9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

  Penelitian-penelitian terdahulu yang membahas tentang literasi keuangan atau tentang pengalaman keuangan telah dilakukan, antara lain sebagai berikut :

2.1.1 Despard & Chowa (2014)

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kapabilitas keuangan yang dimiliki oleh anak muda yang berusia 12 sampai dengan 18 tahun di Ghana. Kapabilitas keuangan adalah kemampuan dan kesempatan individu untuk mengatur keuangan diri sendiri. Data yang digunakan adalah data survey dari YouthSave experiment in Ghana yang diambil pada bulan Mei dan Juni 2011. Hasil dari penelitian ini adalah mengembangkan kemampuan finansial dan akses finansial dapat meningkatkan perubahan yang lebih halus menuju kedewasaan.

  Persamaan penelitian dengan penelitian yang dilakukan adalah variabel yang digunakan yaitu kapabilitas keuangan.

  Perbedaan penelitian dengan penelitian yang dilakukan adalah yang menjadi target penelitian di dalam penelitian yang sudah dilakukan adalah anak yang berusia 12 sampai dengan 18 tahun di Ghana. Di dalam penelitian yang akan dilakukan mentargetkan pemilik UMKM produk unggulan di Karesidenan Madiun, Jawa Timut, Indonesia.

2.1.2 Sriyana (2010)

  Tujuan dari penelitian yang telah dilakukan oleh Jaka Sriyana adalah bertujuan untuk menggali berbagai informasi berkaitan dengan dinamika UKM dalam rangka memberikan rekomendasi kebijakan pengembangannya. Analisis dalam penelitian dilakukan dengan pendekatan statistik deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa UKM memiliki peranan penting dalam perekonomian lokal daerah, khususnya dalam menggerakkan aktivitas ekonomi regional dan penyedia lapangan kerja. Diperlukan regulasi dari pemerintah yang digunakan untuk memberikan peluang berkembangnya UKM meliputi perbaikan sarana dan prasarana dan akses perbankan. Di dalam penelitian tersebut memberikan masukan bahwa perbankan seharusnya juga menargetkan UKM sebagai tujuan utama kredit, tidak hanya perusahaan besar yang menjadi target kredit.

  Persamaan penelitian dengan penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang telah dilakukan membahas akses perbankan UKM. Penelitian yang dilakukan penulis saat ini sama bertujuan untuk mengetahui kemampuan UKM dalam menentukan keputusan pendanaan menggunakan akses perbankan atau tidak.

  Perbedaan penelitian dengan penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang telah diilakukan menganalisa jenis-jenis UKM hingga inovasi yang harus dilakukan oleh UKM. Penelitian dilakukan di Bantul, Yogyakarta. Penelitian saat ini melakukan studi terhadap keputusan pendanaan, pembagian laba, investasi, kinerja keuangan dan kapabilitas manajemen keuangan. Penelitian saat ini dilakukan di Karesidenan Madiun, Jawa Timur.

2.1.3 Karadag (2015)

  UMKM di Turki berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi negaranya terlebih di saat Turki mengalami krisis ekonomi selama kurang lebih tiga dekade. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pusat pola dari manajemen keuangan dan mengidentifikasi tantangan manajemen keuangan dan pengaruhnya pada performa organisasi di dalam UMKM yang ada di Turki. Hal ini dilakukan karena berbagai tantangan dihadapi oleh UMKM Turki, seperti kekurangan kemampuan manajer, kurangnya pegawai yang terlatih dan susahnya akses ke lembaga keuangan. Variabel penelitian adalah strategic financial

  

management practises dan SME performances. Hasil penelitian adalah strategic

financial management practises berpengaruh terhadap SME performances. Saran

  penelitian mendatang adalah perlu dilakukan penelitian dengan wilayah yang berbeda.

  Persamaan penelitian dengan penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang telah dilakukan menganalisa pengaruh strategic financial

  

management practises terhadap SME performances. Penelitian yang akan

  dilakukan juga menguji kapabilitas keuangan UMKM. Strategic financial

  

managemen practises yang disebutkan di penelitian yang sudah dilakukan

  mencakup keputusan pendanaan, investasi, pembagian laba, kinerja keuangan dan kapabilitas keuangan.

  Perbedaan penelitian dengan penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang telah dilakukan mengambil tempat di Turkey. Penelitian yang akan dilakukan mengambil tempat di Karesidenan Madiun, Jawa Timur, Indonesia.

2.1.4. Hendrati (2010)

  Metode penelitian ini adalah kuantitatif. Dapat disebut juga dengan metode discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Tujuan penelitian untuk menganalisa pengaruh latar belakang pendidikan, pelatihan dan jiwa kewirausahaan terhadap kinerja keuangan UMKM. Variabel penelitian adalah latar belakang pendidikan formal, pendidikan non-formal dan jiwa kewirausahaan. Hasil penelitian adalah adalah terdapat pengaruh yang siginifikan antara latar belakang pendidikan, pelatihan dan jiwa kewirausahaan terhadap kinerja keuangan UMKM di Sentra Industri Tenun Ikat Kelurahan Bandar Kidul Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.

  Persamaan penelitian dengan penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang telah dilakukan menganalisa kinerja keuangan terhadap UMKM.

  Penelitian yang akan dilakukan menganalisa kapabilitas keuangan terhadap UKM.

  Perbedaan penelitian dengan penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang telah dilakukan menganalisa latar belakang pendidikan formal maupun informal dan hubungannya dengan kinerja UMKM. Penelitian dilakukan di Sentra Industri Tenun Ikat Kelurahan Bandar Kidul Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Penelitian yang akan dilakukan lebih kepada keputusan pendanaan, investasi, pembagian laba, kinerja keuangan dan kapabilitas keuangan. Penelitian akan dilakukan di Karesidenan Madiun, Jawa Timur.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Usaha mikro kecil menengah

  Usaha Kecil dan Menengah disingkat UMKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasukdan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

Tabel 2.1 Jenis Usaha beradasarkan omzet

  No. Uraian Omzet

  1. Usaha Mikro Maksimal Rp. 300.000.000

  2. Usaha Kecil Rp. 300.000.000 s.d. Rp. 2.500.000.000

  3. Usaha Menengah Rp. 2.500.000.000 s.d. 50.000.000.000 Sumber: Bank Indonesia, 2015

  Badan Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan UMKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Terdapat dua pembagian yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. Pertama adalah usaha kecil dan kedua adalah usaha menengah. Usaha kecil memiliki jumlah tenaga kerja 5 sampai dengan 19 orang. Sedangkan

2.2.2 Pendanaan

  Kebijakan pendanaan adalah merupakan satu kebijakan yang sangat penting bagi perusahaan, karena menyangkut perolehan sumber dana untuk kegiatan operasi perusahaan. Kebijakan ini akan berpengaruh terhadap struktur modal dan faktor leverage perusahaan, baik leverage operasi maupun leverage keuangan. Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa leverage keuangan merupakan penggunaan sumber dana yang memiliki biaya tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada biaya tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi para pemegang saham. Jika perusahaan menetapkan kebijakan untuk menggunakan sumber dana dari utang, berarti leverage keuangan perusahaan meningkat, dan perusahaan akan menanggung biaya tetap berupa bunga (Riyanto, 1995).

  Ada beberapa sumber dana yang dapat digunakan oleh manajemen keuangan. Untuk mendanai kebutuhan keuangan jangka pendek, maka manajemen keuangan dapat menggunakan sumber dana dari perbankan, sedang kebutuhan dana dalam jangka panjang dan jumlah yang besar dapat diperoleh dari pasar modal karena di pasar modal banyak investor (sumber dana), bahkan tidak terbatas.

  Pemenuhan kebutuhan dana dapat berasal dari sumber intern maupun ekstern perusahaan. Sumber dana intern berasal dari keuntungan yang tidak dibagi atau keuntungan yang ditahan dalam perusahaan (retained earning). Sumber dana ekstern, yaitu sumber dana yang berasal dari tambahan penyertaan modal dari pemilik atau emisi saham baru, penjualan obligasi dan kredit dari bank, dikenal juga dengan sebutan pembelanjaan ekstern atau pendanaan ekstern (external financing).

  Pengertian struktur modal menurut Martono & Harjito (2008) menyatakan ba hwa “Struktur modal adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri”.

2.2.3 Pembagian laba

  Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempunyai badan usaha selama satu periode, kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi pemilik (Baridwan, 1992). Pengertian laba secara umum adalah selisih dari pendapatan di atas biaya-biayanya dalam jangka waktu (perioda) tertentu.

  Laba sering digunakan sebagai suatu dasar untuk pengenaan pajak, kebijakan deviden, pedoman investasi serta pengambilan keputusan dan unsur prediksi (Harnanto, 2003).

  Pembagian laba mengalokasikan mengenai penggunanaan laba. Laba bisa digunakan untuk kepentingan pribadi pemilik UKM, laba bisa digunakan untuk meningkatkan sarana dan infrastruktur UKM dan juga bisa dialihkan ke dalam aset lain. Setiap pengalokasian memiliki tujuan dan maksud tersendiri.

  Pemilik UKM bisa menggunakannya untuk kepentingan pribadi apabila memang dibutuhkan dan tidak merugikan UKM. Apabila pemilik UKM menginginkan laba tersebut berkembang atau dana dari laba itu bertambah, pemilik UKM bisa mengalokasikan untuk diinvestasikan ke dalam aset lain.

2.2.4 Keputusan investasi

  Keputusan investasi mempunyai dimensi waktu jangka panjang, sehingga keputusan yang akan diambil harus dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai konsekuensi berjangka panjang pula. Keputusan investasi sering disebut sebagai capital budgeting yakni keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana yang jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi satu tahun. Menurut Sutrisno (2007) perencanaan terhadap keputusan investasi ini sangat penting karena beberapa hal: a. Dana yang dikeluarkan untuk keperluan investasi sangat besar, dan jumlah dana yang besar tersebut tidak bisa diperoleh kembali dalam jangka pendek atau diperoleh sekaligus

  b. Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang, sehingga perusahaan harus menunggu selama jangka cukup lama untuk memperoleh dana tersebut

  c. Keputusan investasi menyangkut harapan terhadap hasil keuntungan di masa yang akan datang. Kesalahan dalam mengadakan peramalan akan dapat mengakibatkan terjadinya over atau under investment, yang akhirnya akan merugikan perusahaan d. Keputusan investasi jangka berjangka panjang, sehingga kesalahan dalam pengambilan keputusan akan mempunyai akibat yang panjang dan berat, serta kesalahan dalam keputusan ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian yang besar.

  Di dalam pengambilan keputusan investasi ada alasan di dalamnya mengapa investor mengambil keputusan tersebut. Ahmad (2004) mengemukakan tiga motif atau alasan mengapa seorang investor melakukan investasi. Pertama, bertujuan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa yang akan datang. Kedua, mengurangi tekanan inflasi. Dan ketiga, dorongan untuk menghemat pajak.

2.2.5 Kinerja keuangan

  Kinerja dapat diartikan sebagai prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut (Sukhemi, 2007). Kinerja keuangan mampu mencerminkan dua aspek sekaligus, yaitu prestasi dan kesehatan.

  Kinerja keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas dan profitabilitas (Jumingan, 2006).

  Kinerja keuangan merupakan gambaran dari pencapaian keberhasilan perusahaan dapat diartikan hasil yang telah dicapai atas berbagai aktivitas yang telah dilakukan. Dapat dijelaskan bahwa keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar (Fahmi, Analisis Laporan Keuangan, 2012).

  2.3 Kerangka Pemikiran

  Berdasarkan uraian pada hubungan masing-masing varibel dapat disusun suatu model alur kerangka pemikiran sebagai berikut: Keputusan

  Pendanaan Keputusan

  Pembagian Laba Praktik

  Kapabilitas Manajemen

  Keuangan Keputusan

  Keuangan Investasi

  Kinerja Keuangan

  Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

  2.4 Proposisi Penelitian

  Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian dan landasan teori, maka proposisi dari penelitian ini adalah dalam menjalankan kegiatan operasional bisnis UMKM, pemilik UMKM memiliki pengetahuan kapabilitas keuangan yang ditinjau dari: a. UMKM menerapkan alokasi keputusan pendanaan dalam kegiatan operasional bisnis.

  b. UMKM menerapkan alokasi keputusan pembagian laba dalam kegiatan c. UMKM menerapkan alokasi keputusan investasi dalam kegiatan operasional bisnis.

  d. Kinerja keuangan UMKM mengalami peningkatan di dalam kegiatan operasional bisnis.