Mekanisme Penyaluan BOS melalui Dana Transfer APBD
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI MEKANISME PENYALURAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) MELALUI DANA TRANSFER APBD Bahri, SSTP, M.Si Bahri, SSTP, M.Si Kasubdit DAK – Ditjen Bina Keuangan Daerah Kasubdit DAK – Ditjen Bina Keuangan Daerah
SISTIMATIKA
I. Dasar Hukum
II. Perubahan Postur Dana Transfer ke Daerah
III. Penyaluran Dana BOS TA 2016
IV. Penganggaran Dana BOS dalam APBD
V. Pelaksanaan dan Penatausahaan Dana BOS
VI. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Dana BOS
VII. Persiapan Pemda Penyaluran Dana BOS
VIII.Petunjuk Teknis Dana BOS
IX. Hal Teknis untuk Tindaklanjut
KEMENTERIAN DALAM NEGERI I.
Dasar Hukum
DASAR HUKUM
1.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2.Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2016;
3.Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
4.Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang Rincian Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016; dan
5.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
1.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2.Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2016;
3.Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
4.Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang Rincian Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016; dan
5.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.Lanjutan……….
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016.
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian
Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77
Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52
Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2016.KEMENTERIAN DALAM NEGERI
II. Perubahan Postur Dana Transfer ke Daerah
TA 2015 DAN TA 2016
2015 2016 TRANSFER KE DAERAH DAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DANA DESA
DESA
I. TRANSFER KE DAERAH
I. TRANSFER KE DAERAH
A. Dana perimbangan
A. Dana perimbangan
1. Dana Bagi Hasil
1. Dana Transfer Umum (General Purpose Grant)
2. Dana Alokasi Umum
a. Dana Bagi Hasil
3. Dana Alokasi Khusus
b. Dana Alokasi Umum
B. Dana Otonomi Khusus
2. Dana Transfer Khusus (Specific Purpose Grant) C. Dana Keistimewaan Yogyakarta
a. Dana Alokasi Khusus Fisik
D. Dana Transfer Lainnya
b. Dana Alokasi Khusus Nonfisik
B. Dana Insentif Daerah
C. Dana Otsus dan Dana Keistimewaan DIY
POSTUR DANA ALOKASI KHUSUS TA 2016 2015
2016 Jenis Jenis I.
I. DAK Fisik DAK Fisik
I. DAK Reguler
1. DAK Reguler
II. DAK Tambahan: (10 Bidang DAK)
1. DAK Affirmasi
2. DAK Infrastruktur Publik Daerah
2. DAK P3K2
3. DAK Affirmasi
III. DAK Usulan Daerah yg Disetujui DPR
II. II. DAK Non Fisik DAK Non Fisik
1. Pengalihan dana dalam Pos Dana Transfer Lainnya, ( BOS , TPG PNSD, Tamsil PNSD, dan
P2D2)
2.Pengalihan dana Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan dari beberapa K/L ke DAK, antara lain: BOK, BOP PAUD, PK2 UKM dan Naker
DAK NON FISIK
1. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS);
2. Dana Tunjangan Profesi Guru PNS Daerah (TPG PNSD);
3. Dana Tambahan Penghasilan Guru PNS Daerah (Tamsil PNSD);
4. Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi (P2D2);
5. Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia
Dini (BOP PAUD);
6. Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Bantuan
Operasional Keluarga Berencana (BOKB); dan
7. Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,
1. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS);
2. Dana Tunjangan Profesi Guru PNS Daerah (TPG PNSD);
3. Dana Tambahan Penghasilan Guru PNS Daerah (Tamsil PNSD);
4. Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi (P2D2);
5. Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia
Dini (BOP PAUD);
6. Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Bantuan
Operasional Keluarga Berencana (BOKB); dan
7. Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,
Berdasarkan Pasal 12 ayat (7) Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2015 dan Lampiran XVIII Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun
2015, DAK Non Fisik sebagaimana dimaksud pada angka 2.c.2),
terdiri dari:KEMENTERIAN DALAM NEGERI
III. Penyaluran Dana BOS
2011 2016? 2011
2016? Menteri Keuangan
Menteri Keuangan Rekening Kas Umum Negara Rekening Kas Umum Negara Rekening Kas Umum Daerah
Provinsi Rekening Kas Umum Daerah
Kabupaten/Kota Program/ Program/ hibah hibah
Kegiatan Kegiatan Rek Satuan
Satdikdas dan Rek Satuan Satdikdas dan
Satuan Pendidikan Satdikmen milik Pendidikan Dasar
Satdikmen
Pola Penyaluran (hibah)?
1.Nota Keuangan dan RAPBN 2016 “ Dana BOS dialokasikan kepada
provinsi, dan mekanisme penyalurannya akan dilakukan dari rekening kas umum negara (RKUN) ke rekening kas umum daerah (RKUD) provinsi, untuk selanjutnya disalurkan ke sekolah-sekolah melalui mekanisme hibah”.
2.Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2016, Pasal 12 ayat 7 huruf a hanya menyebutkan besaran alokasi dana BOS.
3.Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang Rincian Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016, Lampiran XVIII Alokasi BOS pada Daerah Provinsi.
4.Perlu diatur mekanisme penyaluran dari RKUN ke RKUD Provinsi selanjutnya
disalurkan melalui mekanisme hibah pada PMK pelaksanaan dan pertanggungjawaban transfer ke daerah dan desa (Pengganti PMK 241/ PMK.07/2014).1.Nota Keuangan dan RAPBN 2016 “ Dana BOS dialokasikan kepada
provinsi, dan mekanisme penyalurannya akan dilakukan dari rekening
kas umum negara (RKUN) ke rekening kas umum daerah (RKUD)
provinsi, untuk selanjutnya disalurkan ke sekolah-sekolah melalui
mekanisme hibah ”.
2.Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2016, Pasal 12 ayat 7 huruf a hanya
menyebutkan besaran alokasi dana BOS.
3.Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang Rincian Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016, Lampiran XVIII Alokasi
BOS pada Daerah Provinsi.
4.Perlu diatur mekanisme penyaluran dari RKUN ke RKUD Provinsi selanjutnya
disalurkan melalui mekanisme hibah pada PMK pelaksanaan dan
pertanggungjawaban transfer ke daerah dan desa (Pengganti PMK 241/
PMK.07/2014).KEMENTERIAN DALAM NEGERI
IV. Penganggaran Dana BOS
PENDAPATAN BELANJA PEMBIAYAAN PAD
Belanja Tdk Langsung
- Pajak Daerah Retribusi Daerah Hsl Pengelolaan Keyaan yg Dipisahkan Lain –lain PAD yg Sah
- SiLPA
- Pencairan d. cadangan
- Penj yang dipisahkan
- Penerimaan pinjaman
- Penerimaan kembali pemberian pinjaman
- Penerimaan piutang
- B. Pegawai
B. Bunga
- B. Subsidi
B. Hibah
- B. Bantuan Sosial
DANA PERIMBANGAN
B. Bagi Hasil
- DBH
- DAU
- DAK
- B. Bantuan Keuangan
B. Tidak Terduga Belanja Langsung
- Pembentukan dana cadangan
LAIN 2 PD YG SAH
- Hibah Bantuan Keuangan Dana Darurat
- B. Pegawai
- Penyertaan modal
B. Barang & Jasa Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan Pembiayaan
- Pembayaran hutang
DAK DALAM APBD TA 2016
MEI-2015 JUNI –JULI 2015 KUA & PPAS RPJMD KUA & PPAS RKPD RKPD DES-2015 OKT-NOP 2015 AGUST-SEPT 2015
PERDA APBD &
PERDA APBD &
RAPBD
RKA-SKPD RAPBD PERKADA TTG
PERKADA TTG
RKA-SKPD PENJABARAN APBD
PENJABARAN APBD
JUKNIS/JUKLAK JUKNIS/JUKLAK PAGU PAGU
DAK JAN-DES 2016 DAK SEP-OKT 2016 DAK JANUARI 2016 DAK APBD-P APBD-P PELAKSANAAN DPA-SKPD PROG&KEG DPA-SKPD
KAS UMUM NEGARA
Transfer dana BOS per-Prov sesuai Perpres 137 Tahun 2015 2016
Kas Umum Daerah (KUD) Prov PERDA TTG APBD + BELUM TELAH PERKADA DITETAPKAN DITETAPKAN PENJABARAN APBD PERUBAHAN
PENERBITAN PERKADA
PERGUB SEBAGAI DASAR PENJABARAN
PERCEPATAN PELAKSANAAN DAK KRN KETERLAMBATAN PAGU & JUKNIS TERLAMBAT APBD-P
Program dan kegiatan yang dibiayai dari DBH-CHT, DBH-DR, DAK , Dana BOS, Dana Otonomi Khusus, Dana Infrastruktur untuk Provinsi Papua dan Papua Barat, Dana Insentif Daerah, Dana Darurat, dan dana transfer lainnya yang sudah jelas peruntukannya serta pelaksanaan kegiatan dalam keadaan darurat dan/atau mendesak lainnya yang belum cukup tersedia dan/atau belum dianggarkan
dalam APBD, dapat dilaksanakan mendahului penetapan perda P-
APBD (Permendagri 52/2015 Lampiran V.11) dengancara
Menetapkan Peraturan Kepala Daerah tentang Perubahan Penjabaran APBD dan memberitahukan kepada Pimpinan DPRD Menetapkan Peraturan Kepala Daerah tentang Perubahan Penjabaran APBD dan memberitahukan kepada Pimpinan DPRD
Menyusun RKA-SKPD dan mengesahkan DPA-SKPD sebagai dasar pelaksanaan kegiatan Menyusun RKA-SKPD dan mengesahkan DPA-SKPD sebagai dasar pelaksanaan kegiatan
Lebih lanjut, ditampung dalam peraturan daerah tentang Perubahan APBD, atau dicantumkan dalam LRA, apabila Lebih lanjut, ditampung dalam peraturan daerah tentang Perubahan APBD, atau dicantumkan dalam LRA, apabila pemerintah daerah telah menetapkan P-APBD atau tidak A
C B
PENDAPATAN BOS dianggarkan sebagai pendapatan Provinsi pada Kelompok Dana Perimbangan, Jenis Pendapatan Dana Alokasi Khusus, Rincian Obyek Pendapatan BOS Provinsi..........
BELANJA
- Satuan Pendidikan Dasar dan Satuan Pendidikan Menengah diselenggarakan Kab/Kota (Negeri) dan Swasta.
- BOS dianggarkan pada Kelompok Belanja Tidak Langsung,
Jenis Belanja Hibah, Obyek Belanja Hibah kepada Satdikdas
dan Satdikmen.
(BOS)
PENDAPATAN4 PENDAPATAN DAERAH
4
2 DANA PERIMBANGAN
4
2
3 DANA ALOKASI KHUSUS
4
2 3 xx DAK Non Fisik
4
2 3 xx xx BOS Satuan Pendidikan Provinsi.... BELANJA APBD-P
1. Satuan Pendidikan Dasar dan Satuan Pendidikan Menengah
diselenggarakan Provinsi5 BELANJA DAERAH
5
2 BELANJA LANGSUNG PROGRAM/KEGIATAN BOS
5
2 1 xx xx Belanja Pegawai
2. Satuan Pendidikan Dasar dan Satuan Pendidikan Menengah
5 BELANJA DAERAH
1 BELANJA TIDAK LANGSUNG
4 BELANJA HIBAH
5
1 4 xx xx Dst
5
1 4 xx xx Satuan Pendidikan Menengah Kab/Kota ….….
5
1 4 xx Belanja Hibah BOS Kepada Satuan Pendidikan Menengah Kab/Kota
APBD-P
(BOS)
BELANJA
5
1 4 xx xx Satuan Pendidikan Dasar Kab/Kota ……….
5
1 4 xx Belanja Hibah BOS Kepada Satuan Pendidikan Dasar Kab/ Kota
5
1
5
5
diselenggarakan Kab/Kota (Negeri)
1 4 xx xx Dst
(BOS)
BELANJA 3. Satuan Pendidikan Dasar dan Satuan Pendidikan Menengah diselenggarakan Masyarakat (Swasta) pada Kab/Kota5 BELANJA DAERAH
5
1 BELANJA TIDAK LANGSUNG
5
1
4 BELANJA HIBAH
5
1 4 xx Belanja Hibah BOS Kepada Satuan Pendidikan Dasar APBD-P Swasta
5
1 4 xx xx Satuan Pendidikan Dasar Masyarakat/SwastaKab/ Kota.....
5
1 4 xx xx Dst
5
1
4 xx Belanja Hibah BOS Kepada Satuan Pendidikan
Menengah Masyarakat/Swasta
5
1
4 xx xx Satuan Pendidikan Dasar Menengah Kab/Kota...
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
V. Pelaksanaan dan Penatausahaan Dana BOS
PELAKSANAAN PENYALURAN DANA BOS
Satdikdas dan
KAS UMUM
Satdikmen, nama bank, nomor rekening dan NEGARA alokasi , per-Kab/Kota
Transfer dana BOS Prov sesuai Perpres 137 Tahun 2015
Kas Umum SKPD Program / Daerah Pendidikan
Kegiatan (KUD) Provinsi Prov
NPH BOS ditandatangani Transfer ke rekening satuan pendidikan dasar /pendidikan menengah sesuai Permendikbud.
Kepgub penerima dan SKPD (paling lama 7 hari setelah BOS
Jumlah BOS Pendidikan diterima di KUD)
Satdikdas dan Kab/Kota
Satdikdas Satdikmen dan
Kewenangan Satdikmen
Prov
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN
1. Gubernur menetapkan Alokasi BOS untuk setiap Satdikdas dan Satdikmen.
2. Keputusan Gubernur menjadi dasar penyaluran BOS ke rekening kas masing-masing Satdikdas dan Satdikmen
3. Penyaluran BOS dari Pemerintah Provinsi kepada masing- masing Satdikdas dan Satdikmen dilakukan setelah penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah (NPH) BOS.
4. Penandatanganan NPH BOS dilakukan satu kali dalam satu tahun anggaran (sebelum penyaluran triwulan I).
5. NPH BOS ditandatangani oleh Kepala SKPD Pendidikan
Provinsi atas nama Gubernur dengan Kepala SKPD Pendidikan Kabupaten/Kota mewakili Satdikdas dan Satdikmen (Negeri/ swasta) di wilayahnya .6. Penyaluran BOS dilakukan per triwulan, kecuali untuk daerah terpencil yang ditetapkan Mendikbud dan Menkeu disalurkan per 2 (dua) tri wulan (sesuai PMK pelaksanaan dan pertanggungjawaban transfer ke daerah dan desa), paling lambat 7 (tujuh) hari setelah BOS diterima KUD.
7. Penyaluran BOS dilakukan dengan mekanisme LS.
8. Penyaluran BOS dilakukan tanpa menunggu laporan penggunaan BOS dari satuan pendidikan dasar.
LANJUTAN...
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
VI. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Dana BOS
PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
1. Satdikdas dan Satdikmen melaporkan penggunaan BOS setahun sekali paling lambat tanggal 5 Januari tahun berikutnya kepada SKPD
Pendidikan Kabupaten/Kota.
2. SKPD Pendidikan Kabupaten/Kota melaporkan rekapitulasi
penggunaan BOS paling lambat tanggal 10 Januari tahun berikutnya kepada SKPD Pendidikan Provinsi dengan tembusan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) Provinsi.3. Dokumen pertanggungjawaban di PPKD Provinsi:
a. SK Gubernur tentang alokasi BOS;
b. NPH BOS; c. Bukti Transfer ke Satdikdas dan Satdikmen.
4. Satdikdas dan Satdikmen bertanggungjawab secara formal dan material atas penggunaan hibah yang diterimanya.
LANJUTAN...
5. Dokumen pertanggungjawaban BOS di Satdikdas dan Satdikmen :
a. NPH BOS b. bukti-bukti pengeluaran yang sah.
6. Dalam hal penggunaan BOS bagi Satdikdas dan Satdikmen negeri menghasilkan aset tetap, kepala Satdikdas dan Satdikmen negeri yang bersangkutan wajib melaporkan kepada Kepala SKPD Pendidikan Kabupaten/Kota untuk dilakukan pencatatan sebagai barang milik daerah sesuai Per-UU .
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
VII. Persiapan Pemda Penyaluran Dana BOS
PERSIAPAN PEMDA UNTUK PENYALURAN BOS
- – SKPD Pendidikan Provinsi: menyiapkan dan menandatangani NPH BOS.
- – SKPKD (Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah):
Memasukan BOS dalam APBD/merubah Pergub
tentang Penjabaran APBD; Menyiapkan Pergub mengenai penyaluran BOS (bila
APBD terlambat ditetapkan); Menyiapkan Keputusan Gubernur mengenai daftar
penerima dan jumlah BOS per satdikdas dan satdikmen - – SKPD Pendidikan Kabupaten/Kota: menyiapkan dan menandatangani NPH BOS.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
VIII. Petunjuk Teknis Dana BOS
1. Pasal 59 ayat (1) PP No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
menyebutkan “berdasarkan penetapan alokasi DAK, Menteri Teknis menyusun petunjuk teknis penggunaan DAK”.
2. Pasal 59 ayat (2) “petunjuk teknis penggunaan DAK sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh Menteri Dalam Negeri”.
3. Sesuai Pasal 60 ayat (1) PP No. 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan menyebutkan: “Daerah Penerima DAK Wajib mencantumkan alokasi dan penggunaan DAK di dalam APBD”.
4. Pasal 60 ayat (2) Penggunaan DAK sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan sesuai dengan petunjuk teknis”.
5. Berdasarkan aturan diatas, pemanfaatan atau penggunaan DAK
BOS harus dilaksanakan berdasarkan petunjuk teknis yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan .KEMENTERIAN DALAM NEGERI
IX. Hal Teknis untuk Tindaklanjut
Pemberlakuan UU 23 Tahun 2014
1) Dengan ditetapkannya UU No. 23 Tahun 2014, maka PP No.58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan revisi. Salah satu substansi yang diatur adalah tindak lanjut dari Pasal 327 ayat (2) yg berbunyi “Dalam hal penerimaan dan pengeluaran daerah tidak dilakukan melalui rekening kas umum daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dilakukan pencatatan dan pengesahan oleh Bendahara Umum Daerah”. Pertanyaannya adalah: Bagaimana pencatatan dan pengesahan oleh BUD, mengingat kasus ini tidak hanya terjadi pada BOS juga pada Hibah Lainnya atau penerimaan lainnya yang langsung digunakan oleh SKPD. Sehingga perlu diatur dalam revisi PP 58 dan pengaturannya tidak parsial setiap kasus.2) Dana BOS yang sumber dananya dari APBN melalui APBD Provinsi yang diterima
langsung oleh sekolah (satuan pendidikan dasar) tanpa melalui KUD Kab/Kota digunakan untuk membiayai kewenangan Kab/Kota. Hal ini tidak sejalan dengan UU No.23 Tahun 2014 khususnya Pasal 282 yang menyebutkan bahwa Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah didanai
1) Dengan ditetapkannya UU No. 23 Tahun 2014, maka PP No.58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan revisi. Salah satu substansi yang diatur adalah tindak lanjut dari Pasal 327 ayat (2) yg berbunyi “ Dalam hal penerimaan dan pengeluaran daerah tidak dilakukan melalui rekening kas umum daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dilakukan pencatatan dan pengesahan oleh Bendahara Umum Daerah ”. Pertanyaannya adalah: Bagaimana pencatatan dan pengesahan oleh BUD, mengingat kasus ini tidak hanya terjadi pada BOS juga pada Hibah Lainnya atau penerimaan lainnya yang langsung digunakan oleh SKPD. Sehingga perlu diatur dalam revisi PP 58 dan pengaturannya tidak parsial setiap kasus.2) Dana BOS yang sumber dananya dari APBN melalui APBD Provinsi yang diterima
langsung oleh sekolah (satuan pendidikan dasar) tanpa melalui KUD Kab/Kota digunakan untuk membiayai kewenangan Kab/Kota. Hal ini tidak sejalan dengan UU No.23 Tahun 2014 khususnya Pasal 282 yang menyebutkan bahwa Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah didanaiDIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH Jalan Veteran Nomor 7, Jakarta 10110, Telp/Fax. (021) 3504042 http//keuda.kemendagri.go.id Email: dak.djkd@kemendagri.go.id KEMENTERIAN DALAM NEGERI