
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
16.
022
Departemen Perhubungan
17.
023
Departemen Pendidikan Nasional
18.
024
Departemen Kesehatan
19.
025
Departemen Agama
20.
026
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
21.
027
Departemen Sosial
22.
029
Departemen Kehutanan
23.
032
Departemen Kelautan dan Perikanan
24.
033
Departemen Pekerjaan Umum
25.
034
Menko Bidang Hukum, Politik dan Keamanan
26.
035
Menko Bidang Perekonomian
27.
036
Menko Bidang Kesejahteraan Rakyat
28.
040
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
29.
041
Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara
30.
042
Kementerian Negara Riset dan Teknologi
31.
043
Kementerian Negara Lingkungan Hidup
32.
044
Kementerian Negara Koperasi dan UKM
Uraian Bagian Anggaran
1
33.
047
Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
34.
048
Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
35.
050
Badan Intelijen Negara
36.
051
Lembaga Sandi Negara
37.
052
Dewan Ketahanan Nasional
38.
054
Badan Pusat Statistik
39.
055
Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS
40.
056
Badan Pertanahan Nasional
41.
057
Perpustakaan Nasional
42.
059
Departemen Komunikasi dan Informatika
43.
060
Kepolisian Negara Republik Indonesia
44.
061
Cicilan Bunga Hutang
45.
062
Subsidi dan Transfer
46.
063
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
47.
064
Lembaga Ketahanan Nasional
48.
065
Badan Koordinasi Penanaman Modal
49.
066
Badan Narkotika Nasional
50.
067
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal
51.
068
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
52.
069
Belanja Lain-Lain
53.
070
Dana Perimbangan
54.
071
Dana Otonomi Khusus dan Penyeimbang
55.
074
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
56.
075
Badan Meteorologi dan Geofisika
57.
076
Komisi Pemilihan Umum
58.
077
Mahkamah Konstitusi RI
59.
078
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
60.
079
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
61.
080
Badan Tenaga Nuklir Nasional
62.
081
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
63.
082
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
64.
083
Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional
65.
084
Badan Standardisasi Nasional
66.
085
Badan Pengawas Tenaga Nuklir
67.
086
Lembaga Administrasi Negara
68.
087
Arsip Nasional Republik Indonesia
Halaman 2 dari 3
69.
088
Badan Kepegawaian Negara
70.
089
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
71.
090
Departemen Perdagangan
72.
091
Kementerian Negara Perumahan Rakyat
73.
092
Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga
74.
093
Komisi Pemberantasan Korupsi
75.
094
Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias
76.
095
Dewan Perwakilan Daerah
77.
096
Pembayaran Cicilan Pokok Hutang Luar Negeri
78.
097
Pembayaran Cicilan Pokok Hutang Dalam Negeri
79.
098
Penerusan Pinjaman
80.
099
Penyertaan Modal Negara
81.
100
Komisi Yudisial
82.
101
Penerusan Pinjaman Sebagai Hibah
83.
102
Penerusan Hibah
Badan Layanan Umum dan Unit Organisasi (Otorita, badan, lembaga, dan unit organisasi lainnya)
yang bukan merupakan Bagian Anggaran tetapi mengelola dana APBN/ aset pemerintah pusat
yang tidak dipisahkan (bukan bagian penyertaan modal), adalah sebagai berikut :
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam;
Otorita Pengembangan Daerah Industri Sabang;
Badan Pengelola Gelora Bung Karno;
Badan Pengelola Kompleks Kemayoran;
Badan Pengelola Kegiatan Hulu Migas;
Rumah Sakit yang berstatus Badan Layanan Umum (BLU);
Lembaga Penyiaran Publik RRI;
Lembaga Penyiaran Publik TVRI;
Perguruan Tinggi Negeri yang berstatus Badan Hukum Milik Negara (BHMN);
Badan Layanan Umum (BLU) lainnya;
Unit Organisasi lainnya.
KTUR JENDERAL
060046519
Halaman 3 dari 3
LAMPIRAN II
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR:
PER-24/PB/2006 TENTANG PELAKSANAAN PENYUSUNAN LAPORAN
KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
STRUKTUR ORGANISASI
UNIT AKUNTANSI PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
I. PENDAHULUAN
Dalam hal pelaksanaan anggaran, setiap kementerian negara/lembaga selaku pengguna
anggaran/barang menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan yang meliputi
transaksi pendapatan, belanja, aset, utang, dan ekuitas dana, yang berada dalam tanggung
jawabnya.
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara berwenang menetapkan
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Negara.
A. Unit Akuntansi
Dalam pelaksanaan sistem akuntansi, kementerian negara/lembaga wajib membentuk unit
akuntansi keuangan dan unit akuntansi barang.
A.1. Unit akuntansi keuangan terdiri dari :
•
•
•
•
Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA)
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I (UAPPA-E1)
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W)
Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran ( UAKPA).
Untuk dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan wajib membentuk unit akuntansi:
•
•
Unit
Akuntansi
Pembantu
Pengguna
Anggaran
Wilayah
(UAPPA-W)
Dekonsentrasi /Tugas Pembantuan
Unit Akuntansi Kuasa Pengguna
Anggaran (UAKPA) Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan.
A.2. Unit akuntansi barang terdiri dari :
•
•
•
•
Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB)
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I (UAPPB-E1)
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-W)
Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang ( UAKPB) .
Untuk dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan wajib membentuk unit akuntansi :
•
•
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-W) Dekonsentrasi
/Tugas Pembantuan
Unit Akuntansi Kuasa Pengguna
Barang (UAKPB) Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan
B. Penanggung jawab Unit Akuntansi Keuangan/Barang
B.1. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran/Barang (UAPA/B)
UAPA/B merupakan unit akuntansi
pada tingkat kementerian negara/lembaga
(pengguna Anggaran/Barang), penanggungjawabnya adalah Menteri/Pimpinan
Lembaga.
B.2. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang Eselon I (UAPPA/B-E1)
UAPPA/B-E1 merupakan unit akuntansi
pada tingkat eselon I, penanggung
jawabnya adalah pejabat eselon I.
B.3.
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang Wilayah (UAPPA/B-W)
UAPPA/B-W merupakan unit akuntansi pada tingkat kantor wilayah atau unit kerja
lain di wilayah yang ditetapkan sebagai UAPPA/B-W, penanggungjawabnya adalah
Kepala Kantor Wilayah atau Kepala unit kerja yang ditetapkan sebagai UAPPA/BW. Untuk UAPPA/B-W Dekonsentrasi penanggungjawabnya adalah Gubernur
sedangkan untuk UAPPA/B-W Tugas Pembantuan penanggungjawabnya adalah
Bupati atau Walikota sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh pemerintah
melalui kementerian negara/lembaga.
B.4. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran/Barang (UAKPA/B) .
UAKPA/B merupakan unit akuntansi pada tingkat satuan kerja (kuasa pengguna
anggaran/barang) yang memiliki wewenang menguasai anggaran/barang sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Penanggung jawab UAKPA/B adalah Kepala
Satuan
Kerja.
Untuk
UAKPA/B
Dekonsentrasi
/Tugas
Pembantuan
penanggungjawabnya adalah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
C. Struktur Organisasi Unit Akuntansi
Dengan adanya pembentukan dan penunjukan unit akuntansi keuangan maupun barang,
diperlukan adanya struktur organisasi Unit Akuntansi. Pencantuman struktur organisasi
dalam Peraturan Direktur Jenderal ini merupakan pedoman bagi Kementerian
Negara/Lembaga dalam pembentukan dan penunjukan unit akuntansi. Pembentukan
struktur organisasi unit akuntansi disesuaikan dengan struktur organisasi pada
Halaman 2 dari 21
kementerian negara/lembaga atau pemerintah daerah (dana dekonsentrasi dan tugas
pembantuan).
Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini hanya mencantumkan struktur organisasi unit
akuntansi keuangan sedangkan untuk unit akuntansi barang telah diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan No.59/PMK.06/2005.
Struktur organisasi Unit Akuntansi Keuangan adalah sebagai berikut :
C. 1.
Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA)
MENTERI /PIMPINAN LEMBAGA
PEJABAT ESELON I YANG
MEMBIDANGI KESEKRETARIATAN/
PEJABAT YANG DITUNJUK
KEPALA BIRO YANG MEMBIDANGI
KEUANGAN/
PEJABAT YANG DITUNJUK
KABAG. KEUANGAN/KABAG.
VERIFIKASI DAN AKUNTANSI /
PEJABAT YANG MEMBIDANGI
KEUANGAN/ VERIFIKASI DAN
AKUNTANSI/
PEJABAT YANG DITUNJUK
KEPALA SUBBAGIAN/SEKSI YANG
MEMBIDANGI KEUANGAN/
VERIFIKASI DAN AKUNTANSI
/PEJABAT YANG DITUNJUK
PETUGAS
AKUNTANSI/
VERIFIKASI
PETUGAS
KOMPUTER
Keterangan:
Penanggung Jawab
Petugas Akuntansi Keuangan
Halaman 3 dari 21
C.2.
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I (UAPPA-E1)
PEJABAT ESELON I
(DIRJEN/KA.BADAN)
/PEJABAT YANG
DITUNJUK
SEKRETARIS ESELON I
(SEKDIRJEN/SEKBAN)/
PEJABAT YANG DITUNJUK
KABAG. KEUANGAN/KABAG.
VERIFIKASI DAN AKUNTANSI/
PEJABAT YANG MEMBIDANGI
KEUANGAN/ VERIFIKASI DAN
AKUNTANSI/PEJABAT YANG
DITUNJUK
KEPALA SUBBAGIAN/SEKSI YANG
MEMBIDANGI KEUANGAN/
VERIFIKASI DAN AKUNTANSI
/PEJABAT YANG DITUNJUK
PETUGAS
AKUNTANSI/
VERIFIKASI
PETUGAS
KOMPUTER
Keterangan:
Penanggung Jawab
Petugas Akuntansi Keuangan
Halaman 4 dari 21
C.3.
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran – Wilayah (UAPPA-W)
KEPALA KANTOR WILAYAH/
KEPALA SATUAN KERJA YANG
DITETAPKAN
KABAG. KEUANGAN/ KABAG.
VERIFIKASI DAN AKUNTANSI/
PEJABAT YANG MEMBIDANGI
KEUANGAN/ VERIFIKASI DAN
AKUNTANSI/
PEJABAT YANG DITUNJUK
KEPALA SUBBAGIAN/SEKSI
YANG MEMBIDANGI KEUANGAN/
VERIFIKASI DAN AKUNTANSI/
PEJABAT YANG DITUNJUK
PETUGAS
AKUNTANSI/
VERIFIKASI
PETUGAS
KOMPUTER
Keterangan:
Penanggung Jawab
Petugas Akuntansi Keuangan
Pada tingkat wilayah, kementerian negara/lembaga dapat menunjuk dan menetapkan satuan kerja
sebagai UAPPA-W /UAPPB-W untuk unit vertikal instansi yang berada di wilayah/propinsi atau
menetapkan salah satu satuan kerja pada lingkup eselon I yang sama sebagai UAPPAW/UAPPB-W. Struktur organisasi unit akuntansi untuk satuan kerja yang ditunjuk sebagai UAPPAW/ UAPPB-W disuaikan dengan struktur organisasi kementerian negara/lembaga.
Halaman 5 dari 21
C. 4.
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran – Wilayah Dekonsentrasi (UAPPAW Dekonsentrasi)
GUBERNUR
KABIRO. KEUANGAN/
PEJABAT YANG
MEMBIDANGI KEUANGAN/
PEJABAT YANG DITUNJUK
KABAG. KEUANGAN/ KABAG.
VERIFIKASI DAN
AKUNTANSI/PEJABAT YANG
MEMBIDANGI KEUANGAN/
VERIFIKASI DAN
AKUNTANSI/PEJABAT YANG
DITUNJUK
KEPALA SUBBAGIAN/SEKSI
YANG MEMBIDANGI KEUANGAN/
VERIFIKASI DAN AKUNTANSI
/PEJABAT YANG DITUNJUK
PETUGAS
AKUNTANSI/
VERIFIKASI
PETUGAS
KOMPUTER
Keterangan:
Penanggung Jawab
Petugas Akuntansi Keuangan
Halaman 6 dari 21
C.5.
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran – Wilayah Tugas Pembantuan
(UAPPA-W TP) pada tingkat Kabupaten/Kota
KEPALA DAERAH
(BUPATI/WALIKOTA)
KABAG. KEUANGAN/
PEJABAT YANG MEMBIDANGI
KEUANGAN/ VERIFIKASI DAN
AKUNTANSI/
PEJABAT YANG DITUNJUK
KEPALA SUBBAGIAN/SEKSI
YANG MEMBIDANGI KEUANGAN/
VERIFIKASI DAN AKUNTANSI
/PEJABAT YANG DITUNJUK
PETUGAS
AKUNTANSI/
VERIFIKASI
PETUGAS
KOMPUTER
Keterangan:
Penanggung Jawab
Petugas Akuntansi Keuangan
Halaman 7 dari 21
C.6.
Unit
Akuntansi
Kuasa
Pengguna
Anggaran
(UAKPA)/(UAKPA
Dekonsentrasi)/(UAKPA TP)
KEPALA SATUAN KERJA/
KEPALA SATUAN KERJA PERANGKAT
DAERAH (SKPD)
KASUBAG.TU/PEJABAT YANG
MENANGANI KEUANGAN/ VERIFIKASI
DAN AKUNTANSI/
PEJABAT YANG DITUNJUK
PETUGAS
AKUNTANSI/
VERIFIKASI
PETUGAS
PEREKAMAN
KOMPUTER
Keterangan:
Penanggung Jawab
Petugas Akuntansi Keuangan
Halaman 8 dari 21
D.
Tugas dan Fungsi Unit Akuntansi Keuangan
D.1. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA)
Tugas pokok penanggung jawab UAPA menyelenggarakan akuntansi keuangan pada
tingkat Kementerian Negara/Lembaga yang ditetapkan sebagai UAPA dengan fungsi
sebagai berikut:
•
•
•
Menyelenggarakan akuntansi keuangan,
Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan secara berkala,
Memantau pelaksanaan akuntansi keuangan.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut, UAPA melaksanakan kegiatan
sebagaimana uraian di bawah ini. :
D.1.a. Penanggung jawab UAPA
D.1.a.1.)
•
Menteri/Pimpinan Lembaga melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
Membina dan mengkoordinasikan rencana pelaksanaan sistem akuntansi
•
keuangan di lingkup Kementerian Negara/Lembaga;
•
sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang diperlukan;
•
Instansi;
•
Negara/Lembaga;
Membina dan memantau pelaksanaan unit akuntansi pengguna anggaran,
Menetapkan organisasi UAPA sebagai pelaksana Sistem Akuntansi
Membina pelaksanaan sistem akuntansi keuangan di lingkup Kementerian
Menyampaikan Laporan Keuangan ke Menteri Keuangan c.q. Direktur
Jenderal Perbendaharaan setiap triwulan, semester, dan tahunan sebagai
•
laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran.
Menandatangani
Laporan
Keuangan
Tahunan
Kementerian
Negara/Lembaga yang akan disampaikan ke Menteri Keuangan.
D.1.a.2.)
Pejabat eselon I dan/atau kepala biro yang membidangi keuangan/pejabat
•
yang ditunjuk melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
•
lingkup Kementerian Negara/Lembaga;
•
yang diperlukan;
Mengkoordinasikan rencana pelaksanaan sistem akuntansi keuangan di
Mengarahkan penyiapan sumber daya manusia, sarana dan prasarana
Memantau pelaksanaan kegiatan akuntansi agar sesuai dengan target yang
telah ditetapkan;
Halaman 9 dari 21
•
•
Mengkoordinasikan pelaksanaan sistem akuntansi keuangan dengan
UAPPA-E1 dan Tim Pembina Ditjen Perbendaharaan;
Menyetujui Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang akan
disampaikan
ke
Menteri
Keuangan
sebelum
ditandatangani
menteri/pimpinan lembaga.
D.1.a.3.)
Kepala Bagian. Keuangan/Verifikasi dan Akuntansi atau Kepala Subbagian.
Keuangan/Verifikasi
dan
Akuntansi
atau
pejabat
yang
membidangi
keuangan/verifikasi dan akuntansi atau pejabat yang ditunjuk melaksanakan
•
kegiatan sebagai berikut:
•
Negara/Lembaga;
•
di tingkat pusat maupun daerah;
•
•
Melaksanakan
sistem
akuntansi
keuangan
di
lingkup
Kementerian
Menyiapkan usulan organisasi dan uraian tugas bagi seluruh unit akuntansi
Menyiapkan sumber daya manusia, sarana, dan prasarana yang diperlukan;
Memantau
pelaksanaan
sistem
akuntansi
keuangan
pada
unit-unit
akuntansi di lingkup Kementerian Negara/Lembaga;
Memberikan petunjuk kepada unit-unit akuntansi di tingkat pusat maupun
daerah tentang hubungan kerja, sumber daya manusia, sumber dana,
•
sarana dan prasarana serta hal-hal administratif lainnya;
Melakukan
supervisi/pembinaan
keuangan
pada
unit-unit
atas
pelaksanaan
akuntansi
di
sistem
akuntansi
lingkup
Kementerian
Keuangan
Kementerian
•
Negara/Lembaga;
•
Negara/Lembaga yang akan didistribusikan;
•
Mengevaluasi hasil kerja petugas pelaksana;
•
Barang dengan Laporan Keuangan;
•
Perbendaharaan c.q. Direktorat Informasi dan Akuntansi setiap semester;
•
Meneliti
dan
menganalisis
Laporan
Mengkoordinasikan pembuatan laporan kegiatan dan pendistribusiannya;
Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi internal antara Laporan
Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi dengan Direktorat Jenderal
Menyampaikan Laporan Keuangan UAPA dan ADK ke Direktorat Jenderal
Perbendaharaan c.q. Direktorat Informasi dan Akuntansi yang telah
ditandatangani oleh menteri/pimpinan lembaga.
Halaman 10 dari 21
D.1.b. Petugas akuntansi keuangan
Petugas
akuntansi
pada
tingkat
UAPA
yang
terdiri
dari
Petugas
Akuntansi/Verifikasi dan Petugas Komputer melaksanakan kegiatan sebagai
berikut:
•
•
•
Memelihara laporan keuangan dari UAPPA-E1;
Menerima dan memverifikasi ADK dari UAPPA-E1
Melaksanakan rekonsiliasi internal antara laporan keuangan dengan
laporan barang yang disusun oleh petugas akuntansi barang serta
•
melakukan koreksi apabila ditemukan kesalahan;
Melaksanakan rekonsiliasi dengan Ditjen Perbendaharaan c.q. Direktorat
Informasi dan Akuntansi serta melakukan koreksi apabila ditemukan
•
kesalahan;
Menyusun laporan keuangan tingkat UAPA setiap triwulan, semester, dan
tahunan berdasarkan penggabungan laporan keuangan dan ADK UAPPA-
•
E1;
•
semester, dan tahunan untuk membuat catatan atas laporan keuangan;
•
Meneliti dan menganalisa laporan keuangan tingkat UAPA setiap triwulan,
Menyiapkan pendistribusian laporan keuangan tingkat UAPA;
Menyimpan arsip data keuangan dan melakukan proses tutup buku setiap
akhir tahun anggaran.
D.2. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I (UAPPA-E1)
Tugas pokok penanggung jawab UAPPA-E1 menyelenggarakan akuntansi Keuangan
pada tingkat Eselon I yang ditetapkan sebagai UAPPA-E1 dengan fungsi sebagai
berikut:
•
•
•
Menyelenggarakan akuntansi keuangan,
Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan secara berkala,
Memantau pelaksanaan akuntansi keuangan.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut, UAPPA-E1 melaksanakan kegiatan
sebagaimana uraian di bawah ini.
D.2.a. Penanggung jawab UAPPA-E1
D.2.a.1.)
Direktur Jenderal/Kepala Badan/Pejabat yang ditunjuk melaksanakan
kegiatan sebagai berikut:
•
Mengkoordinasikan rencana pelaksanaan sistem akuntansi keuangan di
lingkup Eselon I;
Halaman 11 dari 21
•
Mengkoordinasikan penyiapan organisasi UAPPA-E1 sebagai pelaksana
•
Sistem Akuntansi Keuangan;
•
yang diperlukan;
•
keuangan di lingkup Eselon I;
•
sistem akuntansi keuangan di lingkup UAPPA-E1;
•
telah ditetapkan;
•
UAPPA-E1 dan Tim Pembina Ditjen Perbendaharaan;
•
Menteri/Pimpinan Lembaga;
Mengarahkan penyiapan sumber daya manusia, sarana dan prasarana
Menetapkan organisasi UAPPA-E1 sebagai pelaksana sistem akuntansi
Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan dan monitoring pelaksanaan
Memantau pelaksanaan kegiatan akuntansi agar sesuai dengan target yang
Mengkoordinasikan pelaksanaan sistem akuntansi keuangan dengan
Menandatangani laporan keuangan UAPPA-E1 yang akan disampaikan ke
Menyampaikan
laporan
keuangan
UAPPA-E1
ke
Menteri/Pimpinan
Lembaga sebagai laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran.
D.2.a.2.)
Sekretaris Direktorat Jenderal/Sekretaris Badan/Pejabat yang ditunjuk
•
melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
•
Eselon I;
•
E1;
•
Memonitor kegiatan proses akuntansi di tingkat UAPPA-E1;
•
Menyiapkan rencana pelaksanaan sistem akuntansi keuangan di lingkup
Menyiapkan konsep penempatan pejabat/petugas pada organisasi UAPPA-
Menyiapkan sumber daya manusia, sarana, dan prasarana yang diperlukan;
Menyetujui laporan keuangan tingkat eselon I yang akan disampaikan ke
UAPA, sebelum ditandatangani Dirjen/Kepala Badan/pejabat eselon I .
D.2.a.3.)
Kepala Bagian dan/atau Kepala Subbagian Keuangan/Verifikasi dan
Akuntansi/pejabat
yang
membidangi
keuangan/verifikasi
•
akuntansi/pejabat yang ditunjuk melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
•
ditetapkan;
•
terlibat sistem akuntansi keuangan;
dan
Melaksanakan sistem akuntansi keuangan berdasarkan target yang telah
Memantau dan mengevaluasi prestasi kerja para pajabat/petugas yang
Melakukan pembinaan dan monitoring pelaksanaan sistem akuntansi
keuangan di lingkup UAPPA-E1;
Halaman 12 dari 21
•
Menandatangani laporan kegiatan dan surat-surat untuk pihak luar
•
sehubungan dengan pelaksanaan sistem;
•
Barang dengan Laporan Keuangan;
Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi internal antara Laporan
Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi dengan Direktorat Jenderal
Perbendaharaan c.q. Direktorat Informasi dan Akuntansi jika dianggap
•
perlu;
•
didistribusikan;
Meneliti dan menganalisis Laporan Keuangan UAPPA-E1 yang akan
Menyampaikan Laporan Keuangan UAPPA-E1 setelah ditandatangani
Dirjen/Kepala Badan/pejabat eselon I dan ADK ke UAPA.
D.2.b. Petugas akuntansi keuangan
Petugas akuntansi pada tingkat UAPPA-E1 yang terdiri dari Petugas
Akuntansi/Verifikasi dan Petugas Komputer melaksanakan kegiatan sebagai
berikut:
•
Memelihara laporan keuangan dan ADK dari UAPPA-W dan/atau UAPPA-W
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan
•
Pusat
dan/atau
UAKPA Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan;
Menerima dan memverifikasi ADK dari UAPPA-W dan/atau UAPPA-W
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan
•
dan/atau UAKPA
dan/atau UAKPA
Pusat
dan/atau
UAKPA Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan;
Melaksanakan rekonsiliasi internal antara laporan keuangan dengan
laporan barang yang disusun oleh petugas akuntansi barang serta
•
melakukan koreksi apabila ditemukan kesalahan;
Melaksanakan rekonsiliasi dengan Ditjen Perbendaharaan c.q. Direktorat
Informasi dan Akuntansi serta melakukan koreksi apabila ditemukan
•
kesalahan;
Menyusun laporan keuangan tingkat UAPPA-E1 setiap triwulan, semester,
dan akhir tahun anggaran berdasarkan penggabungan laporan keuangan
dan ADK dari UAPPA-W dan/atau UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan
•
•
dan/atau
UAKPA
Pusat
dan/atau
UAKPA
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan;
Melakukan analisis untuk membuat catatan atas laporan keuangan;
Menyiapkan pendistribusian laporan keuangan tingkat UAPPA-E1;
Halaman 13 dari 21
•
Menyimpan arsip data keuangan dan melakukan proses tutup buku setiap
akhir tahun anggaran.
D.3.
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W)
Tugas pokok penanggung jawab UAPPA-W adalah menyelenggarakan akuntansi
keuangan pada tingkat Kantor Wilayah atau Unit Kerja lain yang ditetapkan sebagai
UAPPA-W dengan fungsi sebagai berikut:
•
•
•
Menyelenggarakan akuntansi keuangan,
Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan secara berkala,
Memantau pelaksanaan akuntansi keuangan.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut, UAPPA-W melaksanakan kegiatan
sebagaimana uraian di bawah ini.
D.3.a. Penanggung jawab UAPPA-W
D.3.a.1.)
Kepala Kantor Wilayah/Kepala satuan kerja yang ditetapkan melaksanakan
•
kegiatan sebagai berikut:
•
lingkup UAPPA-W;
•
sistem akuntansi keuangan;
•
keuangan di lingkup wilayahnya;
•
yang diperlukan;
•
sistem akuntansi keuangan di lingkup UAPPA-W;
•
telah ditetapkan;
Mengkoordinasikan rencana pelaksanaan sistem akuntansi keuangan di
Mengkoordinasikan penyiapan organisasi UAPPA-W sebagai pelaksana
Menetapkan organisasi UAPPA-W sebagai pelaksana sistem akuntansi
Mengarahkan penyiapan sumber daya manusia, sarana dan prasarana
Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan dan monitoring pelaksanaan
Memantau pelaksanaan kegiatan akuntansi agar sesuai dengan target yang
Mengkoordinasikan
UAPPA-W
•
•
dengan
pelaksanaan
sistem
UAPPA-E1,
UAPA
akuntansi
dan
Tim
keuangan
antara
Pembina
Ditjen
Perbendaharaan;
Menandatangani laporan keuangan UAPPA-W ke UAPPA-E1;
Menyampaikan laporan keuangan UAPPA-W ke UAPPA-E1 sebagai
laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran.
Halaman 14 dari 21
D.3.a.2.)
Kepala
Bagian
Keuangan/Verifikasi
dan
Akuntansi/pejabat
yang
membidangi Keuangan/Verifikasi dan Akuntansi/pejabat yang ditetapkan
•
melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
•
UAPPA-W;
•
W;
Menyiapkan rencana pelaksanaan sistem akuntansi keuangan di lingkup
Menyiapkan konsep penempatan pejabat/petugas pada organisasi UAPPA-
•
Menyiapkan sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang diperlukan;
•
UAKPA;
Memonitor kegiatan proses akuntansi di tingkat UAPPA-W dan tingkat
Menyetujui laporan keuangan tingkat wilayah yang akan disampaikan ke
UAPPA-E1 sebelum ditandatangani oleh Kepala Kantor Wilayah/Pejabat
yang ditetapkan.
D.3.a.3.)
Kepala Subbagian/Kepala Seksi yang membidangi Keuangan/Verifikasi dan
•
Akuntansi/pejabat yang ditetapkan melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
•
ditetapkan;
•
terlibat sistem akuntansi keuangan;
•
keuangan di lingkup UAPPA-W;
•
sehubungan dengan pelaksanaan sistem;
•
dengan laporan keuangan;
•
Direktorat Jenderal Perbendaharaan setiap triwulan;
•
didistribusikan;
Melaksanakan sistem akuntansi keuangan berdasarkan target yang telah
Memantau dan mengevaluasi prestasi kerja para pejabat/petugas yang
Melakukan pembinaan dan monitoring pelaksanaan sistem akuntansi
Menandatangani laporan kegiatan dan surat-surat untuk pihak luar
Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi internal antara laporan barang
Mengkoordinasikan
pelaksanaan
rekonsiliasi
dengan
kantor
wilayah
Meneliti dan menganalisis Laporan Keuangan UAPPA-W yang akan
Menyampaikan Laporan Keuangan UAPPA-W dan ADK ke UAPPA-E1 yang
telah ditandatangani oleh Kepala Kantor Wilayah/Pejabat yang ditetapkan.
D.3.b. Petugas Akuntansi
Petugas akuntansi pada tingkat UAPPA-W yang terdiri dari Petugas
Akuntansi/Verifikasi dan Petugas Komputer melaksanakan kegiatan sebagai
berikut:
Halaman 15 dari 21
•
•
•
Memelihara laporan keuangan dan ADK dari UAKPA ;
Menerima dan memverifikasi ADK dari UAKPA;
Melaksanakan rekonsiliasi internal antara laporan keuangan dengan
laporan barang yang disusun oleh petugas akuntansi barang serta
•
melakukan koreksi apabila ditemukan kesalahan;
•
Bidang AKLAP serta melakukan koreksi apabila ditemukan kesalahan;
•
penggabungan laporan keuangan dan ADK UAKPA;
•
Menyiapkan pendistribusian laporan keuangan tingkat UAPPA-W;
•
Melaksanakan rekonsiliasi dengan Kanwil Ditjen Perbendaharaan c.q.
Menyusun
laporan
keuangan
tingkat
UAPPA-W
berdasarkan
Melakukan analisis untuk membuat catatan atas laporan keuangan;
Menyimpan arsip data keuangan dan melakukan proses tutup buku setiap
akhir tahun anggaran.
D.4. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA)
Tugas pokok penanggung jawab UAKPA adalah menyelenggarakan akuntansi
Keuangan di lingkungan satuan kerja, dengan fungsi sebagai berikut:
•
•
•
Menyelenggarakan akuntansi keuangan,
Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan secara berkala,
Memantau pelaksanaan akuntansi keuangan.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut, UAKPA melaksanakan kegiatan
sebagaimana uraian di bawah ini.
D.4.a. Penanggung jawab UAKPA
Kepala
Satuan
keuangan/verifikasi
kerja/Kepala
dan
Subbagian/pejabat
akuntansi/pejabat
yang
yang
ditunjuk
menangani
melaksanakan
kegiatan sebagai berikut:
•
Menyiapkan rencana dan jadwal pelaksanaan sistem akuntansi keuangan
•
berdasarkan target yang telah ditetapkan;
•
akuntansi keuangan di lingkungannya;
•
Memantau dan mengevaluasi prestasi kerja petugas pelaksana;
•
Menunjuk dan menetapkan organisasi UAKPA sebagai pelaksana sistem
Mengkoordinasikan pelaksanaan sistem akuntansi keuangan;
Menandatangani laporan kegiatan dan surat-surat untuk pihak luar
sehubungan dengan pelaksanaan sistem;
Halaman 16 dari 21
•
Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi internal antara Laporan
•
Barang dengan Laporan Keuangan;
•
Menelaah dan menandatangani Laporan Keuangan UAKPA;
•
Menandatangani Laporan Keuangan UAKPA
•
Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi dengan KPPN setiap bulan;
•
Meneliti dan menganalisis laporan keuangan yang akan didistribusikan;
Menyampaikan Laporan Keuangan UAKPA dan ADK
ke KPPN dan
UAPPA-W/E1.
D.4.b. Petugas Akuntansi
Petugas akuntansi pada tingkat UAKPA yang terdiri dari Petugas Administrasi
dan Petugas Verifikasi melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
•
•
Memelihara dokumen sumber (DS) dan dokumen akuntansi;
•
Menerima data SABMN dari petugas akuntansi barang;
•
Membukukan/menginput DS ke dalam aplikasi SAK;
•
Melakukan verifikasi atas RTH yang dihasilkan aplikasi SAK dengan DS;
Melaksanakan rekonsiliasi internal antara laporan keuangan dengan
laporan barang yang disusun serta melakukan koreksi apabila ditemukan
•
kesalahan;
•
apabila ditemukan kesalahan;
•
Menyusun laporan keuangan tingkat UAKPA;
Melakukan rekonsiliasi dengan KPPN setiap bulan serta melakukan koreksi
•
Melakukan analisa untuk membuat catatan atas laporan keuangan;
•
Menyiapkan pendistribusian laporan keuangan tingkat UAKPA;
Menyimpan arsip data dan melakukan proses tutup buku setiap akhir tahun
anggaran.
D.5. Unit
Akuntansi
Pembantu
Pengguna
Anggaran
Wilayah
(UAPPA-W)
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan
Tugas pokok penanggung jawab UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan adalah
menyelenggarakan akuntansi keuangan pada tingkat Gubernur/Bupati/Walikota
dengan fungsi sebagai berikut:
•
•
•
Menyelenggarakan akuntansi keuangan,
Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan secara berkala,
Memantau pelaksanaan akuntansi keuangan.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut, UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan melaksanakan kegiatan sebagaimana uraian di bawah ini.
Halaman 17 dari 21
D.5.a. Penanggung jawab UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan
D.5.a.1.)
Gubernur/bupati/walikota melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
Mengkoordinasikan rencana pelaksanaan sistem akuntansi keuangan di
lingkup UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan;
Menetapkan
organisasi UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan
sebagai pelaksana sistem akuntansi keuangan;
Mengarahkan penyiapan sumber daya manusia, sarana dan prasarana
yang diperlukan;
Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan dan monitoring pelaksanaan
sistem akuntansi keuangan di lingkup UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan;
Memantau pelaksanaan kegiatan akuntansi agar sesuai dengan target yang
telah ditetapkan;
Mengkoordinasikan
pelaksanaan
sistem
akuntansi
keuangan
antara
UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan dengan UAPPA-E1, UAPA
dan Tim Pembina Ditjen Perbendaharaan;
Menandatangani
laporan
keuangan
UAPPA-W
Dekonsentrasi/Tugas
UAPPA-W
Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan;
Menyampaikan
Pembantuan
laporan
ke
keuangan
Kementerian
Negara/Lembaga
sebagai
laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran.
D.5.a.2.)
Kepala Biro Keuangan/pejabat yang membidangi keuangan/pejabat yang
•
ditunjuk melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
•
UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan;
•
W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan;
•
prasarana yang diperlukan;
•
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan;
Menyiapkan rencana pelaksanaan sistem akuntansi keuangan di lingkup
Menyiapkan konsep penempatan pejabat/petugas pada organisasi UAPPA-
Menyusun rencana penyiapan sumber daya manusia, sarana dan
Memonitor
kegiatan
proses
akuntansi
di
tingkat
UAPPA-W
Menyiapkan sumber daya manusia, sarana, dan prasdarana yang di
perlukan;
Halaman 18 dari 21
•
Menyetujui laporan keuangan tingkat wilayah yang akan disampaikan ke
Kementerian Negara/Lembaga sebelum ditandatangani oleh Gubernur/
bupati/Walikota.
D.5.a.3.)
Kepala
Bagian/Kepala
Subbagian/Kepala
Seksi
yang
membidangi
Keuangan/Verifikasi dan akuntansi/pejabat yang ditunjuk melaksanakan
•
kegiatan sebagai berikut:
•
ditetapkan;
•
terlibat sistem akuntansi keuangan;
•
keuangan di lingkup UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan;
•
sehubungan dengan pelaksanaan sistem;
•
dengan laporan keuangan;
•
Jenderal Perbendaharaan setiap triwulan;
•
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan yang akan didistribusikan;
Melaksanakan sistem akuntansi keuangan berdasarkan target yang telah
Memantau dan mengevaluasi prestasi kerja para pajabat/petugas yang
Melakukan pembinaan dan monitoring pelaksanaan sistem akuntansi
Menandatangani laporan kegiatan dan surat-surat untuk pihak luar
Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi internal antara laporan barang
Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi dengan Kanwil Direktorat
Meneliti
dan
Menyampaikan
menganalisis
Laporan
Laporan
Keuangan
Keuangan
UAPPA-W
UAPPA-W
Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan yang telah ditandatangani oleh Gubernur/ bupati/Walikota dan
ADK ke Kementerian Negara/Lembaga.
D.5.b. Petugas Akuntansi
Petugas akuntansi pada tingkat UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan
yang
terdiri
dari
Petugas
Akuntansi/Verifikasi
dan
Petugas
Komputer
melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
•
Memelihara laporan keuangan dan ADK dari UAKPA Dekonsentrasi/Tugas
•
Pembantuan;
•
Pembantuan;
Menerima dan memverifikasi ADK dari UAKPA Dekonsentrasi/Tugas
Melaksanakan rekonsiliasi internal antara laporan keuangan dengan
laporan barang yang disusun oleh petugas akuntansi barang serta
melakukan koreksi apabila ditemukan kesalahan;
Halaman 19 dari 21
•
•
Melaksanakan rekonsiliasi dengan Kanwil Ditjen Perbendaharaan c.q.
Bidang AKLAP serta melakukan koreksi apabila ditemukan kesalahan;
Menyusun laporan keuangan tingkat UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan berdasarkan penggabungan laporan keuangan
•
•
•
dan ADK
UAKPA Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan;
Melakukan analisis untuk membuat catatan atas laporan keuangan;
Menyiapkan
pendistribusian
laporan
keuangan
tingkat
UAPPA-W
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan;
Menyimpan arsip data keuangan dan melakukan proses tutup buku setiap
akhir tahun anggaran.
D.6. Unit
Akuntansi
Kuasa
Pengguna
Anggaran
(UAKPA)
Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan
Tugas pokok penanggung jawab UAKPA Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan adalah
menyelenggarakan akuntansi Keuangan di lingkungan satuan kerja, dengan fungsi
sebagai berikut:
•
•
•
Menyelenggarakan akuntansi keuangan,
Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan secara berkala,
Memantau pelaksanaan akuntansi keuangan.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut, UAKPA Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan melaksanakan kegiatan sebagaimana uraian di bawah ini.
D.6.a. Penanggung jawab UAKPA Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan
Kepala
SKPD,
keuangan/verifikasi
Kepala
dan
Subbagian
TU/pejabat
akuntansi/pejabat
yang
yang
ditunjuk
menangani
melaksanakan
kegiatan sebagai berikut:
•
Menyiapkan rencana dan jadwal pelaksanaan sistem akuntansi keuangan
•
berdasarkan target yang telah ditetapkan ;
•
akuntansi keuangan di lingkungannya;
•
Memantau dan mengevaluasi prestasi kerja petugas pelaksana;
•
sehubungan dengan pelaksanaan sistem;
•
dengan laporan keuangan;
•
Menunjuk dan menetapkan organisasi UAKPA sebagai pelaksana sistem
Mengkoordinasikan pelaksanaan sistem akuntansi keuangan;
Menandatangani laporan kegiatan dan surat-surat untuk pihak luar
Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi internal antara laporan barang
Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi dengan KPPN;
Halaman 20 dari 21
•
•
Menelaah
dan
menandatangani
Laporan
Keuangan
UAKPA
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan;
•
Meneliti dan menganalisis laporan keuangan yang akan didistribusikan;
•
Pembantuan;
Menandatangani
Menyampaikan
Laporan
Laporan
Keuangan
Keuangan
UAKPA
Dekonsentrasi/Tugas
UAKPA
Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan yang sudah ditandatangani dan ADK ke KPPN , UAPPA-W
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan dan UAPPA-E1.
D.6.b. Petugas Akuntansi
Petugas akuntansi pada tingkat UAKPA Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan
yang terdiri dari Petugas Administrasi dan Petugas Verifikasi melaksanakan
kegiatan sebagai berikut:
•
•
Memelihara dokumen sumber (DS) dan dokumen akuntansi;
•
Menerima data SABMN dari petugas akuntansi barang;
•
Membukukan/menginput DS ke dalam aplikasi SAK;
•
Melakukan verifikasi atas RTH yang dihasilkan aplikasi SAK dengan DS;
Melaksanakan rekonsiliasi internal antara laporan keuangan dengan
laporan barang yang disusun serta melakukan koreksi apabila ditemukan
•
kesalahan;
•
apabila ditemukan kesalahan;
Melakukan rekonsiliasi dengan KPPN setiap bulan serta melakukan koreksi
•
Melakukan analisa untuk membuat catatan atas laporan keuangan;
•
Pembantuan;
•
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan;
Menyusun
Menyiapkan
laporan
keuangan
pendistribusian
tingkat
laporan
UAKPA
Dekonsentrasi/Tugas
keuangan
tingkat
UAKPA
Menyimpan arsip data dan melakukan proses tutup buku setiap akhir tahun
anggaran.
KTUR JENDERAL
06004651
Halaman 21 dari 21
TATA CARA PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
Kementerian negara/lembaga selaku pengguna anggaran dan barang
menyelenggarakan akuntansi atas transaksi
keuangan dan barang yang berada
dalam tanggung jawabnya. Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara
berwenang menetapkan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Negara serta
mengatur pengelolaan Anggaran dan Barang Milik Negara. Menteri Keuangan juga
menghimpun Laporan Keuangan dan Laporan Barang dari seluruh kementerian
negara/lembaga untuk menyusun Laporan Keuangan dan Laporan Barang
Pemerintah
Pusat
sebagai
bentuk
pertanggungjawaban
pemerintah
dalam
pengelolaan anggaran dan barang. Laporan Barang sebagai bahan pendukung
penyusunan Neraca Pemerintah Pusat.
Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang digunakan sebagai
pertanggungjawaban keuangan kementerian negara/lembaga meliputi Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan dilampiri dengan
Laporan Barang, Pernyataan Telah Direviu oleh aparat pengawasan intern,
Pernyataan Tanggung Jawab
yang ditandatangani oleh pimpinan kementerian
negara/lembaga sebagai penanggung jawab pengguna anggaran dan laporan
keuangan Badan Layanan Umum pada kementerian negara/lembaga masingmasing.
Berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor : 59/PMK.06/2005
mengenai Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, maka
lampiran ini memuat:
I.
Jenis dan Periode Pelaporan
II. Tata Cara Penyusunan Laporan Keuangan
III. Verifikasi dan Rekonsiliasi
IV. Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
V. Lain-lain Pendukung Laporan Keuangan
VI. Isi Catatan atas Laporan Keuangan
VII. Pos-pos Laporan Keuangan
VIII.Sistematika Isi Laporan Keuangan
IX. Rincian Laporan Keuangan
X. Penyusunan Laporan Barang
I.
JENIS DAN PERIODE PELAPORAN
Jenis dan periode laporan yang harus disampaikan adalah sebagai berikut :
a. Tingkat UAKPA ke KPPN
Bulanan
X
X
X
Periode Pelaporan
Triwulanan
Semesteran
Tahunan
1
2
3
4
LRA ¹)
Neraca
ADK
BAR ²)
¹)
LRA yang disampaikan terdiri dari LRA Belanja Format DIPA, LRA
X
Pengembalian Belanja, LRA Pendapatan dan Hibah dan LRA Pengembalian
Pendapatan dan Hibah yang disampaikan pada saat rekonsiliasi.
²)
BAR hasil rekonsiliasi a
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR : PER-24/PB/2006
TENTANG
PELAKSANAAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,
Menimbang
:
a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 37 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
59 /PMK.06/2005 tentang
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat, ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi pelaksanaan
sistem akuntansi dan pertanggungjawaban keuangan Kementerian
Negara/Lembaga diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang
Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga;
Mengingat
:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 05, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran
Republik Indonesia Nomor 4004);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2005 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2006 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4442 );
6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
Comment [ nana1] : Lembaran negara
diisi ya……..
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005 tentang
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
Sistem
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG
PELAKSANAAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN
NEGARA/LEMBAGA.
BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini, yang dimaksud dengan:
1. Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.
2. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna
barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun
laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan.
3. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada
gubernur sebagai wakil pemerintah pusat.
4. Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) yang dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil
pemerintah pusat yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam
rangka pelaksanaan Dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan
untuk instansi vertikal pusat di daerah.
5. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah
dan/atau desa atau sebutan lain dengan kewajiban melaporkan dan
mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan.
6. Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari APBN yang
dilaksanakan oleh daerah yang mencakup semua penerimaan dan
pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Tugas Pembantuan.
7. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Luncuran adalah dokumen
pelaksanaan anggaran dari peluncuran program/kegiatan yang dibiayai dari
sisa anggaran belanja tahun anggaran sebelumnya sebagai anggaran belanja
tambahan tahun anggaran berjalan.
BAB II
PELAPORAN KEUANGAN
Pasal 2
(1) Kementerian Negara/Lembaga adalah entitas pelaporan dan oleh karena itu
wajib menyajikan laporan pertanggungjawaban berupa Laporan Keuangan
Kementerian
Keuangan.
Negara/Lembaga
dan
menyampaikannya
kepada
Menteri
(2) Entitas pelaporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah sebagaimana
tertera pada lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini.
(3) Penyusunan laporan keuangan entitas pelaporan dilakukan menurut tata cara
sebagaimana diatur pada lampiran III Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan ini.
(4) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan hasil
penyusunan laporan keuangan yang berasal dari entitas akuntansi di
lingkungan kementerian negara/lembaga termasuk entitas akuntansi Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menerima Dana Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan.
(5) Penyusunan laporan keuangan entitas akuntansi dilakukan menurut tata cara
sebagaimana diatur pada lampiran III
Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan ini.
(6) Entitas Akuntansi wajib menyampaikan laporan keuangan selaku kuasa
pengguna anggaran/barang secara periodik dan berjenjang kepada entitas
pelaporan.
(7) Laporan Keuangan DIPA Luncuran merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Laporan Keuangan semester I dan tahunan dari tahun anggaran berjalan.
(8) Tata cara penyajian laporan keuangan Bagian Anggaran Pembiayaan dan
Perhitungan diatur dengan peraturan tersendiri.
Pasal 3
(1) Menteri/Pimpinan/Ketua Lembaga sebagai pengguna Barang Milik Negara
(BMN) wajib menyajikan laporan pertanggungjawaban berupa Laporan Barang
Pengguna Semester/Tahunan (LBPS/T).
(2) Penyusunan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada kementerian
negara/lembaga diatur dalam lampiran III Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan ini.
Pasal 4
(1) Dalam penyusunan Laporan Keuangan, Kementerian Negara/Lembaga wajib
membentuk dan menunjuk Unit Akuntansi Keuangan/Barang dengan
ketentuan:
a.
b.
c.
d.
Pembentukan dan penunjukan Unit Akuntansi Kuasa Pengguna
Anggaran/Barang (UAKPA/B) pada tingkat satuan kerja sesuai dengan
DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan;
Pembentukan dan penunjukan Unit Akuntansi Pembantu Pengguna
Anggaran/Barang Wilayah (UAPPA/B-W) pada tingkat Kantor Wilayah;
Pembentukan dan penunjukan Unit Akuntansi Pembantu Pengguna
Anggaran/Barang Eselon 1 (UAPPA/B-E1) pada tingkat Eselon 1;
Pembentukan dan penunjukan Unit Akuntansi Pengguna Anggaran/Barang
(UAPA/B) pada tingkat kementerian negara/lembaga.
(2) Kementerian Negara/Lembaga yang mempunyai unit vertikal di daerah tetapi
tidak mempunyai kantor wilayah wajib membentuk Unit Akuntansi Pembantu
Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W) dengan menunjuk salah satu
satuan kerja di wilayah sebagai UAPPA-W.
(3) Pembentukan dan penunjukkan Unit Akuntansi berpedoman pada lampiran II
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini.
BAB III
DOKUMEN SUMBER PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Pasal 5
(1) Dokumen sumber yang diproses dalam penyusunan Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga adalah dokumen sumber tahun anggaran
berjalan, dengan tanggal dokumen sampai dengan tanggal 31 Desember.
(2) Dokumen sumber sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan dalam
pencatatan saldo awal BMN.
Pasal 6
Dokumen sumber yang diproses dalam penyusunan Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga diatur dalam lampiran III Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan ini.
BAB IV
PENYAJIAN DAN REVIU LAPORAN KEUANGAN
Pasal 7
(1) Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga terdiri dari :
a. Laporan Realisasi Anggaran;
b. Neraca ;
c. Catatan atas Laporan Keuangan.
(2) Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca disajikan sesuai dengan format
sebagaimana ditetapkan dalam lampiran V Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan ini.
(3) Catatan atas Laporan Keuangan disajikan sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan dalam lampiran V Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini
sebagai ilustrasi.
(4) Laporan BMN sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (2) disajikan sebagai
lampiran Catatan atas Laporan Keuangan dengan format sebagaimana
ditetapkan dalam lampiran VI Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
ini.
(5) Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga dilampiri dengan Laporan
Keuangan Badan Layanan Umum yang ada di dalam ruang lingkup
kementerian negara/lembaga yang bersangkutan.
(6) SKPD yang memperoleh alokasi APBN berupa Dana Dekonsentrasi dan/atau
Tugas Pembantuan, menggunakan dan/atau memanfaatkan aset pemerintah
pusat berdasarkan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan
laporan keuangan dan laporan aset tersebut kepada Menteri Keuangan c.q.
Direktur Jenderal Perbendaharaan.
(7) Unit Organisasi yang bukan merupakan Bagian Anggaran, namun
menggunakan dan/atau memanfaatkan aset pemerintah pusat berdasarkan
peraturan perundang-undangan dan bukan bagian dari penyertaan modal juga
wajib menyampaikan laporan aset tersebut kepada Menteri Keuangan c.q.
Direktur Jenderal Perbendaharaan.
Pasal 8
(1) Laporan keuangan yang disajikan oleh kementerian negara/lembaga sebelum
disampaikan kepada Menteri Keuangan wajib direviu oleh aparat pengawasan
intern kementerian negara/lembaga.
(2) Reviu dilaksanakan secara paralel dengan pelaksanaan anggaran dan
penyusunan laporan keuangan kementerian negara/lembaga.
BAB V
REKONSILIASI DAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN
Pasal 9
(1) Laporan Keuangan sebelum disampaikan kepada Entitas Pelaporan harus
terlebih dahulu dilakukan rekonsiliasi dengan ketentuan:
a. Rekonsiliasi Laporan Keuangan tingkat UAKPA dilakukan dengan Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) setiap bulan;
b. Rekonsiliasi Laporan Keuangan tingkat UAPPA-W dilakukan dengan
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan setiap triwulan.
(2) Laporan Keuangan tingkat UAPPA-E1 dapat direkonsiliasi dengan Direktorat
Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktorat Informasi dan Akuntansi setiap
semester jika diperlukan.
Pasal 10
(1) Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga sebelum disampaikan ke
Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan harus direkonsiliasi
dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktorat Informasi dan
Akuntansi setiap semester.
(2) Laporan Barang Kementerian Negara/Lembaga Tahunan sebelum
disampaikan ke Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan
harus sudah melalui proses pemutakhiran data dengan Direktorat Jenderal
Perbendaharaan c.q. Direktorat Pengelolaan Barang Milik Kekayaan Negara
sesuai dengan lampiran VI.
Pasal 11
(1) Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga Tahunan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 sudah diterima oleh Menteri Keuangan c.q. Direktur
Jenderal Perbendaharaan selambat-lambatnya tanggal 28 Februari setelah
tahun anggaran berakhir, sesuai dengan lampiran IV Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan ini.
(2) Laporan Barang Kementerian Negara/Lembaga Tahunan
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 sudah diterima oleh Menteri Keuangan c.q. Direktur
Jenderal Perbendaharaan selambat-lambatnya tanggal 20 Februari setelah
tahun anggaran berakhir, sesuai dengan lampiran IV Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan ini.
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 12
Entitas Pelaporan yang memerlukan perlakuan khusus dalam penyusunan laporan
keuangan akan diatur secara terpisah dengan Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan dan mempunyai daya laku surut terhitung sejak tanggal 1 Januari 2006.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan
Direktur Jenderal Perbendaharaan ini dengan penempatannya dalam Berita
Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 31 Mei 2006
KTUR JENDERAL
06004651
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR:
PER-24/PB/2006 TENTANG PELAKSANAAN PENYUSUNAN LAPORAN
KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
ENTITAS PELAPORAN
No.
Kode
BA
1.
001
Majelis Permusyawaratan Rakyat
2.
002
Dewan Perwakilan Rakyat
3.
004
Badan Pemeriksa Keuangan
4.
005
Mahkamah Agung
5.
006
Kejaksaan Agung
6.
007
Kepresidenan
7.
008
Wakil Presiden
8.
010
Departemen Dalam Negeri
9.
011
Departemen Luar Negeri
10.
012
Departemen Pertahanan
11.
013
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
12.
015
Departemen Keuangan
13.
018
Departemen Pertanian
14.
019
Departemen Perindustrian
15.
020
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
16.
022
Departemen Perhubungan
17.
023
Departemen Pendidikan Nasional
18.
024
Departemen Kesehatan
19.
025
Departemen Agama
20.
026
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
21.
027
Departemen Sosial
22.
029
Departemen Kehutanan
23.
032
Departemen Kelautan dan Perikanan
24.
033
Departemen Pekerjaan Umum
25.
034
Menko Bidang Hukum, Politik dan Keamanan
26.
035
Menko Bidang Perekonomian
27.
036
Menko Bidang Kesejahteraan Rakyat
28.
040
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
29.
041
Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara
30.
042
Kementerian Negara Riset dan Teknologi
31.
043
Kementerian Negara Lingkungan Hidup
32.
044
Kementerian Negara Koperasi dan UKM
Uraian Bagian Anggaran
1
33.
047
Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
34.
048
Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
35.
050
Badan Intelijen Negara
36.
051
Lembaga Sandi Negara
37.
052
Dewan Ketahanan Nasional
38.
054
Badan Pusat Statistik
39.
055
Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS
40.
056
Badan Pertanahan Nasional
41.
057
Perpustakaan Nasional
42.
059
Departemen Komunikasi dan Informatika
43.
060
Kepolisian Negara Republik Indonesia
44.
061
Cicilan Bunga Hutang
45.
062
Subsidi dan Transfer
46.
063
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
47.
064
Lembaga Ketahanan Nasional
48.
065
Badan Koordinasi Penanaman Modal
49.
066
Badan Narkotika Nasional
50.
067
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal
51.
068
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
52.
069
Belanja Lain-Lain
53.
070
Dana Perimbangan
54.
071
Dana Otonomi Khusus dan Penyeimbang
55.
074
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
56.
075
Badan Meteorologi dan Geofisika
57.
076
Komisi Pemilihan Umum
58.
077
Mahkamah Konstitusi RI
59.
078
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
60.
079
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
61.
080
Badan Tenaga Nuklir Nasional
62.
081
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
63.
082
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
64.
083
Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional
65.
084
Badan Standardisasi Nasional
66.
085
Badan Pengawas Tenaga Nuklir
67.
086
Lembaga Administrasi Negara
68.
087
Arsip Nasional Republik Indonesia
Halaman 2 dari 3
69.
088
Badan Kepegawaian Negara
70.
089
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
71.
090
Departemen Perdagangan
72.
091
Kementerian Negara Perumahan Rakyat
73.
092
Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga
74.
093
Komisi Pemberantasan Korupsi
75.
094
Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias
76.
095
Dewan Perwakilan Daerah
77.
096
Pembayaran Cicilan Pokok Hutang Luar Negeri
78.
097
Pembayaran Cicilan Pokok Hutang Dalam Negeri
79.
098
Penerusan Pinjaman
80.
099
Penyertaan Modal Negara
81.
100
Komisi Yudisial
82.
101
Penerusan Pinjaman Sebagai Hibah
83.
102
Penerusan Hibah
Badan Layanan Umum dan Unit Organisasi (Otorita, badan, lembaga, dan unit organisasi lainnya)
yang bukan merupakan Bagian Anggaran tetapi mengelola dana APBN/ aset pemerintah pusat
yang tidak dipisahkan (bukan bagian penyertaan modal), adalah sebagai berikut :
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam;
Otorita Pengembangan Daerah Industri Sabang;
Badan Pengelola Gelora Bung Karno;
Badan Pengelola Kompleks Kemayoran;
Badan Pengelola Kegiatan Hulu Migas;
Rumah Sakit yang berstatus Badan Layanan Umum (BLU);
Lembaga Penyiaran Publik RRI;
Lembaga Penyiaran Publik TVRI;
Perguruan Tinggi Negeri yang berstatus Badan Hukum Milik Negara (BHMN);
Badan Layanan Umum (BLU) lainnya;
Unit Organisasi lainnya.
KTUR JENDERAL
060046519
Halaman 3 dari 3
LAMPIRAN II
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR:
PER-24/PB/2006 TENTANG PELAKSANAAN PENYUSUNAN LAPORAN
KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
STRUKTUR ORGANISASI
UNIT AKUNTANSI PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
I. PENDAHULUAN
Dalam hal pelaksanaan anggaran, setiap kementerian negara/lembaga selaku pengguna
anggaran/barang menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan yang meliputi
transaksi pendapatan, belanja, aset, utang, dan ekuitas dana, yang berada dalam tanggung
jawabnya.
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara berwenang menetapkan
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Negara.
A. Unit Akuntansi
Dalam pelaksanaan sistem akuntansi, kementerian negara/lembaga wajib membentuk unit
akuntansi keuangan dan unit akuntansi barang.
A.1. Unit akuntansi keuangan terdiri dari :
•
•
•
•
Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA)
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I (UAPPA-E1)
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W)
Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran ( UAKPA).
Untuk dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan wajib membentuk unit akuntansi:
•
•
Unit
Akuntansi
Pembantu
Pengguna
Anggaran
Wilayah
(UAPPA-W)
Dekonsentrasi /Tugas Pembantuan
Unit Akuntansi Kuasa Pengguna
Anggaran (UAKPA) Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan.
A.2. Unit akuntansi barang terdiri dari :
•
•
•
•
Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB)
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I (UAPPB-E1)
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-W)
Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang ( UAKPB) .
Untuk dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan wajib membentuk unit akuntansi :
•
•
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-W) Dekonsentrasi
/Tugas Pembantuan
Unit Akuntansi Kuasa Pengguna
Barang (UAKPB) Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan
B. Penanggung jawab Unit Akuntansi Keuangan/Barang
B.1. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran/Barang (UAPA/B)
UAPA/B merupakan unit akuntansi
pada tingkat kementerian negara/lembaga
(pengguna Anggaran/Barang), penanggungjawabnya adalah Menteri/Pimpinan
Lembaga.
B.2. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang Eselon I (UAPPA/B-E1)
UAPPA/B-E1 merupakan unit akuntansi
pada tingkat eselon I, penanggung
jawabnya adalah pejabat eselon I.
B.3.
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang Wilayah (UAPPA/B-W)
UAPPA/B-W merupakan unit akuntansi pada tingkat kantor wilayah atau unit kerja
lain di wilayah yang ditetapkan sebagai UAPPA/B-W, penanggungjawabnya adalah
Kepala Kantor Wilayah atau Kepala unit kerja yang ditetapkan sebagai UAPPA/BW. Untuk UAPPA/B-W Dekonsentrasi penanggungjawabnya adalah Gubernur
sedangkan untuk UAPPA/B-W Tugas Pembantuan penanggungjawabnya adalah
Bupati atau Walikota sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh pemerintah
melalui kementerian negara/lembaga.
B.4. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran/Barang (UAKPA/B) .
UAKPA/B merupakan unit akuntansi pada tingkat satuan kerja (kuasa pengguna
anggaran/barang) yang memiliki wewenang menguasai anggaran/barang sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Penanggung jawab UAKPA/B adalah Kepala
Satuan
Kerja.
Untuk
UAKPA/B
Dekonsentrasi
/Tugas
Pembantuan
penanggungjawabnya adalah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
C. Struktur Organisasi Unit Akuntansi
Dengan adanya pembentukan dan penunjukan unit akuntansi keuangan maupun barang,
diperlukan adanya struktur organisasi Unit Akuntansi. Pencantuman struktur organisasi
dalam Peraturan Direktur Jenderal ini merupakan pedoman bagi Kementerian
Negara/Lembaga dalam pembentukan dan penunjukan unit akuntansi. Pembentukan
struktur organisasi unit akuntansi disesuaikan dengan struktur organisasi pada
Halaman 2 dari 21
kementerian negara/lembaga atau pemerintah daerah (dana dekonsentrasi dan tugas
pembantuan).
Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini hanya mencantumkan struktur organisasi unit
akuntansi keuangan sedangkan untuk unit akuntansi barang telah diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan No.59/PMK.06/2005.
Struktur organisasi Unit Akuntansi Keuangan adalah sebagai berikut :
C. 1.
Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA)
MENTERI /PIMPINAN LEMBAGA
PEJABAT ESELON I YANG
MEMBIDANGI KESEKRETARIATAN/
PEJABAT YANG DITUNJUK
KEPALA BIRO YANG MEMBIDANGI
KEUANGAN/
PEJABAT YANG DITUNJUK
KABAG. KEUANGAN/KABAG.
VERIFIKASI DAN AKUNTANSI /
PEJABAT YANG MEMBIDANGI
KEUANGAN/ VERIFIKASI DAN
AKUNTANSI/
PEJABAT YANG DITUNJUK
KEPALA SUBBAGIAN/SEKSI YANG
MEMBIDANGI KEUANGAN/
VERIFIKASI DAN AKUNTANSI
/PEJABAT YANG DITUNJUK
PETUGAS
AKUNTANSI/
VERIFIKASI
PETUGAS
KOMPUTER
Keterangan:
Penanggung Jawab
Petugas Akuntansi Keuangan
Halaman 3 dari 21
C.2.
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I (UAPPA-E1)
PEJABAT ESELON I
(DIRJEN/KA.BADAN)
/PEJABAT YANG
DITUNJUK
SEKRETARIS ESELON I
(SEKDIRJEN/SEKBAN)/
PEJABAT YANG DITUNJUK
KABAG. KEUANGAN/KABAG.
VERIFIKASI DAN AKUNTANSI/
PEJABAT YANG MEMBIDANGI
KEUANGAN/ VERIFIKASI DAN
AKUNTANSI/PEJABAT YANG
DITUNJUK
KEPALA SUBBAGIAN/SEKSI YANG
MEMBIDANGI KEUANGAN/
VERIFIKASI DAN AKUNTANSI
/PEJABAT YANG DITUNJUK
PETUGAS
AKUNTANSI/
VERIFIKASI
PETUGAS
KOMPUTER
Keterangan:
Penanggung Jawab
Petugas Akuntansi Keuangan
Halaman 4 dari 21
C.3.
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran – Wilayah (UAPPA-W)
KEPALA KANTOR WILAYAH/
KEPALA SATUAN KERJA YANG
DITETAPKAN
KABAG. KEUANGAN/ KABAG.
VERIFIKASI DAN AKUNTANSI/
PEJABAT YANG MEMBIDANGI
KEUANGAN/ VERIFIKASI DAN
AKUNTANSI/
PEJABAT YANG DITUNJUK
KEPALA SUBBAGIAN/SEKSI
YANG MEMBIDANGI KEUANGAN/
VERIFIKASI DAN AKUNTANSI/
PEJABAT YANG DITUNJUK
PETUGAS
AKUNTANSI/
VERIFIKASI
PETUGAS
KOMPUTER
Keterangan:
Penanggung Jawab
Petugas Akuntansi Keuangan
Pada tingkat wilayah, kementerian negara/lembaga dapat menunjuk dan menetapkan satuan kerja
sebagai UAPPA-W /UAPPB-W untuk unit vertikal instansi yang berada di wilayah/propinsi atau
menetapkan salah satu satuan kerja pada lingkup eselon I yang sama sebagai UAPPAW/UAPPB-W. Struktur organisasi unit akuntansi untuk satuan kerja yang ditunjuk sebagai UAPPAW/ UAPPB-W disuaikan dengan struktur organisasi kementerian negara/lembaga.
Halaman 5 dari 21
C. 4.
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran – Wilayah Dekonsentrasi (UAPPAW Dekonsentrasi)
GUBERNUR
KABIRO. KEUANGAN/
PEJABAT YANG
MEMBIDANGI KEUANGAN/
PEJABAT YANG DITUNJUK
KABAG. KEUANGAN/ KABAG.
VERIFIKASI DAN
AKUNTANSI/PEJABAT YANG
MEMBIDANGI KEUANGAN/
VERIFIKASI DAN
AKUNTANSI/PEJABAT YANG
DITUNJUK
KEPALA SUBBAGIAN/SEKSI
YANG MEMBIDANGI KEUANGAN/
VERIFIKASI DAN AKUNTANSI
/PEJABAT YANG DITUNJUK
PETUGAS
AKUNTANSI/
VERIFIKASI
PETUGAS
KOMPUTER
Keterangan:
Penanggung Jawab
Petugas Akuntansi Keuangan
Halaman 6 dari 21
C.5.
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran – Wilayah Tugas Pembantuan
(UAPPA-W TP) pada tingkat Kabupaten/Kota
KEPALA DAERAH
(BUPATI/WALIKOTA)
KABAG. KEUANGAN/
PEJABAT YANG MEMBIDANGI
KEUANGAN/ VERIFIKASI DAN
AKUNTANSI/
PEJABAT YANG DITUNJUK
KEPALA SUBBAGIAN/SEKSI
YANG MEMBIDANGI KEUANGAN/
VERIFIKASI DAN AKUNTANSI
/PEJABAT YANG DITUNJUK
PETUGAS
AKUNTANSI/
VERIFIKASI
PETUGAS
KOMPUTER
Keterangan:
Penanggung Jawab
Petugas Akuntansi Keuangan
Halaman 7 dari 21
C.6.
Unit
Akuntansi
Kuasa
Pengguna
Anggaran
(UAKPA)/(UAKPA
Dekonsentrasi)/(UAKPA TP)
KEPALA SATUAN KERJA/
KEPALA SATUAN KERJA PERANGKAT
DAERAH (SKPD)
KASUBAG.TU/PEJABAT YANG
MENANGANI KEUANGAN/ VERIFIKASI
DAN AKUNTANSI/
PEJABAT YANG DITUNJUK
PETUGAS
AKUNTANSI/
VERIFIKASI
PETUGAS
PEREKAMAN
KOMPUTER
Keterangan:
Penanggung Jawab
Petugas Akuntansi Keuangan
Halaman 8 dari 21
D.
Tugas dan Fungsi Unit Akuntansi Keuangan
D.1. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA)
Tugas pokok penanggung jawab UAPA menyelenggarakan akuntansi keuangan pada
tingkat Kementerian Negara/Lembaga yang ditetapkan sebagai UAPA dengan fungsi
sebagai berikut:
•
•
•
Menyelenggarakan akuntansi keuangan,
Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan secara berkala,
Memantau pelaksanaan akuntansi keuangan.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut, UAPA melaksanakan kegiatan
sebagaimana uraian di bawah ini. :
D.1.a. Penanggung jawab UAPA
D.1.a.1.)
•
Menteri/Pimpinan Lembaga melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
Membina dan mengkoordinasikan rencana pelaksanaan sistem akuntansi
•
keuangan di lingkup Kementerian Negara/Lembaga;
•
sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang diperlukan;
•
Instansi;
•
Negara/Lembaga;
Membina dan memantau pelaksanaan unit akuntansi pengguna anggaran,
Menetapkan organisasi UAPA sebagai pelaksana Sistem Akuntansi
Membina pelaksanaan sistem akuntansi keuangan di lingkup Kementerian
Menyampaikan Laporan Keuangan ke Menteri Keuangan c.q. Direktur
Jenderal Perbendaharaan setiap triwulan, semester, dan tahunan sebagai
•
laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran.
Menandatangani
Laporan
Keuangan
Tahunan
Kementerian
Negara/Lembaga yang akan disampaikan ke Menteri Keuangan.
D.1.a.2.)
Pejabat eselon I dan/atau kepala biro yang membidangi keuangan/pejabat
•
yang ditunjuk melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
•
lingkup Kementerian Negara/Lembaga;
•
yang diperlukan;
Mengkoordinasikan rencana pelaksanaan sistem akuntansi keuangan di
Mengarahkan penyiapan sumber daya manusia, sarana dan prasarana
Memantau pelaksanaan kegiatan akuntansi agar sesuai dengan target yang
telah ditetapkan;
Halaman 9 dari 21
•
•
Mengkoordinasikan pelaksanaan sistem akuntansi keuangan dengan
UAPPA-E1 dan Tim Pembina Ditjen Perbendaharaan;
Menyetujui Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang akan
disampaikan
ke
Menteri
Keuangan
sebelum
ditandatangani
menteri/pimpinan lembaga.
D.1.a.3.)
Kepala Bagian. Keuangan/Verifikasi dan Akuntansi atau Kepala Subbagian.
Keuangan/Verifikasi
dan
Akuntansi
atau
pejabat
yang
membidangi
keuangan/verifikasi dan akuntansi atau pejabat yang ditunjuk melaksanakan
•
kegiatan sebagai berikut:
•
Negara/Lembaga;
•
di tingkat pusat maupun daerah;
•
•
Melaksanakan
sistem
akuntansi
keuangan
di
lingkup
Kementerian
Menyiapkan usulan organisasi dan uraian tugas bagi seluruh unit akuntansi
Menyiapkan sumber daya manusia, sarana, dan prasarana yang diperlukan;
Memantau
pelaksanaan
sistem
akuntansi
keuangan
pada
unit-unit
akuntansi di lingkup Kementerian Negara/Lembaga;
Memberikan petunjuk kepada unit-unit akuntansi di tingkat pusat maupun
daerah tentang hubungan kerja, sumber daya manusia, sumber dana,
•
sarana dan prasarana serta hal-hal administratif lainnya;
Melakukan
supervisi/pembinaan
keuangan
pada
unit-unit
atas
pelaksanaan
akuntansi
di
sistem
akuntansi
lingkup
Kementerian
Keuangan
Kementerian
•
Negara/Lembaga;
•
Negara/Lembaga yang akan didistribusikan;
•
Mengevaluasi hasil kerja petugas pelaksana;
•
Barang dengan Laporan Keuangan;
•
Perbendaharaan c.q. Direktorat Informasi dan Akuntansi setiap semester;
•
Meneliti
dan
menganalisis
Laporan
Mengkoordinasikan pembuatan laporan kegiatan dan pendistribusiannya;
Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi internal antara Laporan
Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi dengan Direktorat Jenderal
Menyampaikan Laporan Keuangan UAPA dan ADK ke Direktorat Jenderal
Perbendaharaan c.q. Direktorat Informasi dan Akuntansi yang telah
ditandatangani oleh menteri/pimpinan lembaga.
Halaman 10 dari 21
D.1.b. Petugas akuntansi keuangan
Petugas
akuntansi
pada
tingkat
UAPA
yang
terdiri
dari
Petugas
Akuntansi/Verifikasi dan Petugas Komputer melaksanakan kegiatan sebagai
berikut:
•
•
•
Memelihara laporan keuangan dari UAPPA-E1;
Menerima dan memverifikasi ADK dari UAPPA-E1
Melaksanakan rekonsiliasi internal antara laporan keuangan dengan
laporan barang yang disusun oleh petugas akuntansi barang serta
•
melakukan koreksi apabila ditemukan kesalahan;
Melaksanakan rekonsiliasi dengan Ditjen Perbendaharaan c.q. Direktorat
Informasi dan Akuntansi serta melakukan koreksi apabila ditemukan
•
kesalahan;
Menyusun laporan keuangan tingkat UAPA setiap triwulan, semester, dan
tahunan berdasarkan penggabungan laporan keuangan dan ADK UAPPA-
•
E1;
•
semester, dan tahunan untuk membuat catatan atas laporan keuangan;
•
Meneliti dan menganalisa laporan keuangan tingkat UAPA setiap triwulan,
Menyiapkan pendistribusian laporan keuangan tingkat UAPA;
Menyimpan arsip data keuangan dan melakukan proses tutup buku setiap
akhir tahun anggaran.
D.2. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I (UAPPA-E1)
Tugas pokok penanggung jawab UAPPA-E1 menyelenggarakan akuntansi Keuangan
pada tingkat Eselon I yang ditetapkan sebagai UAPPA-E1 dengan fungsi sebagai
berikut:
•
•
•
Menyelenggarakan akuntansi keuangan,
Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan secara berkala,
Memantau pelaksanaan akuntansi keuangan.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut, UAPPA-E1 melaksanakan kegiatan
sebagaimana uraian di bawah ini.
D.2.a. Penanggung jawab UAPPA-E1
D.2.a.1.)
Direktur Jenderal/Kepala Badan/Pejabat yang ditunjuk melaksanakan
kegiatan sebagai berikut:
•
Mengkoordinasikan rencana pelaksanaan sistem akuntansi keuangan di
lingkup Eselon I;
Halaman 11 dari 21
•
Mengkoordinasikan penyiapan organisasi UAPPA-E1 sebagai pelaksana
•
Sistem Akuntansi Keuangan;
•
yang diperlukan;
•
keuangan di lingkup Eselon I;
•
sistem akuntansi keuangan di lingkup UAPPA-E1;
•
telah ditetapkan;
•
UAPPA-E1 dan Tim Pembina Ditjen Perbendaharaan;
•
Menteri/Pimpinan Lembaga;
Mengarahkan penyiapan sumber daya manusia, sarana dan prasarana
Menetapkan organisasi UAPPA-E1 sebagai pelaksana sistem akuntansi
Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan dan monitoring pelaksanaan
Memantau pelaksanaan kegiatan akuntansi agar sesuai dengan target yang
Mengkoordinasikan pelaksanaan sistem akuntansi keuangan dengan
Menandatangani laporan keuangan UAPPA-E1 yang akan disampaikan ke
Menyampaikan
laporan
keuangan
UAPPA-E1
ke
Menteri/Pimpinan
Lembaga sebagai laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran.
D.2.a.2.)
Sekretaris Direktorat Jenderal/Sekretaris Badan/Pejabat yang ditunjuk
•
melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
•
Eselon I;
•
E1;
•
Memonitor kegiatan proses akuntansi di tingkat UAPPA-E1;
•
Menyiapkan rencana pelaksanaan sistem akuntansi keuangan di lingkup
Menyiapkan konsep penempatan pejabat/petugas pada organisasi UAPPA-
Menyiapkan sumber daya manusia, sarana, dan prasarana yang diperlukan;
Menyetujui laporan keuangan tingkat eselon I yang akan disampaikan ke
UAPA, sebelum ditandatangani Dirjen/Kepala Badan/pejabat eselon I .
D.2.a.3.)
Kepala Bagian dan/atau Kepala Subbagian Keuangan/Verifikasi dan
Akuntansi/pejabat
yang
membidangi
keuangan/verifikasi
•
akuntansi/pejabat yang ditunjuk melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
•
ditetapkan;
•
terlibat sistem akuntansi keuangan;
dan
Melaksanakan sistem akuntansi keuangan berdasarkan target yang telah
Memantau dan mengevaluasi prestasi kerja para pajabat/petugas yang
Melakukan pembinaan dan monitoring pelaksanaan sistem akuntansi
keuangan di lingkup UAPPA-E1;
Halaman 12 dari 21
•
Menandatangani laporan kegiatan dan surat-surat untuk pihak luar
•
sehubungan dengan pelaksanaan sistem;
•
Barang dengan Laporan Keuangan;
Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi internal antara Laporan
Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi dengan Direktorat Jenderal
Perbendaharaan c.q. Direktorat Informasi dan Akuntansi jika dianggap
•
perlu;
•
didistribusikan;
Meneliti dan menganalisis Laporan Keuangan UAPPA-E1 yang akan
Menyampaikan Laporan Keuangan UAPPA-E1 setelah ditandatangani
Dirjen/Kepala Badan/pejabat eselon I dan ADK ke UAPA.
D.2.b. Petugas akuntansi keuangan
Petugas akuntansi pada tingkat UAPPA-E1 yang terdiri dari Petugas
Akuntansi/Verifikasi dan Petugas Komputer melaksanakan kegiatan sebagai
berikut:
•
Memelihara laporan keuangan dan ADK dari UAPPA-W dan/atau UAPPA-W
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan
•
Pusat
dan/atau
UAKPA Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan;
Menerima dan memverifikasi ADK dari UAPPA-W dan/atau UAPPA-W
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan
•
dan/atau UAKPA
dan/atau UAKPA
Pusat
dan/atau
UAKPA Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan;
Melaksanakan rekonsiliasi internal antara laporan keuangan dengan
laporan barang yang disusun oleh petugas akuntansi barang serta
•
melakukan koreksi apabila ditemukan kesalahan;
Melaksanakan rekonsiliasi dengan Ditjen Perbendaharaan c.q. Direktorat
Informasi dan Akuntansi serta melakukan koreksi apabila ditemukan
•
kesalahan;
Menyusun laporan keuangan tingkat UAPPA-E1 setiap triwulan, semester,
dan akhir tahun anggaran berdasarkan penggabungan laporan keuangan
dan ADK dari UAPPA-W dan/atau UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan
•
•
dan/atau
UAKPA
Pusat
dan/atau
UAKPA
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan;
Melakukan analisis untuk membuat catatan atas laporan keuangan;
Menyiapkan pendistribusian laporan keuangan tingkat UAPPA-E1;
Halaman 13 dari 21
•
Menyimpan arsip data keuangan dan melakukan proses tutup buku setiap
akhir tahun anggaran.
D.3.
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W)
Tugas pokok penanggung jawab UAPPA-W adalah menyelenggarakan akuntansi
keuangan pada tingkat Kantor Wilayah atau Unit Kerja lain yang ditetapkan sebagai
UAPPA-W dengan fungsi sebagai berikut:
•
•
•
Menyelenggarakan akuntansi keuangan,
Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan secara berkala,
Memantau pelaksanaan akuntansi keuangan.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut, UAPPA-W melaksanakan kegiatan
sebagaimana uraian di bawah ini.
D.3.a. Penanggung jawab UAPPA-W
D.3.a.1.)
Kepala Kantor Wilayah/Kepala satuan kerja yang ditetapkan melaksanakan
•
kegiatan sebagai berikut:
•
lingkup UAPPA-W;
•
sistem akuntansi keuangan;
•
keuangan di lingkup wilayahnya;
•
yang diperlukan;
•
sistem akuntansi keuangan di lingkup UAPPA-W;
•
telah ditetapkan;
Mengkoordinasikan rencana pelaksanaan sistem akuntansi keuangan di
Mengkoordinasikan penyiapan organisasi UAPPA-W sebagai pelaksana
Menetapkan organisasi UAPPA-W sebagai pelaksana sistem akuntansi
Mengarahkan penyiapan sumber daya manusia, sarana dan prasarana
Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan dan monitoring pelaksanaan
Memantau pelaksanaan kegiatan akuntansi agar sesuai dengan target yang
Mengkoordinasikan
UAPPA-W
•
•
dengan
pelaksanaan
sistem
UAPPA-E1,
UAPA
akuntansi
dan
Tim
keuangan
antara
Pembina
Ditjen
Perbendaharaan;
Menandatangani laporan keuangan UAPPA-W ke UAPPA-E1;
Menyampaikan laporan keuangan UAPPA-W ke UAPPA-E1 sebagai
laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran.
Halaman 14 dari 21
D.3.a.2.)
Kepala
Bagian
Keuangan/Verifikasi
dan
Akuntansi/pejabat
yang
membidangi Keuangan/Verifikasi dan Akuntansi/pejabat yang ditetapkan
•
melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
•
UAPPA-W;
•
W;
Menyiapkan rencana pelaksanaan sistem akuntansi keuangan di lingkup
Menyiapkan konsep penempatan pejabat/petugas pada organisasi UAPPA-
•
Menyiapkan sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang diperlukan;
•
UAKPA;
Memonitor kegiatan proses akuntansi di tingkat UAPPA-W dan tingkat
Menyetujui laporan keuangan tingkat wilayah yang akan disampaikan ke
UAPPA-E1 sebelum ditandatangani oleh Kepala Kantor Wilayah/Pejabat
yang ditetapkan.
D.3.a.3.)
Kepala Subbagian/Kepala Seksi yang membidangi Keuangan/Verifikasi dan
•
Akuntansi/pejabat yang ditetapkan melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
•
ditetapkan;
•
terlibat sistem akuntansi keuangan;
•
keuangan di lingkup UAPPA-W;
•
sehubungan dengan pelaksanaan sistem;
•
dengan laporan keuangan;
•
Direktorat Jenderal Perbendaharaan setiap triwulan;
•
didistribusikan;
Melaksanakan sistem akuntansi keuangan berdasarkan target yang telah
Memantau dan mengevaluasi prestasi kerja para pejabat/petugas yang
Melakukan pembinaan dan monitoring pelaksanaan sistem akuntansi
Menandatangani laporan kegiatan dan surat-surat untuk pihak luar
Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi internal antara laporan barang
Mengkoordinasikan
pelaksanaan
rekonsiliasi
dengan
kantor
wilayah
Meneliti dan menganalisis Laporan Keuangan UAPPA-W yang akan
Menyampaikan Laporan Keuangan UAPPA-W dan ADK ke UAPPA-E1 yang
telah ditandatangani oleh Kepala Kantor Wilayah/Pejabat yang ditetapkan.
D.3.b. Petugas Akuntansi
Petugas akuntansi pada tingkat UAPPA-W yang terdiri dari Petugas
Akuntansi/Verifikasi dan Petugas Komputer melaksanakan kegiatan sebagai
berikut:
Halaman 15 dari 21
•
•
•
Memelihara laporan keuangan dan ADK dari UAKPA ;
Menerima dan memverifikasi ADK dari UAKPA;
Melaksanakan rekonsiliasi internal antara laporan keuangan dengan
laporan barang yang disusun oleh petugas akuntansi barang serta
•
melakukan koreksi apabila ditemukan kesalahan;
•
Bidang AKLAP serta melakukan koreksi apabila ditemukan kesalahan;
•
penggabungan laporan keuangan dan ADK UAKPA;
•
Menyiapkan pendistribusian laporan keuangan tingkat UAPPA-W;
•
Melaksanakan rekonsiliasi dengan Kanwil Ditjen Perbendaharaan c.q.
Menyusun
laporan
keuangan
tingkat
UAPPA-W
berdasarkan
Melakukan analisis untuk membuat catatan atas laporan keuangan;
Menyimpan arsip data keuangan dan melakukan proses tutup buku setiap
akhir tahun anggaran.
D.4. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA)
Tugas pokok penanggung jawab UAKPA adalah menyelenggarakan akuntansi
Keuangan di lingkungan satuan kerja, dengan fungsi sebagai berikut:
•
•
•
Menyelenggarakan akuntansi keuangan,
Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan secara berkala,
Memantau pelaksanaan akuntansi keuangan.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut, UAKPA melaksanakan kegiatan
sebagaimana uraian di bawah ini.
D.4.a. Penanggung jawab UAKPA
Kepala
Satuan
keuangan/verifikasi
kerja/Kepala
dan
Subbagian/pejabat
akuntansi/pejabat
yang
yang
ditunjuk
menangani
melaksanakan
kegiatan sebagai berikut:
•
Menyiapkan rencana dan jadwal pelaksanaan sistem akuntansi keuangan
•
berdasarkan target yang telah ditetapkan;
•
akuntansi keuangan di lingkungannya;
•
Memantau dan mengevaluasi prestasi kerja petugas pelaksana;
•
Menunjuk dan menetapkan organisasi UAKPA sebagai pelaksana sistem
Mengkoordinasikan pelaksanaan sistem akuntansi keuangan;
Menandatangani laporan kegiatan dan surat-surat untuk pihak luar
sehubungan dengan pelaksanaan sistem;
Halaman 16 dari 21
•
Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi internal antara Laporan
•
Barang dengan Laporan Keuangan;
•
Menelaah dan menandatangani Laporan Keuangan UAKPA;
•
Menandatangani Laporan Keuangan UAKPA
•
Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi dengan KPPN setiap bulan;
•
Meneliti dan menganalisis laporan keuangan yang akan didistribusikan;
Menyampaikan Laporan Keuangan UAKPA dan ADK
ke KPPN dan
UAPPA-W/E1.
D.4.b. Petugas Akuntansi
Petugas akuntansi pada tingkat UAKPA yang terdiri dari Petugas Administrasi
dan Petugas Verifikasi melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
•
•
Memelihara dokumen sumber (DS) dan dokumen akuntansi;
•
Menerima data SABMN dari petugas akuntansi barang;
•
Membukukan/menginput DS ke dalam aplikasi SAK;
•
Melakukan verifikasi atas RTH yang dihasilkan aplikasi SAK dengan DS;
Melaksanakan rekonsiliasi internal antara laporan keuangan dengan
laporan barang yang disusun serta melakukan koreksi apabila ditemukan
•
kesalahan;
•
apabila ditemukan kesalahan;
•
Menyusun laporan keuangan tingkat UAKPA;
Melakukan rekonsiliasi dengan KPPN setiap bulan serta melakukan koreksi
•
Melakukan analisa untuk membuat catatan atas laporan keuangan;
•
Menyiapkan pendistribusian laporan keuangan tingkat UAKPA;
Menyimpan arsip data dan melakukan proses tutup buku setiap akhir tahun
anggaran.
D.5. Unit
Akuntansi
Pembantu
Pengguna
Anggaran
Wilayah
(UAPPA-W)
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan
Tugas pokok penanggung jawab UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan adalah
menyelenggarakan akuntansi keuangan pada tingkat Gubernur/Bupati/Walikota
dengan fungsi sebagai berikut:
•
•
•
Menyelenggarakan akuntansi keuangan,
Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan secara berkala,
Memantau pelaksanaan akuntansi keuangan.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut, UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan melaksanakan kegiatan sebagaimana uraian di bawah ini.
Halaman 17 dari 21
D.5.a. Penanggung jawab UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan
D.5.a.1.)
Gubernur/bupati/walikota melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
Mengkoordinasikan rencana pelaksanaan sistem akuntansi keuangan di
lingkup UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan;
Menetapkan
organisasi UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan
sebagai pelaksana sistem akuntansi keuangan;
Mengarahkan penyiapan sumber daya manusia, sarana dan prasarana
yang diperlukan;
Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan dan monitoring pelaksanaan
sistem akuntansi keuangan di lingkup UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan;
Memantau pelaksanaan kegiatan akuntansi agar sesuai dengan target yang
telah ditetapkan;
Mengkoordinasikan
pelaksanaan
sistem
akuntansi
keuangan
antara
UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan dengan UAPPA-E1, UAPA
dan Tim Pembina Ditjen Perbendaharaan;
Menandatangani
laporan
keuangan
UAPPA-W
Dekonsentrasi/Tugas
UAPPA-W
Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan;
Menyampaikan
Pembantuan
laporan
ke
keuangan
Kementerian
Negara/Lembaga
sebagai
laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran.
D.5.a.2.)
Kepala Biro Keuangan/pejabat yang membidangi keuangan/pejabat yang
•
ditunjuk melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
•
UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan;
•
W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan;
•
prasarana yang diperlukan;
•
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan;
Menyiapkan rencana pelaksanaan sistem akuntansi keuangan di lingkup
Menyiapkan konsep penempatan pejabat/petugas pada organisasi UAPPA-
Menyusun rencana penyiapan sumber daya manusia, sarana dan
Memonitor
kegiatan
proses
akuntansi
di
tingkat
UAPPA-W
Menyiapkan sumber daya manusia, sarana, dan prasdarana yang di
perlukan;
Halaman 18 dari 21
•
Menyetujui laporan keuangan tingkat wilayah yang akan disampaikan ke
Kementerian Negara/Lembaga sebelum ditandatangani oleh Gubernur/
bupati/Walikota.
D.5.a.3.)
Kepala
Bagian/Kepala
Subbagian/Kepala
Seksi
yang
membidangi
Keuangan/Verifikasi dan akuntansi/pejabat yang ditunjuk melaksanakan
•
kegiatan sebagai berikut:
•
ditetapkan;
•
terlibat sistem akuntansi keuangan;
•
keuangan di lingkup UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan;
•
sehubungan dengan pelaksanaan sistem;
•
dengan laporan keuangan;
•
Jenderal Perbendaharaan setiap triwulan;
•
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan yang akan didistribusikan;
Melaksanakan sistem akuntansi keuangan berdasarkan target yang telah
Memantau dan mengevaluasi prestasi kerja para pajabat/petugas yang
Melakukan pembinaan dan monitoring pelaksanaan sistem akuntansi
Menandatangani laporan kegiatan dan surat-surat untuk pihak luar
Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi internal antara laporan barang
Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi dengan Kanwil Direktorat
Meneliti
dan
Menyampaikan
menganalisis
Laporan
Laporan
Keuangan
Keuangan
UAPPA-W
UAPPA-W
Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan yang telah ditandatangani oleh Gubernur/ bupati/Walikota dan
ADK ke Kementerian Negara/Lembaga.
D.5.b. Petugas Akuntansi
Petugas akuntansi pada tingkat UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan
yang
terdiri
dari
Petugas
Akuntansi/Verifikasi
dan
Petugas
Komputer
melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
•
Memelihara laporan keuangan dan ADK dari UAKPA Dekonsentrasi/Tugas
•
Pembantuan;
•
Pembantuan;
Menerima dan memverifikasi ADK dari UAKPA Dekonsentrasi/Tugas
Melaksanakan rekonsiliasi internal antara laporan keuangan dengan
laporan barang yang disusun oleh petugas akuntansi barang serta
melakukan koreksi apabila ditemukan kesalahan;
Halaman 19 dari 21
•
•
Melaksanakan rekonsiliasi dengan Kanwil Ditjen Perbendaharaan c.q.
Bidang AKLAP serta melakukan koreksi apabila ditemukan kesalahan;
Menyusun laporan keuangan tingkat UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan berdasarkan penggabungan laporan keuangan
•
•
•
dan ADK
UAKPA Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan;
Melakukan analisis untuk membuat catatan atas laporan keuangan;
Menyiapkan
pendistribusian
laporan
keuangan
tingkat
UAPPA-W
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan;
Menyimpan arsip data keuangan dan melakukan proses tutup buku setiap
akhir tahun anggaran.
D.6. Unit
Akuntansi
Kuasa
Pengguna
Anggaran
(UAKPA)
Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan
Tugas pokok penanggung jawab UAKPA Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan adalah
menyelenggarakan akuntansi Keuangan di lingkungan satuan kerja, dengan fungsi
sebagai berikut:
•
•
•
Menyelenggarakan akuntansi keuangan,
Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan secara berkala,
Memantau pelaksanaan akuntansi keuangan.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut, UAKPA Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan melaksanakan kegiatan sebagaimana uraian di bawah ini.
D.6.a. Penanggung jawab UAKPA Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan
Kepala
SKPD,
keuangan/verifikasi
Kepala
dan
Subbagian
TU/pejabat
akuntansi/pejabat
yang
yang
ditunjuk
menangani
melaksanakan
kegiatan sebagai berikut:
•
Menyiapkan rencana dan jadwal pelaksanaan sistem akuntansi keuangan
•
berdasarkan target yang telah ditetapkan ;
•
akuntansi keuangan di lingkungannya;
•
Memantau dan mengevaluasi prestasi kerja petugas pelaksana;
•
sehubungan dengan pelaksanaan sistem;
•
dengan laporan keuangan;
•
Menunjuk dan menetapkan organisasi UAKPA sebagai pelaksana sistem
Mengkoordinasikan pelaksanaan sistem akuntansi keuangan;
Menandatangani laporan kegiatan dan surat-surat untuk pihak luar
Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi internal antara laporan barang
Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi dengan KPPN;
Halaman 20 dari 21
•
•
Menelaah
dan
menandatangani
Laporan
Keuangan
UAKPA
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan;
•
Meneliti dan menganalisis laporan keuangan yang akan didistribusikan;
•
Pembantuan;
Menandatangani
Menyampaikan
Laporan
Laporan
Keuangan
Keuangan
UAKPA
Dekonsentrasi/Tugas
UAKPA
Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan yang sudah ditandatangani dan ADK ke KPPN , UAPPA-W
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan dan UAPPA-E1.
D.6.b. Petugas Akuntansi
Petugas akuntansi pada tingkat UAKPA Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan
yang terdiri dari Petugas Administrasi dan Petugas Verifikasi melaksanakan
kegiatan sebagai berikut:
•
•
Memelihara dokumen sumber (DS) dan dokumen akuntansi;
•
Menerima data SABMN dari petugas akuntansi barang;
•
Membukukan/menginput DS ke dalam aplikasi SAK;
•
Melakukan verifikasi atas RTH yang dihasilkan aplikasi SAK dengan DS;
Melaksanakan rekonsiliasi internal antara laporan keuangan dengan
laporan barang yang disusun serta melakukan koreksi apabila ditemukan
•
kesalahan;
•
apabila ditemukan kesalahan;
Melakukan rekonsiliasi dengan KPPN setiap bulan serta melakukan koreksi
•
Melakukan analisa untuk membuat catatan atas laporan keuangan;
•
Pembantuan;
•
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan;
Menyusun
Menyiapkan
laporan
keuangan
pendistribusian
tingkat
laporan
UAKPA
Dekonsentrasi/Tugas
keuangan
tingkat
UAKPA
Menyimpan arsip data dan melakukan proses tutup buku setiap akhir tahun
anggaran.
KTUR JENDERAL
06004651
Halaman 21 dari 21
TATA CARA PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
Kementerian negara/lembaga selaku pengguna anggaran dan barang
menyelenggarakan akuntansi atas transaksi
keuangan dan barang yang berada
dalam tanggung jawabnya. Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara
berwenang menetapkan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Negara serta
mengatur pengelolaan Anggaran dan Barang Milik Negara. Menteri Keuangan juga
menghimpun Laporan Keuangan dan Laporan Barang dari seluruh kementerian
negara/lembaga untuk menyusun Laporan Keuangan dan Laporan Barang
Pemerintah
Pusat
sebagai
bentuk
pertanggungjawaban
pemerintah
dalam
pengelolaan anggaran dan barang. Laporan Barang sebagai bahan pendukung
penyusunan Neraca Pemerintah Pusat.
Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang digunakan sebagai
pertanggungjawaban keuangan kementerian negara/lembaga meliputi Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan dilampiri dengan
Laporan Barang, Pernyataan Telah Direviu oleh aparat pengawasan intern,
Pernyataan Tanggung Jawab
yang ditandatangani oleh pimpinan kementerian
negara/lembaga sebagai penanggung jawab pengguna anggaran dan laporan
keuangan Badan Layanan Umum pada kementerian negara/lembaga masingmasing.
Berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor : 59/PMK.06/2005
mengenai Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, maka
lampiran ini memuat:
I.
Jenis dan Periode Pelaporan
II. Tata Cara Penyusunan Laporan Keuangan
III. Verifikasi dan Rekonsiliasi
IV. Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
V. Lain-lain Pendukung Laporan Keuangan
VI. Isi Catatan atas Laporan Keuangan
VII. Pos-pos Laporan Keuangan
VIII.Sistematika Isi Laporan Keuangan
IX. Rincian Laporan Keuangan
X. Penyusunan Laporan Barang
I.
JENIS DAN PERIODE PELAPORAN
Jenis dan periode laporan yang harus disampaikan adalah sebagai berikut :
a. Tingkat UAKPA ke KPPN
Bulanan
X
X
X
Periode Pelaporan
Triwulanan
Semesteran
Tahunan
1
2
3
4
LRA ¹)
Neraca
ADK
BAR ²)
¹)
LRA yang disampaikan terdiri dari LRA Belanja Format DIPA, LRA
X
Pengembalian Belanja, LRA Pendapatan dan Hibah dan LRA Pengembalian
Pendapatan dan Hibah yang disampaikan pada saat rekonsiliasi.
²)
BAR hasil rekonsiliasi a