Materi Akademik PKKMABA FIB 20161
MENGENAL KEHIDUPAN AKADEMIK FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Disampaikan oleh Wakil Dekan I Bidang Akademik pada PKK MABA FIB UB Tahun 2016
31 Agustus 2016
MATERI Sistim Pendidikan Status Mahasiswa Kurikulum Program Sarjana Beban SKS Penilaian Kemampuan
Akademik Evaluasi Akademik Pelaksanaan Perkuliahan Predikat Kelulusan Peranan Dosen PA Evaluasi Dosen/PBM Saran Untuk mahasiswa Pendidikan Tinggi
PENDIDIKAN TINGGI MENURUT UU SISDIKNAS 2003
(1) Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi.(2) Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan sistem terbuka .
(1) Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan menerapkan sistem kredit semester yang bobot belajarnya dinyatakan dalam satuan kredit semester. (2) Tahun akademik dibagi dalam 2 (dua) semester yaitu semester gasal dan semester genap yang masing-masing terdiri atas 14 (empat belas) sampai dengan 16 (enam belas) minggu.
(3) Di antara semester genap dan semester gasal, perguruan
tinggi dapat menyelenggarakan semester antara untuk remediasi, pengayaan, atau percepatan. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai semester antara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Menteri. PP No.10/2010 , pasal 87
Sistim Pendidikan
Status Proses PendidikanMahasiswa
Input Proses Output
- Kurikulum Dosen Sarana prasarana
- Peraturan SARJANA
STATUS MAHASISWA
Mahasiswa mempunyai status terdaftar:
1. Registrasi Administrasi : SPP
2. Registrasi Akademik :
Berhak mendapatkan kartu tanda mahasiswa, mengurus
kartu rencana studi, mengikuti kuliah, ujian dan fasilitas lain:
misalnya perpustakaan.Mahasiswa bisa terdaftar tapi tidak dapat mengikuti kuliah :
1. Apabila mengajukan cuti kuliah karena berbagai alasan
2. Tatacara mengajukan cuti dapat bertanya di bagian akademik fakultas.
KURIKULUM DAN MUATANNYA
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan program pendidikan tertentu.
Muatan kurikulum adalah sejumlah mata kuliah yang tersusun dalam kurikulum. Mata kuliah merupakan wadah atau bungkus sejumlah bahan kajian yang terkait dengan kompetensi lulusan yang akan dicapai. Kurikulum
program studi memuat sejumlah mata kuliah umum dan sejumlah mata
kuliah keahlian untuk mengembangkan kompetensi lulusan dalam program pendidikan vokasi, akademik, atau profesiDisesuaikan dari Badan Standarisasi Nasional Perguruan Tinggi - 2011 PROGRAM SARJANA
1. Jumlah sks beban belajar minimal :144 sks, termasuk skripsi 2. Komposisi dan bobot sks mata kuliah: Mata kuliah umum sepuluh 10 -15 sks yang terdiri dari: Mata kuliah Pendidikan Agama (≥2 sks) Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (≥2 sks) Mata kuliah Bahasa Indonesia (≥2 sks) Mata kuliah Bahasa Asing/Bahasa Inggris (≥2 sks) Matematika atau Statistika atau Logika (≥2 sks) 3. Mata kuliah keahlian minimal 134 sks.
4. Skripsi/ tugas akhir/ karya seni/ bentuk lain yang setara, diberi bobot 6-8 sks dan merupakan bagian dari mata kuliah keahlian.
5. Lama studi: minimal 4 tahun, sedangkan lama studi maksimal diatur oleh masing-masing penyelenggara, yang diselaraskan dengan sistem penjaminan
mutu internal yang diterapkan oleh masing-masing pengelola perguruan
tinggi.6. Seorang peserta didik yang mempunyai kemampuan luar biasa dapat menyelesaikan studi Program Sarjana dalam waktu sekurang-kurangnya 3,5
BEBAN BELAJAR
menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban belajar peserta Sistem Kredit Semester (SKS) adalah penyelenggaraan pendidikan dengan Pengertian Sistem Kredit Semester- pendidikan. didik, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program • Lulusan Sarjana harus menempuh minimal 144 sks dan maksimal 160 sks Takaran Satuan Kredit Semester terjadwal per minggu.
pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan
Satuan kredit semester (sks) adalah takaran penghargaan terhadap beban belajar atau
PENILAIAN KEMAMPUAN AKADEMIK
Kegiatan penilaian kemampuan akademik suatu mata kuliah dilakukan melalui tugas terstruktur, kuis, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan penilaian kegiatan praktikum.
Nilai Akhir = 0,15 K + 0,20 TS + 0,10 P +0,25 UTS + 0,30 UAS Nilai Akhir = 0,15 K + 0,20 TS + 0,10 P +0,25 UTS + 0,30 UAS
Huruf Mutu Angka Mutu Golongan Kemampuan Nilai Angka
A 4,0 Sangat Baik 81-100
B+ 3,5 Antara Sangat Baik dan Baik 76-80 B 3,0 Baik 70-75 C+ 2,5 Antara Baik dan Cukup 61-69 C 2,0 Cukup 56-60 D+ 1,5 Antara Cukup dan Kurang 51-55 D 1,0 Kurang 45-50 E Gagal 0-44Penilaian Keberhasilan Matakuliah NA = 0,15 K + 0,20 TS + 0,10 P +0,25 UTS + 0,30 UAS NA = 0,15 K + 0,20 TS + 0,10 P +0,25 UTS + 0,30 UAS
PELAKSANAAN PERKULIAHAN
1. Jumlah pertemuan dalam satu semester adalah 16, yang terdiri dari 14 pertemuan perkuliahan, satu kali Ujian Tengah Semester
(UTS), dan satu kali Ujian Akhir Semester (UAS).
2. Mahasiswa dapat mengikuti UAS apabila mengikuti sekurang-kurangnya 80% dari jumlah pertemuan dalam semester yang bersangkutan.
Mahasiswa HARUS rajin mengikuti kuliah
Jumlah SKS mata kuliah yang dapat diambil berdasarkan IP
Semester sebelumnya
IP Semester Jumlah SKS mata
Sebelumnya kuliah yang dpt
diambil> 3,00 22 - 24 sks
2,5 – 2,99 19 - 21 sks
2,00 - 2,49 16 - 18 sks 1,50 - 1,99 12 - 15 sks < 1,50
< 12 sks
APABILA TIDAK MEMENUHI EVALUASI KEBERHASILAN
Mahasiswa dinyatakan tidak dapat
melanjutkan studi Atau DO (drop out)SEMESTER PENDEK
Diadakan pada setiap liburan semester Genap
Jenis matakuliah berdasarkan kesepakatan
Membantu mahasiswa : Mata kuliah lama
Memperbaiki Nilai Mata kuliah baru
Mempercepat kelulusan
Predikat Kelulusan
1. Predikat kelulusan terdiri atas 3 tingkat yaitu
memuaskan, sangat memuaskan dan cum laude, yang dinyatakan pada transkrip akademik.
2. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebagai dasar penentu
predikat kelulusan adalah:IPK 2,00 - 2,75 : Memuaskan
- IPK 2,76 - 3,50 : Sangat Memuaskan •
IPK 3,51 - 4,00 : Dengan Pujian (Cum Laude)
Predikat kelulusan dengan pujian (Cum Laude) ditentukan
dengan memperhatikan masa studi maksimum, untuk
program S-1 adalah 4 tahun, dan untuk alih program adalah
(n + 0,25 ) tahun.
BATAS WAKTU STUDI
Masa studi tidak boleh melebihi 7 (tujuh) tahun
PERANAN DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK (PA)
Memberikan informasi tentang pemanfaatan
sarana dan prasarana penunjang bagi kegiatan akademik dan non akademik Membantu mahasiswa dalam mengatasi masalah-masalah akademik
Membantu mahasiswa dalam mengembangkan
sikap dan kebiasaan belajar Memberikan rekomendasi tentang keberhasilan mahasiswa untuk keperluan tertentu
Membantu mahasiswa dalam mengembangkan
kepribadianPERANAN BAGIAN AKADEMIK FAKULTAS 1. Setiap Semester Fakultas mengirimkan Kemajuan Studi Mahasiwa melalui Surat kepada Orangtua/Wali Mahasiswa 2. Apabila Orangtua Mahasiswa belum mendapatkan Kartu Hasil Studi (KHS) Mohon langsung ke bagian akademik Fakultas 3. Membantu mengurus kegiatan akademik, misalnya pengajuan cuti
EVALUASI DOSEN DLL
Setiap semester fakultas melakukan evaluasi pelaksanaan
perkuliahan berkaitan dengan Proses belajar mengajar ( dosen dll) : sebagian mahasiswa (10-20%) mengisi kuesioner ( mohon diisi oleh mahasiswa dengan jujur ) demi terjaminnya kualitas proses belajarSARAN UNTUK MAHASISWA
Apabila ada kesulitan dalam akademik mohon dikonsultasikan dengan dosen PA
Apabila merasa belum mendapatkan solusi, mahasiswa dapat konsultasi dengan Ketua Program Studi
Mahasiswa dimohon untuk segera mencari solusi apabila tidak memenuhi persyaratan akademik
Selalu mengikuti kuliah dan belajar dengan
tekun
PERGURUAN TINGGI
Perguruan Tinggi (PT) pada dasarnya adalah lembaga yang memiliki fungsi sebagai
agen perubahan dalam masyarakat.
Lulusan PT di era di tuntut menguasai globalisasi
soft skill dan hard skill sama baiknya. Hard skill atau
keterampilan teknis, harus diikuti oleh keterampilan mengelola diri dan orang lain (soft skills). Pendidikan softskills bertumpu pada pembinaan mentalitas agar lulusan
dapat menyesuaikan diri dengan realitas kehidupan.HARD SKILLS DAN SOFT SKILLS
Kemampuan yang dikatagorikan sebagai
hard
antara lain:
oral communication skill,
skill, knowledge of field, knowledge of
technology, dan writen communication
. Sedang
antara lain: ability to
skill Soft Skills team work setting, analitical skill, logical skill, dan ability to independently.
Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat ternyata seseorang tidak kesuksesan ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri
Penelitian ini dan orang lain (soft skill). mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar oleh hard skill dan sisanya oleh soft skill.
20% 80%
BELAJAR
Lifelong learning
Area perilaku belajar : , afektif kognitif dan psikomotorik
Faktor pendukung: latihan, maturasi dan pembiasan
….HASIL BELAJAR OPTIMAL Membutuhkan:
Latihan secara , , dan
tekun konsisten terus menerus Maturasi ( dari aspek kematangan perkembangan
) fisik dan psikologis
agar perilaku menjadi
Pembiasaan bagian dari kepribadian (jika perilaku tidak
dilakukan seperti kehilangan sesuatu dari
diri)PEMBELAJARAN DI PT
(1)
Karakteristik proses pembelajaran terdiri atas sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.
(2)
(2) Interaktif sebagaimana dimaksud menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih dengan mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen.
(3) Holistik sebagaimana dimaksud menyatakan bahwa proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional.
(4) Integratif sebagaimana dimaksud menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin dan multidisiplin.
(5) Saintifik menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan.
(6) Kontekstual menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya.
(7) Tematik sebagaimana dimaksud menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih
melalui proses pembelajaran yang disesuaikan
dengan karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin.(8) Efektif sebagaimana dimaksud menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih secara berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun waktu yang optimum.
(9) Kolaboratif sebagaimana dimaksud menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan (10) Berpusat pada mahasiswa menyatakan bahwa capaian
pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran
yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan.KULIAH
Kuliah merupakan bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa dan pengetahuan/ketrampilan
Pemahaman dan persepsi mengenai hubungan ketiga faktor tersebut sangat menentukan keberhasilan proses belajar. Namun hal yang perlu dicatat adalah bahwa kuliah bukan satu-satunya sumber pengetahuan dan bukan satu-satunya kegiatan belajar.
SOME MISCONCEPTION
Namun hal yang perlu dicatat adalah bahwa kuliah bukan satu-satunya sumber pengetahuan dan bukan satu-satunya kegiatan belajar.
Kuliah dan dosen dianggap merupakan sumber pengetahuan utama (dan bahkan satu-satunya)
sehingga catatan kuliah merupakan jimat yang ampuh
dan dosen merupakan dewa pengetahuan (tapi hanya
karena menyembunyikan pengetahuan tersebut).Akibatnya, mahasiswa kebanyakan mempunyai perilaku
untuk hanya datang, duduk, dengar dan catat (D3C).
Catatan kuliah dianggap sumber pengetahuan dan bahkan kalau perlu mahasiswa tidak usah datang ke kuliah tetapi memfotokopi saja catatan mahasiswa yang lain "mesin dengarkopi“.
SEHARUSNYA…
Mahasiswa dan dosen mempunyai kedudukan yang
sama dalam akses terhadap pengetahuan. Dosenberbeda dengan mahasiswa karena wawasan dan
pengalaman-pengalaman berharga yang dimilikinya yang berkaitan dengan pengetahuan tersebut.
Wawasan dan pengalaman dosen diperoleh karena
mereka telah mengalami proses belajar dan karena pergaulannya dengan para praktisi atau karena riset atau penelitian yang dilaksanakannya. Dengan demikian, kuliah harus diartikan sebagai forum untuk mengkonfirmasi pemahaman mahasiswa terhadap pengetahuan yang bebas tersebut. Fakta yang tidak dapat dihindari adalah bahwa waktu kuliah (temu-kelas) adalah sangat pendek dan terbatas. Di lain pihak, cakupan materi dan kedalaman pemahaman tidak dapat diberikan secara seketika dalam waktu yang pendek tersebut.
Masalahnya adalah apakah yang harus dikerjakan dalam waktu yang sangat pendek dan terbatas tersebut. Kalau kuliah diisi dengan kegiatan yang sebenarnya mahasiswa dapat melakukan sendiri di luar jam temu kelas maka kelas tersebut sama sekali tidak mempunyai nilai tambah. Di dalam kelas tersebut tidak terjadi proses belajar yang sesungguhnya; yang sesungguhnya terjadi adalah pengalihan catatan dosen ke catatan kuliah mahasiswa melalui proses dengarkopi (proses yang jauh lebih primitif dibandingkan dengan fotokopi). Keefektifan temu kelas dalam menunjang proses belajar sangat tergantung pada pemahaman dan konsepsi dosen dan mahasiswa terhadap arti
temu kelas. Kesenjangan pengertian dapat menimbulkan frustrasi
di kedua belah pihak.JENIS PERKULIAHAN
Tatap Muka di Kelas
PERTEMUAN DI KELAS
Proses belajar merupakan kegiatan yang terencana dan kuliah merupakan kegiatan untuk memperkuat (to reinforce) pemahaman mahasiswa terhadap materi pengetahuan sebagai hasil kegiatan belajar mandiri.
Bila pada awal temu kelas mahasiswa telah menyiapkan diri sebelumnya maka mahasiswa telah mempunyai pengetahuan awal yang cukup memadai.
Bila mahasiswa tidak menyiapkan diri dan masuk kelas
dalam keadaan kosong pikirannya maka pemahamanakan menjadi terhambat atau bahkan tidak ada proses
pemahaman sama sekali karena instruktur tidak lagi menjelaskan segala masalah secara rinci dan runtut. Kesepakatan (commitment) antara dosen dan
mahasiswa dalam bentuk rencana/program belajar
dan silabus merupakan keharusan dalam penyelenggaraan pendidikan. Dengan adanya kesepakatan tersebut sebenarnya tersirat bahwadosen dan mahasiswa harus memegang buku materi
dan acuan yang sama (paling tidak ada buku danacuan lain yang selalu harus dibawa dan digunakan
bersama di kelas).Paling tidak temu kelas harus merupakan ajang
konfirmasi pemahaman mahasiswa terhadap materi
pengajaran yang sudah jelas sumbernya dengan pemahaman dan pengalaman dosen terhadap materi yang sama.KONSEPSI TENTANG DOSEN
Dalam proses belajar mengajar yang efektif, dosen semestinya harus dipandang sebagai seorang manajer kelas. Sumber pengetahuan utama adalah buku, perpustakaan, artikel dalam majalah, hasil penelitian, dan media cetak atau audio-visual lainnya (termasuk pengalaman dosen tentunya).
Dosen harus dipandang sebagai nara sumber (resource person) proses belajar. Dalam
teknologi pendidikan, dikatakan bahwa dosen
bertindak sebagai director, facilitator, motivator, dan evaluator proses belajar.
KEMANDIRIAN DALAM BELAJAR
Kemandirian belajar adalah hasil suatu proses dan pengalaman belajar itu sendiri. Kalau proses belajar tidak memberi pengalaman bahwa belajar merupakan suatu kegiatan individual maka perilaku mandiri dalam belajar akan tetap merupakan impian.
Kemandirian belajar harus dimulai sejak pertama kali
mahasiswa memasuki perguruan tinggi. Hal ini dimungkinkan
kalau terdapat buku pegangan yang memadai yang dapat dijadikan pegangan bersama antara dosen dan mahasiswa.Di samping itu, mahasiswa harus punya keyakinan bahwa dosen bukan sumber pengetahuan utama. Sumber pengetahuan utama tersedia di perpustakaan dan di media cetak atau audio-visual lainnya. Kemandirian merupakan sikap yang terbentuk akibat rancangan proses belajar yang cermat. Sikap/
perilaku mandiri merupakan sikap yang sengaja dibentuk dan
bukan sesuatu yang datang dengan sendirinya.BEBERAPA KIAT SUKSES BELAJAR DI PT
Mensyukuri Pilihan untuk Kuliah
Pilihan untuk melanjutkan kuliah tentunya merupakan jalan yang terbaik melihat kondisi masyarakat dan bangsa sekarang ini. Kesempatan yang tidak dapat dirasakan oleh setiap orang ini sebaiknya disyukuri secara mendalam agar menjadi nilai ibadah. Mungkin saja kuliah di FIB bukan merupakan pilihan utama, tetapi mungkin saja jalan ke depan harus dilalui melalui jalur ini.
Menyiapkan Diri untuk Kuliah Merencanakan perkuliahan berarti menentukan tujuan- tujuan yang harus dicapai selama kuliah sekaligus sebagai bekal untuk masa depan. Agar tujuan tersebut tercapai mahasiswa harus melakukan pengelolaan diri dan sumber
daya untuk mencapai tujuan tersebut serta selalu merefleksi
dan mengevaluasi diri sejauh mana tujuan telah tercapai.Untuk itu anda perlu: (1) Memahami sistem akademik (2) Memahami lingkungan dan suasana kampus (3) Memahami kekuatan dan kelemahan diri
Merencanakan Strategi untuk Keberhasilan Kuliah
Setelah mampu memahami sistem akademik, lingkungan, serta kelebihan dan kelemahan diri, mahasiswa dapat merencanakan strategi untuk keberhasilan kuliah. Hal-hal yang harus dilakukan dalma perencanaan adalah : (1) menetapkan dan memantapkan tujuan jangka menengah (selama kuliah) dan jangka panjang (pasca kuliah); dan (2) merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
FAKTOR-FAKOR PENENTU KEBERHASILAN KULIAH
(1) Gaya belajar sebagai mahasiswa (2) Hubungan dengan dosen (3) Interaksi sesama mahasiswa (4) Keaktifan dalam kegiatan kemahasiswaan (5) Interaksi dengan masyarakat
EVALUASI KEBERHASILAN STUDI
MAHASISWA FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS BRAWIJAYATAHUN AKADEMIK 2015/2016
B. NILAI KREDIT DAN BEBAN STUDI
1. Nilai Kredit Semester untuk Perkuliahan
Untuk perkuliahan, nilai satu kredit semester ditentukan berdasarkan atas beban kegiatan yang meliputi keseluruhan kegiatan per minggu sebagai berikut.
a. Untuk mahasiswa
(1) Lima puluh menit acara tatap muka terjadwal dengan dosen,
misalnya dalam bentuk kuliah, seminar, dan sebagainya.(2) Enam puluh menit acara kegiatan akademik terstruktur, yaitu kegiatan studi yang tidak terjadual tetapi direncanakan oleh dosen, misalnya dalam bentuk mengerjakan pekerjaan rumah atau menyelesaikan soal-soal.
(3) Enam puluh menit acara kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan yang harus dilakukan untuk mendalami, mempersiapkan atau tujuan lain suatu tugas akademik, misalnya dalam bentuk membaca buku referensi.
EVALUASI KEBERHASILAN STUDI
Keberhasilan studi mahasiswa dinyatakan dengan indeks prestasi (IP) yang ditulis dengan angka.
Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa dilaksanakan untuk menilai apakah mahasiswa dapat melanjutkan studi atau tidak.
Evaluasi Studi dilakukan pada tiap akhir semester tahun pertama, tahun kedua, tahun ketiga, tahun keempat dan akhir studi.
EVALUASI KEBERHASILAN TAHUN I
Evaluasi keberhasilan studi tahun pertama dilakukan pada akhir tahun pertama kumulatif terhitung sejak pertama kali mahasiswa terdaftar pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya. Mahasiswa diperkenankan melanjutkan studi apabila memenuhi syarat sebagai berikut.
Mengumpulkan sekurang-kurangnya 20 sks.
Mencapai Indeks Prestasi kumulatif (IPK) > 2,00
Memenuhi syarat-syarat lain yang ditentukan masing-masing fakultas
EVALUASI KEBERHASILAN TAHUN II
Evaluasi keberhasilan studi dua tahun hanya dilakukan terhadap mahasiswa terdaftar pada tahun akademik yang bersangkutan setelah menempuh pendidikan selama 4 semester kumulatif. Mahasiswa diperkenankan melanjutkan studi jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
Sekurang -kurangnya telah mengumpulkan 48 sks.
IP kumulatif sekurang-kurangnya > 2,00
Memenuhi syarat-syarat lain yang ditentukan
masing-masing fakultasEVALUASI KEBERHASILAN TAHUN III
Evaluasi keberhasilan studi tiga tahun hanya dilakukan terhadap mahasiswa terdaftar pada tahun akademik yang bersangkutan setelah mahasiswa menempuh pendidikan selama enam semester kumulatif. Mahasiswa diperkenankan melanjutkan studi jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
Sekurang -kurangnya telah mengumpulkan 72 sks.
IP kumulatif sekurang-kurangnya > 2,00
Memenuhi syarat-syarat lain yang ditentukan
masing-masing fakultasEVALUASI KEBERHASILAN TAHUN IV
Evaluasi keberhasilan studi tiga tahun hanya dilakukan terhadap mahasiswa terdaftar pada tahun akademik yang bersangkutan setelah menempuh pendidikan selama delapan semester kumulatif.
Mahasiswa diperkenankan melanjutkan studi jika
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut. Sekurang -kurangnya telah mengumpulkan 96 sks.
IP kumulatif sekurang-kurangnya > 2,00
Untuk Tugas akhir akan dievaluasi setiap semester melalui mekanisme diatur masing-masing fakultas
Evaluasi studi mahasiswa alih program diatur oleh masing-masing fakultas.
BATAS WAKTU STUDI
Program sarjana harus diselesaikan dalam waktu tidak lebih dari tujuh tahun, terhitung mulai saat mahasiswa terdaftar sebagai mahasiswa. Jika ternyata sampai batas masa studi yang ditentukan, mahasiswa belum dapat menyelesaikan studi sarjananya, maka yang bersangkutan dinyatakan tidak mampu melanjutkan masa studinya.
Masa studi tujuh tahun tersebut tidak termasuk cuti akademik/terminal, tetapi bagi mahasiswa yang tidak mendaftar ulang tanpa seijin Rektor tetap diperhitungkan sebagai masa studi.
PREDIKAT KELULUSAN
Predikat kelulusan terdiri atas 3 tingkat yaitu memuaskan, sangat memuaskan dan cum laude, yang dinyatakan pada transkrip akademik.
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebagai dasar penentu predikat kelulusan adalah:
IPK 2,00 - 2,75 : Memuaskan
IPK 2,76 - 3,50 : Sangat Memuaskan
IPK 3,51 - 4,00 : Dengan Pujian (Cum Laude)
Predikat kelulusan dengan pujian (Cum Laude) ditentukan dengan memperhatikan masa studi maksimum.
AKHIRNYA… Kesempatan untuk kuliah di PT adalah kesempatan yang harus dapat dimanfaatkan oleh setiap mahasiswa apalagi diterima PTN.
Kesempatan ini harus disyukuri dalam wujud kesungguhan dalam
belajar selama kuliah serta dalam beraktivitas secara luas baik
dalam ruang lingkup kampus maupun di luar kampus. Perencanaan yang matang dalam perkuliahan akan membantu para mahasiswa memproyeksikan masa depannya karena mahasiswa tersebut akan mampu mengorganisir segala sumber daya yang ia miliki dalam membangun kapasitas dirinya lebih baik.Keberhasilan kuliah akan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti : gaya belajar mahasiswa, interaksi dengan dosen, sesamamahasiswa, masyarakat kampus serta keaktifan dalam kegiatan
kemahasiswaa. Faktor-faktor tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan mahasiswa dalam mengelola waktu dan sumber daya serta kemampuannya berinteraksi secara baik dengan semua pihak.TERIMA KASIH
Selamat Belajar