EQUAL EMPLOYMENT OPPORTUNITY DAN UPAYA PENYETARAAN PERLAKUAN PEKERJA PEREMPUAN

\;ISI

ISSN:0854-2880

,:-

ilrniahPsikologi
. :, .
-1. No. I (Hal 28 s,'d 33 )

E

r&
il

sar !

k

a:r n


seC:r'. :

ap ussnr
'a btla

QUAL EMPLOYMENT OPPORIUNITY DAN
UPAYA PENyETARAAN PERI"AKUAI\u
PEIGRIA PEREMPUAN

:l

tuIhd. Bogus Sudinadji *
Fakultas psikoiogi UMS

nrah d'in:",1

lan-e akar

:i-lah dar


::'usahaan di masa depan
tidak dapat menghindarikecenderungan pluralitas

tU Sll'reI!:

dari keberagaman angkatan kerja, khususnya tenaga kerja perempuan.
Pekerja perempuan adarah bagian sDM yang paoa sait inipenirng

lgHnS:iiar
ak

..,^tuk ditelaah oleh pihak ffranajemen karena perannya
dimasa depan-akan

*emberikan

Iepro.d,u.s,

kontribusiyang berarti. Data-data laju partisipasiangkatan kerja
-enurut jenis kelamin menunjukkan porsi pekerja perempuan tumbuh progresif

: :a"dingkan pekerja laki-laki, sementara kebijakan/perlakuan atas peluang

ul Has'-ur?TemDugt

pihak manajemen periu memulai membangun visi melalui
gggq! rmployment oportunity (EEO).

teproduks
mn

peran

*'":*

3uan masih terdistorsi. Maka sebagai upaya membangun keterlibatan
Fng tinggi
'|ir".;" :eFaga kerja, integrasi penuh serta tercapainya penghormatan - penghaigain viig
sama, juga sikap saring berajar di antara pekerja (raki-raki- perempuanl,
:


Haslrm

erempuo4

H ai-hce
.'rE,trJ.tif

r

EuCa;,

a

mlzki-iair
tkcr

llarg;

Persoalar


an. Dalan:
,s Gerakan
rarta: Tiara

r
nn

Agama:
Ridjal, F

Perempuan

ra Wacana

Frqrdahuluan
!*;ara alamiah manusia dilahirkan

kompetensi individu.
Sebagai bagian dari pluralitas renasa


Jltutr";;;-:e$edaanyangmelahirkanpersepsi kerja, pekerja perempuan memerlukan
::nentu sesuai komponen perbedaan perlindungan untuk mendapatkan kesamaan
I' : 1na. Manusia bijak memaknai hubungan industrialdimanapun ia'oekena.
:'i ':,: I aan sebagai suatu potensi yang baik pada sektor formal maupun pada sektor
-:;:i:I-i;ii Tuhanuntukmenempatkanmanusia informal. Dikemukakan oleh Budiman dan
L .*;ktifitas"duduksamarendahberdiri Veronika (Safaat. 1998).dalamkurunuaktu
. - . :rnggi." Sejauh realita yang ada, yang lama menunjukkan bahu'a p€rempuan
)r:*ry:Liia'r lebih mudah menjadicausakonflik tidak saja diperbedakan. teupi terekploitasi
l,:k :l'rterjadinyapembatasanpadaindividu, dan ditempatkan dalam kasta terendah.
I ,'.::minasi yang timbul menjadi pen- Perempuanmengalami perbedaan perlakr.ra:r
- : --: .nan "asimetris" bagi suatu perbedaan yangsecaranormatifmestinl'a memilikr kese;' -l semestinya menjadi potensi dan jajaran dengan pria dalam hak. kerra.jiban.

stril-I.-

-

\'f h,1-

Bagus Sudinadji adalah staf pengajar pada Fakultas Psikologi IJMS. Surat-memara;
:erkaitan dengan artikel ini dapat dialamatkan ke Mhd. Bagus Sudinadli, Fokuttas

".,)gu UMS, JL. A.Yani Tromol Pas I Pabelan Kartasura 57163, Fax (0271t 71Stj8.

;":

OGNISI

i.
Idr
l';i'

r. _,GNISI

28

MHD. BAGUS SUDTNADJI

Kendala: Asumsi "Majikan"
Terhadap Pekeria Perempua n
Penegakan equal employment
Kata "majikan" digunakan *

opportunity (EEO), dalam Dictionary of mewakili pemilik perusahaan yang . :
Business and Management diartikan untuk mampu memobilisasi peker a.ar

kesempatan, keterlibatan dan tanggungjawab
pembangunan.

sebagai kesamaan kesempatan dalam
pekerjaan (Rosenberg, I 978), fungsionalisasiriya membutuhkan usaha keras bagi
tercapainya hubungan industrial yang
menjamin tidak adanya diskriminasi kesempatm dan peluang dalam pekerjaan bagi setiap
orang, dalam hal ini khususnya perempuan.
Sebagai tenaga kerja, perempuan memiliki
nilai prediktifyang penting untuk perubahanperubahan mendatang, seperti perubahan

komposisi tenaga kerja dari Amold Hudson
yang dikemukakan Kumalaningrum ( I 999)

yaitu bertambahnya jumlah wanita dan
kelompok-kelompok minoritas dalam
angkatan kerja pada tahun 2000. Hall dan

Parker (Iswanto, 1999) juga rnenyebutkan
bahwa angkatan kerja di masa datang akan
mencakup lebih banyak orang-orang kulit
berwama, lebih banyak wanita, lebih banyak
imigran baru, dan lebih banyak angkatan kerja
khusus. Adapun Tambunan (Iswanto, 1999)
menyebutkan bahwa perhrmbuhan angkatan

kerja perempuan di Indonesia pada
dekade tahun 1980-1990 mengalarni
kenaikan 1,730 ,suatujumlah kenaikan yang
jauh lebih tinggi dibandingkan pria yang hanya
naik0,397o.

Makalah ini membahas perlunya
''okukan review atas manajemen perbu'tuk kepentingan keberadaan tenaga
',an. Bahasan Pertama, Kendala
\adap pekerja perempuan;

anajemen perburuhan;

rp.

perusahaannya secara efektif dan e::
Pencapaian kinerja yang efektif dan e:

menjadi tanggung jawab pada setia:
teratas hingga terbawah yang diwu
dalam rumusan keputusan dan tindaka:
memblokir hambatan sehingga tidak b'amembawa dampak pengurangan pr:,

j

tifitas. Maka dalam kondisi tanggung-,
tuntutan tersebut keberadaan peran t. kerja perempuan seringkali menjadi "-

oleh karena eksploitasi perusahaan memenuhi produktifitas kerj a. Perem :
harus bekerja lebih keras demipenda::
yang memadai dan memenuhi kebutu:
Selain itu, pembatasan peran tenaga t,:
perempuan dipengaruhi pula oleh ac.


adanya data yang mempengaruhi :
pandang pemilik perusahaan, yaitu ;
persyaratan kerja, fluktuasi turn over
ab se n t e e i s me serta i nformasi/a mi ly v :
Salah terapan pada job spesifi
dari srlatu pekerjaan dapat menjadi alas
sehingga pola rekrutmen tenaga ke:
dicarnpuri mitos dan stereotip tertentu

perempuan. Tenaga kerja perempu
diciptakan sebagai tenaga kerja ideal i
terampil, rajin, teliti, patuh dan murah se
tidak banyak menuntut sehingga menj:
pemanfaatan dengan baik oleh pihak-pih
yang memiliki kepentingan untuk
mulasikan modal (Safa'at, I 998). Meskip

demikian tenaga kerja perempuan
sebelumnya dianggap relatif m

ya:

dikendalikan pada saat ini mulai ditepis ol3

KOGNIS

: },{PLOYMENT OPPORTLINITY DAN UPAYA PENYETARAAN
PERLAKUAN PEKERIA PEREMPUAN
,,#llt&lll]]tr;

1''.

)uan

-.n,rerungan turn over dan

kenaar Jl
e:tsie-"

lan eiesr,err,

setiap

,oter

dan

rtly v,age.

rysifikast
rdi alasan
tga kerja

fil

tentang

rempuan
deal yang
urah serta

t menjadi
hak-pihak
mengaku-

\'leskipun
r,Jan yang

f

mudah

"-1isan organisasi. Belajar dari

para pekerja perempuan represif atas

--:-:.:.. Kossen (I983) menulis bahwa
t{lriliiul rLi"r r.,::- 3 p€rerTlpuan
memiliki tingkat

pembatasan yang diterim anya. Keadaanj ob

nlrruur*r,

* ,:-:e:i

flmtrLrJxri'"{

.-'-

l$ililir".iI

":. Jan kemangkirannya yang lebih
rlJr s'-:'r Lsa mengganggu kontinuitas dan
;.

irlll|iiiii'JL"
.littttri

insecure bagi pekerja perempuan yang
sebenarnya dirasakan tetapi mengendap

. :3i r:eq a. Hal itu terjadi karena masalah

dalam sumbatan belum merupakantitik kritis
bagi perusahaan sampai dengan dilakukannya

-iuu-;:- Jmana wanita cenderung berpindah

usaha-usaha pembelaan atas hak menolak

:e;:ikah karena mengikuti suami,

ketertindasan. Maka diperlukan personil
manajemen yang sadar gender untuk dapat

,flrurllr j

ffir;;'

::irkan

tiu*rx-;:
rrilrL-

dan merawatanak. Kecentersebut memperrnudah perusa::.buat batasan-batasan yang harus

rt:i

-*

i:i:--:: perempuan.

menerapkan konsep kesetaraan dan
mempromosikan posisi pekerja perempuan
menjadi sama baiknya dengan lelaki.

\:. zgapanfami ly w age, bahwa lelaki
lu.-.* : :encari/penghasil nafkah keluarga

EEO: Kesetaraan Peluang dan
Kesempatan Kerja

'u-:-.r e aki sebagai kepala keluarga (F{efzer
;i-- ::; dalam Safa'at, 1998). Anggapan
3:-' ^: r *r menempatkan bahwa kewajiban

sedikittelah
disinggung mengenai EEO (equal
employment opportunifi) sebagai kompas

i

'ilr

":

t:

n

:: r. adalah

pada lelaki, lelakilah yang

::-,Esung jawab atas tercukupinya
Maka berkembang
bahwa perempuan yang bekerja

r -'.-n&l'r keluarga.

r;-:rsi

t*:r:,,arnya" hanya sebagai pengisi waktu,
Ir ' :r. ran y'ang dilakukannya adalah kerja

u" :, Larr ldaripada kurang aktifitas di rumah).
, :.iaan tersebut perlu diluruskan sesuai
-:rsi perkembangan saat iniyang lebih
".

"ri

Lstis, sebagaimana pendapat Ashley
-,:r-su (Kossen, I 983) yang menyebutkan

itepis oleh

OGNISI

di atas menyan-

kekhususan pada siapayang

.it se rj3 perempuan. Perusahaan
-; : Jlanggap panti sosial sehingga

u:,*-

{lri;fl

,aitu dau

*::l-*:ahaan untuk menanggapi keber-

'rritilililiurNril,,

aan untulr
erempuar.
ebutuhan
mga ker_ie
eh adalah
ruhi cara

saku", justru mayoritas pada dewasa ini
mereka bekerja karena kebutuhan ekonomi.
Dengan kata lain, bekeda bagi wanita adalah
juga kebutuhan primer.

Keadaan-keadaan

'*r.lju,j.rar
hkan rarg
hli ban,, e[
n proeui.mg-iatan
?n tena_es
adi"mati-'

lncapatar

bahwa perempuan bekerja bukan untuk'trang

darkan perempuan pada sudut keterbatasan
dalam mendapatkan kesetaraan peluang dan
kesempatan. Kebanyakan pihak manajemen
perusahaan pada saat ini tetap berharap agar

rmililttrur, :
,ililililfl

"::r,

demosnstasi pada sektor
nasi renaga kerja perempuan

rL I EOk

: ;-:
r" *,r"::akrur).

iar'[ u:'r:
rg diru
'n

uJ

,r

'iu]lllltilllrllli

-"

-,u\lSI

Pada awal makalah ini,

dalam mendapatkan perlakuan seimbang bagi
tenaga kerja perempuan. Kini, ditengah arus

reformasi yang melanda hampir seluruh

bidang kehidupan, praktek-praktek
manajemen perburuhan masa lalu lang

cenderung merugikan tenaqa kerja
perempuan tak mungkin lagr bisa diterapkan.

Pekerja makin kritis memperjuangkan
pentinp) e
peran tenaga kerja perempuan dalam
perusahaan. Di sisi lain, perusahaan perlu
nasibnya dan sernakin sadar akan

30

MHD. BAGUS SUDINADJI
menyadari bahwa hubungan yang harmonis
dengan pekerja adalah suatu keharusan. Oleh
karena itu diperlukan reformasi manajemen

perburuhan yang berorientasi pada
keberadaan tenaga kerja perempuan.

Kerugian dari visi manajemer':

perburuhan masa lalu telah menimbulkan
ketertindasan, ketertindasan yang muncul
adalah adanya kekerasan pada perempuan
yang diidentifikasikan Safa'at

(I

998) menjadi

l). Marjinalisasi buruh perempuan,2)' Bias
gender dalam upah dan pengupahan, 3).
:

Eksploitasi reproduksi buruh perempuan, 4)'
Pelecehan seksual, 5). Bias gender dalam
gerakan dan organisasi buruh.
Praktek-praktek manaj emen perburuhan masa lalu yang tidak mencerminkan
EEO telah mendatangkan malapetaka bagi
tenaga kerja perempuan, pengubahan visi
manajemen akibat asumsi yang berlebihan
perlu dilakukan. Manajemen yang didasari

visi EEO akan melindungi pekerja dari
diskriminasiras, warna kulit, agama, jenis
kelamin, pendidikan dan lain-lain dalam semuit

proses yang berkaitan dengan manajemen
sumber daya manusia.

Pella (l 999) menyebutkan ciri-ciri
EEO, antara lain pemakaian standar yang
sama untuk semua, pemberian kesempatan
dan peluang yang sama, dan evaluasi hanya

pada hal-hal yang berkaitan benar dengan

fungsi esensial pekerjaan, kesemua itu
dilakukan mulai dari seleksi penerimaan,

keagamaan tertentu, pekerja usia la-", -r- un
penyandang cacat, apabila perusahaa: mfl

batasr "uilI
dilakukannya "terkait benar ce'$m

dapat mernbuktikan bahwa

kornpetensi untuk sukes."
Dalam konferensi dunia ke-l :.*,lm[
Jr{-fii
perempuan di Beijing (4-15 September

dirumuskan apa yang disebut keke:amm
terhadap perempuan, yaitu setiap tin;m:m

kekerasan berdasarkan gender

'" amry

menyebabkan atau dapat menyeba:*ruu
kerugian atau penderitaan fisik, seku. mm
ps i ko I o gi s terhadap perempuan, te rn r;iilitt*
ancaman untuk melakukan tindakan tenmuff.
penraksaan dan perampasan kebebasan- :outb

maslariril
atau pribadi (Safa'at, 1998). Kirania m
tersebut dapat diintemalisasikan oleh ;-::d'
yang terjadi dalam kehidupan

manajemen dalam menghadapi karake:d
tenaga kerja perempuan melaluijalu: rtl
pada EEO yang akan meningkatkan si::ifir

manajemen karena lebih berfokus raxh
kompetensi, hal ini akan lebih mengha:m
perempuan sebagai bagian keberaga::;m'
tenaga kerja.
Iswanto (1999) menulis tent::q
paradigma baru pengelo laan keberagai:nr
tenaga kbrja berdasarkan konsep Thonn
dan Eli (Making dffirences matter. A r.""ot
paradigm for managing diversity). P:u
makalah ini hanya menyajikan sebag.m
paradigma tersebut untuk diadaptasiksr
dengan telaah konteks pekerja perempua:r

pengupahan, pemberian fasilitas, promosi

yaitu : Discrimination-and-Fairne:

sampai dengan pemutusan hubungan kerja.
Di negara yang berusaha keras meng-

Paradigm, yaitu bahwa semua pekerja dib'sr
perlakuan sejajar dan dihormati, serta tidai
ada kelompok yang diberi perlakuan di ats
yang lain. Prasangka dan kecurigaan pa&
kelompok tertentu akan menempatka:

implementasikan prinsip EEO akan
memberikan perlindungan kepada kaum
minoritas, pekerja perempuan, kelompok
31

KOGNIS

EqUAL EMPLOYMENT OPPORTUNITY DAN UPAYA PENYETARAAN
PERLAKUAN PEKERJA PEREMPUAN
sia lanjuf
usahaan

ti

batasan r

:nar denga
a ke-4

pember I

ut

kekerasan
:tiap tindakan

++uumpok tersebut di luar organisasi. Sehing-

kepekaan dalam melakukan supervisi atas

W ft,pat dilakukan asimilasi dan faham
&rt€"-araan yang tidak melihat warna kulit
alr . enis kelamin dengan tujuan mencapai
ui*."i.tu angkatan kerja yang representatif
la;are demografik yang para anggotanya
t*t. :ng memperlakukan diantara mereka

pekerja perempuan. Ashley Montagu
(Kossen, 1983) memberikan pedoman
fthususnya bagi supervisor laki-laki) sebagai

pedoman penerapan EEO,

yaitu l).

Menghindari diskriminasi berdasarkan hasil
statistik yang disalah artikan. Tingkat tum

Le gi

over dan kemangkiran yang tinggi pada
perempuan lebih banyak terjadi karena

nenyebabkan

rd:erima perbedaan di antara pekerja,

yang tidak memberi peluang untuk maju

k, seksual dan

ilflgan mengakui bahwa adanya perbedaan
;i:at dimanfaatkan untuk membantu
mr.ar ani segmen pasar yang bermacamlr,,,ecam. Banyak perusahaan yang telah
m,enggunakan segmentasi pasar yang

;ender yang

liln,
hkan tersebt[.
tebasan, baik
n masyarakat
. Kiranya hal
an oleh pihak

lmf;nfe Sama,
t imacy P ar ad i gm,
rurzdigma ini membawa manajemen untuk
.L c c e s s-and-

or,Cusarkan pada gender, ras, dan perbedaan

r,rmosrafik lainnya yang telah sering

i karakteristik
aluijalur visi

rrcnciptakan posisi-posisi pasar yang loyal

katkan sistem
rfokus pada

rn:rnbawa profesionalisme dan kesempatan
mmalerial untuk para wanita dan orang-orang
ru,ll benvama (minoritas).

h

menghargai

keberagaman

ulis tentang
kcberagaman
nsep Thomas

t atter. A new
ersity). Pada
kan sebagian

liadaptasikan
tPerempuan,

td-Fairness
pekerja diberi
rti, serta tidak

hkuan di atas
urigaan pada

enempatkan

KOGNISI

,r,innuk

setiap segmen. Paradigma ini

L e ar n i n g-

and- Effe

iv e ne s s
r
";rariigm, paradigma yang menekankan
m,ficemsi antara Paradigma Fairness dan
t,adigma Access, yaitu memberikan
*,esernpatan yang seimbang bagi semua
r-nhr idu dan mengakuiperbedaan di antara
srtEgota organisasi serta mengakui adanya
ct

penempatan pada pekerjaan-pekerjaan buntu

(karir). Memberi

pekerjaan dengan

kemungkinan jenjang karir dan berunsur
tanggung jawab akan membuktikan bahwa
turn over dan absenteeisme terjadi bukan

karena mereka perempuan. 2). Saat ini
mayoritas perempuan bekerja untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi, bukan untuk
kerja sambilan. 3). Menghindari sikap terlalu
kritis terhadap pekerja perempuan dibanding
kepada laki-laki, karena kecenderungan untuk
mengharapkan prestasi kerja yang lebih dari

cukup. 4). Menghindari cara-cara

pemanggilan/sapaan terhadap pekerja
perempuan seperti sayang (sw

ee

t

ie), man

i

s

(hongy), atau kasih (dear). 5). Berikan
bantuan-bantuan kecil dengan sopan dan
ramah. 6). Menghindari setiap aktifitas yang

dapat ditafsirkan sebagai godaan seksual
verbal atau fisik.

tmnal+dlai di dalam perbedaan tersebut.

Keterkaitan visi baru manajemen
rcrtruruhan dengan implemenasinya terletak
m;!a t ini-lini yang tidak dapat menghindari
usifitas dengan pekerja perempuan, pengat.'@s&n terhadap pekerja oleh supervisi lang&me vang telah menyadari kesejajaranjenis
rcl,amin sangat membantu pencapaian EEO.
)q;pen isor perlu memiliki obyektifitas dan

KOG}JISI

Penutup
Apresiasi manajemen terhadap
pluralitas dan keberagaman tenaga kerja
memang bisa memberikan kebaikan terhadap

organisasi karena dapat meningkatkan
keefektifan organisasi. meningkatkan moral
karyawan, memberikan akses ;-ang besar
kepada segmen pasar yang baru. dan juga
5Z

(]G\ISI
\{aJalah Ilrniah Psikc.;..

MHD. BAGUS SUDINADJI

o99.

\bl i. \o I

meningkatkan produktifitas. Tugas

H:".

GE]

manajemen perburuhan baru adalah
melakukan apresiasi terhadap aspek gender
untuk memperoleh transformasi sikap dan

perilaku dalam memandang

dan
mengasumsikan gender secara luas bagi
kepentingan organisasi.

Mengedepankan prasangka, berarti
menghukum sebelum memeriksa, dalam
kaitan ini posisi tenaga kerja wanita di dunia
kerja masih mendapatkan hukuman tanpa
fakta-fakta yang cukup. Prasangka lebih
banyak didasarkan atas ketidaktahuan dan

!fl|r,9

tengan, Ders!

*tr';

EGAirSa 3r!g

rergungkap re
{ei6a{a3 €r g€fr3e
:ema':la ( er:,3a

Dokumen yang terkait

PENAKERJA: IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 111 TAHUN 2014 TENTANG BIMBINGAN DAN KONSELING PADA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DI SD MUHHAMMADIYAH PK SURAKARTA DAN MIM PK KARTASURA

0 0 9

PAKOM APLIKASICOOPERATIVE LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SMA DAN SMK MUHAMMADIYAH SE-SURAKARTA

0 0 8

PELATIHAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB BAGI GURU SMP DAN SMA MUHAMMADIYAH KARTASURA

0 1 12

IbM TUNA NETRA SUDARNO DAN SUPARDIONO DI KARANGANYAR Isnaini Herawati, dan Wahyuni. Prodi Fisioterapi – Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRACT - IbM TUNA NETRA SUDARNO DAN SUPARDIONO DI KARANGANYAR

0 0 7

PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA DENGAN POWERPOINT DAN WONDERSHARE UNTUK PENGEMBANGAN SOFT SKILLS SISWABAGI GURU SD &TK1)

1 2 10

PEMANFAATAN PEMROGRAMAN VISUAL SEBAGAI ALTERNATIF PEMBUATAN MEDIA BELAJAR BERBASIS GAME DAN ANIMASI Dedi Gunawan, dan Fatah Yasin Al Irsyadi Program Studi Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Trom

0 0 11

PENERAPAN TEKNOLOGI WEB SEKOLAH BAGI SMP DAN SMA MUHAMMADIYAH KARTASURA Heru Supriyono1 , Anam Sutopo2 , Hamdani Nursyahid3 , Bryan Anthony Kurniawan3, Irfan Nur Fahrudin, Donny Handoko, Imam Rivai, Dwi Cahyo Kurniawan Program Studi Teknik Elektro – Fakul

0 1 14

PEMANFAATAN DAUN SALAM( Eugenia polyantha) SEBAGAI OBAT HERBAL DAN REMPAH PENYEDAP MAKANAN

0 1 9

PENINGKATAN PENGETAHUAN ANAK SD MELALUI EDUKASI GIZI TENTANG MAKANAN JAJANAN SEHAT DAN GIZI SEIMBANG DENGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DI SD TIYARAN 01 DAN 03 SUKOHARJO

0 0 5

IPTEK BAGI MASYARAKAT OPTIMALISASI KOMPETENSI DAN KINERJA GURU BK BERBASIS ICT DI SMP MAGELANG Hijrah Eko Putro, Farida Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Magelang Jl. Tidar No. 21 Magelang 56126 Email : hijrah.ummglgmail.com A

0 0 8