JDIH Murung Raya

BI}PATI ilTIIIUIYG RAYA
PERATURAIT BUPATI UURUI{G RAYA

IroMoR

6

TArruFI 2413

TEilT*NG
PEDOMANT PELAKSAITAAff KER.IASAMA

DAERAIi

DI I{ABUPATEN MURUIYG RAYA
DEITGAIIT

RAIIMAT TTIHAIS YANG MAHA ESA
BUPA?I }IURUIiTG RAYA,

Menimbang


: a. bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan penyeCiaan pelayaaan publik, daera-h dapat

mengembangkan Kerjasama dengan da-erah lainnya atau
bekerjasarna dengan pihak ketiga yang berdasarkan
pertimbangan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik, sinergi
dan saling mengunlungkan;
b. bahwa dalam ra:lgka optimalisasi pelaksanaan Kerjasama
daerah, sehingga dapat berdaya guna dan berhasil guna, perlu
disusun Pedoman Pelaksanaan Kerjasama Daerah di
Kabupaten Murung Raya;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Bupati Murung Raya tentang Pedoman Pelaksanaan Kerjasama
Daerah di Kabupaten Murung Raya.

Mengingat

;


Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan
Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957 Tentang
Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah
Dan Perubahan Undang-Undang Nomor 25 Tatrun 1956
Tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan Dan Kalimantan Timur
{Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 53}
Sebagai Undang-Undang {Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1958 Nomor 62, Tarnbahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 16221;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2OO3 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO3
Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
1.

Nomor a286);
3. Undang-Undang Nomor

25 Tahun


2OO4 Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2OO4 Nomor 1O4, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4a211;

2

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2AO4 tentang Pemerintahan

Daerah {Lembaran Negara Republik Indonesia Tahua 2004
Nomor 125, Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437\ sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 72 Tahun 2OO8 tentang
Pembahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2OA4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2OO8 Nomor 59 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a844);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2A11 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Repubtik

Indonesia Tahun 2OLt Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 52341;'
6.

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609)
sebagaimana telah diubah dengan Peratrrran Pemerintah
Nomor 38 Tahun 2OOB Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 78 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor a855);

Nomor

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OO7 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2OOT Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor a737);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2OOZ tentang Tata
Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2OOZ Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a761);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2A06 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59
Tahun 2OO7 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2AA6 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;

10.


Peratrrran Menteri Dalam Negeri Nomor

69 Tahun

2OA7

tentang Kerjasama Pembangunan Perkotaan ;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Ta}:lun 2OO9 tentang
Petunjuk Teknis Tata Cara Kerjasama Daerah;

Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2OO9
tentang Tata Cara Pembinaan dan Pengawasan Kerjasama

12. Peraturan

Antar Daerah;
13.

Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 46 Tahun
2CIL2, Tentang Pedoman Pelaksanaan Kerjasama Daerah d-i

Provinsi Kalimantan Tengah;

a

J

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

:

PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA TENTANG PEDOMAN
PELAKSANAAN KERJASAMA DAERAH DI
I(ABUPATEN
MURUNG RAYA.
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal


I

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan
1. Daerah adalah Kabupaten Murung Raya;

:

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur
3.
4.
5.
6.
7.
8.

penyelenggara Pemerintah Daerah;
Bupati adalah Kepala Daerah Kabupaten Murung Raya;
Wakil Bupati adalah Wakil Kepala Daerah Kabupaten Murung Raya;
Kepala Daerah adalah Bupati;

Camat adalah Camat di Kabupaten Murung Raya;
Kecamatan adalah Kecamatan di Kabupaten Murung Raya;
Dewan Perwakilan Ralgrat Daerah Kabupaten Murung Raya yang selanjutnya

disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur
penyelen ggara Pemerintahan Daerah;

9. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah
Perangkat Daerah pada Pemerintah Daerah;
10. Kerjasama Daerah yang disingkat KSD adalah Kedasama antar daerah dan
Kerjasama daerah dengan pihak ketiga;
11. Kerjasama Antar Daerah yang selanjutnya disingkat KSAD adalah
kesepakatan antara Bupati dengan Kepala Daerah yang dibuat secara tertulis
dan menimbulkan hak serta kewajiban;
12. Kerjasarna Daerah dengan Pihak Ketiga yang selanjutnya disingkat KSPK
adalah kesepakatan antara Bupati atas nama Pemerintah Daerah dengan
Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), atau Perusahaan
yang berbadan hukum;
13. Pihak Ketiga adalah Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian atau
sebutan lain, perusahaan swasta yang berbadan hukum, Badan Usaha Milik

Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Koperasi, Yayasan dan lembaga di dalam
negeri lainnya yang berbadan hukum;
L4. Badan Hukum adalah perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara, Badan
Usaha Milik Daerah, Koperasi, Yayasan dan lembaga di dalam negeri lainnya
yang berbadan hukum;
15. Badan Kerjasama adalah suatu forum untuk melaksanakan Kerjasama yang
keanggotaannya merupakan wakil yang ditunjuk dari daerah yang melakukan
Kerjasama;
16. Tim Koordinasi Kerjasama Daerah selanjutnya disingkat TKKSD adalah Tim
yang dibentuk oleh Bupati untuk menyiapkan Kerjasama daerah;
17. Kesepakatan Bersama adalah persetujuan antara Bupati dengan Kepala
Daerah dan/atau dengan pihak ketiga untuk merencanakan Kerjasama dalam
bidang urusan pemerintahan tertentu;
18. Perjanjian Kerjasama adalah persetujuan antara Bupati dengan Kepala
Daerah dan/atau dengan Pihak Ketiga untuk melakukan Kerjasama yang
menimbulkan hak dan kewajiban;
19. Pembinaan adalah upaya yang dilakukan untuk keberhasilan Kerjasama antar
daerah;

4


20. Pengawasan adalah tindakan yang dilakukan untuk mewujudkan
pelaksanaan Kerjasama antar daeralt sesuai dengan peraturan perundangundangan dan perjanjian Kedasarna;
21. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Murung Raya yang
selanjutnya disingka-t APBD adalafr rerieana keuangan talrunan pemerintahan
daerah yang dibahas dan disefujui bersama oleh Pemeintah Daerah dan
DPRD dan ditetapkan dengan Peraturan Daera-tr.
BAB

II

I{ERJASAffi*, DAERAII
Bagian Kesatu
kinsip Kerjasama Daerah
Pesal 2
KSD dilakukan dengan prinsip

:

a. e{isiensi, yaitu upaya Pemerinta}r Daerah melalui Keq'asama untuk menekan

biaya guna memperoleh suatu hasil tertentu atau menggunakan biaya yang
sama tetapi dapat mencapai hasil yarig maksimal;

b. efektivitas, yaitu Erpaya Pemerintah Daerah melalui Kerjasama untuk
mendorong pemanfaatam sumber daya para pihak secara optimal dan
bertanggungiawab untuk kesejahteraan masyarakat;

c. sinergi, yaitu upaya r-lntuk terr*n-rjudnya harmoni antara Pemerintah Daerah,

Daerah selain Kabupaten Murung Raya pelaksana KSD serta Pihak Ketiga
untuk rnelakukan Kerjasaraa derni terwujudnya kesejalrteraan rnasyarakat;
d. saling mengr-rntungkan, yaitr: peiaksanaan Kerjasama harus dapat
memberikan keuntungan bagi masing-masing pihak dan dapat memberikan
manllaat gegi masyarakat;

e. kesepakatan bersama, yaitu persetujuan para pihak untuk melakukan
Kerjasama;

f. itjkad baik, yaitu kemauan para pihak uatuk
melaksanakan Kerj asama

secara sunggrrh- suagguh

;

g. kehati-hatian, yaitu sikap dan/atau perbuatan untuk hati-hati dalam setiap
Froses Kerjasama sehingga tidak melrimbulka* ken-rgian bagi Daerah;

h. mengutamakan kepentingan nasiooal dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan

Republik Indooesia, yaitu seluruh pelaksanaan Kerjasarna daerah harus dapat
memberikan dampak positif terhadap upaya meurujudkan kemakmrlran,
kesejahteraan masyarakat dan memperkokoh Negara Kesatuan Republik
Iirdonesia;
i. mengutamakan kemanfaa-lan dan keday-agunaan bagi daerah, yaiiu Kerjasama
yang dilakukan lebih mendahulukan pertimbangan yang m€rmpLr memberikan
hasil darr manfaat bagi daerah dan/atau masyarakat, secara efisien dan tepat
guna;
persafiraan kedudukan, yaitu persarnaan dalam kesederqjatan dan kedudukan
trr:kum bagi para pihak yang melakuka:: KSD;
k. transparansi, yaitu proses keterbukaan dalam KSD;
1. keadilan, yaitu adanya persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan para
pihak dalam melaksanakan KSD; dan
m. kepastian hukum, yaitu Kerjasama yang dilakukan dapat mengikat secara
hukun bagp para pilak yar:;g melakukan KSD.

5

Bagian Kedua
S.rrhicl- EfS,n

Pasal 3
(

1) Para pih*k yeng menjadi subjek Kerjasama dalam KSD meliputi
a. Bupati;
b. Kepala Daerah;
c. Pihak ketiga.

:

(2) Kerjasama Daerah dapat juga dilakukan oteh lebih dar' 2 {dua) pihak, sesuai
der:'gan:. kebutuhanfiyaBagian Ketiga

3ty+k

gSiD

Pasal 4

(i) Obyek KSD adatah seluruh urlrsan yang menjadi kewenangan Pemerintah

-

Daerah dan dapat berupa penyediaan pelayanan pubtik.
(2) Pelayanan publik sebagaimana dimaksud pada ayat {1) adaiah pelayanan yang
diberikan bag masyarakat oleh Pemerintah yang berupa pelayanan
adrnirristra*i, peagerrtba*gan sekor unggulan eian penyeiiiaasl barang dan jasa
seperti rumah sakit, pasar, pengelolaan air bersih, perumahan, tempat
pernakan:tan Ltmllm, perparkiu.an, Irersarnpahan, pariwisata, jalan, DAS,
kesetratan, pendidikan dan pelatihan dan lain-iain sesuai bidang yang akan
dikerjasamaka.n.
BAE III
RUA!5G LII{GIfi}P

hsal

5

Ruang lingkup Fedoman Pelaksanaan KSD meliputi
a. KSAD;
b. KSPK;
c. Pembinaan dan Pengawasan KSD; dan
d. Monitoring dan Evaluasi KSD.

:

B.nB w
NASKEIT KSI}

hssl
(1) Bentuk Naskah KSD

terdiri dari

a. Kes*pakatae Bersama.
b. Perjanjian Kerjasama.

6

:

Q) Bentuk Naskah KSD sebagaimana dirnaksud pada ayat {1) sebagai ac:uarr
i,Easkah Kerjasama Daerah sebagaimana tercanium dalam tarnprran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Fas*l 7
(1) Naskah KSD ditandatangani oleh Bupati.
(2) El/akii Bupaii dapat menandatangani naskah KSD apabila Bupati berlealangan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

6

(3)

Bupati dapat mendelegasikan kepada pimpinan SKPD untuk menandatangani

Pedanjian Kerjasama.
(4) Penggunaan Kop Naskah Kerjasama Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat 12) ditentrrkan oletr para pihak sesuai ketentrran peratrrran
perundang-undangan.

Pasal 8
(1) kmbar Naskah KSD sebagaimana dimaksud dalam Pasal

6 ayat (1) huruf a

dan huruf b yang ditandatangani Bupati dan bermeterai, dibuat dalam

rangkap sejumlah Para Pihak dan ditambah 1 {satu} rangkap tanpa meterai
disimpan di Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Murung Raya.
{2) Penomoran dan penyimpanan Naska}r KSD yang ditandatangani Bupati dan
bermeterai sebagaimana dimaksud pada ayat t1) dilakukan oleh Bagian
Administrasi Pemenntahan Umtrm Sekretariat Daerah Kabupaten Murung
Raya selaku Sekretariat TKKSD.
(3) trmbar Naskah KSD sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (1) huruf a dan
Iiunlf b yang ditandatangani Pimpinan SKPD dan/atau Pejabat yarrg ditufljuk,
dibuat bermeterai dalam rangkap sejumlah Para Pihak dan 1 (satu) salinan
naskah tanpa meterai disimpan di Bagian Administrasi Pemerintahan Umum
Sekretariat Daerah Kabupaten Murung Raya.
{4) Penomoran dan penyimpanan Naskah KSD sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) dilakukan oleh masing-rnasing SKPD teknis yang melakukan
Kedasama.
BAB V
TIffi KOORI}IIEAST I(ER.'ASAtrA DAERAII

ksal
(1)

{2}

9

Bupati membentuk TKKSD yang sekretariatnya berkedudukan pada Bagian
Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Murung
Raya untuk menyiapkan KSD.
sebagaimana dirnaksud pada ayat {1} mempunyai tugas

:

"KKSD
melakukan iaventarisasi dan pemetaan bidang/potensi daerah yang akan
a.

dikerjasamakan;
men5rusun prioritas abyek yang akarr dikerjasamakan;
c. memberikan saran terhadap proses pemilihan daerah dan pihak ketiga;
d. men5napkan kerangka acuan/proposal obyek KSD;
e. membuat dan menilai proposal dan studi kelayakan;
f. menyiapkan materi kesepakatan bersama dan rancangan perjanjian
Kerjasama;
g. memberikan rekornendasi kepada Bupati untuk penandatanganan
Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama;
h. melalrukan pembinaan dan pengaw'asan terhadap pelaksanaan KSD;
i. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan KSD; dan
j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada huruf a
sampai dengan huruf i kepada Bupati.
(3) TKKSD sebagaimana dimaksud pada ayat {1} terdiri atas :
: Sekretaris Daerah Kabupaten Murung Raya.
a. Ketua
: Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Ralryat
b. lVakil Ketua I
SEKDA Kabupaten Murung Raya.
: Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
c. Wakil Ketua II
Kabupaten Murung Raya.

b-

7

d. Sekretaris

:

e. Anggota Tetap

:

Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Umum

Setda Kabupaten Mumng Raya.
1) Inspektur Kabupaten Murung Raya.

2\

3)
41
5)
f.

Anggota ?idak Tetap

: 1)
2\
3)

Kepala Dinas PPKAD Kabrrpaten Mrrnrng
Raya.

If.epala Bagian Hukum Setda Kabupaten
&Iurung Raya.
Kepala Bagian Administrasi Perekonomian

dan Sumber
Murung Raya.

Kepala

Daya Alam

Bagran

Kabupaten Murung Raya.

Kabupaten

Keuangan

Kepala SKPD yang

Setda

melaksanakan

Kerjasama.

Kepala SKPD yang terkait

dengan

Pelaksanaan Kerjasarna.
Pejabat/Tenaga AhIi yang
fasilitator Ke4'asama.

sebagai

ditunjuk

Pasal 1O
TKKSD dalam melaksanakan tugasny-a dapat:
a- menetapkan anggota tidak tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat
{3) huruf f;
b. memkntuk Tim Teknis untuk menyiapkan materi teknis terhaCap obyek -yang
akan dikerjasamakan; dan
c. memtrentuk Tim Teknis untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi KSD.

VI
BADAH I(ER'ASA}IA
BA.B

Pacel 11
(1) Dalam rangka membantu Bupati melakukan Kerjasama dengan daerah lain
yang dilakukan secara terus menerus atau diperlukan waktu paling singkat 5
(lima) tahun, Bupati dapat membentuk Badan Kerjasama.
(2) Pembentukkan Badan Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan setelah mendapatkan kajian yang komprehensif dari TKKSD.
(3) Badan Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat {U bukan perangkat

daeralt.
(4) Pembentukan dan susunan organisasi Badan Kerja Sama sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bersama Bupati dengan
Kepala Daerah yang melaksanakan Kerjasama.
(5) Badan Kerjasama dapat berbentuk :
a. Sekretariat Bersama; dan
b. kmbaga lain sesuai ketentuan perafi.rran pemndang-undangan.
Passt 12

(l) Badan Kerjasama sebagaimarta dimaksud dalam Pasal 17 mempunyat tugas :
a. membantu melakukan pengelolaan, monitoring dan evaluasi atas
pelaksanaan Kerj asafira;

b. memberikan masukan dan saran kepada Bupati mengenai langkahlangkah yang harus dilakukan apabila ada permasalahan; dari

c. melaporkan pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf
b kepada Bupati.

I
yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas Badan Kerjasama menjadi
tanggung jawab para pihak yang melaksanakan Kerjasama.

(2) Biaya

BAB VII
IEEXAI{ISXIE PEITYERAIIAIT IIASIT I(ER.IASAHA
ksal 13

(l) Hasil KSD dapat berupa uang, barang, surat berharga, danf atau bentuk lain
yang disepakati Para Pihak sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

(2) Hasil KSD yang bempa uang disetor ke Kas Daerah menjadi Pendapatan
Daerah.
(3) Hasil KSD yalag berupa barang diserahkan ke.oada Daerah sebagai aset
Daerah.
(4) Hasil KSD yang berupa surat bertrarga dan bentuk lain yang disepakati Para
Pihak diserahkan kepada SKPD yang ditunjuk Bupati.

gAB

VilI

PEUBIITAAIT DAH PEITGAWASAN
P&set 14

Bupati melakukan pembinaan dan penga$rasan atas KSAD dan KSPK di daerah
Pasal 15

Pembinaan dan Pengawasan Bupati sebagaimana dimaksud dalarn Pasal 14
dilakukan pada tahapan :

a. Penjau'akan;
b. Negosiasi;
c. Penandatanganan; dan
d. Pelaksanaan dan Pengakkriran.

BAB IX
TATA CARA PEUBIITAAIT DAN PENGAWASAN

Pasel 16
Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15, Bupati dibantu oleh TKKSD.
Pasal 17
TKKSD dalam melaksanakan pembinaan sebagaimala dimaksud dalam Pasal 16

meliputi

:

a. Tahap Penjajakan.
1) memberikan informasi mengenai

:

a. peraturan perundang-undangan _yang terkait dengan obyek
dikerjasamakan;

_vang

b. Sumber pendanaan tata cara perolehannya dan petunjuk
pen gadmini strasiannya

c.

;

daerah lain yang telah melakukan KSAD dan KSPK;
d. daerah lain yang telah membentuk Badan Kerjasama Antar Daerah; dan
e. potensi daerah (kelebihan dan kekurangan).

I
2) memberikan asistensi mengenai pra studi kelayakan dan pembentukan
Badan KSD.

3) memberikan bimbingan, supervisi, dan konsulte.si kepada SKPD dalam
memperoleh dukungan dari Kemerrterian/Lembaga Pemerintah Non
Kementerian yang terkait dengan Obyek KSD.
b. Tahap Negosiasi.
1) memberikan bimbingan, supervisi, dan konsultasi SKPD dalam
perlrusunan materi, Iinalisasi kesepakatan dan penJrust-tnan perjanjian

Kdasama.

2) rnemberikan informasi kepada daerah/SKPD mengenai tenaga
ahlilprofesional terkait aspek teknis, hukum dan keuangan.

c. Tahap Penandatangarrarr.
1) dalam penandatanganan Naskah Kesepakatan Eiersama, TKKSD membantu
Pemeriatah D.aerah |SKPD berkcerdinasi denga:t Guberclur dan
Menteri/Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian dan mendukung
KSD.

2i datam penaldatangartart Naskah Perjaajiaa Kerjasama, TKKSD membaltu

Pemerintah Daerah berkoordinasi dengan Gubernur, Menteri/Pimpinan
Lembaga Pemerintah Non Kementerian untuk hadir menyaksikan
penandatanganan perjanjian KSD.
d. Tahap Pelaksanaan dan Pengakhiran, meliputi :
1) melakukan monitoring dan evaluasi.
2) memberikan pertimbangan apabila terjadi permasalahan.
3) memberikan rnasrrkan kepada Br:pati dalam perryelesaia:n perselisihan.
4) Mengingatkan para pihak untuk melakukan persiapan pengakhiran, antara
lain :
a) inventarisasi atas barang bergerak dan tidak bergerak hasil Kerjasama.
b) pemenuhan kewaj iban / utang perj anj ian Ker.j asama.
c) pembagian barang bergerak, barang tidef. berge.rak dan stuat berharga
setelah dinilai dengan mata uang rupiah dan dikurangi
kewajiban/utang.
d) penyetoran ke kas daerah para pihak hasil pembag:an berupa uang.
e) pencatatan hasil pernbagian berupa barang bergerak dan tidak bergerak
sehagai aset daerah para pihak dan rnelaporkannya kepada DPRD.

fl

penyiapan laporan tentang peagakhiran I{.erjasama.

ksal 18
pengawasan
terhadap seluruh tahapan sebagaimana
TKKSD melaksanakan
dimaksud datarn Pasal 17.
Fas*i L*
TKKSD melaporkan pelaksanaan pembinaan dan penga\n]'asan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 dan Pasal 18 kepada Bupati.
BAB X
PEESEFT}JE}A!5 E}FRI}

Pasal 2O

il)

Rencana KSD ya*g membeba-rri Daerah dan masyarakat serta ar:.ggarar.r:rya
belurn tersedia dalam APBD tahun anggzrran berjalan harus mendapat
persetujuan DPRD.

(2) KSD yang dilakukan dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari

10

SKPD dan biayanya sudah teranggarkan dalam APBD tidak perlu mendapat
persetujuan DPRD.
(3) Prosedur pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 21

Dalam hal KSD memanfaatkan aset barang milik daerah dan melakukan
pengadaan barang dan jasa pemerintah, dilaksanakan dengan berpedoman pada
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 22
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini, dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Murung
Raya.

Ditetapkan dlPuruk Cahu
pada
uari 2073
BUPATI

RAYA,

trflLLY
Diundangkan di Puruk Cahu
Pada tanggal I Januari 2OI3
Plt. Sekretaris Daerah
Kabupaten Murung Raya

Drs.

ERIANSON D. SI

BERITA DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN 2013 NOMOR ..1?A.

F

\fliftirrBK&,€$ I lJ-il Pffif'qK
ili lJHil.Frd &A,st;gAl{

rii illu?{
E!i

i t:i :rti..i f3

[i,i:l.,.,,

Fflli'l{ffi,S F'{til I..*&

i ", i I ti ?,i..{'li;,S'$.f; ffi &