SAMBUTAN DI HUT SATPOL PP, LINMAS, HARDIKNAS dan HARKITNAS FIX

BUPATI AGAM
SAMBUTAN
PADA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL,
HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE 106,
HUT SATPOL PP KE 64 dan HUT SATLINMAS KE 52
TAHUN 2014
SELASA, 20 MEI 2014
Assalammu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Yth,

Saudara Bupati Agam ;

Yth,

Saudara Ketua DPRD Agam Beserta Anggota ;

Yth,

Sekretaris Daerah, Staf Ahli, Asisten Dan Kepala
Satuan Kerja Perangkat Daerah Di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Agam


Yth,

Ninik Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai dan Bundo
Kanduang Kabupaten Agam.

Yth.

Para Pendidik, Satuan Poling Pamong Praja dan Satuan
Linmas serta seluruh Pelajar Kabupaten Agam.

Yth. Para Wartawan, Hadirin Dan Undangan Yang Berbahagia

1

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan YME yang telah
menganugerahkan berbagai kenikmatan dan kesempatan kepada
kita semua, pada hari ini kita bersama sama dapat menghadiri
Peringatan Hari Pendidikan Nasional, Hari Kebangkitan
Nasional ke 106, HUT Satpol Pp Ke 64 dan HUT Satlinmas

Ke 52 Tahun 2014 di Kabupaten Agam dalam keadaan sehat
wal’afiat tanpa ada suatu halangan apapun.
Hadirin Yang Berbahagia,
Atas nama Pemerintah saya ingin menyampaikan
ucapan “Selamat Hari Pendidikan Nasional, tanggal 2 Mei
2014”. Semoga segala ikhtiar kita yang terus-menerus untuk
memajukan dunia pendidikan yang semakin terjangkau,
semakin berkualitas di seluruh jenjang pendidikan bagi
seluruh rakyat Indonesia dapat segera membuahkan hasil.
Perkenankan

pula,

saya

menyampaikan

ucapan

terima kasih dan penghargaan setinggi - tingginya kepada

seluruh insan pendidikan, pemerintah daerah, organisasi
yang

bergerak

kepentingan

lain

di

dunia

atas

pendidikan

segala

ikhtiar,


dan

pemangku

kepedulian

dan
2

perhatian yang diberikan dalam menumbuhkembangkan
dunia pendidikan.
Tema yang dipilih pada peringatan Hardiknas 2014
ini, yakni “Pendidikan untuk Peradaban Indonesia yang
Unggul”. Tema ini mengingatkan kita bahwa pendidikan
bukan

hanya

untuk


menyelesaikan

atau menjawab

persoalan-persoalan yang sifatnya sangat teknis dan bersifat
kekinian semata, melainkan lebih jauh dari itu, yaitu bahwa
pendidikan pada hakikatnya adalah upaya memanusiakan
manusia untuk membangun peradaban yang unggul.
Hadirin yang berbahagia,
Dalam dunia pendidikan ada dua hal yang sangat
mendasar, yaitu yang pertama terkait dengan akses untuk
mendapatkan layanan pendidikan yang sangat dipengaruhi
oleh ketersediaan dan keterjangkauan.
Beberapa kebijakan dan program seperti BOS untuk
pendidikan dasar dan menengah, Bantuan Siswa Miskin,
Bidikmisi,

Pengiriman


Guru

untuk

daerah terpencil,

terdepan dan tertinggal, melalui SM 3T, Bantuan Operasional
untuk

Perguruan

Tinggi

Negeri

(BOPTN), pendirian
3

perguruan


tinggi

negeri

baru

dan

sekolah berasrama

merupakan sebagian dari upaya untuk meningkatkan akses
secara inklusif dan berkeadilan.
Alhamdulillah, kebijakan dan program tersebut telah
menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hasil itu ditandai
antara lain dengan kenaikan Angka Partisipasi Kasar (APK)
yang cukup tinggi dan lebih inklusif terutama pada tingkat
SMP/MTs, SMA/SMAK dan Perguruan Tinggi.
Kedua, yaitu yang terkait dengan kualitas yang
sangat dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu ketersediaan dan
kualitas guru, kurikulum dan sarana prasarana. Beberapa

kebijakan dan program yang telah ditetapkan, antara lain,
pendidikan dan pelatihan guru berkelanjutan, penerapan
Kurikulum 2013 dan rehabilitasi sekolah yang rusak, baik
rusak berat, rusak sedang maupun rusak ringan.
Dalam kesempatan ini, saya ingin mengajak kepada
para

guru

dan

pemangku

kepentingan

lainnya untuk

bersama-sama menyukseskan implementasi Kurikulum 2013.
Insya Allah, melalui Kurikulum 2013 itu, anak-anak kita akan


4

memiliki kompetensi secara utuh yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
Itu

semua

kita

lakukan

dalam

rangka

mempersiapkan generasi emas, yaitu generasi yang kreatif,
inovatif, produktif,
berkarakter,
Indonesia.


mampu

serta cinta

berpikir

dan

bangga

orde

tinggi,

menjadi

Bangsa

Dengan generasi emas inilah, kita bangun


peradaban Indonesia yang unggul, menuju kejayaan Indonesia
2045.
Akhirnya,

Sekali

lagi

saya

ucapkan

memperingati Hari Pendidikan Nasional

kepada

selamat
semua

pendidik, tenaga kependidikan dan kebudayaan di seluruh
tanah air. Semoga apa yang kita

lakukan

dalam

dunia

pendidikan dan kebudayaan selama ini, menjadi bagian dari
amal kebajikan kita. Amin.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Mohammad Nuh
5

Hadirin Dan Undangan Yang Berbahagia,
Selanjutnya

Kami

Akan

Membacakan

Pidato

Menteri KOMINFO Pada Peringatan Hari Kebangkitan
Nasional yang ke 106 tahun 2014.
Saudara-saudara peserta upacara yang saya cintai.
Jika dihitung dari titik awal Kebangkitan Nasional tahun
1908, maka pada tahun 2014 ini, kita sudah lebih dari seratus
tahun berproses dalam kesadaran kita untuk menjadi bangsa
yang berdaulat, menjadi bangsa yang memiliki identitas dan
jati diri ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
Momentum 1908 dan 1928 adalah momentum kaum
muda yang bercita-cita Indonesia merdeka. Pemikiran dan citacita mereka, berlanjut melalui perjuangan para pemuda periode
tahun 1945-1949. Mereka berjuang bagi tegaknya bangunan
ke-Indonesaan yang merdeka dan berdaulat. Inilah makna
nasionalisme sesungguhnya, yakni penerapan cara berpikir,
bersikap dan berperilaku yang secara ideologis merupakan
kristalisasi kesadaran berbangsa dan bernegara.
6

Sejalan dengan semangat dan jiwa kebangkitan nasional
tersebut, maka peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-106
tahun 2014 ini mengambil tema “Maknai Kebangkitan
Nasional

Melalui

Kerja

Nyata

Dalam

Suasana

Keharmonisan Dan Kemajemukan Bangsa”.
Tema ini mengandung tiga makna yang sekaligus
menjadi

instrumen

ukuran

sejauh

mana

nilai-nilai

nasionalisme terimplementasi dalam karsa, cipta dan karya
kekinian kita secara nyata. Makna kedua, bahwa kita pada
dasarnya menginginkan sebuah keharmonisan dalam perilaku
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Nasionalisme terbangun bukan dari perilaku saling
menuding, bukan saling menyalahkan dan bahkan bukan untuk
saling menyingkirkan. Kekuatan kebangsaan tersemai dalam
kohesivitas yang harmonis dari kekuatan dan energi potensi
yang telah kita miliki.
Komitmen untuk berbagi dan bersinerji dalam rangka
mewujudkan cita-cita nasional itulah yang menjadi ukuran,
sejauh mana karsa, cipta dan karya kita sudah memberikan

7

kekuatan bagi terbangunnya keharmonisan perilaku kita dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang amanah.
Makna ketiga, adalah memberi rujukan bahwa kekuatan
sebuah bangsa tercirikan dari bagaimana perbedaan dan
kemajemukan dapat terkelola menjadi kekuatan. Itulah niat
mulia untuk menyatukan perbedaan-perbedaan yang dimiliki
bangsa ini melalui Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
Indonesia yang memiliki lebih dari 300 kelompok etnis, lebih
dari 250 bahasa daerah dalam percakapan; keragaman dan
komposisi pemeluk agama yang tersebar di seluruh nusantara
adalah sebuah kekayaan sekaligus kekuatan.
Namun
bergulir

demikian,

akhir-akhir

ini

fenomena

kemajemukan

tampaknya

sedikit

yang

mengalami

penggerusan dari hakekat nasionalisme itu sendiri. Semangat
persatuan demi menjunjung tinggi sikap nasionalisme yang
dulu didambakan dan dibanggakan kini menjadi kekhawatiran
kita bersama. Konflik antar etnis, antar agama, tawuran antar
pelajar,

tawuran

antar

warga,

sikap

prasangka

antar

kepentingan, konflik horizontal dan gangguan keamanan

8

yang masih sering terjadi adalah fenomena kebangsaan yang
perlu kita sikapi secara hati-hati.
Demikian pula sikap dan perilaku yang mengutamakan
kepentingan perorangan dan golongan, superioritas kelompok
tertentu yg merasa lebih unggul dari kelompok lain, masalah
narkoba, pornografi, menjamurnya perilaku koruptif, dan
bentuk-bentuk sekat pemisah antara “We and Them”, adalah
pola pikir, pola sikap dan perilaku yang harus kita hilangkan.
Oleh karena itu, semangat dan makna peringatan Hari
Kebangkitan Nasional Tahun 2014 ini, adalah semangat untuk
berani melakukan evaluasi diri, semangat bagi penguatan
komitmen seluruh komponen dan potensi bangsa dalam
membangun Indonesia kedepan yang lebih baik.
Menteri Komunikasi dan Informatika

Tifatul Sembiring

9

Hadirin Dan Undangan Yang Berbahagia,
Selanjutnya Kami Akan Membacakan Pidato
Menteri Dalam Negeri Peringatan Hari HUT Satpol PP ke
64 dan HUT Satlinmas ke 52
.
Pelaksanaan HUT Satpol PP ke 64 dan HUT Sat Linmas
ke 52 tahun 2014 mengambil tema ‘Satpol Pp Dan Satlinmas
Siap Mengawal Pelaksanaan Pemilu Tahun 2014 Melalui
Tugas Pokok Dan Fungsi‘.
Kita memang patut bersyukur terhadap apa yang kita
capai saat ini, namun akan lebih baik jika ungkapan rasa
syukur kita lebih besar di masa yang akan datang sebagai
wujud dari penguatan tekad, perbaikan semangat, komitmen
dan kerjasama yang baik mulai dari sekarang dan dimasa yang
akan datang.
Dan dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh
elemen masyarakat Kabupaten Agam, hal ini berkat dukungan
sepenuhnya

bagi

penyelenggara

ketertiban

umum

dan

ketenteraman masyarakat, TNI, POLRI serta instansi terkait
Pemerintah Kabupaten Agam karena mampu menjaga kondisi
10

keamanan yang cukup kondusif pada Pemilu Legislatif (Pileg)
dan sebentar lagi kita akan melaksanakan pemilu presiden
(Pilpres) saya menghimbau dan tetap menjaga suasana aman
dan kondusif, tidak ada aksi-aksi anarkis,
Hadirin Yang Berbahagia,
Pada kesempatan ini dan tak lupa

kami ucapkan

Selamat Ulang Tahun untuk seluruh anggota Satuan Polisi
Pamong Praja ke 64 dan Sat Linmas ke 52 semoga Satuan
Polisi Pamong Praja dan Sat Linmas sebagai garda terdepan
dalam penegakan peraturan daerah dapat melaksanakan tugas
kedinasan dengan lebih mandiri, lebih profesional, kompeten
dan berintegritas tinggi sehingga menjadi momentum untuk
meningkatkan citra dan kewibawaan satpol pp di mata
masyarakat.
Wabilahitaufikwalhidayah
Wassalamualaikum warrohmatullahi wabarakatu
Menteri Dalam Negeri
Gamawan Fauzi
11

12