Konsideran Raperda APBD 2013

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG
NOMOR :

TAHUN 2012

TENTANG


ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
TAHUN ANGGARAN 2013
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA

Menimbang

:

TANGERANG

a. Bahwa dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal 186 ayat (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 12
tahun 2008, Dewan Perwakilan rakyat Daerah Kota Tangerang bersama Walikota Tangerang telah
menyempurnakan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rancangan Peraturan Daerah tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 sesuai dengan Keputusan
Gubernur Banten No
tentang Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Kota Tangerang
tentang APBD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2013 dan Rancangan Peraturan Walikota
Tangerang tentang Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2013;

i

b. bahwa Penyempurnaan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dilakukan agar Rancangan Peraturan
Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 tidak
bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi;
c.

:

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w

M p:/
PE htt

Mengingat

bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Rancangan Peraturan daerah tentang Anggran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2013

1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara
Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3312 sebagaimana telah diubah
dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994 (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 62,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3569);
2. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II
Tangerang (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3518);
3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas
dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 385);
4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

5. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);
6. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4400);
7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4421);
ii

8. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (lembaran negara Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko

TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

9. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4438);
10. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (lembaran
negara Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5049);
11. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5234);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan
Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembara Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 90,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416) sebagaimana

telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2007 tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2007 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4712);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4502);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4574);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4575);
iii

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e

H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

16. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4576) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
65 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2005 tentang
Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
110,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5155);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4503);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5165);
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21

Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 310);
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial Yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 540);
21. Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Tangerang Tahun 2007 Nomor 5).

iv

Dengan persetujuan bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN WALIKOTA TANGERANG

Menetapkan

G
AN id
ER go.

NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

MEMUTUSKAN:

: PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN
ANGGARAN 2013.
Pasal 1
Anggaran
Pendapatan
dan
Belanja

Rp.2.959.121.036.583,89 terdiri dari:
1. Pendapatan
2. Belanja

Daerah

Defisit

Tahun

Anggaran

2013

sejumlah

Rp.
Rp.
Rp.


2.209.121.036.583,89
2.959.121.036.583,89
(750 .000.000.000,00)

(Rp.

750.000.000.000,00)

3. Pembiayaan Daerah:
a. Penerimaan
Rp. 750.0000.000.000,00
b. Pengeluaran
Rp.
0,00
Pembiayaan Netto

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran tahun Berkenaan

Rp.

0,00

Pasal 2

(1) Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari:
a. Pendapatan Asli Daerah sejumlah
Rp.
539.629.688.000,89
b. Dana Perimbangan sejumlah
Rp.
1.148.014.946.583,00
c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sejumlah
Rp.
521.476.402.000,00

v

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

(2) Pendapatan Asli Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis
pendapatan:
a. Pajak Daerah sejumlah
Rp.
450.000.000.000,00
b. Retribusi Daerah sejumlah
Rp.
71.408.040.800,00
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Rp.
8.449.655.629,00
sejumlah
d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sejumlah
Rp.
9.771.991.571,89
(3) Dana Perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pendapatan:
a. Dana Bagi Hasil sejumlah
Rp.
290.920.960.583,00
b. Dana Alokasi Umum sejumlah
Rp.
829.387.856.000,00
c. Dana Alokasi Khusus sejumlah
Rp.
27.706.130.000,00
(4) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari
jenis pendapatan:
a. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan
Rp.
314.686.586.000,00
Pemerintah Daerah Lainnya sejumlah
b. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus sejumlah
Rp.
189.239.616.000,00
c. Bantuan Keuangan dari Propinsi atau
Rp.
17.550.000.000,00
dari Pemerintah Daerah Lainnya sejumlah
Pasal 3

(1) Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 terdiri dari:
a. Belanja Tidak Langsung sejumlah
Rp.
b. Belanja Langsung sejumlah
Rp.

984.703.878.508,35
1.974.417.158.075,54

(2) Belanja Tidak Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis belanja:
a. Belanja Pegawai sejumlah
Rp.
900.957.878.508,35
b. Belanja Hibah sejumlah
Rp.
80.270.000.000,00
c. Belanja Bantuan Sosial sejumlah
Rp.
488.000.000,00
d. Bantuan Keuangan sejumlah
Rp.
988.000.000,00
e. Belanja Tidak Terduga sejumlah
Rp.
2.000.000.000,00
vi

(3) Belanja Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis belanja:
a. Belanja Pegawai sejumlah
Rp.
382.862.003.756,00
b. Belanja Barang dan Jasa sejumlah
Rp.
657.922.932.252,00
c. Belanja Modal sejumlah
Rp.
933.632.222.067,54

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

Pasal 4

(1) Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari jenis pembiayaan:
a. Penerimaan sejumlah
Rp.
750.000.000.000,00
b. Pengeluaran sejumlah
Rp.
0,00
(2) Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pembiayaan:
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya
Rp.
750.000.000.000,00
(SiLPA) sejumlah
(3) Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pembiayaan:
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah sejumlah
Rp.
0,00
Pasal 5

(1) Dalam keadaan darurat, pemerintah daerah dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia
anggarannya, yang selanjutnya diusulkan dalam rancangan perubahan APBD, dan/atau
disampaikan dalam laporan realisasi anggaran;
(2) Keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d sekurang-kurangnya memenuhi
kriteria sebagai berikut:

a. bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas pemerintah daerah dan tidak dapat
diprediksikan sebelumnya;
b. tidak diharapkan, terjadi secara berulang;
c. berada di luar kendali dan pengaruh pemerintah daerah; dan
d. memiliki dampak yang signifikan terhadap anggaran dalam rangka pemulihan yang
disebabkan oleh keadaan darurat.
vii

Pasal 6
Uraian Lebih lanjut Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal
1, tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini, terdiri dari:
Lampiran I
Lampiran II

3.

Lampiran III

4.

Lampiran IV

5.

Lampiran V

6.
7.
8.
9.
10.
11.

Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran

Ringkasan APBD;
Ringkasan APBD menurut urusan Pemerintah Daerah dan Organisasi
SKPD;
Rincian APBD menurut Urusan Pemerintah Daerah, Organisasi SKPD,
Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan;
Rekapitulasi Belanja Menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi
SKPD, Program dan
Kegiatan;
Rekapitulasi Belanja Daerah untuk Keselarasan dan Keterpaduan Urusan
Pemerintahan Daerah dan Fungsi dalam Kerangka Pengelolaan Keuangan
Negara;
Daftar Jumlah Pegawai Per Golongan dan Per Jabatan;
Daftar Piutang Daerah;
Daftar Penyertaan Modal (Investasi) Daerah;
Daftar Perkiraan Penambahan dan Pengurangan Aset Tetap Daerah;
Daftar Perkiraan Penambahan dan Pengurangan Aset Lainnya;
Daftar Kegiatan-kegiatan Tahun Anggaran sebelumnya yang belum
Diselesaikan dan Dianggarkan Kembali dalam Tahun Anggaran ini;
Daftar Pinjaman daerah dan Obligasi Daerah.

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

1.
2.

VI
VII
VIII
IX
X
XI

12. Lampiran XII

Pasal 7

Walikota menetapkan Peraturan tentang Penjabaran
sebagai landasan operasional pelaksanaan APBD.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Pasal 8
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

viii

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Daerah.
Ditetapkan di Tangerang.
Pada tanggal,

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kota Tangerang
Pada tanggal,
SEKRETARIS DAERAH KOTA TANGERANG,

H.M. HARRY MULYA ZEIN

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG TAHUN 2012 NOMOR . . . . .

ix

WALIKOTA

TANGERANG

H. WAHIDIN HALIM

LAMPIRAN
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG
TAHUN

2012
2012

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

NOMOR :
TANGAL :

TENTANG

RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

TAHUN ANGGARAN 2013

x