PERBUP NO 28 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PENDANAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
BUPATI TULUNGAGUNG
PROⅥ NSI J AWA TI MUR
PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG
NOMOR 20 TAHUN 2014
TENTt t G
J AMI NAN PENDANAAN PENDEDI ―
DENGAN―
DI К ABUPATEN
TULUⅡ GAGUNG
MAT TUHAN YANG MAHA ESA
BT'PATI TULUITGAGTNTG,
Menimbang
:
a. bahwa dalam rangka mewujudkan kecerdasan bangsa,
Pemerintah Daerah mempunyai kewajiban
dalam
menyelenggarakan pendidikan bagr masyarakat;
b. bahwa guna meringankan beban orang
し
tua wali/peserta didik
dalam pembiayaan pendidikan, maka perlu dilaksanakan
penyelenggaraan pendidikan yang murah dan berkualitas pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah baik negeri maupun
swasta di lingkungan pemerintah Kabupaten T\rlungagung
Mengingat :
‐
c.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan huruf b perlu menetapkan peraturan Bupati
tentang Jaminan pendanaan pendidikan di Kabupaten
T\rlungagung;
1.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2OO3 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78; Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagai mana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2009
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
3.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 126,
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Dasar (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1990 Nomor 36, Tambahan l.embaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3412), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 1998 (kmbaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 90, Tambahan
lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3763);
′し
2
5
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah (kmbaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1990 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3412) sebagaimana telahdiubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 1998 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 91, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3764);
6
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Pendidikan Nasional (kmbaran Negara Republik Indonesia
Tahun 20O5 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4496);
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 40, Tambahan l,embaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OO7 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun
2OO7 Nomor 82, Tambahan kmbaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan (kmbaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4864);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (kmbaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2O10 Nomor 23, Tambahan kmbaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2Ol0
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112,
Tambahan kmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
11. Peraturan Menteri Da1am Negeri Nomor 13 Tahun 20O6
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 201 1 ;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44
Tahun 2Ol2 tentang Pungutan dan Sumbangan Biaya
Pendidikan pada Satuan Pendidikan Dasar;
13. Peraturan Daerah Kabupaten T\.rlungagung Nomor 3 Tahun
2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggtrraan pendidikan,
(trmbaran Daerah Kabupaten Tirlungagung Tahun
2O10
(kmbaran Daerah Kabupaten T\rlungagung Tahun
2011
Nomor 04 Seri E) sebagaimana telah diubah dengan peraturan
Daerah Kabupaten T\rlungagung Nomor 23 Tahun 2011
Nomor 06 Seri E);
ノ
“″Vヽ
Orll
3
ME―
US―
:
Menet apkan : PERATURAN BUPATI TENTANG
」AM
I NAN
PENDI DI KAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG.
PENDANAAN
BAB I
XETENTUAN UMUM
Pa*l I
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Pemerintah Daerah adalah pemerintah Kabupaten T\rlungagung.
2. Bupati adalah Bupati T\rlungagung.
3. Dinas adalah Dinas Pendidikan Kabupaten T\rlungagung.
4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas pendidikan Kabupaten Tulungagung.
5. satuan Pendidikan adalah raman Kanak-Kanak (TK/RA), sekolah Dasar
(SD/M0, Sekolah Menengah pertama (SMp/MTs), Sekolah Menengah Atas
(SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK/MAK) dan sekolah Luar Biasa
し
(sLB).
6.
Kewenangan Daerah adalah kekuasaan dan hak daerah untuk menentukan
atau mengambil kebijakan dan /atau melakukan pelayanan dalam rangka
menyelenggarakan pemerintahan daerah.
7.
Komite Sekolah adalah lemb"ga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali
peserta didik, komunitas sekolah serta tokoh masyarakat yang peduli
pendidikan.
8.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah yang selanjutnya disingkat ApBs
adalah anggaran pendapatan dan belanja sekolah dalam satu tahun pela-iaran.
Pengelolaan keuangan sekolah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungj awaban
dan pengawasan keuangan sekolah.
9.
10. Biaya personal adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk mencukupi
keperluan peserta didik secara pribadi.
11. Jaminan Pendanaan Pendidikan adalah jaminan pembiayaan yang diberikan
pemerintah daerah kepada peserta didik miskin untuk jenjang pendidikan
dasar dan menengah.
12. Peserta didik Miskin adatah peserta didik yang berasal dari keluarga miskin
yang sumber datanya berasal dari Badan Pusat Statistik yang telah diverifikasi
oleh Pemerintah Daerah.
BAB II
IUTAKSITD, TU.IUAIY, DAII PRIIYSP
Paral 2
Pemberian Jaminan pendanaan pendidikan ini dimaksudkan untuk meningkatkan
Angka Partisipasi Murni (APM) peserta didik miskin untuk melanjutkan sekolah
sampai jenjang SMA/ MA/SMK/ MAK.
ι
フ
レーー
4
Paral
O
Tujuan pemberian Jaminan pendanaan pendidikan adalah meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dari keluarga miskin melalui pemberian kesempatan seluasluasnya bagi peserta didik miskin memperoreh pendidikan untuk jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
Paaal 4
Jaminan pendanaan pendidikan dilaksanakan dengan prinsip:
a' transparan, artinya keterbukaan yaitu memungkinkan orang tua/wali untuk
mengetahui dan mendapatkan informasi seluas-luasnya tentang jaminan
pembiayaan pendidikan ;
b. akuntabel, arLinya bahwa jaminan pembiayaan pendidikan dapat
d
c.
\-
ipertanggun
gi
awabkan
;
artinya kegiatan yang dibiayai oleh Jaminan pembiayaan pendidikan
dapat mencapai target yang telah ditetapkan;
efe1rLif,
d. efisien, artinya penggunaan dana Jaminan
e'
f.
pembiayaan pendidikan dapat
menghasilkan keluaran yang maksimal;
tertib, artinya bahwa Jaminan pembiayaan pendidikan harus dikelola secara
tepat waktu, tepat guna dan tepat sasaran;
kepatutan, artinya Jaminan pembiayaan pendidikan harus memperhatikan
tindakan atau sikap yang dilakukan dengan wajar dan proporsional.
BAB
III
BIAYA PEITY-ELEITE{}ARAAIT PETDIDII(AIT
Pa:al S
Biaya penyelenggaraan pendidikan berasal dari:
a. APBN;
b. APBD; atau
d. Peserta didik.
Paral 6
(1) Setiap peserta didik wajib untuk ikut serta dalam menanggung biaya
penyelenggaraan pendidikan.
( 2)
( 3)
( 4)
( 5)
Biaya penyelenggaraan pendidikan yang wajib ditanggung oteh peserta didik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah biaya personal peserta didik.
Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan bagr peserta
didik miskin, bersekolah, dan tercatat seb"gai penduduk di di Kabupaten
Tulungagung.
Penetapan peserta didik miskin sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dilaksanakan oleh Kepala Dinas berdasarkan data peserta didik miskin yang
bersumber dari Badan Pusat statistik yang telah diverifrkasi oleh pemerintah
Daerah dan atau Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah setempat.
Biaya penyelenggaraan pendidikan bagr peserta didik miskin sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) ditanggung oleh pemerintah Daerah.
,l
ltz
I
5
rAilrrrArr
pe*pHeflr
pENDrDrr(Arr
Pasal Z
Ja.minan pendanaan pendidikan diberikan
kepada peserta didik ml ski n di
Kabupaten T\rlungagung.
( 2)
Jaminan pendanaan pendidikan dipergunakan
untuk membiayai
a. kebutuhan personal peserta didik;
b. pembinaan bakat dan prestasi;
c. kegiatan pengiriman duta pelajar;
:
d. beasiswa.
pasal g
Besaran jaminan pendanaan pendidikan
disesuaikan dengan kemampuan
keuangan Daerah.
(2)
(3)
jaminan
?.:"*"1
ditetapkan
pendanaan pendidikan bagi
setiap peserta didik miskin
oleh Bupati.
Peserta didik miskin yang diberi jaminan
pendanaan pendidikan sebagaimana
dimaksud dalam pasal Z iyat(ll
Oi
"t"pt""
oleh Kepala Dinas.
paral 9
Persyaratan untuk memperoleh jaminan
pendanaan pendidikan adalah:
a. Permohonan dari orang tua/wali peserta
didik
miskin kepada satuan
pendidikan;
b'
Peserta didik miskin adalah para
siswa-siswi yang bersekolah dan
tercatat
sebagai penduduk di Kabupaten
fuf""g"grrrrg
pacal 1O
Persyaratan administrasi pengajuan jaminan
pendanaan pendidikan untuk
pendidikan:
satuan
a.
t
Rekapitulasi jumlah
peserta didik
miskin beserta fotocopy dokumen
pendukungrrya; dan
bank atas nama satuan pendidikan
untuk segera diteruskan
X$"":TI":*ning
paral 11
(1) orang tua/wali peserta didik miskin
mengisi blangko
menyerahkan kepada
sebagaimana
{2) 5:P"
didik
permohonan
dan
satuan pendidikan dengan dilampiri persyaratan
dimaksud dalam pasal 9.
satuan pendidikan berdasarkan permohonan
miskin membuat rekapituasi juril; peserta orang tua/wali peserta
didik
dokumen pendukungnya.
miskin
beserta
ι
″
0 1 1
6
Pasal 12
Kepala satuan pendidikan mengajukan permohonan jaminan pendanaan
pendidikan secara tertulis kepada Kepala Dinas dengan dilampiri persyaratan
( 2)
( 3)
( 4)
administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10.
Kepala Dinas melakukan penelitian dan pengkajian berkas permohonan dari
satuan pendidikan.
Dalam melakukan penelitian dan pengka,lian berkas permohonan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), Kepala Dinas dapat membentuk tim verifikasi.
Jaminan pendanaan pendidikan ditransfer ke rekening satuan pendidikan
penerima.
BAB V
PEITATAUSAHAAIT, PERTAIYGGUTEdAWABA"IT DAIT PTLAPORAIT
JAUII{AIT PEI{DAITAAI{ PEITDIDII(AII
Pasal 13
Kepala Dinas mengajukan permohonan pencairan dana jaminan pendanaan
pendidikan didukung dengan data peserta
didik miskin
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (41 kepada Kepala Badan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kabupaten Tulungagung selaku Pejabat Pengelola Keuangan
Daerah.
( 2)
Penerbitan SP2D untuk belanja jaminan pendanaan pendidikan ditransfer
langsung ke rekening satuan pendidikan.
( 3)
Kepala Satuan Pendidikan wajib segera menerimakan dana jaminan
pendanaan pendidikan paling lambat 14 (empat belas) hari kepada peserta
didik miskin setelah menerima transfer dengan bukti penerimaan.
( 4)
Kepala Satuan Pendidikan menyampaikan laporan jaminan pendanaan
pendidikan kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah melalui Kepala Dinas
paling lambat 1 (satu) bulan setelah dana masuk ke rekening satuan
pendidikan.
( 5)
Kepala Satuan Pendidikan bertanggungiawab atas penerimaan dan penyaluran
jaminan pendanaan pendidikan.
( 6)
Format laporan realisasi keuangan jaminan pendanaan pendidikan ditetapkan
oleh Kepala Dinas.
BAB VI
LARA.ITGAIT-LARANGAI{
Paral 14
Komite Sekolah, Kepala Satuan Pendidikan, maupun tenaga pendidik di
lingkup satuan pendidikan dilarang:
a. menjual buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan bahan ajar, pakaian
seragam, atau bahan pakaian seragam di satuan pendidikan, serta segala
sesuatu yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan belajar mengajar;
喝
7
b.
c.
d'
(21
memungut biaya dalam memberikan bimbingan belajar kepada peserta
didik di satuan pendidikan;
melakukan segala sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung
yang menciderai integritas evaluai hasil bela-jar peserta didik; dan/atau
melalukan pungutan kepada peserta didik baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Kegiatan pungutan yang dilarang selagaimana dimaksud pada ayat
meliputi:
a.
b.
c'
\-
(l) huruf d
pungutan yang dilakukan kepada peserta didik atau orang tua/wali;
pungutan yang dikaitkan dengan persyaratan akademik untuk penerimaan
peserta didik, penilaian hasil belqjar peserta didik, dan/atau kelulusan
peserta didik dari satuan pendidikan; dan/atau
pungutan yang digunakan untuk kesejahteraan anggota komite sekolah
atau lembaga representasi pemangku kepentingan satuan pendidikan baik
langsung maupun tidak langsung.
(3) Dalam rangka pemerataan jumlah peserta didik, Satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh pemerintah Daerah dilarang menambah atau
membangun fasilitas untuk sar€rna penunjang pendidikan tanpa
sepengetahuan Kepala Dinas, dan mendapat persetujuan Bupati kecuali yang
berasal dari APBN atau ApBD.
BAB
VII
PEItrBII{AAIT DAI| PEITGAWASAIT
Paral 15
'\r
(1) Dinas melaksanakan pembinaan dan pengelolaan jaminan pendanaan
pendidikan yang dilakukan oleh satuan pendidikan.
(2) Pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
pemberian pedoman, bimbingan, supervisi dan kosultasi.
Pasal 16
Pengawasan atas pelaksanaan pengelolaan dan pertanggungiawaban jaminan
pendanaan pendidikan dilaksanakan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VUI
SAIVKSI
Paral 17
(l)
Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 ayat
(1) dan ayat (3) dapat dikenai sanksi administrasi berupa :
a. Teguran tertulis; dan
b. Penundaan pemberian biaya penyelenggaraan pendidikan.
4 1 1
ν
ヽ
′
′Л
ヽ
8
(21 Penjatuhan sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat
dilaksanakan oleh Bupati berdasarkan rekomendasi
dari
(1)
Inspektorat
Kabupaten Tulungagung.
BAB
IX
KETENTUAN PEITUTT'P
Pasal 18
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar semua orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten T\rlungagung.
hl ungagung
pada t angga1 0 2 」
UN 2014
Di t et apkan di η
し
'ハ
l
BUPATI
′し
di Tulungagung
2」 uni 2014
,
し ′
し
DAERAH
I r . I NDRA FAUZI o MM
Pembi na Ut ama Maψ a
NI P. 195909191990031006
Bedt a Daer ah Kabupat en Tul ungagung
Tahun 2014 Nomor 28
PROⅥ NSI J AWA TI MUR
PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG
NOMOR 20 TAHUN 2014
TENTt t G
J AMI NAN PENDANAAN PENDEDI ―
DENGAN―
DI К ABUPATEN
TULUⅡ GAGUNG
MAT TUHAN YANG MAHA ESA
BT'PATI TULUITGAGTNTG,
Menimbang
:
a. bahwa dalam rangka mewujudkan kecerdasan bangsa,
Pemerintah Daerah mempunyai kewajiban
dalam
menyelenggarakan pendidikan bagr masyarakat;
b. bahwa guna meringankan beban orang
し
tua wali/peserta didik
dalam pembiayaan pendidikan, maka perlu dilaksanakan
penyelenggaraan pendidikan yang murah dan berkualitas pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah baik negeri maupun
swasta di lingkungan pemerintah Kabupaten T\rlungagung
Mengingat :
‐
c.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan huruf b perlu menetapkan peraturan Bupati
tentang Jaminan pendanaan pendidikan di Kabupaten
T\rlungagung;
1.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2OO3 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78; Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagai mana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2009
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
3.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 126,
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Dasar (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1990 Nomor 36, Tambahan l.embaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3412), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 1998 (kmbaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 90, Tambahan
lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3763);
′し
2
5
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah (kmbaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1990 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3412) sebagaimana telahdiubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 1998 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 91, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3764);
6
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Pendidikan Nasional (kmbaran Negara Republik Indonesia
Tahun 20O5 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4496);
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 40, Tambahan l,embaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OO7 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun
2OO7 Nomor 82, Tambahan kmbaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan (kmbaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4864);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (kmbaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2O10 Nomor 23, Tambahan kmbaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2Ol0
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112,
Tambahan kmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
11. Peraturan Menteri Da1am Negeri Nomor 13 Tahun 20O6
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 201 1 ;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44
Tahun 2Ol2 tentang Pungutan dan Sumbangan Biaya
Pendidikan pada Satuan Pendidikan Dasar;
13. Peraturan Daerah Kabupaten T\.rlungagung Nomor 3 Tahun
2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggtrraan pendidikan,
(trmbaran Daerah Kabupaten Tirlungagung Tahun
2O10
(kmbaran Daerah Kabupaten T\rlungagung Tahun
2011
Nomor 04 Seri E) sebagaimana telah diubah dengan peraturan
Daerah Kabupaten T\rlungagung Nomor 23 Tahun 2011
Nomor 06 Seri E);
ノ
“″Vヽ
Orll
3
ME―
US―
:
Menet apkan : PERATURAN BUPATI TENTANG
」AM
I NAN
PENDI DI KAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG.
PENDANAAN
BAB I
XETENTUAN UMUM
Pa*l I
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Pemerintah Daerah adalah pemerintah Kabupaten T\rlungagung.
2. Bupati adalah Bupati T\rlungagung.
3. Dinas adalah Dinas Pendidikan Kabupaten T\rlungagung.
4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas pendidikan Kabupaten Tulungagung.
5. satuan Pendidikan adalah raman Kanak-Kanak (TK/RA), sekolah Dasar
(SD/M0, Sekolah Menengah pertama (SMp/MTs), Sekolah Menengah Atas
(SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK/MAK) dan sekolah Luar Biasa
し
(sLB).
6.
Kewenangan Daerah adalah kekuasaan dan hak daerah untuk menentukan
atau mengambil kebijakan dan /atau melakukan pelayanan dalam rangka
menyelenggarakan pemerintahan daerah.
7.
Komite Sekolah adalah lemb"ga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali
peserta didik, komunitas sekolah serta tokoh masyarakat yang peduli
pendidikan.
8.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah yang selanjutnya disingkat ApBs
adalah anggaran pendapatan dan belanja sekolah dalam satu tahun pela-iaran.
Pengelolaan keuangan sekolah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungj awaban
dan pengawasan keuangan sekolah.
9.
10. Biaya personal adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk mencukupi
keperluan peserta didik secara pribadi.
11. Jaminan Pendanaan Pendidikan adalah jaminan pembiayaan yang diberikan
pemerintah daerah kepada peserta didik miskin untuk jenjang pendidikan
dasar dan menengah.
12. Peserta didik Miskin adatah peserta didik yang berasal dari keluarga miskin
yang sumber datanya berasal dari Badan Pusat Statistik yang telah diverifikasi
oleh Pemerintah Daerah.
BAB II
IUTAKSITD, TU.IUAIY, DAII PRIIYSP
Paral 2
Pemberian Jaminan pendanaan pendidikan ini dimaksudkan untuk meningkatkan
Angka Partisipasi Murni (APM) peserta didik miskin untuk melanjutkan sekolah
sampai jenjang SMA/ MA/SMK/ MAK.
ι
フ
レーー
4
Paral
O
Tujuan pemberian Jaminan pendanaan pendidikan adalah meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dari keluarga miskin melalui pemberian kesempatan seluasluasnya bagi peserta didik miskin memperoreh pendidikan untuk jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
Paaal 4
Jaminan pendanaan pendidikan dilaksanakan dengan prinsip:
a' transparan, artinya keterbukaan yaitu memungkinkan orang tua/wali untuk
mengetahui dan mendapatkan informasi seluas-luasnya tentang jaminan
pembiayaan pendidikan ;
b. akuntabel, arLinya bahwa jaminan pembiayaan pendidikan dapat
d
c.
\-
ipertanggun
gi
awabkan
;
artinya kegiatan yang dibiayai oleh Jaminan pembiayaan pendidikan
dapat mencapai target yang telah ditetapkan;
efe1rLif,
d. efisien, artinya penggunaan dana Jaminan
e'
f.
pembiayaan pendidikan dapat
menghasilkan keluaran yang maksimal;
tertib, artinya bahwa Jaminan pembiayaan pendidikan harus dikelola secara
tepat waktu, tepat guna dan tepat sasaran;
kepatutan, artinya Jaminan pembiayaan pendidikan harus memperhatikan
tindakan atau sikap yang dilakukan dengan wajar dan proporsional.
BAB
III
BIAYA PEITY-ELEITE{}ARAAIT PETDIDII(AIT
Pa:al S
Biaya penyelenggaraan pendidikan berasal dari:
a. APBN;
b. APBD; atau
d. Peserta didik.
Paral 6
(1) Setiap peserta didik wajib untuk ikut serta dalam menanggung biaya
penyelenggaraan pendidikan.
( 2)
( 3)
( 4)
( 5)
Biaya penyelenggaraan pendidikan yang wajib ditanggung oteh peserta didik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah biaya personal peserta didik.
Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan bagr peserta
didik miskin, bersekolah, dan tercatat seb"gai penduduk di di Kabupaten
Tulungagung.
Penetapan peserta didik miskin sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dilaksanakan oleh Kepala Dinas berdasarkan data peserta didik miskin yang
bersumber dari Badan Pusat statistik yang telah diverifrkasi oleh pemerintah
Daerah dan atau Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah setempat.
Biaya penyelenggaraan pendidikan bagr peserta didik miskin sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) ditanggung oleh pemerintah Daerah.
,l
ltz
I
5
rAilrrrArr
pe*pHeflr
pENDrDrr(Arr
Pasal Z
Ja.minan pendanaan pendidikan diberikan
kepada peserta didik ml ski n di
Kabupaten T\rlungagung.
( 2)
Jaminan pendanaan pendidikan dipergunakan
untuk membiayai
a. kebutuhan personal peserta didik;
b. pembinaan bakat dan prestasi;
c. kegiatan pengiriman duta pelajar;
:
d. beasiswa.
pasal g
Besaran jaminan pendanaan pendidikan
disesuaikan dengan kemampuan
keuangan Daerah.
(2)
(3)
jaminan
?.:"*"1
ditetapkan
pendanaan pendidikan bagi
setiap peserta didik miskin
oleh Bupati.
Peserta didik miskin yang diberi jaminan
pendanaan pendidikan sebagaimana
dimaksud dalam pasal Z iyat(ll
Oi
"t"pt""
oleh Kepala Dinas.
paral 9
Persyaratan untuk memperoleh jaminan
pendanaan pendidikan adalah:
a. Permohonan dari orang tua/wali peserta
didik
miskin kepada satuan
pendidikan;
b'
Peserta didik miskin adalah para
siswa-siswi yang bersekolah dan
tercatat
sebagai penduduk di Kabupaten
fuf""g"grrrrg
pacal 1O
Persyaratan administrasi pengajuan jaminan
pendanaan pendidikan untuk
pendidikan:
satuan
a.
t
Rekapitulasi jumlah
peserta didik
miskin beserta fotocopy dokumen
pendukungrrya; dan
bank atas nama satuan pendidikan
untuk segera diteruskan
X$"":TI":*ning
paral 11
(1) orang tua/wali peserta didik miskin
mengisi blangko
menyerahkan kepada
sebagaimana
{2) 5:P"
didik
permohonan
dan
satuan pendidikan dengan dilampiri persyaratan
dimaksud dalam pasal 9.
satuan pendidikan berdasarkan permohonan
miskin membuat rekapituasi juril; peserta orang tua/wali peserta
didik
dokumen pendukungnya.
miskin
beserta
ι
″
0 1 1
6
Pasal 12
Kepala satuan pendidikan mengajukan permohonan jaminan pendanaan
pendidikan secara tertulis kepada Kepala Dinas dengan dilampiri persyaratan
( 2)
( 3)
( 4)
administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10.
Kepala Dinas melakukan penelitian dan pengkajian berkas permohonan dari
satuan pendidikan.
Dalam melakukan penelitian dan pengka,lian berkas permohonan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), Kepala Dinas dapat membentuk tim verifikasi.
Jaminan pendanaan pendidikan ditransfer ke rekening satuan pendidikan
penerima.
BAB V
PEITATAUSAHAAIT, PERTAIYGGUTEdAWABA"IT DAIT PTLAPORAIT
JAUII{AIT PEI{DAITAAI{ PEITDIDII(AII
Pasal 13
Kepala Dinas mengajukan permohonan pencairan dana jaminan pendanaan
pendidikan didukung dengan data peserta
didik miskin
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (41 kepada Kepala Badan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kabupaten Tulungagung selaku Pejabat Pengelola Keuangan
Daerah.
( 2)
Penerbitan SP2D untuk belanja jaminan pendanaan pendidikan ditransfer
langsung ke rekening satuan pendidikan.
( 3)
Kepala Satuan Pendidikan wajib segera menerimakan dana jaminan
pendanaan pendidikan paling lambat 14 (empat belas) hari kepada peserta
didik miskin setelah menerima transfer dengan bukti penerimaan.
( 4)
Kepala Satuan Pendidikan menyampaikan laporan jaminan pendanaan
pendidikan kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah melalui Kepala Dinas
paling lambat 1 (satu) bulan setelah dana masuk ke rekening satuan
pendidikan.
( 5)
Kepala Satuan Pendidikan bertanggungiawab atas penerimaan dan penyaluran
jaminan pendanaan pendidikan.
( 6)
Format laporan realisasi keuangan jaminan pendanaan pendidikan ditetapkan
oleh Kepala Dinas.
BAB VI
LARA.ITGAIT-LARANGAI{
Paral 14
Komite Sekolah, Kepala Satuan Pendidikan, maupun tenaga pendidik di
lingkup satuan pendidikan dilarang:
a. menjual buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan bahan ajar, pakaian
seragam, atau bahan pakaian seragam di satuan pendidikan, serta segala
sesuatu yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan belajar mengajar;
喝
7
b.
c.
d'
(21
memungut biaya dalam memberikan bimbingan belajar kepada peserta
didik di satuan pendidikan;
melakukan segala sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung
yang menciderai integritas evaluai hasil bela-jar peserta didik; dan/atau
melalukan pungutan kepada peserta didik baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Kegiatan pungutan yang dilarang selagaimana dimaksud pada ayat
meliputi:
a.
b.
c'
\-
(l) huruf d
pungutan yang dilakukan kepada peserta didik atau orang tua/wali;
pungutan yang dikaitkan dengan persyaratan akademik untuk penerimaan
peserta didik, penilaian hasil belqjar peserta didik, dan/atau kelulusan
peserta didik dari satuan pendidikan; dan/atau
pungutan yang digunakan untuk kesejahteraan anggota komite sekolah
atau lembaga representasi pemangku kepentingan satuan pendidikan baik
langsung maupun tidak langsung.
(3) Dalam rangka pemerataan jumlah peserta didik, Satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh pemerintah Daerah dilarang menambah atau
membangun fasilitas untuk sar€rna penunjang pendidikan tanpa
sepengetahuan Kepala Dinas, dan mendapat persetujuan Bupati kecuali yang
berasal dari APBN atau ApBD.
BAB
VII
PEItrBII{AAIT DAI| PEITGAWASAIT
Paral 15
'\r
(1) Dinas melaksanakan pembinaan dan pengelolaan jaminan pendanaan
pendidikan yang dilakukan oleh satuan pendidikan.
(2) Pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
pemberian pedoman, bimbingan, supervisi dan kosultasi.
Pasal 16
Pengawasan atas pelaksanaan pengelolaan dan pertanggungiawaban jaminan
pendanaan pendidikan dilaksanakan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VUI
SAIVKSI
Paral 17
(l)
Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 ayat
(1) dan ayat (3) dapat dikenai sanksi administrasi berupa :
a. Teguran tertulis; dan
b. Penundaan pemberian biaya penyelenggaraan pendidikan.
4 1 1
ν
ヽ
′
′Л
ヽ
8
(21 Penjatuhan sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat
dilaksanakan oleh Bupati berdasarkan rekomendasi
dari
(1)
Inspektorat
Kabupaten Tulungagung.
BAB
IX
KETENTUAN PEITUTT'P
Pasal 18
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar semua orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten T\rlungagung.
hl ungagung
pada t angga1 0 2 」
UN 2014
Di t et apkan di η
し
'ハ
l
BUPATI
′し
di Tulungagung
2」 uni 2014
,
し ′
し
DAERAH
I r . I NDRA FAUZI o MM
Pembi na Ut ama Maψ a
NI P. 195909191990031006
Bedt a Daer ah Kabupat en Tul ungagung
Tahun 2014 Nomor 28