MAKALAH KEUANGAN NEGARA negara-negara budaya negara-negara budayane gara-negara budaya

MAKALAH KEUANGAN NEGARA
( Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro )

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
CUT ARIFVIA AKBARI T.P.

MEGA THALIA SEPTIANI

DION ANUGRAH PRATAMA

MOCHAMMAD IQBAL EFFENDI

ISMU SOLEH ZAMZAMI

NOVA NOVITA PUTRI

FAKULTAS HUKUM / PRODI S1 ILMU HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI (UMMI)
Jl. R. Syamsudin No. 50, Cikole, Kec. Sukabumi, Kota Sukabumi, Jawa Barat 43113


AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN | TAUHID DAN URGENSINYA BAGI
KEHIDUPAN MANUSIA

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Bismillahirrahmanirrahim..
Puji syukur kam panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya. Tidak lupa pula sholawat dan salam kami panjatkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang
terang benderang seperti saat ini.
Kami juga menyampaikan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Al-Islam
Kemuhammadiyahan yang telah membantu dan membibing kami dalam menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “TAUHID DAN URGENSINYA BAGI KEHIDUPAN
MANUSIA”.
Kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini,sehingga
kami senantiasa terbuka untuk menerima saran serta kritik pembaca demi penyempurnaan
makalah ini.
Kami berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua,khususnya bagi
mahasiswa prodi Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Sukabumi.
Wassalamualaikum Wr.Wb.


Sukabumi, 26 Oktober 2017

AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN | TAUHID DAN URGENSINYA BAGI
KEHIDUPAN MANUSIA

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................1
C. TUJUAN DAN MANFAAT................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2
A. PENGERTIAN TAUHID.....................................................................................2
B. MAKNA KALIMAT LA ILAA HA ILLA ALLAH
DAN KONSEKUENSINYA................................................................................5
C. TAUHID SEBAGAI LANDASAN
BAGI SEMUA ASPEK KEHIDUPAN................................................................9
D. JAMINAN ALLAH BAGI ORANG

YANG BERTAUHID MUTLAK.......................................................................11
BAB III PENUTUP........................................................................................................12
A. KESIMPULAN..................................................................................................12
B. SARAN..............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17

AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN | TAUHID DAN URGENSINYA BAGI
KEHIDUPAN MANUSIA

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tauhid merupakan masdar/kata benda dar kata yang berasal dari bahasa arab yaitu
“wahhada-yuwahhidu-tauhiidan” yang artinya menunggalkan sesuatu atau keesaan. Yang
dimaksud disini adalah mempercayai bahwa Allah itu esa. Sedangkan secara istilah Tauid
adalah ilmu yang membahas segala kepercayaan kepercayaan yang diambil dari dalil-dalil
keyakinan dan hukum-hukum di dalam Islam termasuk hukum mempercayakan Allah itu esa.
Pada dasarnya manusia sejak lahir berada dalam fitrahnya yaitu bertauhid. Namun
perkembangan lingkungan dan orang tuanya yang menentukan.Dari uraian diatas kami
berupaya menjelaskan tentang Tauhid dan Urgensinya Bagi Kehidupan Manusia.


B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa itu Tauhid ?
2) Apa makna dari kalimat La ilaa ha illa Allah dan bagaimana konsekuensinya dalam
kehidupan ?
3) Tauhid sebagai landasan bagi semua aspek kehidupan ?
4) Apa jaminan Allah bagi orang yang bertauhid mutlak ?

C. TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1) Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Al Islam Kemuhammadiyahan.
2) Untuk mengetahui pengertian Tauhid.
3) Untuk makna dan konsekuensi dari kalimat La ilaa ha illa Allah.
4) Untuk mengetahui jaminan Allah bagi orang yang bertauhid mutlak.

AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN | TAUHID DAN URGENSINYA BAGI
KEHIDUPAN MANUSIA

Manfaat yang kami harapkan dari penulisan makalah ini adalah :
1) Sebagai media pembelajaran dan latihan menulis karya ilmiah bagi kami.

2) Sebagai referensi bagi mata kuliah Al Islam Kemuhammadiyahan.

AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN | TAUHID DAN URGENSINYA BAGI
KEHIDUPAN MANUSIA

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TAUHID
Tauhid (Arab :‫)توحيد‬, adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan
keesaanAllah. Dalam pengamalannya ketauhidan dibagi menjadi 3 macam yakni
tauhidrububiyah, uluhiyah dan Asma wa Sifat. Mengamalkan tauhid dan menjauhi
syirikmerupakan konsekuensi dari kalimat syahadat yang telah diikrarkan oleh seorang
muslim. Berikut ini adalah dalil dari Al Qur’an mengenai keutamaan dan keagungan tauhid,
di antaranya adalah:

 “...dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu. (An-Nahl 16:36)”

 “Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka

persekutukan. (At-Taubah 9:31)”

 “Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah, hanya
kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). (Az-Zumar 39:2-3)”

 “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
keta`atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus. (Al-Bayyinah 98:5)

 MACAM MACAM TAUHID
1. RUBUBIYAH
Beriman bahwa hanya Allah satu-satunya Rabb yang memiliki, merencanakan,
menciptakan, mengatur, memelihara, memberi rezeki, memberikan manfaat, menolak
mudharat serta menjaga seluruh Alam Semesta. Sebagaimana terdapat dalamAl Quran yang
berbunyi:
“Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu. (Az-Zumar 39:62)”

AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN | TAUHID DAN URGENSINYA BAGI
KEHIDUPAN MANUSIA

Hal yang seperti ini diakui oleh seluruh manusia, tidak ada seorang pun yang

mengingkarinya. Orang-orang yang mengingkari hal ini, seperti kaum atheis, pada
kenyataannya mereka menampakkan keingkarannya hanya karena kesombongan mereka.
Padahal, jauh di dalam lubuk hati mereka, mereka mengakui bahwa tidaklah alam semesta ini
terjadi kecuali ada yang membuat dan mengaturnya. Mereka hanyalah membohongi kata hati
mereka sendiri. Hal ini sebagaimana firman Allah:
“Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan? Ataukah
mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang
mereka katakan). (Ath-Thur: 35-36)”
Namun pengakuan seseorang terhadap Tauhid Rububiyah ini tidaklah menjadikan
seseorang beragama Islam karena sesungguhnya orang-orang musyrikin Quraisy yang
diperangi rasulullah mengakui dan meyakini jenis tauhid ini. Sebagaimana firman Allah:
“Katakanlah: ‘Siapakah Yang memiliki langit yang tujuh dan Yang memiliki Arsy yang
besar?’ Mereka akan menjawab: ‘Kepunyaan Allah.’ Katakanlah: ‘Maka apakah kamu tidak
bertakwa?’ Katakanlah: ‘Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala
sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari -Nya, jika kamu
mengetahui?’ Mereka akan menjawab: ‘Kepunyaan Allah.’ Katakanlah: ‘Maka dari jalan
manakah kamu ditipu?' (Al-Mu’minun: 86-89)”

2. ULUHIYAH/IBADAH
Beriman bahwa hanya Allah semata yang berhak disembah, tidak ada sekutu

bagiNya."Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia
yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang orang yang berilmu (juga menyatakan
demikian). “Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia yang Mahaperkasa lagi
Maha Bijaksana. (Ali Imran 3:18)”
Beriman terhadap uluhiyah Allah merupakan konsekuensi dari keimanan terhadap
rububiyahNya. Mengesakan Allah dalam segala macam ibadah yang kita lakukan. Seperti
salat, doa, nadzar, menyembelih, tawakkal, taubat, harap, cinta, takut dan berbagai macam
ibadah lainnya. Di mana kita harus memaksudkan tujuan dari kesemua ibadah itu hanya
AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN | TAUHID DAN URGENSINYA BAGI
KEHIDUPAN MANUSIA

kepada Allah semata. Tauhid inilah yang merupakan inti dakwah para rasul dan merupakan
tauhid yang diingkari oleh kaum musyrikin Quraisy. Hal ini sebagaimana yang difirmankan
Allah mengenai perkataan mereka itu:
“Mengapa ia menjadikan sesembahan-sesembahan itu Sesembahan Yang Satu saja?
Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan. (Shaad 38:5)”
Dalam ayat ini kaum musyrikin Quraisy mengingkari jika tujuan dari berbagai macam
ibadah hanya ditujukan untuk Allah semata. Oleh karena pengingkaran inilah maka mereka
dikafirkan oleh Allah dan rasul-Nya walaupun mereka mengakui bahwa Allah adalah satusatunya Pencipta alam semesta.


3. ASMA WA SIFAT
Beriman bahwa Allah memiliki nama dan sifat baik (asma'ul husna) yang
sesuai dengan keagunganNya. Umat Islam mengenal 99 asmaul husna yang merupakan nama
sekaligus sifat Allah.

4. TIDAK ADA TAUHID MULKIYAH
Tauhid itu ada tiga macam, seperti yang tersebut di atas dan tidak ada istilah Tauhid
Mulkiyah ataupun Tauhid Hakimiyah karena istilah ini adalah istilah yang baru. Apabila
yang dimaksud dengan Hakimiyah itu adalah kekuasaan Allah Azza wa Jalla, maka hal ini
sudah masuk ke dalam kandungan Tauhid Rububiyah. Apabila yang dikehendaki dengan hal
ini adalah pelaksanaan hukum Allah di muka bumi, maka hal ini sudah masuk ke dalam
Tauhid Uluhiyah, karena hukum itu milik Allah Subhanahu wa Ta'ala dan tidak boleh
kita beribadah melainkan hanya kepada Allah semata.
“Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang
kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun
tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan
agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui”. (Yusuf 12:40)

AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN | TAUHID DAN URGENSINYA BAGI

KEHIDUPAN MANUSIA

B. MAKNA KALIMAT LA ILAA HA ILLA ALLAH DAN
KONSEKUENSINYA

 MAKNA KALIMAT LA ILAA HA ILLA ALLAH
Mengetahui makna kalimat yang mulia ini merupakan salah satu prinsip
yang sangat mendasar pada ‘aqidah seorang muslim. Bagaimana tidak,
karena jika seseorang mengucapkan kalimat tauhid ini maka dia tidak
akan bisa melaksanakan konsekuensinya sebelum mengetahui apa
maknanya serta dia tidak akan mendapatkan berbagai keutamaan kalimat
yang mulia ini sampai dia mengetahui apa maknanya, mengamalkannya
dan meninggal di atasnya. Allah berfrman
ُ ِ‫ق لوهُ ْم ال ّشفلا لعةل إِ ّل لم ْن يل ْد ُعونل ِم ْن دُونِ ِه لو لل يل ْمل‬
ّ ‫يل ْعلل ُمونل لش ِه لد بِ ْال لح‬
‫ك الّ ِذينل‬
“Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tidak dapat
memberi syafa`at; akan tetapi (orang yang dapat memberi syafa`at ialah)
orang yang mengakui yang hak (tauhid) dalam keadaan mereka
mengetahui(nya).” (QS. Az-Zukhruf : 86)

Dan Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam telah menegaskan

‫لد لخ لل ْال لجنّةل ألنّهُ لل إِللهل إِلّ اُ لم ْن لماتل لوهُ لو يل ْعلل ُم‬
“Barangsiapa

yang

meninggal

dalam

keadaan

mengatahui

bahwa

sesungguhnya tiada sembahan yang berhak disembah kecuali Allah maka
akan masuk Surga.” (HR. Bukhary dari sahabat Abu Hurairah r.a)
Oleh karena itu, berikut penjelasan secara singkat mengenai makna
kalimat tauhid yang mulia ini. Laa Ilaaha Illallah adalah kalimat yang
terdiri dari 4 kata, yaitu

kata (laa), kata (Ilaha), kata (illa) dan kata

AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN | TAUHID DAN URGENSINYA BAGI
KEHIDUPAN MANUSIA

(Allah). Adapun secara bahasa bisa kita uraikan secara ringkas sebagai
berikut

1. Laa
Nafyah lil jins (Meniadakan keberadaan semua jenis kata benda yang
datang setelahnya). Misalnya perkataan orang Arab “Laa rojula fd dari”
(Tidak ada laki-laki dalam rumah) yaitu menafkan (meniadakan) semua
jenis laki-laki di dalam rumah. Sehingga laa dalam kalimat tauhid ini
bermakna penafan semua jenis penyembahan dan peribadahan yang haq
dari siapapun juga kecuali kepada Allah ‘Azza wa Jalla.
2. Ilah
Merupakan mashdar (kata dasar) yang bermakna maf’ul (obyek) sehingga
bermakna ma`luh yang artinya adalah ma’bud (yang diibadahi).
3. Illa (Kecuali)
Pengecualian di sini adalah mengeluarkan kata yang terletak setelah illa
dari hukum kata yang telah dinafkan oleh laa. Misalnya dalam contoh di
atas laa rajula fd dari illa Muhammad, yaitu Muhammad (sebagai kata
setelah illa) dikeluarkan (dikecualikan) dari hukum sebelum illa yaitu
peniadaan semua jenis laki-laki di dalam rumah, sehingga maknanya
adalah tidak ada satupun jenis laki-laki di dalam rumah kecuali
Muhammad. Jika diterapkan dalam kalimat tauhid ini makna maknanya
adalah bahwa hanya Allah yang diperkecualikan dari seluruh jenis ilah
yang telah dinafkan oleh kata laa sebelumnya.
4. Lafadz “Allah”
Asal katanya adalah Al-Ilah dibuang hamzahnya untuk mempermudah
membacanya, lalu lam yang pertama diidhgamkan (digabungkan) pada
lam yang kedua maka menjadilah satu lam yang ditasydid dan lam yang

AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN | TAUHID DAN URGENSINYA BAGI
KEHIDUPAN MANUSIA

kedua diucapkan tebal sebagaimana pendapat Imam Al-Kisa`i dan Imam
Al-Farra` dan juga pendapat Imam As-Sibawaih.
Adapun maknanya, berkata Al-Imam Ibnu Qoyyim dalam Madarij AsSalikin

(1/18)

“Nama

“Allah”

menunjukkan

bahwa

Dialah

yang

merupakan ma’luh (yang disembah) ma’bud (yang diibadahi). Seluruh
makhluk beribadah kepadanya dengan penuh kecintaan, pengagungan
dan ketundukan.”
Lafadz jalalah “Allah” adalah nama yang khusus untuk Allah saja, adapun
seluruh nama-nama dan sifat-sifat Allah yang lainnya kembali kepada
lafadz jalalah tersebut. Karena itulah tidak ada satupun dari makhluk-Nya
yang dinamakan Allah.
Maka dari seluruh penjelasan di atas, kita dapat mengambil kesimpulan
bahwa makna Laa ilaaha illallah adalah tidak ada sembahan yang berhak
untuk disembah kecuali Allah. Maka kalimat tauhid ini menunjukkan akan
penafan/penolakan/peniadaan

semua

jenis

penyembahan

dan

peribadahan dari semua selain Allah Ta’ala, apa dan siapapun dia, serta
penetapan bahwa penyembahan dan peribadahan dengan seluruh macam
bentuknya –baik yang zhohir maupun yang batin- hanya ditujukan kepada
Allah semata tidak kepada selainnya. Oleh karena itu semua yang
disembah selain Allah Ta’ala memang betul telah disembah, akan tetapi
dia disembah dengan kebatilan, kezholiman, pelampauan batas dan
kesewenang-wenangan.
Inilah makna yang dipahami oleh orang-orang Arab –yang mukmin
maupun yang kafrnya- tatkala mereka mendengar perkataan laa ilaha
illallah sebagaimana yang akan datang penjelasannya insya Allah Ta’ala.

 KONSEKUENSI KALIMAT LA ILAA HA ILLA ALLAH

AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN | TAUHID DAN URGENSINYA BAGI
KEHIDUPAN MANUSIA

Orang

yang

mengucapkan

Laa

Ilaha

Illa

Allah

harus

melaksanakan

konsekuensinya, yaitu beribadah kepada Allah, tidak berbuat syirik dan melaksanakan
kewajiban-kewajiban Islam. Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya
mengenai amalan yang bisa memasukkan ke dalam surga. Maka beliau menjawab, “Kamu
beribadah kepada Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Kamu
mendirikan sholat wajib, zakat yang telah difardhukan, dan berpuasa Ramadhan.” (HR.
Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu)
Kalimat Laa Ilaha Illa Allah mengandung konsekuensi tidak mengangkat ilah/sesembahan
selain Allah. Sementara ilah adalah Dzat yang ditaati dan tidak didurhakai, yang dilandasi
dengan perasaan takut dan pengagungan kepada-Nya. Dzat yang menjadi tumpuan rasa cinta
dan takut, tawakal, permohonan, dan doa. Dan ini semuanya tidak pantas dipersembahkan
kecuali kepada Allah ‘azza wa jalla. Barangsiapa yang mempersekutukan makhluk dengan
Allah dalam masalah-masalah ini -yang ia merupakan kekhususan ilahiyah- maka hal itu
merusak keikhlasan dan kemurnian tauhidnya. Dan di dalam dirinya terdapat bentuk
penghambaan kepada makhluk sesuai dengan kadar ketergantungan hati kepada selain-Nya.
Dan ini semuanya termasuk cabang kemusyrikan (lihat Kitab at-Tauhid; Risalah Kalimat alIkhlas wa Tahqiq Ma’naha, hal. 49-50)
Dengan demikian, seorang yang telah mengucapkan Laa Ilaha Illa Allah wajib
mengingkari segala sesembahan selain-Nya. Oleh karenanya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Barangsiapa mengucapkan laa ilaha illallah dan mengingkari segala
yang disembah selain Allah, maka terjaga harta dan darahnya. Adapun hisabnya adalah
urusan Allah ‘azza wa jalla.” (HR. Muslim dari Thariq bin Asy-yam radhiyallahu’anhu)
Adapun orang yang mengucapkan Laa Ilaha Illa Allah akan tetapi tidak mengingkari
sesembahan selain Allah atau justru berdoa kepada para wali dan orang-orang salih [yang
sudah mati] maka orang semacam itu tidak bermanfaat baginya ucapan Laa Ilaha Illa
Allah. Karena hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam itu saling menafsirkan satu sama lain.
Tidak boleh hanya mengambil sebagian hadits dan meninggalkan sebagian yang lain (lihat
Syarh Tafsir Kalimat at-Tauhid, hal. 12)
Padahal, berdoa kepada selain Allah termasuk kekafiran yang mengeluarkan dari agama
Islam. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang berdoa kepada sesembahan
lain disamping doanya kepada Allah yang itu jelas tidak ada keterangan/pembenar atasnya,
maka sesungguhnya hisabnya ada di sisi Rabbnya. Sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak
AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN | TAUHID DAN URGENSINYA BAGI
KEHIDUPAN MANUSIA

akan beruntung.” (QS. al-Mukminun: 117). Yang dimaksud dengan doa dalam ayat ini
adalah ibadah (lihat Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim [5/367] cet. al-Maktabah at-Taufiqiyah)

AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN | TAUHID DAN URGENSINYA BAGI
KEHIDUPAN MANUSIA

C. TAUHID SEBAGAI LANDASAN BAGI SEMUA ASPEK
KEHIDUPAN
Hakikat dan inti tauhid adalah agar manusia memandang bahwa semua perkara
berasal dari Allah SWT, dan pandangan ini membuatnya tidak menoleh kepada selainNya
SWT tanpa sebab atau perantara. Seseorang melihat yang baik dan buruk, yang berguna dan
yang berbahaya dan semisalnya, semuanya berasal dari Nya SWT. Seseorang
menyembahNya dengan ibadah yang mengesakanNya dengan ibadah itu dan tidak
menyembah kepada yang lain.
Tauhid merupakan kewajiban utama dan pertama yang diperintahkan Alloh kepada
setiap hamba-Nya. Oleh karena itu sangatlah urgen bagi kita kaum muslimin untuk mengerti
hakekat tauhid. Hakekat tauhid adalah mengesakan Alloh. Seperti yang sudah dijelaskan
diatas, pengesaan Allah terbagi tiga, yaitu mengesakan Allah dalam Rububiyah-Nya,
Uluhiyah Nya dan Asma wa sifat Nya. Tauhid Adalah Tujuan Penciptaan Manusia, Alloh
berfirman,
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah kepadaKu.” (Adz-Dzariyat: 56)
Maksud dari kata menyembah di ayat ini adalah mentauhidkan Alloh dalam segala
macam bentuk ibadah sebagaimana telah dijelaskan oleh Ibnu Abbas rodhiyallohu ‘anhu,
seorang sahabat dan ahli tafsir. Ayat ini dengan tegas menyatakan bahwa tujuan penciptaan
jin dan manusia di dunia ini hanya untuk beribadah kepada Alloh saja. Tidaklah mereka
diciptakan untuk menghabiskan waktu kalian untuk bermain-main dan bersenang-senang
belaka. Sebagaimana firman Alloh,
“Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya
dengan bermain-main. Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, tentulah Kami
membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian.” (Al Anbiya: 16-17)
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara mainmain, dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Al-Mu’minun: 115)
AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN | TAUHID DAN URGENSINYA BAGI
KEHIDUPAN MANUSIA

Selain itu, tauhid juga adalah tujuan diutusnya beberapa rasul ke muka bumi, dalam hal ini
Allah berfirman,
“Dan sungguh Kami telah mengutus rosul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):
‘Sembahlah Alloh, dan jauhilah Thaghut itu’.” (An-Nahl: 36).
Makna dari ayat ini adalah bahwa para Rosul mulai dari Nabi Nuh sampai Nabi
terakhir Nabi kita Muhammad shollallohu alaihi wa sallam diutus oleh Alloh untuk mengajak
kaumnya untuk beribadah hanya kepada Alloh semata dan tidak memepersekutukanNya
dengan sesuatu apapun. Maka pertanyaan bagi kita sekarang adalah “Sudahkah kita
memenuhi seruan Rosul kita Muhammad shollallohu alaihi wa sallam untuk beribadah
hanya kepada Alloh semata? ataukah kita bersikap acuh tak acuh terhadap seruan
Rosululloh ini?”
Selain itu tauhid merupakan perintah Alloh yang paling utama dan pertama, Alloh berfirman,
“Sembahlah Alloh dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan
berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan
hamba sahayamu. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri.” (An-Nisa: 36).
Dalam ayat ini Allah menyebutkan hal-hal yang Dia perintahkan. Dan hal pertama
yang Dia perintahkan adalah untuk menyembahNya dan tidak menyekutukanNya. Perintah
ini didahulukan daripada berbuat baik kepada orang tua serta manusia-manusia pada
umumnya. Maka sangatlah aneh jika seseorang bersikap sangat baik terhadap sesama
manusia, namun dia banyak menyepelekan hak-hak Tuhannya terutama hak beribadah
hanya kepada Allah semata.

AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN | TAUHID DAN URGENSINYA BAGI
KEHIDUPAN MANUSIA

D. JAMINAN ALLAH BAGI ORANG YANG BERTAUHID
MUTLAK
Tauhid tidak sempurna kecuali dengan beribadah hanya kepada Allah
SWT semata, tiada sekutu bagi-Nya dan menjauhi thaghut, seperti frman
Allah SWT
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat
(untuk menyerukan), ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut itu’,
maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah
dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan
baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).”(QS.
An-Nahl 36)
Berikut adalah dalil-dalil Al Qur’an Tentang Keutamaan & Keagungan
Tauhid,
Allah Subhaanahu Wa Ta’aalaa berfrman
“Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak
ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa
yang mereka persekutukan” (QS At Taubah: 31)
“Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.
Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik)” (QS
Az Zumar: 2-3)
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan keta`atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan
lurus” (QS Al Bayinah: 5)
Dari semua dalil-dalil Al-qur’an di atas, maka jelas sekali bahwa konsep
tauhid merupakan landasan paling fundamnental dalam kehidupan
AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN | TAUHID DAN URGENSINYA BAGI
KEHIDUPAN MANUSIA

seorang muslim yang sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan ajaranajaran Islam lainnya. Sedangkan Thaghut adalah setiap perkara yang
hamba melewati batas dengannya berupa sesembahan seperti berhala,
atau yang diikuti seperti peramal dan para ulama jahat, atau yang ditaati
seperti para pemimpin atau pemuka masyarakat yang ingkar kepada
Allah SWT.

Thaghut itu sangat banyak dan intinya ada lima
1. Iblis (Semoga Allah SWT melindungi kita darinya)
2. Siapa yang disembah sedangkan dia ridha
3. Siapa yang mengajak manusia untuk menyembah dirinya
4. Siapa yang mengaku mengetahui yang gaib
5. Siapa yang berhukum kepada selain hukum Allah SWT.

 BALASAN UNTUK AHLI TAUHID
“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan
berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir
sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan
dalam surga-surga itu, mereka mengatakan :
“Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.” Mereka diberi buahbuahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang
suci dan mereka kekal di dalamnya”. (QS. Al-Baqarah : 25)
Dari Jabir r.a, ia berkata, “Seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW
seraya berkata, ‘Wahai Rasulullah, apakah dua perkara yang bisa
dipastikan?’ Beliau menjawab, ‘Siapa yang meninggal dunia dan keadaan
tidak menyekutukan sesuatupun dengan Allah SWT niscaya dia masuk
surga dan siapa yang meninggal dunia dalam keadaan menyekutukan
sesuatu dengan Allah SWT, niscaya dia masuk neraka.” (HR. Muslim)
AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN | TAUHID DAN URGENSINYA BAGI
KEHIDUPAN MANUSIA

“Barangsiapa yang bersyahadat) bahwa tidak ada sesembahan yang hak
(benar) selain Allah saja, tiada sekutu bagi-Nya, dan Muhammad adalah
hamba dan Rasul-Nya, dan bahwa Isa adalah hamba dan Rasul-Nya, dan
kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam, serta Ruh dari pada-Nya,
dan surge itu benar adanya, neraka juga benar adanya, maka Allah pasti
memasukkanya

kedalam

surga,

betapapun

amal

yang

telah

diperbuatnya.” (HR. Bukhari & Muslim).
Dari ayat ayat diatas, sudah dijanjikan dengan Allah SWT melalui surat
dan hadisnya bahwa surga balasannya bagi orang orang yang beriman,
tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun.

 HAL YANG MERUSAK SIKAP TAUHID
Sikap tauhid merupakan sikap mental hati yang kurang stabil akan
menyebabkan sikap ini mudah berubah-ubah. Adapun hal-hal yang dapat
mengurangi sikap tauhid, yaitu

1. PENYAKIT RIYA
Kelemahan ini pun disinyalir oleh Allah sendiri didalam Al-Qur’an sebagai
peringatan bagi manusia. Sebagaimana frman Allah
“Sesungguhnya proses terjadinya manusia (membuatnya) tak stabil. Bila
mendapatkan

kegagalan

lekas

berputus

asa.

Bila

mendapatkan

kemenangan cepat menepuk dada”. (Al-Ma’aarij 19-21)

2. PENYAKIT ANANIAH (EGOISM)
Kemungkinan kedua bagi mereka yang belum stabil sikap pribadinya,
selain sikap riya ialah manusia menempuh jalan pintas. Rasa tidak pasti
tadi diatasinya dengan mementingkan diri sendiri. Namun sifat ini tidak
akan tumbuh didalam pribadi yang mau beribadah ihsan dan khusyu.

3. PENYAKIT TAKUT DAN BIMBANG

AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN | TAUHID DAN URGENSINYA BAGI
KEHIDUPAN MANUSIA

Rasa takut ini biasanya timbul terhadap perkara yang akan datang yang
belum terjadi. Adapun cara mengatasi rasa takut ini ialah dengan
tawakal’alallah artinya mewakilkan perkara yang kita takuti itu kepada
Allah SWT, maka Allah akan memberikan pemecahan masalah tersebut.

4. PENYAKIT ZHALIM
Zhalim artinya meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya atau melakukan
sesuatu yang tidak semestinya.

5. PENYAKIT HASAD ATAU DENGKI
Hasad

tumbuh

dihati

seseorang

apabila

ia

tidak

senang

kepada

keberhasilan orang lain. Sikap ini biasanya didahului oleh sikap yang
menganggap diri paling hebat dan paling berhak mendapatkan segala
yang terbaik, sehingga jika melihat ada orang lain yang kebetulan lebih
beruntung, ia merasa tersaingi.

 PENERAPAN TAUHID DALAM KEHIDUPAN
Contoh penerapan tauhid dalam kehidupan sehari hari adalah dengan
selalu mentaati perintah Nya dan menjauhi larangan Nya, seperti
beribadah, puasa, nadzar, berdoa hanya kepada Allah, ibadah apapun
yang dilakukan semata mata diniatkan hanya karna Allah, tidak berlebihlebihan

dalam

mencintai

sesuatu.

Tawakal

dan

bersabar

dalam

menghadapi musibah.

 PENGARUH

TAUHID

TERHADAP

KEHIDUPAN

SEORANG MUSLIM
Tauhid adalah akar dari keimanan seorang muslim. Dengan tauhid yang
kuat,

maka

seorang

muslim

akan

mampu

menjalankan

proses

penghambaannya kepada Allah tanpa merasa berat dan terpaksa, karena
hanya satu tujuan mereka hidup yaitu keinginan mereka untuk bertemu
dengan tuhannya Allah SWT.
Implementasi penghambaan mutlak kepada Allah SWT tersebut
terwujud dalam berbagai aspek kehidupan seorang muslim, mulai
AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN | TAUHID DAN URGENSINYA BAGI
KEHIDUPAN MANUSIA

hubungan antara manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan
manusia lainnya, serta hubungan manusia dengan alam. Ketiga hubungan
tersebut akan terwujud secara selaras dan harmonis, karena memang
itulah perintah Allah. Dengan mempunyai aqidah yang kuat, maka seluruh
rintangan hidup dapat dilaluinya dengan baik dan ringan.
Di era modern ini, dengan berbagai tantangan dan pengaruh global,
seorang muslim harus mempunyai tauhid yang kuat. Hal itu disebabkan
tantangan dan pengaruh global yang dating banyak memuat unsur-unsur
negative yang anti-tauhid. Manakala seorang muslim dihadapkan pada
kesenangan dunia sebagai muatan dunia kapitalis, maka manusia
membutuhkan benteng untuk mempertahankan diri dari arus negative
globalisasi tersebut.

AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN | TAUHID DAN URGENSINYA BAGI
KEHIDUPAN MANUSIA

BAB III
Penutup
A. KESIMPULAN
Jadi kesimpulan dari kelompok kami bahwa Tauhid (Arab :‫)توحيد‬, adalah konsep dalam
aqidah Islam yang menyatakan keesaan Allah SWT. Dalam pengamalannya ketauhidan
dibagi menjadi 3 macam yakni tauhidrububiyah, uluhiyah dan Asma wa Sifat. Mengamalkan
tauhid dan menjauhi syirikmerupakan konsekuensi dari kalimat syahadat yang telah
diikrarkan oleh seorang muslim. Tauhid merupakan kewajiban utama dan pertama yang
diperintahkan Alloh kepada setiap hamba-Nya. Oleh karena itu sangatlah urgen bagi kita
kaum muslimin untuk mengerti hakekat tauhid. Dengan tauhid yang kuat, maka
seorang muslim akan mampu menjalankan proses penghambaannya
kepada Allah tanpa merasa berat dan terpaksa, karena hanya satu tujuan
mereka hidup yaitu keinginan mereka untuk bertemu dengan tuhannya
Allah SWT.

B. SARAN
Saran dari kelompok kami adalah segeralah kalian menerapkan tauhid di kehidupan seharisehari. Salah satu Contohnya yaitu dengan selalu mentaati perintah Nya dan
menjauhi larangan Nya, seperti beribadah, puasa, nadzar, berdoa hanya
kepada Allah, ibadah apapun yang dilakukan semata mata diniatkan
hanya karna Allah, tidak berlebih-lebihan dalam mencintai sesuatu.
Tawakal dan bersabar dalam menghadapi musibah.

AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN | TAUHID DAN URGENSINYA BAGI
KEHIDUPAN MANUSIA

DAFTAR PUSTAKA

AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN | TAUHID DAN URGENSINYA BAGI
KEHIDUPAN MANUSIA