132653 AKJ 2006 02 16 Demam Berdarah Di RSUD Wirosaban Kebanjiran Pasien
NASKAH APA KABAR JOGJA
Judul
: Demam berdarah di RSUD Wirosaban kebanjiran pasien
Lokasi
: RSUD Wirosaban
Reporter & Camerawan : Rina & Deska
Tanggal Liputan
: 16 Februari 2006
Pasien demam berdarah yang masuk ke rumah sakit umum daerah wirosaban /hingga hari ini terus
membludak//Untuk pelayanan di kelas III /berdasarkan hasil pengamatan tim apa kabar jogja pasien harus rela
ditempatkan di lorong-lorong karena keterbatasan tempat//Pasien yang mengalami rawat inap sekitar 31
pasien/dan sebagian besar adalah anak-anak//
Dari 31 pasien yang masuk ke RSUD wirosaban 22 diantaranya merupakan pasien anak-anak//bangsal
anggrek /yang digunakan untuk merawat anak-anak /tidak bisa menampung pasien kelas III//Sehingga sebagian
besar pasien ditempatkan di lorong rumah sakit//Untuk pasien di kelas III semua biaya ditanggung pemerintah
atau gratis//Penanganan yang dilakukan juga sesuai prosedur bagi pasien DBD//Karena ketika pasien datang
dilakukan observasi/beberapa hari kemudian baru bisa ditentukan apakah pasien terkenan DB atau
tidak//Pengawasan juga dilakukan sangat ketat dan selalu dikontrol setiap 2 jam sekali//
Hadi Suprapto salah satu keluarga demam berdarah yang dirawat ketika ditemui Tim menjelaskan
bahwa Ria cucunya sudah 8 hari dirawat dirumah sakit tersebut/dan sudah menghabiskan 20 botol infus
/oksigen /serta 1 kali tranfusi darah//Selain itu juga menjelaskan awal mulanya badan ria panas kemudian dingin
dan 5 menit kemudian panas lagi/setelah itu dibawa ke puskesmas mantrijeron/dan diberi obat penurun panas
/namun setelah obatnya habis dan kembali lagi ke puskesmas dan diberi rujukan untuk tes darah//
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari dinas kesehatan kota /pasien demam berdarah di kota
yogyakarta sudah mencapai 50 orang lebih/dan jika angka pasien sudah mencapai 60 orang dalam jangka waktu
yang begitu pendek/bisa dibilang kejadian luar biasa//
Sedangkan saat ini /angka bebas jentik bisa dibilang masih relatif rendah//Kesadaran masyarakat
melakukan pencegahan atau gerakan 3 M sangat diperlukan//Selain itu fogging juga perlu dilakukan pada
wilayah yang banyak diserang DB//
Rina & Deska melaporkan untuk AKJ /RBTV //
ACC
Redaktur
Narator
Editor
1
Judul
: Demam berdarah di RSUD Wirosaban kebanjiran pasien
Lokasi
: RSUD Wirosaban
Reporter & Camerawan : Rina & Deska
Tanggal Liputan
: 16 Februari 2006
Pasien demam berdarah yang masuk ke rumah sakit umum daerah wirosaban /hingga hari ini terus
membludak//Untuk pelayanan di kelas III /berdasarkan hasil pengamatan tim apa kabar jogja pasien harus rela
ditempatkan di lorong-lorong karena keterbatasan tempat//Pasien yang mengalami rawat inap sekitar 31
pasien/dan sebagian besar adalah anak-anak//
Dari 31 pasien yang masuk ke RSUD wirosaban 22 diantaranya merupakan pasien anak-anak//bangsal
anggrek /yang digunakan untuk merawat anak-anak /tidak bisa menampung pasien kelas III//Sehingga sebagian
besar pasien ditempatkan di lorong rumah sakit//Untuk pasien di kelas III semua biaya ditanggung pemerintah
atau gratis//Penanganan yang dilakukan juga sesuai prosedur bagi pasien DBD//Karena ketika pasien datang
dilakukan observasi/beberapa hari kemudian baru bisa ditentukan apakah pasien terkenan DB atau
tidak//Pengawasan juga dilakukan sangat ketat dan selalu dikontrol setiap 2 jam sekali//
Hadi Suprapto salah satu keluarga demam berdarah yang dirawat ketika ditemui Tim menjelaskan
bahwa Ria cucunya sudah 8 hari dirawat dirumah sakit tersebut/dan sudah menghabiskan 20 botol infus
/oksigen /serta 1 kali tranfusi darah//Selain itu juga menjelaskan awal mulanya badan ria panas kemudian dingin
dan 5 menit kemudian panas lagi/setelah itu dibawa ke puskesmas mantrijeron/dan diberi obat penurun panas
/namun setelah obatnya habis dan kembali lagi ke puskesmas dan diberi rujukan untuk tes darah//
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari dinas kesehatan kota /pasien demam berdarah di kota
yogyakarta sudah mencapai 50 orang lebih/dan jika angka pasien sudah mencapai 60 orang dalam jangka waktu
yang begitu pendek/bisa dibilang kejadian luar biasa//
Sedangkan saat ini /angka bebas jentik bisa dibilang masih relatif rendah//Kesadaran masyarakat
melakukan pencegahan atau gerakan 3 M sangat diperlukan//Selain itu fogging juga perlu dilakukan pada
wilayah yang banyak diserang DB//
Rina & Deska melaporkan untuk AKJ /RBTV //
ACC
Redaktur
Narator
Editor
1