Peraturan Lainnya – Jaringan Data dan Informasi Hukum kode etik
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN BARITO KUALA
NOMOR 2 TAHUN 2014
TENTANG
KODE ETIK DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN BARITO KUALA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN BARITO KUALA,
Menimbang
: a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 89
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah tentang Tata Tertib
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, perlu dibuat
Peraturan DPRD tentang Kode Etik DPRD;
b.
Mengingat
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam hurup a, perlu menetapkan
Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
tentang Kode Etik Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten Barito Kuala;
: 1. UndangUndang Nomor 27 Tahun 1959 tentang
Penetapan UndangUndang Darurat Nomor 3
Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat
II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 352)
sebagai UndangUndang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1820);
2. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undangundang Nomor 12 Tahun 2008
tentang perubahan kedua atas Undangundang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Undangundang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundangundangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
4. Undangundang Nomor 17 Tahun 2014 tentang
MPR, DPR, DPD, dan DPRD (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5568);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004
tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan
Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4416)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun
2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang
Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan
dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4712);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Tata
Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tentang
Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5104);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun
2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor32);
8. Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan
Nomor 188.44/0381/KUM/2014 tentang
Peresmian Pengangkatan Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Barito Kuala
Masa Jabatan Tahun 20142019;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
DAERAH TENTANG KODE ETIK DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN
BARITO KUALA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Daerah adalah Kabupaten Barito Kuala
Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnya disebut DPRD
adalah DPRD sebagaimana dimaksud dalam Undangundang
Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat,
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Pimpinan DPRD adalah Ketua dan dan Wakilwakil Ketua
DPRD.
Pimpinan Komisi adalah Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris
Komisi DPRD
Pimpinan Fraksi adalah Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris
Fraksi DPRD.
Kode Etik Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnya
disebut Kode Etik adalah suatu ketentuan etika prilaku sebagai
acuan kinerja anggota DPRD dalam melaksanakan tugasnya.
8.
Kelompok kepentingan, adalah kumpulan anggota masyarakat
yang karena memiliki kesamaan tertentu menghimpun diri
kedalam suatu wadah dan berjuang atas nama dan atau untuk
kepentingan kelompok seperti pemuda, Buruh, Mahasiswa,
Petani, Nelayan, Cendikiawan, Wartawan, LSM dan Lain
sebagainya.
9.
Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
selanjutnya disebut Badan Kehormatan adalah alat kelengkapan
DPRD yang bersifat tetap dan dibentuk oleh DPRD.
10. Perjalanan Dinas adalah, perjalanan anggota DPRD dalam
melaksanakan tugas DPRD sebagaimana ditetapkan dalam
Peraturan Perundangundangan.
11. Rahasia DPRD, adalah suatu yang berkaitan dengan tugas
DPRD yang menurut sifat dan bentuknya belum dapat
diinformasikan kepada pihak lain.
12. Pakaian resmi adalah PSH, PSR, PDH, PDL dan PSL.
BAB II
TUJUAN
Pasal 2
Kode Etik bertujuan untuk menjaga harkat dan martabat,
kehormatan, citra dan kredibilitas Anggota DPRD serta membantu
Anggota DPRD dalam melaksanakan tugas, wewenang dan
kewajibannya serta tanggung jawabnya kepada pemilih,
masyarakat dan negara.
BAB III
KODE ETIK
Pasal 3
(1) Dalam melaksanakan wewenang, tugas dan kewajibannya,
Anggota DPRD wajib menaati Kode Etik.
(2) Kode Etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
normanorma atau aturanaturan yang merupakan kesatuan
landasan etika atau filosofis dengan peraturan sikap, prilaku,
ucapan, pekerjaan, tata hubungan antar lembaga Pemerintah
Daerah dan antar anggota serta antar Anggota DPRD dengan
pihak lain mengenai halhal yang diwajibkan, dilarang, atau
tidak patut dilakukan oleh Anggota DPRD.
Bagian Pertama
Kepribadian
Pasal 4
Anggota DPRD wajib bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berjiwa Pancasila, taat kepada Undangundang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dan Peraturan Perundang
undangan, berintegritas tinggi, jujur, dengan senantiasa
menegakkan kebenaran dan keadilan, menjunjung tinggi
demokrasi dan hak asasi manusia, mengembangkan amanat
penderitaan rakyat, mematuhi Peraturan Tata Tertib DPRD,
menunjukan profesionalisme sebagai anggota DPRD dan selalu
berupaya meningkatkan kualitas dan kinerja.
Bagian Kedua
Tanggungjawab
Pasal 5
(1) Anggota DPRD bertanggung jawab mengembangkan amanat
penderitaan rakyat, melaksankan tugas secara adil, mematuhi
hukum, menghormati keberadaan lembaga DPRD,
melaksanakan tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya
demi kepentingan dan kesejahteraan rakyat serta
mempertahankan kedaulatan Bangsa dan Negara.
(2) Anggota DPRD bertanggungjawab menyampaikan dan
memperjuangkan aspirasi rakyat kepada Pemerintah, lembaga
atau pihak yang terkait secara adil tanpa memandang suku,
Agama, Ras, Golongan, dan Gender.
Bagian Keempat
Ketentuan Dalam Rapat
Pasal 7
(1) Anggota DPRD harus mengutamakan tugasnya dengan cara
menghadiri secara fisik setiap rapat yang menjadi
kewajibannya.
(2) Ketidak hadiran Anggota DPRD secara fisik sebanyak 6 (enam)
kali berturutturut dalam rapat paripurna dan atau rapat alat
kelengkapan DPRD yang menjadi tugas dan kewajibannya
tanpa tanpa alasan yang sah, merupakan suatu pelanggaran
yang dapat diberikan sanksi sesuai dengan Peraturan
Perundangundangan.
(3) Ketidak hadiran anggota DPRD secara fisik sebanyak 3 (tiga)
bulan berturutturut tanpa keterangan apapun dalam kegiatan
rapat paripurna dan atau rapat alat kelengkapan DPRD
merupakan pelanggaran Kode Etik yang dapat diberikan sanksi
sesuai dengan Peraturan Perundangundangan.
(4) Bagi Anggota DPRD perempuan yang hamil diberikan
dispensasi atau hak untuk cuti bersalin selama 3 (tiga) bulan
dengan ketentuan 1 (satu) bulan sebelum melahirkan dan 2
(dua) bulan setelah melahirkan.
(5) Cuti bersalin sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
dilaksanakan setelah mendapat izin/persetujuan terlebih
dahulu dari Pimpinan DPRD.
Pasal 8
Selama rapat berlangsung setiap Anggota DPRD tidak
diperkenankan:
a. Menggunakan alat komunikasi yang dapat mengganggu
ketertiban jalannya rapat.
b. Merokok diruangan selama berlangsungnya rapat.
c. Membaca surat kabar atau bacaan lainnya, kecuali hal yang
dibaca berkaitan langsung dengan permasalahan yang sedang
dibahas dalam rapat.
d. Memotong pembicaraan Anggota DPRD yang sedang
menyampaikan pendapat dan melakukan ekspresi ataupun
komentar yang kurang sopan, kecuali instrupsi sebagaimana
diatur dalam Peraturan Tata Tertib.
e. Meninggalkan ruang rapat sebelum rapat dinyatak selesai
kecuali ada halhal yang sangat mendesak dan mendapat izin
dari Pimpinan rapat untuk meninggalkan ruang rapat dan
berusaha segera mungkin untuk kembali.
f. Menggunakan katakata atau tindakan yang tidak sopan
sebagai tanda protes.
g. Mengenakan pakaian diluar pakaian resmi yang tidak sesuai
dengan ketentuan Peraturan Tata Tertib.
Bagian Kelima
Perjalanan Dinas
Pasal 9
(1) Anggota DPRD melakukan perjalanan dinas di dalam Negeri
dengan biaya APBD sesuai ketentuan peraturan perundang
undangan.
(2) Anggota DPRD tidak diperbolehkan menggunakan fasilitas
dinas untuk kepentingan di luar tugas DPRD.
(3) Perjalanan dinas dilakukan dengan menggunakan anggaran
yang tersedia.
(4) Anggota DPRD tidak boleh membawa keluarga dalam status
perjalanan dinas kecuali dimungkinkan oleh ketentuan
peraturan perundangundangan.
(5) Dalam hal perjalan dinas atas biaya pengundang harus
mendapatkan izin tertulis dari Pimpinan DPRD.
(6) Anggota DPRD yang melakukan perjalanan dinas keluar Negeri
dengan anggaran yang tersedia wajib memperoleh izin tertulis
dari Gubernur.
Bagian Keenam
Penerimaan Imbalan dan Pemberian Hadiah
Pasal 10
Anggota DPRD dilarang menerima imbalan atau hadiah dari pihak
manapun sesuai dengan peraturan Perundangundangan.
Bagian Ketujuh
Konflik Kepentingan
Pasal 11
(1) Sebelum mengemukakan pendapat dalam pembahasan suatu
masalah, Anggota DPRD harus menyatakan dihadapan seluruh
peserta rapat apa bila ada suatu kepentingan antara
permasalahan yang sedang dibahas dengan kepentingan
pribadinya di luar kedudukannya sebagai Anggota DPRD.
(2) Anggota DPRD mempunyai hak suara pada setiap pengambilan
keputusan kecuali apabila rapat memutuskan lain karena yang
bersangkutan mempunyai konflik kepentingan dalam
permasalahan yang sedang dibahas.
Pasal 12
Anggota DPRD dilarang menggunakan jabatannya untuk
mempengaruhi proses peradilan untuk kepentingan pribadi dan
atau pihak lain.
Pasal 13
Anggota DPRD dilarang menggunakan jabatannya untuk mencari
kemudahan dan keuntungan pribadi, keluarga, sanak pamili dan
kroninya yang mempunyai usaha atau melakukan penanaman
modal dalam suatu bidang usaha.
Bagian Kedelapan
Rahasia
Pasal 14
(1) Anggota DPRD wajib menjaga kerahasiaan yang dipercayakan
kepadanya, termasuk hasil rapat yang dinyatakan sebagai
rahasia sampai dengan permasalahan tersebut sudah
dinyatakan terbuka untuk umum.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku juga
bagi Anggota Badan Kehormatan.
Bagian Kesembilan
Hubungan dengan lembaga diluar DPRD
Pasal 15
(1) Anggota DPRD wajib bersikap adil, terbuka, akomodatif,
responsif dan profesional dalam melakukan hubungan dengan
mitra kerjanya.
(2) Anggota DPRD dilarang melakukan hubungan dengan mitra
kerjanya dengan maksud miminta atau menerima imbalan
atau hadiah untuk kepentingan pribadi, keluarga, sanak
famili, dan kroninya.
Pasal 16
(1) Anggota DPRD ikut serta dalam kegiatan organisasi di luar
lembaga DPRD harus mengutamakan tugas dan fungsinya
sebagai anggota DPRD.
(2) Setiap keikut sertaan dalam suatu organisasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) Anggota DPRD wajib memberitahukan
secara tertulis kepada Pimpinan DPRD.
BAB IV
SANKSI
Pasal 17
(1) Setiap Anggota DPRD wajib mentaati Peraturan tentang Kode
Etik DPRD
(2) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana yang telah diatur
dalam Kode Etik DPRD ini, akan diberikan sanksi oleh Badan
Kehormatan DPRD sesuai dengan Peraturan Perundang
undangan
BAV V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 18
(1) Peraturan DPRD ini merupakan ketentuan bagi setiap Anggota
DPRD dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
(2) Kode Etik ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dengan Peraturan DPRD tentang Tata Tertib DPRD.
Pasal 19
Halhal yang belum diatur dalam Peraturan DPRD ini akan
ditetapkan lebih lanjut oleh Pimpinan DPRD dengan
memperhatikan pendapat akhir Badan Musyawarah.
Pasal 20
Peraturan DPRD ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan DPRD ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Barito Kuala
Ditetapkan di Marabahan
Pada Tanggal 1 Oktober 2014
KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN BARITO KUALA
ttd
HIKMATULLAH
Diundangkan di Marabahan pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN BARITO KUALA,
ttd
Ir.H.SUPRIYONO
BERITA DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA TAHUN 2014
NOMOR 33
Salinan Sesuai Dengan Aslinya
SEKRETARIS DPRD
KABUPATEN BARITO KUALA
TTD
Ir.H.GUSTI ROSA SYAHRUM
Pembina Utama Muda (IV/c)
Nip19631107 199303 1 002
PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN BARITO KUALA
NOMOR 2 TAHUN 2014
TENTANG
KODE ETIK DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN BARITO KUALA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN BARITO KUALA,
Menimbang
: a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 89
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah tentang Tata Tertib
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, perlu dibuat
Peraturan DPRD tentang Kode Etik DPRD;
b.
Mengingat
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam hurup a, perlu menetapkan
Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
tentang Kode Etik Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten Barito Kuala;
: 1. UndangUndang Nomor 27 Tahun 1959 tentang
Penetapan UndangUndang Darurat Nomor 3
Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat
II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 352)
sebagai UndangUndang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1820);
2. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undangundang Nomor 12 Tahun 2008
tentang perubahan kedua atas Undangundang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Undangundang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundangundangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
4. Undangundang Nomor 17 Tahun 2014 tentang
MPR, DPR, DPD, dan DPRD (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5568);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004
tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan
Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4416)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun
2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang
Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan
dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4712);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Tata
Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tentang
Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5104);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun
2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor32);
8. Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan
Nomor 188.44/0381/KUM/2014 tentang
Peresmian Pengangkatan Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Barito Kuala
Masa Jabatan Tahun 20142019;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
DAERAH TENTANG KODE ETIK DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN
BARITO KUALA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Daerah adalah Kabupaten Barito Kuala
Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnya disebut DPRD
adalah DPRD sebagaimana dimaksud dalam Undangundang
Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat,
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Pimpinan DPRD adalah Ketua dan dan Wakilwakil Ketua
DPRD.
Pimpinan Komisi adalah Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris
Komisi DPRD
Pimpinan Fraksi adalah Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris
Fraksi DPRD.
Kode Etik Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnya
disebut Kode Etik adalah suatu ketentuan etika prilaku sebagai
acuan kinerja anggota DPRD dalam melaksanakan tugasnya.
8.
Kelompok kepentingan, adalah kumpulan anggota masyarakat
yang karena memiliki kesamaan tertentu menghimpun diri
kedalam suatu wadah dan berjuang atas nama dan atau untuk
kepentingan kelompok seperti pemuda, Buruh, Mahasiswa,
Petani, Nelayan, Cendikiawan, Wartawan, LSM dan Lain
sebagainya.
9.
Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
selanjutnya disebut Badan Kehormatan adalah alat kelengkapan
DPRD yang bersifat tetap dan dibentuk oleh DPRD.
10. Perjalanan Dinas adalah, perjalanan anggota DPRD dalam
melaksanakan tugas DPRD sebagaimana ditetapkan dalam
Peraturan Perundangundangan.
11. Rahasia DPRD, adalah suatu yang berkaitan dengan tugas
DPRD yang menurut sifat dan bentuknya belum dapat
diinformasikan kepada pihak lain.
12. Pakaian resmi adalah PSH, PSR, PDH, PDL dan PSL.
BAB II
TUJUAN
Pasal 2
Kode Etik bertujuan untuk menjaga harkat dan martabat,
kehormatan, citra dan kredibilitas Anggota DPRD serta membantu
Anggota DPRD dalam melaksanakan tugas, wewenang dan
kewajibannya serta tanggung jawabnya kepada pemilih,
masyarakat dan negara.
BAB III
KODE ETIK
Pasal 3
(1) Dalam melaksanakan wewenang, tugas dan kewajibannya,
Anggota DPRD wajib menaati Kode Etik.
(2) Kode Etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
normanorma atau aturanaturan yang merupakan kesatuan
landasan etika atau filosofis dengan peraturan sikap, prilaku,
ucapan, pekerjaan, tata hubungan antar lembaga Pemerintah
Daerah dan antar anggota serta antar Anggota DPRD dengan
pihak lain mengenai halhal yang diwajibkan, dilarang, atau
tidak patut dilakukan oleh Anggota DPRD.
Bagian Pertama
Kepribadian
Pasal 4
Anggota DPRD wajib bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berjiwa Pancasila, taat kepada Undangundang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dan Peraturan Perundang
undangan, berintegritas tinggi, jujur, dengan senantiasa
menegakkan kebenaran dan keadilan, menjunjung tinggi
demokrasi dan hak asasi manusia, mengembangkan amanat
penderitaan rakyat, mematuhi Peraturan Tata Tertib DPRD,
menunjukan profesionalisme sebagai anggota DPRD dan selalu
berupaya meningkatkan kualitas dan kinerja.
Bagian Kedua
Tanggungjawab
Pasal 5
(1) Anggota DPRD bertanggung jawab mengembangkan amanat
penderitaan rakyat, melaksankan tugas secara adil, mematuhi
hukum, menghormati keberadaan lembaga DPRD,
melaksanakan tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya
demi kepentingan dan kesejahteraan rakyat serta
mempertahankan kedaulatan Bangsa dan Negara.
(2) Anggota DPRD bertanggungjawab menyampaikan dan
memperjuangkan aspirasi rakyat kepada Pemerintah, lembaga
atau pihak yang terkait secara adil tanpa memandang suku,
Agama, Ras, Golongan, dan Gender.
Bagian Keempat
Ketentuan Dalam Rapat
Pasal 7
(1) Anggota DPRD harus mengutamakan tugasnya dengan cara
menghadiri secara fisik setiap rapat yang menjadi
kewajibannya.
(2) Ketidak hadiran Anggota DPRD secara fisik sebanyak 6 (enam)
kali berturutturut dalam rapat paripurna dan atau rapat alat
kelengkapan DPRD yang menjadi tugas dan kewajibannya
tanpa tanpa alasan yang sah, merupakan suatu pelanggaran
yang dapat diberikan sanksi sesuai dengan Peraturan
Perundangundangan.
(3) Ketidak hadiran anggota DPRD secara fisik sebanyak 3 (tiga)
bulan berturutturut tanpa keterangan apapun dalam kegiatan
rapat paripurna dan atau rapat alat kelengkapan DPRD
merupakan pelanggaran Kode Etik yang dapat diberikan sanksi
sesuai dengan Peraturan Perundangundangan.
(4) Bagi Anggota DPRD perempuan yang hamil diberikan
dispensasi atau hak untuk cuti bersalin selama 3 (tiga) bulan
dengan ketentuan 1 (satu) bulan sebelum melahirkan dan 2
(dua) bulan setelah melahirkan.
(5) Cuti bersalin sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
dilaksanakan setelah mendapat izin/persetujuan terlebih
dahulu dari Pimpinan DPRD.
Pasal 8
Selama rapat berlangsung setiap Anggota DPRD tidak
diperkenankan:
a. Menggunakan alat komunikasi yang dapat mengganggu
ketertiban jalannya rapat.
b. Merokok diruangan selama berlangsungnya rapat.
c. Membaca surat kabar atau bacaan lainnya, kecuali hal yang
dibaca berkaitan langsung dengan permasalahan yang sedang
dibahas dalam rapat.
d. Memotong pembicaraan Anggota DPRD yang sedang
menyampaikan pendapat dan melakukan ekspresi ataupun
komentar yang kurang sopan, kecuali instrupsi sebagaimana
diatur dalam Peraturan Tata Tertib.
e. Meninggalkan ruang rapat sebelum rapat dinyatak selesai
kecuali ada halhal yang sangat mendesak dan mendapat izin
dari Pimpinan rapat untuk meninggalkan ruang rapat dan
berusaha segera mungkin untuk kembali.
f. Menggunakan katakata atau tindakan yang tidak sopan
sebagai tanda protes.
g. Mengenakan pakaian diluar pakaian resmi yang tidak sesuai
dengan ketentuan Peraturan Tata Tertib.
Bagian Kelima
Perjalanan Dinas
Pasal 9
(1) Anggota DPRD melakukan perjalanan dinas di dalam Negeri
dengan biaya APBD sesuai ketentuan peraturan perundang
undangan.
(2) Anggota DPRD tidak diperbolehkan menggunakan fasilitas
dinas untuk kepentingan di luar tugas DPRD.
(3) Perjalanan dinas dilakukan dengan menggunakan anggaran
yang tersedia.
(4) Anggota DPRD tidak boleh membawa keluarga dalam status
perjalanan dinas kecuali dimungkinkan oleh ketentuan
peraturan perundangundangan.
(5) Dalam hal perjalan dinas atas biaya pengundang harus
mendapatkan izin tertulis dari Pimpinan DPRD.
(6) Anggota DPRD yang melakukan perjalanan dinas keluar Negeri
dengan anggaran yang tersedia wajib memperoleh izin tertulis
dari Gubernur.
Bagian Keenam
Penerimaan Imbalan dan Pemberian Hadiah
Pasal 10
Anggota DPRD dilarang menerima imbalan atau hadiah dari pihak
manapun sesuai dengan peraturan Perundangundangan.
Bagian Ketujuh
Konflik Kepentingan
Pasal 11
(1) Sebelum mengemukakan pendapat dalam pembahasan suatu
masalah, Anggota DPRD harus menyatakan dihadapan seluruh
peserta rapat apa bila ada suatu kepentingan antara
permasalahan yang sedang dibahas dengan kepentingan
pribadinya di luar kedudukannya sebagai Anggota DPRD.
(2) Anggota DPRD mempunyai hak suara pada setiap pengambilan
keputusan kecuali apabila rapat memutuskan lain karena yang
bersangkutan mempunyai konflik kepentingan dalam
permasalahan yang sedang dibahas.
Pasal 12
Anggota DPRD dilarang menggunakan jabatannya untuk
mempengaruhi proses peradilan untuk kepentingan pribadi dan
atau pihak lain.
Pasal 13
Anggota DPRD dilarang menggunakan jabatannya untuk mencari
kemudahan dan keuntungan pribadi, keluarga, sanak pamili dan
kroninya yang mempunyai usaha atau melakukan penanaman
modal dalam suatu bidang usaha.
Bagian Kedelapan
Rahasia
Pasal 14
(1) Anggota DPRD wajib menjaga kerahasiaan yang dipercayakan
kepadanya, termasuk hasil rapat yang dinyatakan sebagai
rahasia sampai dengan permasalahan tersebut sudah
dinyatakan terbuka untuk umum.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku juga
bagi Anggota Badan Kehormatan.
Bagian Kesembilan
Hubungan dengan lembaga diluar DPRD
Pasal 15
(1) Anggota DPRD wajib bersikap adil, terbuka, akomodatif,
responsif dan profesional dalam melakukan hubungan dengan
mitra kerjanya.
(2) Anggota DPRD dilarang melakukan hubungan dengan mitra
kerjanya dengan maksud miminta atau menerima imbalan
atau hadiah untuk kepentingan pribadi, keluarga, sanak
famili, dan kroninya.
Pasal 16
(1) Anggota DPRD ikut serta dalam kegiatan organisasi di luar
lembaga DPRD harus mengutamakan tugas dan fungsinya
sebagai anggota DPRD.
(2) Setiap keikut sertaan dalam suatu organisasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) Anggota DPRD wajib memberitahukan
secara tertulis kepada Pimpinan DPRD.
BAB IV
SANKSI
Pasal 17
(1) Setiap Anggota DPRD wajib mentaati Peraturan tentang Kode
Etik DPRD
(2) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana yang telah diatur
dalam Kode Etik DPRD ini, akan diberikan sanksi oleh Badan
Kehormatan DPRD sesuai dengan Peraturan Perundang
undangan
BAV V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 18
(1) Peraturan DPRD ini merupakan ketentuan bagi setiap Anggota
DPRD dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
(2) Kode Etik ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dengan Peraturan DPRD tentang Tata Tertib DPRD.
Pasal 19
Halhal yang belum diatur dalam Peraturan DPRD ini akan
ditetapkan lebih lanjut oleh Pimpinan DPRD dengan
memperhatikan pendapat akhir Badan Musyawarah.
Pasal 20
Peraturan DPRD ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan DPRD ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Barito Kuala
Ditetapkan di Marabahan
Pada Tanggal 1 Oktober 2014
KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN BARITO KUALA
ttd
HIKMATULLAH
Diundangkan di Marabahan pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN BARITO KUALA,
ttd
Ir.H.SUPRIYONO
BERITA DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA TAHUN 2014
NOMOR 33
Salinan Sesuai Dengan Aslinya
SEKRETARIS DPRD
KABUPATEN BARITO KUALA
TTD
Ir.H.GUSTI ROSA SYAHRUM
Pembina Utama Muda (IV/c)
Nip19631107 199303 1 002