Kristalisasi Persepsi Terhadap Pribumi Pada Perempuan Tradisional Tionghoa: Sebuah Life History - Ubaya Repository



Januari 2009

Anima

Vol. 24

®8~1M

ISSN 0215-0158
Volume 24, Nomor 2
Januari 2009

INDOii£SIAII PSYCHOlOGICAL JOURNAL
Anima diterbitkan sebagai media
komunikasi dan disscminasi hasil penelitian dan
karya ilmiah di bidang psikologi/ilmu-ilmu terkait serta
benujuan meningkatkan ilmu, pengctahuan, dan teori psikologi

Anima is published as a communication

and dissemination media of research reports and
scientific papers in psychology/related sciences with the
aim to advance science, knowledge, and theory of psychology

Mitra Bestari I Reviewers
P. Janssen, CM {Bhakti Luhur, Malang), J. Endang Prawitasari (UGM, Yogyakarta)
Angela E. Hope (OMF, Austr.dia), Anita Lie {EduB.Cons.), W.F. Maramis (DSJ)
S.C. Utami Munandar (UI, Jakarta), Sari ito Wirawan Sarwono (UI, Jakarta)
Thomas Dicky Hastjarjo (UGM, Yogyakarta)
Fathu l Himam (UGM, Yogyakarta), Yusti Probowati Rahayu (UBAYA)
Laurens Kaluge (UNESA)
Penyunting Penyelia I Chief Editor
Hari K. Lasmono
Penyunting Pelaksana I Editorial Board
A.J. Tjahjoanggoro, Hartanti, Srisiuni Sugoto
Ide Bagus Siaputra, Anindito Aditomo, Hari K. Las mono
Penyunting Pengelola I Managing Editor
Thomas S. Iswahyudi
Pelaksana Tata Usaba I Administration Board
Thomas S. Iswahyudi (Manager Umum I General Manager)

Arko Indramawan (P~nyelia
Umum I General Supervisor)
Staf Pemasarao (Marketing Staff)
Sabarianto, Soemarsono, Chusnu l, Riwahyono, Tri Lina Rosita,
Sunaniah Matrolin, Narpati Wulandoro, Lucia S. Napitupulu
Kep. Dirjen Dikti DepDikNas, No. 43/Dikti/Kep/2008
Terakreditasi /Accredited
Anl ma diterbitkan empat kali setahun (pertarna kali terbit
Oktober 1985) oleh Laboratorium Psikologi Umum
Fakultas Psikologi Universitas Surabaya

Anima is published quarterly (first published October 1985)
by the Laboratory of General Psychology, Faculty of
Psychology Surabaya University
Cetak Lepas I Offprint

Setiap penulis akan mendapatkan beberapa eksemplar
cetak icpas naskahnya yang termuat

Several offprints (reprints) of a published article will

be distri.buted to each contributor

Alamat Penyunting dan Tata Usaha I Editors and Administration Address
Faculty of Psychology, Surabaya University
Jalan Raya Kalirungkut, Surabaya 60293
Call (62-31) 2981246,2981 140
Fax (62-31) 2981271
E-mail: hari_ kail@ubaya.ac.id/ arli@mitra.net.id

Fakultas Psikologi Universitas Surabaya
Jalan Raya Kalirungkut, Surabaya 60293
Tip. (031) 298 1246, 2981140
Faks (031) 298 1271
E-mail: anirna@ubaya.ac.id/ arli@mitra.net.id
Harga Berlaogganao I Subscription

Pulau Jawa·Rp80.000,00; Luar Jawa Rp iOO.OOO,OO
Inside Java Rp80.000,00; Outside Java RplOO.OOO,OO
Luar Negeri US$50.00/volume ( empat nom or, termasuk jasa kurir)
Overseas TJS$50 .OOivolume (four issues, including airmail)

Dapat dibayarkan melalui Bank BCA Darmo, Surabaya,lndonesia.
Payable through Bank BCA Darmo, Surabaya, Indonesia.
Account number; 088-4220498 (Thomas Iswahyudi)
No. Rek.: 088-4220498 (Thomas S. Iswahyudi)
A copy of the receipt should be sent or
Mohon bukti pengiriman uang dikirim atau
difaks-kan ke penyunting
fax-ed to the editor
Petunjuk Bagi Penulis / Instructions to Authors
Panduan bagi penulis dapat dilihat pada halaman dalam sampul belakang
(J>etunjuk Bagi Penulis) atau sesuai pcdornan publikasi
American Psychological Association (200 1, edisi ke-5)

Guidelines for contributors can be read at inside back cover
(Petunjuk Bagi Penulis) or according to the rules of the
American Psychological Association (2001 , 5th edition)

ISSN 0215-0158

INDONESIAN PSYCHOLOGICAL JOURNAL

J anuari 2009
11

I0 I

I I6

Volume 24, Nomor 2

Editorial
Konflik Kekerasan Antar-Kelompok Perguruan Pencak Silat: Proses Pembentukan ldentitas Sosial yang
Terd istorsi
Ali Maksum
Karakteristik Pribadi Kreatif dan Kemampuan Menu lis Kreatif
. Rahmat Aziz

124

Perkembangan Psikologi: Kelahiran Integral?
Nurlaila Effendy


132

Acculturation, Mental Health, and Well Being: The Experience of Indonesian Students in Germany
Kwartarini W Yuniarti

\~ ~v

Kristalisasi Persepsi Terhadap Pribup1 i pada Perempuan Tradisional Tionghoa: Sebuah Life History
Christina Salim, Tonny, dan Sri Wahyuningsih
Kriteria Kedewasaan Menurut Orang Tua dan Anaknya Berdasarkan Teori Emerging Adulthood
Milhan Kahandik Santoso, Christian Untario, Sri Wahyuningsih, dan Jdfl Setyaningrum

183

Reflected Appraisals dan Mathematic Academic Self-Efficacy pada Siswa SMA
Sampurna Tans if, Anindito Aditomo, Evy Tjahjono

189


Obituari Sutrisno Hadi Notowid agdo
Hari K Lasmono

193

Abstrak Jumal
Hari K Lasmono

Anima, Indonesian Psychological Journal
2009, Vol. 24, No. 2, ii

Editorial (94)
kebijakan memakai istilah terhormat "Dr" hanya untuk
Masalah pendidikan termasuk pemberian gelar akapara MD (dokter), dokter gigi, doktor osteopathy dan
demiknya yang "kacau" ternyata tak hanya terjadi di
doktor podiatric medicine (pendidikan kedokteran teIndonesia, tetapi baru-baru ini juga mencuat di Amerika
Serikat. Seperti kita ingat berganti-gantinya kebijakan . tapi terbatas masalah kaki saja). APA minta agar kehormatan itu juga diberikan kepada psikolog yang bertingyang berwenang membuat para pemerhati hanya bisa
kat doktoral agar menghilangkan kebingungan di
prihatin. Contoh-contoh berikut hanyalah sebagian
antara masyarakat dan demi keakuratan. AP A melakecil dari "kekacauan" tersebut. Gelar M.Psi. pernah

diberikan oleh Fak. Psikologi Universitas Indonesia
porkan bahwa banyak orang menganggap dirinya sebagai psikolog tanpa memiliki gelar setingkat PhD.
kepada siapa saja yang lulus pendidikan S-2 psikologi
Selain itu ada praktisi kesehatan mental yang sama
UI, baik yang S 1-nya dari fakultas psikologi maupun
bukan (misalnya dari pendidikan Bimbingan & Konsesekali bukan psikolog-para pekerja sosial dan konselor, misalnya-yang sering diberitakan sebagai terapis
ling IKIP, Sosiologi, atau bahkan dari S1 Bahasa Ing·
sebagaimana psikolog yang bergelar PhD. APA juga
gris). Keadaan itu beberapa tahun yang lalu diubah,
yaitu M.Psi. hanya boleh dipakai oleh lulusan S-2
menggarisbawahi pendidikan dan pelatihan ekstensif
Psikologi yang mengambil program double degree
para psikolog dan bahwa para praktisi psikologi masih
Magister Psikologi dan Psikolog dan hanya untuk yang
harus memperoleh lisensi oleh negara bagiannya.
Sayang sekali menurut Anderson (yang APA chief
Sl-nya Sarjana Psikologi. Putusan yang masuk akal
namtin bagaimana yang terlanjur bukan psikolog? M~
executive officer), respons AP mengecewakan karena
mengatakan bahwa para psikolog memperoleh gelar

reka dilarang menggunakan gelar yang pernah diperoPhD dan merupakan gaya AP untuk memakai "Dr"
lehnya secara sah, tetapi sampai saat ini tak ada surat
hanya untuk mereka dengan gelar kesehatan. Para
pencabutan/atau penggantian atau ralat formal! Siapa
yang berwenang melarang? Seyogianya lembaga
PhD itu dikenali dalam berita-berita AP sebagai psikoyang mengeluarkan gelarlah yang menyelesaikan ini!
log, sehingga tak akan ada kesalahpahaman di masyaraSampai hari ini pun temyata masih ada juga program
kat. Jadi aturan itu tampaknya tak akan berubah.
studi psikologi yang memberikan gelar M.Psi. untuk
AP A tetap menekan untuk terjadinya perubahan
yang bukan lulusan S 1 psikologi. Lulusan program S2
sesuai pendiriannya. Para psikolog yang melakukan
wawancara media dapat meminta para reporter agar
psil