Inventarisasi dan Eksplorasi Mineral Non Logam di Kab. Karo dan Simalungun, Provinsi Sumatera Utara

INVENTARISASI DAN EVALUASI MINERAL NON LOGAM DI KABUPATEN KARO
DAN SIMALUNGUN, SUMATERA UTARA
Oleh : Kusdarto, Iwan Gondhonegoro, dan Syaiful A. Tanjung
SubDit Mineral Non Logam
SARI
Secara administratif, Kabupaten Karo dengan ibukotanya Kabanjahe, terletak diantara 97o
52’ 18’’ – 98o 37’ 48’’ Bujur Timur dan 2o 51’ 34’’ - 3o 19’ 48’’ Lintang Utara. Kabupaten
Simalungun dengan ibukotanya Pematang Siantar, terletak terletak antara 98o 32’ 06’’ – 99o 34’
28’’ Bujur Timur dan 2o 36’ 15’’ - 30 18’ 06’’ Lintang Utara.
Formasi-formasi batuan yang terdapat di daerah penyelidikan yang mempunyai hubungan
dengan keterdapatan mineral non logam (non metallic mineral bearings formation) adalah
sebagai berikut : Di Kabupaten Karo dijumpai : Anggota Batugamping Formasi Alas (Ppal),
terutama terdiri dari pualam, sekis-kalk, genes, lapisan batugamping pejal dan batugamping
kristalin, tersingkap di tebing jalan antara Kabanjahe-Kutacane, luas sebaran geologi 14.000 ha,
mempunyai sumberdaya hipotetik 14.000.000.000 m3, dengan kandungan CaO = 54,39 % dan
MgO= 0,98, pada formasi ini juga dijumpai dolomit berwarna hitam abu-abu, , mengandung
CaO= 29,89 % dan MgO = 21,74 % didalam sayatan tipis menunjukkan struktur foliasi, bersifat
marmer. Formasi Batugamping Batumilmil (Ppbl), terutama terdiri dari lapisan batugamping
terumbu, batugamping klastik dan rijang, Pada formasi ini dijumpai batugamping, batugamping
marmeran dan dolomit. Batugamping atau batugamping marmeran dijumpai di daerah Laubuluh,
batugamping berwarna abu-abu kehitaman, masif, termasuk dalam satuan Batugamping

Batumilmil, , luas sebaran geologi 2800 ha mengandung CaO = 41,88-47,44 % dan MgO= 1,76
- 6,23 %, dolomit berwarna abu-abu kehitaman, rekahan diisi kalsit, masif, ditambang dengan
back hoe memenuhi permintaan industri di Medan, sebagai pupuk Magnesium untuk perkebunan
sawit dan karet, mengandung CaO= 30,26-30,41 % dan MgO = 20,94-21,45 . Satuan Tufa Toba
(Qvt) terutama terdiri dari tufa berkomposisi riodasit yang sebagian terelaskan, berumur
Plistosen. Di daerah Lau Kapur, Kecamatan Tigabinanga dijumpai endapan felspar, berbutir
sedang, mengandung bintik hitam biotit, keras, pelapukannya digunakan sebagai bahan
pembuatan bata, berdasarkan analisa kimia mengandung SiO2 = 63,70 %, Al2O3= 20,70 %,
Fe2O3 = 2,71 %, K2O= 3,47 % dan Na2O= 2,16 %, analisa keramik menunjukkan mengandung
bahan pelebur .
Satuan Batuan Volkanik Sinabung (Qvsn) , terdiri dari piroklastika berkomposisi andesitikdasitik, merupakan hasil erupsi Gunung Sinabung, menindih secara tak selaras satuan toba tuf.
Berumur Kuarter. Pada satuan ini dijumpai Sirtu darat berupa produk gunungapi Gunung
Sinabung, ukuran fragmen dari pasir sampai bongkah, ditambang untuk keperluan pembangunan
Kabupaten Karo. Endapan belerang dijumpai pada salah satu kawah Gunung Sinabung, S = 14,9
- 99,9 %, ditambang oleh rakyat, secara tradisional.
Di Kabupaten Simalungun dijumpai : Anggota Batugamping Formasi Kuala (Mtks), terdiri
dari lapisan batugamping pejal, batugamping kristalin dan batugamping terumbu, Di daerah
Sipolha, Batugamping marmeran berwarna abu-abu muda, kompak, keras, banyak rekahan terisi
urat halus Dari hasil analisa kimia mengandung CaO = 47,44 %, MgO = 3,95 % mempunyai.
sumberdaya hipotetik = 92.000.000 ton. Anggota Batupasir Formasi Peuteu (Tmppt), terutama

terdiri dari lapisan lempung serpihan berwarna abu-abu kehitaman serta kecoklatan, umumnya
menyerpih, dijumpai lempung yang diperkirakan bond clay berwarna coklat, serpihan, karbonan,
tebal pada lereng tebing 10 m, agak plastis bila basah, berdasarkan analisa bakar keramik,
mempunyai susut kering 8,0%, susut bakar 8,91 % (temp. 1200o C) warna bakar merah
kecoklatan, dapat digunakan bahan badan keramik berwarna, mempunya sumberdaya hipotetik
40.000.000 m3. Formasi Batuan Gunungapi Haranggaol (Tmvh), terdiri dari lava dan breksi
andesit, dasit serta piroklastik, dijumpai andesit merupakan fragmen breksi, ditambang oleh
rakyat. Satuan Tufa Toba (Qvt) terutama terdiri dari tufa berkomposisi riodasit yang sebagian
terelaskan, dijumpai bahan galian felspar dan tras. berdasarkan analisa kimia mengandung SiO2
= 71,89-72,37 %, Al2O3= 14,41-14,47 %, Fe2O3 = 2,03-2,36 %, K2O= 4,34-4,50 dan Na2O=

2,02-2,03 % , analisa keramik menunjukkan mengandung bahan pelebur (imbuhan), berdasarkan
analisa butir banyak mengandung batuapung 65,71 %.

PENDAHULUAN
Pelaksanaan
penyelidikan
Di
Kabupaten Karo dan Simalungun adalah
melakukan inventarisasi dan evaluasi bahan

galian mineral non logam dengan maksud
agar diperoleh data yang lebih optimal, baik
secara kualitatif maupun kuantitatif. Dengan
demikian akan diketahui potensi sumber
daya bahan galian serta gambaran prospek
pemanfaatan dan pengembangan di kedua
kabupaten tersebut.
Secara administratif, Kabupaten Karo
dengan ibukotanya Kabanjahe, termasuk
wilayah Provinsi Sulawesi Utara, terletak di
sebelah barat dari ibukota provinsi (Medan)
sejauh 65 km, Dapat dicapai dengan
kendaraan roda empat melalui jalan raya
provinsi. Secara geografis terletak diantara
97o 52’ 18’’ – 98o 37’ 48’’ Bujur Timur dan
2o 51’ 34’’ - 3o 19’ 48’’ Lintang Utara.
Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten
Langkat dan Deli Serdang, sebelah selatan
dengan Kabupaten Dairi dan Toba Samosir ;
sebelah barat dengan Provinsi Aceh

Nangroe Darussalam , dan sebelah timur
dengan Kabupaten Deli Serdang dan
Kabupaten Simalungun.
Kabupaten
Simalungun
dengan
ibukotanya Pematang Siantar, terletak
sejauh 125 km di sebelah tenggara dari kota
Medan. Dapat dicapai dengan kendaraan
roda empat melalui jalan raya provinsi.
Secara geografis terletak antara 98o 32’ 06’’
– 99o 34’ 28’’ Bujur Timur dan 2o 36’ 15’’ 30 18’ 06’’ Lintang Utara. Sebelah utara
berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
, Kabupaten Deli Serdang Bedagai dan
Kabupaten Karo sebelah selatan dengan
Kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba
Samosir, sebelah barat dengan Kabupaten
Samosir, Kabupaten Dairi dan Kabupaten
Karo dan sebelah timur dengan Kabupaten
Asahan

GEOLOGI DAN BAHAN GALIAN
Berdasarkan Peta Geologi Lembar
Medan, Sumatera, skala 1 : 250.000 (Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi,
N.R.Cameron, dkk.., 1982) , Peta Geologi
Lembar Pematang Siantar, Sumatera, skala
1 : 250.000 (Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi, M.C.G. Clarke,

dkk., 1982), Peta Geologi Lembar
Sidikalang, Sumatera, skala 1 : 250.000
(Pusat Penelitian dan Pengembangan
Geologi, D.T. Aldiss, dkk., 1983), serta Peta
Geologi Lembar Tebingtinggi, Sumatera,
skala 1 : 250.000 (Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi, N.R.Cameron,
dkk., 1981), daerah penyelidikan disusun
oleh berbagai macam formasi batuan yang
dipengaruhi oleh struktur geologi yang di
beberapa tempat tertentu, disertai dengan

kegiatan intrusi.
Formasi-formasi batuan yang terdapat
di daerah penyelidikan yang mempunyai
hubungan dengan keterdapatan mineral non
logam (non metallic mineral bearings
formation) adalah sebagai berikut : (
Gambar 1 dan 2)
Kabupaten Karo
Anggota Batugamping Formasi Alas
(Ppal), terutama terdiri dari pualam, sekiskalk, genes, lapisan batugamping pejal dan
batugamping kristalin, termasuk Tapanuli
Group, bersentuhan sesar dengan formasi
batuan di sekitarnya yang diduga berumur
Karbon Akhir hingga Perem Awal. Di
daerah Laubelang dijumpai batugamping
marmeran,
berwarna
putih
abu-abu
kecoklatan, masif, terkekarkan, tersingkap

di tebing jalan antara Kabanjahe-Kutacane,
masuk dalam Anggota batugamping
Formasi Alat. Batugamping marmeran,
berwarna putih abu-abu kecoklatan, masif,
terkekarkan, tersingkap di tebing jalan
antara Kabanjahe-Kutacane, masuk dalam
Anggota batugamping Formasi Alat, luas
sebaran geologi 14.000 ha, mempunyai
sumberdaya hipotetik 14.000.000.000 m3,
CaO= 48,82 % dan MgO= 3,50 % dan
Batugamping marmeran, berwarna putih
abu-abu kecoklatan, masif, terkekarkan,
tersingkap di tebing pinggir desa masuk
dalam Anggota batugamping Formasi Alat
dengan kandungan CaO = 54,39 % dan
MgO= 0,98 mempunyai Kuat Tekan 353,05
kg/cm2. Dari hasil analisa petrografi kedua
contoh di atas menunjukkan tekstur
granobalastik,
berbutir

halus
dan
menunjukkan foliasi, terutama disusun oleh
mineral Pada formasi ini juga dijumpai
dolomit berwarna
hitam abu-abu, ,
mengandung CaO= 29,89 % dan MgO =

2

21,74 % didalam sayatan tipis menunjukkan
struktur foliasi, bersifat marmer.

Gunung Sinabung, S = 14,9 - 99,9 %,
ditambang oleh rakyat, secara tradisional.

Formasi Batugamping Batumilmil
(Ppbl), terutama terdiri dari lapisan
batugamping terumbu, batugamping klastik
dan rijang, termasuk Peusangan Group,

diduga berumur Perem Awal hingga Trias
Awal.
Pada formasi ini dijumpai
batugamping, batugamping marmeran dan
dolomit. Batugamping atau batugampin
marmeran dijumpai di daerah Laubuluh,
batugamping berwarna abu-abu kehitaman,
masif, termasuk dalam satuan Batugamping
Batumilmil, , luas sebaran geologi 2800 ha
mengandung CaO = 41,88-47,44 % dan
MgO= 1,76 - 6,23 %. Di daerah Susuk
dijumpai dolomit berwarna abu-abu
kehitaman, rekahan diisi kalsit, masif,
ditambang dengan back hoe memenuhi
permintaan industri di Medan, sebagai
pupuk Magnesium untuk perkebunan sawit
dan karet, termasuk dalam satuan
Batugamping Batumilmil, berdasarkan hasil
analisa kimia mengandung CaO= 30,2630,41 % dan MgO = 21,25-21,45 . Di
daerah Kutakepar dijumpai dolomit

berwarna abu-abu kehitaman, rekahan diisi
kalsit, masif, ditambang dengan back hoe,
diolah di Simpang Susuk, digiling ukuran
halus, dimasukkan dalam karung ukuran 25
kg, termasuk dalam satuan Batugamping
Batumilmilmengandung CaO= 30,58 % dan
MgO= 20,94 % .

Kabupaten Simalungun

Satuan Tufa Toba (Qvt) terutama terdiri
dari tufa berkomposisi riodasit yang
sebagian terelaskan, berumur Plistosen. Di
daerah Lau Kapur, Kecamatan Tigabinanga
dijumpai endapan felspar, berbutir sedang,
mengandung bintik hitam biotit, keras,
pelapukannya digunakan sebagai bahan
pembuatan bata, berdasarkan analisa kimia
mengandung SiO2 = 63,70 %, Al2O3= 20,70
%, Fe2O3 = 2,71 %, K2O= 3,47 % dan

2,16
%,
analisa
keramik
Na2O=
menunjukkan mengandung bahan pelebur .
Satuan Batuan Volkanik Sinabung
(Qvsn) ,
terdiri
dari
piroklastika
berkomposisi andesitik-dasitik, merupakan
hasil erupsi Gunung Sinabung, menindih
secara tak selaras satuan toba tuf. Berumur
Kuarter. Pada satuan ini dijumpai Sirtu darat
berupa
produk
gunungapi
Gunung
Sinabung, ukuran fragmen dari pasir sampai
bongkah, ditambang untuk keperluan
pembangunan Kabupaten Karo. Endapan
belerang dijumpai pada salah satu kawah

Anggota Batugamping Formasi Kuala
(Mtks), terdiri dari lapisan batugamping
pejal Sibaganding, batugamping kristalin
dan batugamping terumbu, termasuk
Peusangan Group, diduga berumur Perem
Akhir hingga Trias Akhir. Pada satuan ini
dijumpai batugamping marmeran, seperti
yang dijumpai di daerah Sibaganding.
Batugamping marmeran berwarna abu-abu
muda, kompak, keras, banyak rekahan
terisi.Vegetasi berupa pinus, pada tebing
yang menjorok ke Danau Toba, membentuk
bukit menggantung, salah satu tujuan
wisata. Di daerah Sipolha, Batugamping
marmeran berwarna abu-abu muda,
kompak, keras, banyak rekahan terisi urat
halus Dari hasil analisa kimia mengandung
CaO = 47,44 %, MgO = 3,95 % dan
menurut hasil petrografi termasuk dalam
batugamping organik, di dalam sayatan tipis
batuan ini menunjukkan tekstur klastik,
dengan fragmen fosil foraminifera kecil dan
mineral opak didalam masa dasar
mikrokristalin
karbonat.
Sumberdaya
hipotetik = 92.000.000 ton.
Anggota Batupasir Formasi Peuteu
(Tmppt), terutama terdiri dari lapisan
lempung serpihan berwarna abu-abu
kehitaman serta kecoklatan, umumnya
menyerpih, diduga berumur Miosen Tengah.
Pada satuan ini dijumpai lempung yang
diperkirakan bond clay berwarna coklat,
serpihan, karbonan, tebal pada lereng tebing
10 m, agak plastis bila basah, berdasarkan
analisa bakar keramik, mempunyai susut
kering 8,0%, susut bakar 8,91 % (temp.
1200o C) warna bakar merah kecoklatan,
dapat digunakan bahan badan keramik
berwarna, mempunya sumberdaya hipotetik
40.000.000 m3.
Formasi Batuan Gunungapi Haranggaol
(Tmvh), terdiri dari lava dan breksi andesit,
dasit serta piroklastik, diduga berumur
Miosen Atas. Pada satuan ini dijumpai
andesit merupakan fragmen breksi, tertanam
dalam masa dasar tufa, fragmen berukuran
dari kerakal sampai boulder, ditambang
menggunakan tali pada lereng yang terjal
(50 m), vegetasi ilalang, termasuk satuan
batuan gunungapi Haranggaol dari hasil
analisa petrografi adalah andesit basaltik
dengan tekstur porfiritik, nampak vesikular,
disusun oleh fenokris plagioklas, piroksen

2

dan olivin dalam masa dasar gelas, mikrolit
plagioklas dan mineral opak.
Satuan Tufa Toba (Qvt) terutama terdiri
dari tufa berkomposisi riodasit yang
sebagian terelaskan, berumur Plistosen.
Pada satuan ini dijumpai bahan galian
felspar dan tras. berdasarkan analisa kimia
%,
mengandung SiO2 = 71,89-72,37
Al2O3= 14,41-14,47 %, Fe2O3 = 2,03-2,36
%, K2O= 4,34-4,50 dan Na2O= 2,02-2,03 %
,
analisa
keramik
menunjukkan
mengandung bahan pelebur (imbuhan),
berdasarkan
analisa
butir
banyak
mengandung batuapung 65,71 %.
PROSPEK
PEMANFAATAN
PENGEMBANGAN

DAN

Kabupaten Karo
Andesit
Andesit dapat digunakan sebagai bahan
kontruksi baik sebagai batu belah maupun
sebagai split. Pada saat ini andesit di Desa
Tongging, Kec. Merek telah ditambang
rakyat secara tradisional, mengunakan
tambang pada daerah yang terjal.
Bahan galian ini mempunyai prospek
untuk dikembangkan, karena daerah sekitar,
terutama bagian baratnya ( Kabupaten Deli
Serdang, Kota Tebingtinggi bahkan Kota
Medan) tidak mempunyai potensi bahan
bangunan untuk pengembangan daerahnya,
hanya transportasi cukup jauh, sementara
ini
dapat digunakan untuk keperluan
pembangunan infrastruktur di Kabupaten
Karo.
Felspar
Felspar di daerah ini berupa felspar
diagenetik hasil devitrifikasi dari gelas yang
terpat pada batuan tufa Toba,
masif,
berwarna putih abu-abu kecoklatan
berbintik hitam, mempunyai sumberdaya
Felspar
hipotetik
131.000.000
m3.
digunakan di aneka industri, umumnya
sebagai bahan pelebur/perekat dalam
pembuatan keramik.
Marmer, batugamping dan dolomit
Pada Batugamping marmeran Formasi
Alat dan Batumilmil terdapat tiga komoditi
bahan galian, yaitu : batugamping, dolomit
dan marmer, sehingga menarik untuk
dieksplorasi lebih lanjut mengenai potensi
bahan-bahan galian tersebut pada kedua
formasi itu.Batugamping dalam industri
digunakan sebagai bahan baku semen dan

kalsium karbonat, kandungan CaO = 54,39
% dan MgO= 0,98, dan CaO= 48,82 % dan
MgO= 3,50 %.. Dolomit telah ditambang
memenuhi permintaan industri di Medan,
sebagai
pupuk
Magnesium
untuk
perkebunan sawit dan karet hasil analisa
kimia mengandung CaO= 30,26-30,41 %
dan MgO = 21,25-21,45.
Kabupaten Simalungun
Andesit
Andesit dapat digunakan sebagai bahan
kontruksi baik sebagai batu belah maupun
sebagai split. Pada saat ini andesit di daerah
yang diuji petik telah ditambang, andesit di
daerah Ds. Tigaraja, Kec. Simalukuta,
merupakan fragmen breksi, tertanam dalam
masa dasar tufa, fragmen berukuran dari
kerakal sampai boulder, ditambang
menggunakan back hoe, sedangkan di
daerah Ds. Haranggaol, Kec. Haranggaol
Horisan, andesit merupakan fragmen breksi,
tertanam dalam masa dasar tufa, fragmen
berukuran dari kerakal sampai boulder,
ditambang menggunakan tali pada lereng
yang terjal (50 m, digunakan untuk
pembangunan di daerah sekitar.
Felspar
Felspar di daerah ini berupa felspar
diagenetik hasil devitrifikasi dari gelas yang
terpat pada batuan tufa Toba,
masif,
berwarna putih abu-abu kecoklatan
berbintik hitam, mempunyai sumberdaya
Felspar
hipotetik
131.000.000
m3.
digunakan di aneka industri, umumnya
sebagai bahan pelebur/perekat pada suhu
tinggi dalam pembuatan keramik.
Tras
Tras terbentuk akibat pelapukan dari
batuan vulkanik, satuan tufa Toba bagian
atas yang banyak mengandung batuapung,
mempunyai
sumberdaya
hipotetik
30.000.000 m3. Tras dengan mutu baik
dapat digunakan sebagai bahan baku
pembuatan Semen Puzzolan setelah
dicampur dengan batugamping, tim
mencoba utuk membuat batako dengan
dicampur semen (perbandingan tras : semen
= 6 : 1) , hasil ini memberi peluang pada
daerah ini untuk memproduksi batako,
karena selama ini batu bata dibeli dari
kabupaten lain.

3

Lempung
Lempung berwarna coklat, serpihan,
karbonan, tebal pada lereng tebing 10 m,
pada daerah seluas 600 ha, mempunyai
sumberdaya hipotetik 40.000.000 m3.
Setelah , dilakukan uji bakar keramik
dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan
badan keramik berwarna.
PUSTAKA
Amiruddin, dkk., 1993, Peta Geologi
Lembar Nangapinoh, Kalimantan skala
1 : 250.000, PPPG Bandung
Hardigaloeh,A. dkk., 1986, Inventarisasi
Bahan Galian dan Energi di Kabupaten
Sintang, Kalbar, BAPPEDA Provinsi
KALBAR
Heryanto, dkk., 1993, Peta Geologi Lembar
Sintang, Kalimantan skala 1 : 250.000,
PPPG Bandung

Lasmana, R. dkk., 1995, Inventarisasi
Bahan Galian Di Kecamatan Hulu
Gurung dan sekitarnya, Kabupaten
Kapuas Hulu, Kalbar, Kanwil
Pertambangan dan Energi Provinsi
KALBAR
Margono,U., dkk., 1995, Peta Geologi
Lembar Tumbang-hiram, Kalimantan
skala 1 : 250.000, PPPG Bandung
Soleh, M. dkk., 1992, Inventarisasi Bahan
Galian Di Kecamatan Sintang Dan
Sekitarnya, Kabupaten Sintang, Kalbar,
Kanwil Pertambangan dan Energi
Provinsi KALBAR
Surono, dkk., 1993, Peta Geologi Lembar
Pegunungan Kapuas, Kalimantan skala
1 : 250.000, PPPG Bandung
Surono, dkk., 1993, Peta Geologi Lembar
Putusibau, Kalimantan skala 1 :
250.000, PPPG Bandung

Gambar 1. Peta geologi dan lokasi mineral non logam di Kabupate Karo

4

Gambar 2. Peta geologi dan lokasi mineral non logam di Kabupate Simalungun

2