105716 AKJ 2009 04 20 Komisi III

Judul : Komisi III undang pejabat pemkot berkait persoalan gampingan
Tempat : yogyakarta
Rep : rina
Tanggal : April 2009

persoalan yang dihadapi warga pakuncen adalah tanah beserta bangunan yang telah
ditempati selama kurun waktu 69 tahun secara turun temurun digugat oleh pihak lain
yang mengklaim bahwa tanah seluas 1227 m2 adalah milik pardinem /pomiyem dan
ngatini /siang tadi mendapat tindak lanjut dari komisi III DPRD Kota yogyakarta ///
Ketua Paguyuban Warga Gampingan / Bejo Wiyanto menyampaikan bahwa tanah yang
mereka tempati tidak ada swrtifikat/dan tidak pernah membayar pajak// Dari pihak
keluarga /yang mengklaim tanah tersebut /meminta kepada warga agar mengosongkan
rumah beserta fasilitas// Ketua Paguyuban tersebut juga meminta konfirmasi terhadap
BPN/dan juga dinas pendapatan daerah pengelolaan keuangan tentang status tanah
tersebut /dan alasan warga yang telah membayar PBB selama menempati tanah tersebut //

---state
Menjawab pertanyaan tersebut /Kepala BPN kota Yogyakarta /Triono menjelaskan
bahwa tanah tersebut sudah mempunyai bukti hak atas tanah adat/ tas nama
Mangunkaryo// Kemudian tahun 1998/diajukan permohonan sertifikat/ oleh ahli warisnya
yaitu mangunsubroto /dan TUgino // bahkan untuk tanah adat mempunyai peraturan yang

berbeda /walaupun telah ditempati oelh orang yang tidak berhak atas tanah tersebut /
tetap saja pemiliknya adalah orang yang mempunyai hak atas tanah tersebut//

--state
Sementara kepala bidang pajak dinas pendapatan daerah dan pengelolaan keuangan
daerah /Wisnu BI menyampaikan bahwa berdasarkan peraturan disana PBB bukan hanya
dibayar oleh yang mempunyai sertifikat saja tetapi yang menikmati atas tanah tersebut //
--state
Rina /akj /rbtv//
News reader : Komisi III undang pejabat pemkot berkait persoalan gampingan
Terkait dengan sengketa lahan di gampingan / hari ini komisi 3 dprd kota yogyakrta
mengundang pejabat pemkot terkait //
Persoalan ini muncul / setelah tanah yang ditempati selama 69 tahun / digugat oleh pihak
yang mengaku sebagai ahli waris //