Mini Review JAMUR ENDOFIT, BIODIVERSITAS, POTENSI DAN PROSPEK PENGGUNAANNYA SEBAGAI SUMBER BAHAN OBAT BARU

PENGGUNAANNYA SEBAGAI SUMBER BAHAN OBAT BARU

Hadi Kuncoro 1) dan Noor Erma Sugijanto 2) Kelompok Bidang Ilmu Biologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman 1) . Jl. Penajam, Kampus Unmul Gunung Kelua, Samarinda, Kalimantan Timur. e-mail: hadikuncoro@farmasi.unmul.ac.id Departemen Kimia Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur 2) .

ABSTRACT

Endhophytes microbes are microbes that live in colonies formed in plant tissues without harming its host plant. Endhophytes was first reported in 1904. Each higher plants may contain some Endhophytes microbes that produce secondary metabolites as a product of coevolution or genetic transfer occurred (genetic recombination) from its host plants to microbial Endhophytes. Endhophytes originating from areas with high biodiversity have the potential to generate chemical diversity is also high and has a future economic prospects.

Key words : Endhophytes, genetic transfer, biodiversity

ABSTRAK

Mikroba Endofit adalah mikroba yang hidup membentuk koloni di dalam jaringan tanaman tanpa membahayakan tanaman inangnya. Endofit dilaporkan pertama kali pada tahun 1904. Setiap tanaman tingkat tinggi dapat mengandung beberapa mikroba endofit yang menghasilkan metabolit sekunder sebagai akibat koevolusi atau terjadi transfer genetik (genetic recombination) dari tanaman inangnya ke mikroba endofit. Endofit yang berasal dari daerah dengan biodiversitas tinggi memiliki potensi menghasilkan keanekaragaman kimiawi yang juga tinggi dan mempunyai prospek ekonomi dimasa depan.

Kata kunci : Endofit, transfer genetik, biodiversitas.

PENDAHULUAN

masa lampau belum diketahui jawabannya, sekarang

dapat dipecahkan. Dua abad terakhir ini, setidaknya ada tiga

telah

pemikiran bahwa jenis revolusi dalam industri; yaitu

Berangkat

dari

bioteknologi sebagai sebuah sistem batubara dan kereta api, minyak dan

pendekatan baru dalam mengubah bahan senyawa kimia serta yang terakhir

mentah melalui proses biologi menjadi elektronika dan bioteknologi. Revolusi

produk berguna, maka paduan ilmu industri bioteknologi, sebagai hasil dari

biologi, biokimia dan rekayasa ini penemuan dan meluasnya pengetahuan

diharapkan dan telah terbukti menghasilkan dasar tentang proses kehidupan pada

penemuan baru atau tingkat molekul, sel dan genetik saat ini

beragam

penyempurnaan dalam pemecahan masalah sangat menarik perhatian para peneliti dan

kesehatan, pertanian dan pihak industri. Melalui bioteknologi,

dibidang

lingkungan [1].

berbagai permasalahan biologi yang pada berbagai permasalahan biologi yang pada

streptomisin, jamur menarik perhatian para yang diresepkan, komposisi utamanya

peneliti untuk dieksplorasi sebagai sumber adalah produk alami yang berasal dari

bahan obat [6]. Salah satu bentuk tanaman dan turunannya [12].

perkembangan bioteknologi dalam hal ini adalah peningkatan produksi metabolit

Sebagai contoh aspirin, analgesik yang saat sekunder melalui mikroba khususnya jamur ini paling dikenal adalah hasil isolasi dari

melalui proses fermentasi. Hal ini tanaman Salix dan Spiraea, demikian pula

dilakukan untuk menghasilkan produk paclitaxel dan vinblastine merupakan obat

metabolit sekunder yang bersifat unggul antikanker yang sangat potensial juga

dan dalam jumlah melimpah. Diantara diisolasi dari tanaman. [4].

mikroorganisme yang dikembangkan potensinya sebagai sumber Tingkat produksi obat herbal khususnya,

berbagai

bahan obat saat ini dan menjadi perhatian saat ini masih sangat terbatas karena

para peneliti adalah mikroba endofit. sebagian besar bahan baku masih diambil dari tanaman aslinya. Dikhawatirkan

Mikroba Endofit

sumberdaya hayati ini suatu saat musnah disebabkan kendala dalam budidayanya

Endofit dilaporkan pertama kali pada tahun dan peningkatan produksi yang sejalan

1904 oleh Darnel dkk. Mikroba endofit dengan meningkatnya permintaan akibat

didefinisikan sebagai mikroba yang hidup berkembangnya

di dalam jaringan tumbuhan tanpa disinyalir bahan obat herbal yang

populasi.

Bahkan

menyebabkan efek negatif langsung yang diproduksi dan diedarkan di Indonesia saat

nyata seperti dikemukakan oleh Stone dkk. ini sebagian besar bahan bakunya sudah

Hal ini menunjukkan kemungkinan terjadi mulai diimpor dari negara lain[4].

hubungan simbiosis mutualisme antara mikroba endofit dan tanaman inangnya,

Masalah kesinambungan suplai bahan baku namn ternyata ada pula endofit yang obat dan pengembangan obat baru dari

saprofit agresif atau patogen oportunis. bahan alam yang sumbernya relatif terbatas

Mikroba endofit umumnya berupa bakteri ini merupakan hal yang mendesak untuk

dan kapang, namun jenis kapang yang dicari solusinya [6].

lebih sering diisolasi [5].

Peran bioteknologi dalam budidaya, Bakteri adalah prokariota dan jamur adalah multiplikasi, rekayasa genetika, dan

pada umumnya skrining tumbuhan maupun mikroba yang

eukariota.

Bakteri

berkolonisasi di jaringan intraseluler, jamur diharapkan

dapat ditemukan dalam jaringan inter- sekunder berkhasiat sangat penting dalam

menghasilkan

metabolit

maupun intraseluler [7]. rangka pengembangan bahan obat yang berasal dari bahan alam ini [4].

Tan dan Zou menyatakan bahwa mikroba endofit adalah mikroba yang hidup

Secara historis dari semua mikroorganisme membentuk koloni di dalam jaringan yang telah diteliti, Actinomycetes dan

tanaman tanpa membahayakan tanaman jamur merupakan penghasil metabolit

inangnya. Setiap tanaman tingkat tinggi sekunder yang sangat beragam dan

dapat mengandung beberapa mikroba dapat mengandung beberapa mikroba

Mikroba endofit merupakan sumber recombination ) dari tanaman inangnya ke

genetik

(genetic

keanekaragaman genetik yang kaya dan mikroba endofit

dengan berbagai mikroba endofit menghasilkan berbagai

kemungkinan spesies baru yang belum senyawa fitokimia tertentu yang juga

dideskripsikan. Mengingat biodiversitasnya dihasilkan oleh tumbuhan inangnya

yang sangat kaya tersebut maka kebutuhan mungkin

akan produk bahan alam yang digunakan rekombinasi genetik mikroba endofit

sebagai antibiotik baru, bahan kemoterapi dengan inang selama waktu evolusinya.

dan agrokimia yang memiliki kefektifan Konsep tersebut sebelumnya diusulkan

tinggi, toksisitas rendah, namun tidak sebagai mekanisme untuk menjelaskan

menganggu ekologi lingkungan dapat mengapa Taxomyces andreanae yang

diharapkan diperoleh dari mikroba endofit diisolasi dari Taxus brevifolia dapat

ini [10].

menghasilkan taxol seperti tanaman inangnya [13].

Tanaman inang dan mikroba endofit

Kemampuan mikroba

Pemanfaatan mikroba endofit sebagai memproduksi senyawa metabolit sekunder

endofit

sumber metabolit sekunder berkhasiat perlu yang sama dengan tanaman inangnya

didasari pada pemilihan tumbuhan inang merupakan peluang yang sangat besar dan

yang tepat untuk diisolasi endofitnya. dapat diandalkan untuk memproduksi

tumbuhan inang akan metabolit sekunder melalui mikroba

Pilihan

mempengaruhi keunikan dan aktivitas endofit yang diisolasi dari tanaman

biologis produk yang dihasilkan oleh inangnya tersebut. Apabila mikroba endofit

mikroba endofit tersebut [4]. Strobel dan dapat menghasilkan senyawa-senyawa

Daisy, 2003 mengemukakan beberapa bioaktif yang langka dan penting seperti

strategi pemilihan tanaman inang untuk yang dimiliki tanaman inangnya, maka

diisolasi endofitnya dan kaitannya dengan endofit dapat mengurangi ketergantungan

produk bahan alam yang dihasilkan terhadap sumber bahan baku dari tanaman

diantaranya adalah :

(a). Tanaman yang berasal dari lingkungan keanekaragaman hayati yang ada dapat

inangnya, dengan

demikian

yang unik, khususnya dengan kondisi dipertahankan. Selain itu, penggunaan

biologis yang tidak umum/ekstrem, mikroba sebagai sumber produk metabolit

kemungkinan menghasilkan senyawa novel sekunder yang berkhasiat dapat dilakukan

yang digunakannya untuk bertahan hidup. dengan proses yang lebih mudah dan

(b). Tanaman yang memiliki sejarah ekonomis, sehingga dapat dihasilkan

etnobotani (digunakan oleh penduduk lokal produk dengan harga lebih kompetitif [13].

untuk pengobatan). Pemilihan tanaman dapat dilakukan langsung dengan bantuan

Hawksworth dan Rossman memperkirakan penduduk lokal disekitar daerah tempat terdapat sekitar 1 juta spesies jamur,

hidup tanaman tersebut atau didasarkan 100.000 diantaranya jenisnya telah dikenal

catatan-catatan pengobatan yang telah ada. [10]. Diketahui terdapat sekitar 300.000

(c). Tanaman endemik, atau yang hanya jenis tanaman tersebar di muka bumi ini,

hanya hidup di wilayah tertentu atau pada bila masing-masing tanaman mengandung

waktu tertentu. (d). Tanaman yang tumbuh satu atau lebih mikroba endofit yang terdiri waktu tertentu. (d). Tanaman yang tumbuh satu atau lebih mikroba endofit yang terdiri

berpori. Penyimpanan biodiversitas tinggi memiliki potensi

khusus

yang

tanaman dalam wadah yang tertutup rapat menghasilkan keanekaragaman kimiawi

dengan tujuan memperlambat proses yang juga tinggi dan mempunyai prospek

pengeringan jaringan tanaman, tetapi ekonomi dimasa depan [10]. Tidak hanya

karena ketidakseimbangan aerasi dapat tanaman yang berasal dari lingkungan

kontaminasi maupun dengan biotipe khusus yang menjadi

menyebabkan

kematian jaringan. Penyimpanan material sumber endofit novel dan novel metabolit

tanaman dipertahankan pada suhu 4 °C sekunder tetapi juga dari lingkungan yang

sampai prosedur isolasi dimulai. ekstrem. Tanaman air Rhyncholacis penicillatta merupakan salah satu contoh

Dilakukan proses sterilisasi permukaan tanaman yang tetap tumbuh subur

dengan perendaman material tanaman walaupun berada dekat dengan tempat

menggunakan etanol 70% dan NaOCl pembuangan limbah di sungai di

selama beberapa menit. Tujuan pemakaian Venezuela. Endofit yang ditemukan dalam

etanol dan NaOCl untuk mengeliminasi tanaman ini adalah Serratia marcescens

kontaminasi mikroba pada permukaan. yang menghasilkan oocydin A, yaitu

Waktu perendaman bervariasi tergantung komponen novel antioomycetous dengan

jenis jaringan tanaman maupun tanaman struktur lakton makrosiklik terklorinasi

inangnya. Diperlukan proses strelisasi dan [10].

perendaman lebih lama untuk jaringan ,

kayu ataupun daun dengan kutikula yang Sejauh ini, tanaman yang telah diteliti

tebal. Kombinasi Etanol-NaOCl-Etanol endofitnya masih sangat sedikit, oleh

terbukti efektif membunuh spora yang karena itu, masih terbuka kesempatan

dihasilkan oleh jamur kontaminan. Setelah untuk menemukan berbagai jenis endofit

sterilisasi pada bagian baru yang mengandung metabolit sekunder

dilakukan

permukaan, dilanjutkan dengan proses yang berkhasiat. Bills dkk menyatakan

pemindahan jaringan menggunakan pisau hutan hujan tropis merupakan daerah yang

bedah steril untuk mendapatkan epidermis, berpotensi luar biasa sebagai sumber

kambium, xylem, dan floem, kemudian endofit tropis yang unggul dengan beragam

ditanam dalam medium yang sesuai untuk produk

memberi kesempatan jamur endofit tumbuh dibandingkan endofit dari daerah subtropis

[12]. Inkubasi dilakukan pada suhu [9].

ruangan selama beberapa hari, selanjutnya ujung-ujung hypa yang tumbuh dari jamur

Isolasi Endofit dari bagian tanaman . endofit dipindahkan ke media agar yang sesuai. Setelah tahap pemurnian, endofit

Tujuan melakukan isolasi jamur endofit dari kultur murni di uji kemampuan terutama untuk mendapatkan produk

tumbuhnya dengan beragam media dan metabolit sekunder yang aktif secara

kondisi pertumbuhan. biologis [12]. Secara umum prosedur

berbagai

Penyimpanan kultur dapat dilakukan mengisolasi endofit tidaklah terlalu rumit,

dengan kondisi tertentu misalnya dengan terutama bagi yang memiliki dasar teknik

penambahan gliserol 15% pada suhu mikrobiologi. Setelah dilakukan proses

-70 °C. Selanjutnya mikroba yang pemilihan, identifikasi dan penentuan

diperoleh difermentasikan, metabolitnya

[10]. beberapa jurnal ilmiah. Gusman dan Van haelen

mendeskripsikan metabolit Berbagai jenis endofit telah berhasil

sekunder dan aktifitas biologi dari 38 jenis diisolasi dari tanaman inangnya, dan telah

jamur endofit, sementara Tan dan Zou berhasil dibiakkan dalam media perbenihan

mendeskripsikan setidaknya ada 138 yang sesuai. Metabolit sekunder yang

metabolit sekunder dari endofit [2]. diproduksi mikroba endofit tersebut telah berhasil di isolasi, dimurnikan serta telah

Berikut ini disarikan dalam tabel 1 dielusidasi

beragam metabolit sekunder yang berasal Ketertarikan

dari mikroba endofit.

Tabel I. Produk alami dari mikroba endofit

Tanaman inang

Jenis mikroba (family)bagian tanaman

Kondisi kultur

Produk alami

Aktifitas biologi

atau jaringan

pyrrocidine A antibakteri; antijamur (NRRL 13540)

Acremonium zeae Zea maydis L. (maize)

Semua bagian biji

pyrrocidine B (mitosporic

(Poaceae); biji

dalam H 2 O; 25°C;

30 hari

Hypocreales ) Acremonium spp.

Taxus baccata L. leucinostatin A anti-oomycetes dan antikanker (melanoma G361, HT- 144,Leukaemia cell lines HSB-2,K-562)

Aspergillus clavatus Taxus mairei (Lemee &

brefeldin A antijamur; strain H-037

PDA; ; 25°C ; 7 hari

Lev.) dan Torreya grandis antiviral;antikanker; (Trichocomaceae)

Arn. (Taxaceae); kulit Manajemen rumput batang Aspergillus fumigates Cynodon dactylon (L.)

Medium millet

asperfumoid

CY018 Pers. (Poaceae); daun

(padat); 28°C; 35

monometilsulokrin fumigaklavin C

antifungi;

fumitremorgin C

helvolic acid 5α, 8α-epidioksi-

ergesterol cycla (A la-Leu) cyclo (A la-Ile)

Aspergillus niger IFB- Cynodon dactylon (L.)

sitotoksik E003

Medium millet-bran

rubrofusarin B

Fonsecinone A oksidasi ksantin inhibitor (Trichocomaceae)

Pers. (Poaceae); daun

(padat) 28°C; 35

hari

aurasperon A

sitotoksik asperpyron B oksidasi ksantin inhibitor

toksik terhadap larva udang RDWDI-2

Aspergillus parasiticus Sequoia sempervirens

DIFCO mycological

sequoiaton C

toksik terhadap larva udang (Trichocomaceae)

(D.Don)

broth ;19 hari;

sequoiaton D

Endl. (Taxodiaceae);

toksik terhadap larva udang Kulit batang

ekstrak mycelia

sequoiaton E

sequoiaton F

toksik terhadap larva udang

DIFCO mycological

sequoiamonanascin A

toksik terhadap larva udang,

broth ;21 hari;

sitotoksik

ekstrak mycelia

sequoiamonanascin B

toksik terhadap larva udang

sequoiamonanascin C

toksik terhadap larva udang

toksik terhadap larva udang Aspergillus sp.

sequoiamonanascin D

antibakteri;eosinofil (strain#CY725)

Cynodon dactylon (L.)

PDB; 28°C;4 hari

Monometilsulokrin

inhibitor (Trichocomaceae)

Pers. (Poaceae); daun

helvolic acid

ergosterol

antibakteri

5α, 8α-epidioksi-

ergesterol

Botrytis sp. Taxus brevifolia Nutt.

antibakteri (Sclerotiniceae)

DIFCO mycological

ramulosin

(Taxaceae); kulit batang

broth ;still kultur;21

6-hidroksiramulosin

antibakteri

antibakteri Cephalosporium sp.

hari

8-dihidroramulosin

antioksidan; IFB-E001

Trachelospermum

Medium Millet-

graphislakton A

antiradikal bebas (mitosporic

Jasmoides Lemoire

bran (padat); 28°C;

(Apocynaceae);vine

30 hari

Hypocreales ) Colletotrichum spp.

Artemisia annua

aktifitas antimikroba L. (tanaman herbal dari

6-isoprenil indole-3-

terhadap jamur pathogen cina)

Asam karboksilat,

3β , 5α dihidroksi-6β-

pada manusia dan bakteri,

asetoksi-ergosta-

Fungistatic terhadap jamur

7,22-diene

patogenik pada tanaman

3β, 5α dihidroksi-6β-

fenil

asetiloksi- ergosta-7,22-diene

antibakteri dan anti fungi gloeosporioides

Colletotrichum Artemisia mongolica

Colletotric acid

Fisch. ex Bess. (Helminthosporium sativum )

Cephalosporium sp. Dendrobium nobile Sw.

Medium wheat bran

ergosterol

(mitosporic (Orchidaceae); akar

(cair); 25°C; 7 hari

cyclo (Gly-Val)

Hypocreales )

butanedioic acid kolin sulfat 2-[2-(hidroksil-

tetrakosanol)amino- 1,3,4-oktadekatriol leusin

D-mannitol meso -eritriol piridin-3-asam karboksilat α-sterain urasil

toksik to livestock Baccharidicola

Ceratopycnidium Baccharis cordifolia L.

Medium YES;

rodisins

toksik to livestock (Ascomycetes, inserte

(Asteraceae); batang dan

medium myro;

verrukarins

daun

medium beras padat;

sedis)

24-27 °C; 30 hari

Colletotrichum sp. Ginko biloba L.

PDB; 28 °C; 6 hari

komponen mirip flavon

Strain EG (ginkgoaceae); daun 4(phyllachoraceae) Chaetornium chiversii

sitotoksik;Hsp90 CS-36-62

Ephedra fasciculata

PDA; 27 °C; 14 hari

radicikol

A.Nels (Ephedraceae); Inhibitor (Chaetomiaceae)

Batang Chaetomium globosum Ephedra fasciculata

PDB; 26 °C; 15 hari

asam orsellinik

(Chaetomiaceae) A.Nels (Ephedraceae);

sitotoksik Batang

globosumone A

globosumone B

sitotoksik

globosumone C trichodion orcinol

Cladosporium Cynodon dactylon (L.)

sitotoksik;ksantin oksidase herbarium

Medium Millet-

asperginin A

inhibitor IFB-E002

Pers. (Poaceae); daun

bran (padat); 28 °C;

rubrofusarin B

35 hari

fonsecinone A

(Mycosphaerellacea)

3α,5α,6β-trihidroksi-

ergosta-7,22-diene 7-hidroksi-4-metoksi-5-

metilkumarin Orlandin

plant growth inhibitor

kotanin

Cytospora sp. CR 200 Conocarpus erecta L.

PDB

cytosporon A

(Valsaceae) (Combretaceae); batang

cytosporon B

antijamur; sitotoksik

cytosporon C cytosporon D cytosporon E

antibakteri cytoskyrin A

cytoskyrin B

Cryptosporiopsis Tripterygium wilfordii

antimikosis(Pyricularia quercina

cryptocin

Hook.f. oryzae dan jamur patogenik terhadap tanaman lainnya) Antimikotik (Sclerotinia

cryptocandin

sclerotiorum, Botrytis cineria ) aktif terhadap jamur pathogen pada manusia (Candida albicans, Trichophyton spp.)

Diaporthe sp. strain CR Forsteronia spicata

cytosporon A 146

PDB

cytosporon B antijamur;sitotoksik (Valsaceae)

G. Meyer

(Apocynaceae); batang cytosporon C cytosporon D

cytosporon E antibakteri

Diplodia mutila Quercus suber

Fitotoksik L. (cork oak) Dorthiorella sp. strain

diplopyrone

cytosporon B antijamur;sitotoksik HTF3

Aegiseras corniculatum

PDB; 25 °C; 7 hari

sitotoksik (Botryosphaeriaceae)

Gaertner. (Myrsinaceae)

dothiorelon A

(Mangrove); batang

dothiorelon B

sitotoksik

dothiorelon C

sitotoksik

dothiorelon D

sitotoksik

Eupinicillium sp. Murraya panniculata

Medium white-corn;

alanditry pinon

(Trichocomaceae) (L.) Jack (Rutaceae); daun

20 hari

alantryfenon alantrypinen alantryleunon

antikanker Strain 97CG3

Fusarium oxysporum Catharanthus roseus

Medium mineral;

vineristin

(L.)G. Don

25 °C; 3-4 hari

(mitosporic (Apocynaceae); kulit Hypocreales )

batang bagian dalam Fusarium sp.

antibakteri; ksantin oksidase IFB-121

Quercus variabilis L.

PDB; 28 °C; 6 hari

cerebrosida

(Fagaceae); kulit batang inhibitor (mitosporic

antibakteri; ksantin oksidase Hypocreales )

fusarusida

inhibitor Fusidium sp.

Mentha avensis L.

Agar biomalt

fusidilakton A

(mitosporic fungi) (Lamiaceae); daun

semisolid ; atau

fusidilakton B

biomalt cair; 20°C;

fusidilakton C

11 hari

cis- 4-hidroksi-6-

deoksisitalon

Fusarium spp Selaginella pallescens

antijamur, C. Albicans (Pteridophyte)

CR377

(Pentaketida)

Fusarium Subglutinans Tripterygium wilfordii

Imunosupresif Hook.f. Guignardia sp.

subglutinols A and B

Spondias mombin L.

Malt-peptone-

(-)-(S)-guignardic acid

(Botryospaeriaceae) (Anacardiaceae);daun

glucose broth ; 14 hari

Hormonema sp. ATCC Juniperus communis L.

antijamur 74360

Medium padat

enfumafungin

(Cupressaceae); daun

brown rice yeast ;

(Dothioraceae)

25°C; 21 hari

Leptoshpaeria sp. strain Artemisia anuua L.

PDB; 28°C; 10 hari

lepthoshpaeric acid

IV403 (Asteraceae); batang

leptosphaeron

(Leptosphaeriaceae) Melanconium

nematosidal betulinium

Betula pendula Roth;

Medium YMG;

asam 3-hidroksipropionat

B. pubescens Enrh.

22°C; hingga

(Melanconidiaceae) (Betulaceae); bagian yang

sumber karbon

tumbuh diatas tanah

terserap sempurna

Microsphaeropsis Pilgerodendron uviferum

Medium beras ;

7- hidroksi-2,4-dimetil-

olivacea (D.Don) Florine

25°C; 30 hari

3(2H)-benzofuranon

(mitosporic (Cupressaceae)

enalin

Ascomycota ) [Gymnosperm]; phloem

graphislakton

AChE inhibitor

brotallin

AChE inhibitor

ulokladol 2,5-diacetilfenol

butirolakton

Monochaetia sp. Beberapa tanaman dari

antimikosis (Amphissphaeriaceae)

Medium MID

amubuic acid

hutan hujan; daun, batang,

dengan tambahan

petiola

soytone ; 23°-24°C;

21 hari

antibiotik (mitosporic Xylariales)

Muscodor albus Cinnamomum zeylanicum

PDA

antibiotik volatil

Schaelter. (Lauraceae); batang

Muscodor roseus Erythophelum

antibakteri dan antijamur chlorostachys (kayu besi) Muscodor roseus

antibiotik volatil

antibakteri dan antijamur Knight (fern leaf tree) Muscodor vitigenus

Grevillea pteridifolia

antibiotik volatil

Paullina paullinioides

pengusir serangga terutama (Liana)

naphthalene

hama pengerek batang Mycelia sterila

Cirsium arvense

Agar malt-soya dan

3-asetil-6-hidroksi-4-

Strain 4567 (Canadian thistle)

biomalt semisolid ;

metil-2,3-

(Ascomycota) (Asteraceae); ns

130 hari

dihidrobenzofuran 3-(3’,5’-dihidroksi-2’-

metilfenil)-2-butanon 4-asetil-3,4-dihidro-6,8-

dihidroksi-5- metilisokumarin

4-asetil-3,4-dihidro-6,8-

dihidroksi-3-metoksi- 5-metilisokumarin

3,4-dihidro-3,6,8-

trihidroksi-3,5- dimetil-isokumarin

6,8-diasetoksi-3,5-

dimetilisokumarin

Microsphaeropsis sp. Buxus semperivens L.

antimikrobial;antiviral Strain NRRL 15684

Medium SL; 24°C;

lakton S 39163/F-I

(Buxaceae); daun

13 hari

(mitosporic Ascomycota ) Mycelia sterila

antibakteri;antijamur; (Ascomycota)

Atropa belladionna L.

Agar malt-soya dan

preussomerin G

(Solanaceae); akar

biomalt semisolid ;

FPTase inhibitor

RT; 70 hari

preussomerin H

antibakteri;antijamur

preussomerin I

antibakteri;antijamur

preussomerin J

antibakteri;antijamur

preussomerin K

antibakteri;antijamur

antibakteri;antijamur Nectria galligena

preussomerin L

Malus X domestica

Medium MGP;

kolletorin B

(Nectriaceae) Borkch (apel)

AChE inhibitor; Β- (Rosaceae); xylem

24°C; hingga semua

kolletoklorin B

glukosa dikonsumsi

glukoronidase inhibitor

ilisikolin C

antibakteri ; AChE inhibitor; β-glukoronidase inhibitor

ilisikolin E

antibakteri ; AChE inhibitor; β-glukoronidase inhibitor

ilisikolin F α,β-dehidrocurvularin

sitotoksik; seed germination radical dan penghambat pertumbuhan epikotil

Nodulisporium sp. Bontia daphnoides L.

Nodulisporic acid A MF 5954, ATCC 74254

Medium nutrient;

Nodulisporic acid A 1 insektisida (microsporic

(Scrophulariaceae);

25°C; 21-28 hari

Kayu Nodulisporic acid A 2 insektisida Xylariales )

Paecilomyces sp. H-036 Taxus mairei (Lemee dan

antijamur; antivirus dan

PDA ; 24°C; 7 hari

brefeldin A

Lev)dan Torreya grandis ;antikanker; weed W-001

Arn. (Taxaceae); kulit management (Trichocomaceae)

batang Penicilium implicatum

antikanker (isolate SJ21)

Medium MM; 28°C;

substansi analog mirip

Diphylleia sinensis H. 6 hari

podofilotoksin

(Trichocomaceae) L.Li (Berberidaceae); Penicillium janczewskii

nematisidal; pemacu ( Trichocomaceae)

Akar; rimpang; petiole

PDB; 25°C; 23 hari

peniprekuinolon

Prumnopitys andina pertumbuhan akar; (Endl.)Launbenf.

sitotoksik lemah (Podocarpaceae); phloem

glioviktin mellein

antibakteri;antivirus; fitotoksik

Periconia sp. Taxus cuspidate Siebold

antimikotik; elongasi OBW-15

Media S-7

periconicin A

hipokotil dan inhibitor (Halosphaeriaceae)

Dan Zucc (Taxaceae)

(cair)(still culture);

Kulit batang bagian dalam

25°C; 21 hari

pertumbuhan akar; pemacu pertumbuhan akar (pada low cone)

periconicin B

elongasi hipokotil dan inhibitor pertumbuhan akar; pemacu pertumbuhan akar (pada low cone)

Periconia spp. Torreya grandifolia

antikanker Pestalotiopsis jesteri

Taxol®

antijamur; anti mikotik (Amphisphaeriaceae)

Fragrea bodenii Thunb.

Medium agar MID ;

jesteron

(Gentianaceae)kulit batang

23°C; 21 hari

hidroksijesteron

bagian dalam Pestalotiopsis

antimikosis; antioksidan Microspora

Terminalia morobensis

Medium MID (still

pestacin

antifungi; antioksidan (Amphisphaeriaceae)

L. (Combretaceae); batang

culture) ; 23°C; 21

hari

isopestacin

Medium MID (still culture) ; 23°C; 35 hari

Pestalotiopsis guepinii Wollemia nobilis

Taxol®

(Wollemi pine) Pestalotiopsis

seskuiterpens microspora

Taxus brevifolia Nutt.

pestalotiopsins A

(Pacific Yew)

pestalotiopsins B

Pestalotiopsis Taxus wallachiana

antikarsinogenik microspora

Taxol®

(Nepalese Yew) Pestalotiopsis

antikanker dan antibiotik microspora Pestalotiopsis

Torreya taxifolia Arn

torreyanic acid

antikanker microspora

Taxodium distichum Rich

Taxol®

Pestalotiopsis spp. Beberapa tanaman hutan

antimikosis (Amphisphaeriaceae)

Medium MID;

amubuic acid

hujan; daun; batang,

ditambah dengan

petiole

soytone ); 23°- 24°C;21 hari

Phoma spp. Taxus wallachiana

antibakteri(Bacillus subtilis) (Himalayan Yew)

altersolanol A

2- hidroksi- 6- metil asam benzoat

Phomopsis phaseoli Pohon dari daerah

nematisidal (Valsaceae)

Medium YMG;

3-hidroksipropionat

tropis;daun

22°C; hingga sumber karbon diserap sempurna

antibakteri; antijamur; anti- (valsaceae)

Phomopsis sp. Erythrina crista-galli L.

Medium KGA; RT;

phomol

(Fabaceae); twig (mati)

39 hari

inflamasi (uji edema pada telinga tikus); sitotoksik lemah

Phyllosticta capitalensis Pohon kayu daerah tropis

PDA (2%

melanin

( telemorf Guignardia dan daerah non tropis;

Bactoagar); 26°C;

mangiferae) daun

10 hari

( Botryospaeriaceae)

Pseudomassaria sp. Tanaman belum

aktifator reseptor insulin ATCC 74411

WBE broth; 25°C;

demetilsterrikuinon B1

teridentifikasi (diperoleh

21 hari

(DMAQ-B1)

(Hyponectriaceae) disekitar Kinshasa,Kongo);

asterikuinon

daun

asterikuinon produk oksidasi 1 produk oksidasi 2 produk dekomposisi

Rhinocladiella spp. Tripterygium wilfordii

antitumor Hook.f.

22-oxa-[12]-

Cytochalasin

antibakteri lemah Cy064

Rhizhoctonia sp. Cynodon dactylon (L.)

Medium grain-bran-

rhizoctonis acid

antibakteri lemah (mytosporic

Pers.. (Poaceae); daun

yeast; 28°C; 40 hari

monometilsulokrin

antibakteri lemah Hymemomycetes )

ergosterol

antibakteri lemah

trihidroksiergosta- 7,22-diene

Seytalidium sp. Salix sp.(Saliciaceae)

Agar malt-soya dan 4,6-dihidroksi-3-metil-2-(2-

(mitosporic

biomalt semisolid ;

oksopropionil)-asam

Ascomycota )

RT; 111 hari

benzoate -(1-asetil-2-hidroksivinil)- 4,4-dihidroksi-3- asam metil benzoate

-asetil-3,4-dihidro-6,8- dihidroksi-5- metilisokumarin

-asetil-3,4-dihidro-6,8- dihidroksi-3-metoksi-5- metilisokumarin dekarboksisitrinon

6,8-dihidroksi-4- hidroksimetil-3,5- dimetilisokromen-1-one

asetoksimetil-6,8- dihidroksi-5-metil-2- benzopiran-1-one

asetil-6,8-dihidroksi-5- metil-2-benzopiran-1- one

(+)-didihidronaftol(1,2-b)- furan-5,6 dikarboksilat anhidrat

aceton adduct of atronenetinone

Seimatoantlerium Maguireothamnus

Taxol®

tepuiense speciosus (N. F. Brown) Steyern

Sporormia minima, Taxus wallachiana

paclitaxel

Trichothecium spp. dan (Himalayan Yew) Jamur dimorphic (belum teridentifikasi) Serratia marcescens

Rhnycholacis penicillata

anti jamur MSU-97 Tul. (Podostemaceae)

Medium PD-

(-)-oocydin A

soytone-yeast

(Enterobacteriaceae)

ekstrak;23°C; 15 hari

antijamur aureofaciens

Streptomyces Zingiber officinale Roscoe

ISP-2 broth; 30°C; 5

5,7-dimetoksi-4-

(Zingiberacea); akar

hari

fenilkumarin

antijamur (Streptomycetaceae)

CMUAc130

5,6-dimetoksi-4-(p-

metoksi- fenil)kumarin

antijamur lemah

vanillin

antijamur lemah

3-metoksi-

4hidroksitoluen

Streptomyces griceus Kandelia candel (L).

Medium I ; 28°C; 5

7-(4-aminofenil)-2,4-

subsp. Druce (Rhizhosporaceae)

hari

dimetil-7-okso-hept-

Strain HKI0412 [mangrove]; batang

5-asam enoat

(Streptomycetaceae)

9-(4-aminofenil)-7-

hidroksi-2,4,6- trimetil-9-okso-non- 2-asam enoat

12-(4-aminofenil)-10-

hidroksi-6-(1- hidroksietil)-7,9- dimetil-12-okso- dodeca-2,4-asam dienoat.

Streptomyces sp. Kennedia nigricans

antibiotik NRRL 30562

PDB still culture;

munumbacins A-D

Lindley (Fabaceae); batang

23°C; 5 hari

(Streptomycetaceae) Streptomyces sp.

antibiotik NRRL 30566

Grevillia pteridifolia J.

DIFCO nutrient

kakadumisin A

Knight (Proteaceae);

broth; 25°C; 21-28

(Streptomycetaceae) batang

hari

Streptomyces sp. Monstera sp

antibiotik MSU-2110

Medium PSNB, still

coronamysin

(Aracaceae); batang

culture ; 25°C; 21-28

(Streptomycetaceae)

Hari

Taxomyces andreanae Taxus brevifolia Nutt.

antikarsinogenik (P-388, P- (Pacific Yew)

Taxol®

1534, α-1210 murine leukaemia , Walker 256 carcinoma, sarcoma 180)

Tubercularia spp. Taxus mairie (Chinese

antikanker (sel P388, southern Yew )

Taxol®

Sel KB) Xylaria sp. No. 2508

Pohon mangrove yang

Dekstosa(1,2%)

asam piliformat

(Xylariaceae) belum teridentifikasi; biji

Ekstrak yeast (0,1%)

30°C; 86 jam

7,22-diena α-gliserol monopalmitat asam p-hidroksibenzoat

antibakteri teridentifikasi CR115

Jamur yang belum Daphnosis Americana

PDB

guanacastepen A

(Miller)J.S. Johnson

guanacastepen B

(90% hampir mirip (Thymelaeceae);

guanacastepen C

dengan Basidiomycetes

guanacastepen D

yang belum

guanacastepen E

terkarakterisasi dari

guanacastepen F

akar oat)

guanacastepen G guanacastepen H guanacastepen I

antibakteri

guanacastepen J guanacastepen K guanacastepen L guanacastepen M guanacastepen N guanacastepen O

Fungi yang belum Kandelia candel (L.)

terindetifikasi Druce (Rhizophoraceae);

trihidroksiergosta-7,22-

No.2534 dropper

diena cyclo -(Phe-Phe) cyclo-(Leu-Tyr) guanidin 4-hidroksi-2-

metoksiasetopenon asam

protocatechuic

metil ester

Fungi yang belum Prumnopitys andina

antibakteri; antivirus; terindetifikasi

PDA; 25°C;23 hari

mellein

(Endl.)Laubenf. fitotoksik E-3

(Podocarpaceae); phloem

p -hidroksibenzaldehid

4 -(2-hidroksietil)fenol

Fungi yang belum teridentifikasi No.1893

Kandelia candel (DC). Weight & Arn (Rhizhosporaceae) ; dropper

GYT broth; 30°C; 5-

7 hari

lakton 1893 A lakton 1893 B cyclo (Phe-Gly) cyclo (Ser-Leu) 5-(p-hidroksilbenzil)-

hidantoin

Fungi yang belum terindetifikasi Strain SWS 1111 (DAOM 221611)

Picea glauca (Moench) Voss. (Pinaceae); needles

Medium MEA; 20°C; 12 hari

vermiculin trans -3-metildodek-cis-

6-en-4-olida trans -8-hidroksi-3-

metildodek-cis-6-en- 4-olida

trans -8-asetoksi-3-

metildodek-cis-6-en- 4-olida

trans -9-hidroksi-3-metil-

8-okso-dodec-trans- 6-en-4-olida

trans -8,9-dihidroksi-3-

metil-dodek-cis-6- en-4-olida

trans -9-hidroksi-8-okso-

3-metil-dodecan-4- olida

trans -7,9-dihidroksi-3-

metil-8-okso- dodecan-4-olida

trans- 6-hidroksimetil-3-

metil-7-okso- dodecan-4-olida

7α,8β-11-

trihidroksidriman Asam10,11-

dihidroksifarnesic

Fungi yang belum terindetifikasi Strain SWS 2611L (DAOM 229644)

Picea glauca (Moench) Voss. (Pinaceae); needles

Medium CZ Met dan 2% Medium ekstrak malt; 20°C;42 hari

6,7-dihidroksi-2-propil-

2,4-oktadien-4-olida

5,6,8-trihidroksi-4-(1’-

hidroksietil) isokumarin

sescandelin

sescandelin B 4-hidroksi-2-

metoksiasetanilida

toksik terhadap spruce budworm cell line CF-1 kurang toksik terhadap spruce budworm cell line CF-1 kurang toksik terhadap spruce budworm cell line CF-1 kurang toksik terhadap spruce budworm cell line CF-1

Fungi yang belum terindetifikasi No.2524

Avicenna marinna Forssk.(Acanthaceae); biji[mangrove]

GPY broth (mengandung 20% airlaut); 28°C; 5-7 hari

(3SAR)-dihidroksi-(6S)-

undesil-α-piranon

cyclo -(L-Phe-L-Leu 1 -L- Leu 2 -L-Leu 3 -L-Ile)

nonsitotoksik

nonsitotoksik Fungi yang belum terindetifikasi No.2533

Avicenna marinna Forssk.(Acanthaceae); daun muda

Medium glukosa- daging sapi-ekstrak yeast (mengandung 5% airlaut);30°C;5-

7 hari

vermopiron avicennin A avicennin B 5-dikloroavicennin A 6,7-dimetil-8-hidroksi-3-

metilisokumarin ergosterol 5α,8α-

epidioksiergosterol epidioksiergosterol

albicans dan

Antibiotik yang dihasilkan oleh mikroba

Cryptococcus neoformans. Antibiotika

endofit berupa jamur, bakteri, dan

berspektrum

luas

yang disebut

Streptomycetes.

munumbicin , dihasilkan oleh endofit

Streptomyces spp. strain NRRL 30562 Cryptocandin adalah antifungi yang yang merupakan endofit yang diisolasi dari dihasilkan

tanaman Kennedia Cryptosporiopsis quercina nigriscans , dapat

yang berhasil

diisolasi dari tanaman obat Tripterigeum menghambat pertumbuhan bakteri Bacillus anthracis

wilfordii , dan Mycobacterium tuberculosis

, dan memiliki aktivitas sebagai yang multiresisten terhadap berbagai obat antijamur yang patogen terhadap manusia anti TBC. Jenis endofit lainnya yang juga yaitu Candida albicans dan Trichopyton

spp menghasilkan antibiotika berspektrum luas

. Beberapa zat aktif lain yang diisolasi adalah mikroba endofit yang diisolasi dari

dari mikroba endofit misalnya ecomycin tanaman Grevillea pteridifolia. Endofit ini diproduksi oleh Pseudomonas viridiflava

juga aktif terhadap

menghasilkan metabolit kakadumycin yang neoformans

Cryptococcus

berasal dari endofit Streptomyces sp. dan Candida albicans yaitu

jamur penyebab penyakit kuku dan kulit. (NRRL 30566), Aktifitas antibakterinya munumbicin

D, dan , sebuah asam tetramat unik, kakadumycin ini juga berkhasiat sebagai yang juga dihasilkan oleh mikroba endofit

sama seperti

Cryptocin

Cryptosporiopsis quercina anti malaria [10]. Jamur endofit Muscodor

memiliki

yang berasal dari dahan tanaman melawan Cinnamomum zelyanicum oryzae , organisme penyebab penyakit pada

albus

aktifitas poten

Pyricularia

, menghasilkan komponen mudah menguap (antibiotic

tanaman. volatile ) yang secara efektif menghambat

Pestalotiopsis microspora dan membunuh jenis bakteri dan jamur

, merupakan

lainnya [10].

mikroba endofit yang paling sering

ditemukan di tanaman hutan lindung di seluruh dunia. Endofit ini menghasilkan

Antivirus yang dihasilkan oleh mikroba

metabolit sekunder ambuic acid yang

endofit.

berkhasiat sebagai antifungi. Aktifitas menghambat pertumbuhan virus,

Phomopsichalasin merupakan manfaat lain yang lebih

, merupakan metabolit menarik dari metabolit jamur endofit. sekunder yang diisolasi dari mikroba Beberapa contoh diantaranya Cytonic acid endofit Phomopsis sp., berkhasiat sebagai

A dan B, merupakan hCMV (human anti bakteri terhadap Bacillus subtilis,

Salmonella enterica,

cytomegalovirus ) protease inhibitors yang aureus

Staphylococcos

diisiolasi dari solid-state fermentation , dan juga dapat menghambat (SSF) jamur endofit Cytonema sp. pertumbuhan jamur Candida tropicalis.

Metabolit ini memiliki struktur molekul

Ecomycin yang merupakan isomer p-tridepside,

merupakan lipopeptida yang berhasiat sebagai anti [10].

disamping terdiri dari molekul asam amino

yang umum juga mengandung homoserin dan beta-hidroksi asam aspartat, dihasilkan

Paclitaxel dan derivatnya merupakan zat Beberapa endofit ternyata memiliki yang berkhasiat sebagai antikanker yang

aktifitas anti serangga, nodulisporic acids pertama kali ditemukan yang diproduksi

dihasilkan oleh endofit Nodulisporium sp. oleh

Bontia daphnoides , merupakan senyawa diterpenoid yang

merupakan insektisida yang poten terhadap didapatkan dalam tanaman Taxus spp.

larva serangga. Penemuan senyawa baru ini Senyawa yang dapat mempengaruhi

menuntun ke penemuan senyawa lain yang pembentukan tubulin

dalam

proses

lebih poten. [10]

pembelahan sel-sel kanker ini, juga diproduksi oleh endofit Pestalotiopsis

Antidiabetes (aktifator reseptor insulin)

microspora , yang diisolasi dari jamur

yang dihasilkan oleh mikroba endofit.

Taxomyces andreanae , T. brevifolia, dan T. wallichiana . Saat ini beberapa jenis endofit

Endofit Pseudomassaria sp yang diisolasi lainnya telah dapat diisolasi dari berbagai

dari tanaman yang ada dihutan lindung jenis Taxus dan didapatkan berbagai

dekat Kinshasa, Kongo, menghasilkan senyawa yang berhasiat sebagai anti tumor.

metabolit sekunder yang bekerja seperti [10].

insulin. Senyawa ini sangat menjanjikan karena tidak sebagaimana insulin, senyawa

Antimalaria yang dihasilkan oleh

ini tidak rusak jika diberikan peroral.

mikroba endofit.

Dalam uji praklinik terhadap binatang coba membuktikan bahwa aktivitasnya sangat

Colletotrichum sp . merupakan endofit yang baik dalam menurunkan glukosa darah diisolasi dari tanaman Artemisia annua,

tikus yang diabetes. Hasil tersebut menghasilkan metabolit artemisinin yang

diperkirakan dapat menjadi awal dari era sangat potensial sebagai antimalaria.

baru terapi mengatasi diabetes dimasa Disamping itu beberapa mikroba endofit

mendatang [10].

yang diisolasi dari tanaman Cinchona spp, juga mampu menghasilkan alkaloid

Senyawa imunosupresif yang dihasilkan

cinchona yang dapat dikembangkan

oleh mikroba endofit.

sebagai sumber bahan baku obat anti malaria [10].

Obat-obat imunospresif merupakan obat yang digunakan untuk pasien yang akan

Antioksidan yang dihasilkan oleh

mengalami tindakan transplantasi organ.

mikroba endofit.

Selain itu imunosupresif juga dapat digunakan untuk mengatasi penyakit

autoimum seperti rematoid artritis dan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh

Pestacin dan isopestacin merupakan

insulin dependent diabetes. Senyawa endofit P. microspora. Endofit ini berhasil

subglutinol A dan B yang dihasilkan oleh diisolasi

endofit Fusarium subglutinans yang morobensis , yang tumbuh di Papua New

dari tanaman

Terminalia

diisolasi dari tanaman T. wilfordii , Guinea. Pestacin ataupun isopestacin

merupakan senyawa berhasiat sebagai antioksidan, aktivitas ini

diketahui

imunosupresif yang sangat poten [10]. dimiliki diduga karena struktur molekulnya yang mirip dengan [10].

dihasilkan oleh endofit memiliki kegunaan Endofit yang diisolasi dari suatu tanaman

dalam bidang pengobatan modern seperti obat

antikanker, antioksidan, sekunder yang sama dengan tanaman

dapat menghasilkan metabolit

antibiotik,

antimalaria, antidiabetes dan imunosupresif aslinya atau berbeda namun khasiat yang

disamping manfaatnya yang juga sangat dipunyai bisa sangat beragam seperti yang

besar bagi pertanian.

telah dilaporkan oleh para peneliti. Endofit sebagai sumber bahan berkhasiat dapat

PENUTUP

dikultivasi dalam waktu singkat untuk kemudian

Tumbuhan merupakan sumber bahan baku sekundernya, apabila hal ini diterapkan

diekstraksi

metabolit

obat yang tak ternilai harganya, perlu terus untuk

menerus mendapat perhatian kita semua. memerlukan puluhan tahun untuk dapat

tanaman kemungkinan

besar

Ekploitasi hutan dan tanaman obat yang dipanen dan kemudian baru diekstraksi.

berlebihan tanpa memperhatikan upaya Indonesia sebagai salah satu negara dengan

tentu sangat biodivesitas hayati yang kedua didunia

konservasinya

mengkhawatirkan. Peran ahli budidaya setelah Brazil, memiliki prospek yang

tanaman dan bioteknologi sangat penting cerah sebagai sumber produk bahan alam

untuk menghindari kelangkaan bahan baku yang berasal dari endofit. Hal ini ditunjang

obat yang beberapa diantaranya sampai dengan kekayaan variasi lahan di Indonesia

saat ini masih diambil dari tanaman aslinya dari dataran rendah yang kering hingga

secara konvensional. Melalui pemanfaatan dataran tinggi atau pegunungan yang sejuk

bioteknologi produksi metabolit sekunder dan lembab memberikan kekayaan jenis

dapat dilakukan secara in- vitro dalam tumbuhan yang sangat beragam. Peran

skala besar secara berkesinambungan, masyarakat lokal sebagai sumber informasi

demikian pula rekayasa genetika dan etnobotani untuk penemuan sumber

transformasi genetik dapat membantu mikroba endofit baru juga sangat

produksi metabolit diperlukan. Kekayaan budaya Nusantara

meningkatkan

sekunder.

didukung pengetahuan tentang tumbuhan obat

Pemanfaatan endofit dalam produksi pemanfaatan endofit dari hutan yang ada di

metabolit sekunder di Indonesia seharusnya Indonesia sebagai salah satu negara

lebih ditingkatkan, mengingat potensi penghasil bahan baku obat herbal ataupun

negara dengan modern. Mengkaji hal-hal di atas

Indonesia

sebagai

tinggi belum pelestarian dan penyelamatan hutan

biodiversitas

yang

dimanfaatkan secara maksimal. Peran aktif sebagai sumber daya hayati mutlak harus

dari pemerintah dan industri sebagai dilakukan.

penyandang dana riset sangat diperlukan agar penelitian endofit ini dapat dilakukan

KESIMPULAN

secara berkesinambungan. Selain itu juga kerjasama riset perguruan tinggi dan

Endofit merupakan

industri dalam mengembangkan peran biodiversitas

bagian

dari

endofit sebagai sumber bahan obat dan mikroorganime ini ditemukan dalam

senyawa agrokimia sangat diperlukan. jaringan hidup dari tanaman inang. Endofit berkontribusi

menghasilkan metabolit

Bioteknologi dan Rekayasa Genetik Dalam Microbial Root Endophytes . Springer-Verlag. Kesehatan. Cermin Dunia Kedokteran No. 38:

Berlin Heidelberg. 2006: 1-13. 52-55

8. Strobel, G.A. 2002, Microbial gifts from rain 2. Gunatilaka A.A., 2006. Natural Products from

forests. Can. J. Plant Pathol. 24: 14-20. Plant-Associated Microorganism: Distribution,

& Daisy, B. 2003, Structural

9. Strobel,

G.A.;

Bioprospecting for Microbial Endophytes and Implications of Their Occurrence. J. Nat. Prod.

Their Natural Products. Microbiol.and Mol. 2006. 69: 509-526

Biology Rev. Dec 2003. Vol.67. No. 4: 491- 3. Lu, H.; Zou, W.X.; Meng, J.C.; Hu, J.; & Tan,

502.

R.X. 2000, New Bioactive Metabolites 10. Strobel, G.A.; Daisy, B.; Castillo, U.; & Produced by Colletotrichum sp., an Endophytic

Harper, J. 2004, Natural Product from Fungus in Artemisia annua. Plant Sci. 151: 73-

Endophytic Microorganism. J. Nat. Prod. 2004. 76

67: 257-268

4. Maksum, R. 2005, Peranan Bioteknologi dan 11. Strobel, G.A.; Miller, R.V.; Miller, C.; Mikroba Endofit Dalam Perkembangan Obat

Condron, M.; Teplow, D.B.; & Hess W.M. Herbal. Maj. Ilmu Kefarmasian Indonesia.

2000 , Cryptocandin, a potent antimycotic from Vol.II, No.3. Desember 2005: 113-126

endophytic fungus Cryptosporiopsis quercina . 5. Prasetyoputri, A.; & Atmosukarto, I. 2006,

Microbiology 145: 1919-1926. Mikroba Endofit: Sumber Molekul Acuan Baru

12. Tejesvi, M.V.; Nalini, M.S.; Mahesh, B.; yang Berpotensi. BioTrends. Vol I. No.2. 2006:

Prakash, H.S.; Kini, K.R.; Shetty, H.S.; & 13-15

Ven, S. 2007, New Hopes From Endhopythic 6. Proksch, P.; Edrada, R.A.; & Ebel, R. 2003,

Fungal Secondary metabolite. Bol. Soc. Quím. Review: Drugs from the Sea – Opportunities

Méx ., 1(1): 19-26

and Obstacles. Mar. Drugs 1, 5-17. 13. Tan, R.X.; & Zou, W.X. 2001, Endophytes: a rich source of functional metabolites. Nat. Prod. Rep .18 : 448-459