47 TAHUN 2013 (PAKAIAN DINAS)

BUPATI KUNINGAN

PERATURAN BUPATI KUNINGAN
NOMOR 47 TAHUN 2013

TENTANG
PAKAIAN DINAS PEGAWAI
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN
BUPATI KUNINGAN
Menimbang :

a. bahwa untuk meningkatkan disiplin, produktivitas dan jiwa korsa
dikalangan pegawai selama ini telah ditetapkan ketentuan Pakaian
Dinas Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan, dengan
Peraturan Bupati Kuningan Nomor 30 Tahun 2012;
b. bahwa Peraturan Bupati Kuningan Nomor 30 Tahun 2012 tentang
Pakaian Dinas Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan
sudah tidak sesuai dengan perkembangan dan keadaan, sehingga perlu
dilakukan penyempurnaan ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan b perlu menetapkan
kembali Peraturan Bupati Kuningan tentang Pakaian Dinas di

Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan.

Mengingat

:

1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan DaerahDaerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat;
2. Undang-Undang
Kepegawaian;

Nomor

8

Tahun

1974

tentang


Pokok-Pokok

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa
Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 Tahun 2007 tentang Pakaian
Dinas Aparatur Pemadam Kebakaran;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2007 tentang Pakaian
Dinas Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Departemen Dalam Negeri
dan Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2009;

1

8.


Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 53 Tahun 2009 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 57 Tahun
2002 tentang Pakaian Dinas Harian Pegawai Negeri Sipil Bidang
Administratif di Lingkungan Departemen Perhubungan

9.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2013 Tentang
Pedoman Pakaian Dinas, Perlengkapan Dan Peralatan Operasional
Satuan Polisi Pamong Praja;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 01/HK.021.2/I/1982
tentang Lambang Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Nomor 05 Tahun 1990;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 3 Tahun 2008 tentang
Kewenangan Pemerintah Daerah;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Sekretariat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 25 Tahun 2011;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 10 Tahun 2008 tentang

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 20
Tahun 2013;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Dinas Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Nomor 27 Tahun 2011;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Lembaga Teknis Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2013;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 13 Tahun 2008 tentang
Kecamatan;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Kelurahan;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Pembentukan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja;
19. Peraturan Bupati Kuningan Nomor
Pembentukan Staf Ahli Bupati Kuningan;

21


Tahun

2008

tentang

20. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 42 Tahun 2012 tentang Ketentuan
Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN BUPATI KUNINGAN TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Provinsi adalah Provinsi Jawa Barat;

2

2. Daerah adalah Kabupaten Kuningan;

3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kuningan;
4. Bupati adalah Bupati Kuningan;
5. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Kuningan;
6. Satuan Kerja Perangkat Daerah disingkat SKPD adalah Organisasi
Perangkat Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat
DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan
Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan;
7. Perlindungan Masyarakat yang selanjutnya disebut LINMAS adalah
salah satu kekuatan masyarakat dalam penanggulangan bencana,
penanganan pengungsi, membantu aparat pemerintah dalam
memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat dan
turut serta dalam upaya pertahanan keamanan Negara;
8. Camat adalah Pegawai Negeri Sipil yang memimpin Kecamatan
lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan;

di

9. Lurah adalah Pegawai Negeri Sipil yang memimpin Kelurahan di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan;
10. Kepala Desa adalah Kepala Desa di lingkungan Pemerintah Kabupaten

Kuningan;
11. Pejabat Struktural adalah pemegang jabatan eselon II,III,IV dan V;
12. Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kuningan;
13. Pakaian Seragam adalah pakaian yang corak, bentuk, susunan, macam
dan jenisnya sama;
14. Pakaian Dinas adalah pakaian seragam yang dipakai untuk
menunjukkan identitas Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas;
15. Pakaian Dinas Harian adalah Pakaian seragam beserta atribut dan
kelengkapannya yang dipakai oleh setiap pegawai di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kuningan dalam melaksanakan tugas sehari-hari;
16. Pakaian Dinas Upacara adalah Pakaian Seragam beserta atribut dan
kelengkapannya yang dipakai oleh setiap pegawai di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kuningan pada waktu mengikuti upacara;
17. Pakaian Dinas Lapangan
adalah Pakaian
yang dipakai untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai kebutuhan tugasnya yang bersifat
operasional di lapangan;
18. Pakaian Olah Raga adalah Pakaian yang dipakai untuk kegiatan olah

raga dengan model baju lengan pendek atau panjang bahan kaos dan
celana panjang bahan kaos/parasit;
19. Atribut Pakaian Dinas adalah tanda kelengkapan pakaian yang
dikenakan sesuai dengan jenis pakaian dinasnya;
20. Tanda Jabatan adalah atribut yang menunjukkan jabatan seseorang
selaku Bupati, Wakil Bupati, Camat, Lurah, dan Kepala Desa;
21. Tanda Pangkat adalah atribut yang menunjukkan tingkat dalam status
selaku Bupati, Wakil Bupati, Camat, Lurah, dan Kepala Desa;
22. Tanda Jasa adalah atribut kehormatan bagi seseorang karena jasa dan
pengabdiannya kepada bangsa dan negara;
23. Papan Nama adalah atribut yang menunjukkan nama seseorang;

3

24. Tanda Pengenal adalah atribut yang menunjukkan identitas dan tempat
unit kerja pegawai;
25. Lambang Daerah adalah Lambang Daerah Kabupaten Kuningan;
26. Nama Daerah adalah Kabupaten Kuningan;
27. Nama Provinsi adalah Provinsi Jawa Barat ;
28. Warna gelap adalah warna hitam, biru tua, biru dongker, abu-abu,

cokelat tua, dan hijau tua;
29. Kelengkapan Pakaian Dinas adalah kelengkapan pakaian yang
dikenakan atau digunakan Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan jenis
pakaian dinas termasuk ikat pinggang, kaos kaki, sepatu, beserta
atributnya.
BAB II
JENIS, MODEL, ATRIBUT, DAN PENGATURAN WAKTU
PENGGUNAAN PAKAIAN DINAS
Bagian Kesatu
Jenis Pakaian Dinas
Pasal 2
Pakaian Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan terdiri dari :
a. Pakaian Dinas Harian, disingkat PDH, terdiri dari :
1. PDH Warna Khaki;
2. PDH Linmas; dan
3. PDH Batik.
b. Pakaian Dinas Upacara disingkat PDU;
c. Pakaian Dinas Lapangan disingkat PDL;
d. Pakaian Sipil Harian disingkat PSH;
e. Pakaian Sipil Resmi disingkat PSR;

f. Pakaian Sipil Lengkap, disingkat PSL; dan
g. Pakaian Olah Raga.
Pasal 3
Pakaian Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 mempunyai fungsi
untuk menunjukkan identitas pegawai dan sarana pengawasan pegawai.
Bagian Kedua
Model Pakaian Dinas
Paragraf 1
Pakaian Dinas Harian
Pasal 4
A. PDH Warna Khaki terdiri :
a. PDH pria :
1. Kemeja lengan pendek, berkerah berdiri dan berlidah bahu;
2. Celana panjang;
3. Ikat pinggang nilon warna hitam dengan kepala ikat pinggang kuning
emas berlambang Korpri;
4. Sepatu kulit warna hitam, tinggi hak maksimal 4 cm;
5. Kaos kaki warna hitam;
6. Lencana Korpri, papan nama, tanda pengenal, nama provinsi,
nama daerah, dan lambang daerah.


4

b. PDH wanita tidak berjilbab :
1. Baju lengan panjang, berkerah rebah dan berlidah bahu;
2. Rok minimal 15 Cm di bawah lutut atau celana panjang;
3. Sepatu kulit tertutup warna hitam, dengan tinggi hak maksimal 4 cm;
4. Lencana Korpri, papan nama, nama provinsi, tanda pengenal, nama
daerah, dan lambang daerah.
c. PDH wanita muslim berjilbab :
1. Baju lengan panjang, berkerah berdiri dan berlidah bahu;
2. Rok /celana panjang;
3. Sepatu kulit tertutup warna hitam, dengan tinggi hak maksimal 4 cm;
4. Lencana Korpri, papan nama, nama provinsi, tanda pengenal,
nama daerah, dan lambang daerah.
5. Kerudung.
d. PDH wanita hamil tidak berjilbab :
1. Baju lengan pendek/panjang, berkerah rebah tanpa lidah bahu;
2. Rok 15 cm dibawah lutut warna khaki atau celana panjang;
3. Sepatu kulit tertutup warna hitam, dengan tinggi hak maksimal 4 cm;
4. Lencana Korpri, papan nama, nama provinsi, tanda pengenal,
nama daerah, dan lambang daerah.
e. PDH wanita hamil muslim berjilbab :
1. Baju lengan panjang, berkerah berdiri tanpa lidah bahu;
2. Rok/celana panjang atau baju terusan panjang dengan lengan
panjang tanpa lidah bahu;
3. Kerudung;
4. Sepatu kulit tertutup warna hitam, dengan tinggi hak maksimal 4 cm;
5. Lencana Korpri, papan nama, nama provinsi, tanda pengenal, nama
daerah, dan lambang daerah.
f. PDH Bupati, Wakil Bupati, Camat, Lurah dan Kepala Desa :
1. Kemeja lengan pendek/panjang, berkerah berdiri dan berlidah bahu;
2. Ikat pinggang nilon warna hitam dengan kepala ikat pinggang
kuning emas berlambang garuda, kecuali Camat dan Lurah
berlambang daerah;
3. Kaos kaki, sepatu kulit warna hitam;
4. Lencana Korpri, papan nama, tanda pangkat, tanda jabatan,
memakai peci atau mutz, nama provinsi, nama daerah, dan lambang
daerah.
g. PDH Bupati, Wakil Bupati, Camat, Lurah dan Kepala Desa wanita
tidak berjilbab :
1. Baju lengan pendek/panjang, berkerah rebah dan berlidah bahu;
2. Rok 15 cm di bawah lutut atau celana panjang;
3. Sepatu kulit tertutup warna hitam dengan tinggi hak maksimal 4cm;
4. Lencana Korpri, papan nama, tanda jabatan, tanda pangkat
harian memakai peci atau mutz, nama provinsi, nama daerah, dan
lambang daerah.
h. PDH Bupati, Wakil Bupati, Camat, Lurah, dan Kepala Desa wanita
muslim berjilbab :
1. Baju lengan panjang, berkerah berdiri dan berlidah bahu;
2. Rok atau celana panjang;
3. Kerudung;
4. Sepatu kulit tertutup warna hitam dengan tinggi hak maksimal 4 cm;
5. Lencana Korpri, papan nama, nama daerah, nama provinsi,
lambang daerah, tanda jabatan, tanda pangkat harian memakai
peci atau mutz.

5

i. PDH Bupati, Wakil Bupati, Camat, Lurah, dan Kepala Desa wanita
hamil tidak berjilbab :
1. Baju lengan pendek/panjang, berkerah rebah dan berlidah bahu;
2. Rok 15 cm di bawah lutut atau celana panjang;
3. Sepatu kulit tertutup warna hitam dengan tinggi hak maksimal 4 cm;
4. Lencana Korpri, papan nama, nama daerah, nama provinsi,
lambang daerah, dan tanda jabatan.
j. PDH Bupati, Wakil Bupati, Camat, Lurah, dan Kepala Desa wanita
muslim hamil berjilbab :
1. Baju lengan panjang, berkerah berdiri dan berlidah bahu;
2. Rok atau celana panjang;
3. Kerudung;
4. Sepatu kulit tertutup warna hitam dengan tinggi hak maksimal 4cm;
5 Lencana Korpri, papan nama, nama daerah, nama provinsi,
lambang daerah dan tanda jabatan.
B. PDH LINMAS warna hijau terdiri dari :
a. Pakaian LINMAS yang digunakan oleh pegawai pria :
1. Kemeja Lengan pendek berkerah berdiri dan berlidah bahu;
2. Celana panjang;
3. Ikat pinggang nilon warna hitam dengan kepala ikat pinggang kuning
emas berlambang Korpri;
4. Sepatu kulit warna hitam;
5. Kaos kaki hitam;
6. Lencana Korpri dan papan nama, lambang LINMAS dan lambang
bintang.
b. Pakaian LINMAS yang digunakan oleh pegawai wanita :
1. Baju lengan pendek/panjang, berkerah berdiri dan berlidah bahu;
2. Terdapat 2 (dua) buah saku tertutup terletak dibawah kiri dan kanan;
3. Kancing sebanyak 5 (lima) buah;
4. Rok atau celana panjang;
5. Sepatu kulit warna hitam, tinggi hak maksimal 4 Cm;
6. Lencana Korpri dan papan nama, lambang LINMAS dan lambang
bintang.
c. Pakaian LINMAS bagi wanita berjilbab :
1. Baju lengan panjang, berkerah berdiri dan berlidah bahu;
2. Rok minimal 15 Cm dibawah lutut atau celana panjang;
3. Terdapat 2 (dua) buah saku tertutup terletak dibawah kiri dan kanan;
4. Kerudung ;
5. Sepatu kulit warna hitam, tinggi hak maksimal 4 Cm;
6. Lencana Korpri dan papan nama, lambang LINMAS dan lambang
bintang.
d. Pakaian LINMAS bagi wanita hamil tidak berjilbab :
1. Baju lengan pendek, berkerah rebah tanpa lidah bahu;
2. Rok minimal 15 Cm dibawah lutut atau celana panjang;
3. Sepatu kulit tertutup warna hitam, tinggi hak maksimal 4 Cm;
4. Lencana Korpri dan papan nama, lambang LINMAS dan lambang
bintang.
e. Pakaian LINMAS bagi wanita hamil berjilbab :
1. Baju lengan panjang, berkerah berdiri tanpa berlidah bahu;
2. Rok / celana panjang atau baju terusan panjang dengan lengan
panjang tanpa lidah bahu;
3. Kerudung ;
4. Sepatu kulit tertutup warna hitam, tinggi hak maksimal 4 Cm;

6

5. Lencana Korpri dan papan nama, lambang LINMAS dan lambang
bintang.
f. Pakaian LINMAS Bupati, Wakil Bupati, Camat dan Lurah Pria :
1. Kemeja lengan pendek, berkerah berdiri dan berlidah bahu;
2. Celana panjang;
3. Ikat pinggang nilon warna hitam dengan kepala ikat pinggang kuning
emas berlambang Garuda kecuali Camat dan Lurah berlambang
Daerah;
4. Kaos kaki, sepatu kulit warna hitam;
5. Lencana Korpri dan papan nama, lambang LINMAS dan lambang
bintang.
g. Pakaian LINMAS Bupati, Wakil Bupati, Camat dan Lurah Wanita
tidak berjilbab :
1. Baju lengan pendek/panjang, berkerah rebah dan berlidah bahu;
2. Rok minimal 15 Cm dibawah lutut atau celana panjang;
3. Sepatu kulit warna hitam, tinggi hak maksimal 4 Cm;
4. Lencana Korpri dan papan nama, lambang LINMAS dan lambang
bintang.
h. Pakaian LINMAS Bupati, Wakil Bupati, Camat dan Lurah Wanita
muslim berjilbab :
1. Baju lengan panjang, berkerah berdiri tanpa lidah bahu;
2. Rok / celana panjang atau baju terusan panjang dengan lengan
panjang tanpa lidah bahu;
3. Kerudung ;
4. Kaos kaki, sepatu kulit warna hitam;
5. Lencana Korpri dan papan nama, lambang LINMAS dan lambang
bintang.
i. Pakaian LINMAS Bupati, Wakil Bupati, Camat dan Lurah Wanita hamil
tidak berjilbab :
1. Baju lengan pendek/panjang, berkerah rebah tanpa lidah bahu;
2. Rok 15 Cm dibawah lutut, atau celana panjang;
3. Sepatu kulit warna hitam, tinggi hak maksimal 4 Cm;
4. Lencana Korpri dan papan nama, lambang LINMAS dan lambang
bintang.
j. Pakaian LINMAS Bupati, Wakil Bupati, Camat dan Lurah Wanita
hamil berjilbab :
1. Baju lengan panjang, berkerah berdiri tanpa lidah bahu;
2. Rok / celana panjang atau baju terusan panjang dengan lengan
panjang tanpa lidah bahu;
3. Kerudung ;
4. Kaos kaki, sepatu kulit warna hitam;
5. Lencana Korpri dan papan nama, lambang LINMAS dan lambang
bintang.
C. PDH Batik terdiri dari :
a. Pakaian Batik pria, dengan ketentuan:
1. Lengan pendek
2. Stelan bawah celana panjang warna gelap, kain tidak menggunakan
bahan jeans;
3. Memakai Lencana Korpri, papan nama dan tanda pengenal.
b. Pakaian Batik wanita, dengan ketentuan:
1. Lengan panjang;
2. Stelan bawah rok atau celana panjang warna gelap, kain tidak
menggunakan bahan jeans;

7

3. Sepatu kulit warna hitam atau dipaduserasikan dengan pakaian, hak
maksimal 4 cm;
4. Memakai Lencana Korpri, papan nama dan tanda pengenal.
c. Pakaian Batik wanita muslim, menyesuaikan memakai jilbab atau
kerudung warna putih.
Paragraf 2
Pakaian Dinas Upacara
Pasal 5
PDU terdiri dari :
a. PDU Bupati, Wakil Bupati, Camat, Lurah, dan Kepala Desa Pria :
1. PDU berwarna putih;
2. Baju kemeja putih panjang berdasi hitam polos;
3. Stelan jas dan celana panjang;
4. Topi warna hitam berlambang Garuda;
5. Tanda pangkat upacara;
6. Lencana Korpri;
7. Bintang Tanda Jasa;
8. Kancing berlambang garuda berwarna kuning emas;
9. Tanda jabatan;
10. Sepatu dan kaos kaki warna putih.
b. PDU Bupati, Wakil Bupati, Camat, Lurah, dan Kepala Desa Wanita :
1. PDU berwarna putih;
2. Baju kemeja putih lengan panjang berdasi hitam polos;
3. Stelan jas dan rok atau celana panjang;
4. Topi warna hitam berlambang garuda;
5. Tanda pangkat upacara;
6. Lencana Korpri;
7. Bintang tanda jasa;
8. Kancing berlambang garuda berwarna kuning emas;
9. Tanda jabatan;
10. Sepatu warna putih.
c. PDU bagi wanita berjilbab menyesuaikan, dengan
panjang dan kerudung warna putih.

rok

atau celana

Paragraf 3
Pakaian Dinas Lapangan
Pasal 6
PDL terdiri dari :
a. PDL Bupati, Wakil Bupati, Camat, Lurah, dan Kepala Desa Pria :
1. Baju lengan panjang bermanset, warna khaki, kerah rebah, berkancing
6 (enam) buah pada bagian baju, berlidah bahu masing-masing
berkancing 1 (satu) buah atas dan 2 (dua) saku tertutup dan 2 (dua)
saku gantung tertutup masing-masing berkancing 1 (satu) buah;
2. Celana panjang tanpa lipatan di bawah dengan 2 (dua) saku belakang
tertutup dan 2 (dua) saku gantung tertutup disebelah samping;
3. Topi / jungle pet untuk Bupati dan Wakil Bupati warna hitam
berlambang Garuda dengan memakai lambang padi dan kapas untuk
Camat, Kepala Desa, Lurah berlambang daerah dengan memakai
padi dan kapas;
4. Kaos oblong warna krem dipakai dalam baju;
5. Tanda pangkat, tanda jabatan, papan nama, nama daerah, dan
lencana korpri;

8

6. Ikat pinggang nilon dengan kepala ikat pinggang warna kuning dengan
lambang garuda, sedangkan Camat dan Lurah Lambang Daerah;
7. Kaos kaki warna hitam;
8. Sepatu kulit tinggi tertutup hak rendah atau lars kulit tinggi tidak bertali
warna hitam.

b. PDL Bupati, Wakil Bupati, Camat, Lurah, dan Kepala Desa Wanita :
1. Baju lengan panjang bermanset, warna khaki, kerah rebah, berkancing
5 (lima) buah, berlidah bahu masing-masing berkancing 1 (satu) buah,
2 (dua) saku tertutup dan 2 (dua) saku gantung tertutup masingmasing berkancing 1 (satu);
2. Celana panjang tanpa lipatan dibawah dengan 2 (dua) saku
belakang tertutup dan 2 (dua) saku gantung tertutup disebelah
samping;
3. Topi/jungle pet untuk Bupati dan Wakil Bupati berlambang Garuda
dengan memakai padi dan kapas, untuk Camat, Kepala Desa, Lurah
berlambang daerah dengan memakai padi dan kapas;
4. Tanda pangkat, tanda jabatan, papan nama, nama daerah, nama
provinsi, lambang daerah, lencana Korpri;
5. Sepatu kulit setengah tinggi tertutup hak rendah tidak bertali warna
hitam.
c. PDL Bupati, Wakil Bupati, Camat, Lurah, dan Kepala Desa Wanita
berjilbab :
1. Baju lengan panjang bermanset, warna khaki, kerah rebah, berkancing
5 (lima) buah, berlidah bahu masing-masing berkancing 1 (satu) buah,
2 (dua) saku tertutup dan 2 (dua) saku gantung tertutup masingmasing berkancing 1 (satu);
2. Celana panjang tanpa lipatan dibawah dengan 2 (dua) saku belakang
tertutup dan 2 (dua) saku gantung tertutup disebelah samping;
3. Kerudung dengan memakai topi/jungle pet untuk Bupati, Wakil Bupati,
Kepala Desa berlambang Garuda dengan memakai padi dan kapas,
sedangkan Camat dan Lurah berlambang daerah;
4. Tanda pangkat, tanda jabatan, papan nama, nama daerah, nama
provinsi, lambang daerah, lencana Korpri;
5. Sepatu kulit setengah tinggi tertutup dan hak rendah tidak bertali
warna hitam.
Paragraf 4
Pakaian Sipil Harian
Pasal 7
PSH terdiri dari :
a. PSH pegawai pria :
1. Lengan pendek ;
2. Stelan celana panjang dengan baju model kerah leher berdiri dan
terbuka, warna kain gelap ;
3. Terdapat 3 (tiga) buah saku, 1 (satu) buah saku terbuka terletak
disebelah atas kiri dan 2 (dua) buah saku tertutup di bawah kiri dan
kanan;
4. Kancing sebanyak 5 (lima) buah:
5. Celana dan baju warna sama;
6. Kaos kaki dan sepatu kulit, warna serasi dengan pakaian;
7. Lencana Korpri, papan nama, dan tanda pengenal.

9

b. PSH pegawai wanita :
1. Lengan pendek;
2. Stelan rok dengan model baju model kerah leher rebah dan terbuka,
kain warna gelap ;
3. Terdapat 3 (tiga) buah saku, 1 (satu) buah saku terbuka terletak
disebelah atas kiri dan 2 (dua) buah saku tertutup di bawah kiri dan
kanan;
4. Kancing sebanyak 5 (lima) buah:
5. Celana dan baju warna sama;
6. Sepatu kulit, warna serasi dengan pakaian, tinggi hak maksimal 4 cm;
7. Lencana Korpri, papan nama, dan tanda pengenal.
c. PSH wanita berjilbab menyesuaikan, baju lengan panjang kerah rebah,
rok atau celana panjang dan kerudung warna serasi dengan pakaian.
Paragraf 5
Pakaian Sipil Resmi
Pasal 8
PSR terdiri dari :
a. PSR pegawai pria:
1. Celana panjang dengan baju model leher berdiri dan terbuka,
lengan panjang, kain warna gelap ;
2. Terdapat 3 (tiga) buah saku, 1 (satu) buah terbuka terletak disebelah
atas kiri dan 2 (dua) buah saku tertutup di bawah kiri dan kanan;
3. Kancing sebanyak 5 (lima) buah;
4. Celana dan baju warna sama;
5. Kaos kaki dan sepatu kulit, warna serasi dengan pakaian.
b. PSR yang digunakan oleh pegawai wanita :
1. Rok dan baju model leher rebah dan terbuka, lengan panjang, kain
warna gelap ;
2. Terdapat 3 (tiga) buah saku, 1 (satu) buah terbuka terletak disebelah
atas kiri dan 2 (dua) buah saku tertutup di bawah kiri dan kanan;
3. Kancing sebanyak 5 (lima) buah;
4. Rok dan baju warna sama;
5. Kaos kaki dan sepatu kulit tertutup, warna serasi dengan pakaian,
tinggi hak sepatu maksimal 4 cm.
c. PSR wanita berjilbab menyesuaikan, baju lengan panjang, rok atau celana
panjang dan kerudung warna serasi dengan warna pakaian.
Paragraf 6
Pakaian Sipil Lengkap
Pasal 9
PSL terdiri dari
a. PSL pegawai pria :
1. Kain menggunakan warna-warna gelap ;
2. Celana panjang;
3. Kemeja dan dasi;
4. Jas dengan model leher rebah dan terbuka, lengan panjang, 3 (tiga)
saku, 1 (satu) bagian kiri atas terbuka, dan 2 (dua) buah saku tertutup
bagian bawah kiri dan kanan;
5. Kancing 3 (tiga) buah;
6. Celana dan jas warna sama;
7. Kaos kaki dan sepatu kulit, warna serasi dengan pakaian.

10

b. PSL yang digunakan oleh pegawai wanita :
1. Kain menggunakan warna gelap;
2. Rok atau celana panjang;
3. Kemeja dan scraft /dasi;
4. Jas dengan model leher rebah dan terbuka, lengan panjang, 3 (tiga)
saku, 1 (satu) bagian kiri atas terbuka, dan 2 (dua) buah saku tertutup
bagian bawah kiri dan kanan;
5. Kancing 3 (tiga) buah;
6. Rok atau Celana dan jas warna sama;
7. Sepatu kulit tertutup warna serasi dengan pakaian,tinggi hak maksimal
4 cm.
c. PSL wanita berjilbab menyesuaikan, baju lengan panjang, rok atau celana
panjang dan kerudung serasi dengan warna pakaian.
Paragraf 7
Pakaian Olah Raga
Pasal 10
Pakaian Olah Raga terdiri dari :
a. Pakaian olah raga pria dan wanita dengan ketentuan:
1. Bahan baju dari kaos berlengan pendek atau panjang, warna bebas;
2. Stelan bawah celana panjang warna serasi dengan baju, bahan dari
kaos atau parasit, tidak boleh menggunakan bahan jeans;
3. Sepatu kulit atau kets warna bebas, kaos kaki serasi dengan warna
sepatu.
b. Pakaian olah raga wanita berjilbab menyesuaikan
dengan
menggunakan celana panjang dan berkerudung warna serasi dengan
pakaian.
Paragraf 8
Gambar Sketsa Pakaian Dinas
Pasal 11
Contoh gambar/sketsa PDH, PDU, PDL, PSH, PSR, dan PSL, sebagaimana
tercantum dalam lampiran I Peraturan ini.
Bagian Ketiga
Atribut Pakaian Dinas
Pasal 12
Atribut Pakaian Dinas terdiri dari :
a.
Tutup Kepala;
b.
Tanda Pangkat;
c.
Tanda Jabatan;
d.
Lencana Korpri;
e.
Tanda Jasa;
f.
Papan Nama;
g.
Nama Daerah;
h.
Nama Provinsi;
i.
Nama Linmas;
j.
Lambang Daerah;
k.
Tanda Pengenal.
Paragraf 1
Tutup Kepala
Pasal 13

11

(1) Tutup Kepala terdiri :
a. Topi Upacara;
b. Peci harian / mutz;
c. Kopiah;
d. Topi Lapangan/jungle pet.
(2) Tutup kepala sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini dipakai oleh
Bupati, Wakil Bupati, Camat, Lurah dan Kepala Desa dan pejabat
struktural tertentu, dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Topi upacara terdiri dari :
1). Topi upacara Bupati dan Wakil Bupati:
- Bahan dasar kain warna hitam;
- Memakai lambang Garuda;
- Memakai polet kuning emas;
- Dibagian depan bergambar padi dan kapas warna kuning emas.
2) Topi upacara Camat:
- Bahan dasar kain warna hitam;
- Memakai lambang daerah;
- Memakai polet kuning emas;
- Dibagian depan polos tanpa menggunakan gambar padi dan
kapas.
b. Peci harian atau mutz terdiri dari :
1) Peci harian atau mutz Bupati dan Wakil Bupati :
- Bahan kain warna khaki;
- Memakai emblim warna kuning emas dengan ukuran lebar 1,75
cm memakai lambang garuda;
- Memakai list warna kuning emas dengan ukuran lebar 1 cm.
2) Peci harian atau mutz Camat:
- Bahan kain warna khaki;
- Memakai emblim warna kuning emas dengan ukuran lebar 1,75
cm dan memakai lambang daerah;
- Memakai list warna kuning emas dengan ukuran lebar ½ cm.
3) Peci harian atau muts Lurah dan Kepala Desa:
- Bahan kain warna khaki;
- Memakai emblim warna kuning emas dengan ukuran lebar 1,75
cm, lambang daerah untuk Lurah dan Garuda untuk Kepala Desa;
- Memakai list warna kuning emas dengan ukuran lebar ½ cm.
c. Kopiah terbuat dari bahan dasar kain beludru warna hitam polos.
d. Topi lapangan/jungle pet terdiri dari :
1) Topi lapangan/jungle pet Bupati dan Wakil Bupati :
- Bahan dasar kain warna biru dongker;
- Memakai lambang garuda;
- Memakai list warna kuning;
- Dibagian depan memakai gambar padi dan kapas warna
kuning emas;
- Samping kanan bertuliskan jabatan menggunakan huruf
warna kuning emas;
- Samping kiri bertuliskan nama lengkap pejabat yang
bersangkutan menggunakan huruf warna kuning emas.
2) Topi lapangan/jungle pet Camat :
- Bahan dasar kain warna biru dongker;
Memakai lambang daerah;
Memakai list warna kuning;

12

- Dibagian depan memakai gambar padi dan kapas warna kuning
emas;
- Samping kanan bertuliskan jabatan menggunakan huruf warna
kuning emas;
- Samping kiri bertuliskan nama lengkap pejabat yang
bersangkutan menggunakan huruf warna kuning emas.
3) Topi lapangan/jungle pet Lurah dan Kepala Desa :
- Bahan dasar kain warna biru dongker;
- Memakai lambang daerah;
- Memakai list warna kuning;
- Samping kanan bertuliskan jabatan menggunakan huruf warna
kuning;
- Samping kiri bertuliskan nama lengkap menggunakan huruf
warna kuning.
4) Topi lapangan/jungle pet pejabat struktural tertentu:
- Bahan dasar kain warna biru dongker;
- Memakai lambang daerah;
- Memakai list warna kuning;
- Dibagian depan memakai gambar padi dan kapas warna kuning
emas;
- Samping kanan bertuliskan jabatan menggunakan huruf warna
kuning emas;
- Samping kiri bertuliskan nama lengkap menggunakan huruf
warna kuning emas.
Paragraf 2
Tanda Pangkat
Pasal 14
(1) Tanda Pangkat terdiri dari:
a. Tanda Pangkat Harian;
b. Tanda Pangkat Upacara;
c. Tanda Pangkat Lapangan.
(2) Tanda Pangkat sebagaimana dimaksud ayat (1) sebagai berikut :
a.
Tanda Pangkat Bupati terdiri dari :
1) Tanda pangkat harian:
a). Bahan dasar kain warna khaki;
b). Gambar pohon beringin, padi dan kapas dengan bahan dasar
logam warna kuning emas;
c). Gambar bunga melati sebanyak 3 (tiga) buah dengan bahan
dasar logam warna kuning emas.
2) Tanda pangkat upacara :
a). Bahan dasar logam warna perak;
b). Gambar pohon beringin, padi dan kapas dengan bahan
dasar logam warna kuning emas;
c). Gambar bunga melati sebanyak 3 (tiga) buah dengan
bahandasar logam warna kuning emas.
3) Tanda pangkat lapangan:
a). Bahan dasar kain warna khaki
b). Gambar bunga melati sebanyak 3 (tiga) buah dibordir
dengan benang warna kuning emas.
4) Pemakaian tanda pangkat :
a). Tanda pangkat upacara dan pangkat harian dipakai pada
bahu kiri dan kanan;

13

b). Tanda pangkat lapangan dipakai pada kerah baju sisi kiri dan
kanan.
b.

Tanda pangkat Wakil Bupati terdiri dari :
1) Tanda pangkat harian :
a). Bahan dasar kain warna khaki;
b). Gambar pohon beringin, padi dan kapas dengan bahan
dasar logam warna kuning emas;
c). Gambar bunga melati sebanyak 2 (dua) buah dengan bahan
dasar logam warna kuning emas.
2) Tanda pangkat upacara :
a). Bahan dasar logam warna perak;
b). Gambar pohon beringin, padi dan kapas dengan bahan
dasar logam warna kuning emas;
c). Gambar bunga melati sebanyak 2 (dua) buah dengan bahan
dasar logam warna kuning emas;
3) Tanda pangkat lapangan :
a) Bahan dasar kain warna khaki;
b) Gambar bunga melati sebanyak 2 (dua) buah dibordir
dengan benang warna kuning emas.
4) Pemakaian tanda pangkat :
a) Tanda pangkat upacara dan pangkat harian dipakai pada
bahu kiri dan kanan;
b) Tanda pangkat lapangan dipakai pada kerah baju sisi kiri dan
kanan.

c. Tanda pangkat Camat terdiri dari :
1) Tanda pangkat harian :
a) Bahan dasar kain warna khaki;
b) Gambar pohon beringin, padi dan kapas dengan bahan
dasar logam warna kuning emas;
c). Gambar bunga melati sebanyak 3 (tiga) buah dengan bahan
logam warna perak.
2) Tanda pangkat upacara :
a) Bahan dasar kain warna biru tua;
b) Gambar pohon beringin, padi dan kapas dengan bahan
dasar logam warna emas;
c) Gambar bunga melati sebanyak 3 (tiga) buah dengan bahan
dasar logam warna perak.
3) Tanda pangkat lapangan :
a) Bahan dasar kain warna khaki;
b) Gambar bunga melati sebanyak 3 (tiga) buah dibordir
dengan benang warna perak.
4) Pemakaian tanda pangkat :
a) Tanda pangkat upacara dan pangkat harian dipakai pada
bahu kiri dan kanan;
b) Tanda pangkat lapangan dipakai pada kerah baju sisi kiri dan
kanan.
d. Tanda pangkat Lurah dan Kepala Desa :
1). Tanda pangkat harian :
a) Bahan dasar kain warna khaki;
b) Gambar pohon beringin, padi dan kapas dengan bahan
dasar logam warna perak;

14

c). Gambar bunga melati sebanyak 1 (satu) buah dengan bahan
logam warna perak.
2). Tanda pangkat upacara :
a) Bahan dasar kain warna biru tua;
b) Gambar pohon beringin, padi dan kapas dengan bahan
dasar logam warna perak;
c) Gambar bunga melati sebanyak 1 (satu) buah dengan bahan
dasar logam warna perak.
3). Tanda pangkat lapangan :
a) Bahan dasar kain warna khaki;
b) Gambar bunga melati sebanyak 1 (satu) buah dibordir
dengan benang warna perak.
4). Pemakaian tanda pangkat :
a) Tanda pangkat upacara dan pangkat harian dipakai pada
bahu kiri dan kanan;
b) Tanda pangkat lapangan dipakai pada kerah baju sisi kiri dan
kanan.
Paragraf 3
Tanda Jabatan
Pasal 15
(1)
a.
b.
c.
d.
e.

Tanda Jabatan terdiri dari :
Tanda Jabatan Bupati;
Tanda Jabatan Wakil Bupati;
Tanda Jabatan Camat;
Tanda Jabatan Lurah;
Tanda Jabatan Kepala Desa.

(2) Ketentuan penggunaan tanda jabatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sebagai berikut :
a.
Tanda Jabatan Bupati yakni :
1) Bentuk bulat;
2) Bahan dasar logam;
3) Gambar Garuda ditengah-tengah dengan bahan dasar logam
warna kuning emas;
4) Lingkaran dalam, dengan bahan dasar logam warna perak;
5) Gambar sinar dengan bahan dasar logam warna emas, jumlah
sinar 45 jari-jari.
b.

Tanda jabatan Wakil Bupati yakni :
1) Bentuk opal;
2) Bahan dasar logam;
3) Gambar Garuda ditengah-tengah dengan bahan dasar logam
warna kuning emas;
4) Lingkaran dalam, dengan bahan dasar logam warna perak;
5) Gambar sinar dengan bahan dasar logam warna emas, jumlah
sinar 45 jari-jari.

c.
1)
2)
3)
4)
5)

Tanda Jabatan Camat yakni :
Bentuk bulat;
Gambar Lambang Daerah;
Bahan dasar logam;
Lingkaran dalam, dengan bahan dasar logam perak;
Gambar sinar dengan bahan
dasar logam perak, jumlah sinar 45 jari-jari.

15

d.

Tanda Jabatan yang dipakai oleh Lurah dan Kepala
Desa dengan ketentuan :
1) Bentuk bulat;
2) Bahan dasar logam;
3) Lambang Daerah ditengah-tengah dengan bahan dasar
perunggu untuk jabatan Lurah, sedangkan Kepala Desa
Gambar Garuda;
4) Lingkaran dalam, dengan bahan dasar logam perak;
5) Gambar sinar dengan bahan dasar logam perunggu, jumlah
sinar 45 jari-jari;
6) Tanda jabatan dipakai ditengah-tengah saku sebelah kanan.
Paragraf 4
Lencana Korpri
Pasal 16

(1) Lencana Korpri untuk PDH dan PDU terbuat dari bahan logam warna
kuning emas, sedangkan untuk PDL terbuat dari bahan kain bordir warna
kuning emas.
(2) Lencana Korpri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipakai didada
sebelah kiri.
Paragraf 5
Tanda Jasa
Pasal 17
(1) Tanda jasa terdiri :
a. Pita tanda jasa;
b. Bintang tanda jasa.
(2) Tanda jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipakai oleh Bupati,
Wakil Bupati, Pejabat struktural tertentu atau pegawai yang telah layak
menerima karena jasa dan pengabdiannya kepada Bangsa dan Negara.
(3) Pemasangan pita tanda jasa dan bintang tanda jasa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dipakai didada disebelah kiri di atas saku,
jaraknya sesuai dengan jumlah bintang tanda jasa.
(4) Bentuk dan ukuran tanda jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sesuai ketentuan yang berlaku.
Paragraf 6
Papan Nama
Pasal 18
(1) Papan nama dipakai di dada sebelah kanan.
(2) Papan nama untuk PDH dan PDU terbuat dari bahan dasar ebonit/plastik
keras warna hitam dengan tulisan warna putih, sedangkan papan nama
untuk PDL terbuat dari bahan dasar kain warna khaki dengan tulisan
bordir.

16

Paragraf 7
Nama Daerah dan Nama Provinsi
Pasal 19
(1) Nama daerah bertuliskan KAB. KUNINGAN, dipasang dilengan kiri, 2 cm
dibawah lidah bahu.
(2) Nama provinsi bertuliskan PEMPROV. JAWA BARAT, dipasang dilengan
sebelah kanan, 2 cm dibawah lidah bahu.
(3) Bahan dasar nama daerah dan nama provinsi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) berupa kain dan jahitan bordir dengan warna
dasar kuning emas, garis tepi dan tulisannya berwarna hitam.
Paragraf 8
Nama Linmas
Pasal 20
(1)

Nama LINMAS dipasang di dada sebelah kiri, 2 cm
diatas saku;

(2)

Bahan dasar nama Linmas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berupa kain dan jahitan bordil dengan warna dasar kuning
emas,garis tepi dan tulisannya berwarna hitam.
Paragraf 9
Lambang Daerah
Pasal 21

(1) Bahan Lambang Daerah berupa kain yang digambar dan ditulis dengan
jahitan bordir;
(2) Lambang Daerah sebagaimana di maksud pada ayat (1) dipakai di
lengan bagian atas sebelah kiri, di bawah nama daerah.
Paragraf 10
Tanda Pengenal
Pasal 22
(1) Tanda Pengenal Pegawai dipakai dalam menjalankan tugas.
(2) Tanda Pengenal Pegawai terbuat dari bahan dasar kertas dibungkus
laminating plastik atau bahan piber.
(3) Bentuk Tanda Pengenal Pegawai empat persegi panjang dengan ukuran:
a. Kertas sebagai dasar tulisan tanda pengenal dan pas foto dengan
ukuran panjang 8,5 cm dan lebar 4,5 cm; dan
b. Plastik laminating dengan ukuran panjang 9,2 cm dan lebar 6,3 cm.
(4) Tanda Pengenal Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
dari :
a. Bagian depan :
- Nomor seri sebelah kiri bagian atas;
- Foto pegawai dengan memakai PDH;
- Lambang daerah;
- Nama daerah;
- Nama SKPD.

17

b. Bagian belakang :
- Nama pegawai;
- Nomor Induk Pegawai;
- Jabatan;
- Golongan darah;
- Tanggal dikeluarkan;
- Nama dan jabatan pejabat yang mengeluarkan/Sekretaris Daerah.
(5) Warna dasar foto pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
didasarkan pada jabatan yang dijabat oleh pegawai;
(6) Warna dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (5) terdiri dari:
a.
warna merah untuk pejabat eselon II;
b.
warna biru untuk pejabat eselon III;
c.
warna hijau untuk pejabat eselon IV;
d.
warna kuning untuk pejabat eselon V;
e.
warna orange untuk pegawai non eselon; dan
f.
warna abu-abu untuk pegawai/pejabat fungsional.
(7) Tanda Pengenal Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dipasang/dijepitkan pada saku baju bagian dada sebelah kiri dibawah
lencana Korpri.
Bagian Keempat
Gambar Atribut Pakaian Dinas
Pasal 23
Gambar Atribut pakaian dinas sebagaimana tercantum dalam lampiran II
Peraturan ini.
Bagian Kelima
Pengaturan Waktu Penggunaan Pakaian Dinas
Pasal 24
Pengaturan waktu penggunaan pakaian dinas sebagaimana dimaksud Pasal
2 diatur sebagai berikut :
a. Bupati dan Wakil Bupati :
1. Hari Senin menggunakan PDH LINMAS;
2. Hari Selasa menggunakan PSH;
3. Hari Rabu menggunakan PDH warna khaki;
4. Hari Kamis menggunakan Batik khas Kuningan;
5. Hari Jum’at menggunakan Batik bebas, setelah selesai olah raga
pukul 09.00 WIB;
6. PDU digunakan pada saat pelantikan jabatan dan mengikuti upacara
dan acara-acara resmi lainnya;
7. PDL digunakan untuk melakukan pekerjaan yang bersifat operasional
ke lapangan sesuai kebutuhan;
8. PSR digunakan pada acara kenegaraan, menerima tamu-tamu
kehormatan baik dalam maupun luar negeri, pelantikan jabatan
struktural eselon II dan jabatan fungsional tertentu serta upacara hari
besar dan atau acara resmi lainnya sesuai kebutuhan;
9. PSL digunakan pada upacara-upacara kenegaraan, upacara hari
besar, kunjungan resmi keluar negeri dan atau acara resmi lainnya
sesuai kebutuhan.

18

b. Pejabat Eselon II dan III :
1. Hari Senin menggunakan PDH LINMAS;
2. Hari Selasa menggunakan PSH;
3. Hari Rabu menggunakan PDH warna khaki;
4. Hari Kamis menggunakan Batik khas Kuningan;
5. Hari Jum’at menggunakan Batik bebas, setelah selesai olah raga
pukul 09.00 WIB;
6. PSR digunakan pada acara kenegaraan, menerima tamutamu kehormatan baik dalam maupun luar negeri, pelantikan jabatan
struktural eselon II dan jabatan fungsional tertentu serta upacara hari
besar dan atau acara resmi lainnya sesuai kebutuhan;
7. PSL digunakan pada upacara-upacara kenegaraan, upacara hari
besar, kunjungan resmi keluar negeri dan atau acara resmi lainnya
sesuai kebutuhan;
8. PDL digunakan
untuk
melakukan
pekerjaan
yang bersifat
operasional sesuai kebutuhan.
c. Camat :
1. Hari Senin menggunakan PDH LINMAS;
2. Hari Selasa menggunakan PSH;
3. Hari Rabu menggunakan PDH warna khaki;
4. Hari Kamis menggunakan Batik khas Kuningan;
5. Hari Jum’at menggunakan Batik bebas, setelah selesai olah raga pukul
09.00 WIB;
6. PDU digunakan pada saat pelantikan jabatan dan mengikuti
upacara dan acara-acara resmi lainnya;
7. PDL digunakan untuk melakukan pekerjaan yang bersifat
operasional ke lapangan sesuai kebutuhan;
8. PSR digunakan pada acara kenegaraan, menerima tamu-tamu
kehormatan baik dalam maupun luar negeri, pelantikan jabatan
struktural eselon II dan jabatan fungsional tertentu serta upacara hari
besar dan atau acara resmi lainnya sesuai kebutuhan;
9. PSL digunakan pada upacara-upacara kenegaraan, upacara hari
besar, kunjungan resmi keluar negeri dan atau acara resmi lainnya
sesuai kebutuhan.
d. Eselon IV :
1. Hari Senin menggunakan PDH LINMAS;
2. Hari Selasa dan Rabu PDH warna khaki;
3. Hari Kamis menggunakan Batik khas Kuningan;
4. Hari Jum’at menggunakan Batik bebas, setelah selesai olah raga
pukul 09.00 WIB;
5. PSH digunakan untuk pelantikan jabatan struktural tertentu atau
Pegawai Negeri Sipil lainnya yang mendapat tugas pada acara tertentu;
6. PSL digunakan pada upacara-upacara kenegaraan, upacara hari
besar, kunjungan resmi keluar negeri dan atau acara resmi lainnya
sesuai kebutuhan.
e. Pelaksana :
1. Hari Senin menggunakan PDH LINMAS;
2. Hari Selasa dan Rabu menggunakan PDH warna khaki;
3. Hari Kamis menggunakan PDH Batik khas Kuningan;
4. Hari Jum’at menggunakan Batik bebas, setelah selesai olah raga
pukul 09.00 WIB;
5. PSH digunakan untuk pelantikan jabatan struktural tertentu atau
Pegawai Negeri Sipil lainnya yang mendapat tugas pada acara tertentu.

19

Bagian Keenam
Pakaian Dinas Dengan Ciri Khusus
Pasal 25
(1) Pakaian dengan ciri Khusus dipergunakan oleh pejabat fungsional terdiri
dari :
a. Guru :
1). Guru Sekolah Menengah, dengan ketentuan :
a. Hari Senin menggunakan PDH LINMAS;
b. Hari Selasa menggunakan PDH warna khaki;
c. Hari Rabu menggunakan PSH warna biru dongker;
d. Hari Kamis menggunakan Batik khas Kuningan;
e. Hari Jum’at dan Sabtu Batik bebas.
2). Guru Sekolah Dasar, dengan ketentuan :
a. Hari Senin menggunakan PDH LINMAS;
b. Hari Selasa menggunakan PDH warna khaki;
c. Hari Rabu menggunakan PSH warna abu-abu;
d. Hari Kamis menggunakan Batik khas Kuningan;
e. Hari Jum’at dan Sabtu Batik bebas.
3). Bagi wanita yang menggunakan baju muslim menyesuaikan;
b. Widyaiswara/pengawas/pamong budaya dengan ketentuan :
- Hari Senin menggunakan PDH LINMAS;
- Hari Selasa menggunakan PDH warna khaki;
- Hari Rabu menggunakan warna biru dongker;
- Hari Kamis menggunakan Batik khas Kuningan;
- Hari Jum’at dan Sabtu menggunakan Batik bebas;
- Bagi wanita yang menggunakan baju muslim menyesuaikan.
c. Dokter, dengan ketentuan :
1). Dokter yang bertugas di rumah sakit, menggunakan kemeja
warna coklat muda tanpa motif (polos) dan memakai jas warna
putih, celana warna gelap, sepatu kulit dan kaos kaki warna hitam.
Lencana Korpri dikenakan pada jas di bagian dada sebelah kiri
serta tanda pengenal;
2). Dokter yang bertugas di Pusat Kesehatan Masyarakat/Pustu.
Menggunakan PDH warna khaki dan jas warna putih, celana
warna gelap, sepatu kulit dan kaos kaki warna hitam;
3). Bagi wanita yang menggunakan baju muslim menyesuaikan.
d. Auditor, dengan ketentuan :
1). Pria menggunakan kemeja lengan panjang warna coklat muda,
tanpa motif (polos), dasi warna bebas, celana warna gelap, sepatu
kulit warna hitam, kaos kaki hitam, ikat pinggang hitam, lencana
Korpi, papan nama dan tanda pengenal.
2). Untuk wanita dengan ketentuan sama dengan pria, dengan
tambahan menggunakan blouse warna biru tua.
3). Bagi wanita yang mengenakan baju muslim menyesuaikan.
e. Pekerja sosial, tenaga penyuluh, pranata komputer, pustakawan,
perencana, dan pegawai fungsional lainnya yang dalam
melaksanakan tugasnya tidak ke luar lingkungan tempat kerjanya
menggunakan PDH warna khaki, dengan atribut sesuai dengan
ketentuan.
(2) Pegawai pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, dengan ketentuan:
a. Hari Senin menggunakan PDH LINMAS;
b. Hari Selasa menggunakan PDH warna khaki;

20

c. Hari Rabu menggunakan kemeja lengan panjang warna terang tanpa
motif (polos), dasi warna bebas, celana warna gelap, sepatu kulit dan
kaos kaki warna hitam, ikat pinggang hitam, memakai lencana Korpri
dan tanda pengenal, untuk wanita ditambah blouse/jas warna coklat.
d. Hari Kamis menggunakan Batik khas Kuningan;
e. Hari Jum’at menggunakan Batik bebas;
f. Bagi wanita yang mengenakan baju muslim menyesuaikan.
(3) Pakaian dinas Ajudan Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah
menggunakan PDH warna gelap, memakai papan nama, tanda
pengenal, lencana Korpri, sepatu kulit dan kaos kaki warna hitam.
(4) Pakaian dinas petugas protokoler menggunakan PDH warna gelap,
memakai papan nama, tanda pengenal, lencana Korpri, sepatu kulit dan
kaos kaki warna hitam.
BAB III
PAKAIAN DINAS KHUSUS
Pasal 26
(1) Pegawai pada SKPD tertentu karena tugas pokok dan fungsinya
melaksanakan operasional lapangan menggunakan pakaian dinas
khusus;
(2). SKPD sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini adalah :
a. Satuan Polisi Pamong Praja;
b. Dinas Perhubungan;
c. Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
d. UPTD Pemadam Kebakaran pada Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya.
(3) Ketentuan pakaian dinas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) secara parsial diatur tersendiri dengan Peraturan Bupati
mengacu kepada peraturan perundang-undangan.
(4) Pakaian Dinas pegawai yang bertugas di bagian administrasi
pada SKPD dimaksud pada ayat (2) tetap menggunakan seragam PDH
sebagaimana diatur dalam Pasal 4 huruf A,B dan C Peraturan ini.
BAB IV
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 27
(1) Ketentuan-ketentuan yang mengatur pakaian dinas yang karena sifat
kekhususannya tidak diatur dalam Peraturan ini, tetap berpedoman pada
ketentuan-ketentuan yang mengatur secara khusus.
(2) Penyesuaian penggunaan pakaian dinas akibat diberlakukannya
Peraturan ini dilakukan sesuai kemampuan keuangan daerah dengan
prinsip efisiensi.
Pasal 28
Segala biaya yang timbul dengan berlakunya Peraturan ini dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kuningan
melalui SKPD, dengan tetap mempertimbangkan kondisi keuangan daerah.

21

BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 29
Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Peraturan Bupati Kuningan Nomor
30 Tahun 2012 tentang Pakaian Dinas Pegawai di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kuningan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 30
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten
Kuningan.

Ditetapkan di Kuningan
Pada Tanggal 6 Desember 2013
BUPATI KUNINGAN,

UTJE CHOERIAH HAMID SUGANDA
Diundangkan di Kuningan
Pada Tanggal 9 Desember 2013
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KUNINGAN,

Drs. H. YOSEP SETIAWAN, SE, M.Si
Pembina Utama Madya
NIP. 19580217 198503 1 003
BERITA DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2013 NOMOR 47

22