Penyusunan Kebijakan Bank Tanah Untuk Pe
PENYUSUNAN KEBIJAKAN BANK
TANAH UNTUK PERMUKIMAN DAN
PERUMAHAN
Direktur Tata Ruang dan
Pertanahan –
Kementerian PPN/ Badan
Perencanaan
Pembangunan Nasional
OUTLINE
Instrumen penyediaan tanah di indonesia
Permasalahan Penyediaan tanah bagi pembangunan
Tinjauan penyediaan tanah di beberapa negara (lc – belanda)
Tinjauan Bank tanah di beberapa negara (Belanda – Land Bank + Land Consolidation)
Tinjauan Bank tanah di beberapa negara (Filiphina – Land Bank)
Tinjauan Bank tanah di beberapa negara (Korea Selatan – Land Bank)
Pola pikir pembentukan bank tanah
Struktur usulan
Pembentukan BLU di bawah BPN
Roadmap
INSTRUMEN PENYEDIAAN TANAH
DI INDONESIA
Peraturan Perundang – Undangan
UU No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi
Kepentingan Umum
PerPres 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum, dan
PerPres 41 Tahun 2014 tentang Revisi Penyelenggaraan
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum
INSTRUMEN PENYEDIAAN
TANAH DI INDONESIA
Instrumen Pelaksanaan
Land Consolidation
Menata peruntukan lahan di perdesaan terkait areal pertanian atau
kehutanan yang memiliki struktur kepemilikan yang terbagi-bagi
yang guna meningkatkan produktivitas kondisi kerja serta
mempromosikan pengembangan lahan di perdesaan dengan
penataan lahan-lahan pertanian.
Land Readjustment
Mengganti penggunaan lahan (perkotaan) yang ada dan / atau
intensitas penggunaan lahan dengan cara re-organisasi lahan
terbangun dan penyesuaian bidang tanah sesuai yang diinginkan
oleh pembangunan
PERMASALAHAN PENYEDIAAN
TANAH BAGI PEMBANGUNAN
Pengadaan tanah di Indonesia yang diatur dalam UU No. 2 /2012
tentang pengadaan tanah telah menyelesaikan masalah kepastian
lamanya waktu yang dibutuhkan karena UU tersebut telah
menentukan kerangka waktu pada masing-masing tahapan dalam
pengadaan tanah. Namun demikian UU tersebut masih belum
memberikan kepastian ketersediaan lahan karena pengadaan tanah
berdasarkan mekanisme UU No. 2 hanya dapat dilakukan apabila
instansi yang membutuhkan tanah memiliki pendanaan yang telah
masuk dalam DIPA.
Peraturan perundangan yang terkait dengan pertanahan masih
belum memiliki peraturan pelaksanaan - format-format detail
persiapan & pelaksanaan pada implementasi pada Perpres no
41/2014;
TINJAUAN PENYEDIAAN TANAH DI
BEBERAPA NEGARA (LC – BELANDA)
Land Bank
di beli
Di tata
2
1
LC/LR
Voluntary Terjadi
Bank Tanah di
butuhkan
dalam
pelaksanaan
land
consolidation
guna
mempercepat
pelaksanaan
dan
mempermuda
h proses
akuisisi tanah
TINJAUAN PENYEDIAAN TANAH DI
BEBERAPA NEGARA (LC – INDONESIA)
X
Land Bank
di beli
1
Di tata
LC/LR
Voluntary Sulit/ Tidak terjadi*
*) Umumnya masyarakat menolak
secara
sukarela
menyerahkan
sebagian tanahnya, sehingga proses
2
Dari
pengalaman
Belanda,
disimpulkan
Indonesia
perlu memiliki
lembaga bank
tanah
TINJAUAN BANK TANAH DI BEBERAPA
NEGARA
Non Profit
(Belanda – Land Bank + Land Consolidation)
Pelaku / Aktor
Utama
Institusi
Pelaksana
Pendanaan
Awal
Peruntukan
Mekanisme
Pelaksanaan
Hambatan
i) State’s Domains Service ii) Bureau for Land Management
iii) The Service for Land and Water Management (DLG);
iv)Real Estate Council (RVR)
Tidak ada institusi khusus, aktivitas LB/LC dikerjakan
secara bersama-sama oleh beberapa instansi Pemerintah
melalui RVR sesuai dengan kebutuhan (objektif).
1. Institusi Publik ;2. Intra-Institusi Publik; 3. Publik-Swasta
1). Restorasi sungai; 2). Peningkatan struktur perusahaan
pertanian; 3). Melestarikan/ mengganti alam yang rusak.
1.Tepat waktu & efisien waktu dalam pengadaan lahan; 2.
Disetujui & memuaskan seluruh pemangku kepentingan;
3.Fungsi LB untuk keberhasilan proses LC
1.Harga lahan yang mahal; 2. Keuntungan vs policy
TINJAUAN BANK TANAH DI BEBERAPA NEGARA
(Philiphina – Land Bank + Land Consolidation)
Non Profit *)
Pelaku / Aktor
Utama
Landbank of Philippines (LBP) dan Department of Agrarian Reform
(DAR)
Institusi
Pelaksana
Land Bank Of Philippines, Land Bank publik berwewenang pada
tingkat nasional:
Pendanaan Awal •Initial capital dari APBN sebesar 200 juta php ~ 4 jt USD (1963)
dengan kewenangan modal 1,5 milyar php.
•Sejak 1995 kewenangan modal menjadi 25 milyar php(1php =
0.02 usd)
Peruntukan
Mekanisme
Pelaksanaan
Hambatan
Pelaksanaan
1) reforma agraria; 2)melaksanakan kegiatan micro finance;
3)melaksanakan fungsi commercial conventionalbank
Tidak diketahui
•skandal penipuan (1989) mark up harga oleh Departement of
Agrarian Reform .
•Pengalihan
kewenangan
DARlayaknya
terkait valuasi
& pembelian
lahan
da kegiatan bank konvensional
tetap melakukan
profit seperti
bank konvensional
beroperasi)
TINJAUAN BANK TANAH DI BEBERAPA
NEGARA
Non Profit
(Korea Selatan – Land Bank)
Pelaku / Aktor
Utama
Korea Land & Housing Corporation (LH), Ministry of Land,
Transport and Maritime Affairs, Ministry of Strategy and Finance,
Korea Development Bank
Institusi
Pelaksana
Korea Land & Housing Corporation, merupakan Land Bank publik
di level nasional , gabungan dari Korea National Housing Corp
(KNHC), dan Korea Land Corporation (KLC), didirikan tahun 2009
Pendanaan Awal Didanai oleh Korea Development Bank sebesar 10.6 triliun won
Peruntukan
1).Membangun rumah yg terjangkau bagi MBR dan implementasi
‘residential welfare program’; 2).Mengembangkan lahan untuk
perumahan, kota baru, kota industri; 3) Manajemen lahan,
pencadangan lahan, rental housing management, land & housing
information
Mekanisme
Pelaksanaan
Akuisisi lahan, pengembangan lahan dan pengembangan
perumahan, serta pencadangan lahan dilakukan oleh Korea Land
& Housing Corporation
Hambatan
1). Oversupply akibat dari peningkatan rasio supply perumahan dr
POLA PIKIR PEMBENTUKAN
BANK TANAH Skema
LB
Kriteria :
1. Sesuai dengan UUD 1945 pasal 33
2. Orientasi pelayanan masyarakat & non
profit
3. Prinsip sustainable dalam pengelolaan
keuangan
4. Mempunyai kompetensi sebagai Land
Banking:
5. Set up cost yang relatif efisien
6. Kecepatan implementasi kebijakan
BLU
VS
BLU
VS
LB + CCB
BUMN
VS
BLU
(dibawah
BPN)
STRUKTUR
USULAN
PEMBENTUKAN BLU DI
BAWAH BPN
Keuntungan BLU sebagai Badan Penyedia Tanah di bawah BPN:
1. Dapat menjaga agar BLU tetap merupakan lembaga non profit, sejalan
dengan amanat UUD 1945 pasal 33 dan UUPA yang menjadi landasan
kerja BPN agar sumber daya tanah dipergunakan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat;
2. BPN bukan merupakan institusi pengguna lahan sehingga tidak memiliki
conflict of interest;
3. Jangkauan wilayah seluruh kab/kota melalui Kantor Kanwil di Provinsi dan
Kantor Pertanahan di Kabupaten/Kota
4. Memiliki pengalaman dalam administrasi pertanahan. Sistem informasi
pertanahan, penilaian tanah, akuisisi tanah.
ROADMAP
Kegiatan
Penyusunan Peraturan
Kepala BPN untuk
pembentukan BLU
Pencadangan tanah
Amandemen peraturan
perundangan-undangan,
UU No.2/2012 dengan
mengakomodasi kegiatan
pencadangan lahan (land
bank)
Sub-Kegiatan
-
Indikator/output
PJ
Peraturan Kepala BPN tentang
BPN,
pembentukan BLU
Bappenas
pencadangan tanah
Naskah akademik
pencadangan tanah:
Penyusunan Naskah 1) lahan publik
Akademik
2) lahan privat (termasuk
konsolidasi lahan)
3) kelembagaan (BLU)
BPN,
Bappenas
Amandemen UU
No.2/2012 tentang
'Pengadaan Tanah
bagi Pembangunan
untuk Kepentingan
Umum'
Pasal untuk dasar
pembentukan BLU
pencadangan tanah untuk
kepentingan umum sudah
masuk ke dalam UU revisi
BPN,
Bappenas
Penyusunan perpres
terkait pencadangan
lahan
tersusunnya Perpres
Pencadangan Tanah
BPN,
Bappenas
2015
S1 S2
2016
S1 S2
2017
S1 S2
2018
S1 S2
2019
S1 S2
Kegiatan
Sub-Kegiatan
Indikator/output
penyusunan pedoman
pelengkap/format-format pelaksanaan format-format
terkait Perpres 71/2012 tentang
pelaksanaan terkait
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah penyelenggaraan
bagi Pembangunan untuk Kepentingan pengadaan tanah
Umum
PJ
BPN,
Bappenas
Penyusunan pedoman/
penyusunan revisi pedoman
peraturan atau pedoman
peraturan terkait
pelaksanaan konsolidasi lahan dengan
BPN,
pengadaan tanah,
pelaksanaan konsolidasi
instrumen BLU pencadangan tanah di
Kemendagri,
pencadangan lahan,
lahan dgn instrument
perkotaan (Land re-adjustment)
Bappenas
BLU
dan konsolidasi lahan di
kawasan perkotaan
penyusunan pedoman/peraturan/
pedoman/peraturan
terkait pembebasan VAT/ BPHTB pada
terkait pembebasan
lahan-lahan objek konsolidasi
VAT/BPHTB pada lahan(penyesuaian UU No.28/2009 tentang
lahan objek konsolidasi
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)
BPN,
Kemendagri,
Kemenkeu,
Bappenas
2015
2016
2017
2018
2019
S1 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S2
Kegiatan
Sub-Kegiatan
Indikator/output
PJ
Pembentukan Badan
Koordinasi/ Kelompok
Kerja Pengadaan Tanah
Nasional Bagi
Pembangunan untuk
Kepentingan Umum
Terbentuknya Badan Koordinasi/
Kelompok Kerja Pengadaan
Bappenas
Tanah Nasional
Mendirikan institusi
penyedia lahan untuk
perumahan dan
infrastruktur
Reorganisasi Perum Perumnas.
Memindahkan kewenangan
lahan dari Perumnas kepada
BPN,
BLU baru dibawah BPN dan
Bappenas
bertanggung jawab kepada
Badan Koordinasi pengadaan
lahan
Pembentukan Badan
Koordinasi Pengadaan
Tanah Nasional, dan
Pembentukan BLU
penyedia tanah bagi
Pembangunan untuk
Kepentingan Umum
2015
2016
2017
2018
2019
S1 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S2
Click icon to add picture
TERIMAKASIH
Direktorat Tata Ruang dan
Pertanahan Bappenas
Jl. Taman Suropati No. 2
Jakarta Pusat
Email : trp@bappenas.go.id
TANAH UNTUK PERMUKIMAN DAN
PERUMAHAN
Direktur Tata Ruang dan
Pertanahan –
Kementerian PPN/ Badan
Perencanaan
Pembangunan Nasional
OUTLINE
Instrumen penyediaan tanah di indonesia
Permasalahan Penyediaan tanah bagi pembangunan
Tinjauan penyediaan tanah di beberapa negara (lc – belanda)
Tinjauan Bank tanah di beberapa negara (Belanda – Land Bank + Land Consolidation)
Tinjauan Bank tanah di beberapa negara (Filiphina – Land Bank)
Tinjauan Bank tanah di beberapa negara (Korea Selatan – Land Bank)
Pola pikir pembentukan bank tanah
Struktur usulan
Pembentukan BLU di bawah BPN
Roadmap
INSTRUMEN PENYEDIAAN TANAH
DI INDONESIA
Peraturan Perundang – Undangan
UU No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi
Kepentingan Umum
PerPres 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum, dan
PerPres 41 Tahun 2014 tentang Revisi Penyelenggaraan
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum
INSTRUMEN PENYEDIAAN
TANAH DI INDONESIA
Instrumen Pelaksanaan
Land Consolidation
Menata peruntukan lahan di perdesaan terkait areal pertanian atau
kehutanan yang memiliki struktur kepemilikan yang terbagi-bagi
yang guna meningkatkan produktivitas kondisi kerja serta
mempromosikan pengembangan lahan di perdesaan dengan
penataan lahan-lahan pertanian.
Land Readjustment
Mengganti penggunaan lahan (perkotaan) yang ada dan / atau
intensitas penggunaan lahan dengan cara re-organisasi lahan
terbangun dan penyesuaian bidang tanah sesuai yang diinginkan
oleh pembangunan
PERMASALAHAN PENYEDIAAN
TANAH BAGI PEMBANGUNAN
Pengadaan tanah di Indonesia yang diatur dalam UU No. 2 /2012
tentang pengadaan tanah telah menyelesaikan masalah kepastian
lamanya waktu yang dibutuhkan karena UU tersebut telah
menentukan kerangka waktu pada masing-masing tahapan dalam
pengadaan tanah. Namun demikian UU tersebut masih belum
memberikan kepastian ketersediaan lahan karena pengadaan tanah
berdasarkan mekanisme UU No. 2 hanya dapat dilakukan apabila
instansi yang membutuhkan tanah memiliki pendanaan yang telah
masuk dalam DIPA.
Peraturan perundangan yang terkait dengan pertanahan masih
belum memiliki peraturan pelaksanaan - format-format detail
persiapan & pelaksanaan pada implementasi pada Perpres no
41/2014;
TINJAUAN PENYEDIAAN TANAH DI
BEBERAPA NEGARA (LC – BELANDA)
Land Bank
di beli
Di tata
2
1
LC/LR
Voluntary Terjadi
Bank Tanah di
butuhkan
dalam
pelaksanaan
land
consolidation
guna
mempercepat
pelaksanaan
dan
mempermuda
h proses
akuisisi tanah
TINJAUAN PENYEDIAAN TANAH DI
BEBERAPA NEGARA (LC – INDONESIA)
X
Land Bank
di beli
1
Di tata
LC/LR
Voluntary Sulit/ Tidak terjadi*
*) Umumnya masyarakat menolak
secara
sukarela
menyerahkan
sebagian tanahnya, sehingga proses
2
Dari
pengalaman
Belanda,
disimpulkan
Indonesia
perlu memiliki
lembaga bank
tanah
TINJAUAN BANK TANAH DI BEBERAPA
NEGARA
Non Profit
(Belanda – Land Bank + Land Consolidation)
Pelaku / Aktor
Utama
Institusi
Pelaksana
Pendanaan
Awal
Peruntukan
Mekanisme
Pelaksanaan
Hambatan
i) State’s Domains Service ii) Bureau for Land Management
iii) The Service for Land and Water Management (DLG);
iv)Real Estate Council (RVR)
Tidak ada institusi khusus, aktivitas LB/LC dikerjakan
secara bersama-sama oleh beberapa instansi Pemerintah
melalui RVR sesuai dengan kebutuhan (objektif).
1. Institusi Publik ;2. Intra-Institusi Publik; 3. Publik-Swasta
1). Restorasi sungai; 2). Peningkatan struktur perusahaan
pertanian; 3). Melestarikan/ mengganti alam yang rusak.
1.Tepat waktu & efisien waktu dalam pengadaan lahan; 2.
Disetujui & memuaskan seluruh pemangku kepentingan;
3.Fungsi LB untuk keberhasilan proses LC
1.Harga lahan yang mahal; 2. Keuntungan vs policy
TINJAUAN BANK TANAH DI BEBERAPA NEGARA
(Philiphina – Land Bank + Land Consolidation)
Non Profit *)
Pelaku / Aktor
Utama
Landbank of Philippines (LBP) dan Department of Agrarian Reform
(DAR)
Institusi
Pelaksana
Land Bank Of Philippines, Land Bank publik berwewenang pada
tingkat nasional:
Pendanaan Awal •Initial capital dari APBN sebesar 200 juta php ~ 4 jt USD (1963)
dengan kewenangan modal 1,5 milyar php.
•Sejak 1995 kewenangan modal menjadi 25 milyar php(1php =
0.02 usd)
Peruntukan
Mekanisme
Pelaksanaan
Hambatan
Pelaksanaan
1) reforma agraria; 2)melaksanakan kegiatan micro finance;
3)melaksanakan fungsi commercial conventionalbank
Tidak diketahui
•skandal penipuan (1989) mark up harga oleh Departement of
Agrarian Reform .
•Pengalihan
kewenangan
DARlayaknya
terkait valuasi
& pembelian
lahan
da kegiatan bank konvensional
tetap melakukan
profit seperti
bank konvensional
beroperasi)
TINJAUAN BANK TANAH DI BEBERAPA
NEGARA
Non Profit
(Korea Selatan – Land Bank)
Pelaku / Aktor
Utama
Korea Land & Housing Corporation (LH), Ministry of Land,
Transport and Maritime Affairs, Ministry of Strategy and Finance,
Korea Development Bank
Institusi
Pelaksana
Korea Land & Housing Corporation, merupakan Land Bank publik
di level nasional , gabungan dari Korea National Housing Corp
(KNHC), dan Korea Land Corporation (KLC), didirikan tahun 2009
Pendanaan Awal Didanai oleh Korea Development Bank sebesar 10.6 triliun won
Peruntukan
1).Membangun rumah yg terjangkau bagi MBR dan implementasi
‘residential welfare program’; 2).Mengembangkan lahan untuk
perumahan, kota baru, kota industri; 3) Manajemen lahan,
pencadangan lahan, rental housing management, land & housing
information
Mekanisme
Pelaksanaan
Akuisisi lahan, pengembangan lahan dan pengembangan
perumahan, serta pencadangan lahan dilakukan oleh Korea Land
& Housing Corporation
Hambatan
1). Oversupply akibat dari peningkatan rasio supply perumahan dr
POLA PIKIR PEMBENTUKAN
BANK TANAH Skema
LB
Kriteria :
1. Sesuai dengan UUD 1945 pasal 33
2. Orientasi pelayanan masyarakat & non
profit
3. Prinsip sustainable dalam pengelolaan
keuangan
4. Mempunyai kompetensi sebagai Land
Banking:
5. Set up cost yang relatif efisien
6. Kecepatan implementasi kebijakan
BLU
VS
BLU
VS
LB + CCB
BUMN
VS
BLU
(dibawah
BPN)
STRUKTUR
USULAN
PEMBENTUKAN BLU DI
BAWAH BPN
Keuntungan BLU sebagai Badan Penyedia Tanah di bawah BPN:
1. Dapat menjaga agar BLU tetap merupakan lembaga non profit, sejalan
dengan amanat UUD 1945 pasal 33 dan UUPA yang menjadi landasan
kerja BPN agar sumber daya tanah dipergunakan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat;
2. BPN bukan merupakan institusi pengguna lahan sehingga tidak memiliki
conflict of interest;
3. Jangkauan wilayah seluruh kab/kota melalui Kantor Kanwil di Provinsi dan
Kantor Pertanahan di Kabupaten/Kota
4. Memiliki pengalaman dalam administrasi pertanahan. Sistem informasi
pertanahan, penilaian tanah, akuisisi tanah.
ROADMAP
Kegiatan
Penyusunan Peraturan
Kepala BPN untuk
pembentukan BLU
Pencadangan tanah
Amandemen peraturan
perundangan-undangan,
UU No.2/2012 dengan
mengakomodasi kegiatan
pencadangan lahan (land
bank)
Sub-Kegiatan
-
Indikator/output
PJ
Peraturan Kepala BPN tentang
BPN,
pembentukan BLU
Bappenas
pencadangan tanah
Naskah akademik
pencadangan tanah:
Penyusunan Naskah 1) lahan publik
Akademik
2) lahan privat (termasuk
konsolidasi lahan)
3) kelembagaan (BLU)
BPN,
Bappenas
Amandemen UU
No.2/2012 tentang
'Pengadaan Tanah
bagi Pembangunan
untuk Kepentingan
Umum'
Pasal untuk dasar
pembentukan BLU
pencadangan tanah untuk
kepentingan umum sudah
masuk ke dalam UU revisi
BPN,
Bappenas
Penyusunan perpres
terkait pencadangan
lahan
tersusunnya Perpres
Pencadangan Tanah
BPN,
Bappenas
2015
S1 S2
2016
S1 S2
2017
S1 S2
2018
S1 S2
2019
S1 S2
Kegiatan
Sub-Kegiatan
Indikator/output
penyusunan pedoman
pelengkap/format-format pelaksanaan format-format
terkait Perpres 71/2012 tentang
pelaksanaan terkait
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah penyelenggaraan
bagi Pembangunan untuk Kepentingan pengadaan tanah
Umum
PJ
BPN,
Bappenas
Penyusunan pedoman/
penyusunan revisi pedoman
peraturan atau pedoman
peraturan terkait
pelaksanaan konsolidasi lahan dengan
BPN,
pengadaan tanah,
pelaksanaan konsolidasi
instrumen BLU pencadangan tanah di
Kemendagri,
pencadangan lahan,
lahan dgn instrument
perkotaan (Land re-adjustment)
Bappenas
BLU
dan konsolidasi lahan di
kawasan perkotaan
penyusunan pedoman/peraturan/
pedoman/peraturan
terkait pembebasan VAT/ BPHTB pada
terkait pembebasan
lahan-lahan objek konsolidasi
VAT/BPHTB pada lahan(penyesuaian UU No.28/2009 tentang
lahan objek konsolidasi
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)
BPN,
Kemendagri,
Kemenkeu,
Bappenas
2015
2016
2017
2018
2019
S1 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S2
Kegiatan
Sub-Kegiatan
Indikator/output
PJ
Pembentukan Badan
Koordinasi/ Kelompok
Kerja Pengadaan Tanah
Nasional Bagi
Pembangunan untuk
Kepentingan Umum
Terbentuknya Badan Koordinasi/
Kelompok Kerja Pengadaan
Bappenas
Tanah Nasional
Mendirikan institusi
penyedia lahan untuk
perumahan dan
infrastruktur
Reorganisasi Perum Perumnas.
Memindahkan kewenangan
lahan dari Perumnas kepada
BPN,
BLU baru dibawah BPN dan
Bappenas
bertanggung jawab kepada
Badan Koordinasi pengadaan
lahan
Pembentukan Badan
Koordinasi Pengadaan
Tanah Nasional, dan
Pembentukan BLU
penyedia tanah bagi
Pembangunan untuk
Kepentingan Umum
2015
2016
2017
2018
2019
S1 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S2
Click icon to add picture
TERIMAKASIH
Direktorat Tata Ruang dan
Pertanahan Bappenas
Jl. Taman Suropati No. 2
Jakarta Pusat
Email : trp@bappenas.go.id