BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR DALAM PENULISAN NASKAH ILMIAH
BAHASA INDONESIA YANG BAIK
DAN BENAR DALAM PENULISAN
NASKAH ILMIAH Eri H. Jubhari JuliatriBAHASA
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah ragam bahasa tulis baku dapat dilihat dari kata atau istilah yang digunakan dengan makna yang tepat.
Satu kata atau istilah dikatakan baku, jika pembentukan dan cara penulisannya sesuai dengan kaidah pembentukan kata atau istilah bahasa Indonesia periksa KBBI
BAHASA
Salah satu modal utama dalam berkomunikasi
Efisien : mengikuti kaidah tata bahasa yang
baku
Efektif : langsung menuju persoalan dan
sasaran yang dimaksudkan
Padat : hemat dalam kata dan ungkapan
Penguasaan Bahasa Mencakup
Mampu membuat pernyataan yang tepat, saksama, dan menyeluruh
Tiap kata, kalimat, dan paragraf harus dibuat secara teratur agar tampak hubungan logis
Penyesuaian kaidah penyusunan kalimat dan kosa kata
Perhurufan
Bahasa Indonesia ditulis dengan huruf latin
Huruf latin: huruf romawi dan italik
Huruf berada pada tataran bahasa tulis
Dikenal ada 26 buah huruf abjad
A. Huruf Konsonan
Terdapat 21 buah huruf konsonan: „
b, c, d, f,
‟
g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z
Tidak semua huruf dapat menempati posisi awal, tengah, dan akhir dalam sebuah kata Contoh: tidak pernah menempati posisi akhir kata dalam bahasa Indonesia: „
c, q, v,
‟
w, y
B. Huruf Vokal
Terdapat lima huruf vokal: „ ‟
a, e, i, o, u
Dapat menempati posisi awal, posisi tengah, dan posisi akhir kata
C. Huruf Diftong
Dalam bahasa Indonesia hanya terdapat tiga macam diftong
Sering disebut juga vokal rangkap atau gabungan vokal: „ ‟. Misal: „pand ‟,
ai, au, oi ai
„s dara‟, „kob ‟
au oi
Dapat di awal kata, tengah kata, dan akhir kata
Jangan sekali-kali diftong dipisahkan
D. Huruf Gabung Konsonan
Disebut pula konsonan rangkap
Dalam bahasa Indonesia dikenal hanya ada empat macam gabungan konsonan: „
kh, ng,
‟. Contoh: „ usus‟, „bu a‟, „pu a‟,
ny, sy kh ng ny
„ arat‟
sy
Dapat menempati posisi awal, tengah, dan akhir kata
E. Huruf Kapital
Huruf pertama pada awal kalimat Setiap kata dalam judul buku atau berkala,
kecuali kata tugas: dan, yang, untuk, di, ke,
dari, terhadap, sebagai, tetapi, berdasarkan,
dalam, antara, melalui, secara yang tidak terletak pada posisi awal Nama bangsa, bahasa, agama, orang, hari, bulan, tarikh, peristiwa sejarah, takson makhluk di atas genus, lembaga, jabatan, gelar
Setiap unsur bentuk ulang sempurna yang
terdapat pada judul buku dan nama lembaga. Misalnya: U ndang- U ndang D asar 1945, P erserikatan B angsa- B angsa
Nama-nama geografi seperti nama sungai,
kota, provinsi, negara, dan pulau Huruf kapital tidak dipakai pada nama
geografi yang digunakan sebagai jenis: kacang bogor , garam inggris , atau sebagai bentuk dasar turunan: ke inggris-inggrisan
Penulisan nama orang pada hukum, dalil,
uji, teori, dan metode . Misalnya: hukum
D alton, uji D uncan, metode E pstein, atauanalisis F ourier
Untuk penamaan rancangan, proses, uji, atau metode yang tidak diikuti nama orang
ditulis dengan huruf kecil
Misalnya: r ancangan a cak l engkap ( RAL )(singkatannya menggunakan huruf
F. Huruf Miring (Huruf Kursif)
Kata dan ungkapan asing yang ejaannya
bertahan dalam banyak bahasa: ad hoc, et al.,
in vitro Tetapan dan peubah yang tidak diketahui
dalam matematika. Contohnya: x, y, l
Nama kapal atau satelit: KRI Macan Tutul
Kata atau istilah yang diperkenalkan untuk
diskusi khusus, misalnya: citraan
Kata atau frase yang diberi penekanan,
Pernyataan rujukan silang dalam indeks: lihat,
lihat juga Judul buku atau terbitan berkala yang disebutkan dalam tulisan
Tiruan bunyi. Misalnya: Dari sarang burung itu terdengar kicau tu-ju-pu-lu-tu-ju-pu-lu
Nama ilmiah seperti genus, spesies, varietas, dan forma makhluk : Salacca zalacca var. amboinense . Akan tetapi nama ilmiah takson di
atas tingkat genus tidak ditulis dengan huruf
italik: Felidae, Moraceae, MucoralesG. Huruf Tebal
Sering digunakan untuk judul atau heading
Selanjutnya bentuk huruf ini dapat dipakai untuk nama ilmiah takson yang baru ditemukan atau diusulkan pertama kali
Vektor dan matriks dalam matematika pada
umumnya juga ditampilkan dengan huruf tebal
H. Huruf Yunani
Banyak dipakai dalam rumus matematika,
δ ), satuan
lambang astronomi (deklinasi ukuran ( µ m), istilah kimia ( -laktamase)
β ɣ
atau kedokteran ( -globulin)
Beberapa Masalah yang Salah
Berhati-hatilah dalam memakai huruf f
dan v , yang sering dipertukarkan atau
diganti dengan huruf pSalah Benar
negatip negatif aktip aktif aktifitas aktivitas propinsi provinsi Dalam bahasa Indonesia tidak dikenal konsonan kembar
Salah Benar
kla ss ifikasi klasifikasi e ff ektif efektif ma ss a masa
(kecuali makna yang berbeda massa masyarakat) diabetes me ll itus diabetes melitus
Huruf y tetap y jika lafalnya y , contohnya yen,
yuan Huruf y menjadi i jika lafalnya i , contoh: h i pokot i l, bukan hypokotil ; anal i sis, bukan
analisa, analysis, analysa Huruf x hanya dipakai di awal kata, di tempat lain diganti ks , contoh x ilem, bukan silem atau ksilen ; ta ks onomi, bukan taxonomi ; komple ks , bukan komplex atau
Huruf h pada gugus gh, kh, rh, th dihilangkan,
sedangkan huruf ph menjadi f dan ch menjadi
k sor g um, bukan sorghum ; k romatografi,
bukan khromatographi ; r itme, bukan rhitme ; mor f ologi, bukan morphologi atau morpologi Beberapa kata sulit yang selalu ditulis secara salah karena penulis tidak mengetahui bentuk bakunya
K u alitas, bukan kwalitas ; jad w al, bukan
jadual ; sinte sis , bukan sintesa ; am e ba, bukan amuba ; pro j ektor, bukan proyektor ;
atmosf e r, bukan atmosfir atau atmosfera ; var ie tas, bukan varitas ; b i r, bukan bier ;
au tomatis, bukan otomatis ; mikro b , bukan
mikroba, mikrobia, atau mikrobe sebabtelah dibakukannya aero b ; standa r dan
- –ika
Nama-nama ilmu tertentu berakhiran
Karena bukan ilmu maka dibakukanlah kosmet ik dan antibiot ik , bukan kosmetika
dan antibiotika
Begitu juga trop ik , bukan tropika atau tropis Pengejaan kata Salah Benar perna f asan pernapasan pas k a pasca men t aati menaati
men t erjemahkan menerjemahkan
me nyo lok mencolok me ru bah/me ro bah mengubah meng k oreksi mengoreksi meng k olonisasi mengolonisasi meng k arantinakan mengarantinakan meng k ombinasikan mengombinasikan kecuali: mengkaji pentrapan penerapan dilola dikelola memroduksi memproduksi
Oleh karena semua huruf latin diterima sebagai
huruf Indonesia, penulisan kata serapan dari bahasa asing pada umumnya sudah dapat dilakukan dengan mendekati bentuk dan lafal aslinya
Pembentukan istilah bahasa Indonesia dari
bahasa asing Istilah dahulu Istilah sekarangfundamentil fundament a l tradisionil tradision a l kriminal krimin i l granuler granul a r linier lin ea r anamnesa anamnes is prognosa prognos is analisa analis is lekosit l eu kosit netrofil n eu trofil terapetik terap eu tik
Dalam bahasa Indonesia satu bentuk kata dapat berfungsi sebagai kata benda (botani –
botany ), kata keterangan (botani – botanic)
atau kata tambahan (botani – botanical/ Akhiran asing age menjadi -ase persentage persent ase sondage sond ase
Akhiran asing isch, ic menjadi –ik
electronisch, electronic elektron ik
mechanisch, mechanic mekan ikidiopathisch, idiopathic idiopat ik
z tetap z ek z em bukan eksemAkhiran asing sch, -ical menjadi –is economisch, economical ekonom is praktisch, practical prakt is klinisch, clinical klin is medical med is
Gunakan yang tersingkat
antihistamin bukan antihistaminik a
antibiotik bukan antibiotik a sindrom bukan sindrom aHuruf u tetap u bukan huruf w frek u ensi bukan frek w ensi ek u ivalen bukan ek w ivalen adek u at bukan adek w at
Huruf terikat, disambung dengan kata yang
mengikutinya : inter-, pasca-, adi-, non-, a-, antar-,
anti-, de-, bi-, bio-, audio-, mikro, manca-, maha-, intra-, infra-, ekstra, in-, re-, pro-, pra-,
Pemenggalan Kata
Dalam penulisan selalu dibatasi oleh bidang yang disyaratkan, perlu pemenggalan kata menurut suku katanya .
Contoh: ma-af, ba-ik, du-et sau-da-ra, bukan sa-u-da-ra pan-tai, bukan pan-ta-i pe-rut, ta-bu, ta-nya, su-nyi mak-lum, ger-tak, mik-ro, mig-ra-si
Kecuali ng, kh, sy, dan ny yang berupa satu bunyi dianggap sebagai satu suku kata.
Misal: de- ng an, ma kh -luk, i- sy a-rat, bu- ny i
Jika konsonan berurutan lebih dari dua buah, pemenggalan dilakukan sesudah konsonan pertama.
Misal: in-struk-si, kon-kret, kon-kre-si Pemenggalan dari kata dasarnya.
Misal: me-ramu, me-nyapu, men-coba, pem-
Imbuhan yang berasal dari bahasa asing tidak dianggap sebagai imbuhan melainkan sebagai suku kata itu sendiri sehingga pemenggalannya mengikuti aturan pemenggalan kata dasar.
Misalnya: spor-ti-vi-tas, bukan sportiv-itas; ak-li-ma-ti-sa-si, bukan ak-li-mat-isasi
Penulisan Kata
Ada beberapa jenis kata dalam bahasa Indonesia, antara lain kata depan , kata berimbuhan , dan kata gabung.
Cara penulisan kata tersebut dibedakan seperti berikut:
Kata Depan
Kata yang bila diikuti dengan kata lain akan menunjukkan tempat . Misalnya: di, ke, dari,
Dalam penulisannya kata depan harus selalu dipisahkan dari kata yang mengikutinya.
Contoh: di dalam, bukan didalam di antaranya, bukan diantaranya di samping, bukan disamping ke dalam, bukan kedalam di lapangan, bukan dilapangan
ke rumah, bukan kerumah
dari dalam sel, bukan daridalam sel pada dasarnya, bukan padadasarnyaKata Berimbuhan
Kata dasar yang memperoleh imbuhan
( awalan, sisipan, akhiran )
Sampai saat ini masih ada kendala dalam
penulisan awalan di-
Sesuai dengan kaidah bahasa, penulisan
imbuhan harus serangkai dengan kata yang
mengikutinya . Contoh: d ilakukan, bukan di lakukan ; di amati, bukan di amati
Kata Gabung
Dua buah kata yang memiliki arti baru (frasa)
Umumnya ditulis terpisah , misal budi daya,
usaha tani, terima kasih, kerja sama, sumber daya, kecuali kata yang sudah padu benar, misal olahraga, kepada, daripada
Tanda Baca Tanda Titik ( . )
Selalu dipakai pada akhir kalimat
Pada singkatan nama orang dan nama tertentu
(A . A . Mattjik, gb . , hlm . , S . E . ) Pada singkatan gelar, jabatan, pangkat (Prof .
Dr . dr . Endang Syarifudin) Sebagai pemisah angka jam dan menit yang menunjukkan waktu (pukul 13 . 30, 2 . 30)
Di belakang angka dan huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar (8 . 0, 8 . 1, 8 .
1 . 1)
Tanda titik tidak dipakai
- di belakang angka atau huruf terakhir dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar (
8.1 , 8.1.1 , 8.1.2 ), demikian pula pada bagan
yang hanya terdiri atas satu tingkat …..
(misal:
1
…..)
2
- untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan
pada akhir judul dan akhir judul yang merupakan kepala karangan
dalam singkatan yang terdiri atas huruf awal kata atau suku kata, atau gabungan keduanya, atau yang terdapat di dalam akronim yang
sudah diterima oleh masyarakat. Misal: TNI,
Depdiknas
dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran
takaran, timbangan, dan mata uang Misal: CO , kg, Rp2 dipakai untuk
Tanda Koma ( , )
memisahkan unsur-unsur dalam suatu deret (nitrogen , fosforus , kalium , dan zink)
memisahkan unsur-unsur sintaksis dalam kalimat. Contoh: Jika masalah kebahasaan
masih menjadi kendala , anda dapat melihat
kembali bab ini. memisahkan nama, alamat serta bagian- bagiannya; tempat dan tanggal; nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan (Dekan Fakultas Kedokteran , Universitas
memisahkan nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri atau keluarga (Prof. Dr. Ir. Ahmad Ansori Mattjik , M.Sc.)
di muka angka persepuluhan. Misal: 12 , 5 m merupakan tanda
Tanda Titik Koma ( ; )
koordinasi dan dipakai untuk memisahkan unsur-unsur sintaksis yang
setara, atau dalam deret yang di dalamnya sudah mengandung tanda baca lain (Saya datang ; saya lihat ; saya menang)
memisahkan unsur-unsur dalam deret yang rumit, terutama jika unsur-unsur itu telah mengandung tanda baca lain, misalnya: Kajian bertumpu pada tiga golongan hewan: tikus, kelelawar, tupai ; sapi, kambing, Lanjutan
memisahkan nama-nama pengarang pada pengacuan ganda. Misalnya: Suhartono et
al . 1994 ; Tjahjadi et al. 1994 ; Manuwoto &
Suwandi 1998) dipakai untuk
Tanda Titik Dua ( : )
menandakan pengutipan yang panjang pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian Misal: Kita memerlukan perabot rumah tangga : meja, kursi, dan lemari.
sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian Misal:Ketua : Rizal Azhari Sekretaris : Renny Jayusman
menandakan nisbah (angka banding) Contoh: Nisbah mahasiswa perempuan terhadap laki-laki ialah 4 :
1.
menekankan urutan pemikiran di antara dua bagian kalimat lengkap, misalnya: Misi budaya dan strategi adaptasi migran perempuan : penjual jamu gendong asal Wonogiri di Jabotabek.
memisahkan judul dan anak judul. Misalnya: Kepustakaan Gen : Bagaimana Mengonstruksinya?
memisahkan nomor jilid dan halaman dalam daftar pustaka (J Dentofasial 2000;3 : 65-72.)
memisahkan tahun dan halaman kalau pengacuan halaman dilakukan pada sistem Nama-Tahun dalam teks (Rifai 1968 : 234)
memisahkan bab dan ayat dalam kitab suci (Surat Al Baqarah : 183) dipakai untuk ( - Tanda Hubung )
menyambung bagian-bagian tanggal
8 Misalnya: 17 1 - 945 -
merangkaikan se- dengan kata berikutnya
yang dimulai dengan huruf kapital ( se- Indonesia), ke- dengan angka ( ke- 25), angka dengan –an (tahun „90 -an )
- menyambung unsur-unsur kata ulang (anak
- anak, berulang
- ulang, kemerah merahan)
memperjelas hubungan bagian-bagian kata
Memenggal kata tertentu Merangkaikan unsur bahasa Indonesia
dengan unsur bahasa asing
- - Misalnya: di smash , pen tackle -an, di-mark-up
Tanda Pisah ( –, , —— ) -
Bergantung panjangnya terdapat tiga macam tanda pisah, yaitu
- – tanda pisah en - ( ), tanda pisah em ( ), dan
tanda pisah 3-em ( —— ).
Tanda pisah em dipakai untuk membatasi penyisipan kalimat yang tidak terkait erat dengan kalimat induknya (Penembakan
- –
menjangan di lapangan istana yang dilakukan
untuk mengatur daya dukung tapak
Tanda pisah em dipergunakan untuk −
menunjukkan kisaran (halaman 21 35,
−
panjangnya 25,7 31,2 mm). Jangan menggunakannya bersama perkataan dari dan antara , atau bersama tanda kurang ( dari halaman 21 sampai 35, bukan dari halaman 21-35, antara tahun 1945 dan 1950, bukan antara tahun 1945-1950, -4 sampai -6 °C, bukan -4- -6 °C). dipakai untuk
Tanda Kurung ( (…) )
mengapit
tambahan keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral atau dapat dilepaskan dari pokok pembicaraan. Misalnya, “Pengujian selanjutnya terhadap salah satu noda (nomor 4) memberikan dugaan bahwa senyawa yang terkandung dalam media biakan cendawan x ialah senyawa seskuiterpena”
huruf untuk memperkenalkan singkatan. Misalnya: “Fraksi etil asetat dapat dipisahkan dengan menggunakan preparatif ” kromatografi lapis tipis (KLT)
penomoran yang dimasukkan dalam kalimat. Misalnya: Ketiga langkah itu ialah
( a ) mitosis, ( b ) meiosis, ( c ) penggandaan inti.
untuk Tanda Kurung Siku ( […] ) mengapit
huruf atau kata yang ditambahkan pada kalimat dalam pengeditan, contoh: Jamur lin [ g ] shi hidup di batang kayu.
keterangan dalam kalimat yang sudah bertanda kurung. Misalnya: Persamaan kedua proses (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [ lihat halaman 35-38 ] tidak dibicarakan) perlu dijabarkan di sini dipakai untuk
Tanda Petik ( ―…‖ )
mengapit petikan atau kutipan pembicaraan langsung.
Misalnya: Rektor berkata, “ Kita harus bekerja keras membangun IPB. ” judul karangan atau bab buku yang dipakai dalam kalimat, misalnya: Kami telah membaca Buku Panduan Program Pascasarjana, bab
Daftar Pustaka “ ”.
istilah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. Contoh: Daerah Semanggi, Gatot Subroto, Kuningan dipakai
Tanda Petik Tunggal ( ‗…‘ )
untuk mengapit
petikan yang tersusun dalam petikan lain
makna, terjemahan, atau penjelasan terhadap kata atau ungkapan asing (survive
„ sintas ‟ , survival „ sintasan ‟ dipakai untuk
Tanda Elipsis ( … )
menunjukkan bahwa ada bagian yang dihilangkan pada suatu kutipan, misalnya:
…
Pola distribusi pemasaran berdasarkan pengamatan cuplikan
mengganti tanda elipsis dalam matematika, untuk meluruskannya dengan tanda
x …
pengoperasian ( , x x ,) 1
2
3 dipakai untuk
Tanda Garis Miring ( / )
mengganti
Tanda bagian atau menunjukkan bilangan pecahan (1 / 2 = 0,5)
Kata tiap (100 denyut / menit)
Tanda garis miring tidak dipakai untuk menunjukkan atau
Tanda Ampersan ( & )
Berfungsi sebagai pengganti tanda dan bila bentuk lebih singkat diinginkan
Tanda ini dianjurkan dipakai dalam pengacuan pustaka sebab membantu mengurangi pengulangan Produktivitas … menurun (Reid
& Webster
dan Nandika & Tampubol on)
Pemilihan Kata
Diharapkan menguasai kosakata umumserta seperangkat peristilahan dalam bidang ilmu yang ditekuninya.
Pemakaian kosakata dan peristilahan
terpilih juga menentukan corak dan mutu keteknisan tulisannya.
Perbaikan khasanah kosakata dapat dicapai
dengan banyak membaca, lalu mempelajari kata-kata yang sulit dengan pertolongan
Jadi, dengan bantuan kamus umum, kamus
istilah , dan glosarium , akan dapat diketahui jenis, medan makna, variasi, cara pemakaian , dan penjabaran kata untukkemudian dipahami dan dikuasai dengan baik.
Pemekaran jumlah kosakata yang dikuasai
seseorang akan memungkinnya mengatasi salah satu kendala utama dalam menulis,
Hukum DM
Hukum DM: yang diterangkan ditempatkan di depan, yang menerangkan ditempatkan di belakangnya.
Misalnya: Down syndrom sindrom down lain penyakit penyakit lain kombinasi terapi terapi kombinasi alternatif terapi terapi alternatif
Penggunaan kata sandang yang tidak perlu
Salah : Sindrom down adalah suatu kelainan yang jarang ditemukan.
Benar : Sindrom down merupakan kelainan yang jarang ditemukan.
Adanya : sebaiknya dihilangkan
Salah : Pada makalah ini dilaporkan adanya
hiperlaktemia pada perempuan berusia 74 tahun.
Benar : Pada makalah ini dilaporkan
hiperlaktemia pada perempuan berusia 74 tahun.
Kalimat yang mengandung kata-kata: di mana, pada mana, dengan mana, setelah mana, hal mana, pada siapa , dsb. tidak lazim dalam bahasa Indonesia. Misalnya:
Salah : Kandidiasis sering terjadi pada ibu hamil di mana pada ibu hamil terjadi gangguan hormonal.
Benar : Kandidiasis sering terjadi pada ibu hamil karena pada ibu hamil terjadi gangguan hormonal Pemakaian dari/daripada tidak perlu dipakai
jika hubungan antarkata dalam sebuah kalimat
sudah jelas.Salah :
Spektrum dari gejala-gejala klinik kandidiasis … Selain daripada itu …
Susunan kata yang terpengaruh bahasa
asing SalahBenar
sedapat mungkin sedapat-dapatnya sedalam mungkin sedalam-dalamnya secepat mungkin secepat-cepatnya
Kata yang kurang benar
Kurang benar Benar
tapi tetapi dulu dahulu piara pelihara bikin buat bisa dapat Salah Benar mirip kepada mirip dengan berbeda dari berbeda dengan
dibandingkan dari dibandingkan dengan
disebabkan karena disebabkan oleh cenderung dengan cenderung pada berdasarkan pada berdasarkan merobah mengubah tergantung pada bergantung pada resiko risiko Salah Benarpapar (expose) pajan syaraf saraf metoda metode nampak tampak transport transpor eritematus eritematosa edematus edematosa eksematus ekzematosa
Bentuk tidak baku Bentuk baku terdiri dari terdiri atas tergantung pada bergantung pada bertujuan untuk bertujuan berdasarkan kepada berdasarkan membicarakan tentang berbicara tentang atau membicarakan antara x dengan y antara x dan y
dibanding … dibandingkan dengan Menghindari kata yang berlebihan seperti (se) rangkaian, (se) kumpulan, kelompok yang diikuti oleh kata ulang
Penulisan yang salah Penulisan yang benar
(se)rangkaian molekul- serangkaian molekul molekul beberapa sampel-sampel beberapa sampel banyak unsur-unsur banyak unsur sangat banyak sekali sangat banyak atau banyak sekali Kata yang bersinonim sebaiknya dihindari pemakaiannya secara bersamaan Bentuk salah Bentuk benar
disebabkan karena disebabkan oleh agar supaya agar atau supaya dalam rangka untuk dalam rangka…, atau untuk… setelah… kemudian… setelah…, contoh jenis bantuan contoh bantuan
Penataan Kalimat
Kekurangcermatan memahami fungsi katadalam kalimat sering menghasilkan kalimat yang rancu. Contoh: Bentuk Penelaahan ini
membicarakan tentang kerusakan pascapanen…
bukan merupakan susunan kalimat yang baik, sebab itu harus dikatakan Penelaahan
ini membicarakan kerusakan pascapanen…..
Kesalahan lain yang sering dijumpai ialah
penalaran yang tidak logis, seperti dijumpai akibat kemubaziran penggunaan kata dari
seharusnya dikatakan Tabel 1 memperlihatkan
Dari Tabel 1 memperlihatkan bahwa … yang
bahwa …
Kesalahan serupa sering terjadi pada penyimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa … yang cukup baik jika
disajikan menjadi Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa …
Paragraf atau alinea
Merupakan sekelompok kalimat yang membahas satu ide pokok.
Dilihat dari fungsinya, kalimat dalam satu paragraf dibedakan tiga jenis: kalimat topik, kalimat pendukung, kalimat kesimpulan
Tidak semua paragraf membutuhkan kalimat kesimpulan.
Kalimat topik dan kalimat pendukung harus
Kalimat topik: menyatakan ide pokok atau mengungkapkan apa yang akan dibahas dalam paragraf
Kalimat pendukung: menghadirkan, bukti, fakta, argumen atau penjelasan lain utnuk memperjelas ide pokok
Kalimat kesimpulan: merangkum isi paragraf atau menunjukkan transisi ke paragraf berikutnya.
Pengefektifan Paragraf
Kegagalan membuat paragraf karena tidak
dipahaminya fungsi paragraf sebagai pemersatu kalimat yang koheren serta
berhubungan secara sebab-akibat yang disertai dengan alasan yang logis, efektif, dan objektif untuk menjelaskan suatu kesatuan gagasan atau tema.
Kesulitan lain karena tidak diketahuinya
Paragraf dapat didefinisikan sebagai satu unit informasi yang memiliki topik atau
pikiran utama atau topik sebagai dasarnya
dan disatukan oleh ide pengontrol.
Kalimat dalam satu paragraf harus saling berkait secara utuh untuk membentuk satu kesatuan pikiran.
Suatu paragraf yang baik: mampu
mengarahkan dan membawa pembaca memahami dengan baik kesatuan informasi
Patokan tentang panjang suatu paragraf tidak ada. Penulis harus dapat mengendalikan sendiri panjang paragraf berdasarkan beberapa pertimbangan yang ditentukan oleh masalah yang ditulis.
Untuk menghindari paragraf yang terlalu panjang, kalimat topik jangan terlalu umum dan hendaknya terfokus pada segi tertentu. Sebagai pedoman dalam pengecekan baik
tidaknya paragraf beberapa pertanyaan berikut
di antaranya dapat diajukan:1 Apakah topiknya jelas?
2 Apakah paragraf sudah mempunyai topik? Kalau tidak, dapatkah kalimat topik dinyatakan secara tersirat?
3 Apakah paragraf sudah jelas dan ide pengontrolnya terfokus?
kalimat pendukung mendukung ide
Pertalian Kalimat
Paragraf yang baik harus mempunyai kesetalian kalimat. Harus memperhatikan bentuk kalimat, makna kalimat, dan logika kalimat
Diperlukan pula kata rangkai atau kata
transisi karena kata tersebut akan membantu kita ketika harus menunjukkan berbagai pertalian kalimat dalam paragraf
Kata-kata yang bersinonim dapat juga
Partikel – lah , - kah , dan – tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya
Misalnya: Baca lah buku itu baik-baik! Apa kah yang tersirat dalam surat itu? Siapa kah gerangan dia? Apa tah gunanya bersedih hati?
Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya
Misalnya: Apa pun permasalahannya, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana.
Hendak pulang tengah malam pun sudah ada kendaraan.
Jangankan dua kali, satu kali pun engkau belum pernah datang ke rumahku.
Partikel pun pada gabungan yang lazim dianggap padu ditulis dengan kata yang mendahuluinya
Misalnya:
Ada pun sebab-sebabnya belum diketahui.
Bagaimanapun juga, tugas itu akan diselesaikannya.
Sekali pun belum selesai, hasil pekerjaannya dapat dijadikan pegangan.
Partikel per yang berarti ‗ demi ‘, ‗ tiap ‘, atau ‗ mulai ‘ ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya
Misalnya: Mereka masuk ke dalam ruang satu per satu.
Harga kain itu Rp60.000,00 per helai. Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 Januari 1999.
Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan
huruf , kecuali bila bilangan itu dipakai secara
berurutan seperti dalam perincian atau paparan.Misalnya: Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.
Koleksi perpustakaan itu mencapai dua juta buku.
Di antara
75 anggota yang hadir 55 orang
Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf, jika lebih dari dua kata , susunan kalimat diubah agar tidak pada awal kalimat
Misalnya: Lima puluh siswa kelas 6 lulus ujian.
Panitia mengundang 250 orang peserta. Bukan: 250 orang peserta diundang panitia dalam seminar itu.
Angka yang menunjukkan bilangan utuh besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca
Misalnya: Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 600 miliar rupiah.
Dia mendapat bantuan Rp200 juta untuk mengembangkan usahanya.
Proyek pemberdayaan ekonomi rakyat itu