ANALISIS SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA BENGKEL POLITEKNIK NEGERI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

  | Koilal Alokabel | A. Soehardjono | Arief Rachmansyahi Sistem Manajemen K3

ANALISIS SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA (SMK3)

  

PADA BENGKEL POLITEKNIK NEGERI KUPANG

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Koilal Alokabel

Agoes Soehardjono

  

Arief Rachmansyah

Program Pascasarjana Teknik Sipil (S-2) Universitas Brawijaya Malang

  

ABSTRAKSI

Politeknik Negeri Kupang Provinsi NTT, khususnya Bengkel Teknik

Sipil dan Bengkel Teknik Mesin, dalam pelaksanaan praktek sudah

menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(SMK3).Namun demikian, dalam pelaksanaan SMK3 tersebut belum

maksimal.Oleh karena itu, dibutuhkan sumberdaya manusia (SDM)

yang cukup, sehingga pelaksanaannya bisa semaksimal mungkin.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan SMK3 di

Bengkel Teknik Sipil mencapai 61,10%, sedangkan di Bengkel Teknik

Mesin mencapai 49,50%. Faktor yang mempengaruhi kesuksesan

SMK-3 di Bengkel Teknik Sipil adalah komitmen dan kebijakan dengan

tingkat pengaruh 28,75%, perencanaan 61,25%, penerapan 52,50%,

pengukuran dan evaluasi 50%, serta tinjauan ulang 51,25%; sedangkan

di Bengkel Teknk Mesin komitmen dan kebijakan dengan tingkat

pengaruh 25,88%, perencanaan 75,29%, penerapan 57,65%,

pengukuran dan evaluasi 57,65%, serta tinjauan ulang 74,12%.

  Kata Kunci: Bengkel Teknik Sipil, Bengkel Teknik Mesin, SMK3 PENDAHULUAN Pembangunan di Indonesia sedang memasuki era industrialisasi dan

globalisasi yang ditandai dengan semakin berkembangnya perindustrian

dengan menggunakan teknologi tinggi, sehingga diperlukan peningkatan

kualitas sumberdaya manusia serta pelaksanaan yang konsisten dari Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

  Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(SMK3) bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan kerja yang aman,

selamat dan nyaman, serta terbebas dari resiko bahaya yang mungkin

timbul. Pada gilirannya, perusahaan akan memperoleh pekerja yang sehat

dan produktif.

  S S p p e e c c t t r r a a Nomor 24 Volume XII Juli 2014: 1-12

  Dalam menunjang kegiatan praktikum di Politeknik Negeri Kupang

Provinsi NTT dilengkapi dengan bengkel di masing-masing unit. Aktivitas

setiap bengkel sudah menerapkan program Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan (SMK3) guna memberikan rasa aman,

nyaman, keselamatan, serta mencegah resiko kecelakaan kerja. Politeknik

Negeri Kupang diharapkan dapat menjalankan Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sebaik mungkin agar terhindar

dari kecelakaan kerja.

  Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis SMK3 di Politeknik

Negeri Kupang, khususnya di Bengkel Teknik Sipil dan Teknik Mesin, serta

(2) mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan SMK3

tersebut.

  TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Beberapa pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PP 50 Tahun 2012).

  2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu kondisi atau faktor-faktor yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi kesehatan dan keselamatan karyawan atau pekerja lainnya (termasuk pekerja sementara dan kontraktor), tamu atau orang lain di tempat kerja (Ramli S, 2009).

3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut American Society of

  Safety Engineers (ASSE) diartikan sebagai bidang kegiatan yang ditunjuk untuk mencegah semua jenis kecelakaan demi kesehatan pekerja yang kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja (Silalahi, 1995).

  Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Beberapa pengertian Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggungjawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam

  | Koilal Alokabel | A. Soehardjono | Arief Rachmansyahi Sistem Manajemen K3 rangka mengendalikan resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efesien dan produktif (Permenaker No. 5 Tahun 1996).

  2. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan bagian dari sistem manajemen organisasi yang digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan K3 dan mengelola resiko (Ramli S, 2009).

  Pedoman dan Implementasi SMK3 Pedoman dan implementasi SMK3 terdiri dari 5 (lima) prinsip dasar, yaitu:

  1. Komitmen dan kebijakan

  2. Perencanaan

  3. Penerapan

  4. Pengukuran dan evaluasi

  5. Tinjau ulang dan peningkatan Kelima prinsip dasar tersebut di atas dilakukan secara terus menerus

dan berkesinambungan, sehingga dapat menjamin peningkatan

berkelanjutan.

  Gambar 1. Prinsip Dasar SMK3 METODOLOGI Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan

kuantitatif dengan metode survey melalui penyebaran kuesioner. Penelitian

dilakukan pada Bengkel Teknik Sipil dan Teknik Mesin Politeknik Negeri

Kupang, Provinsi NTT. Kuesioner disebarkan kepada Mahasiswa, Instruktur/

Teknisi, dan Dosen/Pengelola di kedua bengkel tersebut.

  Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara, berupa daftar

pertanyaan (kuesioner) kepada responden yang bersangkutan. Data

sekunder diperoleh dari dokumen serta publikasi lainnya yang memuat

informasi tentang penelitian.

  S S p p e e c c t t r r a Nomor 24 Volume XII Juli 2014: 1-12 a

  Variabel penelitian dibedakan menjadi variabel terikat dan variabel

bebas. Variabel terikat adalah SMK3 (Y), sedangkan variabel bebas

merupakan variabel yang nantinya akan mempengaruhi variabel terikat (X),

antara lain komitmen dan kebijakan, perencanaan, penerapan, pengukuran

dan evaluasi, serta tinjauan ulang dan peningkatan oleh pihak manajemen.

  

Tahapan penelitian dapat dijelaskan dalam bagan alir berikut ini.

  Gambar 2. Bagan Alir Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Politeknik Negeri Kupang didirikan melalui Surat Keputusan Direktur

Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 80/DIKTI/KEP/1985 dengan 3 Jurusan,

yaitu Teknik Sipil, Teknik Mesin dan Teknik Elektro.

  Dalam menunjang kegiatan praktikum Politeknik Negeri Kupang

dilengkapi dengan bengkel masing-masing. Pada Jurusan Teknik Sipil dan

Teknik Mesin aktivitas setiap bengkel sudah menerapkan program Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), namun optimalisasi

dari SMK3 tersebut belum maksimal sesuai dengan Permenaker Nomor 05

Tahun 1996.

  | Koilal Alokabel | A. Soehardjono | Arief Rachmansyahi Sistem Manajemen K3 Karakteristik Responden Tabel 2. Karakteristik RespondenTeknik Sipil Teknik Sipil Teknik Mesin Karakteristik Responden Jumlah (org) (%) Jumlah (org) (%)

  Jenis kelamin

  • Laki-laki 89 89,09 112 89,09
  • Perempuan 12 10,91

  3 10,91 Usia

  • 18 62 88,57

  64 88,57

  • – 20 tahun
    • > 20 tahun 8 11,43

  13 11,43

  • < 41 tahun 13 32,50

  15 32,50

  • 42 17 42,50

  14 42,50

  • – 50 tahun
    • > 50 tahun 10 25,00

  9 25,00 Pekerjaan

  • 11 – 20 tahun 11 27,50

  13 34,21

  • 21 15 37,50

  14 36,84

  • – 30 tahun
    • > 31 tahun 14 33,00

  11 28,95 Pendidikan

  • D III 5 50,00

  4 50,00

  • D IV 5 50,00

  4 50,00

  • S2 30 100,00

  30 100,00 Deskripsi Jawaban Responden

Tabel 3.

  

Distribusi Frekuensi Variabel SMK3 Instruktur/Teknisi/Mahasiswa Teknik Sipil

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

  1

  2

  3

  4 No Pernyataan Rata- rata F % F % F % F %

  Keterlibatan Instruktur/Teknisi

  1

  16

  20.00

  4

  5.00

  59

  73.75

  1

  1.25

  2.56

  dalam K3

  2 Struktur organisasi K3

  65

  81.25

  6

  7.50

  8

  10.00

  1

  1.25

  1.31

  3 Sosialisasi K3

  12

  15.00

  59

  73.75

  8

  10.00

  1

  1.25

  1.98

  4 Identifikasi bahaya resiko

  0.00

  10

  12.50

  32

  40.00

  38

  47.50

  3.35

  5 Penyajian K3 sebelum praktek

  0.00

  4

  5.00

  56

  70.00

  20

  25.00

  3.20

  6 Penyediaan P3K

  0.00

  4

  5.00

  52

  65.00

  24

  30.00

  3.25

  7 Penyiapan APD sebelum praktek

  16

  20.00

  57

  71.25

  1

  1.25

  6

  7.50

  1.96

  2.03

  8 Kenyamana lingkungan praktek

  7

  8.75

  68

  85.00

  1

  1.25

  4

  5.00 Bahan (material) praktek yang

  9

  0.00

  57

  23.00

  4

  5.00

  0.00

  1.58

  potensi membahayakan kerja Urgensi demo mesin/alat sebelum

  10

  0.00

  0.00

  54

  67.50

  26

  32.50

  3.33

  praktek

  Rata-rata Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

  2.45

  S S p p e e c c t t r r a a Nomor 24 Volume XII Juli 2014: 1-12

Tabel 4.

  6

  80

  94.12

  0.00

  4

  4.71

  2.08

  4 Identifikasi bahaya resiko

  0.00

  7.06

  1

  32

  37.65

  47

  55.29

  3.48

  5 Penyajian K3 sebelum praktek

  0.00

  0.00

  48

  1.18

  3 Sosialisasi K3

  37

  4.71

  1 Keterlibatan Instruktur/Teknisi dalam K3

  1

  1.18

  1

  1.18

  79

  92.94

  4

  3.01

  1.71

  2 Struktur organisasi K3

  58

  68.24

  2

  2.35

  17

  20.00

  8

  9.41

  56.47

  43.53

  3

  2

  8.24

  3.08

  9 Bahan (material) praktek yang potensi membahayakan kerja

  0.00

  67

  23.00

  15

  17.65

  2.35

  91.76

  2.20

  10 Urgensi demo mesin/alat sebelum praktek

  0.00

  0.00

  44

  51.76

  41

  48.24

  3.48 Rata-rata Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

  7

  78

  3.44

  7 Penyiapan APD sebelum praktek

  6 Penyediaan P3K

  0.00

  4

  4.71

  62

  72.94

  19

  22.35

  3.18

  0.00

  0.00

  76

  89.41

  1

  1.18

  8

  9.41

  2.20

  8 Kenyamana lingkungan praktek

  0.00

  4 Rata- rata F % F % F % F %

  2

  

Distribusi Frekuensi Variabel SMK3 Dosen Teknik Sipil

No Pernyataan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

  20.00

  90.00

  2

  6.67

  0.00

  2.03

  4 Identifikasi bahaya resiko

  0.00

  6

  6

  3.33

  20.00

  18

  60.00

  3.40

  5 Penyajian K3 sebelum praktek

  0.00

  4

  13.33

  20

  27

  1

  6

  83.33

  1

  2

  3

  4 Rata- rata F % F % F % F %

  1 Keterlibatan Instruktur/Teknisi dalam K3

  5

  16.67

  0.00

  25

  0.00

  3 Sosialisasi K3

  2.67

  2 Struktur organisasi K3

  24

  80.00

  0.00

  6

  20.00

  0.00

  1.40

  66.67

  20.00

  1

  2.13

  2.27

  9 Bahan (material) praktek yang potensi membahayakan kerja

  0.00

  26

  86.67

  4

  13.33

  0.00

  10 Urgensi demo mesin/alat sebelum praktek

  4

  0.00

  0.00

  27

  90.00

  3

  10.00

  3.10 Rata-rata Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

  2.53 Tabel 5.

  

Distribusi Frekuensi Variabel SMK3 Instruktur/Teknisi/Mahasiswa Teknik Mesin

No Pernyataan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

  13.33

  0.00

  3.07

  7 Penyiapan APD sebelum praktek

  6 Penyediaan P3K

  0.00

  4

  13.33

  22

  73.33

  4

  13.33

  3.00

  0.00

  86.67

  26

  86.67

  0.00

  4

  13.33

  2.27

  8 Kenyamana lingkungan praktek

  0.00

  26

  2.79 Sistem Manajemen K3 | Koilal Alokabel | A. Soehardjono | Arief Rachmansyahi

Tabel 6.

Distribusi Frekuensi Variabel SMK3 Dosen Teknik Mesin

  No Pernyataan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

  86.67

  1

  26.67

  8

  93.33

  28

  0.00

  9 Bahan (material) praktek yang potensi membahayakan kerja

  3.13

  13.33

  4

  26

  2.80

  0.00

  0.00

  8 Kenyamana lingkungan praktek

  2.37

  16.67

  5

  3.33

  1

  80.00

  24

  0.00

  3.33

  10 Urgensi demo mesin/alat sebelum praktek

  3.23

  X 1.3 0.809 0.000 Valid 0.868 0.000 Valid Perencanaan (X 2 )

  X 4.2 0.515 0.000 Valid 0.657 0.000 Valid

  X 4.1 0.811 0.000 Valid 0.835 0.000 Valid

  Evaluasi (X 4 )

  X 3.3 0.725 0.000 Valid 0.638 0.000 Valid Pengukuran dan

  X 3.2 0.747 0.000 Valid 0.835 0.000 Valid

  X 3.1 0.782 0.000 Valid 0.829 0.000 Valid

  X 2.5 0.699 0.000 Valid 0.749 0.000 Valid Penerapan (X 3 )

  X 2.4 0.558 0.000 Valid 0.636 0.000 Valid

  X 2.3 0.535 0.000 Valid 0.621 0.000 Valid

  X 2.2 0.666 0.000 Valid 0.610 0.000 Valid

  X 2.1 0.712 0.000 Valid 0.641 0.000 Valid

  X 1.2 0.625 0.000 Valid 0.563 0.000 Valid

  0.00

  X 1.1 0.801 0.000 Valid 0.803 0.000 Valid

  Komitmen dan Kebijakan (X 1 )

  Variabel Item Teknik Sipil Teknik Mesin r Signifikansi Ket. r Signifikansi Ket.

  

Tabel 7.

Uji Validitas Instrumen untuk Instruktur/Teknisi/Mahasiswa

  2.53 Uji Validitas Hasil uji validitas instrument penelitian ini dapat di lihat pada tabel di bawah ini. Uji validitas dengan menggunakan software SPSS 17 for window

terlihat bahwa semua item dalam indikator pada setiap variabel valid, yaitu

nilai indeks korelasi product momen (r) >0,3.

  3.47 Rata-rata Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

  46.67

  14

  53.33

  16

  0.00

  7 Penyiapan APD sebelum praktek

  30.00

  1

  14

  27

  0.00

  3 Sosialisasi K3

  2.20

  20.00

  6

  26.67

  8

  6.67

  2

  46.67

  2 Struktur organisasi K3

  0.00

  3.10

  10.00

  3

  90.00

  27

  0.00

  0.00

  1 Keterlibatan Instruktur/Teknisi dalam K3

  4 Rata- rata F % F % F % F %

  3

  2

  90.00

  3

  9

  0.00

  63.33

  19

  6.67

  2

  0.00

  6 Penyediaan P3K

  3.57

  56.67

  17

  43.33

  13

  0.00

  10.00

  5 Penyajian K3 sebelum praktek

  3.33

  43.33

  13

  46.67

  14

  10.00

  3

  0.00

  4 Identifikasi bahaya resiko

  2.20

  X 4.3 0.885 0.000 Valid 0.778 0.000 Valid

  S S p p e e c c t t r r a a Nomor 24 Volume XII Juli 2014: 1-12

  X 2.4 0.587 0.000 Valid 0.775 0.000 Valid

  Y 3 0.547 0.001 Valid 0.442 0.007 Valid Y 4 0.688 0.000 Valid 0.443 0.007 Valid Y 5 0.854 0.000 Valid 0.776 0.000 Valid Y 6 0.865 0.000 Valid 0.488 0.003 Valid Y 7 0.683 0.000 Valid 0.628 0.000 Valid Y 8 0.683 0.000 Valid 0.561 0.001 Valid Y 9 0.575 0.000 Valid 0.427 0.009 Valid

  Y 1 0.701 0.000 Valid 0.526 0.001 Valid Y 2 0.437 0.008 Valid 0.917 0.000 Valid

  Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Y)

  X 5.2 0.832 0.000 Valid 0.901 0.000 Valid Sistem Manajemen

  X 5.1 0.868 0.000 Valid 0.859 0.000 Valid

  Peningkatan oleh Manajemen (X 5 )

  X 4.3 0.913 0.000 Valid 0.842 0.000 Valid Tinjauan Ulang dan

  X 4.2 0.636 0.000 Valid 0.569 0.001 Valid

  X 4.1 0.759 0.000 Valid 0.887 0.000 Valid

  Evaluasi (X 4 )

  X 3.3 0.719 0.000 Valid 0.845 0.000 Valid Pengukuran dan

  X 3.2 0.809 0.000 Valid 0.761 0.000 Valid

  X 3.1 0.733 0.000 Valid 0.817 0.000 Valid

  X 2.5 0.650 0.000 Valid 0.748 0.000 Valid Penerapan (X 3 )

  X 2.3 0.731 0.000 Valid 0.606 0.000 Valid

  Variabel Item Teknik Sipil Teknik Mesin r Signifikansi Ket. r Signifikansi Ket.

  X 2.2 0.705 0.000 Valid 0.684 0.000 Valid

  X 2.1 0.451 0.006 Valid 0.490 0.003 Valid

  X 1.3 0.930 0.000 Valid 0.892 0.000 Valid Perencanaan (X 2 )

  X 1.2 0.395 0.015 Valid 0.640 0.000 Valid

  X 1.1 0.861 0.000 Valid 0.831 0.000 Valid

  Komitmen dan Kebijakan (X 1 )

  

Uji Validitas Instrumen untuk Dosen

Variabel Item Teknik Sipil Teknik Mesin r Signifikansi Ket. r Signifikansi Ket.

  Y 10 0.421 0.000 Valid 0.591 0.000 Valid

Tabel 8.

  Y 1 0.539 0.000 Valid 0.503 0.000 Valid Y 2 0.401 0.000 Valid 0.892 0.000 Valid Y 3 0.495 0.000 Valid 0.438 0.000 Valid Y 4 0.634 0.000 Valid 0.290 0.004 Valid Y 5 0.578 0.000 Valid 0.702 0.000 Valid Y 6 0.534 0.000 Valid 0.504 0.000 Valid Y 7 0.387 0.000 Valid 0.605 0.000 Valid Y 8 0.392 0.000 Valid 0.571 0.000 Valid Y 9 0.405 0.000 Valid 0.511 0.000 Valid

  Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Y)

  X 5.2 0.842 0.000 Valid 0.874 0.000 Valid Sistem Manajemen

  X 5.1 0.856 0.000 Valid 0.841 0.000 Valid

  Manajemen (X 5 )

  Tinjauan Ulang dan Peningkatan oleh

  Y 10 0.595 0.000 Valid 0.808 0.000 Valid

  | Koilal Alokabel | A. Soehardjono | Arief Rachmansyahi Sistem Manajemen K3 Uji Reliabilitas Instrumen

  Pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan teknik alpha

cronbach. Reabilitas instrumen dianggap andal jika memiliki koefesien

reliabilitas ≥ 0.6 (Sugiyono, 2012).

  

Tabel 9.

Uji Reliabilitas Instrumen untuk Instruktur/Teknisi/Mahasiswa/Dosen

  Teknik Mesin Teknik Sipil Variabel Koefisien Koefisien Ket. Ket. Alpha Cronbach Alpha Cronbach

  Komitmen dan Kebijakan 0,602 Reliabel 0,623 Reliabel Perencanaan 0,627 Reliabel 0,657 Reliabel

  Penerapan 0,613 Reliabel 0,658 Reliabel Pengukuran dan Evaluasi 0,621 Reliabel 0,622 Reliabel

  Tinjauan Ulang & Peningkatan 0,612 Reliabel 0,638 Reliabel Sistem Manajemen K3 0,614 Reliabel 0,758 Reliabel

  Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas Pada analisis regresi linier berganda, diharapkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinieritas (hubungan linier antar variabel-variabel bebas). Untuk mendeteksi multikolinieritas adalah dengan menggunakan nilai

  

Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF > 10, maka menunjukkan

adanya multikolinieritas. Apabila sebaliknya, VIF < 10, maka tidak terjadi

multikolinieritas.

  Heteroskedastisitas Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel-variabel model

regresi memiliki ragam (variance) residual sama atau tidak. Model regresi

yang baik adalah model yang memiliki ragam residual homogen (bersifat

homoskedastisitas).

  Normalitas Pada analisis regresi linier berganda, data yang digunakan adalah

data yang berdistribusi normal. Untuk menguji asumsi ini digunakan metode

  

Kolmogorov-Smirnov. Kriteria pengujian yang digunakan adalah tolak H jika

nilai signifikansi < 0,05, dan sebaliknya terima H jika nilai signifikansi > 0,05.

  Analisis Regresi Linier Berganda Instruktur/Teknisi/Mahasiswa Teknik Sipil Dalam pengolahan data menggunakan analisis linier berganda,

diperoleh hasil bahwa model regresi hubungan Komitmen dan Kebijakan,

  

Perencanaan, Penerapan, Pengukuran dan Evaluasi, serta Tinjauan Ulang

  S S p p e e c c t t r r a Nomor 24 Volume XII Juli 2014: 1-12 a

dan Peningkatan oleh Manajemen terhadap Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah:

  Y = 0,697 + 0,263X + 0,205X + 0,219X

  1

  2

  4 Dosen Teknik Sipil Dalam pengolahan data menggunakkan analisis linier berganda,

diperoleh hasil bahwa model regresi hubungan Komitmen dan Kebijakan,

  

Perencanaan, Penerapan, Pengukuran dan Evaluasi, serta Tinjauan Ulang

dan Peningkatan oleh Manajemen terhadap Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah:

  Y = 0,208 + 0,278X 1 + 0,301X 2 + 0,226X

  4 Instruktur/Teknisi/Mahasiswa Teknik Mesin Dalam pengolahan data menggunakkan analisis linier berganda,

diperoleh hasil bahwa model regresi hubungan Komitmen dan Kebijakan,

  

Perencanaan, Penerapan, Pengukuran dan Evaluasi, serta Tinjauan Ulang

dan Peningkatan oleh Manajemen terhadap Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah:

  Y = 1,091 + 0,248X 1 +0,163X 3 + 0,240X

  4 Dosen Teknik Mesin Dalam pengolahan data menggunakkan analisis linier berganda,

diperoleh hasil adalah model regresi hubungan Komitmen dan Kebijakan,

  

Perencanaan, Penerapan, Pengukuran dan Evaluasi, serta Tinjauan Ulang

dan Peningkatan oleh Manajemen terhadap Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah:

  Y = 0,657 + 0,305X

1 Hasil Analisis

  1. Untuk Instruktur/Teknisi/Mahasiswa Teknik Sipil Hasil analisis penelitian untuk pelaksanaan SMK3 di Bengkel Teknik Sipil menunjukkan bahwa Komitmen dan Kebijakan, Perencanaan, serta Pengukuran dan Evaluasi berpengaruh signifikan terhadap SMK3; sedangkan variabel Penerapan, serta Tinjauan Ulang dan Peningkatan oleh Manajemen tidak berpengaruh signifikan terhadap SMK3. Tingkat keberhasilan pelaksanaan SMK3 di Bengkel Teknik Sipil mencapai 61,10%.

  2. Untuk Dosen Teknik Sipil Hasil analisis penelitian pada tingkat manajemen SMK3 di Teknik Sipil menunjukkan bahwa Komitmen dan Kebijakan, Perencanaan, serta Pengukuran dan Evaluasi berpengaruh signifikan terhadap SMK3; sedangkan variabel Penerapan serta Tinjauan Ulang dan Peningkatan oleh Manajemen tidak berpengaruh signifikan

  | Koilal Alokabel | A. Soehardjono | Arief Rachmansyahi Sistem Manajemen K3 terhadap SMK3. Tingkat keberhasilan pelaksanaan SMK3 di tingkat manajemen Bengkel Teknik Sipil mencapai 87,80%.

  3. Untuk Instruktur/Teknisi/Mahasiswa Teknik Mesin Hasil analisis penelitian untuk pelaksanaan SMK3 di Bengkel Mesin menunjukkan bahwa Komitmen dan Kebijakan, Perencanaan, serta Pengukuran dan Evaluasi berpengaruh signifikan terhadap SMK3; sedangkan variabel Penerapan serta Tinjauan Ulang dan Peningkatan oleh Manajemen tidak berpengaruh signifikan terhadap SMK3. Tingkat keberhasilan pelaksanaan SMK3 di Bengkel Teknik Mesin mencapai 49,50%.

  4. Untuk Dosen Teknik Mesin Hasil analisis penelitian pada tingkat manajemen SMK3 di Bengkel Mesin menunjukkan bahwa Komitmen dan Kebijakan, serta Perencanaan berpengaruh signifikan terhadap SMK3; sedangkan variabel Penerapan, Pengukuran dan Evaluasi, serta Tinjauan Ulang tidak berpengaruh signifikan terhadap SMK3. Tingkat keberhasilan pelaksanaan SMK3 di tingkat manajemen di Bengkel Mesin mencapai 63,70%.

  PENUTUP Kesimpulan Penelitian ini dilaksanakan pada Mahasiswa, Instruktur/Teknisi, dan

Dosen di Bengkel Teknik Sipil dan Teknik Mesin Politeknik Negeri Kupang,

  

Provinsi NTT. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah

dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pelaksanaan SMK3 di Bengkel Sipil mencapai 61,10%, sedangkan di Bengkel Mesin mencapai 49,50%.

  2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan SMK3 adalah Komitmen dan Kebijakan dengan tingkat pengaruh 2,23 (28,75%), Perencanaan 2,56 (61,25%), Penerapan 2,48 (52,50%), Pengukuran dan Evaluasi 2,28 (50%), serta Tinjauan Ulang dan peningkatan oleh Manajemen 2,46 (51,25%) untuk Teknik Sipil; sedangkan di Bengkel Mesin adalah Komitmen dan Kebijakan dengan tingkat pengaruh 1,91 (25,88%), Perencanaan 2,62 (75,29%), Penerapan 2,52 (57,65%), Pengukuran dan Evaluasi 2,49 (57,65%), serta Tinjauan Ulang dan Peningkatan oleh Manajemen 2,74 (74,12%).

  Saran Saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

  1. Sebagai masukan bagi Politeknik Negeri Kupang khususnya Direktur dan Pimpinan lainnya (Ketua Jurusan Teknik Sipil dan

  S S p p e e c c t t r r a a Nomor 24 Volume XII Juli 2014: 1-12

  Teknik Mesin) untuk lebih memperhatikan variabel Penerapan serta Tinjauan Ulang dan Peningkatan oleh Manajemen.

  2. Hasil penelitian ini mempunyai keterbatasan dalam indikator- indikator secara teoritis, sehingga untuk peneliti selanjutnya dapat mendalami dan mengembangkan penelitian ke indikator-indikator yang lebih beragam. Selain itu, perlu dipertimbangkan penerapan analisis selain analisis regresi linier berganda, seperti mengukur hubungan antara indikator terhadap variabelnya, sehingga tidak hanya mempertimbangkan hubungan antar variabel saja.

DAFTAR PUSTAKA

  David P. et al. 2012. Comparative Analysis Of Safety Culture Perceptions Among Home Safe Manager and Workers In Residential Contruction. Luckyta, Dhinar Tiara dan Partiwi, Sri Gunani. 2012. Evaluasi dan Perancangan

  

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dalam

Rangka Perbaikan Safety Behavior Pekerja.

  Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Sistem Penerapan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 05/MEN/1996 Tentang Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Ramli S. 2009. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. (OHSAS 18001). Penerbit Dian Rakyat.

Silalahi B.NB. dkk. 1995. Manajemen keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta:

Penerbit PT Pustaka Binaman Presindo. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfa Beta. Triatmidi, Bambang. 2010. Kontribusi Pemahaman dan Sikap Guru Tentang K3

  Terhadap Pelaksanaan K3 Dalam Pembelajaran Praktik di Bengkel Mekanik Otomotif se-Kota Malang.