ProdukHukum ESDM

TUENTERI
ENERGIDANSUMBERDAYATIINERAL
REPUBLIK
INDONESIA
MENTERIENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL
PERATURAN
2006
NOMORr 033TAHUN
TENTANG
GASMETANABATUBARA
PENGUSAHAAN
MENTERIENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL,
Menimbang :

a.

bahwa dalam rangka diversifikasienergi, Gas Metana Batubara
merupakansalah satu sumber daya alam strategis yang cukup
potensial untuk memasok kebutuhan energi,nasional sehingga
pengembangan
secaraoptimal;

diperlukan

b.

bahwa berdasarkanpertimbangansebagaimanadimaksuddalam
huruf a dan dalam rangka pelaksanaanketentuanPasal 103
PeraturanPemerintahNomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan
telahdiubahdengan
UsahaHuluMinyakdan Gas Bumisebagaimana
PeraturanPemerintahNomor 34 Tahun 2005, perlu menetapkan
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang
GasMetanaBatubara;
Pengusahaan

Nomor11 Tahun1967tentangKetentuan-ketentuan
Mengingat : 1. Undang-Undang
(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun
PokokPertarnbangan
1967 Nomor 22, TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesia
Nomor2831);

2.

Nomor22Tahun2001tentangMinyakdan Gas Bumi
Undang-Undang
(LembaranNegara RepublikIndonesiaTahun 2001 Nomor 136,
Tambahan LembaranNegara Republik IndonesiaNomor 4152\
sebagaimana
telah berubahdenganPutusanMahkamahKonstitusi
pada tanggal 21 Desember2004 (Berita
Nomor 002/PUU-|/2003
NegaraRepubliklndonesiaNomor1 Tahun2005);

3 . PeraturanPemerintahNomor32 Tahun 1969 tentangPelaksanaan
Nomor11 Tahun1967tentangKetentuan-ketentuan
Undang-undang
(LembaranNegaraRepublikIndonesia
Tahun
Pokok Pertambangan
1969 Nomor60, TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesia
telah dua kali diubahterakhirdengan

Nomor2916) sebagaimana
PeraturanPemerintahNomor 75 Tahun Tahun 2001 (Lembaran
Negara RepublikIndonesiaTahun 2001 Nomor 141, Tambahan
LembaranNegaraRepublikIndonesia
Nomor4154);
4.

Peraturan PemerintahNomor 42 Tahun 2002 tentang Badan
PelaksanaKegiatanUsahaHulu Minyakdan Gas Bumi (Lembaran
Negara Republik lndonesiaTahun 2002 Nomor 81, Tambahan
Nomora216\:
LembaranNegaraRepublikIndonesia

-2-

5.

PeraturanPemerintah
Nomor35 Tahun2004tentangKegiatanUsaha
Hulu Minyakdan Gas Bumi (LembaranNegaraRepublikIndonesia

Tahun 2004 Nomor 123, TambahanLembaranNegara Republik
fndonesiaNornor4435)sebagaimana
telahdiubahdenganPeraturan
PemerintahNomor 34 Tahun 2005 (LembaranNegara Republik
IndonesiaTahun 2005 Nomor 81, TambahanLembaranNegara
RepublikIndonesia
Nomor4530);

6.

KeputusanPresidenNomor 1871MTahun 2a04tanggal20 oktober
2004 sebagaimanatelah beberapa kali diubah terakhir dengan
KeputusanPresidenNomor20lP Tahun200s tanggals Desember
2005;

7.

KeputusanMenteriEnergidan sumber Daya MinerarNomor 10gg
ru20lMEMl2003tanggal 17 september 2003 tentang pedoman
Pelaksanaan Pembinaan, Pengawasan, pengaturan dan

PengendalianKegiatanusaha Hulu Minyak dan Gas Bumi dan
KegiatanUsahaHilirMinyakdan Gas Bumi;

8.

KeputusanMenteriEnergidan sumber Daya MineralNomor 14g0
Tahun2004tanggal9 Agustus2004tentangTatacarapenetapandan
Penawaran
WilayahKerjaMinyakdan Gas Bumi;

9.

PeraturanMenteriEnergidan sumber Daya MineralNomor0030
Tahun2005tanggal20 Juli 200s tentangorganisasidan Tata Kerja
Departemen
Energidan SumberDayaMineral;
MEMUTUSI(AN
:

MENETAPKAN

: PERATUF{ANMENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINEML
TENTANGPENGUSAHAAN
GASMETANABATUBAM.
BAB I
KETENTUAN
UMUM
Pasal 1
DalamPeraturanMenteriiniyangdimaksudkan
dengan:
1. Kontrak Kerja Sama, Wilayah Hukum PertambanganIndonesia,
BadanUsaha,BentukUsahaTetap,Badanpelaksana,
Menteriadalah
sebagaimana
dimaksuddalam undang-Undang
Nomor22 Tahun
2001 tentang Minyakdan Gas Bumi sebagaimanatelah berubah
denganPutusanMahkamahKonstitusiNomol oo2lpuu-lt2oogpada
tanggal21 Desember2A04.
2.


Data, Kontraktoradalah sebagaimanadimaksuddalam peraturan
PemerintahNomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatanusaha Hulu
Minyakdan Gas Bumisebagaimana
telah dlubahdenganperaturan
Pemerintah
Nomor34 Tahun2005.

3. Gas Metana Batubara(CoalbedMethane)yang selanjutnyadisebut
Gas Metana Batubaraadalahgas bumi (hidrokarbon)
oihana gas
metanamerupakankomponenutamanyayangterjadisecaraalamiah
dalam proses pembentukanbatubara(coatificaiionl
dalam kondisi
terperangkapdan terserap (terabsorbsi)
di dalam batubaradan/atau
lapisanbatubara.

-3-

4.


EksplorasiGas Metana Batubaraadalah kegiatanyang bertujuan
memperolehinformasimengenaikondisigeologiuntuk menemukan
dan memperolehperkiraancadangan Gas Metana Batubaradi
WilayahKerjaGas MetanaBatubarayangditentukan.

5. EksploitasiGas MetanaBatubaraadalah rangkaiankegiatanyang
Gas Metana Batubaradari Wilayah
bertujuanuntuk menghasilkan
Kerja Gas Metana Batubarayang ditentukan,yang terdiri atas
pengeboran dan penyelesaian sumur, pembangunansarana
pengolahanuntuk pemisahandan pemurnianGas
pengangkutan,
Metana Batubara di lapangan, serta kegiatan lain yang
mendukungnya.
6. WilayahTerbukaGas MetanaBatubaraadalahbagiandari Wilayah
Hukum PertambanganIndonesiayang belum ditetapkansebagai
WilayahKerjaGasMetanaBatubara.
7 . Wilayah Kerja Gas Metana Batubaraadalah daerah tertentuyang
diberikankepadaBadanUsahaatau BentukUsahaTetapdi dalam

Wilayah Hukum PertambanganIndonesia untuk melaksanakan
GasMetanaBatubara.
Pengusahaan
8.

WilayahKerja Minyakdan Gas Bumi adalahdaerahtertentudalam
Wilayah Hukum PertambanganIndonesia untuk melaksanakan
Minyakdan Gas Bumi.
daneksploitasi
eksplorasi

yang
Batubara
Pertambangan
KaryaPengusahaan
9 . WilayahPerjanjian
selanjutnya
disebutWilayahPKP2Badalahsuatuwilayahyangtelah
KaryaPengusahaan
dalamlampiranPerjanjian

ditetapkanPemerintah
Batubara,yang dapat diubah melaluipenguranganPertambangan
pengurangan
dimaksuddalam
dan perluasan-perluasan
sebagaimana
Batubara.
Perjanjian
KaryaPengusahaan
Pertambangan
1 0 . Wilayah Kuasa PertambanganBatubarayang selanjutnyadisebut
Wilayah KP Batubaraadalah suatu wilayah yang ditetapkanoleh
Menteri, Gubernur, dan BupatiAlValikotasesuai dengan
kewenangannya
sebagaimanadimaksud dalam lampiranKuasa
Pertambangan
Batubara.
1 1 .Wilayah TumpangTindih adalah suatu Wilayah dimana terdapat
Wilayahyang bertumpang-tindih
antaraWilayahKerja Minyakdan

Gas BumidenganWilayahPKP2BatauWilayahKP Batubara.

12. PemegangKuasaPertambangan
Batubarayang selanjutnya
disebut
PemegangKP Batubaraadalahperusahaanswasta nasionalatau
perorangan
yangdiberiKuasaPertambangan
usaha
untukmelakukan
pertambangan
Batubaradi suatuWilayahKP Batubara.
Batubara
1 3 . KontraktorPerjanjianKarya PengusahaanPertambangan
yang selanjutnyadisebut KontraktorPKP2B adalah perusahaan
pengusahaan
pertambangan
swastayang melaksanakan
batubaradi
wilayahPKP2B.
14. Lembaga Penelitianadalah instansi pemerintahdi lingkungan
Departemen
Energidan SumberDayaMineralyangbidangtugasdan
tanggungjawabnyameliputipenelitiandan pengembangan
di bidang
Minyakdan GasBumi.
1 5 . InstitusiTertentu adalah Instansi Pemerintahlain, institusiatau
pengkajian,
lembagayang melakukanpenelitian,
dan pengembangan
Gas MetanaBatubara.
1 6 . DirekturJenderaladalahDirekturJenderalyang bidangtugas dan
tanggungjawabnyadi bidangMinyakdan Gas Bumi.

-4-

Jenderalyangbidangtugasdan
JenderaladalahDirektorat
12. Direktorat
di bidangMinyakdan Gas Bumi.
kewenangannya
Pasal 2
(1) Gas Metana Batubarasebagai sumber daya alam strategistak
di dalamWilayahHukumPertambangan
terbarukanyangterkandung
nasionalyangdikuasaiolehnegara.
kekayaan
merupakan
Indonesia
(2) Penguasaanoleh negara sebagaimanadimaksudpada ayat (1)
diselenggarakanoleh Pemerintah sebagai Pemegang Kuasa
Pertambangan.
Pasal 3
(1) Pengusahaan
Gas MetanaBatubaratundukdan berlakuketentuan
peraturanperundang-undangan
di bidangKegiatanUsahaMinyakdan
Gas Bumi.
pengusahaan
(2\ Pembinaandan pengawasan,serta penatausahaan
padaDirektorat
Jenderal.
Gas MetanaBatubaradipusatkan
Pasal 4
Gas
(1) Pengusahaan
Gas MetanaBatubarameliputikegiatanEksptorasi
MetanaBatubaradan kegiatanEksploitasiGas MetanaBatubara.
olehBadanUsaha
(2) Pengusahaan
Gas MetanaBatubaradilaksanakan
Kerja
Sama dengan
Kontrak
atau BentukUsahaTetap berdasarkan
BadanPelaksana.
(3) Pengawasanatas pelaksanaanKontrak Kerja Sama pengusahaan
olehBadanPelaksana.
Gas MetanaBatubaradilakukan
Pasal5
pokok (terms
(1) Menterimenetapkanbentukdan ketentuan-ketentuan
and conditions) Kontrak Kerja Sama berdasarkankeekonomian
WilayahKerjaGasMetanaBatubarayangbersangkutan.
pokok (fems and conditions)dalam Kontrak
(2\ Ketentuan-ketentuan
Kerja Sama sebagaimanadimaksudpada ayat (1) wajib memuat
palingsedikitsebagaiberikut:
negara;
a. penerimaan
b. WilayahKerjaGasMetanaBatubaradan pengembaliannya;
dana;
c. kewajibanpengeluaran
perpindahan
kepemilikan
d.
hasilproduksiGasMetanaBatubara;
kontrak;
e. jangkawaktukontrakdan kondisiperpanjangan
f. penyelesaianperselisihan;
g. kewajibanpemasokanGas MetanaBatubarauntuk pemenuhan
kebutuhan
dalamnegeri;
h. berakhirnya
kontrak;
'
i. kewajibanpascaoperasipertambangan;
j. keselamatan
kerja;
dan kesehatan
lingkungan
k. pengelolaan
hidup;
l. pengalihan
hakdan kewajiban;
yangdiperlukan;
m. pelaporan

-5-

lapangan;
n . rencanapengembangan
pemanfaatan
barangdanjasa dalamnegeri;
o. pengutamaan
p . pengembanganmasyarakatsekitarnyadan jaminan hak-hak
masyarakatadat;
penggunaan
tenagakerjaIndonesia.
q . pengutamaan
BABII
WILAYAHKERJA
DANPENAWARAN
TATACARAPENETAPAN
GAS METANABATUBARA
Pasal6
Gas MetanaBatubaradilakukanpadaWilayahTerbukaGas
Pengusahaan
MetanaBatubara.
Pasal7
Tata cara penetapandan penawaranWilayahKerjaGas MetanaBatubara
di Wilayah TerbukaGas Metana Batubaraberlaku ketentuanperaturan
perundang-undangan
mengenaitata cara penetapandan penawaran
Wilayah Kerja Minyakdan Gas Bumi, sepanjangtidak ditetapkanlain
dalamPeraturanMenteriini.
Pasal8
(1) Dalam hal Gas MetanaBatubaraterdapatdi dalamWilayahKerja
Minyak dan Gas Bumi, KontraktorMinyak dan Gas Bumi yang
diberikankesempatanpertamauntuk mengusahakan
bersangkutan
Metana
Batubara.
Gas
(2) Dalamhal KontraktorMinyakdan Gas Bumisebagaimana
dimaksud
pada ayat (1) berminatuntukmengusahakan
Gas MetanaBatubara,
wajib mendirikan badan hukum tersendiri untuk melakukan
pengusahaan
GasMetanaBatubara.
(3) Untukmenunjangpengusahaan
Gas MetanaBatubarasebagaimana
Wilayah
dimaksudpada ayat(2), Menteriterlebihdahulumenetapkan
Kerja Gas Metana Batubarayang terdapat dalam Wilayah Kerja
padaayat(1).
Minyakdan GasBumisebagaimana
dimaksud
(4) Dalam menetapkan Wilayah Kerja Gas Metana Batubara
sebagaimanadimaksud pada ayat (3), Menteri terlebih dahulu
denganGubernuryangwilayahadministrasinya
melakukankonsultasi
meliputiWilayah
KerjaGasMetanaBatubarayangakandiusahakan.
(5) SetelahpenetapanWilayahKerjaGas MetanaBatubarasebagaimana
dimaksudpada ayat (3), Menterimenunjuklangsungbadanhukum
pengusahaan
sebagaimana
dimaksudpada ayat(2) untukmelakukan
Gas MetanaBatubara.
Pasal9
(1) Dalamhal KontraktorMinyakdan Gas Bumisebagaimana
dimaksud
Gas
dalam Pasal 8 ayat (1) tidak berminatuntuk mengusahakan
Metana Batubara,Menteri dapat meminta bagian Wilayah Kerja
Minyakdan Gas Bumi tersebutuntuk ditetapkansebagaiWilayah
KerjaGas MetanaBatubara.

-6-

(2) Tatacara penawaran Wilayah Kerja Gas Metana Batubara
sebagaimana
dimaksudpadaayat(1) berlakuketentuan
sebagaimana
Menteriini.
dimaksuddalamPasalTPeraturan
Pasal10
(1) Dalamhal Gas MetanaBatubaraterdapatdi dalamWilayahPKP2B
atau Wilayah KP Batubara,KontraktorPKP2B atau PemegangKP
Batubarayang bersangkutandiberikankesempatanpertamauntuk
Gas MetanaBatubara.
mengusahakan
(2\ Dalam hal Kontraktor PKP2B atau Pemegang KP Batubara
dlmaksudpadaayat (1) berminatuntukmengusahakan
sebagaimana
untuk
badanhukumtersendiri
wajibmendirikan
Gas MetanaBatubara,
GasMetanaBatubara.
melakukanpengusahaan
(3) Untukmenunjangpengusahaan
Gas MetanaBatubarasebagaimana
Wilayah
dimaksudpada ayat (2), Menteriterlebihdulu menetapkan
Kerja Gas MetanaBatubarayang terdapatdalam WilayahPKP2B
dimaksudpadaayat(1).
atauWilayahKP Batubarasebagaimana
(4) Dalam menetapkan Wilayah Kerja Gas Metana Batubara
sebagaimanadimaksud pada ayat (3), Menteri terlebih dahulu
melakukankonsultasidengan Gubernurdan BupatiMalikotayang
wilayahadministrasinya
meliputiWilayahKerjaGas MetanaBatubara
yangakandiusahakan.
(5) Setelahpenetapan
WilayahKerjaGas MetanaBatubarasebagaimana
dimaksudpada ayat (3), Menterimenunjuklangsungbadanhukum
sebagaimana
dimaksudpadaayat(2) untukmelakukanpengusahaan
Gas MetanaBatubara.
Pasal11
(1) Dalamhal Kontraktor
dimaksuddalamPasal10
PKP2Bsebagaimana
(1)
ayat
tidak berminatuntukmengusahakan
Gas MetanaBatubara,
DirekturJenderalMineral,Batubaradan Panas Bumi atas nama
Menteri mengkoordinasikandengan Kontraktor PKP2B yang
pengusahaannya.
bersangkutan
untukmenentukan
kebijaksanaan
(2\ Dalamhal PemegangKP Batubarasebagaimanadimaksuddalam
Pasal 10 ayat (1) tidak berminatuntukmengusahakan
Gas Metana
Batubara,Menteri melakukankoordinasidengan Menteri Dalam
pengusahaannya.
Negeriuntukmenentukan
kebijaksanaan
(3) Tatacara penawaran Wilayah Kerja Gas Metana Batubara
sebagaimana
dimaksudpadaayat(1) dan ayat(2\ berlakuketentuan
Menteriini.
sebagaimana
dimaksuddalamPasal7 Peraturan
Pasal12
(1) Menterimemberikan
pertamakepadaKontraktor
Minyak
kesempatan
dan Gas Bumi,Kontraktor
PKP2B,atauPemegangKP Batubarauntuk
melakukan PengusahaanGas Metana Batubara berdasarkan
kesepakatantertulisantaraKontraktorMinyakdan Gas Bumidengan
KontraktorPKP2Batau PemegangKP Batubarauntuk melakukan
Pengusahaan
GasMetanaBatubaradiWilayahTumpangTindih.

-7-

(2) KontraktorMinyakdan Gas Bumi,KontraktorPKP2BatauPemegang
dimaksudpadaayat(1) dalammelakukan
KP Batubarasebagairnana
pengusahaan
Gas MetanaBatubara,wajib mendirikanbadanhukum
tersendiri.
(3) Untukmenunjangpengusahaan
Gas MetanaBatubarasebagaimana
Wihyah
dimaksudpada ayat(2), Menteriterlebihdahulumenetapkan
yang
Tumpang
terdapatdalamWilayah
Kerja Gas MetanaBatubara
Tindih sebagaimanadimaksudpada ayat (1) setelahberkonsultasi
denganGubernurdan BupatiNalikotayang wilayahadministrasinya
KerjaGasMetanaBatubarayangakandiusahakan.
meliputiWilayah
(4) Setelahpenetapan
WilayahKerjaGas MetanaBatubarasebagaimana
dimaksudpada ayat (3), Menterimenunjuklangsungbadanhukum
sebagaimana
dimaksudpada ayat(2) untukmelakukanpengusahaan
Gas MetanaBatubara.
Pasal13
'(1) Dalamhal KontraktorMinyakdan Gas Bumi dan KontraktorPKP2B
dalamsuatuWilayahTumpangTindihtidakberminatuntukmelakukan
pengusahaan Gas Metana Batubara, Menteri menentukan
pengusahaannya.
kebijaksanaan
(2) Dalam hal KontraktorMinyakdan Gas Bumi dan PemegangKP
BatubaradalamsuatuWilayahTumpangTindihtidakberminatuntuk
melakukanpengusahaan
Gas MetanaBatubara,Menterimelakukan
koordinasi dengan Menteri Dalam Negeri untuk menentukan
pengusahaannya.
kebijaksanaan
(3) Dalamhal KontraktorMinyakdan Gas Bumi,KontraktorPKP2Bdan
PemegangKP BatubaradalamsuatuWilayahTumpangTindihtidak
memperoleh kesepakatanuntuk melakukan pengusahaanGas
MetanaBatubarasebagaimana
dimaksuddalam Pasal 12 ayat(1),
Menteri dapat mengambil kebijaksanaan untuk menentukan
pengusahaan
GasMetanaBatubara.
BAB III
PEMANFAATAN
DATADAN INFORMASI
SERTAPENGGUNAAN
SARANADAN FASILITAS
Pasal14
Kontraktoryang melakukanpengusahaan
Gas MetanaBatubaradalam
melakukankegiatannyadapat memanfaatkan
data dan informasiyang
dikuasaioleh KontraktorMinyakdan Gas Bumi, KontraktorPKP2Bdan
PemegangKP Batubarasesuaidenganketentuanperaturanperundangundangan.
'
Pasal15
(1) Kontraktoryang melakukanpengusahaanGas Metana Batubara
dapat menggunakan
saranadan fasilitasuntukkegiatanoperasional
yang dimilikioleh KontraktorMinyakdan Gas Bumi, dengantetap
mempertimbangkanefisiensi, keselamatan, dan kelancaran
pelaksanaan
kegiatanusahaMinyakdan Gas Bumi.

-8-

dimaksudpada ayat
(2\ Penggunaan
saranadan fasilitassebagaimana
yang
terkait langsungdengan
(1) wajib dilakukanuntuk kegiatan
pengusahaanGas Metana Batubaradengan prinsip pembebanan
biaya operasi secara proporsionaldan tidak ditujukan untuk
keuntungan
dan/ataulaba.
memperoleh
dimaksudpada ayat
(3) Penggunaansaranadan fasilitassebagaimana
persetujuan
dari Badan
(1) wajib terlebih dahulu mendapatkan
Pelaksana.
Pasal16
(1) Kontraktoryang melakukanpengusahaanG?s Metana Batubara
yangdimiliki
saranauntukkegiatanoperasional
dapatmenggunakan
KontraktorPKP2B dan Pemegang KP Batubara dengan tetap
mempertimbangkanefisiensi, keselamatan, dan kelancaran
pelaksanaan kegiatan Kontraktor PKP2B dan Pemegang KP
Batubara.
(2) Penggunaansarana sebagaimanadimaksudpada ayat (1) wajib
dilakukanuntukkegiatanyangterkaitlangsungdenganpengusahaan
Gas Metana Batubaraberdasarkankesepakatankedua belah pihak
dan tetap menjaditanggungjawab sepenuhnyaKontraktorPKP2B
dan PemegangKP Batubara.
BAB IV
PENELITIAN,
PENGKAJIAN
DANPENGEMBANGAN
GAS METANABATUBAM
Pasal17
(1) Lembaga Penelitianatau lnstitusi Tertentu yang terkait dapat
melakukanpenelitian,pengkajiandan pengembangan
Gas Metana
BatubarapadaWilayahHukumPertambangan
Indonesia.
(2) Pelaksanaan penelitian, pengkajian dan pengembanganyang
dilakukanoleh InstitusiTertentusebagaimana
dimaksudpadaayat(1)
wajibmendapatizinDirekturJenderal.
(3) Terhadappenelitian,pengkajiandan pengembangan
yang dilakukan
oleh Lembaga Penelitiansebagaimanadimaksudpada ayat (1)
ditetapkanlebih lanjut oleh DirekturJenderal setelah mendapat
pertimbangan
dariLembagaPenelitian.
(4) Hasil pelaksanaan penelitian, pengkajian dan pengembangan
sebagaimanadimaksud pada ayat (2) wajib dilaporkankepada
DirekturJenderalpaling lambat 15 (lima belas) hari kerja setelah
pelaksanaan
penelitian.
berakhirnya
BABV
PENYELESAIAN
PERSELISI
HAN
Pasal18
(1) Dalamhalterjadiperselisihan
Gas MetanaBatubara
antaraKontraktor
denganKontraktorMinyakdan Gas Bumiatau KontraktorPKP2Batau
PemegangKP Batubara,diselesaikandengan musyawarahuntuk
mufakat.

-9-

(2) Datamhal musyawarahuntukmufakattidaktercapai,Menteridan/atau

perselisihan
sebagaimana
MenteriDalamNegeridapatmemfasilitasi
dimaksudpadaayat(1).

dimaksudpada
sebagaimana
(3) Dalamhal tidaktercapaipenyelesaian

sesuai
perselisihan
dilaksanakan
ayat (1) dan ayat (2), penyelesaian
perundang-undangan.
dengan ketentuanperaturan
BABVI
KETENTUAN
GAS METANABATUBAM
SEBAGAISUMBERDAYAIKUTAN
Pasal19

(1) Dalam hal Perusahaan atau Perseoranganyang melakukan
pengusahaan
batubaradi WilayahPKP2BatauWilayahKP Batubara
terdapat Gas Metana Batubara sebagai sumber daya ikutan
Menteriini.
tundukpadaPeraturan
secarakomersial,
diusahakan
(2) Dalam hal Perusahaan atau Perseoranganyang melakukan
pengusahaanbatubaradi WilayahPKP?BatauWilayahKP Batubara
terdapat Gas Metana Batubara sebagai sumber daya ikutan
kepadaMenteri.
digunakansendiri,wajibmelaporkan
(3) Dalam hal Perusahaan atau Perseoranganyang melakukan
pengusahaan
batubaradi WilayahPKP2BatauWilayahKP Batubara
terdapatGas MetanaBatubarasebagaisumberdaya ikutandibakar
(flared),wajib mendapatkan persetuj
uan Menteri.
(4) Dalam hal Perusahaan atau Perseoranganyang melakukan
pengusahaan
batubaradi WilayahPKP2BatauWilayahKP Batubara
terdapat Gas Metana Batubara sebagai sumber daya ikutan
dimanfaatkanuntuk pengembanganmasyarakatsetempat, wajib
mendapatpersetujuan
Menterimengenaiperencanaannya.
BABVII
PERALIHAN
KETENTUAN
Pasal20
(1) Terhadappelaksanaanpenelitian,pengkajiandan pengembangan
Gas Metana Batubarayang telah dilaksanakanoleh Lembaga
PenelitiansebelumditetapkannyaPeraturanMenteriini dapat tetap
hasilnyakepadaMenteridengan
dilaksanakan
dan wajibmelaporkan
tembusankepadaDirekturJenderal.
(2) Dalam hal hasil penelitian,pengkajiandan pengembangan
Gas
Metana Batubaraoleh LembagaPenelitiansebelum ditetapkannya
pengusahaannya,
PeraturanMenteriini ditindaklanjuti
maka wajib
berpedomanpadaPeraturanMenteriini.
(3) Hak dan kewajibanyang timbul dalam pengusahaan
sebagaimana
dimaksudpadaayat(2) ditetapkanlebihlanjutolehMenteri.

-10-

BABVIII
PENUTUP
KETENTUAN
Pasal 21
PeraturanMenteriini mulaiberlakupadatanggalditetapkan.

Ditetapkan
diJakarta
padatanggal 22 l4ei 2006
MENTERIENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL,